Anda di halaman 1dari 16

ARTIKEL

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE


SOCIAL RESPONLIABILITY TERHADAP KINERJA KEUANGAN
PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI
PERIODE 2015-2017

Oleh:
EKA FEBRI WULAN SUCI
14.1.02.01.0051

Dibimbing oleh :
1. Hestin Sri Widiawati, S.Pd., M.Si.
2. Sigit Wisnu S.B, S.E., M.M.

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2019
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

SURAT PERNYATAAN
ARTIKEL SKRIPSI TAHUN 2019

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama Lengkap : Eka Febri Wulan Suci
NPM : 14.1.02.01.0051
Telepun/HP : 082245732407
Alamat Surel (Email) : ewulansuci@gmail.com
Judul Artikel : Pengaruh Good Corporate Governance dan Corporate
Social Responbility Terhadap Kinerja Keuangan
Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Periode
2015-2017
Fakultas – Program Studi : Ekonomi - Akuntansi
Nama Perguruan Tinggi : Universitas Nusantara PGRI Kediri
Alamat Perguruan Tinggi : Jalan K.H. Ahmad Dahlan No. 76 Kota Kediri

Dengan ini menyatakan bahwa :


a. artikel yang saya tulis merupakan karya saya pribadi (bersama tim penulis) dan
bebas plagiatisme;
b. artikel telah diteliti dan disetujui untuk diterbitkan oleh Dosen Pembimbing I dan II.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari
ditemukan ketidaksesuaian data dengan pernyataan ini dan atau ada tuntutan dari pihak lain,
saya bersedia bertanggungjawab dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Mengetahui Kediri,

Pembimbing I Pembimbing II Penulis,

Hestin Sri W, S.Pd., M.Si. Sigit Wisnu S.B, S.E., M.M. Eka Febri Wulan Suci
NIDN. 0708037605 NIDN. 0720108202 14.1.02.01.0051

Eka Febri Wulan Suci| 14.1.02.01.0051 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Akuntansi ||1||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE


SOCIAL RESPONBILITY TERHADAP KINERJA KEUANGAN
PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2015-2017

Eka Febri Wulan Suci


14.1.02.01.00051
FE - Akuntansi
ewulansuci@gmail.com
Hestin Sri W, S.Pd., M.Si. dan Sigit Wisnu S.B, S.E., M.M.
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK
Penilitian ini dilatar belakangi bahwa tujuan perusahaan selain memaksimalkan
keuntungan yaitu meningkatkan kesejahteraan pihak internal dan eksternal perusahaan.
Kesuksesan perusahaan dalam mencapai tujuannya dapat dinilai dari kinerja keuangan
perusahaan yang juga bisa digunakan sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan.
Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komisaris independen, dewan direksi,
komite audit dan corporate social responliability terhadap kinerja keuangan perbankan yang
terdaftar di BEI periode 2015-2017.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia secara berturut-turut tahun 2015-2017 yang berjumlah 38 perusahaan. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah expost-facto dan diperoleh sampel sebanyak 21
perusahaan. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan dan laporan
tahunan yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
Komisaris Independen (X1), Dewan Direksi (X2), Komite Audit (X3) dan Corporate Social
Responsibility (X4), sedangkan variabel terikatnya adalah Kinerja Keuangan (Y). Penelitian
ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data dianalisis dengan metode regresi linier
berganda dengan syarat memenuhi uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji multikolinieritas,
uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas. Analisis data menggunakan bantuan program
SPSS for windows versi 23. Pengujian hipotesis dilakukan melalui uji t (parsial) dan uji F
(simultan) dengan taraf signifikansi α = 0,05.
Hasil analisis uji parsial (uji t) menunjukkan bahwa Dewan Direksi dan Corporate
Social Responsibility berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan. Sedangkan
Komisaris Independen dan Komite Audit tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja
Keuangan. Hasil uji secara simultan (uji F) menunjukkan variabel bebas Komisaris
Independen, Dewan Direksi, Komite Audit, dan Corporate Social Responsibility secara
simultan berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan. Dengan nilai koefisien determinasi sebesar
0,502 yang berarti variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat sebesar 50,2% dan
sisanya 49,8% dijelaskan oleh variabel lain di luar model.

