Anda di halaman 1dari 84

1

SKRIPSI
PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN JASA DAN BEBAN
USAHA JASA PENERBANGAN PADA PT. LION AIR MAKASSAR

HASTUTI

105730274611

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2015
2

SKRIPSI

PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN JASA DAN BEBAN


USAHA JASA PENERBANGAN PADA PT. LION AIR MAKASSAR

HASTUTI

105730274611

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana


Ekonomi Pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2015
3

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul : Perlakuan Akuntansi Pendapatan Jasa dan Beban Usaha Jasa


Penerbangan pada PT. Lion Air Makassar
Nama : Hastuti
Stambuk : 105730274611
Jurusan : Akuntansi

Fakultas : EKONOMI

Perguruan Tinggi : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Menyatakan bahwa skripsi ini telah diperiksa dan telah diujikan di depan
panitia penguji skripsi strata satu (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.

Makassar, November 2015

Disetujui Oleh,

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. H. Sultan Sarda , MM. Abd. Salam. HB,SE, M.SI, AK.CA.

Mengetahui,

DekanFakultas Ekonomi dan Bisnis Ketua Jurusan Studi Akuntansi


Unismuh Makassar

Dr. H. Mahmud Nuhung, M.A. Ismail Badollahi, SE. M.Si, AK.CA.


NBM : 497794 NBM : 1073428
4

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah diperiksa atas telah diperiksa dan diterima oleh
panitia Ujian Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar dengan Surat keputusan Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar Nomor :……Tahun 1437 H/2015 M dan telah
di pertahankan di depan team penguji pada tanggal 11 November 2015
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.

Muharram 1437 H
Makassar,……………………
November 2015
Panitia Ujian :

1. Pengawas Umum : Dr. H. Irwan Akib, M.Pd (…………………………………………)

(Rektor Unismuh Makassar)

2. Ketua : Dr. H. Mahmud Nuhung, MA (…………………………………………)

(Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis)

3. Sekretaris : Drs. H. Sultan Sarda. SE, MM (…………………………………………)

(Wakil Dekan 1 Fakultas Ekonomi )

4. Penguji :

a. Drs. H. Sultan Sarda. SE, MM (…………………………………………)

b. (…………………………………………)

c. (…………………………………………)

d. (…………………………………………)
5

ABSTRAK

HASTUTI. 2015. Perlakuan Akuntansi Pendapatan Jasa Dan Beban Usaha


Jasa Penerbangan Pada PT. Lion Air Makassar,. Dibimbing oleh Sultan Sarda
dan Abd. Salam.

Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode analisa data


deskriptif. Metode ini menganalisis dan mengumpulkan, menyusun data yang
diperoleh dari perusahaan. Dan bertujuan untuk memperoleh deskripsi data
yang mampu menggambarkan komposisi dan karakteristik dari unit yang
diteliti, sehingga mampu memberikan informasi yang lengkap bagi
pemecahan masalah yang dihadapi pada PT. Lion Air Makassar.

Data berupa laporan pendapatan jasa dan beban usaha jasa dan
data yang diperoleh dalam bentuk tulisan yang berupa gambaran umum
perusahaan, yaitu pengumpulan data melalui wawancara langsung dibagian
keuangan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti pengakuan dan
pengukuran dilakukan dengan mengukur dengan nilai wajar imbalan yang
diterima pada Perlakuan Akuntansi Pendapatn Jasa dan Beban Usaha Jasa
Penerbangan Pada PT. Lion Air Makassar.

Hasil penelitian disimpulkan, bahwa penerbangan dapat


dilakukan oleh perusahaan yang membidangi biro perjalanan, baik domestik
maupun internasional.

Kata Kunci: Perlakuan Akuntansi Pendapatan Jasa, Beban Usaha,

Pengakuan dan Pengukuran


6

MOTTON DAN PERSEMBAHAN

Kegagalan bukan berarti kita tidak mampu yang penting kita

telah berbuat untuk mencoba. Kegagalan bukan berarti kita telah

kehilangan segalanya mungkinbelum saatnya kita mendapatkan apa

yang kita cari.

Tapi kegagalan hanyalah kesuksesan yang tertunda.

Kegagalan bukan berarti Allah mengabaikan kita melainkan

Allah punya rencana lain yang lebih indah untuk kita.

Karena hidup adalah perjuangan.

Maka setiap perjuangan membutuhkan pengorbanan Dan

Akhir dari pengorbanan adalah kebahagiaan.

(Hastuti)

Karya ini kupersembahkan kepada :

Ayah dan ibuku tercinta

Sebagai tanda hormat dan baktiku

Dan keluargaku tersayang


7

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr. Wb

Puji syukur Alhamdulillah Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,

atas petunjuk dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan judul “ Perlakuan Akuntansi Pendapatan Jasa Dan Beban usaha

Jasa Penerbangan Pada PT. Lion Air Makassar” sebagai salah satu syarat

memenuhi salah satu persayaratan untuk meneyelesaikan studi pada Fakultas

Ekonomi Pada Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penulis sadar bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan

baik penyajiaannya maupun ketajaman analisisnya. Untuk itu penulis lebih

dahulu mengharapkan saran masukan-masukan guna penyempurnaan lebih

lanjut. Tidak dapat dipungkiri bahwa banyak hambatan dan tantangan yang

dihadapi oleh penulis namun berkat semangat dan dorongan berbagai pihak

terkhusus kepada Ayahanda Maluddin Daeng Siantang dan ibunda Halwiah

Daeng Ngasseng penghargaan yang tidak terhingga, penulis dengan setulus

hati menyampaikan atas segala bimbingan dan kasih sayang serta bantuan dan

dorongan yang tidak henti-hentinya kepada penulis untuk menjadi lebih baik.

Pada kesempatan ini perkenalkan penulis menyampaikan rasa terima kasih

dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang telah

memberikan bantuan dan bimbingannya, terutama kepada :


8

1. Bapak Dr. H. Irwan Akib, M.pd selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Dr. H. Mahmud Nuhung, MA selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Ismail Badollahi, SE. M.SI,AK.CA selaku Ketua Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi.

4. Bapak Drs.H. Sultan Sarda. MM. selaku pembimbing 1 beserta

bapak Abd. Salam. HB,SE,M.SI,AK.CA. selaki pembig ll yang

telah banyak meluangkan waktunya mengarahkan dan membantu

penulis dalam menyusun dan menyelesaikan skripsi ini.

5. Para Dosen dan Staf serta karyawan Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Makassar.

6. Saudara – saudara penulis (Nasrullah,S.Pd dan Hasniati,S.Pd,

Hasmawati, Hasbi dan Hasriar) yang senantiasa turut telah

memberikan doa bantuan baik moril maupun material serta

dorongan yang sangat berarti demi menyelesaikan skripsi ini.

7. Kepada Abd Azies yang selalu memberikan semangat dan

dukungan selama kuliah hingga detik ini sampai selamanya dan

dalam menyelesaikan skripsi penulis.

8. Teman - teman (itha, Hapsani, suriani, Anty, Aty dan Eny). Terima

kasih atas persaudaraan yang kita bina selama ini, kenangan


9

bersama kalian akan menjadi kenangan terindah dihati penulis

selama berada di kampus biru.

9. Teman - teman dari Fakultas Ekonomi yang tidak sempat penulis

sebutkan satu – persatu yang telah sama – sama berjuang demi

kelulusan.

Sebagai penutup penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, karena penulis sebagai manusia biasa tidak luput dari

kesalahan, maka dengan kerendahan hati, penulis dengan lapang dada

membuka diri untuk setiap masukan, saran dan kritikan yang sifatnya

membangun guna memperbaiki di masa yang akan datang.

Semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi masyarakat,

Agama, Bangsa dan Negara. Amin Yaa Rabbal Alami.

Penulis

HASTUTI
10

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………….......... i

HALAMAN PESETUJUAN ……………………………..................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………………... iii

ABSTRAK ………………………………………………………...……………………. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN………………………………………………………. v

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………… vi

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….. ix

DAFTAR TABEL……………………………………………………………………….. xii

LAMPIRAN……………………………………………………………………………... xiii

BAB I. PENDAHULUAN

A . Latar Belakang Masalah ………………………………………………..… 1

B . Rumusan Masalah ………………………………………………...………. 3

C . Tujuan dan Manfaat Penelitian ….………………………..……………... 3

D . Manfaat Penelitian ……………………………………………….……….. 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A . Pengertian Akuntansi…………………………………………………….. 5

A . Pengertian Pendapatan ………………..……………………………........ 9

B . Klasifikasi dan Karakteristik Pendapatan …………………………….... 14

C . Perlakuan Pendapatan menurut PSAK No. 23…………...…………........ 22

D. Beban Usaha …………………..…………………………………... 26

E. Kerangka Pikir .............................................................................................. 27


11

F. Hipotesis ........................................................................................................ 28

BAB III. METODE PENELITIAN

A . Tempat Penelitian ……………………………………………………... 29

B . Jenis dan Sumber Data………………………………………………...... 29

C . Responden …………………………………………………………….... 30

D . Teknik Pengumpulan Data …………………………...……………....... 30

E . Metode Analisis Data ……………………………………………......... 31

BAB IV. GAMBARAN PERUSAHAAN

A. Sampel Perusahaan Lion Air ................................................................ 32

1. Tugas Direktur Utama ........................................................................ 36

2. Tugas Sekretaris ................................................................................. 37

3. Tugas HRD (Human Resourse Development) .................................... 37

4. Tugas Departemen Travel .................................................................. 38

5. Tugas Departemen Tour ..................................................................... 38

6. Tugas Bagian Transportasi ................................................................. 39

BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Sumber dan jenis pendapatan dan Beban perusahaan .................... 42

B. Perlakuan Pendapatan dan Beban Pengakuan PT. Lion Air ……….. 46

C. Perlakuan pendapatan perusahaan .................................................. 49

D. Analisis dan Evaluasi Hasil Penelitian ........................................ 53

1. Analisis dan evaluasi terhadap pengakuan pendapatan ................. 53

2. Analisis dan evaluasi terhadap perlakuan pendapatan ................ 56

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN


12

A. Kesimpulan ................................................................................................ 65

B. Saran .......................................................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 66


13

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 PT. Lion Air Makassar Laporan Penjualan Tiket Antara Domestik

Dan Internasional tahun 2013-2014……………………………….. 61

Table 2.3 Laporan Laba Rugi Untuk Perusahaan PT. Lion Air…………………….. 63

vii
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Suatu organisasi didirikan oleh para pemiliknya dengan maksud untuk

mencapai tujuan tertentu. Organisasi yang bersifat mencari laba (profit) mempunyai

tujuan utama untuk menghasilkan laba maksimum . Disamping itu ada juga dikenal

dengan organisasi non profit yang tujuan utamanya bukan sekedar mencari laba

tetapi untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui jasa yang diberikan.

Setiap organisasi yang bertujuan mencari laba, secara berkala menerbitkan

seperangkat laporan keuangan yang mengikhtisarkan operasinya untuk waktu

tertentu dan rincian dari posisi harta dan hutang organisasi pada saat tertentu.

Berdasarkan laporan tersebut pihak-pihak yang berkepentingan dapat menilai posisi

keuangan dan prestasi kerja yang dicapai perusahaan sebagai dasar pengambilan

keputusan ekonomi .

Bagi banyak pemakai laporan keuangan, laba bersih (the bottom line)

dianggap berguna. Salah satu komponen dari unsur-unsur laba yaitu pendapatan.

Pendapatan umumnya juga merupakan salah satu penghasilan yang didapat dari

aktivitas perusahaan, biasanya dikenal dengan sebutan yang berbeda-beda oleh

setiap perusahaan sesuai dengan aktivitas utama dari perusahaan tersebut .

Permasalahan utama dalam akuntansi pendapatan yaitu pada saat pengakuan

dan pengukuran pendapatan, maka pengakuan dan pengukuran pendapatan harus

1
2

dilakukan dengan akurat agar perusahaan mampu menyajikan laporan keuangan

secara wajar, Apabila pengakuan dan pengukuran pendapatan tidak tepat, maka

kegiatan operas! perasahaan akan dipandang tidak efektif dan efisien. Oleh karena

itu pengakuan dan pengukuran pendapatan telah diatur dalam Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan No.23.

PT . Lion Air merupakan perusahaan yang membidangi biro perjalanan, Baik

domestik maupun intemasional. Perusahaan merasa bahwa pendapatan yang

Maksimal sangat diperlukan agar aktivitas perusahaan dapat berjalan teru menerus

Sumber - sumber pendapatan perusahaan diperoleh dari penjualan tiket atau

ticketing, touring dan rent car.

