Anda di halaman 1dari 14

Bab I

Pendahuluan

A. Latar Belakang
Pembuatan makalah ini di dasari untuk memenuhi tugas MID semester mata
kuliah Manajemen Keuangan yang merupakan tugas wajib yang harus dilaksanakan oleh
seluruh mahasiswa. Disamping itu juga, pembuatan makalah ini bertujuan untuk melatih
analisa setiap mahasiswa agar dapat menganalisa laporan keuangan dengan menggunakan
pendekatan rasio-rasio keuangan. Dalam hal ini penulis mengambil data laporan keuangan
PT Kalbe Farma Tbk tahun 2012 sampai dengan Bulan Juni 2013 sebagai bahan untuk
diuji dan di analisa. Alasan Penulis memilih PT Kalbe Farma Tbk sebagai bahan
makalah Penulis adalah PT Kalbe Farma Tbk merupakan perusahaan komponen farmasi
terkemuka Indonesia yang memproduksi dan mendistribusikan obat-obatan ke masyarakat
secara luas.
PT Kalbe Farma Tbk mampu menunjukkan eksistensinya sebagai perusahaan
farmasi terbesar di Indonesia dengan meraih beberapa penghargaan-penghargaan. Hal itu
menunjukkan bahwa masyarakat memberikan amanah serta kepercayaan kepada PT Kalbe
Farma Tbk untuk lebih bbaik lagi dalam memproduksi obat-obatan. Oleh karena PT Kalbe
Farma Tbk sudah cukup terkenal dan mempunyai reputasi yang cukup baik di hati
konsumen dan pemegang saham, maka dari itu penulis ingin menganalisa kinerja
perusahaan tersebut dengan menggunakan pendekatan-pendekatan rasio keuangan.

B. Permasalahan
Bagaimanakah kinerja PT Kalbe Farma Tbk pada tahun 2012 sampai dengan Bulan Juni
2013 dengan menggunakan pendekatan-pendekatan rasio-rasio keuangan Profitability Ratio
dan Liquidity Ratio ?
C. Tujuan
Mengetahui dan menghitung kinerja keuangan PT Kalbe Farma Tbk dengan

menggunakan pendekatan rasio keuangan yang ada di laporan keuangan pada tahun
2012 dan Bulan Juni 2013.
Menganalisa dengan pendekatan dua macam rasio yaitu Profitability ratio, dan
Liquidity ratio.
D. Tinjauan Literatur
a. Dasar Teoritis
Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan mengajarkan bagaimana cara mengatur keuangan mulai
dari mendapatkan dana dan penggunaan dana tersebut dengan cara yang paling efisien
dan menguntungkan. Suatu perusahaan dikatakan berhasil apabila mampu untuk
mengatur keuangannya secara efektif dan efisien serta mampu meningkatkan kegiatan
operasional guna pencapaian tujuan akhir prusahaan.
Pembelanjaan perusahaan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan aktivitas
perusahaan yang bersangkutan dengan usaha mendapatkan dana yang diperlukan
dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan beserta
usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin.
Kinerja Keuangan
Kinerja merupakan tolak ukur bagi manajemen perusahaan dalam mengambil
keputusan. Besar kecilnya kinerja yang dicapai tergantung pada kinerja manajemen
perusahaan baik dari masing-masing individu maupun kelompok dalam perusahaan
tersebut. Kinerja adalah hasil-hasil fungsi pekerjaan atau kegiatan seseorang atau
kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk
mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan dibuat oleh pihak manajemen dengan tujuan untuk
mempertanggung jawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya oleh para
pemilik perusahaan. Disamping itu laporan keuangan dapat juga digunakan untuk
memenuhi tujuan lain misalnya sebagai laporan kepada pihak-pihak di luar
perusahaan. Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan

perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.