KATA KUNCI : Komisaris Independen, Dewan Direksi, Komite Audit, Corporate Social
Responbility, Kinerja Keuangan.

Eka Febri Wulan Suci| 14.1.02.01.0051 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Akuntansi ||2||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

I. LATAR BELAKANG
Perbankan merupakan lembaga Kinerja keuangan perusahaan
keuangan yang memiliki peranan selama beroperasi dapat terlihat
dalam system keuangan di Indonesia. melalui laporan keuangan yang berisi
Keberadaan sector perbankan data-data keuangan. Dengan
memiliki peranan cukup penting, menganalisis laporan keuangan akan
karena kegiatan utamanya adalah membantu pihak-pihak yang
menghimpun dana dari masyarakat berkepentingan dalam memilih dan
dan menyalurkan dana ke masyarakat. mengevaluasi informasi. Analisis
Kinerja keuangan merupakan rasio merupakan salah satu alat
gambaran tentang bagaimana kondisi analisis keuangan yang paling
keuangan perusahaan yang dinilai populer dan banyak digunakan
menggunakan alat-alat analisis karena penggunaannya relatif mudah
keuangan, sehingga dapat diketahui (Hery, 2014: 139).
baik atau buruknya keadaan keuangan Good Corporate Governance
perusahaan. Kinerja keuangan juga merupakan hubungan antaraa
dapat mencerminkan prestasi kerja manajemen perusahaan, dewan,
perusahaan dalam sutu periode pemegang saham, dan pemangku
tertentu. Kinerja keuangan perusahaan kepentingan lainnya. GCG pada
dapat dinilai dengan melakukan dasarnya berkaitan dengan cara
analisis terhadap laporan semua pemangku kepentingan
keuangannya. Laporan keuangan (stakeholder) berusaha untuk
tersebut digunakan untuk menghitung memastikan bahwa para manajer dan
rasio keuangan dalam menilai kinerja karywan internal lainnya selalu
keuangan perusahaan. Analisis yang mengambil langkah-langkah yang
dilakukan akan memudahkan tepat atau mengadopsi mekanisme
manajemen untuk menilai yang melindungi kepentingan
keberhasilan perusahaan dalam stakeholder. Selain itu, GCG juga
melakukan kegiatan operasionalnya menetapkan bgaimana berbagai
khususnya dalam pengelolaan pemegang saham dan pemangku
keuangan. Analisis tersebut juga dapat kepentingan manajemen dan dewan
membantu pelaku bisnis untuk menilai direksi berinteraksi dalam
baik atau buruknya kinerja keuangan menentukan arah dan kinerja
perusahaan. perusahaan.
Eka Febri Wulan Suci| 14.1.02.01.0051 simki.unpkediri.ac.id
Ekonomi - Akuntansi ||3||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Masalah tentang Corporate tertinggi 75,4% dan skor terendah


Governance sering dibicarakan sejak 20,8%, angka tersebut menunjukkan
terjadinya beberapa kasus yang bahwa perusahaan public di
menunjukkan lemahnya Corporate Indonesia masih kurang menerapkan
Governance. Kasus Enron dan praktek-praktek Good Corporate
WorldCom di amerika, Marconi di Governance.(Sumber:http://www.bp
Inggris dan Royal Ahold di Belanda pk.kemenkeu.go.id)
membuat komunitas finansial Dengan adanya penerapan
memperhatikan peran Corporate GCG, perbankan dituntut untuk
Governance. Investor institusional beroprasi secara transparan, aman,
mulai mengevaluasi peran Corporate sehat dan mematuhi peraturan dan
Governance untuk kebijakan regulasi yang ditetapkan oleh
investasi mereka. Untuk di Indonesia pemerintah. GCG yang baik juga
sendiri permasalahan Corporate akan melindungai kepentingan
Governance mengemuka sejak stakeholder dan menjaga keamanan
terjasinya krisis ekonomi yang masyarakat.
melanda Negara-negara Asia Prinsip GCG berkaitan dengan
termasuk Indonesia, dan semakin bagaimana usaha perbankan dikelola.
menjadi sorotan public akibat Hal ini diwujudkan dengan
terungkapnya kasus-kasus serangkaian hubungan antara
manipulasi laporan keuangan. Salah manajemen bank, dewan direksi,
satu kasus perusahaan yang pemegang saham, dan para
menyimpang dari Good Corporate pemangku kepentingan lainnya
Governance di Indonesia yaitu (Hennie dan Sonja, 2011: 37),
pelanggaran kepatuhan PT Jamsostek pokok-pokok pelaksanaan GCG juga
atas laporan keuangan tahun 2011 diwujudkan dalam pelaksanaan tugas
dengan nilai diatas Rp 7 trilliun. dan tanggung jawab dewan komisaris
Selain itu pada tahun 2012 Badan dan direksi, kelengkapan dan
Pendidikan Kementrian Keuangan pelaksanaan tugas komite-komite dan
melakukan survey terhadap 100 juga satuan kerja yang menjalankan
perusahaan yang terdaftar di BEI fungsi pengendalian internal bank.
bahwa rata-rata skor Corporate Penerapan GCG akan tercapai
Governance perusahaan public di apabila terdapat hubungan antara
Indonesia adalah 43,4% dengan skor unsur yang terkait dengan

Eka Febri Wulan Suci| 14.1.02.01.0051 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Akuntansi ||4||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

perusahaan baik unsur ditentukan dalam UUPT, anggaran


internalmaupun eksternal. Anggota dasar, dan RUPS serta dibawah
dewan komisaris dan anggota dewan pengawasan dewan komisaris.
direksi diwajibkan untuk memenuhi (Sulistyowati, 2017)
berbagai persyaratan integritas, Didukung hasil penelitian
kompetensi, dan reputasi keuangan. yang dilakukan Diah ekaningtias
Dewan komisaris independen (2017) menunjukkan bahwa
merupakan anggota dewan komisaris komisaris independen dan dewan
yang bersifat independen sehingga direksi tidak berpengaruh
dapat melakukan pengawasan dan signifikan terhadap kinerja
memberi nasihat kepada direksi keuangan, sedangkan penelitian
secara objektif. Akan tetapi, pada sulistyowati (2017) menunjukkan
kenyataannya dewan komisaris dewan komisaris independen dan
independen tidak menjalankan dewan direksi berpengaruh
fungsinya dengan baik yang signifikan terhadap kinerja
diakibatkan masih adanya hubungan keuangan.
afiliasi antar dewan komisaris Komite audit merupakan
sehingga kinerja dewan komisaris komite yang dibentuk oleh dewan
menjadi tidak independen. komisaris dalam rangka membantu
(Sulistyowati, 2017) dan melaksanakan fungsi dan
Dewan direksi merupakan tugasnya. Komite audit mempunyai
seseorang yang ditunjuk untuk fungsi membantu dewan komisaris
memimpin perusahaan. Direksi dapat untuk meningkatkan kualitas laporan
seseorang yang memiliki perusahaan keuangan, menciptakan iklim disiplin
tersebut atau orang professional yang dan pengendalian yang dapat
ditunjuk oleh pemilik usaha untuk mengurangi kesempatan terjadinya
menjalankan dan memimpin penyimpangan dalam pengelolaan
perusahaan. Dewan direksi dalam perusahaan, meningkatkan efektifitas
suatu perusahaan akan menentukan fungsi internal audit maupun
kebijakan yang akan diambil oleh eksternal audit dan mengidentifikasi
perusahaan tersebut secara jangka hal-hal yang memerlukan perhatian
pendek atau panjang. Dewan direksi dewan komisaris. (Sulistyowati,
mengendalikan operasi perusahaan 2017)
sehari-hari dalam batas yang

Eka Febri Wulan Suci| 14.1.02.01.0051 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Akuntansi ||5||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Menurut hasil penelitian laba), people (menyejahterakan