Dalam prakteknya, perusahaan tidak merasa kesulitan dalam mengukur

danmengakui pendapatan perusahaan yang sebenarnya, Akan tetapi pengakuan dan

pengakuan pendapatan yang dilaksanakan apakah telah diakui dan diukur secara

andal sesuai dengan standar akuntansi keuangan. Oleh karena itu, perusahaan

memandang pemberlakuan akuntansi yang tepat terhadap pendapatan sangat

diperlukan demi mendapat informasi yang akurat, Karena melihat begitu pentingnya

penerapan akuntansi pendapatan bagi perusahaan dalam menjalankan kegiatan

operasional perusahaan, sehingga memerlukan perhatian yangkhusus membuat

penulis merasa tertarik untuk membahas permasalahan tersebut dalam bentuk skripsi

dengan judul"Perlakuan Akuntansi Pendapatan Jasa dan Beban Usaba Jasa

Penerbangan Pada PT. Lion Air Makassar".


3

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah diatas , maka rumusan

masalah dalam skripsi ini adalah Bagaimana Perlakuan Akuntansi Pendapatan dan

Beban Usaha Jasa Penerbangan Pada PT.Lion Air?

C .Tujuan Penelitian

Tujuan penulis mengadakan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui sejauh

mana Perlakuan Akuntansi Pendapatan Jasa dan Beban Usaha Jasa Penerbangan

Pada PT. Lion Air.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini, yaitu :

1. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang

pengakuan dan pengukuran pendapatan serta sebagai bahan perbandingan antara

teori dari berbagai sumber bacaan ilmiah dengan praktik dilapangan.

2. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan

mengenai kebijakan akuntansi yang tepat dalam mengukur dan mengakui

pendapatan operasionalnya .

3. Bagi pihak lain, sebagai bahan referensi dan informasi tambahan khususnya

pada jenis perusahaan yang sama, serta kepada pihak akademik yang

mengetahui lebih lanjut mengenai pengakuan dan pengukuran pendapatan.


4

4. Bagi lembaga, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

masukan dan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan mengenai

pengakuan dan pengukuran pendapatan pada suatu perusahaan serta dapat

dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya.


5

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Akuntansi

Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian

mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan

pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di

dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni

dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan.

Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai "bahasa bisnis". Akuntansi

bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat

dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak

berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau

pemilik.(Wikipedia Indonesia : 27 Desember 2009)

Akuntansi sebagai kegiatan penyediaan jasa (service activity)

mengisyaratkan bahwa akuntansi yang akhirnya harus diterapkan untuk

merancang dan menyediakan jasa berupa informasi keuangan harus bermanfaat

unutk kepentingan social dan ekonomik Negara tempat akuntansi diterapkan.

Karakteristik informasi yang dihasilkan akuntansi akan sangat bergantung pada

lingkungan tempat akuntansi akan diterapkan, akuntansi sebagai seperangkat

pengetahuan tentunya akan membahas berbagai konsep dan alternatif serta

implikasi dalam berbagai kondisi dan lingkungan.

Akuntansi merupakan suatu system informasi yang di gunakan untuk

mengubah data dari transaksi menjadi informasi keuangan. Proses akuntansi

5
6

meliputi kegiatan mengidentifikasi, mencatat, dan menafsirkan,

mengomunikasikan peristiwa ekonomi dari sebuah organisasi kepada pemakai

informasinya.

1. Pengertian Akuntansi Menurut Para Ahli

Adapun pengertian akuntansi menurut para ahli yaitu:

A. Charles T. Horngren, dan Walter T. Harrison (Horngren Harrison,2007:4)

menyatakan bahwa: Akuntansi adalah system informasi yang mengukur

aktivitas bisnis, memroses data menjadi laporan, dan

mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan.

1. Menurut Warren (2008:10) “Akuntansi adalah sistem informasi yang

menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai

aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan.” Pihak-pihak yang

berkepentingan itu meliputi kreditor, pemasok, investor, karyawan, pemilik,

dan lain-lain.

2. menurut Abdul Halim (2007:25) “menjelaskan bahwa:“Akuntansi Adalah

Sebuah kegiatan jasa, fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif,

terutama yang bersifat keuangan, tentang entitasekonomi yang dimagsudkan

agar berguna dalam mengambil keputusan ekonomi dalam membuat pilihan-

pilihan nalar di antara berbagai alternative arah tindakan. Akuntansi terdiri

atas beberapa cabang, di antaranya akuntansi keuangan manajemen dan

pemerintahan.”
7

3. Soemarso (2007:3) “Akuntansi adalah proses mendifinisikan, mengatur dan

melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan

keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi

tersebut”.

4. Suwarjono (2002) mendefinisikan akuntansi sebagai pencatatan,

pengelolaan, peringkasan, dan transaksi yang bersifat bersifat kenangan yang

terjadi dalamsuatu perusahaan.

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa akuntansi merupakan

suatu proses dimulai dari pencatatan transaksi-transaksi ekonomi sampai dengan

penyampaian pelaporan keuangan. Penyajiannya dilakukan secara terkonsep dan

sistematis berupa informasi-informasi keuangan yang berkualitas dan

bermanfaat untuk pengambilan keputusan baik pihak internal maupun pihak

eksternal perusahaan.

Akuntansi mengatur dan meringkas suatu informasi ekonomi sehingga

para pembuat keputusan dapat menggunakannya informasi tersebut diwujudkan

dalam bentuk laporan keuangan. Berikut adalah kutipan dan beberapa pandangan

para ahli mengenai laporan keuangan yang dianggap sesuai dengan maksud dan

tujuan penulisan skripsi ini.

2. Prinsip akuntansi

Asumsi dan konsep dasar akuntansi diturunkan kedalam prinsip yang

mengatur secara teknis praktik akuntansi. Prinsip-prinsip meliputi:


8

1. Prinsip biaya historis. Prinsip ini mengandung makna bahwa kuntansi

diselenggarakan dengan menggunakan nilai-nilai yang sesunggunya terjadi

berdasarkan fakta pada saat terjadinya transaksi dimasa lalu.

2. Prinsip pengkuan pendapatan. Pendapatan diakui pada saat realisasi

penyerahan ha katas barang atau jasa kepada pihak penyelenggara atau

pembeli, ketika hak atas suatu barang taau jasa sudah berpindah maka

pendapatan dapat diakui sekaligus barangnya belum dikirimka kepada

pelanngan, atau sekalipun belum menerima uang hasil penjualannya.

3. Prinsip mempertemukan. Prinsip ini mengandung makna bahwa pendapatan

harus dipertemukan dengan biaya atau pengorbanan tersebut memberikan

manfaat.

4. Prinsip konsitensi. Prinsip ini memberikan pengertian bahwa akuntansi harus

diselenggarakan dengan menerapkan metode dan prosedur akuntansiyang

sama dengan priode sebelumnya.

5. Prinsip pengungkapan penuh. Perinsip ini mengharuskan penyelenggaraan

akuntansi dengan mengungkapkan secara memadai atas semua item yang

disajikan dalam laporan keuangan.

3. Tujuan Akuntansi

Pendapatan merupakan salah satu unsur yang paling utama dari

pembentukan laporan laba rugi dalam suatu perusahaan. Banyak yang masih

bingung dalam penggunaan istilah pendapatan. Hal ini disebabkan pendapatan dapat

diartikan sebagai revenuedan dapat juga diartikan sebagai income. Pendapatan

adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang dikenal dengan
9

sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa (fees),bunga, dividen,

royalti dan sewa.” Definisi tersebut memberikan pengertian yang berbeda dimana

income memberikan pengertian pendapatan yang lebih luas,incomemeliputi

pendapatan yang berasal dari kegiatan operasi normal perusahaan maupun yang

berasal dari luar operasi normalnya. Sedangkan revenuemerupakan penghasil dari

penjualan produk, barang dagangan, jasa dan perolehan dari setiap transaksi yang

terjadi.

Tujuan utama akuntansi adalah penyajian informasi ekonomi dari suatu

entitas kepada pihak-pihak berkepentingan. Yang dimaksud dengan entitas

adalah badan usaha/perusahaan/organisasi yang mempunyai kekayaan sendiri.

Informmasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi berguna bagi pihak-pihak

di dalam organisasi itu sendiri (internal) maupun pihak-pihak diluar organisasi

(eksternal). Pihak manjemmen merupakan contoh pemakai informasi dari

kalangan internal. Innformasi akuntansi ini oleh manajemen dimanfaatkan untuk

perencanaan, pengendalian, dan evaluasi usaha yang dilaksanakan.

B. Pengertian Pendapatan

Dalam perhitungan laba rugi menunjukkan pendapatan yang diperoleh,

beban yang dikeluarkan serta hasil usaha yang diperoleh dalam satu periode, yang

berakhir pada tanggal yang tertera di neraca. Dalam beberapa dasawarsa

belakangan ini, perhatian pada perhitungan laba rugi semakin dirasakan manfaatnya

karena dengan adanya informasi mengenai pendapatan, manfaat yang diperoleh,

antara lain:
10

1. Dapat membandingkan antara modal yang tertanam dengan penghasilan.

2. Mempunyai alat ukur untuk mengukur kinerja efisiensi manajemen.

3. Dapat memprediksi distribusi dividen di masa yang akan datang.

Menurut Santoso (2010:26) pendapatan merupakan pemasukan atau

peningkatan aktiva suatu perusahaan atau penyelesaian kewajiban perusahaan atau

campuran keduannya selama satu periode tertentu akibat penyerahan atau

pembuatan suatu produk, pelayanan jasa, atau kegiatan lain yang merupakan

kegiatan utama perusahaan yang berkesinambungan.

Pendapatan merupakan hasil yang diperoleh atas kegiatan-kegiatan perusahaan

dalam suatu periode . Pendapatan merupakan hal yang penting karena pendapatan

adalah objek atas kegiatan perusahaan. Pengertian pendapatan bermacam-macam

tergantung dari sisi manameninjau pengertian pendapatan tersebut. Pendapatan

timbul dari peristiwa ekonomi antara lain penjualan barang, penjualan jasa,

penggunaan aktiva perusahaan oleh pihak lain yang menghasilkan bunga, royalti

dan dividen.

Menurut Ratunuman (2013 : 578), mengemukakan bahwa pendapatan dan

keuangan umumnya diakui apabila :

1. Pendapatan dan keuntungan telah direalisasikan

Pendapatan direalisasi apabila barang dan jasa ditukar dengan kas atau klaim

atas kas (piutang). Pendapatan dapat direalisasi apabila aktiva yang diterima

dalam pertukaran segera dapat dikonversi menjadi kas atau klaim atas kas

dengan jumlah yang diketahui.


11

2. Pendapatan dihasilkan

Pendapatan dihasilkan (earned) apabila entitas bersangkutan pada

hakikatnya telah menyelesaikan apa yang seharusnya dilakukan untuk mendapat

hak atas manfaat yang dimiliki oleh pendapatan itu.

Kedua kriteria diatas biasanya dipenuhi pada titik penjualan (point of sale),

yang sering terjadi ketika barang diantara atau ketika pelayanan diberikan

kepada pelanggan.

Adanya penafsiran yang berlainan terhadap pengertian pendapatan bagi

pihak yang berkompeten disebabkan karena latar belakang disiplin yang berbeda

dengan penyusunan konsep pendapatan bagi pihak tertentu. Oleh pemakai

akuntansi, konsep pendapatan belum dapat dijelaskan secara universal, karena

pemakai informasi laporan keuangan khususnya laporan laba rugi yang memuat

tentang pendapatan yang berguna untuk masing-masing pemakai laporan yang

berbeda-beda tergantung dari sudut mana ia memandang. Secara garis besar

pendapatan dapat ditinjau dari dua sisi, yaitu:

1. Pendapatan Menurut Ilmu Ekonomi

Menurut ilmu ekonomi, pendapatan merupakan nilai maksimum

yang dapat dikonsumsi oleh seseorang dalam suatu periode dengan

mengharapkan keadaan yang sama pada akhir periode seperti keadaan

semula. Pengertian tersebut menitik beratkan pada total kuantitatif

pengeluaran terhadap konsumsi selama satu periode. Definisi pendapatan

menurut ilmu ekonomi menutup kemungkinan perubahan lebih dari total


12

harta kekayaan badan usaha pada awal periode dan menekankan pada jumlah

nilai statis pada akhir periode. Dengan kata lain, pendapatan adalah jumlah

kenaikan harta kekayaan karena perubahan penilaian yang bukan

diakibatkan perubahan modal dan hutang.

2. Pendapatan Menurut Ilmu Akuntansi

Definisi pendapatan antara para akuntan dengan para ahli ekonomi

sangat jauh berbeda, demikian juga sesama para akuntan, yang

mendefinisikan pendapatan berbeda satu sama lainnya. Akan tetapi pada

umumnya definisi ini menekankan kepada masalah yang berkenaan dengan

pendapatan yang dinyatakan dalam satuan uang. Pandangan akuntansi

memiliki keanekaragaman dalam memberikan definisi pendapatan. Ilmu

akuntansi melihat pendapatan sebagai sesuatu yang spesifik dalam

pengertian yang lebih mendalam dan lebih terarah. Konsep ini sebagian besar

mengikuti prinsip -prinsip pendapatan, prinsip biaya, prinsip penandingan

dan pernyataan periode akuntansi .

Pada dasarnya konsep pendapatan menurut ilmu akuntansi dapat ditelusuri

dari dua sudut pandang, yaitu:

1. Pandangan yang menekankan pada pertumbuhan atau peningkatan jumlah

aktiva yang timbul sebagai hasil dari kegiatan operasional perusahaan

pendekatan yang memusatkan perhatian kepada arus masuk atau inflow.

Menurut SFAC (Statement of Financial Accounting Concepts) No. 6


“Revenue are inf lows or other enchancements of assets of an entity
orsettelements of its liabilities (a combination of both) from delivering
13

ofproducing goods, rendering services, or carrying out other activities


thatconstitute the entity’s on going major or central operations.”

Definisi diatas, menekankan pengertian pendapatan pada arus

masuk atau peningkatan-peningkatan lainnya atas aktiva suatu entitas atau

penyelesaian kewajiban-kewajibannya atau kombinasi keduanya yang

berasal dari pengiriman atau produksi barang, penyelenggara jasa,

pelaksanaan aktivitas - aktivitas lainnya yang merupakan kegiatan operasi

utama entitas tersebut yang berlangsung terus -menerus .

2. Pandangan yang menekankan kepada penciptaan barang dan jasa oleh

perusahaanserta penyerahan barang dan jasa atauoutflow. Dalam

PSAK No. 23 paragraf 06 Ikatan Akuntan Indonesia (2004, 23.2)

menyatakan bahwa “Pendapatan adalah arus kas masuk bruto dari manfaat

ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode

bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari

konstribusi penanaman modal.” Baridwan (2001 : 30) menyatakan bahwa:

“Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari

penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama

suatu periode tertentu.”

Dari definisi pendapatan diatas jelaslah bahwasannya pendapatan

berasal dari penyerahan barang atau jasa serta aktivitas usaha lainnya dalam

satu periode . Pendapatan dan beban sehubungan dengan suatu transaksi atau

peristiwa tertentu diakui secara bersamaan, proses ini mengacu pada

pengaitan pendapatan (matching revenue and expense). Beban termasuk


14

jaminan dan beban lain yang terjadi setelah pengiriman barang, biasanya

dapat diukur dengan andal jika kondisi lain untuk pengakuan pendapatan

yang berkaitan dapat dipenuhi .

C. Klasifikasi dan Karakteristik Pendapatan

1. Klasifikasi Pendapatan

Pendapatan dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian menurut

Eldon S . Henirkson (MarianusSinaga, 1982 : 66), dalam kaitannya dengan

kegiatan operasional perusahaan yaitu sebagai berikut :

a. Pendapatan Operasional

Pendapatan operasional adalah pendapatan yang timbul dari

penjualan barang dagangan, produk atau jasa dalam periode tertentu dalam

rangka kegiatan utama atau yang menjadi tujuan utama perusahaan yang

berhubungan langsung dengan usaha (operasi) pokok perusahaan yang

bersangkutan. Pendapatan inisifatnya normal sesuai dengan tujuan dan

usaha perusahan dan terjadinya berulang- ulang selama perusahaan

melangsungkan kegiatannya .

Pendapatan operasional untuk setiap perusahaan berbeda-beda

sesuai dengan jenis usaha yang dikelola perusahaan. Salah satu jenis

pendapatan operasional perusahaan adalah pendapatan yang bersumber

dari penjualan. Penjualan ini berupa penjualan barang dan penjualan jasa

yang menjadi objek maupun sasaran utama dari usaha pokok perusahaan.
15

Penjualan ini dapat dibedakan dalam bentuk:

1. Penjualan kotor yaitu merupakan semua hasil atau penjualan barang-

barang maupun jasa sebelum dikurangi dengan berbagai potongan-

potongan atau pengurangan lainnya untuk dibebankan kepada

langganan atau yang membutuhkannya .

2. Penjualan bersih yaitu merupakan hasil penjualan yang sudah

diperhitungkan atau dikurangkan dengan berbagai potongan -

potongan yang menjadi hak pihak pembeli.

Jenis pendapatan operasional timbul dari berbagai cara, yaitu :

a. Pendapatan yang diperoleh dari kegiatan usaha yang dilaksanakan

sendiri oleh perusahaan tersebut .

b. Pendapatan yang diperoleh dari kegiatan usaha dengan adanya

hubungan yang telah disetujui, misalnya penjualan konsinyasi .

c. Pendapatan dari kegiatan usaha yang dilaksanakan melalui kerjasama

dengan para investor .

b. Pendapatan Non Operasional

Pendapatan yang diperoleh perusahaan dalam periodetertentu, akan tetapi

bukan diperoleh dari kegiatan operasional utama perusahaan. Adapun jenis dari

pendapatan ini dapat dibedakan sebagai berikut:

1. Pendapatan yang diperoleh dari penggunaan aktiva atau sumber ekonomi

perusahaan oleh pihak lain. Contohnya, pendapatan bunga, sewa, royalty,

dan lain-lain.
16

2. Pendapatan yang diperoleh dari penjualan aktiva diluar barang dagangan

atau hasil produksi . Contohnya, penjualan surat- surat berharga,

penjualan aktiva tak berwujud.

Pendapatan bunga, sewa, royalti, keuntungan (laba), penjualan aktiva

tetap dan investasi jangka panjang, dividen merupakan pendapatan diluar

usaha bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dan

perdagangan. Pendapatan yang diperoleh dari peningkatan ekuitas dari transaksi-

transaksi yang bukan kegiatan utama dari entitas dan dari transaksi-transaksi

atau kejadian-kejadian lainnya serta keadaan-keadaan yang mempengaruhi entitas

selain yang dihasilkan dari investasi pemilik disebut dengan keuntungan.

Penyajian untuk pendapatan yang demikian dalam perhitungan laba rugi

ditempatkan pada bagian atau kelompok tersendiri yang terletak pada

pendapatan dan laba diluar usaha atau pendapatan lain-lain.

2. Karakteristik Pendapatan

Seluruh kegiatan perusahaan yang menimbulkan pendapatan

secarakeseluruhan disebut earning process . Secara garis besar earning

processmenimbulkan dua akibat yaitu pengaruh positif atau pendapatan dan

keuntungan dan pengaruh negatif atau beban dan kerugian. Selisih dari

keduanya nantinya menjadi laba dan rugi . Pendapatan umumnya

digolongkan atas pendapatan yang berasal dari kegiatan normal perusahaan

dan pendapatan yang bukan berasal dari kegiatan normal perusahaan.


17

Pendapatan dari kegiatan normal perusahaan biasanya diperoleh dari

hasil penjualan barang ataupun jasa yang berhubungan dengan kegiatan utama

perusahaan.Pendapatan yang bukan berasal dari kegiatan normal perusahaan

yang sering disebut dengan hasil non operasi.Pendapatan non operasi

biasanya dimasukkan dalam pendapatan lain-lain, misalnya pendapatan bunga

dan dividen.

Ada beberapa karakteristik tertentu dari pendapatan yang menentukan

atau membatasi bahwa sejumlah rupiah yang masuk ke perusahaan merupakan

pendapatan yang berasal dari operasi perusahaan. Karakteristik tersebut

antara lain :

a. Sumber Pendapatan

Jumlah rupiah aktiva bertambah melalui berbagai cara tetapi tidak

semua cara tersebut mencerminkan pendapatan. Tambahan jumlah rupiah

aktiva perusahaan dapat berasal dari transaksi modal, laba dari penjualan

aktiva yang bukan barang dagangan seperti aktiva tetap, surat berharga,

ataupun penjualan produk perusahaan, hadiah, sumbangan atau penemuan,

revaluasi aktiva tetap, dan penjualan produk perusahaan.

b. Produk dan Kegiatan Utama Perusahaan

Produk perusahaan bisa berupa barang ataupun jasa. Perusahaan

tertentu mungkin sekali menghasilkan berbagai macam produk (baik berupa

barang atau jasa atau keduanya) yang sangat berlainan jenis maupun arti
18

pentingnya bagi perusahaan. Terkadang, produk yang dihasilkan secara

kebetulan bila dihubungkan dengan kegiatan utama perusahaan atau yang

timbul tidak tetap, sering dipandang sebagai elemen pendapatan non operasi.

Maka pemberian pembatasan tentang pendapatan sangat perlu, untuk itu

produk perusahaan harus diartikan meliputi seluruh jenis barang atau jasa

yang disediakan atau diserahkan kepada konsumen tanpa memandang jumlah

rupiah tiap jenis produk tersebut atau sering tidaknya produk tersebut

dihasilkan.

c. Jumlah Rupiah Pendapatan dan Proses Penandingan

Pendapatan merupakan jumlah rupiah dari harga jual persatuan kali

kuantitas terjual. Perusahaan umumnya akan mengharapkan terjadinya laba

yaitu jumlah rupiah pendapatan lebih besar dari jumlah biaya yang

dibebankan. Laba atau rugi yang terjadi baru akan diketahui setelah

pendapatan dan beban dibandingkan. Setelah biaya yang dibebankan secara

layak dibandingkan dengan pendapatan, maka terlihatlah jumlah rupiah laba

atau pendapatan neto.

Pengakuan (recognition) berarti proses suatu pos yang memenuhi definisi

unsur kriteria pengakuan yang sesuai dengan standar akuntansi dalam laporan neraca

dan laba rugi menyatakan :

1. Ada kemungkinan manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut

akan mengalir dari atau ke dalam perusahaan.

2. Postersebutmempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.


19

Ada empat criteria yang harus dipenuhi sebelum suatu item dapat diakui, yaitu:

a. Definisi, item dalam pertanyaan harus memenuhi definisi dalam satu dari

tujuh unsur laporan keuangan, yaitu: aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan,

beban, keuntungan dan kerugian.

b. Dapat diukur, item tersebut harus memiliki atribut relevan yang dapat

diukur secara andal, yakni karakteristik, sifat atau aspek yang dapat

dikuantifikasikan dan diukur. Contohnya biaya historis, biaya sekarang ini,

nilai pasar, nilai bersih yang dapat direalisasi dan nilai sekarang.

c. Relevansi, informasi menge nai item tersebut mampu membuat suatu

perbedaan dalam pengambilan keputusan.

d. Realibilitas, informasi mengenai item tersebut dapat digambarkan secara

wajar dapat diuji dan netral.

Menurut Kieso (2004 : 599) dalam bukunya mengatakan pengakuan

pendapatan dilakukan dengan empat cara:

1. Pendapatan Pada Saat Penjualan (Penyerahan)

Ini sering disebut dengan Point of Scale (titik penjualan). Pendapatan dari

penjualan barang biasanya dianggap realisasi pada waktu produk yang dijual

telahmeninggalkanperusahaan dan diganti dengan suatu asset yang lain. Pada

saat itu harga jual disepakati, pembeli mendapatkan hak kepemilikan atas

barang tersebut, dan penjual mempunyai klaim (tuntutan) yang sah terhadap

pembeli .
20

2. Pendapatan Pada Saat Sebelum Penjualan (Penyerahan)

Dalam situasi tertentu pendapatan dapat diakui pada saat sebelum

penjualan (penyerahan). Dimana aktivitas pemerolehan pendapatan yang

berhubungan dengan jangka waktu, serta jumlah pendapatan yang harus

diakui dalam prosesatau aktivitas produktifnya. Dalam hal semacam ini

melaporkan pendapatan sebelum terjadinya penyerahan barang berdasarkan

kontrak akan lebih bermanfaat. Misalnya kontrak jangka panjang dimana

dalam menggunakan metode persentase penyelesaian atau kontrak selesai .

Menurut Dykman (2000 : 237), mengemukakan bahwa sebagai pencatatan

suatu item dalam perkiraan-perkiraan dan laporan keuangan seperti aktiva,

kewajiban pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian. Penggambaran suatu

item yang baik dalam kata-kata maupun dalam jumlahnya mencakup angka-

angka ringkas yang dilaporkan dalam laporan keuangan.

3. Pendapatan Pada Saat Sesudah Penjualan (Penyerahan)

Pendapatan diakui setelah penyediaan jasa dan penyerahan barang benar

terjadi. Namun dalam beberapa kasus, transaksi yang berhubungan dengan

upaya untuk memperoleh pendapatan yang menyangkut ketidak pastian

dengan penerima kasnya. Adanya ketidakpastian yang besar dalam

penerimaan kasnya membuatpendapatan menunggu sampai dengan

diterimanya kas dari hasil penjualannya, misalnya penjualan cicilan.