Rasio Likuiditas
Posisi likuiditas perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya seperti melunasi utangnya yang jatuh tempo
dalam jangka pendek. Ada dua rasio yang sering digunakan untuk mengukur tingkat
likuiditas, antara lain sebagai berikut:
Current Ratio
Current Ratio adalah rasio yang membandingkan antara aktiva lancar yang
dimiliki perusahaan dengan hutang jangka pendek.
Quick Ratio atau Acid Test Ratio
Quick Ratio adalah rasio antara aktiva lancar sesudah dikurangi persediaan
dengan hutang lancar.
Rasio Profitabilitas
Rasio rentabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Semakin besar tingkat
keuntungan yang dihasilkan menunjukkan semakin baik pihak manajemen dalam
mengelola perusahaan. Rasio rentabilitas dapat diukur dengan beberapa indikator
diantaranya:
Rasio Gross Margin On Sales
Adalah angka perbandingan antara Laba Kotor (Gross Margin) dengan penjualan
Netto (Net Sales).
Net Profit Margin
Merupakan

kemampuan

perusahaan

dalam

menghasilkan

keuntungan

dibandingkan dengan penjualan yang dicapai.


Return on Asset
Sering disebut sebagai rentabilitas ekonomis yaitu merupakan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva yang dimiliki oleh
perusahaan.

Return on Equity
Sering disebut dengan rentabilitas modal sendiri yaitu merupakan kemampuan
perushaan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki.

Kerangka Konsep
PT Kalbe Farma Tbk

Laporan Keuangan

Neraca

Laporan Laba Rugi

Rasio Keuangan

Rasio Likuiditas

Ratio Profitabilitas

a. Current Ratio
b. Quick Ratio

a. Gross Profit Margin


b. Net Profit Margin
c. Return On Asset
d. Return On Equity

Kinerja

Meningkat

Fluktuasi

Menurun

Hipotesis
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan oleh penulis yaitu: Diduga bahwa kinerja

keuangan pada PT Kalbe Farma ditinjau dari rasio likuiditas dan rentabilitas mengalami
peningkatan dari tahun 2012 sampai dengan Bulan Juni 2013.
E. Metode Penelitian
a. Definisi Operasional
Untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan dapat dilihat dari
beberapa hal sebagai berikut:
1. Likuiditas adalah kemampuan PT Kalbe Farma Tbk dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya. Agar dapat mengetahui tingkat likuiditas PT
Kalbe Farma Tbk, maka dapat diukur dengan dua indikator antara lain :
Current Ratio, merupakan perbandingan antara aktiva lancar yang dimiliki oleh
PT Kalbe Farma Tbk dengan utang jangka pendeknya.
Quick Ratio, merupakan perbandingan antara aktiva lancar sesudah dikurangi
persediaan dengan utang lancar yang dimiliki oleh PT Kalbe Farma Tbk.
2. Rentabilitas adalah kemampuan PT Kalbe Farma Tbk dalam menghasilkan
keuntungan dari setiap penjualan maupun pemanfaatan modal serta aktiva yang
dimilikinya. Agar dapat mengetahui tingkat rentabilitas pada PT Kalbe Farma
Tbk, maka dapat diukur dengan empat indikator antara lain:
Gross Profit margin, merupakan perbandingan antara laba kotor dengan
penjualan bersih yang dicapai oleh PT Kalbe Farma Tbk.
Net Profit Margin, merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak
dengan penjualan yang dicapai oleh PT Kalbe Farma Tbk.
Return on Asset, merupakan perbandingan antara laba sebelum dikurangi beban
bunga dan pajak dengan jumlah aktiva yang dimiliki oleh PT Kalbe Farma Tbk.
Return on Equity, merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak
dengan jumlah modal sendiri yang dimiliki oleh PT Kalbe Farma Tbk.

b. Jenis dan Sumber Data


Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang
dikumpulkan, diolah dan disajikan oleh pihak lain. Dalam penelitian ini data diperoleh
dan dikumpulkan dari PT Kalbe Farma Tbk yang berupa data yang sudah diolah.

Berdasarkan jenis data yang digunakan, maka jenis penelitian yang dilakukan oleh
penulis adalah penelitian dengan metode kuantitatif.

c. Rincian Data yang Diperlukan


Data-data yang diperlukan agar dapat mendukung hasil penelitian ini adalah:

Laporan neraca (Balance Sheet) PT Kalbe Farma Tbk dari tahun 2012 sampai
dengan Bulan Juni 2013.

Laporan laba rugi (Income Statement) PT Kalbe Farma Tbk dari tahun 2012
sampai dengan Bulan Juni 2013.

d. Teknik Pengumpulan Data


Dalam rangka pengumpulan data-data diperlukan bagi penyusunan skripsi ini,
digunakan beberapa cara sebagai berikut :
Riset Pustaka yaitu data sekunder yang diperoleh dalam bentuk data yang sudah
diolah atau berdasarkan studi kepustakaan terhadap literatur-literatur yang berkaitan
dengan penulisan.
e. Alat Analisis
Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak, maka
diperlukan penganalisisan terhadap permasalahan yang ada. Adapun untuk melakukan
analisis dan menguji kebenaran hipotesis yang telah dikemukakan terdahulu, maka
penulis menggunakan alat analisis sebagai berikut:
Rasio Likuiditas

Current Ratio

Rumusnya : Aktiva Lancar / Hutang Lancar x 100%

Quick Ratio

Rumusnya : A(ktiva Lancar - Biaya dibayar di muka - Persediaan) / Hutang


Lancar x 100%
Rasio Profitabilitas

Gross Profit margin

Rumusnya : Laba Kotor / Penjualan bersih x 100%

Net Profit Margin

Rumusnya : EAT / Penjualan bersih x 100%

Return on Asset

Rumusnya : Laba bersih / Total Aktiva x 100%

Return on Equity

Rumusnya Laba bersih / Modal Sendiri x 100%

f. Pengujian Hipotesis
Adapun kriteria untuk pengujian hipotesis yang telah dikemukakan adalah
sebagai berikut:

Apabila kinerja keuangan PT Kalbe Farma Tbk meningkat pada tahun 2012
sampai bulan Juni 2013 ditinjau dari rasio likuiditas, solvabilitas dan
rentabilitas, maka hipotesis diterima.

Namun apabila kinerja keuangan PT Kalbe Farma Tbk berfluktuasi atau


menurun pada tahun 2012 sampai bulan Juni 2013 ditinjau dari rasio likuiditas,
solvabilitas dan rentabilitas, maka hipotesis ditolak.

F. Hasil Penelitian
a. Profitability Ratio
Rasio

Profitability

adalah

untuk

mengukur

kemampuan

perusahaan

menghasilkan laba dengan cara membandingkan antara laba (profit) dengan elemenelemen lain laporan keuangan seperti Penjualan, HPP, Aset, Equitas, Modal Saham, dsb.
Rasio Gross Margin On Sales
Adalah angka perbandingan antara Laba Kotor (Gross Margin) dengan penjualan
Netto (Net Sales).
Formula Rasio Gross Margin On Sales :

Rasio Gross Margin On Sales = Gross Margin / Net Sales

Berdasarkan Laporan Laba Rugi PT Kalbe Farma Tbk :


Tahun 2012

: Gross Margin On Sales = Rp 3.063.149.672.001 / Rp

6.243.946.899.934 = 49%
Bulan Juni 2013

: Gross Margin On Sales = Rp 3.622.698.625.650 / Rp

7.421.128.221.518 = 48%

Rasio Profit Margin On Sales


Rasio Profit Margin on Sales atau sering disebut Return on Sales (ROS) adalah
angka perbandingan antara Laba Bersih (Net Profit) dengan Penjualan Netto (Net
Sales). Sehingga formulanya:
Rasio Profit Margin On Sales = Laba Bersih / Penjualan Netto
Berdasarkan Laporan Laba Rugi PT Kalbe Farma Tbk :
Tahun 2012

: Rasio Profit Margin on Sales = Rp 826.736.853.575 / Rp

6.243.946.899.934 = 13 %
Bulan Juni 2013

: Rasio Profit Margin on Sales = Rp 950.331.556.491 / Rp

7.421.128.221.518 = 12 %

Rasio Return On Assets (ROA)


Return On Assets (ROA) digunakan untuk mengukur efektifitas penggunaan
aset dalam menghasilkan profit. Dengan kata lain, rasio ini mencerminkan seberapa
efektif manajemen menggunakan aset milik perusahaan guna menghasilkan aset.
Pengukuran dilakukan dengan membandingkan Laba Bersih yang dihasilkan pada satu
periode dengan nilai bersih total aset. Formulanya:
Rasio Return On Assets = Laba Bersih / Total Aset
Berdasarkan Laporan Laba Rugi PT Kalbe Farma Tbk :

Laba Bersih PT Kalbe Farma tahun 2012 Rp 826.736.853.575 . Sementara total nilai
aset-nya (lihat Neraca) adalah Rp 9.417.957.180.958 Sehingga:
Rasio Return On Assets = Rp 826.736.853.575 / Rp 9.417.957.180.958 = 8,7 %