Lutfina (2015) menunjukkan bahwa orang), dan planet (menjamin
komite audit tidak berpengaruh kelangsungan planet).
terhadap kinerja keuangan, Corporate Social Responbility
sedangkan penelitian Diah merupakan suatu bentuk kepedulian
ekaningtias (2017) menunjukkan perusahaan terhadap kondisi sosial
komite audit berpengaruh terhadap dan lingkungan perusahaan.
kinerja keuangan. Tindakan yang biasanya dilakukan
Semenjak dimasukkannya oleh perusahaan yaitu menyisihkan
tanggung jawab sosial dan sebagian kekayaannya yang berguna
lingkungan perusahaan atau untuk meminimalkan dampak negatif
Corporate Social Responsibility yang terjadi akibat dari kegiatan
(CSR) sebagai suatu kewajiban operasional perusahaan dan berusaha
dalam Amandemen RUU Perseroan untuk memaksimalkan dampak
Terbatas (PT) pada akhir Juni 2007, positif dari kegiatan operasi
Corporate Social Responsibility perusahaan terhadap semua pihak
menjadi perhatian banyak kalangan yang berkepentingan. Pada
pelaku bisnis di Indonesia. Dalam prinsipnya Corporate Social
Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun Responsibility merupakan suatu
2012 tentang Tanggung Jawab Sosial bentuk komitmen berkelanjutan dari
dan Lingkungan Perseroan Terbatas perusahaan untuk bertanggung jawab
juga dijelaskan bahwa setiap secara ekonomi, sosial, lingkungan,
perseroan selaku subjek hukum serta para pemangku kepentingan
mempunyai kewajiban atas tanggung (stakeholder).
jawab sosial dan lingkungan baik Menurut hasil penelitian
didalam maupun diluar lingkungan wahyuningtias (2017) good
perseroan. Konsep Corporate Social corporate governance dan cororate
Responsibility sangat berkaitan social responbility berpengaruh
dengan keberlangsungan atau terhadap Kinerja Keuangan
sustainability perusahaan. Corporate sedangkan penelitian fitriani, lutfia
Social Responsibility secara desy (2015) GCG berpengaruh
konseptual merupakan kepedulian terhadap Kinerja Keuangan
perusahaan yang didasari triple perusahaan perbankan dan CSR tidak
bottom lines, yaitu profit (mencari

Eka Febri Wulan Suci| 14.1.02.01.0051 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Akuntansi ||6||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

berpengaruh terhadap kinerja B. Pendekatan dan Teknik


keuangan perusahaan perbankan. Penelitian
Dengan melihat ketidak 1. Pendekatan Penelitian
konsistenan hasil penelitian – Pendekatan penelitian yang
penelitian terdahulu mengenai digunakan dalam penelitian ini
pengaruh penerapan Good Corporate adalah pendekatan kuantitatif.
Governance dan Corporate Social 2. Teknik Penelitian
Responbility terhadap kinerja Teknik penelitian yang
keuagan perbankan. Maka, masih digunakan dalam penelitian ini
dibutuhkan penelitian lain untuk adalah teknik expost facto.
mrnguji fenomena tersebut, maka C. Tempat dan Waktu Penelitian
peneliti merasa perlu untuk 1. Tempat penelitian
melakukan penelitian lain untuk Kegiatan penelitian ini
membuktikan pegaruh rasio keuanan dilakukan di perusahaan
terhadap harga saham. perbankan periode 2015-2017
Dari latar belakang diatas melalui situs resmi Bursa Efek
penulis tertarik untukmengambil Indonesia yaitu www.idx.co.id
judul: “Pengaruh Corporate 2. Waktu Penelitian
Governnce dan Corporate Social Waktu yang digunakan
Responbility terhadap Kinerja dalam penelitian ini dalah tiga
Keuangan Perusahaan Perbankan (3) bulan terhitung dari bulan
Yang Terdaftar di BEI Periode Oktober sampai dengan
2015 – 2017 ” Desember 2018.
II. METODE PENELITIAN D. Populasi dan Sampel
A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Populasi
1. Variable terikat (Y) dalam Populasi yang digunakan
penelitian ini adalah Kinerja dalam penelitian ini adalah
Keuangan perusahaan perbankan yang
2. Variable bebas (X) dalam terdaftar di Bursa Efek
penelitian ini adalah Kmisaris Indonesia periode 2015-2017
Independen (X1), Dewan yang berjumlah 38 perusahaan.
Direksi (X2), Komite Audit 2. Sampel
(X3), dan Corporate Social Teknik pengambilan sampel
Responbility (X4). menggunakan teknik

