TOPIC : KELOMPOK 3 :
ACCESS AND RELATIONSHIP Ni Putu Pebriani Diah Pratiwi (2081611013)
doing research with Ni Made Astini Rahayu
(2081611015)
organization and individuals Putu Eka Mas Pratiwi (2081611016)
Introduction :
▪ Sebagian besar project penelitian bisnis kualitatif mencari sumber informasi
penelitian dari suatu organisasi atau orang pribadi
▪ Dalam identifikasi partisipan untuk penelitian bisnis bias menjadi sangat mudah
atau bahkan menjadi sangat sulit, tergantung pada Research Topic, Research
Approach, Research Questions, and The Context of Study
Identifying
Research Convenience Sampling
Participants
Accessing
Individual
Making
Research Dealing with Limitation
Agreements
Reasons for diminishing the distance between the researcher and the
participants
The
Insider and outsider positions
Researcher Challenges of the insider position
Participant Other Researcher Roles
Relationship Being Reflexive About your role and its development
IDENTIFYING RESEARCH PARTICIPANTS
▪ Dalam penelitian bisnis kualitatif umum untuk menggunakan beberapan
prosedur pengambilan sampel praktis lainnya dari pada teknik pengambilan
sampel yang lebih sistematis yang biasanya digunakan dalam penelitian
kuantitatif
▪ Tujuan penelitian kualitatif bukan untuk membuat generalisasi statistic, metode
pengambilan sampel yang sistematis biasanya tidak diperlukan
▪ Aksesibilitas dan kesesuaian peserta untuk penelitian yang sedang ditangani
adalah masalah yang lebih penting.
Convenience Sampling
Disisi lain, topik yang diangkat mungkin memerlukan akses ke organisasi
dan individu yang belum dikenal, maka hal yang harus dilakukan adalah :
▪ Mencari cara untuk mengidentifikasi perusahaan yang cocok untuk
dipelajari, tergantung pada tujuan penelitian, mungkin menemukan hanya
satu perusahaan yang cocok mungkin sudah cukup
▪ Alternatif yang sering digunakan untuk mengidentifikasi partisipan
penelitian dalam studi kualitatif adalah dengan menggunakan teknik
pengambilan sampel dengan teknik snowball, chain, or network sampling
techniques
▪ Jika juga ingin mengidentifikasi populasi besar organisasi atau orang-
orang untuk membuat sampel yang disengaja dari kasus-kasus tipikal,
ekstrim, menyimpang, atau homogen. Maka dapat menggunakan
beberapa sumber informasi, seperti direktori perusahaan, halaman web,
asosiasi industri, dan pakar bisnis
ACCESSING ORGANIZATIONS
Penelitian bisnis biasanya melibatkan akses ke organisasi. Masalah akses
sangat penting dalam studi bisnis kualitatif karena kualitas akses berpengaruh
langsung pada hasil studi.
Common Concerns
▪ Beberapa perhatian umum perusahaan untuk berpartisipasi dalam
penelitian bisnis yaitu terkait kerahasiaan perusahaan
▪ Dalam memulai wawancara dan mulai merekam peneliti harus
menjelaskan pada awal proses penelitian seperti apa peneliti akan
menjaga kerahasiaan partisipan. Seperti menggunakan nama samaran
perusahaan atau individu yang menjadi partisipan
ACCESSING INDIVIDUALS
▪ Peserta individu dalam penelitian selalu bersifat sukarela dan perlu
dinegosiasikan secara terpisah baik oleh peneliti maupun organisasi
▪ Sama seperti dalam kasus meyakinkan organisasi, tugas sebagai peneliti
adalah meyakinkan peserta individu dengan memberi tahu mereka apa
manfaat penelitian.
▪ Peserta individu studi memiliki hak untuk menerima informasi yang
memadai tentang apa yang diperlukan partisipasi mereka dalam praktik
Dealing With
Limitations
Meskipun
sangat berhati-
hati dalam
menangani
semua potensi
batasan di awal
proses
penelitian, lebih
banyak yang
dapat muncul
selama proses
dan peneliti
harus dapat
menanganinya, baik itu dengan melakukan diskusi terbuka antara peneliti dan
organisasi.