Laba Bersih PT Kalbe Farma sampai dengan bulan Juni 2013 Rp 950.331.556.491.
Sementara total nilai aset-nya (lihat Neraca) adalah Rp 10.868.696.853.798 Sehingga:
Rasio Return On Assets = Rp 950.331.556.491 / Rp 10.868.696.853.798 = 8,7 %

Rasio Return On Equity (ROE) atau Return On Investment (ROI)


Rasio Return On Equity (ROE) digunakan untuk mengukur kemampuan
efektifitas perusahaan dalam memberikan penghasilan bagi setiap investasi dalam
bentuk ekuitas yang ditanamkan oleh pemegang saham. Itu sebabnya rasio ini sering
disebut Return on Investment (ROI). Pengukuran dilakukan dengan cara
membandingkan antara Laba Bersih yang dihasilkan pada suatu periode dengan saldo
rata-rata Ekuitas Pemilik pada Neraca. Formulanya:

Return on Equity (ROE) = Laba Bersih / Rata-Rata Ekuitas

Laba Bersih pada Laporan Laba/Rugi PT Kalbe Farma Tbk tahun 2012 menunjukkan
angka Rp 826.736.853.575 . Sementara total Ekuitas pada Neraca menunjukkan angka
Rp 7.371.643.614.897 Sehingga:
ROE atau ROI = Rp 826.736.853.575 / Rp 7.371.643.614.897 = 11,21%

Laba Bersih pada Laporan Laba/Rugi PT Kalbe Farma Tbk sampai dengan bulan juni
2013 menunjukkan angka Rp 950.331.556.491. Sementara total Ekuitas pada Neraca
menunjukkan angka Rp 7.447.105.631.031 Sehingga:
ROE atau ROI = Rp 950.331.556.491 / 7.447.105.631.031 = 12,76%

b. Liquidity Ratio
Seperti namanya, Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio) digunakan untuk mengukur
tingkat likuiditas perusahaan.
Sebelum masuk lebih dalam, apa itu tingkat likuiditas?
Sederhananya, tingkat likuiditas = kemampuan membayar.
Ketika seseorang bertanya apakah perusahaan dalam kondis likuid? Itu artinya ia
bertanya apakah perusahaan memiliki kemampuan untuk membayar. Namun dalam
bahasa formal, yang dimaksud tingkat likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Dengan demikian maka rasio likuiditas bisa didefinisikan sebagai:

rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka


pendeknya; atau

rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar utang jangka pendek.
Mengetahui tingkat likuiditas (=kemampuan bayar) sangat penting, baik bagi pihak

eksternal maupun eksternal.


Untuk mengetahui tingkat likuiditas perusahaan, apa yang diukur? Bagaimana
melakukan pengukuran? Rasio apa yang digunakan? Bagaimana caranya menghitung dan
bagaimana caranya menginterpretasikan hasil hitung rasio likuiditas?
Laporan Neraca PT. Kalbe Farma Tbk memiliki saldo Kas sebesar Rp
1.920.097.554.408.
Pertanyaannya : Dengan saldo kas sebesar itu, apakah PT. Kalbe Farma Tbk bisa
dikatakan likuid atau tidak?
Ada 2 rasio yang lumrah digunakan untuk mengukur likuiditas perusahaan, yaitu Current
Ratio dan Quick Ratio.

Current Ratio
Seperti namanya, mengukur tingkat likuiditas dengan current ratio artinya
membandingkan antara current asset (=aset lancar) dengan current liabilities
(=liabilitas lancar). Sehingga formulanya:
Current Ratio = Aset Lancar / Utang Lancar
Pada Neraca PT. Kalbe Farma Tbk tahun 2012, total nilai Aset Lancarnya adalah Rp
6.441.710.544.081. Sedangkan total nilai Utang Lancarnya Rp 1.891.617.853.724.
Sehingga:
Current Ratio = Rp 6.441.710.544.081 / Rp 1.891.617.853.724 = 340,54%
Jadi, current ratio PT Kalbe Farma Tbk = 3,4054 (bisa juga dibaca 229,3 persen).