Eka Febri Wulan Suci| 14.1.02.01.0051 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Akuntansi ||7||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

purposive sampling yaitu


teknik pengambilan sampel
berdasarkan kriteria yang
ditentukan oleh peneliti. Dari
teknik pengambilan sampel,
sampel yang memenuhi kriteria
sejumlah 21 sampel
perusahaan dengan periode
penelitian 3 tahun, maka Gambar 1
jumlah anggota sampel yang Hasil Uji Normalitas Analisis
Grafik Histogram
diteliti dalam penelitian ini Sumber : Output SPSS versi 23
adalah 21 x 3 = 63 anggota Dari hasil pengujian grafik
sampel. histogram menunjukkan bahwa
III. HASIL DAN KESIMPULAN puncak kurva berada tept pada titik 0
A. Pengujian Asumsi Klasik dan membagi atau mempunyai sisi
1. Uji Normalitas yang sama dan tidak menceng ke kiri
Uji normalitas bertujuan atau ke kanan, sehingga data dapat
untuk menguji apakah dalam dikatakan berdistribusi normal.
model regresi, variable terikat dan
variable bebas keduanya
mempunyai distribusi normal atau
tidak.
Ada dua cara untuk
mendeteksi variable berdistribusi
normal atau tidak yaitu dengan
melihat analisis grafik dan analisis
statistic. Gambar 2
Hasil Uji Normalitas Grafik
Normal Probability Plot
Sumber :Output SPSS versi 23
Dari hasil pengujian, grafik
normal probability plot menunjukkan
bahwa data menyebar disekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal sehingga data dapat

Eka Febri Wulan Suci| 14.1.02.01.0051 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Akuntansi ||8||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
dikatakan berdistribusi normal, maka Tabel 2
Hasil Uji Multikolinearitas
model regresi memenuhi asumsi
Sumber : Output SPSS versi 23
normalitas. Coefficients
a

Tabel 1 Collinearity Statistics


Hasil Uji KolmogorovSsmirnov Test Model Tolerance VIF
Sumber : Output SPSS versi 23
1 (Consta
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardi nt)
zed KI ,908 1,102
Residual DD ,793 1,261
N 63
Normal Mean ,0000000 KA ,984 1,016
a,b
Parameters Std. CSR ,858 1,166
,38893070
Deviation
a. Dependent Variable: ROA
Most Extreme Absolute ,073 Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat
Differences Positive ,070
Negative -,073 bahwa nilai tolerance variabel KI
Test Statistic ,073 memiliki nilai 0,908, variabel DD
c,d
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200
sebesar 0,793, variabel KA sebesar
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data. 0,984, dan variabel CSR sebesar
c. Lilliefors Significance Correction. 0,858, dimana semua nilai tolerance
d. This is a lower bound of the true
significance. yang dimiliki oleh variabel bebas lebih
Berdasarkan tabel 1 di atas besar dari 0,10. Sedangkan pada nilai
menunjukkan hasi uji kolmogorov- VIF KI memiliki nilai sebesar 1,102,
smirnov test menunjukkan bahwa nilai VIF DD sebesar 1,261, VIF KA
sig. sebesar 0,200 lebih besar dari 0,05 sebesar 1,016, dan VIF CSR sebesar
maka dapat dikatakan bahwa dari hasil 1,166, dimana semua variabel bebas
uji Kolmogorov-smirnov test data lebih kecil dari 10. Dengan demikian
berdistribusi normal. dapat diartikan bahwa dalam model ini
2. Uji Multikolonieritas tidak ada masalah multikolinieritas.
Uji multikolonieritas bertujuan 3. Uji Heteroskedastisitas
untuk menguji apakah pda model Uji heteroskedastisitas bertujuan
regresi ditemukan adanya korelasi untuk menguji apakah dalam model
antar variable bebas. regresi terjadi ketidaksamaan variasi
dari residual atau pengamatan ke
pengamatan lain.

Eka Febri Wulan Suci| 14.1.02.01.0051 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Akuntansi ||9||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Berdasarkan hasil uji statistik


