LAILATUL SHAFITRI
10573 03605 12
LAILATUL SHAFITRI
10573 03605 12
i
LEMBAR PENGESAHAN
Disetujui oleh,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
ix
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah SWT yang telah menciptakan langit dan bumi,
kepunyaan-Nyalah apa yang ada di dalamnya. Allah SWT mengadakan gelap dan
penelitian ini. Shalawat dan salam atas junjungan Nabi besar Rasulullah
Muhammad SAW sebagai suri teladan bagi semua umat manusia dalam segala
Sugeng Jawali dan ibunda tercinta Sitti Nuriati Batullah yang selalu mengirimkan
doa dan kasih sayang yang tulus di setiap kaki ini melangkah sehingga penulis
sebagai pembimbing satu dan pembimbing dua atas segala arahan, perhatian dan
bimbingan dengan penuh ketulusan dan kesabaran yang telah di berikan kepada
penulis.
ix
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tak terhimgga tak lupa penulis
sampaikan kepada :
dan Bisnis, para pembantu dekan, staf pengajar dan seluruh karyawan yang
Makassar.
3. Bupati Kabupaten Muna yang telah memberikan izin kepada saya selaku
Muna.
4. L.M Syarif Andi Muna SH.MM Sebagai Inspektur dan seluruh staf
ix
8. Semua pihak yang telah turut membantu yang tidak dapat disebutkan satu
Tak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak,
baik itu kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja. Penulis juga tahu
kesempurnaan itu hanyalah milik Allah SWT dan kekurangan itu milik penulis
sebagai makhluk ciptaan-Nya. Maka diharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna sebagai perbaikan agar lebih baik lagi dalam penyusunan
skripsi selanjutnya.
Akhir kata, penulis ucapkan banyak terima kasih semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat bagi siapa saja yang membutuhkan. Lebih dan kurangnya
Wassalamualaikum Wr. Wb
Lailatul Shafitri
ix
ABSTRAK
ix
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
C. Tujuan Penelitian...................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian.................................................................... 3
A. Auditing ..................................................................................... 4
E. Inspektorat .................................................................................. 21
ix
D. Motode Analisis.......................................................................... 28
Hasil Pemeriksaan....................................................................... 60
A. Kesimpulan .......................................................................................... 64
B. Saran .................................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
RIWAYAT HIDUP
ix
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Audit sektor publik berbeda dengan audit sektor bisnis atau sektor swasta.
Audit sektor publik dilakukan pada organisasi pemerintahan yang bersifat nirlaba
seperti sektor pemerintahan daerah (pemda), BUMN, BUMD, instansi lain yang
berkaitan dengan pengelolaaan aset kekayaan negara, dan organisasi sektor publik
lainnya seperti Yayasan, LSM, serta Partai Politik. Sedangkan audit sektor bisnis
pemerintahan yang bersih, adil, transparan, dan akuntabel harus disikapi dengan
serius dan sistematis. Segenap jajaran penyelenggara negara, baik dalam tataran
diatur dalam pasal 4 Peraturan Menteri Dalam Negeri No 64 Tahun 2007. Dalam
1
2
bukti audit. Relevansi, objektifitas ketepatan waktu dan keberadaan bukti audit
data yang dapat berupa dokumen atau berkas, dilanjutkan pembuatan berita acara
seluruh prosedur audit telah lengkap auditor membuat kriteria temuan atau jenis
Kab. Muna yang bersifat informatif. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Apakah yang menjadi tinjauan auditor dalam menyusun
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. AUDITING
1. Definisi Auditing
disusun oleh manajemen yang dilakukan oleh pihak yang kompeten dan
Auditing memiliki tujuan utama untuk memberi pendapat atau opini atas
wajar tidaknya laporan keuangan yang disajikan oleh klien agar bisa dijadikan
4
5
independen dalam arti dalam menjalankan tugasnya seorang akuntan publik tidak
berkenaan dengan asersi tentang kegiatan dan kejadian ekonomi guna memastikan
derajat atau tingkat hubungan antara asersi tersebut dengan kriteria yang ada, serta
Basic Auditing Concepts,” The Accounting Review. Vol. 47, Supp. 1972, hal.18)
3. Penyediaan dan Evaluasi Bukti – Hal ini berkaitan dengan pengujian yang
dapat dibuktikan.
