SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Akuntansi
Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Alauddin Makassar
Rahmi
90400116026
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2021
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Nama : Rahmi
NIM : 90400116026
Jurusan : Akuntansi
HP : 085256628691
benar adalah hasil karya sendiri. Jika di kemudian hari terbukti bahwa ia merupakan
duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka
Penyusun,
Rahmi
NIM: 90400116026
ii
ii
KATA PENGANTAR
ٱلر ۡح َٰم ِن ه
ٱلر ِح ِيم ِب ۡس ِم ه
ٱَّللِ ه
Alhamdulillah, segala pujian atas kehadirat Allah SWT.atas berkah,
Rahmat, dan Hidayah-Nya serta kekuasaan dan kebesaran-Nya sehingga segala hal
kecil dari ilmu yang dimiliki-Nya dizinkan untuk dapat kita ketahui dan penulisan
skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat serta Taslim kita panjatkan kepada baginda
Rasulullah Muhammad SAW, sebagai Nabi terakhir yang juga rahmat bagi seluruh
alam yang membawa kita dari alam kebodohan menuju alam kecerdasan seperti yang
Adapun judul dari skripsi ini adalah “Menguak Perlakuan Akuntansi Tanah
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana Akuntansi
(S.Ak.) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri (UIN)
Alauddin Makassar.
skripsi ini dapat terselesaikan atas kehendak Allah Yang Maha Menguasai segala
skripsi ini dapat teratasi berkat bantuan, bimbingan dan kerja sama dari berbagai
pihak.
Penulis juga menghanturkan terimakasih dari lubuk hati yang paling dalam
kepada semua pihak yang telah membimbing dengan penuh sabar dan yang
iii
iv
sangat besar kepada keluarga tercinta, yakni kedua orang tuaku ayahandadan ibunda
tercinta, dan orang-orang yang tak lelah memberikan dukungan dan motivasi serta
semangat kepada penulis. Selain itu, penulis juga mengucapkan terimakasih kepada
pihak, diantaranya:
1. Bapak Prof. Drs. Hamdan Juhannis, M.A, Ph.D. selaku Rektor Universitas
2. Bapak Prof. Dr. H. Abustani Ilyas, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
4. Ibu Dr. Lince Bulutoding, SE., M.Si., Ak., selaku Sekretaris Jurusan
5. Bapak Prof. Dr. H. Muslimin Kara, M. Ag., sebagai dosen pembimbing I yang
6. Bapak Andi Wawo, SE., M.Sc., Ak., sebagai dosen pembimbing II yang juga
7. Bapak Dr. Saiful Muchlis, SE., M.SA., Ak., Ca., selaku penguji I yang telah
8. Bapak Sumarlin, SE., M.Ak., selaku penguji II yang telah menguji dan
9. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri
(UIN) Alauddin Makassar yang selama ini telah memberikan bekal dan ilmu
10. Seluruh staf akademik, dan tata usaha serta staf jurusan Akuntansi Universitas
11. Seluruh keluarga besarku yang senantiasa memberikan motivasi dan dorongan
serta keluarga besar Eksibanat 20 UKM Seni Budaya eSA yang selama ini
Rahmi
90400116026
vi
DAFTAR ISI
JUDUL .....................................................................................................................i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................................................. ii
PENGESAHAN....................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. ix
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN .................................................... x
ABSTRAK............................................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus.................................................... 10
C. Rumusan Masalah ................................................................................. 10
D. Tujuan Penelitian ................................................................................... 11
E. Penelitian Terdahulu .............................................................................. 11
F. Manfaat Penelitian ................................................................................. 13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 15
A. Teori Agency ......................................................................................... 15
B. Aset ....................................................................................................... 16
C. Persediaan ............................................................................................. 19
D. Laporan Keuangan................................................................................. 27
E. Perusahaan Pengembangan Real Estat ................................................... 34
F. Kerangka Pikir....................................................................................... 36
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 37
A. Jenis Penelitian ...................................................................................... 37
B. Pendekatan Penelitian ............................................................................ 37
C. Sumber Data .......................................................................................... 38
vii
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
A. Konsonan
Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat
ى Ya yang Ye
Hamzah ( )ءyang terletak di awal kata mengikuti vokalnya tanpa diberi tanda
apa pun. Jika ia terletak di tengah atau di akhir, maka ditulis dengan tanda (’).
1. Vokal
Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri atas vokal tunggal
Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat,
Contoh:
كـيْـف : kaifa
ح ْـول : h}aula
Kata, istilah atau kalimat Arab yang ditransliterasi adalah kata, istilah atau
xii
kalimat yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia. Kata, istilah atau kalimat
yang sudah lazim dan menjadi bagian dari perbendaharaan bahasa Indonesia, atau
sering ditulis dalam tulisan bahasa Indonesia, atau lazim digunakan dalam dunia
akademik tertentu, tidak lagi ditulis menurut cara transliterasi di atas. Misalnya, kata
tersebut menjadi bagian dari satu rangkaian teks Arab, maka harus ditransliterasi
3. Huruf Kapital
Walau sistem tulisan Arab tidak mengenal huruf kapital (All Caps), dalam
kapital berdasarkan pedoman ejaan Bahasa Indonesia yang berlaku (EYD). Huruf
kapital, misalnya, digunakan untuk menuliskan huruf awal nama diri (orang, tempat,
bulan) dan huruf pertama pada permulaan kalimat. Bila nama diri didahului oleh kata
sandang (al-), maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri
tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. Jika terletak pada awal kalimat, maka
huruf A dari kata sandang tersebut menggunakan huruf kapital (Al-). Ketentuan yang
sama juga berlaku untuk huruf awal dari judul referensi yang didahului oleh kata
sandang al-, baik ketika ia ditulis dalam teks maupun dalam catatan rujukan. Contoh:
Al-Gaza>li>
Jika nama resmi seseorang menggunakan kata Ibnu (anak dari) dan Abu>
(bapak dari) sebagai nama kedua terakhirnya, kedua nama terakhir itu harus
disebutkan sebagai nama akhir dalam daftar pustaka atau daftar referensi. Contoh:
Abu> al-Wali>d Muh}ammad ibn Rusyd, ditulis menjadi: Ibnu Rusyd, Abu> al-
Wali>d Muh}ammad (bukan: Rusyd, Abu> al-Wali>d Muh}ammad Ibnu)
Nas}r H{a>mid Abu> Zai>d, ditulis menjadi: Abu> Zai>d, Nas}r H{a>mid
(bukan: Zai>d, Nas}r H{ami>d Abu>)
B. Daftar Singkatan
Beberapa singkatan yang dibakukan adalah:
H = Hijrah
M = Masehi
SM = Sebelum Masehi
w. = Wafat tahun
HR = Hadis Riwayat
Kab. = Kabupaten
h. = Halaman
ABSTRAK
Nama : Rahmi
NIM : 90400116026
Judul : Menguak Perlakuan Akuntansi Tanah dan Bangunan Sebagai
Persediaan serta Pengaruhnya Pada Pelaporan Keuangan
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
manufaktur. Begitu pula dengan persediaan di perusahaan jasa yang berbeda dengan
manufaktur yang menjual gula pasir. Persediaan merupakan objek pendapatan utama
dalam suatu usaha perusahaan. Persediaan termasuk dalam aktiva lancar dikarenakan
jumlah kas akan bertambah seiring dengan penjualan barang secara tunai.
dan harus memiliki berbagai pertimbangan agar tidak terjadi kerugian atau
SDM suatu perusahaan sangat memiliki pengaruh dalam mengatasi suatu masalah
yang tidak jarang terjadi dalam menyediakan informasi yang tepat serta memudahkan
dalam mencatat dan menilai persediaan (Mat et. al., 2018). Pencatatan serta
persediaan yang dinilai dengan tepat atau akurat dapat memudahkan user untuk
dilakukan dengan baik atau belum sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
Beberapa faktor diantaranya yang membuat pencatatan atau perlakuan akuntansi tidak
1
2
sesuai dengan semestinya biasanya karena internal perusahaan tidak memiliki banyak
pengetahuan dalam penerapan metode persediaan yang layak, tidak memiliki banyak
informasi mengenai metode dalam mencatat dan menilai suatu persediaan, atau
perusahaan tidak ingin mengubah metode penilaian dan pencatatan persediaan sesuai
persediaan yang sudah lama diimplementasikan dalam perusahaan (Wullur et. al.,
2016). Metode dalam pencatatan persediaan perusahaan ada dua yaitu metode fisik
terhadap penentuan besarnya beban pokok penjualan dan laba atau rugi yang
persediaan yang tepat, yang akan menentukan akurasi dalam perhitungan beban
pokok penjualan dan laba atau rugi. Menurut Yosefa (2016) terdapat tiga metode
untuk menilai persediaan yaitu Masuk Pertama Keluar Pertama (FIFO), Masuk
Terakhir Keluar Pertama (LIFO), dan Moving Average. Metode Identifikasi Khusus,
Metode First In First Out (FIFO), dan Metode Rata-Rata Tertimbang (Average
persediaan yang akan digunakan karena hampir setengah investasi besar pada aktiva
3
lancar perusahaan dagang dikuasai oleh persediaan yang juga merupakan aktiva
dalam suatu perusahaan yang posisinya begitu berharga dalam laporan keuangan
(Kadim et. al., 2019). Persediaan adalah aset yang dimiliki perusahaan yang bertujuan
dijual kembali untuk mendapatkan pendapatan atau aset yang dimanfaatkan secara
Nilai suatu barang yang diproduksi untuk dijual atau dikonsumsi atau
barang yang dibeli untuk dijual disebut persediaan dalam pengertian akuntansi.
adanya persediaan, para pengusaha akan dihadapkan pada resiko bahwa perusahaan
pada suatu waktu tidak dapat memenuhi order penjualan (Hermanto et. al., 2019).
permintaan pelanggan tepat waktu ketika persediaan tidak ada atau kurang (Hutabarat
memajukan bisnisnya dalam bidang properti untuk tempat tinggal maupun untuk
investasi karena saat ini tingkat ketertarikan masyarakat begitu tinggi dalam hal
tersebut (Astarini, 2020). Tanah menjadi langka karena permintaan tanah yang
mengalami peningkatan yang cukup besar sedangkan tanah yang tersedia tidak
mampu memenuhi permintaan itu (Fahirah et. al., 2010). Pemerintah maupun pihak
4
dalam meningkatkan kualitas pembangunan yang ada saat ini maupun yang terencana
dimasa akan datang, sehingga berdampak pula pada perubahan nilai tanah dan
Properti yang dibeli masyarakat sekarang ini bukan sekadar memenuhi kebutuhan
akan datang (investasi). Harga tanah pada wilayah tertentu juga akan bergantung pada
Tanah dan bangunan memiliki sifat yang berbeda dari yang lain dalam hal
lokasi serta komposisinya dan tidak bisa dialihkan ke tempat lain. Keunikan tersebut
berdampak pada jumlah tanah dan bangunan yang tersedia. Persediaan tanah yang
terbatas terjadi karena adanya sudut pandang yang berbeda mengenai makna
sebidang tanah (Fahirah et. al., 2010). Sebagian masyarakat membeli tanah
Pertambahan jumlah penduduk yang sangat cepat dan pesat membawa pengaruh yang
dalam aset tetap dalam suatu perusahaan, namun hal lain berlaku pada perusahaan
5
pengembang real estate. Tanah dan bangunan dalam perusahaan pengembangan real
estate tidak hanya tergolong dalam aset tetap, melainkan sebagai persediaan yang
tergolong dalam aset lancar perusahaan karena aktivitas utama perusahaan yang
bergerak di bidang pengembangan real estate adalah jual beli tanah dan bangunan
atau hanya kaveling tanah. Pada perusahaan dagang, manufaktur, atau jasa, tanah dan
bangunan merupakan aset tetap yang hanya digunakan untuk aktivitas operasional
perusahaan seperti kantor, gudang, serta seluruh kegiatan operasional yang bukan
bangunan tergolong dalam aset tetap namun ketika tanah dan bangunan dimiliki
yang akan datang. Aset adalah sumber daya yang mampu memberikan aliran kas
masuk atau kemampuan mengurangi kas keluar (Andini dan Kharisma, 2021).
Kemampuan bertahan suatu perusahaan dapat dilihat dari kemampuan bersaing suatu
perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis (Fatrianisa et. al., 2013). Kekeliruan
dalam pengelolaan aset dapat berdampak pada operasional perusahaan tidak dapat
Tanah dan bangunan sebagai benda yang dapat memenuhi kebutuhan hidup
manusia memiliki nilai yang membuatnya menjadi berarti bagi manusia. Nilai
tersebut ditandai dengan tanah dan bangunan yang langka (scarcity), demand tanah
dan bangunan, manfaat tanah dan bangunan bagi user (utility), peralihan kepemilikan
tanah dan bangunan (Imbing, 2013). Kondisi ini dimanfaatkan oleh perusahaan-
6
Data keuangan akan memiliki arti bagi pihak yang berkepentingan terhadap
informasi keuangan jika dapat diperbandingkan dalam dua periode atau lebih serta
Siagian, 2020). Tidak semua perusahaan dapat menyajikan pelaporan keuangan yang
secara statistik dengan harga pasar suatu saham (Khidmat et. al., 2019).
harus didukung oleh adanya karakteristik kualitatif laporan keuangan (Waninda dan
Arza, 2019). Karakteristik kualitatif pada laporan keuangan merupakan aspek yang
keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku karena sistem atau
prosedur yang keliru akan berpengaruh langsung pada neraca keuangan dan laba
memenuhi tujuan dari keberadaan laporan keuangan itu sendiri. Empat karakteristik
(Santoso, 2012).
kekayaan perusahaan (Utami dan Ratih, 2020). Menurut PSAK 1 Penyajian Laporan
memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas
entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar pengguna laporan keuangan dalam
secara wajar dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengenai
posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan lain dalam posisi keuangan (Hermanto
tabkhasu/ kamu kurangi terambil dari kata ( ) بخسbahks yang berarti kekurangan
akibat kecurangan. Ibn ‘Arabi sebagaimana dikutip oleh Ibn ‘Asyur, mendefinisikan
kata ini dalam arti pengurangan dalam bentuk mencela, atau memperburuk sehingga
tidak disenangi, atau penipuan dalam nilai atau kecurangan dalam timbangan dan
qusthas ada yang memahaminya dalam arti neraca ada juga dalam arti adil. Hal ini
tercapai.
kesimpulan bahwa, takaran atau timbangan harus adil. Hal ini juga mencerminkan
bahwa dalam peristiwa ekonomi seperti transaksi jual beli, penentuan harga dan
sebagainya harus dilakukan secara bijak agar tidak ada pihak yang dirugikan.
Timbangan yang baik dan tidak berat sebelah dimaknai dalam laporan keuangan
9
sebagai nilai wajar. Hak pengguna laporan keuangan adalam mendapatkan info yang
realisatis serta andal. Penyajian informasi yang wajar dan andal atau tidak
keuangan yang baik. Kesempurnaan takaran atau informasi dari laporan keuangan
adalah hak setiap pengguna laporan keuangan sehingga kekeliruan atau kecurangan
dibeli dan dijual dengan baik dan benar agar tidak terjadi gangguan dalam
prosedur akuntansi yang ditetapkan oleh perusahaan dalam menilai persediaan (Lau,
2019). Ada beberapa metode yang digunakan dalam menilai dan mencatat persediaan,
Tanah dan bangunan memiliki nilai lebih yang berbeda dari bentuk
persediaan perusahaan dalam industri lainnya. Harga perolehan tanah dan bangunan
hingga laba yang diperoleh dari penjualan memiliki relevansi yang saling
mempengaruhi sehingga harus perhitungkan dengan baik. Nilai tanah dan bangunan
yang bergantung pada kondisi tertentu. Penentuan metode persediaan yang salah akan
berdampak pula dalam penentuan biaya atau harga pokok serta harga jual sehingga
pengembangan dan real estat mulai bermunculan seiring dengan kelangkaan tanah
10
dan bangunan dan dampak dari meningkatnya permintaan atas tanah dan bangunan
penentuan jumlah biaya yang diakui sebagai aset dan perlakuan akuntansi selanjutnya
atas aset tersebut sampai pendapatan terkait diakui. Perlakuan akuntansi atas tanah
dan bangunan sebagai aset tetap perusahaan tentu memiliki perbedaan perlakuan pada
tanah dan bangunan sebagai persediaan sehingga berdasar pada hal-hal tersebut,
Pelaporan Keuangan”.
persediaan yang dikaji dengan menggunakan PSAK yang berkaitan dengan tanah dan
bangunan sebagai persediaan merupakan fokus penelitian dalam penelitian ini. Fokus
ini dibuat agar penelitian lebih terpusat dan membatasi penelitian agar tidak memiliki
lingkup yang terlalu luas serta agar terhindar dari kekeliruan atau menyimpang dari
C. Rumusan Masalah
Perlakuan akuntansi atas tanah dan bangun sebagai persediaan bukanlah hal
perusahaan harus mendapatkan perlakuan yang tepat karena jika terjadi suatu
kesalahan dalam persediaan, hal ini tentu akan mempengaruhi operasional perusahaan
11
(Kadim et. al., 2019). Merujuk pada hal-hal yang melatarbelakangi penelitian ini,
maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian yaitu sebagai berikut :
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan yang berdasar pada latar belakang dan rumusan
persediaan.
E. Penelitian Terdahulu
Judul Metode
No. Nama Peneliti Hasil Penelitian
Penelitian Penelitian
1. Wibowo, Ario, Perlakuan Penelitian PT. Setia Makmur, Surabaya
Placidus Akuntansi kualitatif menggunakan Metode Fisik
Mawar, Persediaan (Physical Method) untuk
Saferianus Barang Dagang mencatat persediaannya dan
Lalong, dan dan Metode LIFO (MTKP) untuk
Romy Narisa. Pengaruhnya melakukan penilaian terhadap
2020. Terhadap Persediaan Barang
Beban Pokok Dagangannya.
Penjualan. penggunaan Metode LIFO
12
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
perusahaan tidak selalu sama karena bergantung atau menyesuaiakan pada bidang apa
suatu perusahaan bergerak. Tanah dan bangunan yang tidak dijadikan aset tetap akan
memberikan pengaruh terhadap laporan keuangan. Tanah dan bangunan sebagai aset
tetap tentu akan berbeda perlakuannya ketika sebagai persediaan. Penelitian ini
diharapkan dapat menambah referensi tentang tanah dan bangunan yang dijadikan
sebagai persediaan dan dapat menjadi referensi pembanding ketika mempelajari tanah
dan bangunan sebagai aset tetap, persediaan maupun sebagai properti investasi.
14
2. Manfaat Praktis
persediaan. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
berbagai pihak yang berkepentingan untuk lebih teliti dalam menilai dan mencatat
tanah atau bangunan dalam suatu perusahaan, baik itu sebagai persediaan, aset tetap,
TINJAUAN PUSTAKA
meramalkan dampak yang akan timbul ketika manager mengambil suatu keputusan
menghadapi kondisi dan keadaan tertentu pada masa yang akan dating (Iskandar dan
diimplementasikan dalam suatu perusahaan bisa saja berbeda dengan kebijakan atau
perlakuan akuntansi pada perusahaan lainnya atau dengan kata lain, teori ini
perusahaan. Pemilihan perlakuan akuntansi yang bebas sesuai dengan kebutuhan dan
berjalan agar bonus yang manajer peroleh juga meningkat. Hal tersebut
15
16
Hogiana, 2020).
B. Aset
Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu dimana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan
perusahaan. Aset ialah Aset merupakan peralatan penunjang kegiatan suatu organisasi
dan bermanfaat untuk mencapai suatu tujuan dari perusaahaan atau organisasi
tersebut (Dewi et. al., 2018). Pengembangan usaha biasanya akan cenderung
1. Aset Lancar
kas atau untuk digunakan dalam jangka waktu satu tahun (Kusuma dan Bangun,
memenuhi kewajiban jangka pendeknya dan perusahaan dengan aset lancar yang
lebih besar daripada hutang lancarnya akan mempunyai kemampuan untuk membayar
kewajiban keuangannya tepat waktu (Mulyasri dan Subowo, 2020). Aset lancar dapat
membantu perusahaan dalam operasionalnya dan merupakan hal yang sangat penting.
Akun-akun yang tergolong dalam aset lancar yaitu kas, persediaan, perlengkapan, dll.
dalam obligasi perusahaan lain yang biasanya dimiliki dalam jangka waktu
lebih dari satu tahun (Kusuma dan Bangun, 2011). Investasi jangka panjang sering
dalam perkiraan aktiva tidak lancar dan merupakan sebagian dana yang yang
mendapatkan pendapatan terus menerus dalam jangka panjang (Ardila et. al., 2019).
18
3. Aset Tetap
Aset tetap (fixed aset) adalah aset yang secara fisik dapat dilihat
keberadaannya dan sifatnya relatif permanen serta memiliki masa kegunaan (useful
life) yang panjang (Dewi et. al., 2018). Aset tetap adalah aset yang dimiliki
perusahaan, berumur lebih dari satu tahun, dan digunakan dalam kegiatan
operasional perusahaan (Kusuma dan Bangun, 2011).Aset tetap merupakan aset yang
berwujud (tangible aset). Pada saat aset tetap diakui, maka perusahaan akan
mengakuinya sebesar biaya perolehan dari aset tetap dan perusahaan melakukan
pengukuran setelah diakui (Wijaya, 2021). Penilaian riil dari aset suatu perusahaan
sangat penting menilai aset tetapnya menggunakan salah satu metode diantara cost
model atau revaluation model (Salman et. al., 2020). Sinyal peluang investasi dapat
diperoleh dari kebijakan revaluasi aset tetap yang mempengaruhi penilaian investor
Aset tidak berwujud (intangible asets) yang dimana tidak memiliki wujud
fisik dan dihasilkan sebagai akibat dari sebuah kontrak hukum, ekonomi maupun
kontrak sosial (Dewi et. al., 2018). Aset tidak berwujud adalah aset yang tidak
mempunyai wujud pisik namun memiliki nilai yang cukup signifikan (Kusuma dan
Bangun, 2011).
19
C. Persediaan
relatif besar. Persediaan adalah suatu aktiva yang meliputi semua barang yang
dimiliki perusahaan pada saat tertentu dengan tujuan untuk dijual atau dikonsumsi
dalam satu siklus operasi normal perusahaan (Wibowo et. al., 2020). Persediaan pada
perusahaan dagang diartikan sebagai barang dagangan yang disimpan untuk dijual
persediaan diartikan sebagai bahan baku yang terdapat dalam proses produksi atau
perusahaan yang disimpan untuk dijual kembali maupun dipergunakan dalam proses
produksi sehingga menghasilkan barang yang akan dijual kembali merupakan barang
persediaan.
sedangkan pada perusahaan manufaktur persediaan terdiri dari bahan pokok, bahan
1) Jenis-Jenis Persediaan
yang melaksanakan aktivitas bisnis dengan cara memesan atau membeli barang untuk
dijual kembali untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal supaya bisa menjaga
lebih tinggi. Persediaan juga meliputi barang yang dibeli dan disimpan untuk dijual
kembali (Hermanto et. al., 2019). Seperti barang dagang yang dibeli oleh pengecer
untuk dijual kembali atau tanah dan property lainnya yang diadakan untuk dijual
kembali (Sari, 2018). Persediaan barang dagang adalah barang-barang yang dibeli
dari pihak lain, lalu disimpan digudang untuk dijual dan biasanya setiap barang
yang akan dijual tidak lagi melalui proses pengolahan secara fisik (Hutabarat
persediaan bahan penolong, persediaan dalam proses dan persediaan bahan jadi.
yang tidak jarang menjadi masalah yang sering ditemui pembuat keputusan dalam
proses produksi dan untuk menjamin adanya hal yang pasti tentang persediaan ada
saat dibutuhkan maka persediaan itu perlu dicatat dengan baik (Wullur et. al., 2016).
21
1) Persediaan bahan baku, persediaan yang telah dibeli namun belum diproses.
pemasok dari proses produksi. Persediaan bahan baku terdiri dari bahan dasar
yang dibeli dari perusahaan lain untuk digunakan dalam operasi produksi
keperluan produksi, namun bukan bahan baku yang membentuk barang jadi.
penolong antara lain minyak pelumas untuk mesin-mesin pabrik, lem, benang
untuk menjilid dan buku-buku pada perusahaan percetakan (Paraswati et. al.,
2021).
3) Persediaan dalam proses, meliputi barang setengah jadi yang butuh kerja
tambahan atau proses lanjutan sebelum menjadi barang jadi (Wullur et. al.,
4) Persediaan bahan jadi (finish-good inventory), produk yang telah selesai dan
tinggal menunggu pengiriman. Persediaan ini meliputi barang jadi yang masih
berada dalam gudang dan belum dijual oleh perusahaan (Wullur et. al., 2016).
Penilaian persediaan bahan jadi secara umum sebesar jumlah harga pokok
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang
dibutuhkan untuk memproduksi (Paraswati et. al., 2021). Barang jadi dapat
22
Persediaan yang diperlukan pada perusahaan jasa tergantung pada jasa yang
dijualnya (Siregar et. al., 2021). Perusahaan jasa seperti salon memerlukan persediaan
cuci mobil tentu memerlukan persediaan berupa sabun dan perlengkapan yang
digunakan untuk mencuci mobil. Biaya jasa seperti upah dan biaya personalia lainnya
yang secara langsung menangani pemberian jasa, termasuk tenaga penyedia dan
2) Penilaian Persediaan
karena memiliki pengaruh terhadap nilai rupiah persediaan dan biaya barang yang
dijual. Penilaian persediaan dilakukan dengan tujuan supaya dapat diketahui berapa
nilai persediaan yang tersisa dan berapa nilai persediaan yang telah dijual sehingga
jumlah laba yang diperoleh dapat diketahui (Wibowo et. al., 2020). Metode
Identifikasi Khusus, MPKP atau FIFO,MTKP atau LIFO, dan Metode rata-rata
penilaian persediaan berdasarkan arus biaya sesuai dengan fisik barang. Keutamaan
metode ini yaitu biaya persediaan per unit yang terjual dapat ditentukan dengan
akurat, dan persediaan akhir yang tersisa dapat dinilai dengan akurat pula (Pontoh,
2013:312). Metode ini pada dasarnya merupakan metode yang paling ideal karena
terdapat kecocokan antara biaya dan pendapatan (matching cost against revenue)
(Wawo, 2015).
Penggunaan metode ini juga biasanya ditolak karena metode ini bisa
dengan persediaan (Monica et. al., 2020). Metode identifikasi khusus ini biasanya
juga digunakan dalam menilai persediaan barang dagang berupa mobil atau sepeda
motor.