Durbin Watson (DW test) di atas
menunjukkan nilai DW sebesar 1,982.
Nilai DW tersebut akan dibandingkan
dengan menggunakan signifikansi 5%
dengan K = 4 dan n = 63. Maka dari
Gambar 3 tabel di atas didapatkan nilai DW
Grafik Scatterplot
1,982 lebih besar dari batas atas (du)
Sumber : Output SPSS Versi 23
1,7296 dan kurang dri batas bawah (4-
Berdasarkan gambar 3 diatas
du) 4 - 1,7296 = 2,2704. Sehingga
dapat dilihat bahwa titik-titik
dapat dilihat nilainya 1,7296 < 1,982
menyebar secara tidak beraturan dan
< 2,2704. Dengan demikian dapat
tidak membentuk pola tertentu di atas
disimpulkan bahwa data dengan
dan di bawah angka 0 pada sumbu Y.
model regresi tersebut tidak
maka dapat disimpulkan bahwa model
adamasalah dari autokorelasi.
regresi ini tidak terjadi
B. Analisis Regresi Linier Berganda
heteroskedastisitas.
Analisis regresi linier berganda
4. Uji Autokorelasi
digunakan untuk memperoleh
Uji autokorelasi bertujuan untuk
gambaran yang menyeluruh mengenai
menguji apakah model regresi linier
pengaruh antara variabel komisaris
terdapat korelasi antar kesalahan
independen, dewan direksi, komite
pengganggu pada periode t dengan
audit, dan corporate social
kesalahan pengganggu pada periode t-
responbility terhadap kinerja
1 (sebelumnya).
keuangan.
Tabel 3
Hasil Uji Autokorelasi
b
Model Summary
Durbi
Std. Error n-
Mod R Adjusted of the Watso
el R Square R Square Estimate n
1 ,731 ,535 ,502
a ,40212 1,982
a. Predictors: (Constant), CSR, DK,KA,DD
b. Dependent Variable: ROA

Sumber : Output SPSS versi 23

Eka Febri Wulan Suci| 14.1.02.01.0051 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Akuntansi || 10||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Tabel 4 menjelaskan kinerja keuangan sebesar
Analisis Regresi Linear Berganda
5,02% dan sisanya 49,8% dijelaskan
Sumber : Output SPSS Versi 23
Coefficients
a
oleh faktor-faktor lain diluar model
Unstandardized Standardized ini.
Coefficients Coefficients
Std. D. Hasil Pengujian Hipotesis
Model B Error Beta
1 (Const 1. Pengujian Hipotesis secara parsial
ant) -407 ,436
(Uji t)
KI ,010 ,006 ,173
DD ,147 ,026 ,576 Tabel 6
KA -,091 ,056 -,146 Hasil Uji t (Parsial)
CSR 1,445 ,455 ,307 Sumber: Output SPSS Versi 23
a
a. Dependent Variable: EPS Coefficients
Berdasarkan tabel 4 di atas dapat
diperoleh persamaan regresi linier Model T Sig.
1 (Constant) -,933 ,355
berganda sebagai berikut:
KI 1,844 ,070
Y = -,407 + 0,010 X1 + 0,147 X2 - DD 5,729 ,000
0,091 X3 + 1,445 X4 KA -1,618 ,111
CSR 3,177 ,002
C. Koefisien Determinasi
a. Dependent Variable: ROA
Hasil dari koefisien determinasi Berdasarkan hipotesis dengan
akan digunakan untuk mengukur menggunakan uji t di atas dapat
kemampuan model regresi dalam dilihat bahwa:
menerangkan variasi variabel berikut. a. Pada variabel Komisaris
Tabel 5 independen nilai signifikansi
Hasil Uji Koefisien Determinasi
sebesar 0,070. Dapat diartikan
Sumber : Output SPSS versi 23
b
Model Summary bahwa nilai signifikan uji t pada
Std. variabel Komisaris Independen
R Error of
Mo Squ Adjusted the Durbin- lebih besar dari 0,05, sehingga
del R are R Square Estimate Watson Ho diterima dan Ha ditolak.
a
1 ,731 ,535 ,502 ,40212 1,982
Dengan demikian variabel
a. Predictors: (Constant), CSR, KI, KA, DD
b. Dependent Variable: ROA Komisaris Independen secara
Berdasarkan tabel 5 diatas parsial tidak berpengaruh
ditunjukkan oleh model summary signifikan terhadap kinerja
tersebut diperoleh Adjusted R Square keuangan.
sebesar 0,502. Hal ini dapat dikatakan b. Pada variabel Dewan Direksi
bahwa variabel komisaris independen, nilai signifikansi sebesar 0,000.
dewan direksi, komite audit, dan Dapat diartikan bahwa nilai
corporate social responbility dapat signifikan uji t pada variabel
Eka Febri Wulan Suci| 14.1.02.01.0051 simki.unpkediri.ac.id
Ekonomi - Akuntansi || 11||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Dewan Direksi kurang dari 0,05, Tabel 7


