Anda di halaman 1dari 9

METODE PENELITIAN KUALITATIF DALAM AKUNTANSI

MAK 221
Access and Relationships, and Ethics in Research; Qualitative Research Materials

Oleh :

I Gusti Ayu Agung Sonia Shafna (2281611059/ 09)

Disampaikan Kepada :

MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
1. ACCESS AND RELATIONSHIPS
1.1 Identifying Research Participants (Mengidentifikasi Peserta Penelitian)
Sebagian besar proyek penelitian kualitatif menggunakan organisasi atau orang-orang
sebagai sumber informasi. Jika tidak bergantung pada bahan penelitian seperti dokumen,
arsip, atau wawancara, maka perlu untuk mengidentifikasi organisasi, kelompok, dan
individu untuk berpartisipasi dalam penelitian. Melakukan penelitian dalam sebuah
organisasi dan individu yang kita kenal atau memiliki koneksi seringkali memungkinkan
kita mengakses materi penelitian individu dan tertulis (misalnya dokumen perusahaan)
menjadi lebih mudah. Lebih jauh lagi, mengetahui organisasi dapat meningkatkan peluang
untuk mengembangkan pengetahuan konstektual yang diuraikan yang merupakan poin kunci
dalam studi kualitatif. Alternatif yang sering digunakan untuk mengidentifikasi partisipan
penelitian dalam penelitian kualitatif adalah dengan menggunakan snowball, chain, atau
network sampling techniques.
1.2 Accessing Organizations (Mengakses Organisasi)
Penelitian bisnis biasanya melibatkan akses ke organisasi. Masalah akses sangat penting
dalam studi penelitian kualitatif karena kualitas akses memiliki efek langsung pada hasil
studi. Banyak penelitian bisnis memerlukan izin organisasi untuk mengumpulkan bahan
empiris. Gatekeepers baik organisasi atau individu memiliki kekuatan untuk mengizinkan
atau menolak akses ke tempat, orang, peristiwa, dan dokumen. Artinya, gatekeepers dapat
mengontrol siapa yang mampu mengumpulkan materi empiris tentang organisasi dan dari
anggota individunya. Ketika mendekati sebuah organisasi yang tidak memiliki hubungan
sebelumnya, penting untuk lebih berhati-hati dalam memperkenalkan proyek penelitian
dengan benar dan kepada orang yang tepat. Orang yang tepat adalah orang yang dapat
memberikan ijin untuk melakukan penelitian.
1.3 Accessing Individuals (Mengakses Individu)
Setelah mendapatkan persetujuan organisasi, kita masih perlu meyakinkan individu
dalam organisasi tersebut tentang relevansi penelitian kita. Partisipasi individu dalam
penelitian selalu bersifat sukarela dan harus dinegosiasikan secara terpisah baik oleh peneliti
maupun organisasi. Partisipan individu dari penelitian kita memiliki hak untuk menerima
informasi yang memadai tentang partisipasi apa yang diperlukan.