First In First Out (FIFO) adalah metode penilaian persediaan dengan menggunakan
atau yang menjadi saldo awal suatu periode merupakan dasar pada perhitungan nilai
barang yang terjual/terpakai sedangkan nilai persediaan akhir dinilai berdasar pada
harga pembelian/produksi yang terakhir (Lau, 2019). Metode Masuk Pertama Keluar
24
Pertama (MPKP) atau First In First Out (FIFO) ini adalah metedo yang disarankan
Metode Masuk Pertama Keluar Pertama (MPKP) atau First In First Out
(FIFO) berasumsi bahwa barang yang pertama kali dibeli merupakan barang yang
pertama kali dijual, dan barang yang terakhir kali dibeli merupakan barang yang
tersisa sebagai persediaan (Wullur et. al., 2016). Ketika penjualan atau transaksi
terjadi, maka persediaan yang lebih lama yang akan dikeluarkan lebih dahulu atau
dengan kata lain metode ini memberikan asumsi bahwa perusahaan akan
mendahulukan penjualan barang yang dibeli lebih awal (Keso et.al., 2021). Kebaikan
metode MPKP atau First In First Out ialah persediaan akhir disajikan dengan jumlah
yang menghampiri harga yang berlaku. Sedangkan kekurangan utama dari metode
MPKP ini ialah harga perolehan saat ini tidak sebanding dengan pendapatan sekarang
Masuk Terakhir Keluar Pertama (MTKP) atau Last In First Out (LIFO)
atau dibeli terakhir untuk dijual lebih awal. Jika persediaan yang hendak disimpan
mampu bertahan lama dan akan jadi lebih baik bila disimpan lebih lama, maka
alangkah baiknya jika metode LIFO yang digunakan dalam perhitungan persediaan
barang yang terakhir masuk, dan nilai persediaan akhir dihitung berdasarkan harga
Harga pokok penjualan akan berasal dari pembelian yang terakhir jika
menggunakan metode Masuk Terakhir Keluar Pertama (MTKP) atau Last In First
Out (LIFO). Namun, jika dipandang dari sisi neraca, persediaan akhir yang dihitung
dengan metode MTKP akan menghasilkan harga yang tidak mencerminkan harga
pada saat neraca disusun (monica, 2020). Ketika metode LIFO ini digunakan selama
Metode LIFO akan menghasilkan jumlah yang lebih tinggi untuk harga pokok
penjualan (HPP), jumlah yang lebih rendah untuk laba kotor dan jumlah yang lebih
rendah untuk persediaan akhir. Alasan pengaruh ini adalah biaya perolehan unit yang
paling akhir akan kurang lebih sama dengan biaya penggantinya. Dalam periode
inflasi, biaya unit yang lebih baru akan lebih tinggi dibandingkan dengan biaya unit
rata-rata persediaan dihitung berdasarkan jumlah harga perunit persediaan awal dan
harga pembelian perunit setiap pembelian yang dilakukan pada periode tertentu,
Metode Rata-Rata Tertimbang (Weighted Average atau WA) yang nilai persediaan
pada metode ini didasarkan atas harga rata-rata barang yang dibeli dalam suatu
periode tertentu dan Metode Rata-Rata Bergerak (Moving Average) yang Nilai
persediaan pada metode ini didasarkan atas harga rata-rata barang yang dibeli dalam
suatu periode tertentu (Lau, 2019). Metode ini mengasumsikan bahwa harga beli
26
sebuah persediaan yang dibeli terakhir akan menjadi beban pokok penjualam terlebih
3) Pencatatan Persediaan
pembantu bisa diawasi dari rekening kontrol persediaan barang dalam buku besar.
Rekening yang digunakan untuk mencatat persediaan ini terdiri dari beberapa kolom
yang dapat dipakai untuk mencatat pembelian, penjualan, dan saldo persediaan.
melihat kolom saldo rekening persediaan. Nilai persediaan akhir dapat diketahui tapi
perhitungan fisik tetap harus dilakukan untuk mencocokkan persediaan akhir menurut
mengharuskan adanya perhitungan barang yang masih ada pada tanggal penyusunan
jumlah barang yang masih ada dan kemudian diperhitungkan harga pokoknya. Mutasi
persediaan barang dalam metode persediaan fisik ini tidak diikuti dalam buku-buku,
27
setiap pembelian barang dicatat dalam rekening pembelian. Tidak ada catatan mutasi
persediaan barang maka harga pokok penjualan juga tidak dapat diketahui sewaktu-
waktu. Harga pokok penjualan baru dapat dihitung apabila persediaan akhir dihitung.
Perhitungan fisik (stock opname) pada saat akhir periode mutlak harus
dilakukan oleh perusahaan yang menggunakan metode pencatatan periodik. Hal ini
harus dilakukan agar dapat mengetahui dan menetapkan jumlah persediaan barang
dagangan akhir dan harga pokok penjualan selama satu periode (Paraswati et. al.,
2021).
D. Laporan Keuangan
Informasi aktual dapat memberikan informasi akurat yang relevan dengan kondisi
bisnis saat ini. Informasi paling penting di bidang keuangan untuk bisnis adalah
informasi dalam bentuk laporan atau laporan keuangan (Savitri et. al., 2019). Kinerja
menghimpun dan penyaluran dana serta sumber daya manusia dan lainnya dalam satu
periode (Mahagiyani dan Sari, 2019). Laporan keuangan sebagai hasil dari proses
suatu periode yang menjabarkan kinerja dari organisasi tersebut dan dianggap sangat
penting untuk dibuat karena dapat menggambarkan kinerja organisasi dalam suatu
kondisi keuangan suatu perusahaan merupakan informasi yang bisa digunakan untuk
memudahkan investor serta pelaku pasar modal lainnya untuk mengambil keputusan
serta menilai keadaan atau kineja keuangan suatu perusahaan (Anggraeni, 2019).
posisi keuangan untuk stakeholders terkhusus bagi kreditur, investor dan pihak-pihak
pelaporan keuangan tinggi, tetapi belum tentu pengguna mampu menyerap semua
informasi yang disajikan dalam laporan keuangan (Santoso, 2012). Kinerja keuangan
entitas laporan, dan mengevaluasi kinerja pengelola maupun ketaatan pada peraturan
menetapkan untujk melakukan adopsi penuh atas IFRS yang diklaim akan memberi
manfaat bagi peningkatan kualitas laporan keuangan dan memiliki manfaat yang
melebihi biaya, mempengaruhi tidak hanya perusahaan dalam Uni Eropa, tetapi juga
ancaman akuntansi.
dalam merancang sistem bisnis yang lebih efektif (Achmad, et. al., 2021). Segala
keuangan untuk mengevaluasi dan berguna dalam membuat suatu keputusan. PSAK 1
terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas dengan tujuan
untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus
kas entitaas yang bermanfaat bagi sebagian besar pengguna laporan keuangan dalam
teliti dalam menilai dan mencatat akun-akun yang digunakan dalam laporan
keuangan. Kondisi realitas dengan yang dilaporkan dalam laporan keuangan harus
sesuai. Pembuat laporan keuangan yang berlandaskan keimanan kepada Allah SWT.
Allah yakni bahwa Allah Maha Mengetahui Segala sesuatu yang diperbuat hamba-
Nya dan setiap perbuatan akan dimintai pertanggungjawaban sehingga dengan adanya
iman pada Allah akan membangun sikap hati-hati setiap pihak yang berkaitan dengan
30
laporan keuangan agar laporan keuangan tetap andal dan mencerminkan keadaan
sebenarnya.
kejujuran atau amanah manajer dalam pengelolaan keuangan perusahaan. Laporan ini
periode pelaporan. Nilai tanah dan bangunan yang tidak menyusut biasanya menjadi
pemilihan metode akuntansi yang dapat dipilih secara subjektif dan disesuaikan
pihak tertentu. Hal ini bertentangan dengan ajaran islam yang selalu mewajibkan
menjaga amanah dalam bermuamalah dan amanah dalam setiap aktivitas yang
dipercayakan Allah SWT menegaskan hal ini dalam al-Qur’an Surah al-Baqarah ayat
282:
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai
untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah
seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah
penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka
hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan
(apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya,
dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. Jika yang
berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia
sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan
dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki
(di antaramu). Jika tak ada dua orang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua
orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa
maka yang seorang mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan
(memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu
menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya.
Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan
lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu
itu), kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara
kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. Dan
persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling
sulit menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya hal
itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah
mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu (QS. Al- Baqarah/2:
282).
Menurut Shihab (2007) dalam Tafsir Al-Mishbah volume 1, dalam al-Qur’an
Surah al-Baqarah ayat 282 dijelaskan bahwa jika melakukan utang piutang (tidak
secara tunai) dengan waktu yang ditentukan, maka waktunya harus jelas, catatlah
Sehingga, jika yang satu lupa, yang lain mengingatkan. Janganlah bosan-bosan
mencatat segala persoalan dari yang kecil sampai yang besar selama dilakukan secara
tidak tunai. Sebab yang demikian itu lebih adil menurut syariat Allah, lebih kuat bukti
32
kalian. Yang diminta dari kalian hanyalah persaksian atas transaksi untuk
Nya dalam setiap perintah dan larangan. Dengan begitu hati kalian dapat memandang
sesuatu secara proporsional dan selalu condong kepada keadilan. Allah menjelaskan
hak dan kewajiban kalian. Dan Dia Maha Mengetahui segala perbuatan kalian dan
yang lainnya.
