Anda di halaman 1dari 17

METODE PENELITIAN AKUNTANSI

THE RESEARCH PROCESS: AN OVERVIEW AND CLARIFYING THE


RESEARCH QUESTION THROUGH SECONDARY DATA AND
EXPLORATION







OLEH:
Ni Luh Nyoman Sherina Devi (1391662026)
I Gst. Agung Ayu Mas Candraeni (1391662027)








PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2014


1

THE RESEARCH PROCESS: AN OVERVIEW AND CLARIFYING THE
RESEARCH QUESTION THROUGH SECONDARY DATA AND EXPLORATION

I. PROSES RISET
1.1. RISET DAN METODE ILMIAH
Para penulis biasanya memperlakukan tugas riset sebagai proses berurutan yang
melibatkan beberapa langkah yang didefinisikan secara jelas. Tak seorang pun mengklaim
bahwa riset memerlukan penyelesaian pada setiap langkah sebelum melanjutkan ke langkah
berikutnya. Beberapa langkah dimulai di luar urutan yang ada, sebagian dilaksanakan secara
serentak dan sebagian mungkin dihilangkan. Dalam pandangan kami mengenai proses riset,
pertanyaan manajemen, pemilihan pertanyaan, eksplorasi dan penyempurnaannya adalah
aktivitas kritis di dalam urutan tersebut.

1.2. HIERARKI PERTANYAAN RISET MANAJEMEN
Cara yang berguna untuk melakukan pendekatan pada proses riset adalah dengan
menyatakan dilema dasar yang mendorong riset dan kemudian berusaha mengembangkan
pertanyaan lain dengan merinci secara progresif pertanyaan orisinal menjadi pertanyaan yang
lebih spesifik. Prosesnya dimulai pada tingkat yang paling umum dengan dilema
manajemen. Ini biasanya merupakan gejala dari masalah yang sebenarnya, misalnya:
- Naiknya biaya.
- Penemuan senyawa kimia mahal yang akan meningkatkan kemanjuran obat.
- Semakin banyaknya penyewa yang pindah keluar dari suatu kompleks apartemen.
- Menurunnya penjualan
- Naiknya tingkat perputaran kayawan di sebuah restoran.
- Jumlah cacat produk yang lebih besar selama pembuatan mobil.
- Meningkatnya jumlah keluhan lewat surat dan telepon mengenai pasca pembelian.
Mengidentifikasikan dilema manajemen tidaklah sulit, namun memilih satu dilema
untuk dijadikan fokus mungkin sulit. Pilihan yang salah akan mengarahkan sumber daya
yang berharga pada jalan yang mungkin tidak memberikan informasi untuk
pengambilankeputusan yang penting (tujuan dan riset yang baik).
Pertanyaan Manajemen
Manajer harus melangkah dari dilema manajemen ke pertanyaan manajemen
untuk melanjutkan proses riset. Pertanyaan manajemen menyatakan kembali dilema
dalam bentuk pertanyaan:
2

- Apa yang harus dilakukan untuk mengurangi tingkat perputaran karyawan?
- Apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan lamanya masa tinggal penyewa dan
mengurangi tingkat kepindahan?
- Apa yang harus dilakukan untuk mengurangi biaya.
Kategori Pertanyaan Manajemen
Jumlah pertanyaan manajemen terlalu banyak untuk didaftar, tetapi kita dapat
menggolongkannya:
- Pilihan tujuan atau sasaran.
- Pembuatan dan evaluasi.
- Pelacakan masalah atau situasi kontrol.
Sifat Pertanyaan Manajemen
Suatu pertanyaan manajemen tidak menetapkan jenis riset yang harus dilakukan.
Pertanyaan ini khas manajerial dan merupakan pertanyaan yang luas.
Eksplorasi
Proses eksplorasi mungkin muncul di dalam proses riset di beberapa lokasi. Eksplorasi
biasanya dimulai dengan pencarian data publikasi. Selain itu, periset sering mencari
orang-orang yang mempunyai informasi lengkap mengenai topiknya, khususnya
mereka yang telah jelas menyatakan posisi mengenai aspek kontroversial dari
masalahnya. Eksplorasi tak berstruktur memungkinkan periset mengembangkan dan
merevisi pertanyaan manajemen dan menentukan apa yang diperlukan untuk
mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang diajukan.
Pertanyaan Riset
Begitu periset mempunyai pernyataan yang jelas mengenai pertanyaan manajemen, ia
dan manajer harus menerjemahkannya ke dalam pertanyaan riset. Pertimbangan
pertanyaan riset agar berupa pertanyaan pengumpul informasi yang berorientasi pada
fakta. Pertanyaan riset adalah hipotesis pilihan yang paling baik menyatakan sasaran
studi riset. Jumlahnya mungkin lebih dari satu pertanyaan atau hanya satu. Proses riset
yang menjawab pertanyaan yang lebih spesifik ini melengkapi manajer dengan
informasi yang diperlukan untuk proses pengambilan keputusan.
Menyempurnakan Pertanyaan Riset
Istilah menyempurnakan mungkin terdengar aneh untuk riset, tetapi ini menciptakan
suatu citra yang mulai dikenali oleh sebagian besar periset. Penyempurnaan pertanyaan
persisnya adalah apa yang harus dikerjakan praktisi ahli sesudah eksplorasi selesai.
3