Metode pendapatan setelahpenyerahan barang dan jasa, yaitu :


21

a. Akrual(Accrual Basis), waktupendapatan pada saatpenjualan. Perlakuan

akuntansi terhadap harga pokok produk atau jasadibebankan kepada

pendapatan pada saat terjadinya transaksipenjualan barang atau penyerahan

jasa .

b. Angsuran (Installment), waktu pendapatan pada saatterjadinya penerimaan

kas. Pada umumnya sebagian dari penerimaan kas diakui

sebagai laba. Perlakuan akuntansinyaditangguhkan untuk dibandingkan

dengan bagian dari tiap penerimaan kas dan biasanyadilakukan dengan

menangguhkan laba .

c. Pemulihan Kas (Recovery Cash), waktu pendapatannyaterjadi pada saat

penerimaan kas, tetapi diatas jumlah harga pokok ataubiaya barang yang

dijual. Perlakuan akuntansinyaditangguhkan untuk dipertemukan dengan

total penerimaan kas.

d. Metode Kas (Cash Basis), pada saat terjadinya penerimaan kas adalah

waktu pendapatan, sedangkan dalam perlakuan beban semua biaya

dibebankan sebagai beban ketika dikeluarkan.

4. Pendapatan Pada Saat Penjualan Khusus

Penjualan khusus atau konsinyasi, pendapatan setelah consignor menerima

pemberitahuan penjualan dan dilakukan pengiriman kas dariconsignee.


22

D. Pendapatan menurut PSAK No. 23

1. Pengertian pendapatan menurut PSAK No. 23 paragraf 06

“ Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang

timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode bila arus

masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari

kontribusi pendapatan.”

Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pendapatan hanya

terdiri dari arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang diterima

perusahaan itu sendiri, di luar pernyataan di atas yang tidak memiliki

manfaat ekonomi dalam peningkatan kenaikan ekuitas bagi perusahaan

dikeluarkan dari pendapatan.

Tujuan dari standar ini adalah untuk menggambarkan perlakuan

akuntansipendapatan dan biaya yang berhubungan dengan kontrak

konstruksi. Karena sifat dan aktivitas yang dilakukan pada kontrak

kontruksi, tanggal saataktivitas kontrak mulai dilakukan dan tanggal saat

aktivitas tersebutdiselesaikan biasanya jatuh pada periode akuntansi yang

berlainan. Oleh karena itu, persoalan utama dalam akuntansi kontrak

konstruksi adalah alokasi pendanaan kontrak dan biaya kontrak pada

periode dimana pekerjaan konstruksi tersebut dilaksanakan.

a. Pengakuan Pendapatan

Kriteria dari pengakuan pendapatan didasarkan atas kebutuhan akan

infomasi akuntansi yang relevan dan andal. Informasi yang relevan

diharapkan memiliki manfaat prediktif dan manfaat umpan balik pada saat
23

yang sama dan disampaikan pada waktu yang tepat.Begitu juga dengan

informasi yang andalkan menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat

diverifikasisehinggapemakai tergantung pada kepercayaannya pada data

yang disajikan.Kemampuan dari akuntansi memberi suatu informasi yang

dapat dilihatdari kemampuannya untuk memberikan konsep pengakuan

pendapatan dengan tetap sehingga membantu para pemakai dalam

mengambil keputusan.

Suatu pendapatan dikatakan telah terealisasi jika telah terjadi suatu

pertukaran produk atau jasa hasil kegiatan perusahaan.Dan pendapatan

tersebut telah berjalan dan secara substansial telah selesai sehingga suatu

unit usaha berhak untuk menguasai manfaat yang terkandung dalam

pendapatan.

Menurut PSAKNo. 23 paragraf 29 harus diakui berdasarkan :


1. Bunga harus diakui atas dasar proporsi waktu yang
memperhitungkan hasilefektiv aktiva tersebut.
2. Royalti harus diakui atas dasar aktual sesuai dengan substansi
perjanjian yang relevan .
3. Dalam metode biaya (cost mehod) dividentunai, dividen tunai
harus diakui bila hak pemegang saham untuk menerima
pembayaran ditetapkan.

Pada dasarnya pendapatan diperoleh melalui suatu proses yang terdiri

daritahap - tahap siklus operasi. Berkaitan dengan itu para akuntan lalu

membuat aturan umum mengenai pengakuan terjadinya pendapatan yang

dikenal dengan prinsip realisasi. Secara umum, realisasi berarti melaporkan

pendapatan bilamana suatu transaksi pertukaran telah terjadi. Transaksi


24

pertukaran ini menentukan saat pengakuan pendapatan dan jumlah pendapatan

yang diakui, jumlah kas yang diterima atau akan diterima .

Saat menentukan pandapatan diakui dapat ditinjau jika besar

kemungkinan manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke perusahaan

dapat diukur dan diprediksi dengan andal. Namun, dalam kondisi-kondisi

tertentu pengakuan pendapatan pada saat yang lain dalam siklus produksi

atau siklus jasa mungkin akan mencerminkan suatu pengukuran yang lebih

baik atas kegiatan usaha dalamsuatu periode .

Menurut PSAK No. 23 kriteria pengakuan pendapatan biasanya

diterapkan secara terpisah kepada setiap transaksi, namun dalam keadaan

tertentu perlu untuk menerapkan kriteria pengakuan tersebut kepada

komponen-komponen yang diidentifikasi secara terpisah dari suatu transaksi

tunggal supaya mencerminkan substansi dari transaksi tersebut . Sebaliknya,

kriteria pengakuan diterapkan pada dua atau lebih transaksi bersama-sama

bila transaksi tersebut terikat sedemikian rupa sehingga pengaruh komersialnya

tidak dapat dimengerti tanpa melihat rangkaian transaksi tertentu secara

keseluruhan.

b. Pengukuran Pendapatan

Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau

dapat diterima . Jumlah pendapatan yang timbul dari suatu transaksi biasanya

ditentukan oleh persetujuan antara perusahaan dengan pembeli atau pemakai

aktiva tersebut. Jumlah tersebut diukur dengan nilai wajar imbalan yang
25

diterima atau yang dapat diterima perusahaan dikurangi jumlah diskon dagang

dan rabat volume yang diperoleh oleh perusahaan.

Pada umumnya imbalan tersebut berbentuk kas atau setara kas dan

jumlah pendapatan yaitu jumlah kas atau setara kas yang diterima atau yang

dapat diterima . Namun jikaterdapat perbedaan antara nilai wajar dan jumlah

nominal,makaimbalan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga .

Nilai wajar disini dimaksudkan sebagai suatu jumlah dimana suatu

aktiva mungkin ditukarkan atau suatu kewajiban diselesaikan antara pihak

yang memahami dan berkeinginan untuk melaksanakan transaksi wajar .Jasa

yang diberikan atau barang yang dijual untuk diperkirakan atau barter dengan

barang atau jasa yang tidak sama, maka pertukaran dianggap sebagai transaksi

yang mengakibatkan pendapatan. Tetapi bila barang atau jasa dipertukarkan

untuk barang atau jasa dengan sifat dan nilai yang sama maka pertukaran

tersebut tidak dianggap sebagai transaksi yang mengakibatkan pendapatan.

Walaupundemikian, pengukuran pendapatan juga memiliki

keterbatasan.Keterbatasan pengukuran pendapatan dapat timbul karena data

akuntansi yang disajikan berdasarkan asumsi bahwa data itu relevan.

Namun, ketidakmampuan untuk membuat pengukuran pendapatan yang

tarandal dan atribut khusus yang dianggap relevan dapat juga disebabkan oleh

kurangnya teknik pengukuran yang terandal dan ketidakmampuan untuk

menemukan prosedur pendapatan yang menjelaskan secara layak atribut yang

sedang diukur.
26

Pengukuran menurut Belkoui (2006 :279) memiliki arti

“pemberianangka – angka kepada objek atau kejadian-kejadian menurut

aturan tertentu,tanpa melihat batasan-batasan tersebut, secara tradisional

pengukurandalam akuntansi akan melibatkan pemberian nilai-nilai angka

kepada objek, kejadian atau atributnya dengan suatu cara tertentu, sehingga

dapatmemastikan pelaksanaan ataudisagresasi data dengan mudah.”

E. Beban Usaha

Pengaruh beban operasional terhadap pendapatan jasa perusahaan

dalam menjaga keberlangsungan usahanya akan menyusun suatu anggaran

beban yang aktif dalam meningkatkan pendapatan usaha suatu perusahaan.

Beban operasional merupakan bentuk tanggung jawab manajemen atas

pengendalian beban operasional yang dikeluarkan dan mendorong kebijakan

yang telah ditetapkan hubungannya dengan beban operasional.

Menurut Soemarso(2003), menyatakan bahwa beban operasional

merupakan aset keluar atau pihak lain memanfaatkan aset perusahaan atau

munculnya utang atau kombinasi antar ketiganya selama periode dimana

perusahaan memproduksi dan menyerahkan barang, memberikan jasa, atau

melaksanakan aktivitas lain yang merupakan operasi pokok perusahaan. Secara

umum beban operasional diartikan sebagai beban yang terjadi dalam

kaitannya dengan operasi yang dilakukan perusahaan dan diukur dalam


27

satuan uang. Beban operasional merupakan beban yang dikeluarkan dalam

proses untuk menghasilkan pendapatan penjualan.

Menurut Tuanakotta (2000), menyatakan bahwa beban dapat

digolongkan dalam dua golongan, yaitu :

1. Beban operasional merupakan beban yang digunakan untuk

operasi perusahaan, seperti beban operasional penerbangan.

2. Beban non operasional merupakan beban yang tidak

berhubungan langsung dengan operasional perusahaan, seperti

beban bunga. Beban bunga operasional utama dalam menopang

kegiatan operasional penerbangan, yaitu bahan bakar, pemeliharaan

dan perbaikan serta beban pelayanan penumpang.

F. Kerangka Pikir

Kerangka pikir adalah bagian dari tinjauan pustaka yang berisi

tentang rangkuman atas dasar-dasar teori yang dijadikan landasan dalam

melakukan penelitian. Pendapatan jasa PT. Lion Air dan beban usaha

yang kemudian dianalisis dan dibandingkan dengan pengakuan dan

pengukuran pendapatan menurut PSAK No. 23. Hal itu dilakukan oleh

perusahaan untukmenjaga keberlangsungan usahanya dalam menyusun

suatu anggaran beban yangaktif dan meningkatkan pendapatan usaha suatu

perusahaan. Adapun kerangka pikir dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :
28

Gambar 1.1

Skema Kerangka Pikir

PT. LION AIR

PENDAPATAN JASA

BEBAN USAHA

PERLAKUAN AKUNTANSI
PENDAPATAN MENURUT PSAK
NO. 32

G. Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara dari masalah

pokok dalam penelitian. Bertitik tolak dari permasalahan atau tujuan

penulisan ini, diduga bahwa perlakuan pendapatan dan beban usaha jasa

penerbangan PT. Lion Air sudah sesuai dengan PSAK No. 23.
29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempatdan Waktu Penelitian

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi

ini, maka penulis melakukan penelitian ini pada PT . Lion Air yang

beralamat di Jalan A. P. Peterani No. 42 D Makassar. Sedangkan waktu

yang dibutuhkan dalam penelitian ± 2 bulan, mulai dari bulan Desember

2014 sampai dengan bulan januari 2015.

B. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang dikumpulkan penulis berupa data yang bersifat

kuantitatif, yang terdiri dari data primer dan data sekunder .

1. Data Primer

Data yangdiperoleh langsung dari objek yang diteliti, yang

memerlukan pengolahan lebih lanjut dan dikembangkan dengan pemahaman

sendiri oleh penulis. Data tersebut berupa hasil wawancara yang

berhubungan dengan perlakuan akuntansi pendapatanjasa.Contohnya,

bagaimana perlakuan akuntansi pendapatan jasa dan beban usaha jasa

penerbangan padaperusahaan ini?

28
30

2. Data Sekunder

Data yang sudah diolah dalam bentuk yang sudah jadi, berupa

data yang diambil langsung dan terdokumentasikan di perusahaan, seperti

gambaran umum perusahaan, struktur organisasi.

C. Responden

Responden dalam penulisan skripsi ini adalah orang-orang yang

terkait atau mempunyai hubungan dengan apa yang sedang diteliti penulis .

Dalam hal ini yang menjadi responden adalah manajer personalia, Account

Officer serta karyawan-karyawan yang dianggap mempunyai hubungan

dengan apa yang diteliti .

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Teknik Observasi

Teknik observasi yaitu penulis melakukan pengamatan dan pencatatan

secara langsung ke lapangan terhadap setiap kejadian yang menjadi objek.

2. Teknik Wawancara

Teknik wawancara yaitu dengan melakukan teknik tanya jawab secara

langsung dengan manajemen perusahaan, kepala bagian akuntansi, dan

karyawan-karyawan yang terkait yang dapat memberikan informasi yang

dibutuhkan dan data-data yang dapat digunakan dalam penulisan skripsi ini
31

E. Metode Analisa Data

Metode deskriptif yaitu metode penganalisaan data yang mengumpulkan,

menyusun dan menganalisis data yang diperoleh dari perusahaan. Metode ini

bertujuan untuk memperoleh deskripsi data yang mampu menggambarkan

komposisi dan karakteristik dari unit yang diteliti. sehingga mampu

memberikan informasi yang lengkap bagi pemecahan masalah yang dihadapi

Dalam usaha mencari dan mengumpulkan data untuk penelitian ini, maka

peneliti menggunakan teknik analisis metode pengakuan (recognition) dan

pengukuran (measurement)pendapatanyang terdiri dari dua metode yaitu :

1. Accrual Basis yaitu pendapatan diakui pada periode terjadinya transaksi

pendapatan.