Ayat ini merupakan nasihat dan bimbingan dari Allah bagi hamba-hambaNya
yang beriman jika mereka melakukan muamalah secara tidak tunai, hendaklah
mereka menulisnya supaya lebih dapat menjaga jumlah dan batas muamalah tersebut,
serta lebih menguatkan bagi saksi. Ayat di atas telah menjelaskan bahwa segala
sesuatunya dalam transaksi ekonomi harus dicatat dengan baik dan benar. Hal
tersebut untuk menghindari masalah-masalah yang bisa saja timbul dikemudian hari.
keuangan yang relevan, andal dan yang berguna bagi seluruh pengguna laporan
yaitu:
dicapai oleh perusahaan. Laporan laba rugi adalah laporan yang menyajikan
tahunan.
pendanaan.
keputusan.
dan segala bentuk pengembangan lainnya yang melekat secara permanen. Menurut
tercantum dalam PDMN No.5 Tahun 1974 yang mengatur tentang industry real
estate. Dalam peraturan ini pengertian industry real estate adalah perusahaan properti
yang bergerak dalam bidang penyediaan, pengadaan serta pematangan tanah bagi
Dalam PSAK 44 tahun 2018 dijelaskan Pernyataan ini tidak mengatur real
estat yang dibangun sendiri oleh suatu perusahaan, untuk digunakan sendiri atau
disewakan kepada pihak lain karena, menurut definisi, real estat tersebut termasuk
aset tetap. Pernyataan ini juga tidak mengatur real estat yang merupakan investasi
perusahaan, baik sebagai investasi lancar maupun investasi jangka panjang Aktivitas
35
pengembangan real estat adalah kegiatan perolehan tanah untuk kemudian dibangun
tersebut dimaksudkan untuk dijual atau disewakan, sebagai satu kesatuan atau secara
pengembangan real estat. Unit bangunan adalah unit properti perumahan dan/atau
Produk yang dihasilkan dari industri real estate sangatlah beragam. Produk
tersebut dapat berupa perumahan, apartemen, rumah toko (ruko), gedung perkantoran
(office building), pusat perbelanjaan berupa mall, plaza atau trade center. Perumahan,
apartemen, rumah toko (ruko), rumah kantor (rukan), dan gedung perkantoran (office
building) termasuk dalam landed propert. Sedangkan mall, plaza, atau trade center
perkebunan kelapa sawit, hutan, pertambangan batu bara, dan lain- lain).
F. Kerangka Pikir
memberikan informasi mengenai model dan alur penelitian. Dalam kerangka pikir,
disajikan dalam bentuk bagan sistematis dan bertujuan khusus. Penelitian ini sendiri
literatur (studi pustaka). Ini meneliti tanah dan bangunan sebagai persediaan dalam
PSAK
Tanah Bangunan
Pengukuran persediaan
Identifikasi Average
MPKP/FIFO MTKP/LIFO
Khusus
Laporan Keuangan
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
ini. Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka (numerik) yang dapat
diperoleh dari rekaman, pengamatan, wawancara atau bahan tertulis (Wullur et. al.,
dan subjektif untuk membangun teori. Peneliti itu sendiri yang harus menjadi
sesuai dengan konteks (holistic kontekstual) melalui pengumpulan data dari latar
pengaruh sosial yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui
pendekatan kuantitatif.
B. Pendekatan Penelitian
literatur atau buku-buku mapun dokumen lainnya yang berkaitan dengan penelitian
sehingga diperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian. Penelusuran pustaka
37
38
tidak hanya sebagai langkah awal untuk menyiapkan kerangka penelitian dan
proposal guna memperoleh informasi sejenis dan memperdalam kajian teoretis atau
sumber perpustakaan untuk memperoleh data tanpa memerlukan riset lapangan (Zed,
C. Sumber Data
Sumber data sekunder digunakan dalam penelitian ini. Sumber data sekunder
merupakan salahsatu ciri utama dalam riset pustaka. Data sekunder adalah data yang
diperoleh peneliti dari semua sumber yang telah ada sehingga dapat dikatakan bahwa
peneliti sebagai tangan kedua. Data sekunder merupakan data yang telah
penelitian karena tujuan utama dari penelitian yaitu mengumpulkan data. Observasi
dilakukan sebagai teknik pengumpulan data. Analisis dan interpretasi data yang baik
akan diperoleh dari data yang detail dan sistematis supaya hasil yang diperoleh bisa
39
menggambarkan kondisi objek yang sedang diteliti. Sejumlah besar fakta dan data
yang dilakukan sangat penting karena hal tersebut data yang terkumpul akan diolah
1. Studi pustaka, langkah awal dalam metode pengumpulan data yang dapat
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini adalah peneliti itu sendiri. Tidak ada pilihan lain
kualitatif karena segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Keadaan
yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu
Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis serta laptop
data sekunder yang berasal dari internet, seperti ebook, jurnal, atau referensi lainnya
Teknik analisis data yang diberikan oleh Miles and Huberman dan Spradley
langkah tersebut dapat dilakukan pada semua tahap dalam proses penelitian kualitatif,
yaitu tahap deskripsi, fokus, dan seleksi. Teknik analisis data dalam penelitian ini
menggunakan model Miles dan Huberman. Tiga kegiatan analisis data menurut Miles
dan sejenisnya, tetapi yang paling sering digunakan adalah teks yang
bersifat naratif.
3. Penarikan kesimpulan, peneliti sudah mulai mencari arti tentang segala hal
yang telah dicatat atau disusun menjadi suatu konfigurasi tertentu dari
Uji keabsahan data meliputi uji kredibilitas data (validitas internal), uji
uji krebilitas data (Hardani dkk: 233). Uji keabsahan data dapat dilakukan dengan
metode tersebut.
42
satu orang dalam pengumpulan dan analisis data. Teknik ini diakui
dan bebas dari konflik kepentingan agar tidak justru merugikan peneliti
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau
metode pemeriksaan keabsahan data karena data penelitian didapatkan dari berbagai
sumber.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Tanah
karena tanah (bumi) adalah termasuk dalam klasifikasi aset berwujud (tangible asset)
yang sangat sensitif dengan situasi yang ada dalam kehidupan masyarakat (Hudja dan
Fadhlia, 2019). Kepadatan penduduk, jarak, ukuran dan situasi jalan, fasilitas-fasilitas
untuk masyarakat yang tersedia serta lingkungan yang aman dari banjir merupakan
aspek-aspek yang memiliki pengaruh terhadap nilai tanah (Bintang et al., 2017).
Persepsi atau pandangan serta perilaku yang khas manusia biasanya timbul dari
pengaruh tanah sebagai salah satu sumber daya dalam setiap sisi kehidupan (Fahirah
(tanah dan perairan) dan tubuh bumi yang ada dibawahnya, contoh: sawah, ladang,
kebun, tanah pekarangan, tambang, dan lain-lain. Keunikan tanah sebagai sumber
berdasar pada karakteristik, sifat, dan kemampuannya (Fahirah et. al., 2010).
1) lokasi,
43
44
4) manfaat,
5) irigasi,
Apabila tanah tersebut tidak dimanfaatkan dalam usaha perusahaan dan dimiliki
untuk tujuan spekulasi maka akan dicatat dalam rekening investasi jangka panjang.
B. Bangunan
teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada tanah dan/atau perairan, yang
digunakan menjadi tempat tinggal atau tempat berusaha atau tempat yang dapat
bertingkat, pusat perbelanjaan, jalan tol, kolam renang, anjungan minyak lepas pantai,
sebagai berikut :
2) Rekayasa,
45
3) Tahun pembuatan,
4) Fasilitas bangunan.
1) Bangunan baja
pengembang memiliki persediaan berupa tanah dan atau bangunan. Unit properti real
estate mencakup unit properti perumahan dan/atau komersial dan/atau industri beserta
Persediaan adalah barang serta bahan dan peralatan yang dibutuhkan untuk
dagangan/bahan jadi, bahan yang masih dalam proses produksi untuk diselesaikan
kemudian dijual, dan bahan baku dan bahan pembantu untuk memproduksi barang
yang akan dijual kembali dalam operasional perusahaan (Suwarjuwono dan Ritango,
2017). Hal ini senada dengan pendapat Windasari dan Linawati (2020) yang
46
mengatakan bahwa persediaan merupakan aset lancar berupa barang yang dimiliki
oleh perusahaan dengan tujuan untuk dijual kembali atau dikonsumsi dalam operasi
manajemen persediaan seperti dokumentasi manual dan catatan jurnal dan ada
kemungkinan besar untuk salah menempatkan angka yang hal tersebut akan
mengalami peningkatan hanya pada suatu musim, maka biaya yang timbul
karena stock yang kurang atau habis dapat terhindari. Hal tersebut juga
atau disewakan, sebagai satu kesatuan atau secara eceran (retail). Aktivitas
47
pengembangan real estat juga mencakup perolehan tanah kaveling, kemudian tanah
Tanah dan bangunan pada suatu perusahaan biasanya tergolong dalam aset
tetap. Tanah merupakan harta yang digunakan untuk tujuan usaha dan tidak dikenai
penyusutan, maka biaya yang dikenakan pada tanah merupakan biaya yang secara
langsung berhubungan dengan masa manfaat yang tidak terbatas. Tanah dan
bangunan dalam perusahaan pengembangan real estate tidak hanya tergolong dalam
aset tetap, melainkan sebagai persediaan yang tergolong dalam aset lancar perusahaan
karena aktivitas utama perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan real estate
adalah jual beli tanah dan bangunan atau hanya kaveling tanah.
Sebagai salah satu aktiva lancar, masalah yang umumnya timbul ialah
bagaimana melaporkan value persediaan akhir pada laporan posisi keuangan (neraca)
serta laporan laba rugi. Perubahan nilai tanah dan bangunan pada suatu properti
dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya yaitu ekonomi, lokasi, kondisi alam,
real properti (Putra, 2011). Overstated atau understated atas laba yang dihasilkan oleh
perusahaan bisa saja hadir karena kesalahan pengakuan persediaan (Kadim et. al.,
berbeda. Metode akuntansi yang digunakan juga bisa memiliki pengaruh atas laba
yang nantinya dilaporkan, jumlah pajak yang akan dibayar, dan nilai rasio yang
48
berbeda-beda. Ketika persediaan perusahaan juga cukup besar maka perusahaan tidak
dapat terhindar dari biaya yang harus dikeluarkan untuk menjaga persediaan tetap ada
serta operasional perusahaan akan terhambat ketika persediaan juga tidak tercukupi
atau tidak ada (Sari, 2018). Keberadaan persediaan tentu akan mempengaruhi neraca
dan laporan laba rugi karena persediaan menjadi penopang lancarnya operasional
perusahaan.
biaya pembelian, biaya konversi, dan biaya lain yang timbul sampai persediaan
berada dalam kondisi dan lokasi saat ini. Biaya-biaya yang harus diperhatikan
sebelum menentukan nilai persediaan harus dipertimbangkan dan dicatat dengan baik.
biaya atau beban. Tanah dan bangunan adalah bentuk persediaan dari aktivitas
pengembangan real estat sehingga biaya-biaya yang diakui atau terkait dengan
yang berhubungan langsung dengan aktivitas pengembangan real estate dan biaya
proyek tidak langsung yang berhubungan dengan beberapa proyek real estate
dialokasi dan dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estate. Biaya yang tidak
jelas hubungannya dengan suatu proyek real estate, seperti biaya umum dan
tertentu.
memadai.
Biaya perolehan tanah mencakup biaya sebelum perolehan tanah atau sampai
perusahaan memperoleh izin perolehan tanah dari pemerintah. Biaya perolehan tanah
yang dapat dikapitalisasi adalah biaya yang berhubungan dengan aktivitas perolehan
tanah. Biaya perolehan tanah mencakup, tetapi tidak terbatas pada komponen biaya
sebagai berikut :
50
d. Gaji karyawan
Biaya perolehan tanah mencakup biaya pembelian area tanah, termasuk semua
biaya yang secara langsung mengakibatkan tanah tersebut siap digunakan sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan. Biaya perolehan tanah mencakup, tetapi tidak
pelaksanaan proyek
a. Asuransi
5. Biaya pinjaman
Tabel 4.1.
seluruh bidang, termasuk tanah dan bangunan. Tanah dikatakan tidak mengalami
penyusutan seperti aset tetap lainnya. Nilai tanah dan bangunan beberapa tahun
sebelumnya akan jauh berbeda dengan nilai tanah dan bangunan beberapa tahun
kedepan karena nilai uang atau perekonomian juga meningkat. Lokasi, aksesbilitas,
dan lingkungan sosial turut mempengaruhi nilai tanah dan bangunan. Tanah yang
memiliki lokasi strategis atau memiliki akses yang mudah dengan pusat aktivitas
sudah tidak layak atau nilai manfaatnya berkurang. Ketika terjadi bencana dalam
suatu pusat kota dan sulit untuk dipulihkan aktivitas sekitarnya, maka nilai tanah di
54
pusat kota tersebut bisa saja menyusut karena sudah tidak andal digunakan untuk
operasional perusahaan. Tanah dan bangunan yang kondisi alamnya rawan bencana
real eastat harus dinilai dengan bijak. Kesalahan dalam penilaian persediaan akan
Paragraf 37-44 diatas, maka dapat disimpulkan bahwa harga perolehan tanah terdiri
yang meliputi, antara lain harga beli, komisi pembelian, bea balik nama atau
tanah, biaya pembongkaran bangunan, dan seluruh biaya yang dikeluarkan hingga
tanah tersebut siap untuk digunakan atau dijual kembali. Sedangkan harga perolehan
balik nama atau administraasi lainnya dan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk
selalu sama karena itu, perusahan harus menyesuaikan dengan kondisi dan bijak
dalam menentukan dan mengeluarkan biaya yang berkaitan dengan perolehan tanah
dan bangunan. Hal tersebut agar tidak terjadi kekeliruan atau kesalahan dalam
menentukan harga perolehan atau nilai persediaan tanah dan bangunan, maupun
FIFO (First in First Out), LIFO (Last In First Out), dan Average (Windasari dan
Linawati, 2020). Sedangkan menurut Lubis dan Dewi (2017:33) ada beberapa
metode penilaian persediaan dalam akuntansi antara lain metode identifikasi khusus,
Metode ini biasanya digunakan untuk menilai persediaan yang dapat dengan
mudah dibedakan secara fisik. Setiap persediaan dapat diidentifikasi asalnya sehingga
22 menjelaskan bahwa biaya persediaan yang secara umum tidak dapat ditukar
dengan persediaan lain (not ordinary interchangeable) dan barang atau jasa yang
barang yang dijual dengan tiap jenis dalam persediaan secara spesifik. Perusahaan
real estate yang memiliki persediaan tanah dan bangunan di beberapa lokasi yang
berbeda, maka nilai persediaan disetiap lokasi tersebut akan berbeda karena
tergantung dengan kondisi sekitarnya. Nilai persediaan tanah saat ini harus dinilai
dan bangunan, maka jika persediaan tanah yang diperoleh beberapa tahun
Rp 9.000.000//𝑚2 , maka nilai persediaan saat ini mengikut dengan nilai tanah saat ini
Jika perusahaan pengembang real estat memiliki persediaan berupa tanah dan
bangunan, maka nilai persediaan harus dikapitalisasi sesuai dengan kondisi tanah dan
bangunannya juga. Nilai persediaan tanah saat diperoleh harus diperbaharui dengan
nilai tanah yang terbaru.kemudian, harga perolehan bangunan, mulai dari proses
pembangunan atau peruntuhan hingga bangunan tersebut siap dijual juga harus di
kapitalisasi kedalam nilai persediaan. Jadi jika nilai tanah saat ini Rp 450.000.000
dan nilai bangunan saat ini Rp 900.000.000, maka nilai persediaan perusahaan adalah
1.350.000.000.
57
Nilai tanah yang diperoleh perusahaan pada awal pembelian harus dinilai
kembali agar perusahaan tidak mengalami kerugian dan kualitas informasi laporan
keuangan dapat terjaga. Stakeholders harus jeli atau teliti dalam menilai persediaan
berupa tanah dan bangunan dalam perusahaan real estat. Kerugian dan kekeliruan
tanah yang cukup material atau bahkan bisa dijadikan lahan kecurangan oleh
beberapa pihak.
Penetapan harga pokok persediaan akan sulit ketika dalam suatu periode,
persediaan-persediaan yang ada didapatkan dengan harga yang tidak sama. Jika hal
tersebut terjadi, kebijakan menentukan harga perolehan atau harga beli harus
ditentukan agar didapatkan harga pokok persediaan. Seluruh biaya yang dikeluarkan
perusahaan yang bergerak dalam pengembangan dan real estate memperoleh tanah
Metode identifikasi khusus ini sangat sesuai untuk digunakan dalam menilai
persediaan berupa tanah dan bangunan karena nilai tanah dan bangunan yang tidak
identifikasi khusus sangat diperlukan. Metode ini biasanya hanya diterapkan pada
suatu entitas yang memiliki persediaan yang tidak terlalu banyak, bernilai tinggi, dan
2. FIFO
yang dimaksud dalam metode identifikasi khusus, dihitung berdasarkan rumus biaya
masuk pertama keluar pertama (MPKP) atau rata-rata tertimbang. Persediaan harus
dihitung menggunakan rumus biaya yang sama pada seluruh persediaan yang
memiliki sifat dan kegunaan yang sama. Metode ini memberikan asumsi bahwa
paling awal atau pertama dibeli akan dijual atau diproduksi terlebih dahulu dan
persediaan yang tersisa dalam persediaan akhir akan dijual atau digunakan kemudian.
