Anda di halaman 1dari 32

Nama : Nur Azlia Hasana (921419035)

Kelas : Akuntansi B
Analisis Penerapan Good Corporate Governance Perusahaan Biofarma
(sumber : Youtube Bandung Bisnis Channel)

Biofarma adalah badan usaha milik negara yang memproduksi vaksin dan Anti Sera
kelas dunia. Memiliki visi “ Menjadi perusahaan Life Science kelas dunia yang berdaya saing
Global”, namun untuk mewujudkannya diperlukan tata kelola perusahaan yang baik atau
biasa yang disebut dengan Good Corporate Governance (GCG). Seperti yang kita ketahui,
bahwa prinsip Good Corporate Governance meliputi prinsip Transparency, Accountability,
Responsbility, Independency, Fairness atau yang disingkat dengan TARIF.

Lantas, Bagaimana penerapan prinsip GCG pada perusahaan Biofarma ?


1. Transparency (Transparansi)
Yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan
dalam mengungkapkan informasi material dan relevan mengenai perusahaan. Contoh, pada
tahapan proses recruitment dilakukan secara terbuka. Mulai dari informasi lowongan yang
disampaikan kepada publik sampai dengan pengumuman hasil akhir karyawan yang lolos
pada tahapan seleksi.
2. Accountability (Akuntabilitas)
Kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organ sehingga pengelolaan
perusahaan terlaksana secara efektif. Contoh staff bagian akuntansi melakukan pembukuan
atas setiap transaksi yang terjadi di biofarma sedangkan administrasi untuk pengeluaran dan
penerimaan kas dilakukan oleh bagian staf keuangan.
3. Responsbility (Pertanggungjawaban)
Yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan
dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Sebagai contoh karyawan datang tepat waktu,
ketika sampai di kantor karyawan langsung menyalakan komputer untuk mengerjakan tugas
yang diberikan oleh atasannya dengan deadline pekerjaan hari ini. Karyawan mengerjakan
tugas dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab sehingga dapat terselesaikan tepat
waktu.
4. Independency (Kemandirian)
Perusahaan dikelola secara profesional tanpa bantuan dan tekanan dari pihak manapun.
Contoh Karyawan yang memiliki jenis usaha dan berada di luar biofarma tidak melibatkan
proses pengadaan barang atau jasa yang mengikutsertakan perusahaan sebagai calon pemasok
dan tidak melakukan interfensi kepada tim pengadaan barang dan jasa.
5. Fairness (keadilan)
Yaitu keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak stakeholders. Sebagai contoh,
perusahaan memberikan hak yang sama kepada setiap karyawan dalam mengikuti proses
seleksi naik jabatan.

*sumber tertera pada laporan tahunan biofarma tahun 2019 dan youtube source
(https://www.youtube.com/watch?v=gcUcYbCox2o)
TATA KELOLA Tanggung Jawab LAPORAN
PERUSAHAAN Sosial Perusahaan KEUANGAN

ARTI PENTING GCG BAGI BIO FARMA Bio Farma telah merasakan manfaat dari diterapkannya

Arti penting penerapan GCG bagi Bio Farma adalah untuk Good Corporate Governance. Selain adanya peningkatan

menambah dan memaksimalkan nilai Perusahaan guna kinerja baik dari sisi operasional maupun keuangan secara

memenangkan kompetisi global, untuk menghindari berkelanjutan, Bio Farma mendapat pengakuan dari

fraud dan KKN dan untuk mendorong terciptanya pasar masyarakat dengan diperolehnya beberapa penghargaan.

yang efisien, transparan dan konsisten dengan peraturan


perundang-undangan yang berlandaskan pada DASAR-DASAR PENERAPAN GCG DI BIO
beberapa prinsip dasar Good Corporate Governance, FARMA
yaitu Transparency, Accountability, Responsibility,
Penerapan prinsip GCG oleh perusahaan merupakan
Independency dan Fairness, meningkatkan kontribusi
sebuah pilihan dalam menjalankan kegiatan ekonomi
Perusahaan di Lingkungan sekitar Perusahaan dan
karena GCG merupakan suatu etika bisnis. Penerapan
dalam perekonomian nasional, meningkatkan iklim yang
prinsip-prinsip tersebut lebih banyak digantungkan pada
kondusif di lingkungan sekitar Perusahaan.
kebutuhan perusahaan itu sendiri untuk menciptakan tata
kelola perusahaan yang baik. Meskipun demikan, pada
dasarnya perusahaan memiliki kebutuhan yang sangat
KOMITMEN BIO FARMA DALAM
tinggi untuk menerapkan prinsip-prinsip tata kelola
MENERAPKAN GCG
perusahaan yang baik, terutama yang terkait dengan
Dalam persaingan global Bio Farma dituntut untuk
manajemen internal perusahaan yang bersangkutan.
sustain oleh stakeholders dengan menerapkan
Penerapan prinsip-prinsip GCG dapat meningkatkan
prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik
kinerja perusahaan itu sendiri, yang pada gilirannya
(Good Corporate Governance). Faktor utama penentu
meningkatkan value dari perusahaan.
daya saing adalah efisiensi proses pelayanan, mutu,
ketepatan dan kepastian kebijakan publik dalam
Tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate
sistem tata kelola berbagai sektor. Oleh karena itu,
Governance) di Indonesia mulai dikenal pada tahun
penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance
1997, saat krisis ekonomi menerpa Indonesia. Terdapat
(GCG) secara fundamental menjadi landasan yang kuat
banyak akibat buruk dari krisis tersebut, salah satunya
bagi Bio Farma dalam upaya peningkatan daya saing
adalah banyaknya perusahaan yang berjatuhan karena
di berbagai aspek baik pada tataran lokal, regional,
tidak mampu bertahan. Corporate Governance yang
nasional maupun global.
buruk disinyalir sebagai salah satu sebab terjadinya
krisis ekonomi politik Indonesia yang dimulai
Dewan Komisaris, Organ Pendukung Dewan Komisaris,
tahun 1997. Menyadari kondisi dan situasi demikian,
Direksi, dan seluruh Insan Bio Farma menjunjung tinggi
pemerintah melalui Kementrian Negara BUMN mulai
komitmen dalam menerapkan Tata Kelola Perusahaan
memperkenalkan prinsip Good Corporate Governance ini
yang Baik (Good Corporate Governance).
di lingkungan BUMN.

GCG menjadi filosofi dasar yang melekat dalam sikap,


Bio Farma melandaskan penerapan GCG dengan
perilaku, pola pikir, dan cara kerja setiap Insan Bio
mengacu pada beberapa ketentuan yang berlaku,
Farma. Dengan GCG, Bio Farma mampu membangun
yaitu:
citra dan reputasi sebagai Perusahaan yang unggul
1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tanggal 19
dan bermartabat dengan budaya Perusahaan, yaitu
Juni 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara
Professional, Integrity, Team Work, Innovation dan
Untuk dapat mengoptimalkan perannya dan
Customer Oriented.
mampu mempertahankan keberadaannya dalam
perkembangan ekonomi dunia yang semakin terbuka
Dengan terwujudnya GCG, Bio Farma mampu
dan kompetitif, BUMN perlu menumbuhkan budaya
mengoptimalkan nilai Perusahaan, meningkatkan
korporasi dan profesionalisme antara lain melalui
kontribusi Perusahaan dalam perekonomian nasional,
pembenahan pengurusan dan pengawasannya.
dan meningkatkan iklim yang kondusif di lingkungan
Pengurusan dan pengawasan BUMN harus dilakukan
sekitar Perusahaan.

PT Bio Farma (Persero) 291


PEMBUKA IKHTISAR Laporan Profil ANALISA DAN
KEUANGAN Manajemen PERUSAHAAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN ATAS
KINERJA PERUSAHAAN

berdasarkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan adalah pembaharuan tentang konsep pengelolaan
yang Baik (Good Corporate Governance/GCG). perseroan. Pendirian perseroan terbatas dihadapkan
Prinsip-prinsip pengelolaan BUMN dalam Undang- pada dua kepentingan, yaitu kepentingan pemegang
undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN. saham/pemilik serta kepentingan masyarakat luas
Dalam melaksanakan tugasnya, Komisaris dan dalam hal ini adalah stakeholders dan shareholders.
Direksi harus mematuhi Anggaran Dasar BUMN dan Sehingga dengan dua kepentingan yang saling tarik
ketentuan peraturan perundang-undangan serta menarik ini, diharapkan pada pengelolaan perseroan
wajib melaksanakan prinsip-prinsip profesionalisme, yang bisa mengakses kepentingan kedua belah pihak.
efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, 4. Surat Sekretaris Kementerian Negara BUMN No S-168/
pertanggungjawaban, serta kewajaran. MBU/2008 tanggal 27 Juni 2008 Tentang Indikator/
2. Keputusan Menteri BUMN Nomor: 117/M-MBU/2002 Parameter Penilaian dan Evaluasi Atas Penerapan
tanggal 31 Juli 2002 Tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governance yang diperbaharui
Good Corporate Governance pada BUMN. Kemudian dengan Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN
diperbaharui dengan Peraturan Menteri Negara Nomor: SK-16/S.MBU/2012.
BUMN Nomor: PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 5. Pedoman GCG Indonesia yang dikembangkan oleh
2011 Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG)
Baik (Good Corporate Governance) pada BUMN. tahun 2006.
Sebagaimana diubah terakhir melalui Peraturan
Menteri BUMN Nomor: PER-09/MBU/2012 Tanggal 6
Juli 2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri FAKTOR PENERAPAN GCG DI
BUMN Nomor: PER-01/MBU/2011 Tentang Penerapan BIO FARMA
Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate
Faktor-faktor yang memengaruhi
Governance) pada BUMN. Menekankan kewajiban bagi penerapan GCG di Bio Farma
BUMN untuk menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang
1. Faktor eksternal, berasal dari luar Perusahaan yang
Baik secara konsisten dan/atau menjadikan prinsip
sangat memengaruhi keberhasilan penerapan GCG,
Tata Kelola Perusahaan yang Baik sebagai landasan
di antaranya:
operasionalnya, yang pada dasarnya bertujuan untuk
a. ketersediaan sistem hukum yang baik sehingga
meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas
mampu menjamin berlakunya supremasi hukum
perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham
yang konsisten dan efektif.
dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan
b. dukungan pelaksanaan GCG dari sektor publik/
kepentingan stakeholders lainnya, dan berlandaskan
lembaga pemerintahan yang diharapkan dapat
peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai etika.
pula melaksanakan Good Governance dan
3. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang
Clean Government menuju Good Government
Perseroan Terbatas
Governance yang sebenarnya.
Tanggal 16 Agustus 2007, pemerintah mengesahkan
c. ketersediaan contoh pelaksanaan GCG yang tepat
Undang-undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan
(best practices) yang dapat menjadi standar
Terbatas menggantikan UU Perseroan Terbatas No. 1
pelaksanaan GCG yang efektif dan profesional
Tahun 1995. Tujuan pembaharuan Undang-undang
(benchmark/acuan).
Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007, salah satunya
adalah untuk mendukung implementasi GCG. GCG
2. Faktor internal, pendorong keberhasilan pelaksanaan
diperlukan untuk mendorong terciptanya pasar
praktik GCG di Bio Farma yang berasal dari dalam
yang efisien, transparan dan konsisten dengan
Perusahaan, antara lain:
peraturan perundang-undangan. Salah satu bentuk
a. Budaya Perusahaan (corporate culture) yang
penyempurnaan Undang-undang No. 40 Tahun 2007
mendukung penerapan GCG dalam mekanisme
serta sistem kerja manajemen di Perusahaan.

292 Laporan Tahunan 2018


TATA KELOLA Tanggung Jawab LAPORAN
PERUSAHAAN Sosial Perusahaan KEUANGAN

b. peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan Perusahaan e. Mencegah terjadinya korupsi, kolusi dan nepotisme
mengacu pada penerapan nilai-nilai GCG. (KKN).
c. Manajemen Pengendalian Risiko Perusahaan f. Mengatur kewenangan dan koordinasi antar
berdasarkan pada kaidah-kaidah standar GCG; instansi yang jelas untuk meningkatkan pelayanan
d. sistem audit (pemeriksaan) yang efektif masyarakat dengan integritas yang tinggi dan
dalam Perusahaan untuk menghindari setiap mata rantai yang singkat serta akurat dalam
penyimpangan yang mungkin akan terjadi. rangka mendukung terciptanya iklim usaha yang
e. keterbukaan informasi publik untuk mampu sehat, efisien dan transparan.
memahami setiap gerak dan langkah manajemen g. Memberlakukan peraturan perundang-undangan
dalam Perusahaan sehingga kalangan publik untuk melindungi saksi dan pelapor (whistleblower)
dapat memahami dan mengikuti setiap derap yang memberikan informasi mengenai suatu
langkah perkembangan dan dinamika Perusahaan kasus yang terjadi pada perusahaan. Pemberi
dari waktu ke waktu. informasi dapat berasal dari manajemen, karyawan
perusahaan atau pihak lain.
h. Mengeluarkan peraturan untuk menunjang
TIGA PILAR PENERAPAN GCG pelaksanaan GCG dalam bentuk ketentuan yang
Penerapan GCG diperlukan untuk mendorong terciptanya dapat menciptakan iklim usaha yang sehat, efisien
pasar yang efisien, transparan dan konsisten dengan dan transparan.
peraturan perundang-undangan. Oleh karena itu, i. Melaksanakan hak dan kewajiban yang sama
penerapan GCG perlu didukung oleh tiga pilar yang saling dengan pemegang saham lainnya dalam hal Negara
berhubungan, yaitu negara dan perangkatnya sebagai juga sebagai pemegang saham perusahaan.
regulator, dunia usaha sebagai pelaku pasar dan masyarakat
sebagai pengguna produk dan jasa dunia usaha. 2. Dunia usaha sebagai pelaku pasar menerapkan GCG
sebagai pedoman dasar pelaksanaan usaha.
Peranan Dunia Usaha
Prinsip-prinsip dasar yang harus
a. Menerapkan etika bisnis secara konsisten sehingga
dilaksanakan oleh masing-masing
pilar dapat terwujud iklim usaha yang sehat, efisien dan
transparan.
1. Negara dan perangkatnya, menciptakan peraturan
b. Bersikap dan berperilaku yang memperlihatkan
perundang-undangan yang menunjang iklim usaha
kepatuhan dunia usaha dalam melaksanakan
yang sehat, efisien dan transparan, melaksanakan
peraturan perundang-undangan.
peraturan perundang-undangan dan penegakan
c. Mencegah terjadinya KKN.
hukum secara konsisten (consistent law enforcement).
d. Meningkatkan kualitas struktur pengelolaan dan
Peran Negara
pola kerja perusahaan yang didasarkan pada asas
a. Melakukan koordinasi secara efektif antar
GCG secara berkesinambungan.
penyelenggara negara dalam penyusunan
e. Melaksanakan fungsi Ombudsman untuk dapat
peraturan perundang-undangan berdasarkan
menampung informasi tentang penyimpangan
sistem hukum nasional dengan memprioritaskan
yang terjadi pada perusahaan. Fungsi Ombudsman
kebijakan yang sesuai dengan kepentingan dunia
dapat dilaksanakan bersama pada suatu kelompok
usaha dan masyarakat.
usaha atau sektor ekonomi tertentu.
b. Mengikutsertakan dunia usaha dan masyarakat
secara bertanggung jawab dalam penyusunan
3. Masyarakat sebagai pengguna produk dan jasa
peraturan perundang-undangan (rule-making rules).
dunia usaha serta pihak yang terkena dampak dari
c. Menciptakan sistem politik yang sehat dengan
keberadaan perusahaan, menunjukkan kepedulian
penyelenggara negara yang memiliki integritas
dan melakukan kontrol sosial (social control) secara
dan profesionalitas yang tinggi.
obyektif dan bertanggung jawab.
d. Melaksanakan peraturan perundang-undangan
dan penegakan hukum secara konsisten.