6
5. Derajat Hubungan Kriteria yang Ada – Hal ini berarti suatu audit
Menurut Randal J. Elder dkk dalam buku Amir Abadi Yusuf (2011:4),
tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan. Audit harus dilakukan oleh orang
kekayaan atau keuangan negara adalah badan pemeriksa keuangan (BPK) sebagai
pemerintah”.
Negara ditetapkan.
pemeriksaan, yaitu proses identifikasi masalah dan evaluasi yang dilakukan secara
3. Tahapan Audit
yaitu:
laporan keuangannya.
Tahap keempat atau tahap terakhir dari suatu pemeriksaan atas laporan
4. Prosedur Audit
tersebut secara terperinci dan jelas sehingga auditor dapat mengikuti instruksi-
a) Inspeksi
b) Pengamatan
c) Konfirmasi
d) Permintaan keterangan
e) Penelusuran
proses akuntansi.
meliputi:
kebenarannya.
berkaitan.
g) Perhitungan
Prosedur audit ini meliputi (1) Perhitungan fisik terhadap sumber daya
h) Scanning
i) Pelaksanaan ulang
B. AUDIT INTERNAL
organisasi sebagai suatu jasa organisasi. Kegiatan audit internal memeriksa dan
menilai efektifitas dan kecukupan dari sistem pengendalian internal yang ada
audit intern modern yang luas dan tidak terbatas eksternal. Audit intern adalah
11
sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan auditor internal
menentukan apakah:
diminimalisasi
efektif.
model resiko audit dalam menetapkan luasnya pengujian dan mengevaluasi hasil
auditnya.
12
dirumuskan secara jelas. Uraian mengenai fungsi pemeriksaan intern harus secara
Jangkauan audit internal lebih luas dari sekedar verifikasi terhadap buku
besar dan catatan-catatan yang berkaitan dengan lainnya. Selain itu juga jauh lebih
besar dari sekedar menilai kualitas pencapaian berbagai orang dalam organisasi
auditor tidak harus membatasi diri hanya pencapaian nilai untuk menemukan
pimpinan.
penilaian atas kontrol, kinerja, resiko, dan tata kelola (governance) perusahaan
saja dalam lingkup pekerjaan audit intern. Fungsi audit intern adalah:
13
dilaksanakan
menemukan penyelewengan
dan pelaporan
yang tidak dibatasi, dan menyatakan bahwa divisi audit internal tidak memiliki
dan dalam melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif. Dalam hal ini audit
telah ditelaah oleh audit internal dan mengevaluasi pengendalian dalam organisasi
tersebut.
pengendalian dan proses yang jujur, bersih dan baik. Dilakukan dengan cara
memerlukannya.
dalam mencapai tujuan organisasi secara hemat, efisien, dan efektif. Bantuan ini
dilakukan oleh pemeriksa intern dengan cara menyampaikan kepada para anggota
15
C. BUKTI AUDIT
oleh auditor dalam rangka memberikan pendapat atas laporan keuangan yang
diauditnya. Oleh karena itu auditor harus mengumpulkan dan mengevaluasi bukti
yang cukup dan kompeten agar kesimpulan yang diambilnya tidak menyesatkan
bagi pihak pemakai dan juga untuk menghindar dari tuntutan pihak – pihak yang
pantas. Tipe bukti audit berupa dokumentasi (bukti dokumenter) juga penting bagi
auditor. Namun, dokumentasi pendukung yang dibuat dan hanya digunakan dalam
organisasi klien merupakan bukti audit yang kualitasnya lebih rendah karena tidak
Terdapat empat jenis keputusan mengenai bahan bukti apakah yang harus
Bukti audit yang mendukung laporan keuangan terdiri dari data akuntansi
auditor.
1. Data akuntansi berupa jurnal, buku besar, dan buku pembantu, serta
informasi lain yang dikembangkan oleh atau tersedia bagi auditor yang
yang kuat.
bukti juga digunakan secara meluas oleh para ilmuwan, pengacara, ahli
17
sejarah.Misalnya setiap orang yang suka menonton serial drama hokum di televisi
hukum, terdapat aturan mengenai bahan bukti yang didefinisika secara jelas dan
diterapkan oleh para hakim sebagai perlindungan terhadap pihak yang tidak
bersalah. Dalam percobaan ilmiah, para peneliti mendapatkan bahan bukti untuk
Serupa dengan hal itu, mendapatkan bahan bukti merupakan bagian besar
jenis-jenis bahan bukti yang berbeda, dan menggunakan bahan bukti dalam
kondisi yang berbeda dengan cara berbeda, para pengacara, ilmuwan, dan auditor
didokumentasi- kan dengan baik dalam kertas kerja audit, disertai dengan
auditor mudah dalam melakukan analsisis dan evaluasi lebih lanjut, sehingga
unsur-unsurnya.
Kertas kerja adalah catatan yang dipersiapkan dan disimpan oleh auditor
yang isinya meliputi prosedur audit yang diterapkan, pengujian yang dilakukan,
18
informasi yang diperoleh serta kesimpulan yang dicapai dalam penugasan audit
1. Pihak klien
3. Pihak ketiga
dengan standar.
Dalam Kertas Kerja Pemeriksaan harus terlihat bahwa apa yang diatur
dalam standar sudah diikuti dengan baik oleh auditor. Misalnya melakukan
a) Pihak Pajak
b) Pihak Bank
c) Pihak klien
4. Sebagai salah satu dasar penilaian asisten (seluruh tim audit) sehingga
Misalnya: cash count sheet dapat ditaksir dengan angka pada neraca.
c) Dalam kertas keja pemeriksaan harus dijelaskan prosedur audit apa yang
Misalnya:
^ =Footing/cross footing
1) Alphabetis = A – Z
e) Kertas kerja harus diparaf oleh orang yang membuat dan me-review
f) Setiap pertanyaan yang timbul pada review notes harus terjawab, tidak
h) Hal-hal tambahan
IV. Jangan hanya memphoto copy data dari klien tanpa diberi suatu
penjelasan
i) Dibagian muka file kertas kerja pemeriksaan harus dimaukkan Daftar Isi
dan Index kertas kerja pemriksaan dan contoh paraf seluruh tim pemeriksa
E. INSPEKTORAT
ketentuan/peraturan perundang-undangan.
pemerintahan;
perekonomian;
kesejahteraan sosial;
memiliki peran dan posisi yang sangat strategis baik ditinjau dari aspek fungsi-
fungsi manajemen maupun dari segi pencapaian visi dan misi serta program-
23
organisasi pemerintah daerah tugas pokoknya dalam arti yang lain adalah
puncak (Kepala Daerah) telah dipatuhi dan berjalan sesuai dengan rencana,
serta yang tidak kalah pentingnya adalah menentukan keandalan informasi yang
dihasilkan oleh berbagai Unit/Satuan Kerja sebagai bagian yang integral dalam
assurance.
jelas.
kegiatan berlangsung.
Pasal 537:
Pasal 538:
Pasal 539:
pemeriksaan;
F. KERANGKA PIKIR
Berkas-Berkas dari
Pihak Klien
Berkas-berkas dari
Kertas Kerja Analisis yang Dibuat
Pemeriksaan oleh Auditor
Berkas-Berkas dari
Pihak Ketiga
26
BAB III
METODE PENELITIAN
yang Informatif oleh Inspektorat Kab. Muna yang berada di Jalan Paelangkuta
Kab. Muna. Untuk mengetahui tinjauan auditor dalam proses menyusun Kertas
bulan. Yakni dimulai dari bulan Mei 2016 hingga bulan Juni 2016.
Adapun jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, adalah :
1. Data primer adalah data atau informasi yang berkaitan dengan penelitian
ini dan diperoleh secara langsung tanpa melalui perantara dari sumber
lapangan.
2. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dengan sumber lain dengan
catatan dan laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data
26
27
1. Wawancara
informasi dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan informan atau
wawancara bisa saja dilakukan tanpa tatap muka, yakni melalui media
memperoleh informasi secara mendalam tentang sebuah isu atau tema yang
informasi atau keterangan yang telah diperoleh lewat teknik yang lain
sebelumnya.
2. Observasi
3. Dokumentasi
lewat fakta yang tersimpan dalam bentuk surat, catatan harian, arsip foto, hasil
seperti ini bisa dipakai untuk menggali infromasi yang terjadi di masa silam.
D. Metode Analisis
Proses analisis data kualitatif dimulai dengan menelaah seluruh data yang
lain:
a. Reduksi data
b. Penyajian Data
matrik.
c. Verifikasi
BAB IV
GAMBARAN UMUM INSPEKTORAT KAB. MUNA
A. Sejarah Singkat
Kabupaten Muna dan sebgaimana telah dirubah dengan Peraturan Daerah Nomor
02 Tahun 2008 serta ditindak lanjuti dengan Peraturan Bupati Muna Nomor 35
Tahun 2012 tentang Penjabaran Yugas Pokok, Fungsi, dan Tata Kerja Inspektorat
Kabupaten Muna.
Pemerintahan Desa.
menyelenggarakan fungsi:
30
31
yang efektif, efesien, bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme melalui
berikut :
32
biaya rendah.
dengan 90%.
C. Struktur Organisasi
D.
Susunan Organisasi Inspektorat Kabupaten Muna Lampiran : Peraturan Bupati Muna
E.
Nomor : 35 Tahun 2012
Tanggal : 26 November 2012
INSPEKTUR
SEKRETARIS
Sub Bag. Administrasi & Sub Bag. Evaluasi & Sub Bag. Perencanaan
Umum Pelaporan MARDIANA, S.Si
Wa Ode Patola
IRBAN WILAYAH I IRBAN WILAYAH II IRBAN WILAYAH III IRBAN WILAYAH IV Drs.
ALIMIN Drs. LA ODE RIKA MUH. RIZAL, S.Sos LA ODE DAWUA
Kelompok Jabatan
Fungsional
La Ode Kana
WD CHUSNUL CHATIMAH,
SE
La Ode Laidi, A.Md
L.M. AGUNG NUGRAHA.
A,ST
RIDZALUL FIKRI, SE
SAMSIDAR, SE
a. Inspektur
pengawasan;
kesekretariatan;
Bupati
b. Sekretaris
Tugas pokok dan fungsi Sekretaris Inspektorat Kab, Muna sesuai dengan
Fungsi : Inspektur.
daerah;
penanganan pengaduan;
inspektur.
Tugas pokok dan fungsi Sub. Bag. Perencanaan sesuai Peraturan Bupati
pengawasan;
pimpinan.
Tugas pokok dan fungsi Sub. Bag. Evaluasi dan Pelaporan sesuai dengan
pimpinan
38
pengawasan;
pimpinan.