Out) pada perusahaan pengembang real estat akan sulit mencapai nilai keakuratannya.
Metode ini mengasumsikan nilai persediaan yang terakhir dibeli sebagai nilai
persediaan saat ini. Ketika tanah yang dibeli empat tahun lalu bernilai Rp
500.000.000, dan tanah yang dibeli dua tahun kemudian bernilai Rp 600.000.000,
maka saat ini persediaan tanah yang empat tahun lalu dijual dengan harga Rp
600.000.000, padahal seharusnya persediaan tanah tersebut harusnya dinilai lebih dari
itu karena persediaan tanah telah disimpan selama bertahun-tahun dan mengalami
peningkatan nilai.
dikatakan tidak sesuai untuk diterapkan dalam penilaian persediaan tanah dan
bangunan. Asumsi dalam metode FIFO belum cukup akurat untuk membantu dalam
menilai persediaan tanah dan bangunan. Tanah dan bangunan yang lebih dahulu
59
diperoleh, tidak bisa dinilai dengan persediaan tanah dan bangunan yang diperoleh
terakhir. Jika hal tersebut terjadi, informasi dalam laporan keuangan akan
berkualitas.
Biaya unit yang lebih dahulu akan lebih rendah jika di bandingkan dengan
biaya unit paling akhir ketika metode First In First Out di gunakan selama masa
inflasi. Laba kotor lebih tinggi akan dihasilkan dari implementasi perhitungan dan
penilaian persediaan ini. Namun, persediaan harus digantikan dengan harga yang
lebih tinggi dari yang ditunjukan oleh harga pokok penjualan (Wullur et. al., 2016).
3. Metode Rata-rata
Harga yang sama (harga rata-rata) digunakan dalam metode rata-rata sebagai
dasar untuk menilai seluruh persediaan untuk dijual yang sejenis dalam suatu periode
(Monica, 2020). First In First Out, Last In First Out, dan metode rata-rata ialah
metode yang paling netral untuk digunakan ketika metode identifikasi khusus rumit
atau kemungkinan tidak dapat dipakai terlebih lagi ketika harga barang mengalami
Metode ini tidak memperhatikan waktu barang masuk dan keluar. Penentuan
harga diperoleh didasarkan pada rata-rata harga perolehan semua barang. Nilai
persediaan akhir akan menghasilkan nilai antara nilai persediaan metode FIFO dan
nilai persediaan LIFO ketika menggunakan metode persediaan ini (Sari, 2018).
60
Metode Lower of Cost or Market atau metode lebih rendah biaya atau pasar
harga pasar. Metode mana yang lebih rendah antara harga pokok dan harga pasar
digunakan apabila terjadi perubahan nilai persediaan yang lebih rendah daripada
dipertanggungjawabkan.
market:
pasar persediaan.
penggantian.
diperlukan.
Tabel 4.2.
adalah metode identifikasi khusus. Metode ini dapat memberikan nilai yang cukup
wajar, terlebih lagi jika identifikasi dilakukan dengan menilai kembali persediaan
tanah dan bangunan sesuai dengan kondisi awal perolehannya dan kondisi terkini.
Persediaan tanah dan bangunan memiliki nilai manfaat yang tinggi sehingga
Penilaian tanah dapat dilakukan berdasarkan nilai wajar atau nilai pasar yang akan
identifikasi khusus untuk menilai kembali nilai bangunan, jika terjadi penyusutan,
dapat dinilai sesuai dengan metode penyusutan yang dipilih perusahaan. Jika metode
identifikasi khusus diterapkan dalam menilai kembali persediaan tanah dan bangunan,
menjadi naik atau dapat pula berdampak pada penurunan nilai persediaan tanah dan
bangunan.
nilai wajar dari suatu aset tetap yang direvaluasi. Beberapa aset tetap yang mengalami
perubahan nilai wajar signifikan dan fluktuatif perlu dilakukan revaluasi setiap tahun.
Sedangkan untuk perubahan nilai wajar yang tidak signifikan tidak perlu dilakukan
revaluasi setiap tahun. Namun demikian, asset tersebut mungkin perlu direvaluasi
keliru bisa berdampak pada kualitas laporan keuangan yang tidak bisa dimanfaatkan
untuk menjadi acuan atau patokan bagi user. Pemilihan metode penilaian persediaan
yang akan digunakan merupakan hak bagi setiap perusahaan dan penggunaan metode
tersebut harus dilakukan secara konsisten agar informasi laporan keuangan yang
pengembang real estat biasanya digolongkan dalam lima macam unsur, yaitu: tanah,
sarana dan prasarana, bangunan dalam kontruksi, bangunan siap dijual, tanah siap
Persediaan Rp xxx
Persediaan Rp xxx
64
kali adanya pembelian dan penjualan persediaan yang bisa diketahui secara up to
date. Total jumlah yang tercatat persediaan dicatat sesuai dengan jenis klasifikasi
persediaan dan dinyatakan sebesar nilai realisasi neto. Hal tersebut telah sesuai
Tanah dan bangunan yang secara fisik merupakan aset tetap berwujud, maka
tanah dan bangunan harus dinilai dengan penilaian wajar meskipun sebagai
persediaan. Penilaian dan pencatatan persediaan tanah dan bangunan dicatat sesuai
harga dan biaya perolehan. Setelah periode perolehan, tanah dan bangunan harus
Laporan Keuangan
tanah dan/atau bangunan. Tanah dan bangunan sebagai persediaan harus rutin dinilai
perolehan dan nilai realisasi neto (the lower of cost or net realizable value). Biaya
yang dimaksud dalam hal ini adalah tanah dan bangunan yang diperoleh atau yang
65
sedang dalam penyelesaian untuk dijual dalam kegiatan usaha normal. Nilai realisasi
neto adalah taksiran harga penjualan dalam kegiatan usaha normal yang didasarkan
pada harga pasar pada tanggal pelaporan dan didiskontokan untuk nilai waktu uang,
jika material, dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya untuk
nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi neto dan penurunannya diakui sebagai rugi
pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun yang
bersangkutan.
yang belum dikembangkan, biaya pengembangan langsung dan tidak langsung yang
pinjaman. Dalam pelaporan keuangan, akun tanah yang sedang dikembangkan akan
dipindahkan ke tanah yang tersedia untuk dijual (persediaan tanah atpada saat
pengembangan tanah dan bangunan telah selesai. Semua biaya proyek dialokasikan
secara proporsional ke tanah yang dapat dijual berdasarkan luas area masing-masing.
tanah yang telah selesai dikembangkan ditambah dengan biaya konstruksi, biaya
pinjaman dan biaya lainnya yang dapat diatribusikan pada aktifitas pengembang
untuk setiap unit bangunan menggunakan metode area yang dapat dijual. Biaya
pengembangan tanah, termasuk tanah yang digunakan sebagai jalan dan prasarana
atau area yang tidak dapat dijual lainnya, dialokasikan kedalamnya. Setelah
66
bangunan.
Tabel 4.4
pelaporan sampai proyek selesai secara substansial, jika terjadi perubahan dasar,
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Tanah dan bangunan dalam perusahaan pengembangan real estate tidak hanya
tergolong dalam aset lancar. Persediaan tanah dan bangunan memiliki nilai
2. Tanah dan bangunan yang secara fisik merupakan aset tetap berwujud, maka
tanah dan bangunan harus dinilai dengan penilaian wajar meskipun sebagai
sesuai harga dan biaya perolehan. Setelah periode perolehan, tanah dan bangunan
B. Implikasi
dari penelitian ini yaitu agar perusahaan pengembangan real estat yang menjadikan
akuntansi yang sesuai dengan bijak agar laporan keuangan yang dihasilkan dapat
67
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Agung Budi Sulistiyo, dan Whedy Prasetyo. 2021. Analisis dan Desain
Sistem Informasi Kinerja Keuangan Badan Usaha PP. Salafiyah Syafi’iyah
Sukorejo Situbondo. Jurnal Akuntansi dan Pajak. 21 (2): 327-332.
Andini, Rifka dan Fandi Kharisma. 2021. Pengaruh Jumlah Aset dan Laba Terhadap
Utang di Perusahaan Indeks LQ45 Pada Tahun 2018 – 2019. Borneo Student
Research. 2 (2): 1355-1362.
Astarini, Dewa Ayu Oki. 2020. Analisis Metode Pengakuan Pendapatan Dan Beban
Atas Perusahaan Real Estate Pada PT. Maura Lombok Sesuai Dengan PSAK
No. 44. REKAN : Riset Ekonomi, Akuntansi dan Perpajakan. 1(2): 55-65.
Bintang, Andika Presley, Tri Oldy Rotinsulu, dan Daisy Engka. 2017. Analisis
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Tanah Di Kota Manado. Emba, 1–
18.
Darmanto dan Karlina Hogiana Suprihadi Putri. 2020. Linkages Financial Distress,
Growth Opportunities, Litigation Risk, Political Cost And Accounting
Conservatism. Media Akuntansi | 32 (2).
