Anda di halaman 1dari 30

Perhitungan Biaya

Pesanan dan Biaya Proses


Nur Azlia Hasana (921419035)
Konsep Dasar Job Order
Costing
• Job-Order Costing (biaya berdasarkan pesanan) adalah suatu
metode perhitungan biaya yang didasarkan pada sistem produksi
berdasarkan pesanan.
• Sistem Job-Order Costing digunakan untuk perusahaan yang
memproduksi bermacam produk selama periode tertentu, selain itu
juga dapat digunakan pada perusahaan jasa.
• Biaya dihitung secara individual untuk masing-masing pekerjaan
Konsep Dasar Process Costing
• Process Costing (biaya berdasarkan proses) adalah perhitungan
biaya yang digunakan pada perusahaan yang memproduksi satu
jenis produk dalam jumlah besar dan dalam jangka panjang
• Prinsip dasar: mengakumulasikan biaya dari operasi atau
departemen tertentu selama satu periode penuh (bulanan,
kuartalan, tahunan) dan kemudian membaginya dengan jumlah
unit yang diproduksi selama periode tersebut® biaya dihitung per
departemen.
Job-Order Costing
• Menyediakan jasa yang berbeda kepada setiap pelanggan
• Pesanan (job) : satu unit atau serangkaian unit yang berbeda
• Contoh : percetakan, konstruksi, pembuatan perabot, perbaikan mobil, dan jasa kecantikan, dll.

Process Costing
• Secara besar-besaran memproduksi produk yang hampir sama / sejenis
• Contoh : perusahaan makanan, semen, bahan bakar, dan bahan kimia
• Biaya satu unit produk, identik dengan biaya produk lainnya
Biaya pesanan (Job Order) vs Biaya Proses ( Process
● Persamaan :
)
○ Sistem pembebanan biaya
○ Perbedaan :
Perhitungan Biaya Pesanan Perhitungan Biaya Proses

1. Produk bervariasi / heterogen 1. Produk homogen, massal

2. Biaya di akumulasi berdasarkan 2. Biaya di akumulasi berdasarkan proses


pekerjaan / pesanan atau department

3. Biaya per unit : total biaya pekerjaan Biaya per unit : Biaya proses
unit yang diproduksi unit yang diproduksi
Job Order Costing
 Sistem perhitungan biaya berdasar pesanan (Job Order Costing)
Sistem atau metode pengakumulasian/ pengumpulan biaya produksi untuk
menentukan harga pokok produk pada perusahaan yang menghasilkan produk atas
dasar pesanan.

 Tujuan Penggunaan
Job Order Costing: untuk menentukan harga pokok produk dari setiap pesanan,
baik harga pokok produk secara keseluruhan tiap pesanan maupun per satuan.
Karakteristik Proses Produksi
Berdasar Pesanan
Karakteristik Proses Produksi berdasar pesanan adalah sebagai berikut :

1. Sifat produksi : terputus-putus/intermitten


2. Tujuan produksi : untuk memenuhi pesanan
3. Bentuk produksi : sesuai dengan spesifikasi pesanan
4. Dasar produksi : atas dasar order

Contoh perusahaan yang berproduksi berdasar pesanan, yaitu: perusahaan


mebel, perusahaan modiste, perusahaan industri pesawat terbang, industri
galangan kapal, dan lain-lain.
Karakteristik Pengumpulan Biaya
Produksi Berdasar Job Order Costing
 Biaya produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan
biaya overhead pabrik dikumpulkan secara individual untuk tiap-tiap pesanan.
 Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung dibebankan secara
langsung terhadap pesanan yang bersangkutan.
 Biaya overhead pabrik (BOP) dibebankan kepada tiap-tiap pesanan atas dasar
tarif yang ditentukan di muka (predetermined rate).
 Untuk mengumpulkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan BOP
pada tiap-tiap pesanan digunakan kartu harga pokok pesanan
 Harga pokok produk per satuan dihitung sebagai berikut :
Jumlah harga pokok pesanan tertentu
Harga pokok per satuan = ------------------------------------------
Jumlah satuan produk pesanan ybs
Karakteristik Pengumpulan Biaya
Produksi Berdasar Job Order Costing
● Pengelompokan biaya dalam kategori fungsionalnya :
○ Biaya Produksi
■ Biaya yang berkaitan langsung dengan pembuatan barang
○ Biaya Non Produksi
■ Biaya yang berkaitan dengan fungsi perancangan,
pengembangan, pemasaran, distribusi, layanan pelanggan, dan
administrasi umum.
Karakteristik Pengumpulan Biaya
Produksi Berdasar Job Order Costing

● Biaya Produksi
○ Biaya bahan baku langsung
■ Bahan langsung : bahan yang dapat ditelusuri ke barang /
jasa yang diproduksi, dapat langsung dibebankan ke dalam
produk.
■ Contoh : besi pada mobil, kayu pada perabotan rumah,
alkohol pada tisu pembersih muka, kain pada jeans, dll.
Karakteristik Pengumpulan Biaya
Produksi Berdasar Job Order Costing
○ Biaya Tenaga kerja langsung
■ Tenaga kerja langsung : tenaga kerja yang dapat ditelusuri pada barang atau jasa
yang sedang diproduksi.
■ Contoh : karyawan yang mengubah bahan baku menjadi produk atau
menyediakan jasa kepada pelanggan.
○ Biaya Overhead
■ Semua Biaya produksi selain bahan langsung dan tenaga kerja langsung.
■ Contoh : listrik, pengawasan, pajak, penyusutan mesin, biaya lembur karyawan,
sewa mesin
Karakteristik Pengumpulan Biaya
Produksi Berdasar Job Order Costing
○ Biaya Non Produksi
○ Biaya penjualan dan administrasi
■ Terdapat dua kategori biaya non produksi yang lazim : Biaya
penjualan dan biaya administrasi.
■ Biaya penjualan : biaya-biaya yang diperlukan untuk
memasarkan, mendistribusikan, dan melayani produk atau jasa.
■ Contoh :
○ Gaji dan komisi tenaga penjual
○ Biaya iklan
○ Pergudangan dan pengiriman
Karakteristik Pengumpulan Biaya
Produksi Berdasar Job Order Costing
■ Biaya administrasi : seluruh biaya yang berkaitan dengan penelitian,
pengembangan, dan administrasi umum yang tidak dibebankan ke dalam
biaya pemasaran maupun produksi.
■ Contoh :
○ Gaji eksekutif puncak
○ Gaji pegawai kantor
○ Honor pengacara
○ Pencetakan laporan keuangan
Dokumen yang diperlukan dalam Job Order
1. Formulir permintaan bahan baku ( DM)
2. Kartu jam kerja (TKL)
3. Sumber dokumen yang lain

Arus biaya yang berhubungan


Biaya total pekerjaan : Biaya aktual bahan baku langsung, biaya aktual
tenaga kerja langsung, dan Overhead yang dibebankan.
Ilustrasi :

● Stan Johnson membentuk suatu perusahaan baru, dengan


spesifikasi produksi barang-barang kulit berdasarkan
pesanan.
● Setelah 1 bulan berjalan, pada bulan Februari
memperoleh dua pesanan, yaitu 20 ransel kulit untuk
toko peralatan olah raga setempat, dan 10 tas kulit untuk
pelatih olah raga sebuah universitas.
● Stan setuju memenuhi pesanan tersebut dengan
perhitungan harga berdasarkan biaya ditambahkan
margin laba 50%.
Ilustrasi :
● Perhitungan biaya unit pesanan 20 ransel kulit :
○ Identifikasi biaya yang dikeluarkan:
■ Ransel membutuhkan bahan baku langsung (kulit, benang, gesper)
■ Tenaga kerja langsung (pemotongan, penjahitan, perakitan)
■ Biaya overhead
Ilustrasi :
● Biaya bahan baku langsung : $1.000
● Biaya tenaga kerja langsung : $9 / jam
● Tarif biaya overhead yang dianggarkan : $2 /jam
● Total waktu pengerjaan pesanan : 120 jam
Perhitungan biaya per unit :
Bahan baku langsung $ 1.000
Tenaga kerja langsung 1.080
($9 x 120 jam)
Overhead 240
($2 x 120 jam )
Total biaya $ 2.320
Dibagi dengan jumlah unit 20
Biaya per unit $ 116
Ilustrasi :

● Stan akan menagih toko peralatan olah raga sebesar :

Biaya yang dibebankan kepada konsumen :


Total biaya $ 2.320
Mark up 50% 1.160
Total 3.480
Unit 20
Harga / ransel 174
Job Order Cost Sheet
Untuk mengumpulkan biaya produksi tiap-tiap pesanan dipergunakan sebuah
kartu harga pokok ( job order cost sheet). Banyaknya kartu harga pokok yang
dibuat sebanyak pesanan yang dikerjakan. Kartu harga pokok dibuat
bernomor urut. Kartu harga pokok di samping dipergunakan untuk
menghitung harga pokok suatu pesanan juga berfungsi sebagi rekening
pembantu ( subsidiary account) dari rekening control.
Jurnal Pencatatan Biaya Bahan
Jurnal-jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi yang berhubungan dengan
bahan baku adalah sebagai berikut.
a. Jurnal untuk mencatat pembelian bahan baku
Persediaan bahan baku ……………………xxx
Utang dagang (Kas)………………………………….. Xxx
b. Jurnal untuk mencatat pemakaian bahan baku
Barang dalam proses………………………..xxx
Persediaan bahan baku……………………………….. xxx
Jika rekening barang dalam proses dipecah menurut elemen biaya
produksi, maka jurnalnya adalah :
Barang dalam proses biaya bahan baku ………….xxx
Persediaan bahan baku ……………………………………….xxx
c. Jurnal untuk mencatat pembelian retur
Utang dagang (Kas) ………………………..xxx
Jurnal Pencatatan Biaya Tenaga Kerja
a. Jurnal untuk mencatat kewajiban Gaji dan Upah
Gaji dan Upah ………………………..xxx
Utang gaji dan upah …………………………..xxx
b. Jurnal untuk mencatat pembayaran Gaji dan Upah
Utang gaji dan upah ……………………xxx
Kas ………………………………………………xxx
c. Jurnal untuk mencatat alokasi Gaji dan Upah
Barang dalam proses –BTKL…………………….. xxx
BOP sesungguhnya-BTKTL ………………………….xxx
Biaya administrasi (gaji bagian pemasaran)……….xxx
Biaya administrasi (gaji bagian administrasi) …………………..xxx
Gaji upah ………………………………………………………xxx
Jika rekening barang dalam proses dipecah menurut elemen biaya
produksi, maka rekening “Barang Dalam Proses” diganti dengan “Barang
Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung”.
Jurnal Pencatatan Biaya Overhead Pabrik-1

a. Jurnal untuk mencatat BOP sesungguhnya


BOP sesungguhnya …………………………………………. xxx
Persediaan bahan penolong …………………………………xxx
Biaya sewa…………………………………………………….. xxx
Biaya listrik ……………………………………………………..xxx
Biaya asuransi pabrik …………………………………………xxx
Berbagai macam rekening yang di kredit………………………………. Xxx
b. Jurnal untuk mencatat pembebanan BOP berdasarkan tarif yang ditentukan di
muka.
Barang dalam proses ……………………………………….xxx
BOP dibebankan……………………………………………………………. xxx
Jika rekening barang dalam proses dipecah menurut elemen biaya produksi, maka
jurnalnya adalah :
Barang dalam proses BOP ……………………………………..xxx
BOP dibebankan …………………………………………………………………. xxx
Jika rekening barang dalam proses dipecah menurut elemen biaya produksi, maka
jurnalnya adalah :
Barang dalam proses BOP ........................................................xxx
BOP dibebankan ……………………………………………………………………xxxx
Jurnal Pencatatan Biaya Overhead Pabrik-2

c. Jurnal untuk penutup BOP dibebankan


BOP dibebankan…………………………. xxx
BOP sesungguhnya………………………………. xxx
d. Jurnal untuk mencatat selisih BOP
Jika BOP sesungguhnya lebih besar daripada BOP dibebankan,
selisihnya bersifat tidak menguntungkan ( unfavorable) dan dijurnal :
Selisih BOP…………………………………… xxx
BOP sesungguhnya ………………………………….xxx
Jika BOP sesungguhnya lebih kecil daripada BOP dibebankan,
maka selisihnya bersifat menguntungkan dan dijurnal :
BOP sesungguhnya…………………………. xxx
Selisih BOP …………………………………………..xxx
Jurnal Pencatatan Produk Selesai
Untuk mencatat barang jadi yang diserahkan dari
produksi ke bagian :
Persediaan barang jadi …………………xxx
Barang dalam proses……………………………. xxx
Jika rekening barang dalam proses dipecah menurut
elemen biaya produksi :
Persediaan barang jadi ……………..xxx
Barang dalam proses BBB………………….. xxx
Barang dalam proses BTK …………………..xxx
Jurnal Pencatatan Barang Dlm Proses Akhir

Untuk mencatat persediaan barang dalam proses akhir


periode:
Persediaan barang dalam proses………... xxx
Barang dalam proses………………………………xxx
Jika rekening barang dalam proses dipecah menurut
elemen biaya produksi :
Persediaan barang dalam proses …………..xxx
Barang dalam proses BBB…………………… xxx
Barang dalam proses BTK ……………………xxx
Barang dalam proses BOP…………………….xxx
Jurnal Pencatatan Barang Selesai
kepada Pemesan
Jurnal untuk mencatat harga pokokpenjualan
Harga pokok penjualan…………..xxx
Persediaan barang jadi………………xxx
Jurnal untuk mencatat hasil penjualan :
Kas/Piutang dagang …………….xxx
Penjualan……………………………… xxx
Income Statement
Penjualan xxx
Dikurangi : HPP (xxx)
Margin Kotor xxx
Dikurangi : beban penjualan dan administrasi:
Beban penjualan ………………..xxx
Beban Administrasi …………….xxx xxx

Laba Operasional xxx


Laporan Produksi
● Laporan Produksi adalah dokumen yang meringkas aktivitas produksi yang terjadi di suatu
departement dalam periode tertentu.
● Laporan produksi memuat :
○ 1. Aktivitas (step by step) produksi
○ 2. Biaya produksi dan biaya non produksi
■ Biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead.
Flow Chart of Process (Example)
Pricing decisions...do you have a
We just charge the same amount as everybody
strategy?
else...that must be the correct price...
1. Cost-based versus market-based pricing
charge to cover costs plus add something for profit
focus on demand, competitor prices, and your marketing strategy
2. Reactive versus proactive
respond quickly to competitor price changes by matching them
novel or aggressive pricing moves; pioneering price moves
3. Standardization versus flexibility.
charge everyone the same price, regardless of competitor’s pricing
prices vary to meet the needs of specific customers or different contexts

Anda mungkin juga menyukai