PT Bio Farma (Persero) 293


PEMBUKA IKHTISAR Laporan Profil ANALISA DAN
KEUANGAN Manajemen PERUSAHAAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN ATAS
KINERJA PERUSAHAAN

Peranan Masyarakat bagi pemegang saham, meningkatkan kesejahteraan


a. Melakukan kontrol sosial dengan memberikan keluarga besar Bio Farma dan memberikan kontribusi
perhatian dan kepedulian terhadap pelayanan optimal bagi negara.
masyarakat yang dilakukan penyelenggara negara 7. Mencapai pertumbuhan dan imbal hasil yang
serta terhadap kegiatan dan produk atau jasa yang maksimal bagi seluruh stakeholder Perusahaan.
dihasilkan oleh dunia usaha, melalui penyampaian 8. Mendukung aktivitas pengendalian internal dan
pendapat secara obyektif dan bertanggung jawab. pengembangan Perusahaan.
b. Melakukan komunikasi dengan penyelenggara 9. Mengendalikan dan mengarahkan hubungan yang
negara dan dunia usaha dalam mengekspresikan baik antara Direksi, Dewan Komisaris dan seluruh
pendapat dan keberatan masyarakat. stakeholder Perusahaan.
c. Mematuhi peraturan perundang-undangan 10. Meningkatkan pertanggungjawaban kepada
dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. pemangku kepentingan.
11. Mengelola sumber daya secara lebih amanah.
12. Memperbaiki budaya kerja Perusahaan.
TUJUAN PENERAPAN GCG
DI BIO FARMA
Dalam kegiatan operasional Bio Farma, GCG tidak hanya TAHAP-TAHAP PENERAPAN GCG DI
merupakan kewajiban atau keharusan melainkan suatu BIO FARMA
kebutuhan. Oleh karena itu, Bio Farma berkomitmen Awal penerapan GCG dimulai dari kesadaran (awareness)
menerapkan prinsip-prinsip GCG secara konsisten dan Bio Farma bahwa praktik GCG sangat penting diterapkan
berkelanjutan. guna meningkatkan kepercayaan stakeholder serta
mewujudkan bisnis yang berkelanjutan bagi Perusahaan.
Sebagai tindak lanjut dari awareness dan untuk mengukur
Penerapan GCG di Bio Farma
kualitas penerapan GCG, maka Bio Farma melaksanakan
dengan tujuan
asesmen yang dilakukan oleh asesor independen setiap
1. Mengoptimalkan nilai Perusahaan agar memiliki
tahunnya. Proses asesmen yamg mengacu pada parameter-
daya saing yang kuat, baik secara nasional maupun
parameter yang relevan dengan Bio Farma. Hasil dari
internasional, sehingga mampu mempertahankan
asesmen tersebut menghasilkan saran dan rekomendasi
keberadaannya dan hidup berkelanjutan untuk
yang dipenuhi dalam upaya memaksimalkan praktik
mencapai maksud dan tujuan Perusahaan.
terbaik GCG di Bio Farma. Penguatan GCG di Bio Farma juga
2. Mendorong pengelolaan Perusahaan secara
dilaksanakan melalui sosialisasi kepada seluruh stakeholder
profesional, efisien dan efektif serta memberdayakan
Bio Farma agar seluruh stakeholder dapat mengetahui dan
fungsi dan meningkatkan kemandirian Organ
memahami praktik-praktik GCG di Bio Farma. Pada akhirnya,
Perusahaan.
implementasi GCG tersebut dipublikasikan melalui website
3. Mendorong agar Organ Perusahaan dalam membuat
Bio Farma, Laporan Tahunan serta rilis media yang dapat
keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi nilai
diakses oleh seluruh stakeholder.
moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan serta kesadaran akan adanya
tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap
TAHAPAN Implementasi GCG
pemangku kepentingan maupun kelestarian
BIO FARMA
lingkungan di sekitar Perusahaan.
4. Meningkatkan kontribusi Bio Farma di lingkungan 1. TAHAP PERSIAPAN
sekitar Bio Farma dan dalam perekonomian nasional. Tahap persiapan terdiri atas 3 langkah utama, yaitu:
5. Meningkatkan iklim yang kondusif di lingkungan a. Awareness Building, langkah awal untuk
sekitar Bio Farma. membangun kesadaran mengenai arti penting
6. Seluruh jajaran Bio Farma meyakini bahwa penerapan GCG dan komitmen bersama dalam penerapan
GCG dapat mendukung tercapainya tujuan Perusahaan GCG. Kegiatan ini dilakukan melalui seminar,
baik dalam hal pertumbuhan usaha, profitabilitas, lokakarya dan diskusi kelompok dengan meminta
dan keberlangsungan usaha jangka panjang. Dengan bantuan tenaga ahli independen dari luar
demikian, Bio Farma dapat memberikan nilai tambah Perusahaan.
294 Laporan Tahunan 2018
TATA KELOLA Tanggung Jawab LAPORAN
PERUSAHAAN Sosial Perusahaan KEUANGAN

b. GCG assessment, mengidentifikasi aspek-aspek MANFAAT IMPLEMENTASI GCG BAGI


penting yang perlu mendapatkan perhatian BIO FARMA
terlebih dahulu dan langkah-langkah yang dapat Manfaat yang dirasakan oleh Bio Farma dengan adanya
diambil untuk mewujudkannya. penerapan GCG adalah seperti dijelaskan di bawah.
• GCG manual building, langkah yang 1. Mengurangi agency cost
dilakukan setelah GCG asesmen. Biaya yang harus ditanggung oleh pemegang
Berdasarkan hasil pemetaan tingkat kesiapan saham sebagai akibat dari pelimpahan wewenang
Perusahaan dan identifikasi prioritas kepada manajemen. Biaya-biaya ini dapat berupa
penerapannya, penyusunan manual atau kerugian yang diderita Perusahaan sebagai akibat
pedoman implementasi GCG dapat disusun. penyalahgunaan wewenang (wrong-doing), ataupun
Manual ini dapat dibedakan antara manual berupa biaya pengawasan yang timbul untuk
untuk organ-organ Perusahaan dan manual mencegah terjadinya penyalahgunaan wewenang.
untuk keseluruhan anggota Perusahaan, 2. Mengurangi biaya modal (cost of capital)
mencakup berbagai aspek seperti: Sebagai dampak dari pengelolaan Perusahaan yang
• Kebijakan GCG Perusahaan, baik, menyebabkan tingkat bunga atas dana atau
• Pedoman GCG bagi organ-organ Perusahaan, sumber daya yang dipinjam oleh Perusahaan semakin
• Pedoman perilaku, kecil seiring dengan turunnya tingkat risiko Perusahaan.
• Audit commitee charter, 3. Meningkatkan nilai saham perusahaan sekaligus
• Kebijakan disclosure dan transparansi, meningkatkan citra Bio Farma di masyarakat untuk
• Kebijakan dan kerangka manajemen risiko, jangka panjang.
• Roadmap implementasi. 4. Menciptakan dukungan bagi para pemangku
kepentingan (stakeholder) di lingkungan Bio Farma

2. TAHAP Implementasi tentang keberadaan Bio Farma dan berbagai strategi


dan kebijakan yang ditempuh oleh Bio Farma, karena
Tahap implementasi terdiri atas 3 langkah, yaitu:
umumnya mereka mendapat jaminan bahwa mereka
1. Sosialisasi, memperkenalkan kepada seluruh
juga bisa mendapatkan manfaat maksimal dari semua
Insan Bio Farma berbagai aspek yang terkait
tindakan dan operasi Bio Farma dalam menciptakan
dengan implementasi GCG, khususnya mengenai
kekayaan dan kemakmuran.
pedoman penerapan GCG.
5. Menghasilkan Sumber Daya Manusia yang memiliki
2. Implementasi, kegiatan yang dilakukan sejalan
kompetensi tentang Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
dengan pedoman GCG yang ada, berdasar roadmap
6. Perusahaan dapat mengoptimalkan perolehan laba
yang telah disusun. Implementasi harus bersifat
dan nilai pertumbuhan yang tinggi.
Top Down Approach yang melibatkan Dewan
Komisaris dan Direksi. Implementasi mencakup
pada upaya manajemen perubahan (change
STRUKTUR TATA KELOLA BIO FARMA
management) guna mengawal proses perubahan
yang ditimbulkan oleh implementasi GCG.
3. Internalisasi, upaya-upaya untuk memperkenalkan Bio Farma Senantiasa Berupaya Meningkatkan
GCG di dalam seluruh proses bisnis Perusahaan Penerapan GCG yang Sistematis dan
kerja dan berbagai peraturan Perusahaan. Berkesinambungan.

3. TAHAP EVALUASI Di dalam dunia usaha yang semakin kompetitif dan


Tahap evaluasi, dilakukan secara teratur dari waktu penuh tantangan, Bio Farma menyadari pentingnya
ke waktu untuk mengukur sejauh mana efektivitas arti membangun dan menjaga kepercayaan para
penerapan GCG telah dilakukan dengan meminta pemangku kepentingan. Oleh karena itu, Bio Farma
pihak independen melakukan audit implementasi memiliki komitmen tinggi dalam penerapan Tata Kelola
dan scoring atas praktik GCG yang ada. Perusahaan yang Baik (GCG) untuk melaksanakan usaha
secara sehat dan beretika dengan terus meningkatkan

PT Bio Farma (Persero) 295


PEMBUKA IKHTISAR Laporan Profil ANALISA DAN
KEUANGAN Manajemen PERUSAHAAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN ATAS
KINERJA PERUSAHAAN

kinerja, transparansi, akuntabilitas dan tanggung jawab di sebagai pengawas jalannya pengelolaan Perusahaan, dan
mata para pemangku kepentingan. Direksi sebagai pengelola Perusahaan.

Dengan memegang teguh nilai-nilai tersebut, Bio Farma Masing-masing memiliki peran penting dalam penerapan
terus berupaya untuk mencapai visi dan misi Perusahaan GCG sesuai dengan fungsi, tugas dan tanggung jawab
sekaligus memaksimalkan nilai jangka panjang bagi yang jelas sesuai fungsinya masing-masing sebagaimana
para pemegang saham sekaligus memberikan manfaat diamanahkan dalam Anggaran Dasar dan peraturan
dan kesejahteraan berkesinambungan bagi negara, perundang-undangan. Dewan Komisaris dan Direksi
khususnya masyarakat di tempat Bio Farma beroperasi, bertanggung jawab untuk memelihara keberlanjutan
termasuk menjaga kelestarian lingkungan hidup. usaha Bio Farma dalam jangka panjang sehingga harus
memiliki persamaan persepsi terhadap filosofi, visi,
Sebagai suatu badan usaha berbentuk Perseroan Terbatas misi dan nilai-nilai Perusahaan. Dalam melaksanakan
yang didirikan dan diatur sesuai Undang-Undang No. 40 fungsi, tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris
Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, struktur tata didukung oleh Komite Audit dan Komite Risiko,
kelola Bio Farma terdiri atas tiga organ utama, yakni Pengembangan dan GCG. Direksi didukung oleh Satuan
Pemegang Saham melalui Rapat Umum Pemegang Pengawas Intern (SPI), Sekretaris Perusahaan dan Divisi
Saham (RUPS) sebagai forum pengambilan keputusan Kepatuhan dan Manajemen Risiko.
tertinggi bagi Pemegang Saham, Dewan Komisaris

Struktur Tata Kelola Bio Farma

PEMEGANG SAHAM
Pemerintah
Board of Director (BOD) Board of Commissioners (BOC)
Direktur Utama: Mas Rahman Roestan Komisaris Utama: Farid Wadjdi Husain
Direktur Produksi: Juliman Anggota:
Direktur Keuangan: Pardiman • Saud Usman Nasution
Direktur Pemasaran: Sri Harsi Teteki • Made Arya Wijaya
Direktur Renbang: Adriansjah Azhari • Yuni Suryanto
Direktur SDM: Disril Revolin Putra • HM. Subuh
• Heridadi

Komite Audit
Div. Pemasaran & Div. Penjamin Mutu & Div. Pengawasan
Div. Treasury & Pajak Divisi SDM Div. PVV 1. M. Asawir Harahap
Penjualan Domestik Regulasi Mutu
Ida Farida Hayati R. Herry Wadi Hidayat 2. Priyatno
Drajat Alamsyah Jeni Tresnabudi Dori Ugiyadi

Komite Risiko,
Div. Anggaran & Div. Pemasaran & Pengembangan & GCG
Divisi SPI Divisi Hukum Div. PVB Div. Hewan Lab
Akuntansi Penjualan Internasional 1. Afrizal
Ganjar Trisnasari Endang Sri Maryatun Mohamad Usman Maharani
Dadan Ramdhani Hegar Al Fatah S. 2. Judi Januadi
Endjun

Div. Kepatuhan & Div. Unit & Klinik Div. Manajemen Aset Div. Surveilans & Uji
SEKPER Div. Prod Farmasi
Manajemen Risiko Imunisasi & Umum Klinis
Bambang Heriyanto Hikmat Alitamsar
Sri Widyatiningsih Tjut Vina I. Wawan Setiawan Novilia Sjafri Bachtiar

Div. Komunikasi Div. Perencanaan & Div. Pengelolaan Div. Peneliti


Div. Pengadaan Div. Teknik & Neni Nuraeny
Pemasaran & Distribusi Strategi Bisnis Lingkungan & Sosial Pemeliharaan Rachmawati Noverina
Mamay Ramali
Tedi Herawan Iin Susanti Hadianto Ahmad Tomy Zulfikar
Erman Tritama

Jabatan Fungsional
Div. Teknologi Management Div. Manajemen Prod, Div. Manajemen
Lilis Kartikasari Dewi
Informasi Representative & Persediaaan Proyek
Erwin Kurniawan
Ema Asmarawati Bambang Heriyanto Andi Rachmatmulya Didi Sulanto
Bambang Herman
Djalinus
Efrizon

Jabatan Fungsional
Aco Aslam Yusuf

296 Laporan Tahunan 2018


TATA KELOLA Tanggung Jawab LAPORAN
PERUSAHAAN Sosial Perusahaan KEUANGAN

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), memegang memberdayakan fungsi kepengawasan Dewan Komisaris,
kekuasaan tertinggi dalam Perusahaan dan memegang membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan
segala kewenangan yang tidak diserahkan kepada tugas dan kewajibannya, serta merumuskan kebijakan
Direksi dan Dewan Komisaris, RUPS merupakan wadah Dewan Komisaris sesuai ruang lingkup tugasnya. Dalam
para Pemegang Saham untuk mengambil keputusan melaksanakan tugas, Dewan Komisaris bertanggung
penting berkenaan dengan bisnis dan operasional jawab kepada RUPS.
Perseroan termasuk jumlah remunerasi Direksi dan
Dewan Komisaris, pembayaran dividen dan pembagian Direksi, bertanggung jawab secara kolektif untuk
keuntungan, persetujuan tentang Laporan Tahunan, mengelola Perusahaan untuk kepentingan dan tujuan
penunjukan auditor independen, perubahan Anggaran Perusahaan sesuai dengan Anggaran Dasar agar
Dasar Perseroan, dan pendelegasian wewenang dapat menghasilkan nilai tambah dan memastikan
kepada Direksi untuk menindaklanjuti pokok-pokok kesinambungan usaha. Manajemen memiliki organ-organ
permasalahan yang dibahas dan disetujui oleh RUPS pendukung sebagai unit kerja untuk mengendalikan,
dengan memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar dan mengawal dan bertanggung jawab atas implementasi
Undang-Undang Perseroan Terbatas. GCG sekaligus sebagai mitra kerja dari komite di bawah
Dewan Komisaris.
Dewan Komisaris, bertugas dan bertanggung jawab
secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan
memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan KERANGKA GCG BIO FARMA
bahwa Perusahaan melaksanakan GCG pada seluruh Bio Farma memiliki kerangka GCG yang dibentuk
tingkatan atau jenjang organisasi. Dewan Komisaris berdasarkan sistem Tata Kelola yang ada di Bio Farma
didukung oleh Sekretaris Dewan Komisaris, Komite Audit yaitu sebagai berikut:
dan Komite Risiko, Pengembangan dan GCG untuk

I. KOMITMEN
Visi & Misi
Nilai | Etika | Regulasi

II. STRUKTUR II. STRUKTUR


ORGAN UTAMA ORGAN PENDUKUNG

RUPS Sekretaris Dewan Komisaris & komite dekom;


DEWAN KOMISARIS sekretaris PERUSAHAAN, SPI dan KEPATUHAN &
DIREKSI MANAJEMEN RISIKO

III. MEKANISME
SISTEM
III. MEKANISME
SISTEM

PEDOMAN PENERAPAN GCG; PEDOMAN PRILAKU KEBIJAKAN; PEDOMAN DAN


(CODE OF CONDUCT), BOARD MANUAL PROSEDUR, CHARTER

IV. PENGENDALIAN
LAPORAN DAN ASSESSMENT

PRINSIP-PRINSIP GCG: TRANSPARANSI, AKUNTABILITAS, RESPONSIBILITAS,


INDEPENDENSI DAN KEWAJARAN

SUSTAINABILITY

PT Bio Farma (Persero) 297


PEMBUKA IKHTISAR Laporan Profil ANALISA DAN
KEUANGAN Manajemen PERUSAHAAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN ATAS
KINERJA PERUSAHAAN

MAKSUD DAN TUJUAN PEDOMAN GCG Pedoman Pokok Penerapan GCG di


DI BIO FARMA Bio Farma
Pedoman GCG merupakan 1. Dalam rangka penerapan GCG, Bio Farma menyusun
acuan bagi Perusahaan untuk pedoman GCG sebagai berikut:
melaksanakan GCG dalam rangka a. filosofi, visi, misi dan nilai-nilai perusahaan.
b. kedudukan dan fungsi RUPS, Dewan
1. Mendorong tercapainya kesinambungan perusahaan
Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite Risiko,
melalui pengelolaan yang didasarkan pada
Pengembangan dan GCG, Satuan Pengawasan
asas transparansi, akuntabilitas, responsibilitas,
Internal dan Divisi Kepatuhan dan Manajemen
independensi serta kewajaran dan kesetaraan;
Risiko.
2. Mendorong pemberdayaan fungsi dan kemandirian
c. kebijakan untuk memastikan terlaksananya fungsi
masing-masing organ perusahaan, yaitu rapat umum
setiap Organ Perusahaan secara efektif.
pemegang saham (RUPS, dewan komisaris dan direksi);
d. kebijakan untuk memastikan terlaksananya
3. Mendorong pemegang saham, anggota dewan
akuntabilitas, pengendalian internal yang efektif
komisaris dan anggota direksi agar dalam membuat
dan pelaporan keuangan yang benar.
keputusan dan menjalankan tindakannya dilandasi
e. pedoman perilaku yang didasarkan pada nilai-nilai
oleh nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap
perusahaan dan etika bisnis.
peraturan perundang-undangan;
f. sarana pengungkapan informasi untuk pemegang
4. Mendorong timbulnya kesadaran dan tanggung
saham dan pemangku kepentingan.
jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat
g. kebijakan penyempurnaan berbagai peraturan
dan kelestarian lingkungan, terutama di sekitar
Perusahaan dalam rangka memenuhi prinsip GCG.
perusahaan;
5. Mengoptimalkan nilai perusahaan bagi pemegang
2. Agar pelaksanaan GCG dapat berjalan efektif,
saham dengan tetap memperhatikan pemangku
diikutsertakan semua pihak dalam perusahaan
kepentingan;
dengan tahapan sebagai berikut:
6. Meningkatkan daya saing perusahaan secara nasional
a. membangun pemahaman, kepedulian dan
maupun internasional, sehingga meningkatkan
komitmen untuk melaksanakan GCG oleh
kepercayaan pasar yang dapat mendorong arus
semua anggota Direksi dan Dewan Komisaris,
investasi dan pertumbuhan ekonomi nasional yang
serta Pemegang Saham Pengendali, dan semua
berkesinambungan.
karyawan;
b. melakukan kajian terhadap kondisi perusahaan

PEDOMAN DAN KEBIJAKAN yang berkaitan dengan pelaksanaan GCG dan

PENERAPAN GCG DI BIO FARMA tindakan korektif yang diperlukan;

Sebagai wujud dari Bio Farma sebagai Badan Usaha Milik c. menyusun program dan pedoman pelaksanaan

Negara (BUMN) yang baik dan untuk menjamin efektivitas GCG perusahaan;

penerapan GCG yang berkelanjutan, Bio Farma telah d. melakukan internalisasi pelaksanaan GCG

memiliki pedoman dan kebijakan untuk melaksanakan sehingga terbentuk rasa memiliki dari semua

GCG yang telah diterapkan di lingkungan Perusahaan. pihak dalam perusahaan, serta pemahaman

Prinsip dasar pelaksanaan GCG di Bio Farma dilakukan atas pelaksanaan pedoman GCG dalam kegiatan

secara sistematis dan berkesinambungan. sehari-hari;


e. melakukan penilaian sendiri atau dengan
menggunakan jasa pihak eksternal yang
independen untuk memastikan penerapan
GCG secara berkesinambungan. Hasil penilaian
tersebut diungkapkan dalam laporan tahunan dan
dilaporkan dalam RUPS tahunan.

298 Laporan Tahunan 2018


TATA KELOLA Tanggung Jawab LAPORAN
PERUSAHAAN Sosial Perusahaan KEUANGAN

Kebijakan Penerapan GCG di DASAR HUKUM PENERAPAN GCG


Bio Farma 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tanggal 19
Bio Farma memiliki sejumlah kebijakan-kebijakan Juni 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara
dalam rangka meningkatkan penerapan Tata kelola 2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang
Perusahaan sebagai berikut: Perseroan Terbatas
1. Peraturan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi 3. Keputusan Menteri BUMN Nomor: 117/M-MBU/2002
PT Bio Farma (Persero) Nomor: PER-06/DK/ Tanggal 31 Juli 2002 yang diperbaharui dengan
BF/12/2018; PER-06963/DIR/XII/2018 tanggal 31 Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-
Desember 2018 tentang Pedoman Penerapan Tata 01/MBU/2011 Tanggal 1 Agustus 2011 Tentang
Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good
Governance) Di PT Bio Farma (Persero). Corporate Governance) pada BUMN sebagaimana
2. Peraturan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi PT diubah terakhir melalui Peraturan Menteri BUMN
Bio Farma (Persero) Nomor: PER-07/DK/BF/12/2018; Nomor: PER-09/MBU/2012 Tanggal 6 Juli 2012
PER-06964/DIR/XII/2018 tanggal 31 Desember 2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri BUMN
Tentang Pedoman Dewan Komisaris dan Direksi Nomor: PER-01/MBU/2011 Tentang Penerapan Tata
(Board Manual) PT Bio Farma (Persero). Board Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate
Manual merupakan acuan bagi Dewan Komisaris Governance) pada BUMN
dan Direksi dalam melaksanakan tugas dan 4. Surat Sekretaris Kementerian Negara BUMN No
fungsinya. S-168/MBU/2008 tanggal 27 Juni 2008 Tentang
3. Peraturan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi PT Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi Atas
Bio Farma (Persero) Nomor: PER-08/DK/BF/12/2018; Penerapan Good Corporate Governance yang
PER-06965/DIR/XII/2018 tanggal 31 Desember 2018. diperbaharui dengan Keputusan Sekretaris
Pedoman Perilaku (Code of Conduct) memberikan Kementerian BUMN Nomor: SK-16/S.MBU/2012
acuan perilaku yang harus dilakukan oleh seluruh 5. Pedoman Umum Good Corporate Governance,
Insan Bio Farma dalam menerapkan nilai-nilai yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan
Perusahaan dan melaksanakan aktivitas sehari-hari. Governance.
Pedoman Perilaku merupakan elemen penting
untuk mencegah terjadinya pelanggaran/perilaku Di samping itu, Bio Farma juga telah memiliki kebijakan/
tidak etis. pedoman sebagai berikut:
4. Keputusan Direksi PT Bio Farma (Persero) Nomor: 1. Pedoman Kerja (Board Manual) Direksi dan Dewan
03991/DIR/X/2017 tanggal 23 Oktober 2017 Komisaris, Charter Komite Audit, Charter Komite
tentang Penyampaian Laporan Harta Kekayaan Risiko, Pengembangan & GCG, dan Charter Satuan
Penyelenggara Negara (LHKPN) di Lingkungan PT Pengawasan Intern (SPI);
Bio Farma (Persero). 2. Kebijakan Pengelolaan Penyampaian Informasi
Melalui Media Massa, Kebijakan Pemutakhiran Konten
Sebagai langkah nyata dari komitmen pelaksanaan Website, Kebijakan Distribusi Informasi Internal,
GCG, pada tanggal 26 Maret 2018, Insan Bio Farma Kebijakan Penetapan Klasifikasi Informasi dan
(Dewan Komisaris, Direksi, Organ Pendukung Kebijakan Keterbukaan Informasi;
Dewan Komisaris, dan seluruh Tenaga Kerja) telah 3. Kebijakan Keterbukaan Informasi Publik;
menandatangani Pakta Integritas setelah dilakukan 4. Kebijakan Manajemen Risiko;
internalisasi dan sosialisasi Kebijakan Tata Kelola 5. Kebijakan Teknologi Informasi
Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance). 6. Kebijakan Sumber Daya Manusia;
7. Pedoman dan Prosedur Baku setiap unit kerja.

PT Bio Farma (Persero) 299


PEMBUKA IKHTISAR Laporan Profil ANALISA DAN
KEUANGAN Manajemen PERUSAHAAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN ATAS
KINERJA PERUSAHAAN

Pedoman dan kebijakan terkait implementasi tata 1. Kelompok Dokumen I, terdiri dari Anggaran Dasar,
kelola Perusahaan senantiasa dimutakhirkan sesuai Kebijakan Sistem Manajemen Perusahaan, dan
dengan kondisi terkini, perubahan peraturan perundang- Peraturan Bersama Dewan Komisaris dan DIreksi.
undangan, dan dinamika perkembangan usaha Bio 2. Kelompok Dokumen II, terdiri dari Peraturan Direksi,
Farma. Implementasi GCG diharapkan dapat mencegah Keputusan Dewan Komisaris, dan Keputusan Direksi.
praktik-praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), serta 3. Kelompok Dokumen III, terdiri dari Instruksi Direksi,
meningkatkan fungsi pengawasan dalam pengelolaan Surat Tugas Direksi, Surat Edaran, Keputusan Kepala
Perusahaan. Divisi Sumber Daya Manusia, Surat Tugas Kepala
Divisi, Pedoman.
Berdasarkan Kebijakan Sistem Manajemen Perusahaan 4. Kelompok IV, terdiri dari Prosedur Baku, Dokumen
PT Bio Farma (Persero) Nomor: MBF-02571/DIR/VI/2018 Teknis yaitu Formula Induk, Spesifikasi, Protokol,
Tanggal 25 Juni 2018, Bio Farma menetapkan dokumen Formulir Data, Catatan (record), Gambar Teknik
perusahaan ke dalam 4 (empat) kelompok dokumen,
sebagai berikut: Adapun Piramida Kelompok Dokumen digambarkan
sebagaimana attachment berikut

RUPS • Anggaran dasar


• Kebijakan Sistem
Manajemen
Perusahaan Kelompok
• Peraturan Bersama Dokumen I
Dekom dan Dirkesi

Direksi • Peraturan Direksi Kelompok


dan • Keputusan Dewan Komisaris Dokumen II
Dewan • Keputusan Direksi
Komisaris

• Instruksi Direksi
• Surat Tugas Direksi
• Surat Edaran Kelompok
• Keputusan Kepala Divisi SDM Dokumen III
• Surat Tugas Kepala Divisi
• Pedoman
Kepala
Divisi
• Prosedur Baku
• Dokumen Teknis (Formula Induk, Kelompok
Spesifikasi, Protokol, Formulir Data, Dokumen IV
Catatan/Record, Gambar Teknik)

300 Laporan Tahunan 2018


TATA KELOLA Tanggung Jawab LAPORAN
PERUSAHAAN Sosial Perusahaan KEUANGAN

PENERAPAN 5 PRINSIP TATA KEOLA segenap karyawan Bio Farma, sehingga diharapkan
PERUSAHAAN YANG BAIK DI BIO FARMA dapat menciptakan keseimbangan dalam operasional
Dalam penerapan prinsip GCG, Bio Farma telah menganut usaha Bio Farma secara menyeluruh. Keseimbangan
Pedoman Umum Tata Kelola Perusahaan yang baik yang operasional usaha yang akan dicapai meliputi segala
ditetapkan oleh KNKG dengan penerapan TARIF, sebagai bentuk kepentingan, baik individu maupun kelompok,
5 pilar dasar GCG, yaitu Keterbukaan (Transparency), baik internal maupun eksternal, sehingga kepentingan
Akuntabilitas (Accountability), Pertanggungjawaban Perusahaan, shareholder dan stakeholders akan
(Responsibility), Independensi (Independency) dan mencapai titik ekuilibrium.
Kesetaraan dan Kewajaran (Fairness).
Penerapan GCG di Bio Farma bertujuan untuk mencapai
Penerapan 5 pilar dasar terebut diyakini oleh Bio Farma keberhasilan atas filosofi, visi, misi, dan tujuan Perusahaan,
sebagai instrumen yang dapat diandalkan dalam yang berlandaskan atas 5 (lima) prinsip-prinsip dasar
mengatur segala aspek bisnis yang dijalankan oleh GCG, yaitu Transparency, Acoountability, Responsibility,
Bio Farma, baik oleh Dewan Komisaris, Direksi dan Independency, dan Fairness disingkat TARIF.

GOOD CORPORATE
GOVERNANCE

PRINSIP-PRINSIP GOOD
CORPORATE GOVERNANCE

Transparansi Akuntabilitas Responsibilitas Independensi

IMPLEMENTASI GOOD
CORPORATE GOVERNANCE

1. Transparency (Transparansi), dimaksudkan untuk diperbandingkan serta mudah diakses oleh


menjaga obyektivitas dalam menjalankan bisnis. pemangku kepentingan;
Bio Farma menyediakan informasi yang material b. informasi yang diungkapkan: visi, misi, sasaran
dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan usaha dan strategi Perusahaan, kondisi keuangan,
dipahami oleh pemangku kepentingan. Bio Farma susunan dan kompensasi pengurus, pemegang
mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidak saham pengendali, kepemilikan saham oleh
hanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris
perundang-undangan, tetapi juga hal yang penting beserta anggota keluarganya dalam Perusahaan
untuk pengambilan keputusan oleh pemegang dan Perusahaan lainnya, sistem manajemen
saham, kreditur dan pemangku kepentingan. risiko, sistem pengawasan dan pengendalian
internal, sistem dan pelaksanaan GCG serta tingkat
Pedoman Pelaksanaan Transparency (Transparansi) kepatuhannya dan kejadian penting yang dapat
mencakup: memengaruhi kondisi Perusahaan;
a. Bio Farma menyediakan informasi secara c. keterbukaan informasi Perusahaan tidak
tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan dapat mengurangi kewajiban untuk memenuhi

PT Bio Farma (Persero) 301


PEMBUKA IKHTISAR Laporan Profil ANALISA DAN
KEUANGAN Manajemen PERUSAHAAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN ATAS
KINERJA PERUSAHAAN

ketentuan kerahasiaan Perusahaan sesuai dengan panjang dan mendapat pengakuan sebagai Good
peraturan perundang-undangan, rahasia jabatan, Corporate Citizen.
dan hak-hak pribadi;
d. kebijakan Perusahaan secara tertulis dan Pedoman Pelaksanaan Responsibility (Pertanggung
proporsional dikomunikasikan kepada pemangku jawaban) mencakup:
kepentingan. a. Organ Bio Farma berpegang pada prinsip kehati-
hatian dan memastikan kepatuhan terhadap
2. Accountability (Akuntabilitas), yaitu Bio Farma peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar
dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara dan Peraturan Perusahaan (by laws);
transparan dan wajar. Untuk itu Bio Farma dikelola b. Bio Farma melaksanakan tanggung jawab sosial
secara benar, terukur dan sesuai dengan kepentingan antara lain peduli terhadap masyarakat dan
Perusahaan dengan tetap memperhitungkan kelestarian lingkungan, terutama di lingkungan
kepentingan pemegang saham dan pemangku sekitar Bio Farma dengan membuat perencanaan
kepentingan. Akuntabilitas merupakan prasyarat dan pelaksanaan yang memadai.
yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang
berkesinambungan. 4. Independency (Kemandirian), yaitu untuk
melancarkan pelaksanaan asas GCG, Bio Farma
Pedoman Pelaksanaan Accountability (Akuntabilitas) dikelola secara independen sehingga masing-masing
mencakup: Organ Bio Farma tidak saling mendominasi dan tidak
a. Bio Farma menetapkan rincian tugas dan tanggung dapat diintervensi oleh pihak lain.
jawab masing-masing Organ Perusahaan dan
semua Insan Bio Farma secara jelas dan selaras Pedoman Pelaksanaan Independency (Kemandirian)
dengan visi, misi, nilai-nilai Perusahaan (corporate mencakup:
values) dan strategi Perusahaan; a. Masing-masing Organ Bio Farma menghindari
b. Bio Farma meyakini bahwa semua Organ terjadinya dominasi oleh pihak manapun, tidak
Perusahaan dan semua Insan Bio Farma terpengaruh oleh kepentingan tertentu, bebas
mempunyai kemampuan sesuai dengan tugas, dari benturan kepentingan (conflict of interest)
tanggung jawab, dan perannya dalam pelaksanaan dan dari segala pengaruh atau tekanan, sehingga
GCG; pengambilan keputusan dapat dilakukan secara
c. Bio Farma memastikan adanya sistem obyektif;
pengendalian internal yang efektif dalam b. Masing-masing Organ Bio Farma melaksanakan
pengelolaan Perusahaan; fungsi dan tugasnya sesuai dengan Anggaran
d. Bio Farma memiliki ukuran kinerja untuk semua Dasar dan peraturan perundang-undangan,
jajaran Perusahaan yang konsisten dengan tidak saling mendominasi dan/atau melempar
sasaran usaha Perusahaan, serta memiliki sistem tanggung jawab antara satu dengan yang lain.
penghargaan dan sanksi (reward and punishment
system); 5. Fairness (Kewajaran), yaitu dalam melaksanakan
e. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung kegiatannya, Bio Farma senantiasa memperhatikan
jawabnya, setiap Organ Perusahaan dan semua kepentingan pemegang saham dan pemangku
Insan Bio Farma berpegang pada etika bisnis dan kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran dan
pedoman perilaku (code of conduct) yang telah kesetaraan.
disepakati.
Pedoman Pelaksanaan Fairness (Kewajaran)
3. Responsibility (Pertanggungjawaban), yaitu Bio mencakup:
Farma mematuhi peraturan perundang-undangan a. Bio Farma memberikan kesempatan kepada
serta melaksanakan tanggung jawab terhadap pemangku kepentingan untuk memberikan
masyarakat dan lingkungan, sehingga dapat masukan dan menyampaikan pendapat bagi
terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka kepentingan Perusahaan serta membuka

302 Laporan Tahunan 2018


TATA KELOLA Tanggung Jawab LAPORAN
PERUSAHAAN Sosial Perusahaan KEUANGAN

Transparency
• Laporan Tahunan Perusahaan
• Informasi penting lainnya kepada stakeholders melalui website,
media massa, dan lain-lain

Accountability
• RUPS mengesahkan RKAP dan Laporan Tahunan
• Dewan Komisaris mengawasi dan memberikan nasihat kepada
Direksi tentang kepengurusan Perusahaan
• Direksi memimpin dan mengelola Perusahaan sesuai peraturan
yang berlaku
• Kejelasan tugas dan fungsi tercermin dalam Struktur Organisasi

Responsibility
• Melaksanakan kewajiban perpajakan
• Melaksanakan kebijakan Perusahaan dan peraturan perundang-
undangan
• Melaksanakan kewajiban pembinaan masyarakat dan pengelolaan
lingkungan sekitar

Independency
• Organ Perusahaan saling menghormati dan tidak mencampuri hak,
kewajiban, tugas, wewenang dan tanggung jawab masing organ
• Dewan Komisaris, Direksi serta Karyawan Bio Farma dalam
pengambilan keputusan selalu menghindari benturan
kepentingan

Fairness
• Pemegang Saham berhak menghadiri dan memberikan suara
dalam RUPS sesuai peraturan yang berlaku
• Perusahaan memberikan kondisi kerja yang baik dan aman,
kesempatan yang sama untuk menduduki jabatan dan
meningkatkan kompetensi karyawan

akses terhadap informasi sesuai dengan prinsip Pendekatan Penyusunan Kebijakan


transparansi dalam lingkup kedudukan masing- Berdasarkan Objective, Risk and
masing; Control serta Prinsip-prinsip GCG
b. Bio Farma memberikan perlakuan yang setara
Penyusunan kebijakan juga memperhatikan arahan
dan wajar kepada pemangku kepentingan sesuai
strategis dan kebijakan lain yang telah dituangkan dalam
dengan manfaat dan kontribusi yang diberikan
kebijakan Dewan Komisaris dan Direksi sebelumnya.
kepada Perusahaan;
Proses penyusunan dilakukan secara bertahap melalui
c. Bio Farma memberikan kesempatan yang sama
Top Down Approach dan Bottom Up Approach.
dalam penerimaan karyawan, berkarier dan
melaksanakan tugasnya secara profesional tanpa
Risk and opportunity untuk menyatukan governance,
membedakan suku, agama, ras, golongan, gender,
risk and control. Tujuannya adalah untuk membumikan
dan kondisi fisik.
pemahaman konsep tata kelola pada semua mulai dari
manajemen puncak hingga penyelia.

PT Bio Farma (Persero) 303


PEMBUKA IKHTISAR Laporan Profil ANALISA DAN
KEUANGAN Manajemen PERUSAHAAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN ATAS
KINERJA PERUSAHAAN

Transparency Accountability

OBJECTIVE

Responsibility independency

RISK CONTROL

Fairness

Kebijakan Tata Kelola Perusahaan Penerapan Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate
Governance), Pedoman Perilaku (Code of Conduct),
Pada kelompok dokumen I (satu), Bio Farma memiliki
Kebijakan Penerapan Sistem Pelaporan Pelanggaran
Kebijakan Tata Kelola Perusahaan/Corporate Governance
(Whistleblowing System), dan Pedoman Pengendalian
Policy (CGP) sebagai induk kebijakan Perusahaan yang
Gratifikasi Dewan Komisaris, Organ Pendukung
berisi himpunan pedoman-pedoman pokok pengelolaan
Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh Insan Bio Farma
Perusahaan yang bersifat holistik dan terintegrasi sesuai
menandatangani Pakta Integritas. Penanaman nilai-nilai
prinsip-prinsip GCG. Dengan demikian seluruh peraturan,
GCG juga dilakukan melalui portal internal Perusahaan,
keputusan atau kebijakan yang dikeluarkan Bio Farma harus
sosialiasi melalui e-mail kepada seluruh insan Bio Farma,
merujuk pada CGP sebagai standar dan pedoman dasar
maupun publikasi pada website Perusahaan yang dapat
dalam pembentukannya. CGP yang diimplementasikan
dilihat dan diunduh dengan mudah oleh Insan Bio Farma
di tahun 2018 merupakan CGP yang ditandatangani oleh
maupun stakeholders. Sosialisasi tersebut bertujuan
Dewan Komisaris dan Direksi tanggal 31 Desember 2018.
untuk memberikan pemahaman tentang penerapan tata
kelola Perusahaan yang baik.
Corporate Governance Policy (CGP) sebagai induk
kebijakan Perusahaan memuat hal-hal sebagai berikut:
Sejak April sampai dengan tanggal 4 Juli 2018, Bio Farma
1. Prinsip-Prinsip GCG
telah melakukan asesmen GCG secara internal (self
2. Pengukuran Terhadap Penerapan GCG
assessment) yang dilakukan oleh Bagian Kepatuhan,
3. Dewan Komisaris
sebagai Counterpart GCG Bio Farma. Hasil self assessment
4. Direksi
digunakan sebagai dasar untuk meningkatkan praktik
5. Program Pengenalan Dewan Komisaris dan Direksi
tata kelola yang baik di Bio Farma yang sesuai dengan
6.
Hubungan Perusahaan dengan Pemangku
prinsip-prinsip GCG.
Kepentingan (Stakeholders)
7. Etika Berusaha dan Anti Korupsi
Sampai dengan tahun 2018, Bio Farma telah
8. Keselamatan dan Kesempatan Kerja Serta Pelestarian
menyempurnakan dan melengkapi perangkat
Lingkungan.
kebijakan (soft structure) GCG yang dimiliki, meliputi:

Sosialisasi Kebijakan Tata Kelola 1. Disusunnya GCG manual sebagai bentuk komitmen
Perusahaan manajemen terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip
Sebagai langkah nyata dari komitmen Bio Farma dalam GCG, yaitu:
pelaksanaan GCG, pada tanggal 26 Maret 2018 setelah a. Pedoman Dewan Komisaris dan Direksi (Board
dilakukan internalisasi dan sosialisasi atas Pedoman Manual) Tahun 2018

304 Laporan Tahunan 2018


TATA KELOLA Tanggung Jawab LAPORAN
PERUSAHAAN Sosial Perusahaan KEUANGAN

b. Kebijakan SDM 5. Meningkatkan peran dan fungsi Sekretaris


c. Pedoman Manajemen Risiko Korporat Dewan Komisaris, Komite Audit, Komite Risiko,
d. Kebijakan tentang Penyampaian LHKPN Tahun Pengembangan dan GCG, Corporate Secretary,
2017 Satuan Pengawasan Internal (SPI) & Divisi Kepatuhan
e. Kebijakan Program Corporate Social Responsibility & Manajemen Risiko sebagai organ pendukung GCG.
Tahun 2016 6. Melakukan evaluasi berkala atas penerapan GCG
f. Kebijakan Program Kemitraan dan Program Bina baik melalui kegiatan asesmen yang dilakukan pihak
Lingkungan Tahun 2017 internal (self assessment) sebagai bagian dari upaya
g. Kebijakan Akuntansi Tahun 2017 perbaikan berkelanjutan.
h. ITMP (Information Technology Master Plan) 2017-
2021 Tahun 2018, Bio Farma melakukan evaluasi penerapan
i. Pedoman Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang GCG melalui kegiatan asesmen yang dilaksanakan pihak
Baik (Good Corporate Governance) Tahun 2018. internal (self assessment). 90,53 dengan kategori predikat
j. Pedoman Perilaku (Code of Conduct) Tahun 2018. “Sangat Baik”.
k. Piagam Komite Audit tahun 2014.
l. Piagam Satuan Pengawasan Intern (Internal Audit
Charter) Tahun 2018. MEMBANGUN KESADARAN MENGENAI
m. Piagam Komite Risiko, Pengembangan, dan GCG ARTI PENTING GCG DAN KOMITMEN
tahun 2014. BERSAMA DALAM PENERAPAN GCG
2. Penyempurnaan Standard Operating Procedures Kegiatan yang dilakukan Bio Farma dalam rangka
(SOP) Perusahaan yang mengacu pada struktur, membangun kesadaran mengenai pentingnya GCG
proses kerja, dan kebutuhan organisasi Perusahaan. dan komitmen bersama dalam penerapan GCG
3. Penyampaian informasi terkini Perusahaan kepada adalah pelaksanaan sosialisasi Kebijakan Tata Kelola
para pemangku kepentingan melalui website dan Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) dan
buletin internal. Penandatanganan Pakta Integritas, yang diselenggarakan
4. Menjalankan peran dan fungsi Direksi, Dewan pada tanggal 26 Maret 2018, dengan dihadiri oleh Dewan
Komisaris, dan Pemegang Saham sebagai organ Komisaris, Direksi, Organ Pendukung Dewan Komisaris,
utama GCG sesuai aturan hukum dan anggaran dasar dan seluruh Tenaga Kerja PT Bio Farma (Persero).
Perusahaan.

ROADMAP GCG PT BIOFARMA (PERSERO)

Good
Sustainability
Citizenship 2021
• Pengukuran Tingkat Maturitas GRC
• Penetapan Strategi dengan
pendekatan CSR GLobal
Good
Sustainability 2020
Company Integrasi Framework GRC melalui
Platform GRC (IT)

2019
Good
Governance Implementasi Kerangka Kerja GRC
Company
2018
Penyiapan Infrastruktur dan Soft
Sturcture GPC
Good
Corporate 2017
Governance
• Penguatan Sistem Tata Kelola
Perusahaan
• Inisiasi Penerapan GCG

PT Bio Farma (Persero) 305


PEMBUKA IKHTISAR Laporan Profil ANALISA DAN
KEUANGAN Manajemen PERUSAHAAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN ATAS
KINERJA PERUSAHAAN

STRATEGI DAN RENCANA PENERAPAN GCG DI BIO FARMA


Strategi Kebijakan Program Kerja

1. Membangun komitmen dari Direksi dan 1. Berpedoman pada peraturan 1. Melakukan review, pemutakhiran dan
seluruh pimpinan Divisi/Bagian untuk perundang-undangan yang sosialisasi atas kebijakan/Pedoman
memberikan dukungan penuh terhadap berkaitan dengan aktivitas dan SOP tata kelola perusahaan, dan
penerapan tata kelola perusahaan yang Perusahaan, Anggaran Dasar manajemen risiko sesuai aturan yang
baik dan manajemen risiko korporat. Perusahaan, regulasi dan standar berlaku.
2. Bekerjasama antar unit di perusahaan Internasional yang berkaitan 2. Mendampingi pelaksanaan assessment
dan instansi lain terkait kegiatan dengan aktivitas dan produk penerapan GCG, KPKU dan melakukan
yang berhubungan dengan tata kelola yang dihasilkan Perusahaan. perbaikan atas rekomendasinya.
perusahaan yang baik (GCG) dan 2. Pelaksanaan tata kelola 3. Membuat Laporan Manajemen Risiko
manajemen risiko serta memanfaatkan perusahaan senantiasa Korporat (ERM), dan Monitoring
fasilitas jaringan yang tersedia (intranet, berlandaskan pada lima Implementasi Manajemen Risiko
internet, email, dan lainnya) untuk prinsip yakni transparency, Korporat (ERM).
memperoleh dan menyampaikan informasi accountability, responsibility, 4. Melakukan konsultasi implementasi
terkait peraturan perundang- undangan, independency, dan fairness, GCG, ERM, aplikasi IT GRC, dan KPKU.
regulasi dan tata kelola perusahaan serta nilai Perusahaan yakni 5. Menyusun kebutuhan pelatihan di
3. Mengelola Risiko Korporat yang disusun professional, integrity, teamwork, bidang, tata kelola perusahaan yang
atas hasil identifikasi semua potensi innovation, dan customer baik dan manajemen risiko di Divisi
kejadian/risiko yang ada di semua Unit oriented. CRM.
Risiko (Bagian). 3. Mengimplementasikan 6. Menyusun infrastruktur dan soft
4. Menerapkan GCG yang terintegrasi dengan kebijakan tentang Penerapan structure GRC.
pengelolaan kepatuhan dan manajemen GCG di perusahaan, Kode Etik 7. Pengukuran Tingkat Kematangan GRC
risiko. Perilaku Perusahaan, Panduan (Maturity Level).
5. Meningkatkan kompetensi SDM di bidang Tata Kelola Perusahaan Bagi 8. Mendampingi dan melakukan
manajemen risiko, hukum dan tata kelola Direksi, dan Pedoman Penilaian pengawalan atas proyek-proyek
perusahaan yang baik. Internal GCG. perusahaan dalam rangka mitigasi atas
6. Mensosialisasikan kebijakan tata 4. Menerapkan Manajemen Risiko risiko yang muncul
kelola perusahaan yang baik (GCG) dan Perusahaan dengan rujukan ISO 9. Perolehan penghargaan di bidang GCG.
menjadikannya sebagai budaya kerja di 31000.
lingkungan Perusahaan. 5. Tuntutan multi – regulasi dan
7. Menerapkan GCG yang terintegrasi dengan cakupan ruang lingkup yang
pengelolaan kepatuhan dan manajemen luas.
risiko dengan membangun IT GRC. 6. Menerapkan ISO 22301 Business
8. Menyediakan SDM yang kompeten untuk Continuity Management System.
membangun konsep GRC dengan bantuan
teknologi informasi dan komunikasi (ICT) –
Single GRC Platform.

306 Laporan Tahunan 2018


TATA KELOLA Tanggung Jawab LAPORAN
PERUSAHAAN Sosial Perusahaan KEUANGAN

PENERAPAN GCG SECARA


BERKELANJUTAN
Pada prinsipnya, penerapan GCG di Bio Farma melindungi kepentingan Perseroan, shareholders
berjalan dengan baik dan dilaksanakan oleh Dewan dan stakeholders. Perseroan senantiasa melakukan
Komisaris, Organ Pendukung Dewan Komisaris, evaluasi penerapan GCG secara berkelanjutan,
Direksi, dan seluruh tenaga kerja dengan tujuan untuk sehingga penerapan GCG akan selalu mengalami
peningkatan.

DIREKTUR KEUANGAN

Bertanggungjawab dalam
penerapan dan pemantauan
GCG

seluruh tingkat SELURUH ORGAN Prinsip GCG


manajemen PERUSAHAAN 1. Transparansi
Terlibat secara aktif dalam 2. Akuntabilitas
mengkomunikasikan penerpan 3. Pertanggungjawaban
GCG dan Memastikan Mematuhi & Menerapkan GCG 4.Kemandirian
Pelaksanaannya 5. Kewajaran

penilaian independen TIM penilai internal

Evaluasi (review) pelaksanaan


Melakukan penilaian
dan penerapan GCG
(assessment) pelaksanaan dan
dengan asistensi dari Penilai
penerapan GCG
Independen

Laporan Tanunan
Laporan Tanunan
Laporan Tanunan
Dewan Komisaris Pemegang Saham
Laporan Laporan

KEPATUHAN TERHADAP HUKUM PENINGKATAN KUALITAS IMPLEMENTASI


Seluruh Insan Bio Farma berkewajiban untuk mematuhi GCG
dan melaksanakan kebijakan/peraturan yang diterbitkan Dalam rangka meningkatkan kualitas implementasi GCG,
oleh Perusahaan dan peraturan perundang-undangan. Bio Farma memiliki Kebijakan/Pedoman sebagai berikut:
1. Pedoman Penerapan GCG, Pedoman Dewan
Komisaris dan Direksi (Board Manual) dan Pedoman
MONITORING PENERAPAN GCG Perilaku.
Bio Farma melakukan monitoring penerapan GCG secara 2. Piagam/Charter Komite Audit, Komite Risiko,
berkala setiap tahun dengan melakukan tindak lanjut Pengembangan dan GCG, serta Satuan Pengawasan
rekomendasi hasil asesmen GCG baik yang dilakukan Intern.
oleh pihak eksternal maupun oleh pihak internal. 3. Kebijakan Pengelolaan Penyampaian Informasi
Melalui Media Massa, Kebijakan Pemutakhiran

PT Bio Farma (Persero) 307


PEMBUKA IKHTISAR Laporan Profil ANALISA DAN
KEUANGAN Manajemen PERUSAHAAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN ATAS
KINERJA PERUSAHAAN

Konten Website, Kebijakan Distribusi Informasi untuk melakukan pengukuran terhadap penerapan GCG
Internal, Kebijakan Penetapan Klasifikasi Informasi dalam bentuk penilaian (assessment), yaitu program
dan Kebijakan Keterbukaan Informasi Publik. untuk mengidentifikasi pelaksanaan GCG di BUMN
4. Kebijakan Manajemen Risiko. melalui pengukuran pelaksanaan dan penerapan GCG
5. Kebijakan Teknologi Informasi. di BUMN yang dilaksanakan secara berkala setiap 2 (dua)
6. Kebijakan Sumber Daya Manusia. tahun dan melakukan evaluasi (review), yaitu program
7. Pedoman dan Prosedur Baku Setiap Unit Kerja. untuk mendeskripsikan tindak lanjut pelaksanaan
dan penerapan GCG di BUMN yang dilakukan pada
Adanya pengukuran terhadap penerapan GCG berupa tahun berikutnya setelah penilaian, yang meliputi
penilaian (assessment) dan evaluasi (review) sesuai evaluasi terhadap hasil penilaian dan tindak lanjut atas
dengan PERMEN BUMN Nomor: PER-01/MBU/2011 rekomendasi perbaikan.
Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
(Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Penilaian yang menggunakan jasa instansi pemerintah
Negara merupakan upaya Perusahaan untuk secara yang berkompeten di bidang GCG dilakukan oleh Badan
berkesinambungan meningkatkan kualitas implementasi Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
GCG di PT Bio Farma (Persero). Perwakilan Jawa Barat yang telah melakukan asesmen
GCG secara berkala selama 6 periode. Pada tahun 2018,
ASESMEN PENERAPAN GCG dilakukan self assessment untuk menilai penerapan
Asesmen penerapan GCG di Bio Farma mengacu pada GCG tahun 2017 dan di tahun 2017 dilakukan oleh BPKP
pasal 44 Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-01/ Perwakilan Jawa Barat untuk menilai penerapan GCG
MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata tahun 2016. Adapun hasil assessment GCG periode
Kelola yang Baik pada BUMN Bab XII tentang Pengukuran penilaian tahun 2017 mencapai skor 90,53, termasuk ke
Terhadap Penerapan GCG, yang mewajibkan BUMN dalam predikat kategori “Sangat Baik”.