Hasil Uji F (Simultan)
sehingga Ho ditolak dan Ha Sumber: Output SPSS Versi 23
a
diterima. Dengan demikian ANOVA
variabel Dewan Direksi secara Model F Sig.
b
Regression 16,650 ,000
parsial berpengaruh signifikan Residual
terhadap kinerja keuangan. Total
c. Pada variabel Komite Audit nilai a. Dependent Variable: ROA
b. Predictors: (Constant), CSR,
signifikansi sebesar 0,111. KI, KA, DD
Dapat diartikan bahwa nilai Berdasarkan hasil pengujian di
signifikan uji t pada variabel atas dapat dilihat bahwa nilai
Komite Audit lebih besar dari signifikan pada uji F sebesar 0,000.
0,05, sehingga Ho diterima dan Hal ini menunjukkan bahwa nilai
signifikan pada uji F variabel
Ha ditolak. Dengan demikian
komisaris independen, dewan
variabel Komite Audit secara
parsial tidak berpengaruh direksi, komite audit, dan

signifikan terhadap kinerja corporate social responbility lebih


kecil dari 0,05. Maka dapat
keuangan.
d. Pada variabel Corporate social disimpulkan bahwa Ho ditolak dan
Responbility nilai signifikansi Ha diterima, yang artinya bahwa
sebesar 0,002. Dapat diartikan variabel komisaris independen,
bahwa nilai signifikan uji t pada dewan direksi, komite audit, dan
variabel Corporate social corporate social responbility secara
Responbility kurang dari 0,05, simultan berpengaruh signifikan
sehingga Ho ditolak dan Ha terhadap kinerja keuangan.
diterima. Dengan demikian E. Pembahasan
variabel Corporate social 1. Pengaruh komisaris
Responbility secara parsial Independen terhadap kinerja
berpengaruh signifikan terhadap keuangan
kinerja keuangan. Komisaris Independen tidak
2. Pengujian Hipotesis secara berpengaruh signifikan
Simultan (Uji F) terhadap kinerja keuangan. Hal
ini dapat dijelaskan bahwa
biasanya penunjukan komisaris
independentidaksesuai

Eka Febri Wulan Suci| 14.1.02.01.0051 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Akuntansi
|| 12||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
dengan kompetensi atau komite audit sebenarnya
profesionalisme melainkan membantu dewan komisaris
adanya faktor hubungan yang untuk memonitor proses

baik dengan perusahaan. Hal pelaporan keuangan oleh

tersebut membuat tugas dan manajemen saja. Jadi dalam

fungsi komisaris independen penilaian kinerja keuangan

tidak efektif dan tidak komite audit tidak memiliki


pengaruh, komite audit hanya
independen.
mengawasi pelaporan keuangan
2. Pengaruh Dewan Direksi
untuk meningkatkan kualitas
terhadap kinerja keuangan
laporan keuangan.
Dewan direksi berpengaruh
4. Pengaruh Corporate Social
signifikan terhadap kinerja
Responbility terhadap
keuangan. Hal tersebut dapat
kinerja keuangan
dijelaskan bahwa dewan direksi
CorporateSocial
bertugasuntukmembuat
rencanastrategisdan
Responbility berpengaruh
signifikan terhadap kinerja
memastikan sistem dalam
perusahaan berjalan dengan keuangan. Perusahaan yang

