ABD KADIR N
10573 02450 11
JURUSAN AKUNTANSI
ABD KADIR N
10573 02450 11
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2016
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Mengetahui:
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah diperiksa dan diterima oleh panitia ujian Skripsi Fakultas
Makassar Nomor: Tahun 2016 dan telah dipertahankan di depan penguji pada
hari Rabu, tanggal 20 Februari 2016, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Panitia Ujian:
: 3. Muchriana Muchram,SE,M.Si,AK.CA(…………………...)
iii
MOTTO
Kegagalan adalah batu loncatan menuju kesuksesaan maka tak usah takut gagal,hinaan adalah
tangga menuju pujian maka tak usah malu di caci.
(Mhardy Mohammad)
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu
urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada
Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.
(Q. S. Alam Nasrah : 6-8)
Kapan pun, dimana pun, setiap manusia pasti dihadapkan pada masalah-masalah yang telah
diatur oleh ALLAH SWT dalam setiap kehidupan individu manusia. Masalah-masalah yang
dihadapai setiap individu manusia dalam hidup ini akan menjadi kenangan pengalaman manis
saat semua masalah yang dihadapi dapat terlewati, entah itu hasilnya sukses atau gagal dari
sebuah usaha sesuai dengan kemampuan setiap individu manusia dalam menangani masalah-
masalah dalam hidup, yang paling penting hanya satu yaitu harus pintar mengambil hikmah dari
sisi baiknya di setiap masalah-masalah dalam hidup di dunia ini.
(Ashong)
Ketekunan, kedisiplinan, dan kesabaran merupakan kunci pokok menuju suatu keberhasilan.
PERSEMBAHAN
iv
ABSTRAK
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa
skripsi ini dengan baik yang merupakan tugas akhir guna memenuhi salah satu
syarat dalam menyelesaikan studi program pendidikan strata satu (S1) dan
dan dorongan semangat individu yang terlibat dalam usaha tersebut, untuk itu
pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan rasa hormat
yang setulusnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis terutama
kepada kedua orang tua saya yang tercinta yang telah banyak memberikan
dorongan, bantuan moral dan material serta do’anya yang tak henti-hentinya
dipanjatkan selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tidak
vi
1. Bapak DR. H. Irwan Akib, M.Pd selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
skripsi ini.
6. Seluruh staf dan karyawan pada pabrik tahu yang telah membantu
adikku yang tercinta kak Nur syamsi, kak Jamaluddin, Adik Abi hendri
dorongannya.
8. Ucapan terima kasih kepada seluruh keluarga yang tidak dapat saya sebut
vi
10. Seluruh teman-teman kuliah angkatan 2011, terima kasih atas informasi-
Semoga Allah SWT, membalas semua kebaikan bapak, ibu, serta saudara-
membutuhkan.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................iii
MOTTO ................................................................................................................iv
ABSTRAK ............................................................................................................v
KATA PENGANTAR ..........................................................................................vi
DAFTAR ISI.........................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................viii
DAFTAR TABEL.................................................................................................ix
vii
3. Penggolongan Biaya ..................................................................20
D. Harga Pokok Produksi....................................................................24
1. Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi.............................26
2. Unsur-Unsur Harga Pokok Produksi .........................................27
3. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ...............................30
E. KerangkaPemikiran .........................................................................34
F. Hipotesis ..........................................................................................36
BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................37
A. Lokasi Dan WaktuPenelitian ...........................................................37
B. Jenis Dan Sumber Data ....................................................................37
C. Metode Pengumpulan Data ..............................................................39
D. Metode Pengolahan Dan Analisis Data...........................................40
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR TABEL
1.6 Kalkulasi biaya produksi roti dengan metode variable costing ..................57
ix
1
BAB I
PENDAHULUAN
bawah. Selain itu, peranan UKM terutama sejak krisis moneter tahun 1998
potensi yang besar jika hal ini dapat dikelola dan dikembangkan dengan baik
tentu akan dapat mewujudkan usaha menengah yang tangguh. Sementara itu,
disisi lain UKM juga masih dihadapkan pada masalah yang terletak pada
kendala yang dihadapi oleh sebagian besar UKM, seperti melakukan seminar-
perkembangan UKM saat ini tidaklah cukup, hal ini dikarenakan kondisi
yang semakin lama akan menjadi1 tantangan bagi setiap usaha. Hal tersebut
2
pondasi yang kuat bagi usahanya. Selain itu setiap usaha juga harus mampu
biaya produksi tersebu dibutuhkan pengolahan data sesuai teori serta prinsip
produksi (HPP) yang tepat. Penentuan HPP yang tepat menjadi hal yang
sangat penting karena dapat menjadi hal yang menentukan pendapatan para
pelaku UKM karena berkaitan dengan laba yang akan diperoleh perusahaan.
sebagai biaya harga pokok atau harga pokok produksi (Mulyadi, 2009).
atau bahkan tidak adanya proses (pencatatan) akuntansi yang baik yang
dilakukan oleh para pelaku UKM. Hal ini terjadi karena UKM tidak
dimiliki oleh UKM jika mereka ingin mengembangkan usaha. Untuk itu,
kebiasaan untuk mencatat setiap kegiatan usaha yang terjadi dan menyusun
2013).
industri seperti saat ini memacu perusahaan yang satu bersaing dengan
produk subtitusi.
mereka hanya mencatat jumlah uang yang diterima dan dikeluarkan, jumlah
masih kurang mendukung dan tidak menghasilkan harga pokok produk yang
wajar.
4
tenaga kerja dan biaya overhead pabrik (Mulyadi). Ketiga jenis biaya tersebut
diandalkan, baik penentuan harga jual produk maupun untuk perhitungan laba
rugi periodik.
manakala hal tersebut terjadi, maka penelitian ini juga mencoba memberikan
satu langkah perhitungan HPP dengan berdasarkan pada data-data yang ada
atas biaya produksi, tetapi hal tersebut belum dipakai sebagai penentuan
harga pokok produksi yang dipakai dalam perhitungan harga pokok produksi
belumdapat menunjukkan harga pokok produksi yang tepat dan benar sesuai
maka dalam skripsi ini penulis mengambil judul Analisis Harga Pokok
Bakery.
B. Perumusan Masalah
Bakery ?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
3. Kebijakan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ekonomi Indonesia, baik ditinjau dari segi jumlah usaha maupun dari segi
kuantitas tenaga kerja. Usaha kecil merupakan entitas usaha yang memiliki
Kecil (UK), termasuk Usaha Mikro (UMI), adalah entitas usaha yang
7
8
yang memiliki kekayaan bersih lebih besar dari Rp. 200.000.000,00 s.d
bangunan yang ditempati) terdiri dari: (1) badan usaha (Fa, CV, PT dan
jasa).
Kecil adalah entitas yang memiliki kriteria sebagai berikut: (1) kekayaan
bersih lebih dari Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai
dengan paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, dan (2) memiliki hasil
penjualan tahunan lebih dari Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah)
sampai dengan paling banyak Rp. 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus
juta rupiah). Sementara itu, yang disebut dengan Usaha Menengah adalah
entitas usaha yang memiliki kriteria sebagai berikut: (1) kekayaan bersih
lebih dari Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, (2) memiliki hasil penjualan
tahunan lebih dari Rp. 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta
milyar rupiah).
sebagai berikut:
konsumen.
yang formal.
kualitas produk.
1. Faktor Internal
a. Kurangnya Permodalan
2. Faktor Eksternal
sebagai berikut:
2. Bantuan Permodalan
3. Perlindungan Usaha
4. Pengembangan Kemitraan
5. Pelatihan
7. Memantapkan Asosiasi
8. Mengembangkan Promosi
B. SAK - ETAP
1. Pengertian
SAK ETAP ini nampak seide dengan International Financial Reporting Standard
for Small and Medium-sized Entities (IFRS for SMEs).Meskipun memiliki judul
yang berbeda, namun baik SAK ETAP maupun IFRS for SMEs sama-sama
diperuntukkan bagi entitas tanpa akuntabilitas publik, hanya saja istilah yang
entities (SMEs).
Jadi, apabila kita membandingkan judul pada IFRS for SMEs dan SAK ETAP,
and medium-sized entities. Apabila SAK ETAP telah disahkan pada bulan Mei
2009, IFRS for SMEs sendiri baru disahkan pada bulan Juli 2009.
Publik (SAK ETAP) adalah standar akuntansi yang disusun sebagai acuan dan
dilakukan. Salah satu upaya itu adalah perlunya meyakinkan publik bahwa
Menengah
besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi, pialang dan atau pedagang
SAK ETAP.
PSAK ETAP mulai diberlakukan pada akhir tahun 2011. Penggunaan PSAK
ETAP.
Entitas dapat menerapkan SAK ETAP secara retrospektif, namun jika tidak
b. Tidak mengakui pos-pos sebagai aset atau kewajiban jika SAK ETAP tidak
yang diakui.
sebelumnya. Oleh karena itu, kebijakan akuntansi yang baru, diterapkan pada
kejadian atau transaksi sejak tanggal terjadinya kejadian atau transaksi tersebut.
diterapkan pada kejadian atau transaksi yang terjadi setelah tanggal perubahan.
Kebijakan akuntansi yang digunakan oleh entitas pada saldo awal neracanya
berdasarkan SAK ETAP mungkin berbeda dari yang digunakan untuk tanggal
lainnyasebelum tanggal efektif SAK ETAP diakui secara langsung pada saldo
menerapkan SAK ETAP ini kembali sesuai dengan paragraf 29.4 di atas.
Publik (SAK ETAP) adalah standar akuntansi yang disusun sebagai acuan dan
C. BIAYA
1. Pengertian Biaya
sejumlah bahan yang dibeli dengan harga tertentu, kemudian sebagian dipakai
untuk membuat barang, maka nilai bahan yang dipakai disebut biaya
ekonomis yang dibuat untuk memperoleh barang atau jasa. Dengan kata lain
biaya adalah harga perolehan barang atau jasa yang diperlukan oleh organisasi.
Besarnya biaya diukur dalam satuan moneter, di Indonesia adalah rupiah, yang
jumlahnya dipengaruhi oleh transaksi dalam rangka pemilihan barang dan jasa
tersebut.Menurut Mulyadi (2009 :8) definisi biaya dibagi atas dua yaitu biaya
dalam arti luas dan biaya dalam arti sempit. Dalam arti luas biaya adalah
pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang telah
terjadi dan kemungkinan akan terjadi dan kemungkinan akan terjadi untuk
mencapai tujuan tertentu yang bermanfaat pada saat ini atau pada masa yang
dengan (1) harga pokok dan (2) beban dari sesuatu atau tujuan tertentu
tersebut.
berdasar harga pasar dan aktiva yang didapat.Sedangkan biaya sebagai beban
merealisasikan pendapatan.
18
berupaya untuk menghasilkan laba, maka perbedaan antara harga pokok dan
beban semata-mata terletak pada faktor waktu. Harga pokok pada hakekatnya
adalah biaya yang melekat pada suatu aktiva yang belum dikonsumsi atau
Jika beberapa jenis produk gabungan atau produk sampingan yang berbeda
dihasilkan dari faktor biaya yang sama, maka akan timbul biaya gabungan.
tidak hanya bahan, akan tetapi semua biaya yang terjadi dalam proses
b. CommonCost
produksi.