Pada saat ini, sebuah gambaran yang lebih jelas mengenai pertanyaan manajemen dan
riset mulai muncul. Pertanyaan riset tidak perlu berbeda materinya, tetapi akan
berkembang secara bertahap. Tidak ada alasan untuk berkecil hati. Pertanyaan riset
yang disempurnakan akan mempunyai fokus yang lebih baik dan akan menggerakkan
riset ke depan dengan lebih jelas ketimbang pertanyaan yang telah diformulasikan
sebelumnya.
Pertanyaan Investigasi
Pertanyaan investigasi adalah pertanyaan yang harus dijawab oleh periset agar tiba pada
kesimpulan yang memuaskan mengenai pertanyaan riset. Untuk merumuskan
pertanyaan investigasi, periset menggunakan pertanyaan riset umum dan memecahnya
menjadi pertanyaan-pertanyaan yang lebih spesifik untuk mempermudah pengumpulan
data. Proses pemecahan ini dapat berlanjut melalui beberapa tingkat yang semakin
spesifik. Pertanyaan investigasi harus disertakan di dalam proposal riset, karena
pertanyaan ini menuntun pengembangan desain riset. Pertanyaan ini adalah dasar untuk
menciptakan instrumen pengumpulan data riset.
Pertanyaan Pengukuran
Pertanyaan pengukuran adalah pertanyaan yang benar-benar kita ajukan kepada
responden. Pertanyaan ini harus muncul dalam kuisioner. Dalam studi observasi,
pertanyaan pengukuran adalah pertanyaan yang harus dicatat oleh periset observasi
mengenai tiap subyek yang dipelajari. Ada dua jenis pertanyaan pengukuran:
pertanyaan yang sudah didesain dan teruji sebelumnya dan pertanyaan yang didesain
menurut pesanan.

1.3. MASALAH PROSES RISET
Walaupun riset diharapkan didasarkan sepenuhnya pada prioritas keputusan
manajemen, studi dapat menyimpang dari target atau kurang efektif ketimbang yang
seharusnya.
1) Sindrom Teknik Favorit
Beberapa periset terikat pada metode. Mereka menyusun kembali pertanyaan
manajemen supaya sejalan dengan metodologi favorit mereka. Yang lain mungkin lebih
suka menekankan studi kasus, sementara yang lain lagi tidak mau mempertimbangkan
kedua pendekatan tersebut. Tidak semua periset nyaman dengan sistem dengan desain
eksperimen. Keengganan masa lalu dan sebagian besar ilmuwan sosial untuk
4

menggunakan desain eksperimen dipercaya telah menghambat perkembangan riset
ilmiah di dalam bidang itu. Ketersediaan teknik adalah faktor penting dalam
menentukan bagaimana riset akan dilaksanakan atau apakah studi tertentu dapat
dilaksanakan. Orang yang mengetahui banyak tentang dan ahli dalam beberapa teknik,
tetapi tidak dalam teknik lain tertentu sring dibutakan oleh kecakapan khusus mereka.
2) Penambangan Basis Data Perusahaan
Penggalian basis data informasi manajemen memang populer dan semua jenis
organisasi semakin menghargai kemampuan untuk memperoleh informasi yang
bermakna. Walaupun penggalian data seperti ini sering menjadi titik awal dalam riset
berbasis keputusan, jarang aktivitas seperti ini menjawab semua pertanyaan
manajemen yang terkait dengan dilema manajemen tertentu.
3) Pertanyaan yang Tidak Dapat Diriset
Tidak semua pertanyaan manajemen dapat diriset dan tidak semua pertanyaan
riset dapat dijawab. Agar dapat diriset, pertanyaan tersebut haruslah berupa pertanyaan
yang dapat dijawab dengan adanya observasi dan pengumpulan data lain. Banyak
pertanyaan tidak dapat dijawab hanya berdasarkan informasi saja.
4) Masalah Manajemen yang Didefinisikan dengan Buruk
Seorang penulis menunjukkan bahwa pertanyaan riset yang didefinisikan dengan
buruk paling tidak rentan terhadap serangan dari metode riset kuantitatif karena
masalah seperti ini mempunyai terlalu banyak segi yang paling terkait untuk ditangani
secara akurat oleh pengukuran. Periset pemula harus menghindari masalah yang
didefinisikan dengan buruk. Bahkan periset berpengalaman lebih suka melakukan studi
eksplorasi yang menyeluruh sebelum maju dengan pendekatan yang paling mutakhir.
5) Riset dengan Motivasi Politik
Penting untuk diingat bahwa motivasi seorang manajer untuk melakukan riset
tidak selalu jelas. Manajer dapat saja menyatakan kebutuhannya akan informasi spesifik
untuk mendasari suatu keputusan. Ini adalah skenario ideal untuk riset yang bermutu.
Namun, acap kali sebuah studi riset tidak benar-benar diperlukan, tetapi tetap saja
memperoleh persetujuan untuk dilakukan, hanya karena kehadirannya mendukung ide
kesayangan manajer tertentu.

1.4. MENDESAIN STUDI
Desain riset adalah cetak biru untuk memenuhi sasaran dan menjawab pertanyaan.
Pemiihan suatu desain menjadi rumit dengan sangat bervariasinya metode, teknik, prosedur,
5

protokol dan rencana pengambilan sampel. Periset kreatif sebenarnya memperoleh manfaat
dari kumpulan pilihan yang membingungkan ini. Banyaknya kombinasi yang ditimbulkan
oleh melimpahnya peralatan dapat digunakan untuk membangun perspektif atas alternatif
yang ada untuk masalah yang sama. Dengan menciptakan suatu desain menggunakan metode
yang berbeda, periset dapat memperoleh wawasan yang lebih besar ketimbang apabila
mengikuti metode yang paling sering dijumpai di dalam literatur atau ditawarkan oleh bias
disipliner.

1.5. DESAIN PENGAMBILAN SAMPEL
Periset harus menentukan siapa dan berapa banyak orang yang akan diwawancarai, apa
dan berapa banyak kejadian yang akan diobservasi, atau apa dan berapa banyak catatan yang
akan diperiksa. Sampel adalah bagian dari populasi target, yang dipilih secara cermat
untuk mewakili populasi itu. Ketika periset menjalankan studi pengambilan sampel, mereka
tertarik untuk mengestimasi satu atau lebih nilai populasi dan menguji satu atau lebih
hipotesis statistik. Kemudian proses pengambilan sampel harus memberikan setiap orang di
dalam target populasi suatu kesempatan terseleksi dalam sampel apabila pengambilan sampel
probabilitas digunakan. Jika tidak ada alternatif yang layak, sebuah pendekatan non
probabilitas mungkin digunakan.

1.6. ALOKASI SUMBER DAYA DAN ANGGARAN
Pengumpulan data memang memerlukan sumber daya yang besar, tetapi terkadang
kurang dari anggaran yang diperkirakan oleh klien, karyawan harus dibayar, pelatihan dan
perjalanan harus disediakan, dan pengeluaran lain yang ditimbulkan harus dibayar, tetapi fase
proyek ini acap kali menghabiskan tidak lebih dari sepertiga keseluruhan anggaran riset. Jadi,
panduannya adalah bahwa (1) perencanaan proyek, (2) pengumpulan data dan (3) analisis,
penafsiran dan pelaporan masing-masing menghabiskan jumlah yang kira-kira sama dalam
anggaran. Seorang penulis mengidentifikasikan tiga jenis anggaran di dalam organisasi
dimana riset dibeli dan pengendalian biaya sangat penting:
Anggaran praktis melibatkan penetuan persentase yang tetap dari sejumlah kriteria
Anggaran departemen atau area fungsional mengalokasikan sebagian dari total
pengeluaran di dalam unit tersebut untuk aktivitas riset.
Anggaran tugas memilih proyek riset spesifik untuk didukung berdasarkan tujuan khusus.

6

1.7. MENILAI INFORMASI RISET
Ada banyak pengaruh antara penetapan anggaran dan penghitungan manfaat dalam
setiap keputusan manajemen guna menjalankan riset. Sebuah studi riset yang tepat harus
membantu manajer menghindari kerugian dan meningkatkan penjualan atau laba, kalau tidak,
maka riset akan menjadi sia-sia. Walaupun periset dapat memberikan estimasi biaya dan
informasi yang baik, manajer masih harus menilai apakah manfaatnya melebihi biayanya.
Metode Evaluasi
1) Evaluasi Ex Post Facto
Apabila ada pengukuran apa pun mengenai manfaat riset, ini biasanya merupakan
kejadian sesudah fakta. Twedt melaporkan satu contoh kejadian ini, yaitu sebuah
evaluasi riset pemasaran yang dilakukan di sebuah perusahaan besar. Ia
menyatakan estimasi obyektif dari kontribusi tiap proyek pada kemampulabaan
perusahaan Ia melaporkan bahwa kebanyakan studi dimaksudkan untuk
membantu manajemen menentukan mana yang lebih disukai dari dua (atau lebih)
alternatif.
2) Evaluasi Sebelum atau Interim
Sebuah proposal untuk menjalankan audit operasi manajemen yang menyeluruh di
sebuah perusahaan mungkin layak, tetapi biayanya atau manfaatnya tidak mudah
diperkirakan diawal. Proyek ini cukup unik sehingga pengalaman manajerial
jarang memberikan banyak bantuan dalam mengevaluasi proposalnya. Namun,
bahkan dalam situasi seperti ini, manajer dapat memberikan beberapa pendapat
yang bermanfaat. Mereka mungkin menentukan bahwa audit manajemen
diperlukan karena perusahaan ada dalam situasi yang sangat sulit dan manajemen
tidak mengerti cakupan permasalahan.
3) Analisis Opsi
Sejumlah kemajuan sudah dibuat dalam pengembangan penilaian manfaat riset
ketika manajemen mempunyai suatu pilihan di antara opsi-opsi yang didefinisikan
dengan baik. Apabila desain riset dapat dinyatakan dengan jelas, seseorang dapat
mengestimasi perkiraan biaya. Tugas kritisnya adalah menghitung manfaat dari
riset. Estimasi terbaik yang dapat dibuat atas manfaat masih merupakan estimasi
kasar dan terutama mencerminkan cara yang teratur untuk mengestimasi hasil dari
di dalam kondisi yang tidak menentu.


7

4) Teori Keputusan
Ketika terdapat alternatif pilihan, maka cara rasional untuk mengambil keputusan
adalah dengan menilai hasil dari tiap alternatif yang ada. Dua kemungkinan
tindakan (A1 dan A2) mungkin diawali dua cara yang berbeda untuk
mengorganisasikan sebuah perusahaaan, menyediakan pendanaan, menghasilkan
produk dan seterusnya. Manajer memilih tindakan yang dapat memberikan hasil
terbaik pilihan tindakan yang memenuhi atau melampui kriteria apa pun yang
ditetapkan untuk penilaian alternatif. Tiap kriteria merupakan kombinasi dari
aturan keputusan dan variabel keputusan. Variabel keputusan dapat berupa
penghematan langsung dalam nilai uang kontribusi pada biaya overhead dan
laba, waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek, dan seterusnya.
Biasanya variabel keputusan dinyatakan dalam ukuran mata uang, menggambarkan
penjualan, biaya, beberapa bentuk laba atau kontribusi, atau ukuran lain yang dapat
dihitung. Aturan keputusan mungkin berupa pilih arah tindakan dengan
kemungkinan kerugian terendah atau barangkali pilih alternatif yang
memberikan laba bersih tahunan terbesar.

1.8. PROPOSAL RISET
Suatu proposal tertulis sering diperlukan ketika suatu studi diusulkan. Ini memastikan
bahwa para pihak bersepakat mengenai tujuan proyek dan metode investigasi yang diusulkan.
Waktu dan anggaran sering kali dinyatakan dengan jelas, seperti halnya pada tanggung jawab
dan kewajiban lain. Bergantung pada kebutuhan dan keinginan manajer, rincian latar
belakang yang penting dan elaborasi teknik yang diusulkan dapat disertakan.
Isi Proposal
Setiap proposal, terlepas dari jumlah halamannya, harus mencakup dua bagian
dasar:
- Pernyataan pertanyaan riset
- Deskripsi ringkas metodologi riset
Dalam proposal jenis memo ringkas, pertanyaan riset dapat dipadukan ke dalam
sebuah paragraf yang juga menjelaskan dilema manajemen, pertanyaan manajemen
dan kategori pertanyaan investigasi. Acap kali proposal riset jauh lebih rinci dan
menggambarkan alat pengukuran spesifik yang akan digunakan, waktu dan
anggaran biaya, rencana pengambilan sampel dan banyak rincian lain.

8


1.9. PENGUJIAN PERCOBAAN
Uji coba dijalankan untuk mendeteksi kelemahan dalam instrumentasi dan desain serta
untuk memberikan perwakilan data untuk pemilihan sampel probabilitas. Karenanya, suatu
uji coba harus menarik subjek dari populasi target dan mensimulasi prosedur serta protokol
yang sudah ditetapkan untuk pengumpulan data. Jika studi tersebut merupakan survei yang
harus dijalankan lewat pos, maka kuisioner percobaan harus diposkan. Jika desainnya
memerlukan observasi oleh periset tersamar, maka perilaku ini harus dijalankan. Besarnya
kelompok percobaan mungkin berkisar 25 sampai 100 subjek, tergantung pada metode yang
akan diuji, tetapi sponden tidak perlu dipilih secara statistik. Ada banyak variasi pada
pengujian percobaan. Beberapa di antaranya sengaja dibatasi pada aktivitas pengumpulan
data. Satu bentuk, praujian, mungkin mengandalkan kolega, responden pengganti, atau
responden yangsebenarnya untuk menyempurnakan instrumen pengukuran.

1.10. PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data mungkin berkisar dari observasi sederhana di satu lokasi hingga
survei megah dari perusahaan multinasional di tempat-tempat di berbagai belahan dunia.
Metode yang dipilih terutama akan menentukan bagaimana data dikumpulkan. Kuisioner, tes
standar, formulir observasi, catatan laboratorium dan catatan kalibirasi instrumen adalah
beberapa dari alat yang digunakan untuk merekam data mentah. Namun, apakah yang
dimaksud dengan data? seorang penulis mendefinisikan data sebagai fakta yang disajikan
kepada periset dari lingkungan studi. Pertama, data dapat dicirikan lebih lanjut dengan
keabstrakannya, kemampuan untuk diversifikasi, kesulitan untuk dimengerti dan kedekatan
dengan fenomena. Sebagai abstraksi, data lebih merupakan sebuah metafora ketimbang
kenyataan. Kedua, ketika data diproses melalui indera kita, acap kali terbatas jika
dibandingkan dengan indera organisme hidup lainnya. Ketiga, menangkap data memang sulit,
yang diperumit dengan kecepatan terjadinya peristiwa dan sifat keterikatan waktu pada
observasi. Akhirnya data mencerminkan, kebenaran melalui kedekatan dengan fenomena.

1.11. ANALISIS DAN PENAFSIRAN
Manajer memerlukan informasi, bukan data mentah. Periset menghasilkan informasi
dengan menganalisis data sesudah dikumpulkan. Analisis data biasanya melibatkan
pengurangan data yang terkumpulkan hingga jumlah yang dapat ditangani, penyusunan
rangkuman, pencarian pola dan penerapan teknik statistik. Respon berskala pada kuisioner
9

dan instrumen eksperimen acap kali mengharuskan analisis untuk mengembangkan berbagai
fungsi dan juga mengsplorasi hubungan di antara variabel-variabel. Lebih jauh periset harus
menafsirkan temuan-temuan ini dipandang dari pertanyaan riset klien atau menentukan
apakah hasilnya konsisten dengan hipotesis dan teori mereka.

1.12. PELAPORAN HASIL
Akhirnya, periset perlu menyiapkan laporan dan menyerahkan temuan serta
rekomendasi kepada manajer untuk tujuan pengambilan keputusan yang dimaksud. Periset
menyesuaikan gaya dan susunan laporannya menurut audiens sasaran, kejadian dan tujuan
riset. Hasil riset yang diterapkan dapat dikomunikasikan lewat telokonferensi, surat, laporan
tertulis, persentasi lisan atau kombinasi sebagian atau seluruh metode ini. Pengambilan
keputusan manajemen kadang-kadang menaruh laporan riset itu ke dalam rak tanpa
mengambil tindakan apapun. Komunikasi hasil yang bermutu rendah alasan utama terjadinya
hal itu. Dengan mengingat adanya kemungkinan ini, seorang spesialis riset harus berusaha
untuk:
Mencapai adanya adaptasi informasi, yang penuh wawasan, dengan kebutuhan klien.
Memilih kata-kata dengan cermat sewaktu menyusun penafsiran, kesimpulan, dan
rekomendasi.