2. Pengukuran pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima

atau yang akan diterima perusahaan dan jumlah uang yang diterima dari

konsumen dikurangi biaya - biaya.


32

BAB IV

GAMBARAN PERUSAHAAN

B. Sampel Perusahaan Lion Air

Maskapai penerbangan ini didirikan pada Oktober 1999 dan mulai

beroperasi pada tanggal 30 Juni 2000, dimana maskapai penerbangan ini

menerbangkan penerbangan penumpang berjadwal antara Jakarta dan

Pontianak dengan menggunakan sebuah Boeing 737-200 yang disewa.

Maskapai penerbangan ini dimiliki oleh RusdiKirana dan keluarganya

Maskapai penerbangan ini juga berencana akan bergabung dengan IATA dan

karena itu berharap untuk menjadi operator kedua IATA dari Indonesia

setelah Garuda Indonesia. Lion Air gagal, pada awal 2011, penilaian awal

IATA untuk syarat keanggotaan karena kekhawatiran akan masalah

keamanan. Lion Air dan Boeing sedang merintis penggunaan prosedur

KinerjaNavigasi Disyaratkan (RNP) di Indonesia, setelah berhasil melakukan

validasi penerbangan di dua bandar udara di daerah yang menantang, Ambon

dan Manado. Mulai Februari 2010, Lion Air menambah jumlah penerbangan

ke Jeddah menjadi lima kali seminggu. Rute ini dilayani oleh dua Boeing

747-400 dengan 496 kursi. AviationWeekmelaporkan bahwa Lion Air

berencana akan mendirikan perusahaan patungan dengan maskapai

penerbangan regional Malaysia, Berjaya Air, untuk mendirikan anak

perusahaan di Malaysia. Namun, patungan ini dibatalkan setelah jelas Air

Asia dan MAS

32
33

melakukan kerjasama daripada bersaing. Sejak 19 Juli 2011, Lion Air

menghentikan penggunaan 13 pesawatnya karena adanya sanksi karena

kinerja ketepatan waktunya yang sangat buruk sampai Lion Air dapat

memenuhi sekurang-kurangnya 80 persen dari OTP. Kementerian Perhubungan

mencatat OTP Lion Air hanya 66.45 persen dan merupakan yang terburuk

dari 6 maskapai penerbangan utama dari Januari hingga April 2011 di 24

bandar udara di seluruh Indonesia.

Di sisi lain, maskapai penerbangan yang menggunakan bandar udara Jakarta

menghadapipenundaan yang cukup besar untuk jadwal mereka karena

kemacetan di landasan pacu.Pada 18 November 2011, maskapai penerbangan

ini bersama dengan Boeing mengumumkan pemesanan 201 pesawat Boeing 737

MAX dan 29 pesawat Boeing 737-900ERdan ini tercatat sebagai pemesanan

tunggal terbanyak oleh satu maskapai penerbangan komersial sebanyak 230

dengan nilai $21.7 miliar. Pada bulan Januari 2012, Departemen Perhubungan

mengatakan bahwa Lion Air akan dikenakan sanksi karena beberapa pilot dan

awak pesawat ditemukan dalam beberapa bulan terakhir karena kepemilikan

kristal methamphetamine. Pada akhir 2011 Muhammad Nasri dan dua petugas

pertama lainnya ditangkap di sebuah pesta di Tangerang, dan di awal tahun

2012 pilot tertangkap dalam kepemilikan sabu di Makassar. Pada 4 Februari

2012, pilot Lion Air lainnya ditangkap setelah dilakukannya tes urin atas

penggunaan methamphetamine; ia dijadwalkan akan terbang dengan rute

Surabaya-Makassar-Balikpapan-Surabaya flight satu jam kemudian Lisensi

pilot dan kru pesawat itu langsung dicabut. Lion Air merencanakan akan
34

mendirikan maskapai penerbangan jarak jauh dengan nama Batik Air, yang

akan mulai beroperasi pada tahun 2013 dengan menggunakan 737-900ER.

Lion Air juga menandatangani komitmen dengan Boeing untuk memesan lima

buah pesawat 787 Dreamliner untuk maskapai penerbangan ini, dan ini

membuat Lion Air menjadi maskapai penerbangan Indonesia pertama yang

memesan tipe ini sejak Garuda Indonesia membatalkan pemesannya untuk 10

Dreamliner pada tahun 2010, dan diperkirakan akan dikirim pada tahun 2015

Maskapai ini juga telah mempertimbangkan memesan pesawat berbadan lebar

Airbus A330, tetapi memilih untuk membeli 787. Pada 11 September2012,

Lion Air dan National Aerospace &Defence IndustriesSdnBhd (Nadi)

menandatangani perjanjian JV untuk mendirikan maskapai penerbangan baru

di Malaysia, dengan nama Malindo Airways pada Mei 2013. Kedua mitra

juga sepakat untuk membentuk JV lain untuk memberikan layanan perawatan

pesawat untuk semua pesawat di Grup Lion Air, termasuk maskapai

penerbangan patungan di antara mereka.Pada18 Maret2013, Lion Air

menandatangani kontrak pembelian 234 pesawat Airbus senilai US$ 24 miliar

atau sekitar Rp 233 triliun di Perancis dan disaksikan langsung oleh Presiden

Prancis Francois Hollande. Pesawat yang dipesan adalah jenis A320 dan

A321.

Selama delapan tahun beroperasi, Lion Air kini terbang ke lebih

dari 36 kota di Indonesia dan banyak tujuan-tujuan penerbangan lainnya,

seperti Singapura, Malaysia dan Vietnam dengan armada Boeing 737-900 ER

yang baru.
35

Sebagai perusahaan transportasi swasta yang terbesar di

Indonesia, PT. Lion Air bukan hanya menawarkan harga yang terjangkau

kepada penumpang kami, namun juga perjalanan udara yang aman,

menyenangkan, dapat diandalkan dan nyaman.

Setiap perusahaan mempunyai struktur organisasi yang berbeda.

Struktur organisasi ini berguna untuk memisahkan tugas dan wewenang

setiap karyawan perusahaan dalam melaksanakan fungsinya. Struktur

organisasi ini terdiri dari satuan organisasi yang diatur sedemikian rupa

sehingga terjadi hubungan antara satu bagian dengan bagian yang lain.

Adapun uraian tugas dan wewenang yang dipegang oleh masing-masing

jabatan pada PT.Lion Air sebagai berikut :

1. Direktur Utama

Direktur utama bertanggung jawab penuh sebagai pimpinan

perusahaan. Adapun uraian tuganya antara lain :

a. Mengkoordinir setiap pelaksanaan tugas kegiatan perusahaan;

b. Mengarahkan dan mengendalikan pelaksaan rencana kegiatan

perusahaan;

c. Mengadakan dan memimpin setiap pertemuan baik didalam maupun di

luar area perusahaan;

d. Menerima setiap laporan kerja dari masing-masing bagian dalam

perusahaan.
36

2. Sekretaris

Tugas pokoknya yaitu mengatur dan menangani setiap aktivitas

Direktur.Adapun uraian tugasnya antara lain :

a. Mencatat setiap pesan bagian dinas ataupun pribadi untuk dapat

diteruskan kepada Direktur;

b. Mencatat dan menentukan jadwal meeting dengan klien maupun

meeting dalam perusahaan;

c. Bertanggung jawab dan menyimpang dokumen penting perusahaan;

d. Bertugas untuk membantu sepenuhnya menyusun dan persiapan

operasional dan administrasi yang berkaitan dengan perusahaan untuk

kepentingan dan kemudahan bagi pimpinan.

3. HRD (Human Resourse Development)

Tugas pokoknya, melaksanakan tugas kebijakan personalian yang

meliputi perencanaan, pengendalian, pengorganisasian, pengerahan dan

pengawasan, terhadap pekerja yang berhubungan dengan bidang hubungan

masyarakat dan bidang personalia (penerimaan, pendidikan dan latihan,

pengembangan SDM), adapun rincian tugasnya antara lain :

a. Mengatur, mengawasi dan melaksanakan kelancaran tugas kerja dalam

lingkungan kerja;

b. Menyelenggarakan dan mengawasi daftar absensi karyawan;

c. Menyelenggarakan pembuatan rencana kebutuhan tenaga kerja yang

meliputi pelamaran seleksi, pengangkatan, penugasan, pembinaan,

pengawasan karir, pemberhentian dan lain-lain;


37

d. Menyelenggarakan dan mengawasi pembianaan kesejahteraan karyawan

dan unit-unit kerja lainnya termasuk asuransi.

4. Departemen Travel

Tugas pokoknya menyelenggarakan dan bertanggung jawab pada setiap

kegiatan tiket perjalanan dan keberangkatan Costumer .tugas pokoknya

antara lain :

a. Mengatur dan mempersiapkan urusan perjalanan tamu yang baik yang

akan melakukan perjalanan keluar negeri dan yang masuk ke indonesia;

b. Menangani tiket penerbangan domestik maupun internasional;

c. Mengatur kemudahan urusan keberangkatan dan kedatangan dibandara;

d. Menyiapkan dokumen penting selama perjalanan/keberangkatan.

5. Departemen Tour

Tugas-tugas dari departemen tour juga berkaitan dengan pelayanan

penyedian guide. Adapun tugas-tugas dari departemen tour dan

guide antara lain:

a. Mengawasi urusan perjalanan baik dalam negeri maupun luar negeri;

b. Menyelenggarakan, mengatur, dan memantau setiap perjalana wisata

sampai keberangkatan;

c. Mengatur dan mempersiapkan program yang telah dilakukan dalam

perjalanan wisata sampai dengan pemberian harga;

d. Bertanggung jawab mengatur reservasi hotel;

e. Guide bertanggung jawab dalam kelancaran pemesanan yang telah di

reservasi sebelumnya;
38

f. Guide menangani voucer hotel dan transportasi yang diwewenang

departemen tour;

g. Menangani rooming litswisatawan berupa nama-nama tamu yang akan

menginap.

6. Bagian Transportasi

Adapun tugas-tugas dari bagian transportasi antara lain :

a. Mengatur dan menjemput para tamu yang akan melakukan tour;

b. Bertanggung jawab atas perjalanan yang diadakan, serta;

c. Melakukan pengecekan terhadap tamu yang akan berangkat.

Misi perusahaan adalah pelayanan yang konsisten, keselamatan dan

keamanan merupakan pondasi dasar dari segala hal di Lion Air.

Komitmen dan dedikasi dalam mengaplikasikan pondasi-pondasi tersebut

tercermin dalam kesuksesan maskapai.

Batu loncatan perusahaan sejak berdiri di tahun 2000, PT. Lion Air telah

mengambil banyak langkah penting dalam mengusahakan harga tiket yang

terjangkau bagi lebih banyak penumpang di Asia. Batu loncatan PT. Lion Air

dan kesuksesan maskapai penerbangan domestik Indonesia yang terbesar

ini antara lain:

a. Lion Air diresmikan sebagai ketua Konferensi Internasional Asia Pacific

Regional Aviation (ARA) yang diadakan di Singapura pada tanggal 19

November 2003.

b. Lion Air memperoleh "Best Brand Award 2004" dari SWA, sebuah majalah

marketing yang terbit di Indonesia. Hasil ini diperoleh oleh Marketing


39

Research Specialist (MARS) berdasarkan survey yang dilakukan pada

6.000 orang di 5 kota besar di Indonesia. Lion Air meraih indeks sebesar

33.6% dalam kemampuan atau potensial dari sebuah produk untuk

menambah jumlah penumpang di masa depan.

c. Lion Air ditetapkan sebagai maskapai penerbangan resmi Miss Universe

dan Puteri Indonesia 2004.

d. Lion Air menyewakan pesawatnya dan mengirimkan kru dan teknisinya

ke Myanmar dalam rangka membantu mendirikan Myanmar Airlines.

e. Lion Air ditetapkan sebagai maskapai penerbangan resmi untuk Miss Asean

2005.

f. Lion Air merupakan pembeli perdana dan merupakan operator terbesar

Boeing 737-900ER, anggota terbaru jenis Boeing's Next Generation 737.

Kabin Boeing 737-900ER PT. Lion Air yang baru didesain untuk

memberikan konsumen ruang yang lebih besar. Ini adalah ruangan

dimana konsumen bisa bersantai, meregangkan badan dan beristirahat.

Terbang dengan kelas bisnis yang dilengkapi dengan seat pitch 38 inchi.