Tugas pokok dan fungsi Sub. Bag. Evaluasi dan Pelaporan sesuai dengan
pimpinan.
analis pelaporan;
tangga;
keuangan Inspektorat;
pimpinan.
f. Inspektur Pembantu
pemerintahan daerah;
pimpinan.
e. Pengadaan notebook/laptop.
dan keuangan :
c. Penyusunan Renstra;
daerah;
daerah;
pengawasan :
pengawasan;
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
a. Tepat waktu
pemeriksaan harus tepat waktu. Kertas kerja pemeriksaan yang dibuat dengan
yang material kepada objek pemeriksaan atau pihak terkait. Kertas kerja
b. Lengkap
Kertas kerja pemeriksaan harus memuat semua informasi dari bukti yang
benar dan memadai atas hal yang dilaporkan, dan memenuhi persyaratan isi
44
45
dibandingkan dengan jumlah kasus atau transaksi yang diuji, serta hubungan
antara temuan audit dengan kegiatan entitas yang diaudit. Umumnya, satu
kasus kekurangan saja tidak cukup untuk mendukung suatu simpulan yang
kasus itu hanya dapat diartikan sebagai adanya kelemahan, kesalahan, atau
kekurangan data pendukung. Oleh karena itu, informasi yang terinci perlu
c. Akurat
Akurat berarti bukti yang disajikan benar dan temuan itu disajikan dengan
Kertas kerja pemeriksaan harus memuat informasi yang didukung oleh bukti
yang kompeten dan relevan. Apabila terdapat data yang material terhadap
temuan audit tetapi auditor tidak melakukan pengujian terhadap data tersebut,
maka auditor harus secara jelas menunjukkan bahwa data tersebut tidak
46
tersebut.
Bukti yang dicantumkan dalam kertas kerja pemeriksaan harus masuk akal
dan metodologi audit, serta penyajian temuan yang konsisten dengan lingkup
audit. Salah satu cara meyakinkan bahwa kertas kerja pemeriksaan telah
auditor yang tidak terlibat dalam proses audit tersebut menguji bahwa suatu
fakta, angka, atau tanggal telah dilaporkan dengan benar, bahwa temuan telah
d. Objektif
seimbang dalam isi dan redaksi. Kredibilitas suatu kertas kerja pemeriksaan
Kertas kerja pemeriksaan harus adil dan tidak menyesatkan. Ini berarti auditor
e. Meyakinkan
penerapan rekomendasi.
f. Jelas
Kertas kerja pemeriksaan harus mudah dibaca dan dipahami serta ditulis
dengan bahasa yang jelas dan sesederhana mungkin. Penggunaan bahasa yang
lugas dan tidak teknis sangat penting untuk menyederhanakan penyajian. Jika
digunakan istilah teknis, singkatan, dan akronim yang tidak begitu dikenal,
maka hal tersebut harus didefinisikan dengan jelas. Akronim agar digunakan
sejarang mungkin.
Penggunaan judul, subjudul, dan kalimat topik utama akan membuat kertas
g. Ringkas
Kertas kerja pemeriksaan yang ringkas adalah yang tidak lebih panjang
Kertas kerja pemeriksaan yang terlalu rinci dapat menurunkan kualitas kertas
yang tidak perlu juga harus dihindari. Meskipun banyak peluang untuk
PENGUMPULAN DATA
SURAT TUGAS
(DOKUMEN/BERKAS)
A. SURAT TUGAS
Surat tugas adalah surat yang dikeluarkan oleh instansi atau pihak yang
Surat tugas juga berguna untuk instansi yang dituju untuk memperlancar
auditor. Surat penugasan ini dibuat dalam bentuk Kartu Penugasan. Kartu
Penugasan berisikan :
1. Objek Pemeriksaan
berlangsung
B. PENGUMPULAN DATA
independen.
tulis kantor, kartu tagihan iuran dan bukti transaksi lainnya yang sah
dan asli.
pewawancara.
audit, yang salah satunya adalah teknik wawancara. Selain kegiatan audit
seseorang mengenai suatu hal. Untuk itu auditor perlu membaca reaksi
1. Opening
status antara auditor itu sendiri dengan auditan, sehingga pihak auditan
2. TheBody.
yang diberikan auditan, memilah jawaban yang relevan atau tidak, dan
3. Closing.
kembali.