Hasil Assessment Penerapan GCG pada PT Bio Farma (Persero) tahun 2017

Capaian Tahun 2017


Aspek Pengujian / Indikator/Parameter Bobot Penjelasan
Skor % Capaian

I Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola 7 6,81 97,28 Sangat Baik


Perusahaan yang Baik secara Berkelanjutan

II Pemegang Saham dan RUPS 9 7,76 86,19 Sangat Baik

III Dewan Komisaris 35 32,06 91,60 Sangat Baik

IV Direksi 35 32,82 93,76 Sangat Baik

V Pengungkapan Informasi dan Transparansi 9 8,59 95,44 Sangat Baik

Sub Total 95 88,03

VI Aspek Lainnya 5 2,50

TOTAL 100 90,53 SANGAT BAIK

308 Laporan Tahunan 2018


TATA KELOLA Tanggung Jawab LAPORAN
PERUSAHAAN Sosial Perusahaan KEUANGAN

Rekomendasi Hasil Self Assessment GCG antara lain:

No. Rekomendasi Penanggung Jawab Tindak Lanjut Tindak Lanjut

Ps/Rups Komisaris Direksi

1 Menetapkan secara definitif √ 1. Keputusan Menteri BUMN Selaku RUPS


Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bio
selambat-lambatnya 30 (tiga Farma Nomor: SK-101/MBU/04/2018 tanggal
puluh) hari sejak masa jabatan 20 April 2018 Tentang Pemberhentian dan
tersebut berakhir Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bio Farma
2. Keputusan Menteri BUMN Selaku RUPS
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bio
Farma Nomor: SK-102/MBU/04/2018 tanggal
20 April 2018 Tentang Pemberhentian dan
Pengangkatan Anggota-Anggota Dewan
Komisaris Perseroan (Persero) PT Bio Farma
3. Keputusan Menteri BUMN Selaku RUPS
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bio
Farma Nomor: SK-27/MBU/01/2018 tanggal 22
Januari 2018 Tentang Pengalihan Tugas dan
Pengangkatan Anggota Direksi Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Bio Farma

2 Memberikan Penilaian Kinerja √ -


Direksi secara individual dan
dituangkan dalam RUPS

3 Menetapkan Pedoman √ -
Penyusunan Laporan Dewan
Komisaris dan Penilaiannya

4 Melaksanakan tindak lanjut √ -


atas areas of improvement yang
dihasilkan dari assessment
atas pelaksanaan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik pada PT
Bio Farma (Persero)

5 Melakukan segera pembahasan √ • Pengesahan Rencana Jangka Panjang


dan pengesahan atas Perusahaan (RJPP) Periode Tahun 2018-2022 PT
rancangan RJPP Tahun 2017- Bio Farma (Persero) Nomor: S-807/MBU/12/2018
2021 atau revisi RJPP tanggal 11 Desember 2018
• Rapat Pembahasan Teknis Rancangan Rencana
Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) Tahun 2018-
2022 PT Bio Farma (Persero) tanggal 23 Oktober
2018
• Rapat Pembahasan Teknis Rencana Jangka
Panjang Perusahaan (RJPP) Tahun 2017-2021 PT
Bio Farma (Persero)

6 Melaksanakan RUPS √ Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham


pengesahan RKAP secara tepat Tahunan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bio
waktu Farma Tentang Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan dan Rencana Kerja dan Anggaran
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun
2019 Nomor:10.- tanggal 21 Desember 2018

7 Memberikan persetujuan √ • Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham


atas tindakan Direksi yang Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
harus mendapat persetujuan dan Rencana Kerja dan Anggaran Program
Pemegang Saham secara tepat Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun 2018
waktu Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bio Farma
Nomor: 19.- tanggal 17 Januari 2018
• Tanggapan Dewan Komisaris atas Rencana
Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)
dan Rencana Kerja dan Anggaran Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan (RKA PKBL)
Tahun 2018 PT Bio Farma (Persero) Nomor:
S-01/DK/BF/I/2018 tanggal 8 Januari 2018

PT Bio Farma (Persero) 309


PEMBUKA IKHTISAR Laporan Profil ANALISA DAN
KEUANGAN Manajemen PERUSAHAAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN ATAS
KINERJA PERUSAHAAN

No. Rekomendasi Penanggung Jawab Tindak Lanjut Tindak Lanjut

Ps/Rups Komisaris Direksi

8 Melaksanakan pelatihan sesuai √ • Rencana pelatihan Direksi-Komisaris Tahun


dengan target rencana kerja 2018 (1 kali dalam setahun)
Dewan Komisaris • Laporan Kegiatan Executive Development
Yogyakarta Tahun 2018

9 Memberikan arahan √ • Notulen Rapat Komite Audit tanggal 26 Januari


tentang penguatan sistem 2018
pengendalian intern • Notulen Rapat Komite Audit tanggal 23
perusahaan berdasarkan Februari 2018
telaahan atas hasil evaluasi • Notulen Rapat Komite Audit tanggal 15 Mei
atas efektivitas pengendalian 2018
intern pada tingkat entitas, dan • Notulen Rapat Komite Audit tanggal 20 Juli
internal control report 2018
• Notulen Rapat Komite Audit tanggal 25
Oktober 2018
• Notulen Rapat Komite Audit tanggal 10
Desember 2018
• Notulen Rapat Komite Audit tanggal 28
Desember 2018

10 Melakukan telaahan atas √ -


hasil analisis risiko atas
rancangan RKAP dan strategi
penanganannya

11 Meningkatkan pemberian √ Notulen Rapat Komiet Audit tanggal 12 Maret


arahan dan nasehat tentang 2018
kebijakan sistem teknologi
informasi perusahaan

12 Meningkatkan pemberian √ Notulen Rapat Komite Audit tanggal 25 Oktober


arahan dan nasehat tentang 2018
kebijakan pengadaan

13 Melibatkan Komite Dewan √ Notulen Rapat Komite Audit tanggal 23 Februari


Komisaris untuk melakukan 2018
telaahan tentang kebijakan
mutu dan pelayanan serta
pelaksanaannya

14 Memberikan persetujuan/ √ • Persetujuan Kredit Investasi Jangka Panjang


otorisasi/rekomendasi Dewan Nomor: S-03/DK/BF/02/2018 tanggal 12 Februari
Komisaris terhadap tindakan 2018
Direksi yang memerlukan • Permohonan Persetujuan Kredit Investasi
rekomendasi/persetujuan Jangka Panjang Nomor: 00393/DIR/I/2018
Dewan Komisaris secara tepat tanggal 26 Januari 2018
waktu • Persetujuan atas Penghapusbukuan dan atau
Pemindahtangan Aset Tetap PT Bio Farma
(Persero) Nomor: S-24/DK/BF/08/2018 tanggal
31 Agustus 2018
• Permohonan Pelaksanaan Penghapusbukuan
dan atau Pemindahtanganan Aset Tetap Tidak
Produktif PT Bio Farma (Persero) Nomor: S-24/
DK/BF/08/2018 tanggal 31 Agustus 2018

15 Mencantumkan besarnya √ -
honorarium auditor eksternal
dalam pengusulan penunjukan
auditor eksternal

16 Melakukan pembahasan terkait √ • Evaluasi Komite Audit atas Kinerja KAP


efektivitas pelaksanaan audit Djoemarma, Wahyudin & Rekan dan Usulan
eksternal Penunjukan KAP untuk melakukan Audit
Umum atas Laporan Keuangan PT Bio Farma
(Persero) Tahun Buku 2018 Nomor: 06/DK-KA/
BF/II/2018 tanggal 12 Maret 2018
• Notulen Rapat tanggal 23 Februari 2018
Pembahasan Progress Tindak Lanjut Audit
Internal & Eksternal dan evaluasi system
pengendalian intern secara entitas

310 Laporan Tahunan 2018


TATA KELOLA Tanggung Jawab LAPORAN
PERUSAHAAN Sosial Perusahaan KEUANGAN

No. Rekomendasi Penanggung Jawab Tindak Lanjut Tindak Lanjut

Ps/Rups Komisaris Direksi

17 Melakukan penilaian kinerja √


Direksi berdasarkan telaahan
kriteria, target dan indikator
kinerja utama yang tercakup
dalam Kontrak Manajemen
Direksi secara individu dengan
mempertimbangkan realisasi
pencapaian masing-masing
Direksi

18 Melakukan telaah mengenai √


muatan GCG pada laporan
tahunan Perusahaan

19 Mengevaluasi pencapaian √
kinerja masing-masing
anggota Dewan Komisaris dan
menuangkannya di dalam
risalah rapat Dewan Komisaris
serta melaporkannya di dalam
laporan tugas pengawasan
Dewan Komisaris

20 Memerintahkan Sekretaris √
Dewan Komisaris untuk
memuat penjelasan
ketidakhadiran dalam rapat
dan evaluasi atas pelaksanaan
keputusan rapat sebelumnya
dalam Risalah Rapat bersama
Dewan Komisaris dan Direksi

21 Memerintahkan Komite Dewan √ • Pelaksanaan kegiatan Komite Audit sebanyak


Komisaris untuk: 40 (empat puluh) kali. Sedangkan di dalam
RKA Komite Audit tahun 2018 direncanakan
• Memasukkan dalam kegiatan Komite Audit sebanyak 46 (empat
Program Kerja Tahunan puluh enam) kali.
Komite Audit dan Komite • Pelaksanaan kegiatan Komite RPG sebanyak 11
Risiko, Pengembangan dan (sebelas) kali. Sedangkan di dalam RKA Komite
GCG mengenai rencana RPG tahun 2018 direncanakan kegiatan Komite
self assessment komite RPG sebanyak 20 (dua puluh) kali.
tersebut
• Mengefektifkan
pertemuan rutin Komite
Audit dan Komite Risiko,
Pengembangan dan GCG
sesuai dengan program
kerja

22 Menyelesaikan proses √ Peraturan Bersama Dewan Komisaris dan


pemutakhiran Pedoman Direksi PT Bio Farma (Persero) Nomor: PER-06/
Penerapan Tata Kelola (GCG) di DK/BF/12/2018 Nomor: PER-06963/DIR/XII/2018
PT Bio Farma (Persero) dengan tanggal 31 Desember 2018 Tentang Pedoman
memuat organ-organ utama Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
perusahaan dalam penerapan (Good Corporate Governance) di PT Bio Farma
GCG (Persero)

23 Menyelesaikan proses √ Peraturan Bersama Dewan Komisaris dan


pemutakhiran Pedoman Direksi PT Bio Farma (Persero) Nomor: PER-08/
Perilaku dengan memuat DK/BF/12/2018 Nomor: PER-06965/DIR/XII/2018
Penghormatan kepada Hak tanggal 31 Desember 2018 Tentang Pedoman
Intelektual dan integritas Perilaku (Code of Conduct)
Laporan Keuangan

PT Bio Farma (Persero) 311


PEMBUKA IKHTISAR Laporan Profil ANALISA DAN
KEUANGAN Manajemen PERUSAHAAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN ATAS
KINERJA PERUSAHAAN

No. Rekomendasi Penanggung Jawab Tindak Lanjut Tindak Lanjut

Ps/Rups Komisaris Direksi

24 Menempatkan karyawan pada √ -


setiap level jabatan dalam
organisasi perusahaan

25 Mengimplementasikan √ -
Pedoman Performance
Management System (PMS)
sebagai sistem/pedoman
pengukuran dan penilaian
kinerja unit dan jabatan dalam
organisasi termasuk aplikasinya

26 Menetapkan kontrak kinerja √ • Kontrak Manajemen Divisi SDM Tahun 2018


untuk setiap jabatan dalam • Kontrak Manajemen Divisi Pengelolaan
struktur organisasi Lingkungan & Sosial Tahun 2018
• Kontrak Manajemen Divisi Hukum tahun 2018
• Kontrak Manajemen Divisi Manajemen Aset &
Umum tahun 2018

27 Mendokumentasikan analisis √ -
dan evaluasi terhadap capaian
kinerja untuk jabatan/unit
di bawah Direksi secara
berjenjang

28 Mendokumentasikan dan √ -
melaporkan pencapaian target
kinerja Direksi secara individu
kepada Dewan Komisaris

29 Mempercepat proses √ -
penerapan aplikasi
e-procurement dalam proses
pengadaan Barang dan Jasa

30 Menetapkan KPI individu yang √ -


mencakup indikator kinerja
individu dan target kinerja bagi
setiap karyawan

31 Menetapkan kebijakan job √ -


tender untuk pengisian
jabatan satu level di bawah
Direksi sebagai salah satu
sarana pemberian kesempatan
yang sama kepada seluruh
pegawai untuk menduduki
jabatan sesuai persyaratan dan
spesifikasi yang ditetapkan

32 Menindaklanjuti rekomendasi/ √ • Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan


temuan audit SPI dan eksternal BPK RI
auditor (KAP dan BPK) • Laporan Hasil Tindak Lanjut SPI Tahun 2018

33 Memperbaharui prosedur √ -
kualifikasi dan evaluasi rekanan
dengan menambahkan kriteria
evaluasi dari aspek service
dan cost yang diberikan serta
menambahkan pengaturan
penilaian kinerja rekanan yang
memasok barang investasi

34 Mencantumkan alasan √ -
ketidakhadiran dalam rapat
bersama Direksi dan Komisaris

312 Laporan Tahunan 2018


TATA KELOLA Tanggung Jawab LAPORAN
PERUSAHAAN Sosial Perusahaan KEUANGAN

No. Rekomendasi Penanggung Jawab Tindak Lanjut Tindak Lanjut

Ps/Rups Komisaris Direksi

35 Meningkatkan pengetahuan √ Spesifikasi dan Sertifikat yang dimiliki personil


dan keahlian staf auditor SPI Tahun 2018
internal/kualitas tenaga auditor/
personil yang ditugaskan di SPI

36 Meningkatkan kontribusi √ Dasar penentuan program kegiatan pengawasan


terhadap perbaikan/ tahun 2018 berdasarkan aspek risiko perusahaan,
peningkatan proses Tata Kelola berdasarkan aspek GCG, dan berdasarkan aspek
(governance), manajemen penilaian SPI dan masukan Komite Audit
risiko, dan pengendalian intern
dengan meningkatkan kualitas
rekomendasi hasil audit SPI

37 Memastikan bahwa dinamika √ -


rapat, dissenting comments,
dan penjelasan ketidakhadiran
Direksi dituangkan dalam
Risalah Rapat

38 Menyempurnakan laporan √ Laporan Tahunan tahun 2018


tahunan untuk tahun
berikutnya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku

KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK Benturan Kepentingan


Bio Farma wajib mengungkapkan informasi penting Benturan kepentingan adalah situasi di mana Insan Bio
dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan BUMN Farma memiliki atau patut diduga memiliki kepentingan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan secara pribadi terhadap penggunaan wewenang dalam
tepat waktu, akurat, jelas dan objektif, sesuai Undang- kedudukan atau jabatannya, sehingga memengaruhi
Undang Nomor 14 tahun 2008 dan Peraturan Menteri kualitas keputusan dan/atau tindakannya.
BUMN Nomor 01 Tahun 2011.
Sesuai Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-01/
Direksi melaporkan informasi-informasi yang relevan MBU/2011, Direksi BUMN dilarang melakukan tindakan
kepada pemegang saham dan Dewan Komisaris dalam yang mempunyai benturan kepentingan dan mengambil
Laporan Manajemen (Triwulan dan Tahunan) serta Laporan keuntungan pribadi, baik secara langsung maupun tidak
Tahunan kepada Dewan Komisaris dan pemegang saham. langsung dari pengambilan keputusan dan kegiatan
BUMN yang bersangkutan selain penghasilan yang sah.
Penyampaian Laporan Manajemen (Triwulan dan
Tahunan) serta Laporan Tahunan dilakukan tepat waktu. Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan diatur di
dalam Peraturan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi
Pada taanggal 5 November 2018, Bio Farma mendapatkan PT Bio Farma (Persero) Nomor: PER-08/DK/BF/12/2018
Penghargaan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Nomor: PER-06965/DIR/XII/2018 tanggal 31 Desember
2018-Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik 2018 Tentang Pedoman Perilaku (Code of Conduct),
Indonesia dari Komisi Informasi Pusat RI. dimana maksud dan tujuannya adalah sebagai pedoman

PT Bio Farma (Persero) 313


PEMBUKA IKHTISAR Laporan Profil ANALISA DAN
KEUANGAN Manajemen PERUSAHAAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN ATAS
KINERJA PERUSAHAAN

bagi Insan Bio Farma memahami, mencegah dan Memiliki Benturan Kepentingan dengan isian sebagai
menanggulangi Benturan Kepentingan di Perusahaan, berikut sebagai berikut:
sebagai pedoman dalam mengambil sikap yang tegas
terhadap Benturan Kepentingan di Perusahaan, dan Sepanjang tahun 2018, belum pernah terjadi peristiwa-
mewujudkan pengelolaan Perusahaan yang bebas dari peristiwa terkait benturan kepentingan yang dilakukan
segala bentuk Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). oleh anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

Terkait ketentuan tersebut, seluruh anggota Direksi Bio


Farma telah menandatangani Surat Pernyataan Tidak

314 Laporan Tahunan 2018


TATA KELOLA Tanggung Jawab LAPORAN
PERUSAHAAN Sosial Perusahaan KEUANGAN

PENGENDALIAN GRATIFIKASI 2. Insan Bio Farma wajib menolak gratifikasi yang


diketahui sejak awal berhubungan dengan jabatannya
Untuk memperkuat budaya antigratifikasi di Bio Farma,
dan berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya,
pada tahun 2018 Bio Farma menandatangani Komitmen
meliputi gratifikasi yang diterima:
Pencegahan Terintegrasi bersama KPK. Dalam Komitmen
a. Terkait dengan pemberian layanan pada
tersebut salah satunya Bio Farma berkomitmen untuk
masyarakat di luar penerimaan yang sah;
menerapkan pengendalian gratifikasi guna mendukung
b. Terkait dengan tugas dalam proses penyusunan
upaya pemberantasan tindak pidana korupsi di
anggaran di luar penerimaan yang sah;
lingkungan Bio Farma.
c. Terkait dengan tugas dalam proses pemeriksaan,
audit, monitoring dan evaluasi di luar penerimaan
Tujuan ditetapkannya Pedoman ini adalah memberikan
yang sah;
panduan bagi Insan Bio Farma untuk memahami definisi
d. Terkait dengan pelaksanaan perjalanan dinas di
dan konsep Gratifikasi serta mengetahui harus bersikap
luar penerimaan yang sah/resmi dari Perusahaan;
bagaimana apabila berhadapan dengan Gratifikasi,
e. Dalam proses penerimaan/promosi/mutasi
memberikan panduan mengenai pentingnya kepatuhan
Karyawan;
melaporkan Gratifikasi untuk perlindungan dirinya
f. Dalam proses komunikasi, negosiasi dan
sendiri maupun keluarganya dari peluang dikenakannya
pelaksanaan kegiatan dengan pihak lain terkait
tuduhan tindak pidana suap, dan membentuk lingkungan
dengan pelaksanaan tugas dan kewenangannya;
Perusahaan yang sadar dan terkendali dalam penanganan
g. Sebagai akibat dari perjanjian kerjasama/kontrak/
praktik Gratifikasi sehingga prinsip keterbukaan dan
kesepakatan dengan pihak lain;
akuntabilitas dalam menjalankan kegiatan operasional
h. Sebagai ungkapan terima kasih sebelum, selama
Perusahaan dapat berjalan dengan baik.
atau setelah proses pengadaan barang dan/atau jasa;
i. Merupakan hadiah atau souvenir bagi pegawai/
Insan Bio Farma dapat mengidentifikasi dan menilai
pengawas/tamu selama kunjungan dinas;
apakah suatu pemberian yang diterimanya cenderung ke
j. Merupakan fasilitas entertainment, fasilitas wisata,
arah Gratifikasi ilegal/suap atau legal, dapat berpedoman
voucher oleh Insan Bio Farma dalam kegiatan
pada motif pemberian hadiah yang diberikan oleh pihak
yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan
pemberi, hubungan kekuasaan/posisi setara, hubungan
kewajibannya dengan pemberi gratifikasi yang
relasi kuasa yang bersifat strategis, potensi benturan
tidak relevan dengan penugasan yang diterima;
kepentingan, metode pemberian, dan kepantasan/
k. Dalam rangka mempengaruhi kebijakan/
kewajaran nilai serta frekuensi pemberian yang diterima
keputusan/perlakuan pemangku kewenangan;
l. Dalam pelaksanaan pekerjaan yang terkait dengan
SOSIALISASI PENGENDALIAN jabatan dan bertentangan dengan kewajiban/
GRATIFIKASI tugas Insan Bio Farma.
Sosialisasi pengendalian gratifikasi dilakukan melalui 3. Dibawah ini adalah contoh penerimaan gratifikasi yang
media tatap muka yang dilakukan pada tanggal 26 Maret jika ditinjau dari segala keadaan dapat dianggap terkait
2018, e-mail, banner, poster, intranet dan website, video dengan jabatan ASN/Penyelenggara Negara yang
animasi, buletin dan laporan tahunan. Pada saat hari menerimanya sehingga wajib dilaporkan, antara lain:
besar keagamaan dilakukan sosialisasi yang melarang a. Pemberian karena hubungan keluarga, yaitu dari
untuk menerima Gratifikasi dalam bentuk apapun, baik kakek/nenek, bapak/ibu/mertua, suami/istri, anak/
parcel, bingkisan, uang, dan sebagainya. menantu, cucu, besan, apaman/bibi, kakak/adik/
ipar, sepupu, dan keponakan yang memiliki konflik
kepentingan;
GRATIFIKASI YANG WAJIB DILAPORKAN
b. Penerimaan uang/barang oleh pejabat/pegawai
1. Gratifikasi dalam kategori ini merupakan penerimaan
dalam suatu kegiatan seperti pesta pernikahan,
dalam bentuk apapun yang diperoleh ASN/
kelahiran, aqiqah, baptis, khitanan, potong gigi,
Penyelenggara Negara dari pihak-pihak yang diduga
atau upacara agama/adat/tradisi lainnya yang
memiliki keterkaitan dengan jabatan penerima.
melebihi Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) per
pemberian per orang;

PT Bio Farma (Persero) 315


PEMBUKA IKHTISAR Laporan Profil ANALISA DAN
KEUANGAN Manajemen PERUSAHAAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN ATAS
KINERJA PERUSAHAAN

c. Pemberian terkait dengan musibah atau bencana e. Pemberian sesama rekan kerja tidak dalam bentuk
yang dialami oleh penerima, bapak/ibu/mertua, uang atau tidak berbentuk setara uang (cek, bilyet,
suami/istri, atau anak penerima gratifikasi yang giro, saham, deposito, voucher, pulsa dan lain-lain)
melebihi Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) per paling banyak Rp200.000,00 (dua ratus ribu rupiah)
pemberian per orang; per pemberian per orang dengan total pemberian
d. Pemberian sesama Karyawan dalam rangka pisah maksimal Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) dalam 1
sambut, pensiun, promosi jabatan, dan ulang tahun (satu) tahun dari pemberi yang sama;
yang tidak dalam bentuk uang atau tidak berbentuk f. Hidangan atau sajian yang berlaku umum;
setara uang (cek, bilyet, giro, saham, deposito, g. Prestasi akademis atau non akademis yang diikuti
voucher, pulsa, dan lain-lain) yang melebihi nilai dengan menggunakan biaya sendiri seperti kejuaraan,
yang setara dengan Rp300.000,00 (tiga ratus ribu perlombaan atau kompetisi tidak terkait kedinasan;
rupiah) per pemberian per orang dengan total h. Keuntungan atau bunga dari penempatan dana,
pemberian Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) dalam investasi atau kepemilikan saham pribadi yang berlaku
1 (satu) tahun dari pemberi yang sama; umum;
e. Pemberian sesama rekan kerja tidak dalam bentuk i. Manfaat bagi seluruh peserta koperasi karyawan
uang atau tidak berbentuk setara uang (cek, bilyet, berdasarkan keanggotaan koperasi karyawan yang
giro, saham, deposito, voucher, pulsa dan lain-lain) berlaku umum;
yang melebihi Rp200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) j. Seminar kit yang berbentuk seperangkat modul dan
per pemberian per orang dengan total pemberian alat tulis serta sertifikat yang diperoleh dari kegiatan
maksimal Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) dalam 1 resmi kedinasan seperti rapat, seminar, workshop,
(satu) tahun dari pemberi yang sama. konferensi, pelatihan, atau kegiatan lain sejenis yang
berlaku umum;
k. Penerimaan hadiah atau tunjangan baik berupa uang
GRATIFIKASI YANG TIDAK WAJIB
atau barang yang ada kaitannya dengan peningkatan
DILAPORKAN
prestasi kerja yang diberikan oleh Pemerintah atau
Bentuk-bentuk gratifikasi yang tidak wajib dilaporkan,
Perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-
meliputi:
undangan yang berlaku; atau
a. Pemberian karena hubungan keluarga, yaitu kakek/nenek,
l. Diperoleh dari kompensasi atas profesi di luar kedinasan,
bapak/ibu/mertua, suami/istri, anak/menantu, cucu, besan,
yang tidak terkait dengan tupoksi dari pejabat/
paman/bibi, akak/adik/ipar, sepupu dan keponakan,
karyawan, tidak memiliki benturan kepentingan dan
sepanjang tidak memiliki benturan kepentingan;
tidak melanggar peraturan yang berlaku di Perusahaan.
b. Hadiah (tanda kasih) dalam bentuk uang atau barang
yang memiliki nilai jual dalam penyelenggaraan pesta
pernikahan, kelahiran, aqiqah, baptis, khitanan, dan
potong gigi, atau upacara adat/agama lainnya dengan
Pada tahun 2018, tidak terdapat pelaporan atas
batasan nilai per pemberi dalam setiap acara paling
banyak Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah); penerimaan Gratifikasi yang disampaikan oleh

c. Pemberi terkait dengan musibah atau bencana yang pelapor kepada UPG (Unit Pengendali Gratifikasi),

dialami oleh penerima, bapak/ibu/mertua, suami/ dan yang selanjutnya laporan tersebut diteruskan

istri, atau anak penerima gratifikasi paling banyak kepada KPK. Untuk yang langsung melaporkan
Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah); penerimaan gratifikasi ke KPK ada 1 (satu)
d. Pemberian sesama karyawan dalam rangka pisah pelaporan terkait pernikahan. Ketentuan terkait
sambut, pensiun, promosi jabatan, dan ulang tahun laporan penerimaan Gratifikasi yang disampaikan
yang tidak dalam bentuk uang atau tidak berbentuk oleh pelapor kepada UPG dan diteruskan kepada
setara uang yang paling banyak Rp300.000,00 (tiga KPK tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari kerja.
ratus ribu rupiah) per pemberian per orang dengan
total pemberian Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah)
dalam 1 (satu) tahun dari pemberi yang sama;

316 Laporan Tahunan 2018


TATA KELOLA Tanggung Jawab LAPORAN
PERUSAHAAN Sosial Perusahaan KEUANGAN

GRATIFIKASI YANG TERKAIT DENGAN 2. Contoh dari penerimaan dalam kedinasan antara lain:
KEDINASAN a. Fasilitas transportasi, akomodasi, uang saku,
jamuan makan, cinderamata yang diterima oleh
1. Penerimaan yang dapat dikategorikan sebagai
Insan Bio Farma dari instansi atau lembaga lain
Gratifikasi terkait dengan kedinasan adalah setiap
berdasarkan penunjukan dan penugasan resmi;
penerimaan yang memiliki karakteristik umum sebagai
b. Plakat, vandel, goody bag/gimmick dari panitia
berikut:
seminar, loka karya, pelatihan yang diterima oleh
a. Diperoleh secara sah dalam pelaksanaan tugas
Insan Bio Farma dari instansi atau lembaga lain
resmi;
berdasarkan penunjukan atau penugasan resmi;
b. Diberikan secara terbuka dalam rangkaian acara
c. Hadiah pada waktu kegiatan kontes atau kompetisi
kedinasan, artinya dapat dimaknai cara pemberian
terbuka yang diselenggarakan oleh instansi atau
yang terbuka, yaitu disaksikan atau diberikan di
lembaga lain berdasarkan penunjukan atau
hadapan para peserta yang lain, atau adanya tanda
penugasan resmi;
terima atas pemberian yang diberikan;
d. Penerimaan honor, insentif baik dalam bentuk
c. Berlaku umum, yaitu suatu kondisi pemberian
uang maupun setara uang, sebagai kompensasi
yang diberlakukan sama dalam hal jenis, bentuk,
atas pelaksanaan tugas sebagai pembicara,
persyaratan atau nilai (mengacu pada standar biaya
narasumber, konsultan dan fungsi serupa lainnya
umum), untuk semua peserta dan memenuhi
yang diterima oleh Insan Bio Farma dari instansi
prinsip kewajaran atau kepatutan; dan
atau lembaga lain berdasarkan penunjukan atau
d. Selain bentuk-bentuk yang dinyatakan tidak wajib
penugasan resmi.
dilaporkan dalam rangkaian kegiatan kedinasan.

flowchart pengendalian gratifikasi di Bio Farma

DIVISI KMR INSAN BIO FARMA

Sosialisasi Pedoman Mengidentifkasi dan


Pengendalian Gratifikasi menilai suatu pemberian

Apakah
DIVISI KMR gratifikasi
ilegal/suap INSAN BIO FARMA
Tidak
Memantau
pelaksanaan Ya Melaporkan
pengendalian penerimaan
gratifikasi Gratifikasi
KEPALA DIVISI
KMR