2
1.4 Making Research Agreements (Membuat Perjanjian Penelitian)
Perjanjian tertulis sering kali dimulai dengan ringkasan tujuan proyek dan mencakup
rincian jenis informasi yang ingin diperoleh peneliti dan apakah peserta ditawari sesuatu
sebagai imbalan atas partisipasi mereka. Organisasi menegosiasikan beberapa batasan untuk
proyek penelitian yang mereka ikuti. Hal ini menyangkut masalah seperti siapa yang dapat
kita wawancarai atau amati, acara apa yang boleh kita hadiri, atau jenis dokumen apa yang
dapat kita baca. Sebagai seorang peneliti, kita harus bisa mempertimbangkan batasan apa
yang dapat diterima dan belum dapat diterima dalam melanjutkan penelitian yang baik.
1.5 The Researcher-Participant Relationship (Hubungan Peneliti-Partisipan)
Ketika melakukan penelitian bisnis kuantitatif, kita paling sering diminta untuk menjaga
jarak dari para partisipan. Dalam penelitian bisnis kualitatif, jarak ini sering kali dikurangi.
Hal ini berarti bahwa partisipan studi kita dapat terlibat secara intensif dalam proses
penelitian dengan banyak cara. Terdapat beberapa alasan untuk mengurangi jarak antara
peneliti dan partisipan dalam penelitian kualitatif. Pertama, dapat diambil sebagai titik awal
untuk penelitian bahwa partisipan adalah ahli terbaik untuk berbicara tentang pokok
permasalahan. Kedua, penelitian kualitatif seringkali bertujuan untuk memasukkan
perspektif dan suara partisipan dalam proses penelitian. Ketiga, dalam proyek penelitian
kualitatif, kita sebagai peneliti adalah instrumen utama penelitian.
a. Insider and outsider positions (Posisi orang dalam dan orang luar)
Seperti halnya peneliti lain, kita sebagai peneliti bisnis juga bisa menjadi orang dalam
atau orang luar dari penelitian kita. Tergantung pada pendekatan dan tujuan penelitian,
apakah lebih baik menjadi orang dalam atau orang luar. Tidak jarang saat memulai
penelitian kita sebagai orang luar dan selama prosesnya kita menjadi orang dalam.
Menjadi sangat dekat dengan topik penelitian, atau dengan orang-orang yang terlibat
dalam penelitian, adalah pilihan yang bermanfaat dalam penelitian bisnis, tetapi juga bisa
menjadi pilihan yang menantang bagi peneliti pemula. Peneliti bisnis yang tidak
berpengalaman memiliki banyak keyakinan normatif tentang bagaimana membuat bisnis
atau bagaimana mengelola perusahaan yang mereka anggap sebagai fakta. Inilah
mengapa peneliti bisnis orang dalam harus merenungkan anggapannya sendiri dengan
cara yang kritis.

3
b. Other researcher roles (Peran peneliti lainnya)
Selain menjadi orang dalam atau orang luar, kita juga dapat memiliki posisi atau peran
lain sebagai peneliti bisnis kualitatif. Semakin kita percaya diri dengan proyek penelitian
kita, maka akan semakin mudah untuk bertindak seperti seorang akademisi, ahli, atau
guru.
c. Being reflexive about your role and its development (Menjadi refleksif tentang peran dan
perkembangannya)
Relevan untuk menganalisis dan merefleksikan peran dan hubungan kita dengan para
partisipan seiring dengan kemajuan penelitian dan pada akhir proses penelitian. Salah
satu alasan pentingnya refleksivitas adalah bahwa setiap peran memerlukan hubungan
kekuasaan yang berbeda antara kita dan para partisikan dan ini akan mempengaruhi studi
serta hasilnya.

2. ETHICS IN RESEARCH
2.1 The Importance of Ethics in Business Research (Pentingnya Etika dalam Riset Bisnis)
Etika menggambarkan bagaimana cara atau tindakan yang kita lakukan dalam
kehidupan. Etika di dalam sebuah penelitian khususnya penelitian bisnis kualitatif pada
umumnya terkait dengan proses pengumpulan data etnografi serta proses wawancara dalam
studi kasus.
2.2 Dimensions of Researcher-Participant Relationships (Dimensi Hubungan Peneliti-
Partisipan)
Persepektif yang dihasilkan pada cerminan hubungan antara peneliti dengan data yang
diteliti dapat dibagi menjadi 3 variasi diantaranya sebagai berikut:
a. Peneliti dapat terlepas dan tetap netral serta jauh dari objek penelitian yang diteliti seperti
subjek, sumber data dan responden.
b. Peneliti dapat menjadi partisipan marginal (participant-observer) dalam penelitian dan
yang diteliti adalah informan.
c. Peneliti dapat secara aktif berpartisipasi dalam kegiatan dan memungkinkan perubahan
terjadi, mungkin juga membuat perubahan, sebagai fasilitator atau agen perubahan
sedangkan yang diteliti adalah kolaborator dalam penelitian.

4
2.3 Sponsorship and Research Ethics (Sponsorship dan Etika Penelitian)
Sponsorship sangat erat kaitannya dalam jalannya penelitian. Dimana sponsor menjadi
salah satu sumber dana pembiayaan proyek penelitian yang akan dilakukan. Sponsorship
biasanya juga secara aktif menawarkan beberapa pertanyaan penelitian khusus untuk
dipelajari oleh peneliti. Biasanya, hubungan ini bersifat kontraktual, dimana kontrak
mengatur isu-isu kepentingan penelitian, pertanyaan penelitian, dan terkadang metode, dan
bentuk-bentuk pelaporan dan pertanyaan hak kekayaan intelektual mengenai data,
penggunaan data dan hak serta cara publikasi dengan materi tersebut.
2.4 What is Good Scientific Practice and How is it Maintenained? (Apa itu Praktik Ilmiah
yang Baik dan Bagaimana Pemeliharaannya?)
Aturan tentang praktik ilmiah yang baik dan kode etik penelitian sebagian besar
mengadaptasi kode etik yang dikembangkan oleh ISA (International Sosiological
Association), APA (American Psychological Association), dan ASA (American Sociological
Association) meliputi:
a. Keikutsertaan partisipan sifatnya sukarela tanpa paksaan sepihak.
b. Peneliti memberi informasi kepada partisipan terkait tujuan penelitian, prosedur
penelitian, peran partisipan, identitas peneliti, dan manfaat apa yang akan diperoleh
dengan berpartisipasi dalam penelitian tersebut.
c. Peneliti harus menentukan nantinya hasil penelitiannya itu akan dimasukkan ke dalam
kelompok pengetahuan yang mana.
d. Peneliti dan penelitian yang dilakukan tidak boleh menimbulkan dampak negatif bagi
partisipan.
e. Peneliti harus menjaga anonimitas dan privasi partisipan.
f. Penelitian harus orisinil dan bukan merupakan hasil plagiarism. Dengan demikian,
peneliti harus memperhatikan pedoman menulis rujukan dan referensi.

3. QUALITATIVE RESEARCH MATERIALS


3.1 Qualitative Research Data (Data Penelitian Kualitatif)
Sebagian besar peneliti bisnis mengumpulkan data empiris untuk proyek penelitian
mereka dan menggunakan berbagai jenis metode pengumpulan data untuk tujuan ini. Tujuan

5
penelitian, pendekatan penelitian, dan pertanyaan penelitian menjadi pemandu dalam hal
memutuskan jenis data empiris apa yang paling berguna dalam penelitian yang dilakukan.
Dalam buku metodologi, data empiris yang dikumpulkan oleh peneliti sendiri disebut
data primer. Data empiris yang sudah ada di suatu tempat biasa disebut dengan data
sekunder. Dalam penelitian kualitatif ini juga bisa disebut “bahan alami” karena mereka
terlepas dari tindakan dan niat peneliti.
3.2 Qualitative Interviews (Wawancara Kualitatif)
Wawancara digunakan secara luas oleh media masa dan layanan professional serta oleh
peneliti praktis dan akademis. Popularitas wawancara dalam penelitian kualitatif sangat
besar. Secara umum, wawancara terdiri dari pembicaraan yang disusun menjadi serangkaian
pertanyaan dan jawaban. Biasanya, pewawancara berbicara terlebih dahulu dan mengajukan
pertanyaan, dan orang yang diwawancarai berbicara kedua dan memberikan jawaban.
Pewawancara kualitatif yang baik paling sering mempersiapkan setidaknya beberapa
pertanyaan mereka sebelumnya dan kemudian menganalisis dan melaporkan hasilnya
dengan cara tertentu. Pewawancara juga memfokuskan wawancara pada isu-isu tertentu
yang terkait dengan topik dan pertanyaan penelitian studi mereka.
Terdapat tiga studi wawancara yaitu positivis, emosionalis, dan konstruksionis.
Pendekatan wawancara positivis (disebut juga naturalis atau realis) tertaik pada fakta yang
menyebabkan mengandung banyak pertanyaan informasi. Pendekatan wawancara
emosionalis (disebut juga subjektivis) menganggap wawncara sebagi jalan menuju
pengalaman otentik para partisipan. Sesuai dengan jenis wawancara yang berbeda, terdapat
juga berbagai jenis pertanyaan yang bisa digunakan, yaitu:
a. Terbuka dan tertutup, pertanyaan terbuka yang mendorong lebih banyak pembicaraan.
b. Sederhana dan kompleks, pertanyaan sederhana lebih mudah dipahami dan dijawab.
c. Netral dan terkemuka, pertanyaan netral memberi lebih banyak pilihan bagi peserta.
d. Langsung dan tidak langsung, pertanyaan langsung lebih sesuai untuk isu sensitif.
e. Primer dan sekunder, kombinasi keduanya bisa digunakan untuk mendapatkan data yang
lebih lengkap.
3.3 Making Observations (Melakukan Observasi)
Observasi adalah metode pengumpulan data empiris oleh manusia, mekanik, listrik, atau
elektronik. Peneliti dapat melakukan kontak langsung atau tidak melakukan kontak langsung

6
dengan orang-orang yang sedang diamati. Teknik observasi dapat menjadi bagian dari
pendekatan penelitian kualitatif maupun kuantitatif. Terdapat empat dimensi metode
observasi, yaitu:
a. Observasi partisipasi dan non partisipasi, dilakukan bergantung pada apakah peneliti
menjadi bagian dari situasi yang dipelajari atau tidak.
b. Observasi obtrusive dan non-obtrusive, dilakukan bergantung pada apakah partisipan
mengetahui bahwa dirinya sedang diobservasi atau tidak.
c. Observasi alami dan buatan, bergantung pada apakah suatu tindakan yang diobservasi
terjadi secara alami atau disengaja.
d. Observasi terstruktur dan tidak terstruktur, bergantung pada apakah observasi dilakukan
menggunakan checklist atau tidak.
Keuntungan menggunakan metode observasi adalah dapat merekam suatu tindakan
sesuai dengan yang terjadi, tetapi observasi tidak menjelaskan apa yang dipikirkan orang
lain atas tindakan yang dilakukan.
3.4 Textual Data (Data Tekstual)
Bahan tekstual yang digunakan untuk tujuan penelitian mencakup teks yang
dikumpulkan untuk proyek penelitian (misalnya transkrip wawancara) dan teks yang sudah
ada sebelum proyek penelitian (misalnya laporan tahunan). Jenis teks pertama adalag dara
primes dan jenis teks kedua adalah data sekunder.

3.5 Visual Materials (Bahan/Materi Visual)


Dalam penelitian, materi visual mengacu pada data yang berada di luar bentuk tertulis
atau lisan tradisional. Materi visual meliputi gambar, video, film, www-gambar, gambar dan
lukisan yang tersedia dalam buku, iklan, CD-ROM, bentuk digital (baik dua atau tiga
dimensi), dll. Materi visual dapat digunakan dalam dua cara utama dalam proyek penelitian
kualitatif. Pertama, mereka dapat digunakan sebagai data empiris, yang berarti bahwa
mereka dianalisis dengan cara yang sama seperti wawancara, dokumen, dan data kualitatif
lainnya. Kedua, materi visual dapat digunakan untuk menganalisis makna budaya visual
dalam masyarakat kita.