Lebih mewah dari sebelumnya, Boeing 737-900ER milik Lion Air

menawarkan ruang untuk kaki yang luas dan tambahan kemiringan sebesar

dua derajat di tempat duduk kulit yang nyaman, sehingga konsumen dapat

meregangkan badan dan bersantai sementara kami membawa anda ke tempat

tujuan.
40

BAB V

HASIL PNELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Sumber dan jenis pendapatandan Beban perusahaan

Pendapatan yang diperoleh oleh PT. Lion Air dapat diklasifikasikan

menjadi dua bagian, yaitu pendapatan yang berasal dari aktifitas perusahaan dan

pendapatan yang bukan berasal dari aktifitas perusahaan.

Pendapatan yang berasal dari aktifitas perusahaan antara lain :

1. Pendapatan dari Tour

Departemen tour membidangi paket penjualan wisata yang dijual

dan sediakan oleh PT. Lion Air. Semua perangkat yang perlukan dalam

rangkaian perjalanan wisata terangkum dalam Tour Departemen ini yang

terdiri dari :

1. Tour Departemen Eropa

Pelayanan wisata yang disediakan oleh pengusaha di negara-negara

Eropa seperti Autralia, Paris, dan lain sebagainya;

2. Tour Departemen Asia

Pelayanan wisata yang disediakan oleh perusahaan khusus di negara-

negara Asia seperti Malaysia, Jepang China, Bangkok, Korea, termasuk

Indonesia;

Tahap – tahap penyelenggaraan paket perjalanan wisata di PT. Lion

Air yaitu :

40
41

1. Klien atau wisatawan memesan paket perjalanan wisata yang

dilakukan melalui telepon, fax, atau dengan langsung datang ke

kantor.

2. Kemudian Reserfasion section membuat reservasi terhadap sarana

yang akan digunakan oleh klien seperti hotel atau jenis akomodasi

lainnya, serta transportasi yang akan digunakan oleh selama

mengunjungi objek wisata.

3. Jawaban hasil reservasi akan diberikan kepada klien atau calon

wisatawan;

4. Konfirmasi reservasi kemudian dibubukan(Reservasion Book) ;

5. Pembukuan kemudian dilanjutkan pada buku Incoming Book ;

6. Kemudian dilakukan pembukuan lanjutkan ke dalam Tour Schedule

guna untuk mempermudah dalam mengetahui skedul transportasi

perbulannya, perencanaan anggaran dana yang diperlukan serta

mempermudah Guide di dalam penanganan perjalanan wisata;

7. Setelah perjalanan wisata selesai dilaksanakan. Maka guide

melaporkan hasil dari perjalanan tersebut ke Tour Departemen yang

bersangkutan;

8. Penagihan dilakukan melalui invoice yang dikeluarkan oleh bagian

sekretariat yang kemudian diteruskan ke bagian accounting

sesuai dengan kontrak yang sudah dikesepakati bersama.


42

Jadi, dapat dikatakan PT. Lion Air melakukan penyerahan jasa

kepada konsumen pada saat dilakukannya transaksi pembayaran kepada

klien yang bukan langganan. Tetapi, kepada langganan perusahaan lain yang

memiliki hubungan kerjasama dengan perusahaan, pembayaran dapat

dilakukan setelah klien memakai jasa yang dikeluarkan oleh PT. Lion

Air.

Pada departemen ini, para perusahaan mengakui pendapatannya

berdasarkan metode Cash Basis dan metode Accrual Basis . Metode

Cash Basis dilakukan jika konsumen datang ke PT. Lion Air untuk

memesan tiket atau untuk memesan paket Tour yang diadakan oleh

perusahaan. Jadi, dapat dikatakan bahwa konsumen bukan merupakan

langganan perusahaan. Sedangkan, metodeAccrual Basis dilakukan kepada

konsumen yang merupakan langganan tetap atau yang memiliki

kerjasama dengan suatu perusahaan lain yang juga memiliki hubungan

kerjasama dengan PT. Lion Air, akan tetapi pembayaran dilakukan

tidak lebih dari dua minggu.

2. Pendapatan dari Departemen Transportasi

Departemen ini membidangi transportasi yang memiliki perusahaan.

Pendapatan dari departemen ini diperoleh dari hasil penyewaan bus

pariwisata. Selain itu juga, bus pariwisata tersebut juga dipakai oleh

perusahaan dalam perjalanan wisata. Untuk penanganan wisata yang

dikelola perusahaan. Pendapatan yang diperoleh perusahaan dalam dari

pemakaian bus oleh wisatawan dimasukkan dalam pendapatan yang berasal


43

dari transportasi. Dengan kata lain, bahwa jasa diberikan setelah diterima

pembayaran dari konsumen, kemudian barulah konsumen dapat

menerima jasa yang disediakan oleh perusahaan tersebut. Dalam perusahaan

PT. Lion Air metode yang digunakan adalah Cash Basis karena jasa akan

diberikan setelah diterima pendapatan pembayarandari konsumen dan

metode Accrual Basis.

3. Pendapatan Administrasi Perusahaan

Pendapatan ini adalah pendapatan diluar kegiatan operasi normal

perusahaan yang dijadikan sebagia sarana penunjang usaha. Pendapatan

ini antara lain meliputi pendapatan yang berasal dari jasa giro dan bunga

deposito, juga pendapatan yang berasal dari biaya administrasi dan

dokumentasi.

Pendapatan jasa giro yaitu pendapatan yang diterima perusahaan

melalui tabungannya dalam bentuk rekening koran yang akan mempengaruhi

posisi keuangan perusahaan pada akhir periode laporan.

Pendapatan yang diperoleh dari biaya administrasi dan

dokumentasi yaitu pendapatan yang diperoleh perusahaan dari tagihan-

tagihan kepada debitur yang dikenakan oleh biaya administrasi dan

dokumentasi. Dalam hal ini dapat dijumpai pada biaya materai, di mana

biaya dikenakan kepada konsumen pada saat terjadinya transaksi dan

penagihan piutang.
44

B. PerlakuanPendapatan dan BebanPengakuanPT. Lion Air

Air menjelaskan dalam hal kebijakan mengenai perlakuan pendapatan

perusahaan sebagai hasil dari penjualan jasa yang lebih mangacu pada

perlakuan pendapatan berdasarkan konsep Accrual Basis, yakni pendapatan

diakui pada saat setelah terjadinya pendapatan dan biaya pada periode

bersamaan, dengan kata lain pendapatan harus sejalan dengan biaya pada

periode tersebut.

Pendapatan diakui atas dasar :

1. Dasar akrual

Accrual Basis adalah suatu basis akuntansi dimana transaksi ekonomi dan

peristiwa diakui, dicatat, dan disajikan dalam laporan keuangan pada saat

terjadinya transaksi tersebut tanpa memperhatikan waktu kas diterima atau

dibayar. Beban dan pendapatan secara hati-hati dosamakan. Menyediakan

informasi yang lebih handal dan terpercaya tentang beberapa besar suatu

perusahaan mengeluarkan uang atau menerima uang dalam setiap bulannya.

Pencatatan menggunakan metode ini mengakui beban pada saat transaksi

terjadi walapun kas belum dibayarkan. Begitu pula dengan pendapatan.

Pendapatan dicatat pada saat transaksi pendapatan terjadi walaupun kas atas

transaksi pendapatan tersebut baru diterima bulan depan. Dalam hal ini maka

dapat disimpulkan bahwa pencatatan menggunakan accrual basis lebih

mencerminkan keadaan perusahaan dan lebih dapat mengukur kinerja

perusahaan. Pada dasarnya akrual ini pengakuan pendapatan dapat

mengiplimentasiakan bahwa pendapatan sebaiknya dilaporkan selama


45

produksi, pada akhir produksi, pada saat penjualan produk atau pada saat

penagihan penjualan.

Teknik accrual basismemiliki fitur pencatatan dimana transaksi sudah

dapat dicatat karena transaksi tersebut memiliki implikasi uang masuk atau

keluar di masa depan. Transaksi dicatat pada saat terjadinya walaupun uang

belum benar-benar diterima atau dikeluarkan. Dengan kata lain basis akrual

digunakan untuk pengukuran asset, kewajiban dan ekuitas dana. Jadi accrual

basis adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan

peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi tanpa

memperhatiakan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.

2. Dasar Cash Basis

Dalam metode cash basis, pendapatan diakui ketika kas diterima

sedangkan beban diakui pada saat kas dibayarkan, artinya perusahaan

mencatat beban didalam transajksi jurnal entry ketika kas dikeluarkan atau

dibayarkan dan pendapatan dicatat ketika kas masuk atau diterima. Cash

Basis merupakan salah satu konsep yang sangat penting dalam transaksi,

dimana Pencatatan basis kas adalah teknik pencatatan ketika transaksi terjadi

dimana uang benar-benar diterima atau dikeluarkan. Dengan kata lain

Akuntansi Cash Basis adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh

transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau

dibayar yang digunakan untuk pengakuan pendapatan, belaanja dan

pembiayaan.
46

Cash Basis akan mencatat kegiatan keuangan saat kas atau uang telah

diterima misalkan perusahaan menjual produknya akan tetapi uang

pembayaran belum diterima maka pencatatan pendapatan penjualan produk

tersebut tidak dilakukan, jika kas telah diterima maka transaksi tersebut baru

akan dicatat seperti halnya dengan “ dasar akrual” hal ini berlaku untuk

semua transaksi yang dilakukan, kedua teknik tersebut akan sangat

berpengaruh terhadap laporan keuangan, jika menggunakan dasar accrual

maka penjualan produk perusahaan yang dilakukan secara kredit akan

menambah piutang dagang sehingga berpengaruh pada besarnya piutang

dagang sebaliknya jika yang dipakai cash basis maka piutang dagang akan

dilaporkan lebih rendah dari yang sebenarnya terjadi.

Dasar kas ini mendasarkan pada sebuah pengakuan dan pencatatan

transaksi pada saat pembayaran dan bukan pada saat terjadinya transaksi.

Maka pada saat tersebut belum timbul utang piutang atau kedua belah pihak

yang bertransaksi dan akan timbul utang piutang pada saat terealisasinya

pembayaran. Perlakuan pendapatan dipicu oleh kejadian penting dalam

siklus operasi. Cash basis atau dasar tunai adalah apabila pendapatan dan

beban hanya diperhitungkan berdasarkan penerimaan dan pengeluaran kas.

Ini berarti dengan penggunaan dasar tunai atau cash basis yang murni.

Pada saat penjualan terjadi atau jasa telah dilaksanakan,

maka akan terjadi suatu hubungan timbal balik dalam hal menerima

pembayaran. Penjualan secara kredit diakui sama seperti penjualan tunai,


47

perbedaannya hanya terjadi pada piutang yang akan bertambah dan

akan berkurang jika kas diterima.

Pendapatan pada PT. Lion Air, sebagai hasil penjualan jasa dapat

dikatakan telah memperoleh apabila perjalanan wisata atau Tour telah

dilaksanakan. Saat itu perusahaan akan mengeluarkan nota debet kepada

pemakai jasa untuk melakukan pembayaran, biasanya invoice dikirim

kepada agen yang mengadakan kontrak kerja kepada perusahaan.

Pembayaran bisa dilakukan secara langsung dengan datan ke perusahaan

atau di transfer melalui rekening perusahaan atau bisa juga pembayaran

tersebut dilakukan melalui cek.

Pendapatan perusahaan yang timbul dari hasil penjualan jasa

wisata diakui berdasarkan tour yang dilaksanakan, baik dari jenis tour yang

dilakukan maupun lamanya perjalanan wisata yang telah dilakukan serta

objek-objek wisata yang dikunjungi. Nota debet yang dikirim kepada

langganan biasanya ada batas waktu jatuh tempo tagihan sesuai dengan

yang dikesepakatidikontrak yang telah tanda tangani. Seandainya terjadi

keterlambatan dalam pembayaran, maka perusahaan akan memberikan suatu

konfirmasi untuk untuk mengingatkan pemakai jasa akan tagihan tersebut

yang telah jatuh tempo.

C. Perlakuan Pendapatan Perusahaan

Hal-hal yang mendasari PT. Lion Air menggunakan kriteria perlakuan

pendapatan dari hasil penjualan jasa berdasarkan accrual basis, yaitu :


48

a. Mengingat sifat dari pada cash flow perusahaan yang selalu

mempertimbangkan keseimbangan antara pendapatan dengan biaya;

b. Saat penjualan terjadi dalam hal perjalanan wisata (tour) yang telah

dilakukan, maka pendapatan telah diakui berdasarkan transaksi penjualan

jasa.

c. Pembayaran sudah diterima secara tunai, apabila terdapat ketidakpastian

yang cukup besar mengenai piutang, maka perlakuan pendapatan dapat

ditunda sampai kas diterima. Hal ini disebabkan oleh, sebagaian besar biaya

yang telah ditentukan oleh perusahaan sebelum transaksi dilaksanakan.