2. Obyek Biaya
Pada dasarnya obyek biaya adalah setiap kegiatan atau aktivitas yang
Dengan kata lain, jika pemakai informasi akuntansi ingin mengetahui berapa
19
besarnya biaya untuk sesuatu (mengukur), maka sesuatu itu disebut sebagai
obyek biaya. Dalam pengertian demikian obyek biaya bisa berupa produk, jasa,
bagian atau departemen tertentu dalam suatu perusahaan, dan segala sesuatu
organisasi, apapun jenis usaha dan kegiatannya, maka akuntansi biaya sebagai
suatu sistem informasi yang tidak hanya dapat diaplikasikan tetapi lebih dari
itu dan diperlukan oleh perusahaan yang bergerak baik di bidang perdagangan
maupun jasa.
untuk melaksanakan sesuatu kegiatan disebut cisting. Proses itu sendiri harus
obyek biaya. Dalam hal ini terdapat berbagai metode anternatif pengumpulan,
perhatian khusus. Ini disebabkan oleh karena hakikat dan relevansi informasi
akuntansi, termasuk biaya, antara lain tercermin pada cara informasi tersebut
diklasifikasikan
20
3. Penggolongan Biaya
yang lebih ringkas untuk dapat memberikan informasi yang lebih mempunyai
arti atau lebih penting. Dalam akuntansi biaya umumnya penggolongan biaya
ditentukan atas dasar tujuan yang hendak dicapai dengan penggolang tersebut,
jasa. Dalam hubungan dengan sesuatu yang dibiayai tersebut, biaya dibagi
adalah karena sesuatu yang dibiayai. Sesuatu yang dibiayai dalam hal
ini dapat berupa biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung
Pada perusahaan manufaktur ada tiga fungsi pokok yaitu fungsi produksi,
fungsi pemasaran, dan fungsi administrasi dan umum. Oleh karena itu di
kelompok, yaitu:
a. Biaya Produksi
bahan baku menjadi produk jadi yang siap dijual. Biaya ini meliputi
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik. Biaya
22
bahan baku tersebut yang diolah dalam proses produksi. Biaya tenaga
pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga
2. Biaya reparasi
3. Biaya tenaga kerja tidk langsung yaitu biaya tenaga kerja yang tidak
4. Biaya asuransi, yaitu biaya yang timbul sebagai akibat dari berlalunya
waktu.
5. Biaya listrik
b. Biaya Pemasaran
dan lain-lain.
23
kegiatan pemasaran produk. Contoh biaya ini adalah biaya telepon, biaya
dikelompokkan menjadi:
Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran
kegiatan maka semakin tinggi pula total biaya variabel. Elemen biaya
variabel ini terdiri atas: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung
24
yang dibayar per buah produk atau per jam, biaya overhead pabrik
Biaya semi variabel adalah biaya yang mempunyai unsure tetap dan
laba bersih. Tergantung pada rasio antara harga jual dan harga pokok
produknya, perubahan pada harga pokok produk yang relative kecil bisa jadi
Harga pokok adalah nilai pengorbanan untuk memperoleh barang dan jasa
yang diukur dengan nilai mata uang. Besarnya biaya diukur dengan
25
menghitung harga pokok produk jadi dan harga pokok produk pada akhir
periode akuntansi masih dalam proses. Menurut Mulyadi (2009) harga pokok
produksi atau disebut harga pokok adalah pengorbanan sumber ekonomi yang
diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan terjadi untuk
memperoleh penghasilan.
Biaya bahan baku adalah biaya bahan yang dipakai untuk dioleh dan akan
menjadi bahan produk jadi. Bahan dari suatu produk merupakan bagian
sacara langsung dalam harga pokok dari setiap macam barang tersebut.
Biaya tenaga kerja merupakan balas jasa yang diberikan kepada karyawan
produksi baik yang secara langsung maupun yang tidak langsung turut ikut
Merupakan biaya yang tidak dapat dibebankan secara langsung pada suatu
hasil produk. Biaya ini meliputi biaya-biaya selain bahan baku dan biaya
tenaga kerja.
menentukan secara tetap jumlah biaya perunit produk jadi, sehingga dapat
diketahui laba atau rugi suatu perusahaan per periode. Menurut Mulyadi (2009)
manfaat dari penentuan harga pokok produksi secara garis beasar adalah
sebagai berikut:
per satuan produk. Penentuan harga jual produk, biaya produksi per unit
merupakan salah satu data yang dipertimbangkan disamping data biaya lain
oleh sebab itu akuntansi biaya digunakan dalam jangka waktu tertentu untuk
sedangkan laba periodik yang tepat harus berdasarkan informasi biaya dan
d. Menentukan Harga Pokok Persediaan Produk Jadi dan Produk Dalam Proses
dan laporan laba rugi yang menyajikan harga pokok persediaan produk jadi
dan harga pokok yang pada tanggal neraca masih dalam proses. Berdasarkan
catatan biaya produksi yang masih melekat pada produk jadi yang belum di
jual pada tanggal neraca disajikan dalam harga pokok persediaan produk
jadi. Biaya produksi yang melekat pada produk yang pada tanggal neraca
produksi yaitu: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya
bahan yang relative kecil nilainya seperti itu disebut bahan penolong
pada produk tertentu. Biaya ini meliputi gaji dan upah dari seluruh
adanya gaji dan upah tenaga kerja yang ikut membantu terlaksananya
tenaga kerja langsung. Karena itu, terhadap gaji dan upah tenaga kerja
produk jadi. Gaji dan upah mandor adalah salah satu contoh dari biaya
baku dan biaya tenaga kerja langsung. Oleh kerena itu, biaya overhead
pabrik meliputi juga biaya bahan penolong, gaji dan upah tenaga kerja
atau kontrak atau jasa secara terpisah, dan setiap pesanan atau kontrak
menjadi obyek biaya (Cost Object) adalah unit produk individual, batch,
jenis produk bersifat standar. Ada dua metode yang umum digunakan
31
yaitu metode weighted average cost dan metode First In First Out
(FIFO).
Pokok Produksi berfungsi sebagai dasar untuk penetapan harga jual dan
yang lebih akurat dan relevan.Pada metode ini, seluruh Biaya Tidak
pemicu biaya yang lebih banyak sehingga dapat mengukur sumber daya
Costing.
pendekatan full costing terdiri dari unsur biaya produksi (biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel dan
33
biaya overhead pabrik tetap) ditambah dengan biaya non produksi (biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik
variabel (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead
biaya tetap (biaya overhead pabrik tetap, biaya pemasaran tetap, biaya
metode harga pokok penuh dan metode harga pokok variabel, terutama
E. Kerangka Pemikiran
biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja hingga biaya
dihitung secara keseluruhan dan dirinci secara akurat agar diperoleh hasil
35
harga jual yang wajar. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk
biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi secara keseluruhan, baik itu
secara akurat. Dalam penelitian ini akan dihitung biaya produksi secara
yang benar.
yang tepat, efektif, dan efisisen dalam menghitung harga pokok produksi.
36
Mentari Bakery
Analisis
F. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah di duga bahwa penentuan harga pokok
produksi telahmenggunakan metode variabel costing pada ukm Mentari
Bakery.
37
BAB III
METODE PENELITIAN
oktober 2014.
1. Jenis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini termasuk dalam jenis data
yang mengangkat topik atau tema tentang akuntansi dan penentuan HPP
pasa usaha kecil menengah Mentari Bakery, dan diperlukan data primer
27
38
2. Sumber Data
a. Data Primer
individual atau kelompok, dan hasil pengujian. Sumber data primer ini
b. Data Sekunder
Biaya bahan baku adalah biaya bahan yang dipakai untuk diolah
dana akan menjadi bahan produk jadi. Bahan dari suatu produk
39
bersangkutan.
pada suatu hasil produk. Biaya ini meliputi biaya-biaya selain biaya
sebagai berikut:
1. Wawancara
2. Dokumentasi
angka-angka.
