OLEH
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS TRISAKTI
Jakarta
2017
BAB I
PROFIL PERUSAHAAN
PT Kalbe Farma Tbk. merupakan salah satu industri farmasi di Indonesia yang
didirikan pada tanggal 10 September 1996 oleh Dr. B. Setiawan yang bertujuan untuk
membantu meningkatkan kesadaran kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Awalnya Kable
merupakan usaha sederhana di sebuah garasi kemudian berkembang menjadi perusahaan
farmasi terdepan di Indonesia. Pengembangan usaha dilakukan melalui akuisisi strategis
terhadap perusahaan-perusahaan farmasi lainnya, membangun merek-merek produk unggul,
dan menjangkau pasar internasional dalam rangka transformasi Kalbe menjadi perusahaan
produk kesehatan serta nutrisi yang terintegrasi dengan daya inovasi, strategi pemasaran,
pengembangan merek, distribusi, kekuatan keuangan, keahlian riset dan pengembangan serta
produksi yang sulit ditandingi dalam mewujudkan misinya untuk meningkatkan kesehatan
untuk kehidupan yang lebih baik.
Kalbe telah tumbuh dan bertransformasi menjadi penyedia solusi kesehatan terintegrasi
melalui 4 (empat) kelompok divisi usahanya. Divisi Obat Resep (kontribusi 24%), Divisi
Produk Kesehatan (kontribusi 17%), Divisi Nutrisi (kontribusi 24%), dan Divisi Distribusi &
Logistik (kontribusi 30%). Keempat divisi usaha ini mengelola portofolio obat resep dan obat
bebas yang komprehensif, produk-produk minuman energi dan nutrisi, serta usaha distribusi
yang menjangkau lebih dari satu juta outlet di seluruh kepulauan Indonesia.
Di pasar internasional, Perusahaan telah hadir di negara-negara ASEAN, Nigeria, dan
Afrika Selatan, dan menjadi perusahaan produk kesehatan nasional yang dapat bersaing di
pasar ekspor. Sejak pendiriannya, Perusahaan menyadari pentingnya inovasi untuk
mendukung pertumbuhan usaha. Kalbe telah membangun kekuatan riset dan pengembangan
dalam bidang formulasi obat generik dan mendukung peluncuran produk konsumen dan
nutrisi yang inovatif. Melalui analisis strategis dengan mitra-mitra yang banyak terlibat dalam
kegiatan riset mutakhir di bidang sistem penghantaran obat, obat kanker, sel punca, dan
bioteknologi.
Didukung lebih dari 16.000 karyawan, kini Kalbe telah tumbuh menjadi penyedia
layanan kesehatan terbesar di Indonesia, dengan keunggulan keahlian di bidang pemasaran,
branding, distribusi, keuangan serta riset dan pengembangan. Kalbe Farma juga merupakan
perusahaan produk kesehatan publik terbesar di Asia Tenggara, dengan nilai kapitalisasi
pasar Rp52,1 triliun dan nilai penjualan Rp17,9 triliun di akhir 2015.
Visi
Menjadi perusahaan produk kesehatan Indonesia terbaik dengan skala internasional
yang didukung oleh inovasi, merek yang kuat, dan manajemen yang prima.
Misi
Meningkatkan kesehatan untuk kehidupan yang lebih baik.
Secara umum proporsi aktiva PT Kalbe Farma Tbk tidak berubah secara signifikan.
Hanya ada beberapa pos yang mengalami penurunan. Untuk aktiva lancar dan aktva tidak
lancar mengalami perubahan proporsi sekitar 2%, aktiva lancar mengalami penurunan 2%
dan aktiva tidak lancar mengalami kenaikan sekitar 2% juga.
Di dalam pos aset lancar sendiri proporsi kas mengalami kenaikan sekitar 4% dan ada
penurunan proporsi dalam piutang pihak ketiga sebesar 1,63%, serta persediaan juga
mengalami penurunan. Untuk aset tidak lancar mengalami kenaikan sebesar proporsi
penurunan aset lancar. Kenaikan terbesar dari pos aset tidak lancar adalah dari akun aset tetap
yang mengalami kenaikan sebesar 1,39% dari tahun 2014.
Untuk pos pasiva kondisi dari hutang lancar dan hutang jangka panjang mengalami
penurunan masing-masing sekitar 2% dan 1%. Sedangkan, untuk modal mengalami kenaikan
sebesar 1,37%. Untuk utang lancar, hampir semua pos mengalami penurunan seperti utang
bank, utang usaha pihak ketiga, beban akrual, utang pajak. Untuk utang jangka panjang yang
mengalami penurunan adalah akun liabilitas pajak tangguhan dan liabilitas imbalan kerja
jangka panjang.
Modal perusahaan juga secara umum mengalami kenaikan, hal ini disebabkan karena
kenaikan yang cukup besar pada saldo laba belum ditentukan penggunaannya.
Harga pokok penjualan untuk periode 2015 mengalami penurunan sebesar 0,77%. Hal
ini juga dibarengi dengan beban penjualan,beban administrasi dan umum, dan beban
penelitian dan pengembangan yang juga menurun. Apabila dilihat secara keseluruhan
komponen laba rugi tidak mengalami perubahan yang signifikan, cenderung akun-akunnya
mengalami penurunan. Hal ini juga berakibat pada laba tahun berjalan yang juga mengalami
penurunan sebesar 0,42%.
2.2 ANALISIS RASIO
1. Current Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas dengan aset lancar yaitu
membandingkan aset lancar dengan utang lancar. Artinya, PT Kalbe Farma
Tbkmempunyai Rp3,40 di tahun 2014 dan Ro3,70 di tahun 2015 untuk membayar
setiap Rp1 utang lancarnya yang akan jatuh tempo dalam waktu kurang dari 1
tahun.
2. Quick Ratio
Quick ratio digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas perusahaan. Quick Ratio
Perusahaan mengalami kenaikan. Artinya, pada tahun 2014 untuk setiap Rp1 utang
lancar yang dimiliki oleh PT Kalbe Farma Tbk mampu dibayar sebesar Rp 1,83
dan pada tahun 2015 untuk setiap Rp1 utang lancar yang dimiliki oleh PT Kalbe
Farma mampu dibayar sebesar Rp2,18.
9. Debt Ratio
Rasio ini mengukur berapa persen aset perusahaan yang dibiayai dengan hutang.
Artinya, pada tahun 2014 dan 2015 aset perusahaan yang dibiayai dari hutang
masing-masing sebesar 0,22 dan 0,20 atau sebesar 22% dan 20%. Hal ini cukup
bagus karena berarti perusahaan tidak mengandalkan hutang untuk membeli aktiva.