Perusahaan yang bergerak dibidang jasa pada umumnya lebih cocok

untuk menggunakan metode Accrual Basis karena pada akhir periode akan

lebih jelas kelihatan pendapatan yang benar-benar telah terjadi atau yang

telah terealisasi. Jika suatu hasil transaksi tidak dapat diestimasi dengan

andal dan kecil kemungkinan biaya yang terjadi akan diperoleh kembali,

pendapatan tidak dapat diakui sebagi beban. Saat menentukan pendapatan

diakui, dapat ditinjau bila besar kemungkinan manfaat ekonomi masa depan

akan mengalir ke perusahaan dapat diukur dan diprediksi dengan andal.

Tahap penyisihan piutang ragu-ragu, PT. Lion Air tidak

menetapkan kebijakan apapun. Penghapusan piutang tidak tertagih ini

dilakukan apabila ada persetujuan dari pimpinan. Transaksi penjualan jasa

yang telah dilakukan perusahaan akan disertai dengan pengeluaran sebuah

bukti kepada pemakai jasa sebagai tanda telah disetujui transaksi penjualan jasa

wisata dan service tersebut. Bukti yang menjadi pertinggal bagi perusahaan
49

akan digunakan sebagai bukti untuk menerbitkan nota debet kepada

langganan. Kemudian bukti tersebut akan diberikan kepada bagian keuangan

sebagai bukti untuk menerima dan akan disimpang sebagai file oleh bagian

pembukuan.

Beberapa ahli akuntansi berpendapat bahwa untuk perlakuan

pendapatan sebenarnya tidak harus selalu terjadi pertukaran. Namun, yang

dianggap kritis adalah bahwa pengukuran objektif mungkin saja dapat

dicapai, apakah pertukaran telah terjadi atau tidak, disamping proses laba

memang benar-benar telah diselesaikan. Oleh sebab itu, saat perlakuan

pendapatan merupakan penentuan yang sangat kritis, mengingat kesalahan

dalam penentuan ini akan berakibat fatal pada kelayakan laba priodik dan

nantinya tentu saja akan mempengaruhi mutu informasi keuangan yang

diperoleh dalam mengambil keputusan pimpinan.

Pendapatan diukur dengan jumlah uang ekuivalen yang dapat

diterima dengan harga yang disetujui oleh kedua bela pihak dan

dipertukarkan dengan bentuk independen. Jumlah uang yang ekuivalen ini

dapat diterapkan untuk perlakuan dan diperoleh dari transaksi non kas.

Dengan dasar ini, maka besarnya pendapatan adalah sama dengan harga

tunai dalam penjualan tiket, aktiva dan lainnya.

Jumlah pendapatan yang timbul dari suatu transaksi biasanya

ditentukan oleh persetujuan antara perusahaan dan pembeli atau pemakai

aktiva tersebut. Jumlah tersebut diukur dengan nilai wajar imbalan yang

diterima oleh perusahaan dikurangi diskon yang diperbolehkan oleh


50

perusahaan. Nilai wajar dimaksudkan sebagai suatu jumlah dimana aktiva

ditukarkan atau suatu kewajiban diselesaikan antara pihak yang memahami

atau berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar kemungkinan kurang

dari jumlah nominal kas yang diterima atau dapat diterima.

Perlakuan akuntansi haruslah diarahkan ke penyajian informasi relevan

untuk penggunaan yang ditetapkan. Akan tetapi, pembatasan data yang

tersedia dan ciri-ciri tertentu dari lingkungan membatasi keakuratan perlakuan.

Nilai tukar produk atau jasa sebagai hasil penjualan perusahaan merupakan

perlakuan terbaik dan palingobjektif bagi pendapatan. Penentuan

suatu perlakuan untuk pendapatan secara umum dinyatakan dalam jumlah

uang.

Keterbatasan perlakuan pendapatan dapat timbul karena data akuntansi

disajikan berdasarkan asumsi bahwa data itu relevan. Meramalkan masa

yang akan datang, masa yang akan datang umumnya tidak pasti, maka sulit

menetapkan perlakuan relevan untuk tujuan ini. Berdasarkan hasil riset pada PT.

Lion Air dapat diinformasikan bahwa perlakuan pendapatan dapat dilakukan

dengan memandang nilai tukar dan jumlah uang yang disepakati harus

dibayar oleh konsumen pada saat terjadinya transaksi. Nilai tukar yang

disepakati merupakan perlakuan yang terbaik bagi pendapatan perusahaan

pada saat terjadinya penjualan jasa. Nilai dari penjualan atau penberian jasa

tersebut menunjukkan nilai wajar diterima oleh perusahaan dalam bentuk kas

maupun piutang tanpa ada penambahan jumlah pembayaran pada saat

menunggu sampai tagihan diperoleh. Dengan kata lain, jumlah yang diakui
51

pada saat transaksi akan sama dengan jumlah yang akan diterima pada saat

penagihan dilakukan.

Ukuran terbaik bagi pendapatan yaitu nilai tukar produk dan jasa

perusahaan.Nilai tukar ini bisa ekuivalen dengan harga yang disepekati

dalam transaksi dengan pelanggang. Dalam penjualan perusahaan dapat

memberikan perlakuan harga apabila pemakai jasa adalah langganan tetap

bagi perusahaan atau dapat juga karena pembelian tiket yang banyak oleh

pemakai jasa.

Potongan harga tersebut diberikan perusahaanmerupakan salah satu

dari strategi pemasaran, yang bertujuan untuk menambah minat

pelanggan agar melakukan pembelian secara tunai, sehingga dapat mengurangi

kerugian yang mungkin timbul jika pelanggan membeli secara kredit.

Tetapi, pembelian tiket dengan cara kredit juga dilakukan untuk dapat

menarik minat bagi pemakai jasa yang belum mempunyai cukup uang untuk

melakukan perjalanan, karena hal ini sangat membantu para pemakai jasa.

Pada saat sekarang ini, perusahaan yang bergerak dalam bidang yang sama

saling bersaing dalam menarik minat pembeli dengan menawarkan

keunggulan produk yang dimiliki.


52

D. Analisis dan Evaluasi Hasil Penelitian

Ada 2 point yang dibahas dalam analisis hasil penelitian yaitu :

1. Analisis dan evaluasi terhadap pengakuan pendapatan

Berdasarkan hasil penelitian penulis di perusahaan, pengakuan dan

perlakuan pendapatan dari penjualan tiket, jasa tour dan transportasi lebih

mengacu pada konsep realisasi. Di mana pendapatan dari penjualan tersebut

akan menjadi milik perusahaan apabila benar-benar terjadi penjualan atau

aktivitas pelayanan pemberian jasa dan perpindahan hak milik dengan bukti

yang objektif. Jadi, saat pengakuang pendapatan dilakukan bukan pada saat

penerimaan kas atau setara kas. Akan tetapi, pada saat perjalanan wisata

telah dilaksanakan atau tiket yang di jual telah diterima oleh costumer servis

atas dasar kontrak yang telah disepakati. Dengan katalain, PT. Lion Air

menerapkan accural basis sebagai dasar pengakuan

pendapatan, karena cash flow perusahaan lebih menitiberatkan pada

keseimbangan pendapatan dan biaya yang telah terjadi setara bersamaan.

Adapun kriteriayang digunakan oleh PT. Lion Air di dasarkan pada

hal-hal sebagai berikut :

1. Hasil penjualan jasa yang menjadi pendapatan memiliki harga satuan

rupiah dan dapat diukur oleh perusahaan;

2. Hasil penjualan tersebut akan mendapatkan aliran masuk berupa aktiva

lancar bagi perusahaan.


53

Proses pembentukan perusahaan pada PT. Lion Air berhubungan

langsung dengan fase kegiatan penjualan tiket, jasa tour, serta jasa

transportasi. Dengan kata lain, pendapatan hanya terjadi dalam penjulan

tiket jasa tour, serta jasa transportasi dan perusahaan hanya berfokus pada

konsep realisasi bukan pada terbentuknya. Dalam penjualan jasa jumlah

pendapatan yang dicatat oleh PT. Lion Air adalah pendapatan yang

ditetapkan dalam kontrak atau perjanjian yang dibuat dan langsung diakui

sebagai pendapatan pada saat disetujuinya kontrak. Begitu pula dengan

biaya-biaya yang disetujui dan berhubungan dengan pendapatan, juga

ditentukan besarnya bersamaan dengan terjadinya pendapatan tersebut.

Pencatat dan pengakuaan pendapatan yang dilaksanakan PT. Lion Air

sesuai dengan yang telah diuraikan sebelumnya. Kegiatannya meliputi

pembuatan nota debet kepada pelanggan yang dilakukan setelah pemberian

jasa atau tour dan service. Kemudian pelanggang akan melakukan

pembayaran setelah menerima bukti yang menerangkan bahwa perjalanan

telah dilaksanakan atau pelayanan telah diberikan. Setelah itu pelanggan

akan membayar kepada perusahaan atau memberikan cek, gori ataupun

uang tunai. Bukti-bukti transaksi yang ada akan dibukukan oleh bagian

accounting dan akan digunakan kembali untuk mengontrol penjualan atas

jasa tersebut.

Oleh karena itu, kegiatan yang sangat penting dalam proses pengakuan

pendapatan PT. Lion Air yaitu kegiatan pembuatan nota debet kepada

pelanggan. Dengan dibuatnya nota debet tersebut berarti jumlah nilai yang
54

ditawarkan telah diterima oleh pembeli. Pendapatan dari penjualan jasa ini

dapat diestimasi dengan andal sehubungan dengan transaksi tersebut

diakui pada tingkat penyelesaian dari transaksi pada tanggal neraca.

2.Analisis dan evaluasi terhadap perlakuan pendapatan

Perlakuan pendapatan pada PT. Lion Air telah sesuai dengan PSAK No.

23 paragraf 19, di mana kondisinya sebagai berikut :

1. Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal;

2. Besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi

tersebut akan diperoleh perusahaan;

3. Tingkat penyelesaian dari transaksi pada tanggal neraca dapat diukur

dengan andal;

4. Biaya yang terjadi untuk transaksi tersebut dan biaya untuk

menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur dengan andal.

Untuk perusahaan yang bergerak dalam bidang travel dan tour

saat pengakuan pendapatan merupakan saat yang paling jelas dan

objektif dari dasar lain. Dari sisi hukumnya, untuk mencapai tujuan

penjualan jasa dapat terjadi apabila perpindahan hak dan tuntutan

pembayaran timbul, oleh karena itu dari segi tehnisnya, PT. Lion Air

merasa kesulitan untuk melaksanakan, karena PT. Lion Air hanya

berpedoman pada pandangan umum dan akuntansi yang lazim digunakan

oleh perusahaan – perusahaan lainnya.


55

Pada pembahasan sebelumnya juga, dikatakan bahwa kebijaksanaan

perusahaan yang tidak membuat penyisihan untuk waktu menunggu

tagihan diterima, memang bisa diterima dalam hal ini menyalahi dari

prinsip akuntansi yang lazim dipakai umum. Berdasarkan hal itu pula

PT. Lion Air menaruh kepercayaan yang besar kepada pelanggan

dengan memberikan tenggang waktu dalam melakukan pembayaran tanpa

menerapkan kelebihan bayar atas tenggang waktu yang diberikan selama

2 minggu setelah diterbitkannya nota debet.

Apabila ditinjau dari segi hubungan baik dengan pelanggan, dalam

hal ini sangat wajar, dalam hal ini pulalah yang diharapkan oleh

pelanggan tersebut. Akan tetapi, apabila ditinjau dari sudut keuangannya

seharusnya perusahaan menetapkan adanya penyisihan dari total

keseluruhan tagihan tersebut dibayar. Alasannya adalah agar uang yang

tertanam pada pelanggan tersebut dapat menghasilkan pendapatan yang

disebut dengan pendapatan bunga walaupun pendapatannya relatif kecil.

Dalam kebijaksanaan penyisihan piutang ragu-ragu atau piutang

tak tertagih pada PT. Lion Air tidak menetapkan kebijaksanaan apapun.

Jika ditinjau dari teori dan literatur akuntansi, hal tersebut merupakan

kebijaksanaan yang mengandung resiko dan mengantisipasi kerugian yang

akan dialami oleh perusahaan. Seperti, apabila sewaktu-waktu terdapat

pelanggan yang tidak dapat membayar kewajibannya pada perusahaan .

Alasan perusahaan yang tidak menetapkan adanya penyisihan piutang

ragu-ragu, karena cukup tepatnya waktu yang diberikan oleh perusahaan


56

kepada pelanggan untuk melakukan pembayaran sehingga kemungkinan

pembayaran tidak tertagih sangat kecil.

Dari hasil penelitian diperusahaan, perusahaan telah memenuhi

standar sesuai dengan PSAK No. 23, dan dapat dikatakan perusahaan

telah mengakui pendapatan sebagaimana mestinya serta harus

mengungkapkan kebijakan akuntansi yang dianut. Untuk menentukan

tingkat penyelesaian transaksi penjualan. Dan metode pendapatan

apapun yang dipilih perusahaan, konsisten dalam penggunaan adalah perlu

agar dapat menyelesaikan daya banding operasi perusahaan dari periode ke

periode.