BAB IV
oleh bapak irvan dg rani pada tanggal15 maret 2008 , dimana modal yang
digunakan adalah Cuma 900 ribu yang di dapat dari hasil gadaikan kalung istri
Dalam menjalankan operasi pabriknya bapak irvan berperan sebagai pemilik serta
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi pada pabrik ini sangat sederhana yang berbentuk garis
sehingga kesatuan komando akan terjalin dengan baik. Adapun struktur organisasi
42
43
Gambar 1.2
Pimpinan
C. Job Description
a. Pimpinan
b. Bagian produksi
c. Bagian pemasaran
table1.1
untuk hari kerja dimulai pada hari senin sampai hari minngu dengan
waktu kerja yang berlaku pada pabrik roti ini, yaitu sebagai berikut:
45
Hari jumat:
pelanggan dengan cara kami selalu menjaga kebersihan produk kami agar
BAB V
Pada perusahaan pabrik roti adapun peralatan yang digunakan, bahan baku
a) Planetary mixer
b) Proofer
c) Oven
g) Dough moulder
h) Bread slicer
i) Bowl
j) Break knife
46
47
2. Bahan baku
a) terigu
b) ragi
c) garam
d) gula
e) margarine
1. Proses produksi
bahan mentah yang masuk, maka proses produksi akan langsung dibuat menjadi
produk jadi dan tidak menunggu megerjakan yang lain. Jadi mulai pabrik berdiri
selalu mengerjakan barang yang sama (tidak pernah berganti macam barang yang
yang lain. Sesudah itu, proses produksi berjalan secara rutin. Urutan proses
produksi selalu sama sehingga letak mesin dan peralatan produksi yang lain
Gambar 1.3
1. PEMILIHAN BAHAN
Gunakan bahan bersertifikat halal dan berkualitas baik. Bahan yang digunakan
2. PENIMBANGAN BAHAN
atau cangkir. Pastikan kandungan air dalam adonan tidak kurang atau berlebihan
3. PENGADUKAN
Sebelum air dan mentega dimasukan sebaiknya seluruh bahan kering melalui
proses airasi (diaduk dulu) selama 5 menit supaya air dapat dimasukan secara
optimal. Campur semua bahan secara merata untuk hidrasi sempurna dari pati dan
protein sehingga membentuk gluten, pelunakan gluten dan mampu menahan gas
tepung terigu karena semakin tinggi proteinnya maka proses pengadukan semakin
lama, demikian juga sebaliknya. Proses ini menghabiskan waktu sekitar 30 hingga
45 menit.
4. FERMENTASI AWAL
Waktu yang dihabiskan fermentasi awal sangat bergantung dari jumlah adonan
plastic supaya adonan tidak kering. Proses ini menghabiskan waktu sekitar 10-20
menit.
50
5. PENIMBANGAN
6. PEMBULATAN
menahan gas yang dihasilkan. Haluskan tekstur roti supaya pekerjaan selanjutnya
lebih mudah
7. FERMENTASI KEDUA
Pada tahapan ini terjadi pelunakan gluten pada adonan dan berguna untuk
Tekan-tekan adonan supaya gas di dalam adonan dapat dikeluarkan dan serat roti
9. PEMBENTUKAN ADONAN
Bentuk roti sesuai keinginan. Untuk roti manis dapat diisi dengan aneka isian
namun hindari penggunaan minyak dan air terlalu banyak supaya roti tidak
terbuka. Untuk roti tawar usahakan proses pengulungan dan pembentukan roti
dalam keadaan padat dan rapat serta posisi sambungan berada dibawah adonan
51
10. PENCETAKAN
Untuk roti tawar, masukan adonan ke dalam cetakan dan untuk roti manis adonan
diletakan di atas loyang. Sebelumnya loyang telah diolesi minyak atau gunakan
lapisan kertas minyak supaya tidak lengket. Saat penyimpanan, usahakan adonan
memiliki ruang untuk pemanasan bagian sisi roti dan tidak menempel antara satu
Fermentasi terakhir dalam cara membuat roti ini dilakukan supaya adonan
thermometer ruang.