berikut :
Kondisi tersebut belum sesuai dengan ketentuan pasa 4 ayat (1), ayat
(2), ayat (8) dan ayat (10) peraturan Pemerintah Dalam Negeri Nomor
selama 5 bulan yaitu dari bulan maret sampai juli tahun 2015 sebesar
Rp. 6.000.000,-
(6) huruf (g) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007
barang milik daerah yang berasal dari APBD maupun perolehan lain
Muna terhadap Dinas Sosial Kab. Muna, atas laporan pertanggung jawaban tahun
anggaran 2015.Maka, kertas kerja pemeriksan yang telah dibuat dapat dikatakan
Hal tersebut dikarenakan pada setiap temuan disertai dengan alasan yang
jelas tanpa menimbulkan pertanyaan baru bagi para pengguna kertas kerja
pemeriksaan.
merupakan hal yang juga menjadi penentu untuk menentukan kualitas audit.
1. Kesimpulanan Auditor
dengan sopan. Dalam menanggapi suatu permasalahan harus disertai jalan keluar
atau solusi.
A. Persetujuan
tugas.
B. Sanggahan
hal untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan oleh setiap auditor.
C. Pendapat
kesepakatan bersama.
2. Rekomendasi Auditor
audit, tetapi objek pemeriksaan atau auditan tidak harus menerima setiap
program atau aktivitas serupa di masa yang akan datang atau berbagai
mengatasi masalah.
waktu dekat.
auditor atas pemerikaan yang telah dilakukan. Pada kertas kerja pemeriksaan
Pemerintah. Selain itu dalam review kertas kerja pemeriksaan juga sebagai salah
satu cara komunikasi antara sesama auditor guna terlaksananya pemeriksaan tanpa
kesalahan. Sarana dan alat bantu yang biasa digunakan dalam review kertas kerja
pemeriksaan mencakup:
Tahunan telah dijalankan, yang tidak dapat dijalankan, dan prosedur atau
Penggunaan tinta yang berbeda warna diantara anggota tim, ketua tim,
secara sekilas format kertas kerja pemeriksaan secara umum dan isi yang
60
Kertas kerja pemeriksaan bentuk surat, sama dengan surat biasa, tidak
bersangkutan.
Hasil Pemeriksaan
Kertas kerja pemeriksaan terdiri dari semua dokumen yang dibuat sendiri dan
juga yang diperoleh dari hasil kerja auditor sebagai dasar informasi yang dipakai
Setelah Kertas Kerja Pemeriksaaan terhadap Dinas Sosial yang dibuat telah
secara rinci kedalam Laporan Hasil Pemeriksaan pada Dinas Sosial Kab. Muna.
memuat tentang :
Dinas Sosial.
pelaksanaan pemeriksaan.
pemeriksa.
oleh Pemeriksa.
yang memuat:
62
a. Dasar pemeriksaan
b. Tujuan pemeriksaan
d. Sifat pemeriksaan
f. Pendekatan pemeriksaan
63
g. Strategi Pelaporan.
h. Informasi singkat
2. Keadaan personil
Dua pola dasar yang dikembangkan oleh auditor untuk hasil laporan
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hal apa saja yang menjadi tinjauan
berikut.
secara penulisan yang singkat, padat, dan jelas. Kerapian dan tidak melakukan
pengulangan merupakan syarat penting agar kertas kerja pemeriksaan yang dibuat
pelaksanaan audit.
Dinas Sosial Kab. Muna dibuat berdasarkan fakta dan bukti yang jelas agar tidak
kerja pemeriksaan hal ini dimaksudkan sebagai salah satu cara komunikasi antara
64
65
(LHP) agak sedikit berbeda. Hanya saja pada penulisan Laporan Hasil
Pemeriksaan lebih terperinci tentang hal-hal yang menjadi objek pemeriksaan atau
auditan.
kesimpualan bahwa kertas kerja pemeriksaan pada Dinas Sosial Kab. Muna telah
B. SARAN
Kabupaten Muna dan kesimpulan yang diambil mungkin hanya berlaku pada
Daerah lainnya.
dipahami.