Nilai tukar merupakan perlakuan terbaik untuk mengetahui hasil

perolehan dari penjualan dan pemberian jasa. Nilai tukar tersebut diukur

dalam rupiah, bukan dalam dollar ataupun dalam mata uang asing. PT.

Lion Air mempraktekkan bahwa nilai tukar saat penjualan tiket dan

pemberian jasa tour dan transportasi terjadi adalah ukuran yang akan

diterima pada saat diterima. Biasanya yang diterima perusahaan dalam

bentuk tunai, cek atau giro atau langsung ditransfer ke rekening

perusahaan, tujuannya agar bisa segera direalisasi menjadi nilai rupiah.

Pendapatan dari hasil penjualan jasa tersebut dinilai wajar artinya

perlakuan pendapatan atas hasil penjualan tiket dan pemberian jasa tour dan

transportasi tersebut.
57

Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 23, bahwa

suatu perusahaan dapat membuat estimasi yang handal terhadap

pendapatan yang akan diterima setelah perusahaan mencapai persetujuan

dengan pihak lain dalam hal berikut :

1. Hak masing-masing pihak yang pelaksanaannya dapat dipaksakan

dengan kekuatan hukum berkenaan dengan jasa yang diterima dan

berikan kepada pihak-pihak tersebut;

2. Imbalan yang harus dipertukarkan;

3. Cara dan persyaratan pembayaran serta penyelesaian.

Dari keterangan di atas, unsur tehnik dan objektivitas yang terjadi

dapat dijadikan sebagai dasar perlakuan pendapatan yang akan

dijadikan data akuntansi yang objektif dari perusahaan.

Perlakuan pendapatan dilakukan berdasarkan jumlah uang yang

diterima dikurangi diskon dan beban-beban atau pendapatan diukur

dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang akan diterima oleh

perusahaan. Jumlah pendapatan yang timbul dari suatu transaksi biasanya

ditentukan oleh persetujuan antara perusahaan dengan pembeli atau

pemakai tersebut. Pada perusahaan, beban yang timbul dari pendapatan yaitu

beban atau biaya komisi yang diberikan sub agen pada penjualan tiket

pesawat. Beban atau biaya perjalanan yang diberikan kepada guide selama

memandu wisatawan.
58

Sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang menyatakan

kriteria pendapatan dari penjualan jasa dapat diakui apabila dipenuhi

keadaan atau dalam kondisi-kondisi tertentu. Kondisi yang berhubungan

dengan timbulnya pendapatan perusahaan, yaitu beban atau biaya

operasional yang timbul dalam perjalanan wisata yang dimaksudkan dalam

perhitungan yang dipengaruhi tarif yang akan dibayar dan dianggap

sebagai harga pokok yang terjadi. Kemudian jumlah pendapatan yang

diterima akan diukur dengan satuan mata uang dalam rupiah dan

penerimaanya bisa berupa uang, cek atau giro.

Kondisi-kondisi diatas telah memberikan yang telah diidentifikasi

dari sebuah transaksi atas jasa wisata atau service yang telah

disesuaikan dengan Standar Akuntasi Keuangan, karena selama ini

perusahaan mengakui pendapatan berdasarkan satuan rupiah. Maka

transaksi yang berlaku dalam mata uang asing akan disesuaikan dengan

kurs standar yang berlaku pada saat terjadinya transaksi, dalam menjalankan

operasi perusahaan tersebut perlakuan nilai pendapatan, jika telah ada

persetujuan dari pelanggang. Kemudian akan dilaporkan dalam laporan

keuangan yaitulaporan laba rugi tahun berjalan.

Dalam akuntansi berbasis akrual, pendapatan diakui ketika penjualan

terjadi dan pengeluaran (belanja) diakui ketika barang atau jasa telah

diterima. Dengan kata lain, basis akrual mengakui transaksi pada saat terjadi.

Sedangkan dalam basis kas, pendapatan diakui ketika kas/utang telah

diterima dan pengeluaran diakui ketika telah dilakukan pembayaran kas.


59

Selain itu, dalam basis akrual juga mengakui adanya transaksi-transaksi non-

kas, seperti pengakuan beban penyusutan, penyisihan piutang tak tertagih,

dan sebagainya.
60

Laporan penjualan tiket PT. Lion Air selama bulan Desember 2013
Tabel 2.1
Cabang Penjualan Tiket Penerbangan Domestik
PT. Lion Air Makassar

No BULAN Jumlah Orang JUMLAH


1 Januari 30 20.580.000

2 Pebruari 46 25.024.000

3 Maret 72 29.736.000

4 April 56 35.580.000

5 Mei 41 40.918.000

6 Juni 37 40.626.000

7 Juli 73 45.552.000

8 Agustus 49 37.583.000

9 September 60 50.220.000

10 Oktober 33 45.210.000

11 November 62 30.256.000

12 Desember 120 48.000.000

JUMLAH 449.285.000

Sumber : PT.lion Air Makassar

Jurnal tahun 2014 pada PT. Lion Air yang berjumlah Rp. 449.285.000
Debet Kredit

Kas Rp. 449.285.000


Pendapatan Jasa Rp. 449.285.000
61

Laporan penjualan tiket PT. Lion Air selama bulan Desember 2014
Tabel 2.2
Cabang Penjualan Tiket Penerbangan Internasional
PT. Lion Air Makassar

No Bulan Jumlah Orang Jumlah


1 Januari 30 20.608.000

2 Pebruari 40 50.880.000

3 Maret 20 109.440.000

4 April 15 34.020.000

5 Mei 23 101.660.000

6 Juni 28 95.760.000

7 Juli 25 45.700.000

8 Agustus 19 88.179.000

9 September 32 65.331.000

10 Oktober 36 75.862.000

11 November 42 90.854.000

12 Desember 45 138.465.000

JUMLAH 916.759.000

Sumber : PT.lion Air Makassar

Jurnal tahun 2014 pada PT. Lion Air yang berjumlah Rp. 916.759.000

Debet Kredit

Kas Rp. 916.759.000

Pendapatan Jasa Rp. 916.759.000


62

Tabel 2.3
Laporan Laba-Rugi
Untuk Bulan yang Berakhir 31 Desember 2014

Pendapatan Jasa Rp.1.366.044.000

Beban Operasional :

Beban Sewa Rp. 20.000.000

Beban Gaji Rp. 2.000.000

Beban Listrik Rp. 300.000

Perlengkapan kantor Rp. 1.000.000

Total Beban Operasional Rp.23.300.000

Laba Bersih Operasi Rp.1.342.744.000


63

Tabel 2.4
Laporan Ekuitas
Untuk Bulan yang Berakhir 31 Desember 2014

Modal Rp.50.000.000

Ditambah :

Laba Bersih Rp.1.342.744.000

Rp. 1.392.744.000

Dikurangi :

Prive (Rp. 2.500.000)

Modal Rp. 1.390.244.000

Tabel 2.5
Laporan Neraca
Untuk Bulan yang Berakhir 31 Desember 2014

Aktiva Pasiva

Kas 1.366.044.000 Hutang Usaha 2.700.000

Piutang Usaha 500.000

Bangunan 20.000.000
Modal 1.390.244.000
Peralatan Kantor 1.000.000

Total Aktiva 1.387.544.000 Total Pasiva 1.387.544.000


64

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pada bab ini, penulis menarik kesimpulan atas penelitian yang telan penulis

lakukan pada PT. Lion Air sebagai berikut :

1. Perusahaan secara teoritis telah memahami baik konsep pendapatan pada

saat perlakuan pendapatan, dan dalam prakteknya juga telah diterapkan

sesuai dengan PSAK No. 23. Metode pangakuan yang diterapkan oleh

perusahaan adalah Accrual Basis pada konsep ini keuntungan diakui pada

saat terjadinya transaksi;

2. Perlakuan pendapatan dilakukan berdasarkan jumlah uang yang diterima

dan dikurangi beban-beban atau pendapatan di luar dengan nilai wajar

imbalan yang diterima atau yang akan diterima perusahaan. Beban dan

biaya operasional yang timbul dalam perjalanan wisata dimasukkan dalam

perhitungan yang di pengaruhi tarif yang akan dibayar dan dianggap

sebagai harga pokok yang terjadi.

B. Saran

Dari hasil penelitian dan evaluasi, penulis memberikan saran-saran

atas berbagai hal yang dianggap perlu dalam batas kemampuan penulis

antara lain :

1. Pendapatan yang diperoleh dari pendapatan tiket yang telah di inssued

sebaiknya dimasukkan ke dalam pendapatan lain-lain, bukan ke

pendapatan yang merupakan aktivitas perusahaan. Karena,

54
65

pendapatan ini diperoleh dari biaya administrasi yang dikenakan

kepada pelanggang;

2. Pendapatan dari jasa transportasi dalam pemakaian bus pariwisata

dari wisatawan, sebaiknya dimasukkan sebagai pendapatan perusahaan

secara keseluruhan. Hal ini untuk menghindari pengakuan pendapatan

yang tumpang tindih. Karena dalam pengakuan pendapatan yang

diperoleh dari tour, pemakaian bus pariwisata merupakan biaya

perjalanan yang dikeluarkan dalam tour tersebut.


66

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki, 2001. Intermediate Accounting, Edisi Ketujuh, Badan Penerbit


Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta,

Dyckman, Thomas R, Roland E, Dukes, Charles J, 2000. Akuntansi Intermediate.


Jilid Satu, Edisi Ketiga, Terjemahan Munir Ali, Erlangga, Jakarta.

Harahap, Sofyan Syafri, 2002. Teori Akuntansi, Raja Grafindo Persada, Jakarta .

Ikatan Akuntan Indonesia, 2002. Standar Akuntansi Keuangan , Salemba


Empat, Jakarta .

Kieso, Donald E Weygandt, Jery J Warfield dan Terry D, 2004. Akuntansi


Intermediate,Edisi Kesepuluh, Jilid Tiga, terjemahan Gina Ganiadan
Ichsan Setyo Budi, Erlangga, Jakarta .

Narsa, I Made, 2006. Http://puslit. Petra .ac .id/Journals/accounting/account 01 -02-


99- 1 baru. php.

Ratunuman, Sisilia M. 2013. Analisis Pengakuan Pendapatan dengan Presentase


Penyelesaian dalam Penyajian Laporan Keuangan PT. Pilar Dasar.
Jurnal EMBA Vol.1 No.3 Juni 2013. Hal.576-584.

Santoso, Imam. 2010. Akuntansi Keuangan Menengah (Intermediate Accounting).


Buku Satu. Refika Aditama. Bandung.

Soemarso, 2003. Akuntansi Suatu Pengantar, Edisi kelima, Penerbit Salemba


Empat, Jakarta .

Tuanakotta, Theodorus M, 2000. Teori Akluntansi, Buku Satu, Lembaga Penerbit


Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia , Jakarta .
67

N
68

Penjualan Tiket Penerbangan Domestik


PT. Lion Air Makassar Bulan Desember 2013

No BULAN Jumlah Orang JUMLAH


1 Januari 30 20.580.000

2 Pebruari 46 25.024.000

3 Maret 72 29.736.000

4 April 56 35.580.000

5 Mei 41 40.918.000

6 Juni 37 40.626.000

7 Juli 73 45.552.000

8 Agustus 49 37.583.000

9 September 60 50.220.000

10 Oktober 33 45.210.000

11 November 62 30.256.000

12 Desember 120 48.000.000

JUMLAH 449.285.000

Sumber : PT.lion Air Makassar


69

Penjualan Tiket Penerbangan Internasional


PT. Lion Air Makassar Bulan Januari 2014

No Bulan Jumlah Orang Jumlah


1 Januari 30 20.608.000

2 Pebruari 40 50.880.000

3 Maret 20 109.440.000

4 April 15 34.020.000

5 Mei 23 101.660.000

6 Juni 28 95.760.000

7 Juli 25 45.700.000

8 Agustus 19 88.179.000

9 September 32 65.331.000

10 Oktober 36 75.862.000

11 November 42 90.854.000

12 Desember 45 138.465.000

JUMLAH 916.759.000

Sumber : PT.lion Air Makassar


70

LAPORAN BEBAN USAHA JASA PENERBANGAN PADA PT. LION AIR

Warnings

For the final model with dependent Pendapatan Jasa Dan Beban Usaha, influence
statistics cannot be computed because the fit is perfect.

Descriptive Statistics

Variabel Mean Std. Deviation N

Biaya Sewa 147285221296.3333 8650972787.22695 3

Buaya gaji 3735582654.0000 976308973. 57018 3

Biaya listrik 35086888217. 3333 4377253315. 34799 3

Biaya perlengkapan kantor 18763771244. 3333 859019139.00486 3

Laporan

Laporan Laba rugi Harga

Beban Sewa Rp. 20.000.000

Beban Gaji Rp. 2.000.000

Beban listrik Rp. 300.000

Perlengkapan Kantor Rp. 1.000.000

Piutang Usaha Rp. 500.000

Hutang Usaha Rp. 2.700.000


71

Anda mungkin juga menyukai