Pada Neraca PT. Kalbe Farma Tbk sampai dengan bulan juni 2013, total nilai Aset
Lancarnya adalah Rp 7.483.861.591.587. Sedangkan total nilai Utang Lancarnya Rp
3.262.993.017.184. Sehingga:
Current Ratio = Rp 7.483.861.591.587 / Rp 3.262.993.017.184 = 229,3%
Jadi, current ratio PT Kalbe Farma Tbk = 2,293 (bisa juga dibaca 229,3 persen).
Quick (Acid Test) Ratio
Quick ratiokadang disebut Acid Test Ratioadalah rasio kedua yang bisa
digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas perusahaan. Pihak eksternal lebih memilih
menggunakan rasio ini sebab lebih konservatif (baca: lebih ketat)lebih aman bagi
merekadibandingkan current ratio.Pada quick ratio, uang muka dan persediaan
diikutsertakan, sehingga formulanya menjadi sbb:
Quick (Acid Test) Ratio = (Aset Lancar Uang Muka Persediaan) / Utang Lancar

Pada Neraca PT. Kalbe Farma Tbk tahun 2012, Total Aset Lancar = Rp
6.441.710.544.081. Uang Muka Biaya = Rp 96.676.558.937 dan Persediaan = Rp
2.115.483.766.910. Sedangkan Total Utang Lancar = Rp 1.891.617.853.724. Sehingga:
Quick Ratio = (Rp6.441.710.544.081 Rp96.676.558.937 -Rp2.115.483.766.910)
Rp 1.891.617.853.724

Quick (Acid Test) Ratio = 2,236 (bisa juga dibaca 223,6 persen)
Pada Neraca PT. Kalbe Farma Tbk sampai dengan bulan juni 2013, Total Aset Lancar =
Rp 7.483.861.591.587. Uang Muka Biaya = Rp 86.586.366.292 dan Persediaan = Rp
2.586.624.133.993. Sedangkan Total Utang Lancar = Rp 3.262.993.017.184. Sehingga:
Quick (Acid Test) Ratio = (Rp 7.483.861.591.587Rp 86.586.366.292Rp2.586.624.133.993)
Rp 3.262.993.017.184

Quick (Acid Test) Ratio = 1,474 (bisa juga dibaca 147,4 persen)

No

Jenis Ratio

Hasil Analisis

Keterangan

2012

Juni 2013

a. Current Ratio

340,54%

229,3%

Fluktuasi

b. Quick Ratio

223,65

147,4%

Fluktuasi

a. Gross Profit Margin

49%

48%

Fluktuasi

b. Net Profit Margin

13%

12%

Fluktuasi

c. Return On Asset

8,7%

8,7%

Fluktuasi

d. Return On Equity

11,21%

12,76%

Fluktuasi

Rasio Likuiditas

Ratio Profitabilitas

G. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian penulis mengenai analisis kinerja PT. Kalbe Farma
meliputi 2 hal :
1. Analisis menggunakan Rasio Liquiditas yaitu dengan metode Current Ratio dan
Quick Ratio dapat disimpulkan bahwa kinerja PT Kalbe Farma pada tahun 2012
sampai dengan bulan Juni 2013 cenderung mengalami Fluktuasi (munurun).
Akan tetapi hasil ini belum dapat dikatkan final, dikarenakan penulis hanya
meninjau sampai dengan bulan juni 2013.
2. Sedangkan analisis menggunakan Rasio Profitanilitas yaitu dengan metode
Gross Profit Margin, Net Profit Margin,Retun on Asset, dan Return on Equity
dapat disimpulkan bahwa kinerja PT Kalbe Farma pada tahun 2012 sampai
dengan bulan Juni 2013 cenderung mengalami Fluktuasi (munurun). Akan
tetapi hasil ini belum dapat dikatkan final, dikarenakan penulis hanya meninjau
sampai dengan bulan juni 2013.

Analisis Terhadap Kinerja PT Kalbe Farma Tbk dengan


menggunakan metode Liquidity Ratio dan Profitability Ratio
Diajukan sebagai

Tugas MID Mata Kuliah Manajemen Keuangan

Dosen Pengampu :

Dr. Ichsan Iqbal, M.M.


Rina Mandara Harahap, S.E.MM
Oleh :

Syaiful Iqbal 1132310027

Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam


Jurusan Perbankan Syariah
Insitut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak
2014

Anda mungkin juga menyukai