Muna yang bersifat rahasia dan hanya dapat digunakan untuk keperluan kalangan
Objek penelitian yang tertuju hanya pada satu contoh kasus Kertas Kerja
Pemeriksaan Inspektorat Kab. Muna yakni pada Dinas Sosial tidak menjadi
Inspektorat Kab. Muna memiliki mekanisme yang sama dalam membuat Kertas
Kerja Pemeriksaan. Perbedaan yang terjadi hanyalah hasil audit yang berdasarkan
DAFTAR PUSTAKA
Bastian, Indra. 2010. Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Edisi Ketiga.
Jakarta: Penerbit Erlangga
Fuad, Anis. 2014. Panduan Praktis Penelitian Kualitatif. Yogyakarta. Graha Ilmu
Jusuf, Amir Abadi. 2011. Jasa audit dan assurance: pendekatan terpadu
(adaptasi Indonesia). Jakarta: Salemba Empat
Ulum, Ihyaul. 2012. Audit Sektor Publik Suatu Pengantar. Edisi 1, Cetakan 2.
http://www.kompasiana.com/ema_surya/audit-internal-audit-operasional-audit-
sektor-publik_556c4665589373c6038b4567 di akses pada tanggal 8 April
2016
https://www.google.co.id/#q=makala+bukti+audit
Formulir KM.9
PROGRAM PEMERIKSAAN
Lokasi :
Ket
Rencana Realisasi
Uraian Tujuan dan
Posedur Pemeriksaan Dilaksana Anggaran Dilaksana waktu Ref
kan oleh Waktu kan oleh
Kkp
1 2 3 4 5 6 7 8
I PERENCANAAN AUDIT
TUJUAN PENDAMPINGAN
- Untuk mendapatkan gambaran umum
- Sebagai dasar penyusunan program audit
Prosedur Pendampingan
1. Lakukan pembicaraan awal dengan
pimpinan obrik
2. Dapatkan struktur organisasi/uraian
tugasnya pengelola aset dan pencatatan
aset
3. Dapatkan informasi mengenai aset Kab.
Pangkep
4. Buat kesimpulan dan komentar hasil
pendampingan
II DATA UMUM
TUJUAN PENDAMPINGAN
Untuk memperoleh pemahaman dan
penilaian singkat tentang aset Kab. Pangkep
serta mekanisme pencatatanya
Prosedur Pendampingan
1. Dapatkan dokumen dokumen serta
peraturan dan pedoman yang berlaku
sebagai dasar audit, :
1) DPA/SPM/SP2D dan revisi (jika ada)
untuk belanja Modal
2) Strukturur organisasi dan uraian tugas
atau mekanisme pencatatan aset dan
Buku Investaris dan KIB
3) Bandingkan data aset pada SKPD
dengan bagian Akutansi dan Bidang
Aset
2. Buat kesimpulan dan komentar hasil
pendampingan
III PENYELESAIAN PENDAMPINGAN
TUJUAN PENDAMPINGAN
PROSEDUR PENDAMPINGAN
1) Telah dan teliti kelengkapan Kertas
Kerja, terutama yang berhubungan
dengan masalah yang di jumpai
dalam pendampingan
2) Lakukan pembahasan intem dengan
3) Susun konsep LHP
4) Bicarakan konsep LHP dengan obrik
5) Selesaikan konsep LHP
______________ __________________
NIP. NIP.
Inspektur
______________
NIP.
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Negeri 1 Raha dan tamat pada tahun 2012. Pada tahun 2012 penulis melanjutkan
jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, selesai pada tahun 2016.
DOKUMENTASI