68
69
Dewi, Suryani, Linda Miftahul Jannah, dan Yuwan Jumaryadi. 2018. Analisis Dan
Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset Tetap Pada PT. Metis
Teknologi Corporindo. Jurnal Sistem Informasi, Teknologi Informasi dan
Komputer. 9 (1).
Dinanti, Aldila dan Ginanjar Adi Nugraha. 2018. Pelaporan Keuangan Organisasi
Nirlaba. Jurnal Ekonomi, Bisnis, dan Akuntansi (JEBA). 20(1).
Fahirah, F. Armin Basong, dan Hermansyah Tagala. 2010. Identifikasi Faktor yang
Mempengaruhi Nilai Jual Lahan da Bangunan pada Perumahan Tipe
Sederhana. Jurnal SMARTek. 8(4): 251-269.
Hudja, Nadia dan Wida Fadhlia. 2019. Analisis Tingkat Akurasi Penetapan Nilai Jual
Objek Pajak (NJOP) Bumi dengan Menggunakan Metode Assessment Sales
Ratio di Kota Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi
(JIMEKA). 4(3): 558-568.
Hutabarat, Ruth Setia dan Thetty Surienty Rajagukguk. 2021. Pencatatan dan
Penilaian Persediaan Barang Jadi Pada Usaha Gula Merah Ibu Laila
Berbasiskan SAK EMKM. Jurnal Ekonomi Bisnis, Manajemen dan
Akuntansi. 1 (1): 1-8.
Inawati, Wahdan Arum, Muhamad Muslih, dan Kurnia. 2021. Pengaruh Kompetensi
Komite Audit, Kepemilikan Manajemen dan Ukuran Dewan Komisaris
Terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. 23(1):
121-132.
70
Imbing, Ovelia Veradina. 2013. Analisis Penetapan NJOP dan Implikasinya Terhadap
Penerimaan PBB di Kota Manado. Jurnal EMBA. 1(3): 484-493.
Iskandar, Okto Reyhansyah dan Sparta. 2019. Pengaruh Debt Covenant, Bonus Plan,
Dan Political Cost Terhadap Konservatisme Akuntansi. EQUITY: Jurnal
Ekonomi, Manajemen, Akuntansi. 22 (1): 47- 62.
Kadim, A., Adji Suratman, dan Muhammad Abdul Muis. 2019. Analisis Pengaruh
Rasio Lancar, Perputaran Persediaan Dan Margin Laba Kotor Terhadap
Pemilihan Metode Persediaan Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di
Bei Tahun 2013-2015. Jurnal Ilmiah Manajemen FORKAMMA. 2 (2): 18-30.
Keso, Steavano Julio, Ventje Ilat, dan Treesje Runtu. 2021. Evaluasi Penilaian
Persediaan Barang Dagangan Pada UD Credit di Kota Manado. Jurnal EMBA,
9(2):532-539.
Kieso, D.E., Weygandt, J.J & Warfield, T.D. 2011. Intermediate accounting volume
1, IFRS edition. New Jersey: Wiley
Khidmat, B. W., Wang, M., & Awan, S. 2019. The value relevance of R&D and free
cash flow in an efficient investment setup: Evidence from Chinese A-listed
firms. AJAR: Asian Journal of Accounting Research.
Kuncoro, Mudrajad. 2013. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi: Bagaimana
Meneliti dan Menulis Tesis?. Edisi 4. Jakarta: Erlangga.
Lubis, Rahmat Hidayat dan Ratna Sari Dewi. 2017. Akuntansi Keuangan Menengah
I. Cetakan Ke-1. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
71
Mat, T. Z. T., Johari, N. R. M., Azis, M. A. A., dan Hashim, M. R. 2018. Influence of
Information Technology, Skills and Knowledge, and Financial Resources on
Inventory Management Practices Amongst Small and Medium Retailers in
Malaysia. Asia-Pacific Management Accounting Journal. 13(2): 173–200.
Mahagiyani dan H. R. Sari. 2019. Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Bakrie
Sumatera Plantations, Tbk. dan PT. Astra Agro Lestari, Tbk. Periode 2014-
2016. Journal of Applied Managerial Accounting. 3(1): 147-154.
Mulyasri, Ade Ningrum dan Subowo. 2020. Analisis Profitabilitas, Struktur Aset,
Dan Pertumbuhan Aset Terhadap Struktur Modal Yang Dimoderasi
Likuiditas. Gorontalo Accounting Journal. 3(1): 16-29.
Monica, Sunarji Harahap, dan Elidawati. 2020. Analisis Pengendalian Internal Atas
Persediaan dan Pembelian Pada PT. Catur Anugerah Sejati Medan. Jurnal
Bisnis Kolega (JBK), 6 (1): 17-32.
Mursito, B., & Samrotun, Y. C. (2014). Penilaian Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)
Yang Berkeadilan Dengan Menggunakan Metode Sales Assessment Ratio.
Economic And Business Research Festival, 8(33), 44.
Naimah, Zahroh. 2014. Relevansi Informasi Akuntansi: Suatu Kajian Teoritis. Jurnal
Buletin Studi Ekonomi. 19(1): 105-117.
Nurdin, Maryam dan Ika Milka. 2021. Analisis Nilai Informasi Laporan Keuangan.
Jurnal Manajemen Perbankan Keuangan Nitro (JMPKN). 4 (1): 31-38.
72
Paraswati, Sawindri Dyah, Jenny Morasa, dan Hendrik Gamaliel. 2021. Analisis
Metode Pencatatan dan Penilaian Persediaan Barang Dagang pada PT. Hasjrat
Abadi Cabang Manado. Jurnal EMBA. 9 (1): 94-101.
Prastowo. 2009. Panduan Lengkap Pajak. Jakarta: Penerbit Raih Asa Sukses.
Santoso, Ari Budi. 2020. Pengaruh Kualitas Pelaporan Keuangan Terhadap Asimetri
Informasi Dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Pemoderasi Pada Perusahaan
Manufaktur di BEI. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi. 1 (4): 32-37.
Sari, Dian indah. 2018. Analisis Perhitungan Persediaan dengan Metode FIFO dan
Average Pada PT. Harapan. Perspektif. XVI (1): 31-38.
Savitri, E., Andreas, dan R. A. S. Surya. 2019. Influencing Factors: The Timeliness of
Financial Reporting Submissions. Business and Management Studies .5(1):
43-51.
Shihab, M. Quraish. 2002. Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-
Qur’an volume 15. Jakarta: Lentera Hati.
______. 2007. Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an volume 1.
Jakarta: Lentera Hati.
Smith, J. M., dan Skousen,K. F. 2013. Akuntansi Intermedite jilid 1 dan 2. Edisi
Kesembilan. Jakarta: Penerbit Erlangga.
73
Suwarjuwono, Puji dan Irwan Taufiq Ritonga. 2017. Analisis Tingkat Pengungkapan
Akun Persediaan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah di Jawa.
Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis. 4(2):173-188.
Utami, Wikan Budi dan Sausan Devi Ratih. 2020. Factors Affecting the Flow Time
of Presentation of Financial Statements. International Journal of Economics,
Business and Accounting Research (IJEBAR). 4 (2)
Waninda dan Fefri Indra Arza. 2019. Relevansi Informasi Laporan Keuangan Accrual
Basis: Kemampuan Rasio Keuangan dalam Memprediksi Status Financial
Distress Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota Se- Indonesia Periode 2015-
2017. Jurnal Eksplorasi Akuntansi. 1(2): 795-813.
Wawo, Andi. 2015. Evaluasi Metode Penilaian Persediaan Tanah pada Perusahaan
Properti. ASSETS. 5(1): 1-12.
Wibowo, Ario, Placidus Mawar, Saferianus Lalong, dan Romy Narisa. 2020.
Perlakuan Akuntansi Persediaan Barang Dagang dan Pengaruhnya Terhadap
Beban Pokok Penjualan. Jurnal Manajemen Akuntasi Palapa Nusantara, 5
(1): 50-62.
Wijaya, Chandra Ferdinand . 2020. Revaluasi Aset Tetap pada Perusahaan Sektor
Industri Manufaktur di Indonesia. Jurnal Akuntansi, Program Studi
Akuntansi.13(1): 84-98.
Wullur, Rachel Anly Marilyn Lingkanwene, Herman Karamoy, dan Winston Pontoh.
2016. Analisis Penerapan Akuntansi Persediaan Berdasarkan Psak No.14 Pada
PT. Gatraco Indah Manado. Jurnal Riset Akuntansi, 11 (1): 1-9.
Yacub, Iswanti Ninda dan Rindu Rika Gamayuni. 2019. Analisis Kualitas Informasi
Akuntansi Sebelum dan Sesudah Penerapan International Financial Reporting
Standards (IFRS) Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI.
Kompartemen: Jurnal Ilmiah Akuntansi. 17(2): 208-217.
74
beralamatkan Desa Tamaona, Kec. Kindang Kab. Bulukumba pada tahun 2010, pada
Ja’far Banyorang, Kab. Bantaeng dan selesai pada tahun 2016. Setelah menempuh
2016 di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar pada program studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, hingga biografi ini dibuat.