Sedikitnya laporan riset harus mengandung berikut ini:
Ringkasan eksekutif yang terdiri atas sinopsis makalah, temuan dan rekomendasi.
Ikhtisar riset: latar belakang masalah, ringkasan literatur, metode dan prosedur, serta
kesimpulan.
Bagian tentang rekomendasi strategi implementasi.
Lampiran teknis dengan semua materi yang diperlakukan guna mereplikasi proyek








10

II. PENCARIAN DATA SEKUNDER
2.1. FASE EKSPLORASI STRATEGI PENCARIAN
Fase riset eksplorasi bertujuan untuk mencapai hal-hal berikut:
- Mengembangkan pemahaman tentang dilema manajemen.
- Mencari langkah-langkah yang pernah diambil orang lan dalam menyelesaikan masalah
yang mirip dengan dilema manajemen yang sedang dihadapi.
- Mengumpulkan informasi latar belakang topik untuk menyempurnakan pertanyaan
riset.
- Mengidentifikasi informasi yang harus dikumpulkan untuk memformulasi pertanyaan
investigasi.
- Mengidentifikasi sumber-sumber serta pertanyaan aktual yang mungkin digunakan
sebagai pertanyaan pengukuran.
- Mengidentifikasi sumber-sumber serta kerangka contoh aktual yang mungkin
digunakan dalam desain contoh.
Pada sebagian besar kasus, fase eksplorasi dimulai dengan pencarian literatur berupa
tinjauan buku, artikel, atau literatur profesional yang terkait dengan dilema manajemen.
Secara umum, pencarian literatur memiliki lima tahapan:
1) Mendefinisikan dilema atau pertanyaan manajemen.
2) Mengacu pada ensiklopedi, kamus, buku pegangan untuk mengidentifikasi istilah
penting, nama orang, atau kejadian yang terkait dengan dilema dan pertanyaan
manajemen.
3) Gunakan istilah penting pada saat melakukan pencarian dengan menggunakan indeks,
bibliografi, dan situs Web untuk mengidentifikasi sumber sukender yang spesifik.
4) Pelajari sumber sekunder spesifik untuk menguji relevansinya.
5) Evaluasi seberapa jauh manfaat dari masing-masing sumber dan kandungannya.
Tingkatan Informasi
Sumber informasi pada umumnya dikategorikan dalam 3 tingkatan:
1) Sumber primer, adalah karya riset asli atau data mentah tanpa interpretasi atau
pernyataan yang mewakili opini atau posisi resmi.
2) Sumber sekunder, adalah interpretasi dari data primer. Ensiklopedi, buku teks, buku
pegangan, artikel di majalah dan koran, serta sebagian besar pemberitaan di media
massa dianggap sebagai informasi sekunder.
3) Sumber tersier, merupakan interpretasi dari sumber sekunder walaupun pada umumnya
disajikan dalam bentuk indeks, bibliografi, dan alat bantu pencarian data.
11

Jenis Sumber Informasi
Adapun empat jenis sumber informasi yang paling sering digunakan oleh periset bisnis
adalah sebagai berikut:
1) Indeks dan bibliografi
2) Kamus
3) Buku pegangan
4) Buku petunjuk
Mengevaluasi Sumber Informasi
Evaluasi sumber informasi dilakukan dengan berdasarkan lima faktor berikut ini:
1) Tujuan
2) Cakupan
3) Otoritas
4) Audiensi
5) Format
Mencari Basis Data Bibliografi
Dalam sebuah basis data bibliografi, masing-masing catatan adalah cuplikan bibliografi
dari sebuah artikel di buku atau jurnal. Proses pencarian basis data bibliografi dan
mendapatkan hasil merupakan hal mendasar bagi semua basis data. Adapun prosesnya
sebagai berikut:
1) Pilih satu basis data yang sesuai dengan topik.
2) Buatlah pertanyaan pencarian, kemudian periksa dan evaluasi hasil pencarian.
Modifikasi pertanyaan pencarian jika dibutuhkan.
3) Simpan hasil pencarian.
4) Susun kembali artikel yang tidak tersedia dalam basis data.
5) Padukan hasil pencarian dengan informasi dari sumber web.
Memilih Sebuah Basis Data
Dalam memilih sebuah basis data, gunakan buku untuk informasi yang lebih tua dan
lebih menyeluruh. Sedangkan untuk informasi yang lebih kini atau informasi yang
sangat spesifik gunakanlah artikel yang dipublikasikan.
Menyimpan Hasil Pencarian
Ketika menyimpan hasil pencarian, pastikan bahwa informasi bibliografi disimpan
untuk catatan kaki. Sebagian besar basis data menawarkan pilihan untuk memberikan
tanda pada hasil pencarian, men-download, atau mencetak data sekaligus.
12