Reasons for Diminishing the Distance Between the Researchers and the
Participants
Ada beberapa alasan untuk memperpendek jarak antara peneliti dengan
partisipan dalam penelitian Kualitatif :
1. Dapat diambil sebagai titik awal penelitian bahwa participant adalah
ahli terbaik untuk berbicara tentang materi pelajaran
2. Proses penelitian kualitatif seringkali bertujuan untuk memasukkan
perspektif dan suara partisipan dalam proses penelitian yang
menuntut peningkatan keakraban dan pemahaman antara peneliti dan
partisipan. Dengan mengikutsertakan partisipan dalam proses
penelitian, maka dapat mengasumsikan bahwa materi empiris akan
lebih mewakili dunia sosial partisipan
3. Dalam penelitian kualitatif sebagai peneliti adalah instrumen utama
penelitian. Ini berarti bahwa proses penelitian dimediasi melalui pidato
dan tulisan peneliti, bukan melalui peralatan teknis
ETHICS IN RESEARCH
What is good
The importance of scientific practice
ethics in Business and how is it
maintained?
Research
Dimensions of
Researcher - Sponsorship and
Participant Research Ethics
Relationships
participants
THE IMPORTANCE OF ETHICS IN BUSINESS
Research
Etika meliputi bagaimana kita menjalani hidup. Ya dan tidak hanya bagian dari etika dan
masalah moral. Penelitian harus mengikuti prinsip etika dan pedoman berdasarkan prinsip
etika yang diterima secara umum. Prinsip etika dan pedoman tersebut berperan sebagai
kode etik penelitian dan sebagai pedoman untuk menghasilkan suatu prosedur yang dapat
digunakan untuk menangani permasalahan yang mungkin terjadi. Etika penelitian dalam
penelitian bisnis kualitatif sebagian besar hanya berkaitan dengan proses pengumpulan
data etnografis dan proses wawancara dalam penelitian etnografis atau studi kasus.
Hubungan antara peneliti dan partisipan dapat dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu:
a. Peneliti berada pada posisi netral dan jaraknya jauh dari objek yang diteliti.
Partisipan yang diteliti berperan sebagai subjek, sumber data, dan responden
dalam penelitian.
b. Peneliti dapat setengah berpartisipasi (selain sebagai peneliti juga sebagai
partisipan) dalam penelitian, partisipan yang diteliti bertindak sebagai informan.
c. Peneliti berpartisipasi secara aktif dalam aktivitas penelitian, bertindak sebagai
fasilitator, bahkan agen perubahan.
Hubungan peneliti dengan partisipan dalam penelitian kualitatif relatif dekat. Meski
demikian, penting bagi peneliti untuk tetap menjaga kerahasiaan identitas informan,
hubungan kepercayaan, dan mencegah pelanggaran etika selama proses penelitian.
Sponsor berkaitan erat dengan dukungan pendanaan suatu penelitian. Sebagai timbal
balik, sponsor mengharapkan hasil dari penelitian yang disponsorinya. Penggunaan
sponsor biasanya tidak menimbulkan masalah jika sponsor dan peneliti membuat
perjanjian atau kontrak terkait proyek penelitian, menyetujui kontrak, dan menghormati
posisi masing-masing pihak.
Setiap peneliti individu, etika penelitian berkaitan erat dengan penggambaran garis
antara benar dan salah,. Aturan tentang praktik ilmiah yang baik dan kode etik penelitian
sebagian besar mengadaptasi kode etik yang dikembangkan oleh ISA (International
Sosiological Association), APA (American Psychological Association), dan ASA (American
Sociological Association) meliputi:
a. Keikutsertaan partisipan sifatnya sukarela, bukan karena diharuskan untuk ikut
karena posisi atau jabatan yang dimilikinya. Partisipan harus diberi kesempatan
untuk menolak berpartisipasi atau mengundurkan diri dari partisipasi.
b. Peneliti memberi informasi kepada partisipan terkait tujuan penelitian, prosedur
penelitian, peran partisipan, identitas peneliti, dan manfaat apa yang akan diperoleh
dengan berpartisipasi dalam penelitian tersebut.
c. Peneliti harus menentukan nantinya hasil penelitiannya itu akan dimasukkan ke
dalam kelompok pengetahuan yang mana.
d. Peneliti dan penelitian yang dilakukan tidak boleh menimbulkan dampak negatif bagi
partisipan.
e. Peneliti harus menjaga anonimitas dan privasi partisipan.
f. Penelitian harus orisinil dan bukan merupakan hasil plagiarism. Dengan demikian,
peneliti harus memperhatikan pedoman menulis rujukan dan referensi.