Laporan

Apakah ada Laporan


pelanggaran Rekapitulasi
Penerimaan
Gratifikasi
Ya Laporan Tanunan
Laporan Gratifikasi
Laporan Tanunan setiap 6 bulan
(Formulir)
INSAN BIO FARMA

Dilaksanakan sanksi uang


berlaku di Perusahaan KOMISI
PEMBERATASN
dan dikenakan tindak KORUPSI (KPK)
DIREKTUR
pidana suap sesuai dengan UTAMA
peraturan perndang-
undangan yang berlaku Laporan Laporan

PT Bio Farma (Persero) 317


PEMBUKA IKHTISAR Laporan Profil ANALISA DAN
KEUANGAN Manajemen PERUSAHAAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN ATAS
KINERJA PERUSAHAAN

KESEMPATAN YANG SAMA UNTUK 2. Dilarang menggunakan, mengedarkan, menyimpan


MENDAPATKAN PEKERJAAN DAN dan menjual hal-hal yang berkaitan dengan narkotika
PROMOSI dan obat-obat terlarang lainnya serta minuman keras;
Berdasarkan Peraturan Bersama Dewan Komisaris dan 3. Dilarang mengedarkan hal-hal yang berkaitan dengan
Direksi PT Bio Farma (Persero) Nomor: PER-08/DK/ bentuk-bentuk pornografi;
BF/12/2018; PER-06965/DIR/XII/2018 tanggal 31 Desember 4. Dilarang melakukan perjudian dalam bentuk apapun;
2018 sebagai berikut: 5. Dilarang membawa senjata api dan senjata tajam
a. Perusahaan menaati peraturan perundang-undangan serta senjata lainnya di lingkungan Perusahaan.
yang berhubungan dengan ketenagakerjaan yang
berlaku;
b. Perusahaan melakukan rekrutmen tenaga kerja, PENCATATAN DAN PENYUSUNAN DATA
memberikan pelatihan, melakukan promosi, PERUSAHAAN SERTA INTEGRITAS
pemberhentian, pemberian kompensasi dan LAPORAN KEUANGAN
pemberian lainnya secara adil tanpa memandang Insan Bio Farma berkewajiban untuk melakukan

suku bangsa, agama, warna kulit, jenis kelamin, usia, pengelolaan data Perusahaan secara rapi, tertib, teliti,

hubungan pribadi, kewarganegaraan, cacat atau akurat dan tepat waktu.

karakteristik lain yang dilindungi oleh hukum; 1. Mencatat data dan menyusun laporan berdasarkan

c. Perusahaan berkomitmen bahwa setiap Karyawan sumber yang benar, diversifikasi keakuratannya dan

mempunyai hak yang sama dalam kenaikan dapat dipertanggungjawabkan;

pangkat, jabatan dan pengembangan karirnya di 2. Menyusun laporan keuangan sesuai dengan

Perusahaan berdasarkan kemampuan yang dimiliki ketentuan yang berlaku;

dan prestasi kerja dan kinerja yang ditunjukkan, 3. Menyampaikan laporan secara benar, lengkap, jelas

dengan menjunjung tinggi kesetaraan kerja termasuk dan tepat waktu serta dapat dipertanggungjawabkan;

didalamnya larangan terhadap segala bentuk 4. Melakukan dokumentasi dokumen, laporan dan

diskriminasi ras, suku, jenis kelamin dan agama; berkas-berkas sesuai dengan kebijakan Perusahaan;

d. Perusahaan memberikan kesempatan yang sama 5. Menyimpan semua dokumen, laporan dan berkas-

dan setara serta perlakuan yang adil kepada seluruh berkas Perusahaan dengan tertib sehingga mudah

Karyawan dan tidak mentolerir praktek-praktek ditemukan dan digunakan sewaktu-waktu oleh

diskriminatif dalam pekerjaan dengan alasan apapun; semua pihak yang berkepentingan;

e. Perusahaan menciptakan lingkungan kerja yang bebas 6. Penggunaan, pendistribusian dan pemusnahan

dari pelecehan dan intimidasi, baik yang dilakukan dokumen, laporan dan berkas-berkas Perusahaan

terhadap atasan, bawahan, rekan sekerja, pelanggan/ sesuai dengan kebijakan Perusahaan;

konsumen, pemasok atau mitra bisnis perusahaan. 7. Dilarang memalsukan dokumen, laporan dan berkas-

Pelecehan dan intimidasi tersebut dapat berupa berkas Perusahaan;

ancaman, tindak kekerasan dan berbagai bentuk 8. Dilarang membiarkan dokumen, laporan dan

disriminasi dan pelecehan yang didasari perbedaan berkas-berkas yang tidak benar atau transaksi yang

suku bangsa, agama, warna kulit, jenis kelamin, usia melanggar hukum;

ataupun ketidakmampuan pribadi melalui komentar, 9. Seseorang di Perusahaan yang karena kedudukan atau

gurauan dan/atau tindakan semacamnya. profesinya atau hubungan usaha dengan Perusahaan
dilarang menggunakan dokumen laporan dan berkas-
berkas serta informasi Perusahaan untuk kepentingan

PERILAKU ASUSILA, NARKOTIKA, OBAT pribadi dan berpotensi merugikan Perusahaan atau
TERLARANG DAN PENJUDIAN SETIAP pemangku kepentingan lainnya;
INSAN BIO FARMA: 10. Setiap Insan Bio Farma bertanggung jawab atas
1. Dilarang melakukan segala bentuk tindakan yang kebenaran dan keabsahan dokumen, laporan dan
melanggar nilai kesusilaan antara lain pelecehan, berkas-berkas serta informasi yang ada di bawah
penghinaan, memfitnah; pengawasannya;

318 Laporan Tahunan 2018


TATA KELOLA Tanggung Jawab LAPORAN
PERUSAHAAN Sosial Perusahaan KEUANGAN

11. Laporan Keuangan Perusahaan harus dibuat akurat 5. Insan Bio Farma yang telah menyelesaikan masa
mengingat data tersebut mendukung prinsip- tugasnya di Perusahaan dilarang mengungkapkan
prinsip integritas dan kejujuran usaha, di samping itu informasi nonpublik Perusahaan yang diperolehnya
juga reputasi Perusahaan bergantung pada akurasi selama menjabat kecuali informasi tersebut
datanya. diperlukan untuk pemeriksaan dan penyelidikan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan atau
tidak lagi menjadi rahasia milik Perusahaan;
PERLINDUNGAN INFORMASI 6. Keterbukaan informasi mencakup:
PERUSAHAAN a. Perusahaan akan mengungkapkan informasi
1. Seluruh Insan Bio Farma berkewajiban untuk menjaga penting yang relevan dengan kegiatan usaha
kerahasiaan informasi nonpublik Perusahaan sesuai Perusahaan kepada pihak yang berwenang
dengan peraturan perundang-undangan, peraturan seperti Laporan Tahunan, Laporan Manajemen
perusahaan dan kelaziman dalam dunia usaha; dan lain-lain, sesuai dengan peraturan perundang-
2. Informasi nonpublik adalah informasi yang oleh undangan dengan tepat waktu, akurat, jelas dan
Perusahaan belum diungkapkan atau belum tersedia objektif;
secara umum bagi publik. Contohnya informasi yang b. Perusahaan akan mengungkapkan informasi
berkaitan dengan Peraturan Direksi/Keputusan yang berkaitan dengan kegiatan Perusahaan
Direksi yang bersifat strategis dan menjadi rahasia kepada pihak-pihak yang kepentingan sesuai
Perusahaan, dokumen Perusahaan lainnya yang dengan prosedur Keterbukaan Informasi Publik di
merupakan alur proses bisnis Perusahaan dan Perusahaan.
menjadi rahasia Perusahaan, risalah rapat Perusahaan,
perjanjian dengan pihak ketiga, proses manufaktur
retail, formula, hasil riset, dokumen pengujian, PERLINDUNGAN ASET PERUSAHAAN
dokumen validasi dan kalibrasi, dokumen dan nota- Terhadap aset Perusahaan setiap Insan Bio Farma
nota keuangan, instrumen keuangan, dokumen berkewajiban untuk:
lain yang akan ditetapkan oleh Direksi, informasi 1. Menjaga, memelihara, mengamankan dan
lain yang tidak boleh diungkapkan berdasarkan menyelamatkan aset perusahaan sesuai dengan
Undang-Undang, dan informasi lain yang tidak boleh ketentuan yang berlaku;
diungkapkan sebagaimana diatur di dalam Peraturan 2. Menggunakan aset perusahaan sesuai dengan
di Perusahaan terkait pengelolaan informasi. peruntukannya, sesuai jabatan, kewenangan dan
3. Pengungkapan informasi nonpublik hanya dapat lingkup pekerjaannya yang sedang diaksanakan;
dilakukan oleh pejabat yang mempunyai kewenangan 3. Tidak menggunakan dan memanfaatkan aset
dalam rangka menyampaikan informasi yang relevan perusahaan untuk kepentingan pribadi, kepentingan
kepada auditor internal atau eksternal dalam proses kelompok, aktivitas politik serta pihak ketiga lainnya;
audit atau kepada penegak hukum dalam rangka 4. Dilarang untuk memindahkan secara tidak sah
penyelidikan atau penyidikan sesuai peraturan peralatan, persediaan maupun aset perusahaan
perundang-undangan; lainnya;
4. Insan Bio Farma yang bekerja dengan data atau 5. Fasilitas dan peralatan komunikasi seperti telepon,
informasi milik pemberi pekerjaan, rekanan dan faksimili, e-mail dan sarana telekomunikasi lainnya
mitra bisnis yang dikategorikan rahasia, dilarang hanya dipergunakan untuk keperluan perusahaan.
mengungkapkan informasi rahasia tersebut kepada Komunikasi pribadi harus dibatasi dan dijaga pada
pihak luar tanpa persetujuan Direksi, atau tidak tingkat penggunaan minimal;
seorang pun boleh mengungkapkan informasi rahasia 6. Menjaga akurasi pencatatan dan pelaporan aset
tersebut kepada yang lain, kecuali diwajibkan oleh perusahaan sesuai ketentuan yang berlaku.
hukum;

PT Bio Farma (Persero) 319


PEMBUKA IKHTISAR Laporan Profil ANALISA DAN
KEUANGAN Manajemen PERUSAHAAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN ATAS
KINERJA PERUSAHAAN

PERLINDUNGAN KONSUMEN Bio Farma merupakan salah satu bentuk keberhasilan Bio

Bio Farma berkomitmen memenuhi seluruh kontrak Farma dalam mengimplementasikan K3 di lingkungan

penjualan yang telah disepakati dalam upaya perusahaan. Selain Sertifikasi OHSAS 18001:2007,

meningkatkan kepuasan pelanggan dan pemenuhan


pasokan kepada pelanggan. Ini semua tercermin dalam Bio Farma selama tiga tahun berturut-turut berhasil

etika perusahaan sebagai berikut: meraih Zero Accident Award sebagai keberhasilan

1. bekerja keras untuk memberikan hasil produksi kecelakaan nihil di lingkungan kerja dari Kementerian

terbaik dengan harga terjangkau; Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia.

2. mengedepankan standar layanan yang profesional Bio Farma berharap melalui pengoptimalan Sistem

demi memuaskan pelanggan; Manajemen K3 dan implementasi K3 menciptakan tempat

3. memperhatikan kebutuhan para pelanggan melalui kerja yang aman, nyaman, sehat menuju nihil kecelakaan

peningkatan standar kerja yang tersistem didukung dan penyakit akibat kerja guna peningkatan produksi

teknologi yang tinggi; dan produktivitas nasional dapat segera terwujud.

4. mempertahankan kualitas produk, Bio Farma Keberadaan P2K3 di lingkungan Bio Farma memiliki

memperhatikan aspek keselamatan dan inovasi pada tujuan untuk menjamin keberadaan tenaga kerja secara

setiap tahap proses pengembangan, produksi, dan jasmani maupun rohani melalui proses identifikasi, analisa,

distribusi. penilaian, dan pengendalian sumber potensi bahaya yang


berkaitan dengan peralatan, bahan, proses, cara kerja serta
lingkungan berdasarkan penerapan ilmu pengetahuan,

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA teknologi, peraturan sekaligus pedoman K3.

Bio Farma mendukung secara nyata K3 dalam rangka


meningkatkan kesadaran dan ketaatan pemenuhan Sehingga dapat tercipta sistem K3 yang melibatkan

norma K3, meningkatkan partisipasi semua pihak untuk segala pihak sehingga dapat mencegah dan mengurangi

optimalisasi pelaksanaan budaya K3 di lingkungan kecelakaan dan penyakit akibat kerja dan terciptanya

Perusahaan. Sehingga, dengan menerapkan K3 tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif. Dengan

diharapkan mampu mencegah atau mengurangi mengimplementasikan sistem K3 diharapakan mampu

kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan terjadinya mengurangi jam kerja yang hilang akibat kecelakaan

kejadian berbahaya lainnya. Salah satu upaya yang kerja, menghindari kerugian material dan jiwa akibat

telah dilakukan oleh Bio Farma pelaksanaan K3 dengan kecelakaan kerja, dan menciptakan tempat kerja yang

melakukan sosialisasi penerapan kegiatan yang efisien dan produktif karena tenaga kerja merasa aman

melibatkan seluruh aspek di lingkungan perusahaan dalam bekerja.

secara langsung, seperti pemantauan kegiatan K3 dan


rutin melakukan safety patrol ke setiap bagian. Untuk
masyarakat, Bio Farma melalui TTD ikut terlibat secara KEBIJAKAN DIVIDEN
langsung dalam memberikan bantuan dan penanganan Bio Farma memiliki kebijakan untuk membayarkan

bagi para korban bencana alam, seperti penanganan dividen kepada pemegang saham sekurang-kurangnya

bencana gunung berapi, bencana banjir bandang, sekali dalam setahun. Dengan tetap memperhatikan

bencana tsunami, bencana longsor dan bencana banjir. posisi keuangan atau tingkat kesehatan Perseroan dan
tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang

Sertifikasi Occupational, Health and Safety Management Saham (RUPS) Perseroan.

System-OHSAS 18001: 2007 untuk pengelolaan keamanan,


keselamatan dan kesehatan bekerja yang dimiliki oleh

320 Laporan Tahunan 2018

Anda mungkin juga menyukai