12. PEMBAKARAN
Pastikan suhu oven sesuai dengan jenis roti yang dibakar. Lamanya pembakaran
biasanya ditentukan oleh jenis oven, bahan loyang, jenis roti dan pemakaian gula
dalam adonan misalnya untuk roti tawar dipanggang dalam suhu 200 derajat
celcius dalam Loyang tertutup selama 30-40 menit atau dengan Loyang terbuka
selama 25-30 menit sedangkan roti manis dipanggang dalam suhu 180 derajat
Jangan paksa mengeluarkan roti tawar atau yang didalam cetakan.Tunggu sekitar
30 detik setelah keluar dari oven. Untuk roti manis keluarkan dari panggangan
secara hati-hati karena roti masih dalam keadaan lembut dan empuk
14. PENDINGINAN
Dinginkan roti pada suhu ruang sekitar 45-90 menit dan letakan roti pada rak
pendingin supaya panas roti menyebar ke segala arah.Suhu roti tawar yang hendak
15. PACKING
sirkulasi udara cukup.Hindari membungkus roti dalam kondisi panas supaya tidak
cepat berjamur.
B. Pembahasan
Jumlah Rp 79.000.000
53
Jumlah Rp 128.500.000
Jumlah Rp 81.420.000
Persedian bahan baku pada pabrik tahu dapat diketahui sebagai berikut:
Pembelian = Rp 128.500.000
Bahan baku yang digunakan untuk membuat tahu adalah hanya kedelai yang
cukup tersedia untuk diperoleh. Untuk mengetahui bahan baku yang digunakan
Jadi total biaya bahan baku yang di gunakan pada usaha roti ini yaitu Rp
106.080.000/bulan.
55
Pada usaha Roti ini tenaga kerja yang digunakan adalah sebagian besar wanita
yang tinggal di sekitar pabrik roti tersebut.Pembuatan roti ini tidak terlalu
bekerja keras.
1) Pembuat adonan
Tenaga kerja pada bagian pembuat adonan pada mentari bakery ada 8
Rp 8.320.000,00
2) Pencetakan
Tenaga kerja pada bagian pencetakan yaitu ada 10 orang dengan upah
Rp 40.000,00 per hari, jadi total biaya tenaga kerja langsung dalam
3) Pemanggangan
dengan upah Rp 45.000 per hari, jadi total biaya tenaga kerja dalam
4) Pengemasan
40.000 per hri, jadi total biaya tenaga kerja langsung dalam satu bulan
Jenis-jenis biaya overhead pabrik yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini
adalah:
Jumlah Rp15.239.230,00
57
Tabel 1.6 kalkulasi biaya produksi roti dengan metodel variabel costing
Bahan Baku:
pembelian Rp 128.500.000
Rp 15.864.896,99 +
Bahan Baku:
pembelian Rp 128.500.000
Rp 15.239.230 +
Per bulan
Per bulan
Jadi dapat kita lihat dari tabel di atas bahwa ada beberapa perbedaan yang
sangat jelas di mana dalam pendekatan full costing jumlah biaya produksi yang di
bersih yang di peroleh dalam metode full costing yaitu sebesar Rp 12.345.103,01
sedangkan dalam metode variable costing laba bersih yang di peroleh yaitu
sebesar Rp 12.970.230.
sebanyak 6000 biji per hari, dalam sebulan perusahaan memproduksi Roti
dikurangi dengan harga pokok dan biaya pemasaran maka perusahan pabrik Roti
BAB VI
A. Kesimpulan
segala pengeluaran-pengeluaran.
B. Saran
biaya.
63
64
DAFTAR PUSTAKA