Memanggil Artikel
Bagi artikel online yang tidak menyediakan format teks sepenuhnya, pemanggilan
artikel umumnya memerlukan langkah lebih lanjut berupa pencarian katalog online di
perpustakaan (kecuali ada hubungan langsung antara basis data dengan katalog) untuk
menentukan apakah ada isu yang diinginkan tersedia dan di mana letaknya.
Mencari Informasi di World Wide Web
World Wide Web adalah sumber informasi, bisnis, dan hiburan yang sangat besar dan
sangat sulit dan hampir tidak mungkin untuk diabaikan. Mencari dan mengambil
informasi dari Web merupakan suatu upaya yang besar dan lebih problematis
ketimbang mencari dalam basis data bibliografi. Namun demikian, kemudahan akses
dari Web dan besarnya informasi yang dapat dijumpai adalah alasan utama
menggunakan web sebagai sumber informasi. Langkah dasar untuk melakukan
pencarian pada Web mirip dengan pencarian pada basis data bibliografi.
Memilih Mesin Pencarian atau Buku Petunjuk
Pencarian informasi yang spesifik akan membantu memecahkan pertanyaan manajemen
yang membutuhkan keahlian dan pengetahuan yang lebih dalam ketimbang sekedar
menelusuri semata. Karena mesin pencarian Web cukup beragam, maka beberapa hal
berikut perlu diperhatikan:
- Jenis sumber internet yang dicakup (http, telnet, ftp, dll)
- Cara melakukan pnecarian pada halaman Web (apakah setiap kata? Atau hanya
judul atau kepala artikel saja?)
- Jumlah halaman yang dimasukkan dalam indeks.
- Pilihan pencarian dan penyajian yang ditawarkan.
- Frekuensi informasi diperbaharui.
Mencari Informasi Spesifik dalam Web
Setelah topik didefinisikan dan istilah pencarian telah ditetapkan, perlu ditentukan
apakah informasi yang dicari merupakan sesuatu yang telah diketahui (situs spesifik)
atau sebuah alamat atau institusi (siapa), lokasi dan lokasi geografis (di mana), ataupun
suatu topik (apa).
Informasi Pemerintah
Publikasi pemerintah adalah sumber wajib bagi beberapa proyek riset bisnis. Mencari
informasi pemerintahan adalah tugas yang rumit yang biasanya membutuhkan
13

pengetahuan lebih tentang bagaimana pemerintahan berfungsi. Tiga jenis informasi
pemerintah yang paling bermanfaat adalah sebagai berikut:
1) Badan Pemerintah
2) Hukum, Regulasi, dan Keputusan Pengadilan
3) Statistik Pemerintah

2.2. PENAMBANGAN SUMBER INTERNAL
Penambangan data merupakan sebuah proses penggalian pengetahuan dari basis
data yang disimpan dalam penyimpanan data atau gudang data. Tujuan penambangan
data adalah untuk mengidentifikasi validitas, kemutakhiran, kegunaan, dan pola dari
data. Penambangan data adalah alat analisa yang berguna, yang merupakan suatu
pendekatan yang mengombinasikan eksplorasi dan penemuan yang ditunjang oleh
analisis untuk mengkonfirmasi hasil.
Gudang data adalah penyimpanan elektronik untuk basis data yang
mengorganisasikan sejumlah data ke dalam kategori-kategori untuk memfasilitasi
pemanggilan data, penerjemahan, dan pemilahan oleh pengguna data. Gudang data
menyediakan arsip yang mudah diakses untuk mendukung penerapan intelijen
organisasi yang dinamis. Semakin mudah akses terhadap basis data, yang berisikan
gudang data, semakin tinggi kecenderungan periset akan menggunakan basis data
tersebut untuk mengembangkan suatu pola.
Perlu diingat bahwa data dalam suatu gudang data sebelumnya adalah data
primer, yang dikumpulkan untuk suatu tujuan tertentu. Jika periset melakukan
penambangan data dari suatu gudang data perusahaan, semua data yang ada dalam basis
data menjadi data sekunder. Dengan aturan-aturan yang ditemukan dari penambangan
data, seorang manajer mampu mendukung, meninjau ulang, dan/atau menguji tindakan
alternatif untuk memecahkan dilema manajemen, suatu alternatif yang mungkin akan
diuji lebih lanjut pada saat pengumpulan data primer yang baru.
Evolusi Penambangan Data
Dalam evolusi dari data bisnis menjadi informasi, setiap tahapan baru dibangun dari
tahapan yang sebelumnya. Misalnya, pengumpulan data dalam jumlah besar menjadi
hal penting bagi keberhasilan penambangan data. Bidang fungsional manajemen dan
industri tertentu yang saat ini menjalankan proyek penambangan data antara lain:
pemasaran, layanan konsumen, administrasi/analisis keuangan, penjualan, distribusi
manual, asuransi, pendeteksian penyimpangan, dan manajemen jaringan. Teknologi
14

