c. Prosedur analitis
Dikarenakan prosedur analitis relatif tidak mahal, banyak auditor yang
melakukannya pada semua pengauditan. Prosedur analitis yang dilakukan selama
pengujian substantif, seperti untuk audit pitang dagang, biasanya lebih berfokus dan lebih
luas daripada yang dilakukan sebagai bagian darii perencanaan. Selama perencanaan,
auditor dapat menghitung persentase margin penjualan total, sementara selama pengujian
substantif akun piutang dagang, auditor dapat menghitung presentase margin kotor
berdasarkan bulan atau berdasarkan lini usaha, atau mungkin keduanya. Perhitungan
prosedur analitis berdasarkan jumlah bulanan biasanya lebih efektif dalam mendeteksi
salah saji dibandingkan dengan perhitungan berdasarkan jumlah tahunan, dan
perbandingan berdasarkan lini usaha biasanya lebih efektif daripada perbandingan
berdasarkan perusahaan secara keseluruhan.
Ketika auditor merencanakan untuk mengggunakan prosedur analitis untuk memberikan
keyakinan substantif mengenai suatu saldo akun, data yang digunakan dalam perhitungan
tersebut harus dapat diandalkan. Hal itu juga berlaku untuk semua data, khususnya untuk
data nonkeuangan.
b) Menetapkan Salah Saji Yang Tepat Dapat Diterima Dan Mengukur Risiko
Bawaan Piutang Dagang.
Aditor harus memutuskan penilaian awal materialitas untuk audit secara
keseluruhan dan kemudian mengalokasikan totalnya ke saldo akun, untuk
mendapatkan salah saji yang dapat diterima untuk setiap saldo yang
signifikan.Risiko bawaan diukur dengan mengidentifikasi setiap aspek dari
sejarah, lingkungan atau operasi klien yang mengindikasikan kemungkinan salah
saji yang tinggi pada laporan keuangan tahun berjalan. Pertimbangan yang
memengaruhi risiko bawaan yang dapat diterapkan pada akun piutang dagang
yang membentuk jumalh total saldo piutang dagang, sifat bisnis klien, perikatan
awal, dan faktor risiko bawaan lainnya.
c) Menilai Risiko Pengendalian Siklus Penjualan Dan Penagihan .
metodologi untuk mengevaluasi risiko pengendalian akan diterapkan baik pada
penjualan maupun penerimaan kas dalam audit piutang dagang. Pengendalian
yang efektif akan mengurangu risiko pengendalian dan, demikian pula bukti yang
diperlukan untuk pengujian substantif transaksi dan oengujian terperinci saldo
akan berkurang. Sebaliknya, pengendalian yang tidak memadai akan menaikkan
jumlah substantif yang diperlukan.