baik. Perencanaan strategis yang mengungkapkan kegiatan


dibuat oleh dewan direksi akan sosialnya maka akan direspon
menentukan peningkatan kinerja positif oleh para investor
keuangan suatu perusahaan, melalui harga saham yang
sehingga semakin banyak semakin meningkat, sehingga
jumlah dewan direksi sebuah akan berdampak baik kepada
perusahaan maka akan semakin pihak manajemen serta kinerja
meningkatkan jumlah ROA. keuangan perusahaan akan
3. Pengaruh Komite Audit meningkat.
terhadap kinerja keuangan IV. PENUTUP
Komiteaudittidak A. Kesimpulan
berpengaruh signifikan 1. Berdasarkan hasil pengujian
terhadap kinerja keuangan. secara parsial menunjukkan
Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa Komisaris Independen
bahwa jumlah komite audit tidak berpengaruh signifikan
dalam suatu perusahaan terhadap Kinerja Keuangan
hamper sama, dan tugas pada perusahaan perbankan
Eka Febri Wulan Suci| 14.1.02.01.0051 simki.unpkediri.ac.id
Ekonomi - Akuntansi || 13||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
yang terdaftar di BEI periode signifikan terhadap Kinerja
2015-2017. Hal ini ditunjukkan Keuangan pada perusahaan
dari hasil uji t dengan nilai perbankan yang terdaftar di BEI
signifikansi sebesar 0,070 periode 2015-2017. Hal ini
dimana nilai signifikansi lebih ditunjukkan dari hasil uji t
besar dari 0,05. dengan nilai signifikansi
2. Berdasarkan hasil pengujian sebesar 0,002 dimana nilai
secara parsial menunjukkan signifikansi lebih kecil dari
bahwa Dewan Direksi 0,05.
berpengaruh signifikan 5. Berdasarkan hasil pengujian
terhadap Kinerja Keuangan secara simultan menunjukkan
pada perusahaan perbankan bahwa Komisaris Independen,
yang terdaftar di BEI periode Dewan Direksi, Komite Audit,
2015-2017. Hal ini ditunjukkan dan Corporate Social
dari hasil uji t dengan nilai Responbility berpengaruh
signifikansi sebesar 0,000 signifikan terhadap Kinerja
dimana nilai signifikansi lebih Keuangan pada perusahaan
kecil dari 0,05. perbankan yang terdaftar di BEI
3. Berdasarkan hasil pengujian periode 2015-2017. Hal ini
secara parsial menunjukkan ditunjukkan dari hasil uji F
bahwa Komite Audit tidak dengan nilai signifikansi
berpengaruh signifikan sebesar 0,000 dimana nilai
terhadap Kinerja Keuangan signifikansi lebih kecil dari
pada perusahaan perbankan 0,05.
yang terdaftar di BEI periode V. DAFTAR PUSTAKA
2015-2017. Hal ini ditunjukkan Ekaningtyas, Dyah. 2017. Pengaruh
Penerapan Good Corporate
dari hasil uji t dengan nilai
Governance terhadap kinerja
signifikansi sebesar 0,111 keuangan pada Perusahaan
Perbankan yang Terdaftar di
dimana nilai signifikansi lebih
BEI. JIPI, Volume 01, Nomor
besar dari 0,05. 01, November 2017. e-ISSN:
2598-067x. Sekolah Tinggi
4. Berdasarkan hasil pengujian
Ilmu Ekonomi Perbanas
secara parsial menunjukkan Surabaya.
bahwa Corporate Social
Hennie Van Greuning & Sonja
Responbility berpengaruh Brajovic Bratanovic. (2011).
Analyzing Banking Risk :
Eka Febri Wulan Suci| 14.1.02.01.0051 simki.unpkediri.ac.id
Ekonomi - Akuntansi || 14||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Analisis Risiko Perbankan.
Jakarta : Salemba Empat.

Hery, 2014. Analisis Kinerja


Manajemen. Jakarta : Grasindo

Lutfina. 2015. Pengaruh Good


Corporate Governance dan
Corporate Social Responbility
Terhadap Kinerja Keuangan
Pada Perusahaan. Jurnal
Manajemen Vol. 2, No. 3
Desember 2015. ISSN: 2355-
9357. Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, Universitas Telkom.

Sulistyowati. 2017. Pengaruh Good


Corporate Governance
Terhadap Kinerja Keuangan
Pada Perusahaan Perbankan.
Jurnal Ilmu dan Riset
Akuntansi Vol. 6, No. 1 Januari
2017. ISSN: 2460-0585.
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
indonesia (STIESIA) Surabaya.

UU No. 40 tahun 2007 tentang


Perseroan Terbatas

Wahyuningtyas, Deby. 2017. Pengaruh


Good Corporate Governance
dan Corporate Social
Responbility Terhadap Kinerja
Keuangan Pada Perusahaan
Perbankan yang terdaftar di
BEI. STIE Perbanas Surabaya.
http://www.bppk.kemenkeu.go.id
http://www.idx.co.id

Eka Febri Wulan Suci| 14.1.02.01.0051 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Akuntansi || 15||

Anda mungkin juga menyukai