4. ELECTRONIC RESEARCH

7
4.1 The Increasing Relevance of Electronic Research (Meningkatnya Relevansi Penelitian
Elektronik)
Bersamaan dengan pertumbuhan perdagangan elektronik di perusahaan bisnis, teknik
penelitian elektronik dan online telah berkembang untuk tujuan seperti analisis pasar,
perencanaan produk, pengujian preferensi dan segmentasi konsumen. Meningkatnya
penggunaan teknologi juga menawarkan berbagai cara baru dalam melakukan penelitian
akademik secara elektronik. Terdapat tiga kategori utama dari penelitian elektronik:
a. Penelitian literatur yang dipublikasi di media elektronik seperti CD-ROM atau internet.
b. Data elektronik yang sudah ada di internet seperti laporan tahunan atau dokumen
perusahaan lainnya.
c. Data yang dibuat oleh pengguna teknologi yang ditujukan untuk proyek penelitian
spesifik.
Ada dua cara dasar untuk mencari literatur penelitian elektronik:
a. Melalui layanan yang ditawarkan perpustakaan.
b. Di internet.
4.2 Existing Electronic Materials (Materi Elektronik yang Ada)
Ada banyak sekali data empiris yang ada secara elektronik dari yang berhubungan
dengan industri, perusahaan, produk dan jasa, serta manajer, pakar dan konsumen.
Tantangan terbesar bagi seorang peneliti bukanlah kekurangan bahan-bahan, melainkan
relevansi dan kualitasnya. Sama seperti mencari literatur penelitian elektronik, kuncinya
adalah mencari tahu apa jenis materi yang ingin ditemukan. Apakah anda mencari informasi
dasar tentang industri penerbangan, strategi perusahaan jasa global, buku harian atau blog
penulis bisnis. Baik perpustakaan dan internet adalah tempat yang baik untuk memulai
mencari data empiris yang ada pada suatu industri, perusahaan dan pelaku bisnis.
4.3 Online Research Methods (Metode Penelitian Online)
Metode penelitian online (atau virtual) adalah versi yang dimediasi komputer dari cara
tradisional mengumpulkan data. Metode pengumpulan data kualitatif, mulai dari wawancara
dan kelompok fokus hingga observasi telah diadaptasi untuk penggunaan online atau virtual
melalui perangkat teknologi email, situs web, dan perangkat lunak tertentu. Metode
pengumpulan data kualitatif telah disesuaikan untuk penggunaan online (virtual) antara lain:

8
a. Wawancara online dan focus groups, teknologi yang digunakan dalam merancang
wawancara dibagi menjadi dua jenis utama: synchronous dan asynchronous.
b. Virtual ethnography, dilakukan dengan berinteraksi di chat room, kelompok diskusi, dan
situs interaktif yang berlangsung dalam kelompok, komunitas, atau jaringan virtual.
Terdapat beberapa masalah dalam metode penelitian online seperti: kurangnya
ketertarikan dari sumber data (pengusaha), confidential data yang diragukan, kompetensi
dalam menggunakan teknologi dan verifikasi identitas.
4.4 Computer in Qualitative Research (Komputer dalam Penelitian Kualitatif)
Penggunaan komputer sangat berperan penting dalam penelitian, dimulai dari membuat
catatan di lapangan, menulis atau menyalin catatan, membuat materi wawancara,
menyunting, mengkode, melampirkan kata kunci, hingga menghubungkan data. Semua
aktivitas ini akan lebih mudah ditangani dengan program perangkat lunak CAQDAS
(Computer-Assisted Qualitative Data Analysis) yang dirancang khusus untuk mengatur dan
menganalisa data penelitian kualitatif. Ketika merencanakan menggunakan CAQDAS, harus
memikirkan pertanyaan dan masalah seperti apakah yang menjadi perbedaan utama yang
dapat dilakukan dengan perangkat lunak dan dengan program pengolah kata. Perlu diingat
bahwa tidak semua bentuk analisis mendapatkan penggunaan perangkat lunak.

DAFTAR PUSTAKA

Eriksson, P., & Kovalainen, A. (2008). Qualitative Methods in Business Research. London:
SAGE Publications Ltd.

Anda mungkin juga menyukai