penambangan data menyediakan dua kemampuan unik bagi periset atau manajer yaitu:
penemuan pola dan prediksi.
Penemuan Pola
Perangkat penambangan data dapat diprogram secara teratur untuk mengolah basis data
dan mengidentifikasi pola-pola yang sebelumnya masih tersembunyi. Penggunaan lain
dari penambangan data adalah menemukan pola pembelian ritel (bagi manajemen
persediaan), mengidentifikasi fluktuasi volume call center (untuk penunjukan tenaga
pelaksana), dan mencari lokasi data anomali yang dapat mencerminkan kesalahan
pemasukan data (untuk mengevaluasi kebutuhan akan pelatihan, evaluasi tenaga kerja,
atau keamanan).
Memprediksi Tren dan Perilaku
Contoh umum dari masalah prediksi adalah pembuatan target pemasaran.
Menggunakan dara dari pengiriman surat di masa yang lalu untuk menentukan suatu
target akan memaksimalkan pengembalian terhadap investasi, karena pengiriman surat
di masa yang akan datang menjadi lebih efektif. Masalah lain yang dapat diperkirakan
adalah prediksi kebangkrutanm kegagalan pengembalian pinjaman, dan segmen
populasi yang memiliki respons yang sama terhadap suatu rangsangan. Perangkat
penambangan data juga dapat digunakan untuk mengembangkan model risiko untuk
suatu pasar tertentu.
Proses Penambangan Data
Penambangan data melibatkan lima tahapan proses sebagai berikut:
1) Pengambilan sampel. Pada tahap ini, periset harus memutuskan apakah akan
menggunakan keseluruhan data atau hanya sampel dari data.
2) Eksplorasi. Tahap ini dilakukan secara visual atau numerical untuk mencari tren
atau kelompok. Pada saat eksplorasi dilakukan, periset dapat melihat hal-hal yang
menyimpang sehingga diketahui apakah data perlu dibersihkan terlebih dulu, atau
kasusnya dihentikan, atau sampel data dengan jumlah lebih besar perlu
dikumpulkan.
3) Modifikasi. Berdasarkan pada apa yang ditemukan pada tahap eksplorasi, data yang
diperoleh mungkin perlu dimodifikasi. Pembuatan kluster, transformasi berdasarkan
fraktal, dan penerapan fuzzy logic diselesaikan pada tahap ini jika diperlukan.
Program pengurangan data, seperti analisis faktor, analisis korespondensi, atau
pengklusteran dapat digunakan.
15

4) Model. Setelah data disiapkan, pembentukan model mulai dilakukan. Teknik
pemodelan dalam penambangan data meliputi jaringan neural dan pohon keputusan,
yang dibuat berdasarkan urutan, klasifikasi dan estimasi, serta model berdasarkan
genetika.
5) Penilaian. Tahap akhir dari penambangan data adalah menilai model yang
digunakan untuk memperkirakan seberapa baik kinerja penambangan data. Suatu
metode penilaian umum antara lain menggunakan suatu porsi dari data yang tidak
dipergunakan pada saat tahap pengambilan sampel sebelumnya. Cara lain untuk
menguji suatu model adalah menjalankan model dengan menggunakan data yang
dimiliki.
























16

DAFTAR PUSTAKA

Cooper, Donald R. dan Pamela S. Schindler. 2006. Metode Riset Bisnis, Volume 1, Edisi 9.
Jakarta: PT. Media Global Edukasi.

Anda mungkin juga menyukai