Aktivitas pengendalian bermanfaat dalam mengurangi risiko penyelewengan semacam itu yang
berfokus pada penetapan validitas, atau eksistensi atau kejadian, transaksi dan mencakup hal-hal
berikut ini :
Apabila terdapat potensi salah saji yang material dari transaksi penyesuaian penjualan, maka
auditor harus memperoleh pemahaman atas seluruh aspek yang relevan dari komponen struktur
pengendalian internal dan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi risiko salah saji
semacam itu.
Risiko deteksi adalah risiko bahwa auditor tidak akan dapat mendeteksi salah saji material yang
ada dalam suatu asersi.
Rencana risiko deteksi ditentukan berdasarkan hubungan yang dinyatakan dengan model sebagai
berikut :
RD = RA / RB x RP
Keterangan :
RA = Risiko Audit
RB = Risiko Bawaan
RP = Risiko Pengendalian
RD = Risiko Deteksi
Apabila tingkat risiko pengendalian akhir sama dengan tingkat risiko pengendalian awal, auditor
bisa melangkah ketahap perancangan pengujian substantif spesifik berdasarkan rencana tingkat
pengujian substantif yang telah ditetapkan sebagai komponen keempat dari strategi audit awal.
Tingkat risiko deteksi yang dapat diterima akhir (setelah direvisi) ditetapkan untuk setiap asersi
dengan cara yang sama seperti rencana risiko deteksi, kecuali bahwa penetapannya didasarkan
pada risiko pengendalian sesungguhnya atau akhir bukan pada rencana tingkat risiko
pengendalian untuk asersi yang bersangkutan.
Penetapan Resiko Deteksi untuk Pengujian Substantif yang Berbeda atas Asersi yang Sama
Resiko deteksi menyangkut risiko bahwa semua pengujian substantif yang digunakan untuk
mendapatkan bukti tentang suatu asersi, secara kolektif akan gagal dalam mendeteksi salah saji
material.
Untuk mendapatkan dasar yang masuk akal dalam memberi pendapat atas laporan keuangan
kliennya, auditor harus memperoleh bukti kompeten yang cukup seperti disyaratkan oleh standar
pekerjaan lapangan ketiga dalam standar auditing. Perencanaan pengujian substantif meliputi
penentuan (1) sifat, (2) saat, dan (3) luas pengujian yang diperlukan untuk memenuhi tingkat
risiko yang dapat diterima untuk setiap asersi
Ringkasan Hubungan Antara Komponen Risiko Audit Dengan Sifat, Saat, Dan Luasnya
Pengujian Substanti
Perancangan pengujian substatif meliputi penentuan sifat, saat, dan luasnya pengujian substantif
untuk setiap asersi laporan keuangan yang signifikan. Auditor menghubungkan asersi-asersi,
tujuan, khusus audit,dan pengujian substantif dalam mengembangkan program audit tertulis
untuk pengujian substantive.
Tujuan suatu audit laporan keuangan secara keseluruhan adalah untuk menyatakan pendapat
apakah laporan keuangan klien telah disajikan secara wajar, dalam segala hal yang material,
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Program audit adalah daftar prosedur-prosedur audit yang harus dilakukan. Sebagai tambahan
daftar prosedur audit, setiap program audit harus memiliki kolom-kolom untuk :
1) Suatu referensi silang ke kertas kerja lain yang berisi bukti yang diperoleh dari setiap
prosedur (bila memungkinkan).
2) Paraf auditor yang malaksanakan masing-masing prosedur.
3) Tanggal pelaksanaan prosedur diselesaikan.
Apabila program audit dibuat untuk piutang dagang dan investasi jangka pendek, maka langkah
audit yang perlu dilakukan
Initial Procedures: