Anda di halaman 1dari 2

1.

RESULT CONTROL/PENGENDALIAN HASIL

a. Kelaziman pengendalian hasil

Pengendalian hasil digunakan untuk mengendalikan perilaku karyawan pada berbagai


tingkat organisasi. Desentralisasi adalah pendelegasian hak dalam pengambilan keputusan.
Dengan desentralisasi akan dapat lebih jelas dalam menilai kinerja tiap manajer divisi. 
Kelemahan desentralisasi adalah Risiko tidak terdeteksinya kecurangan manajer, risiko biaya
operasional yang tinggi, risiko terhadap reputasi perusahaan.

b. Pengendalian hasil dan permasalahan pengendalian


Pengendalian hasil merupakan pengendalian yang bersifat preventif dalam mengatasi
berbagai masalah pengendalian, yaitu :
1. Pemahaman karyawan mengenai apa yang harus mereka kerjakan dan hasilkan

2. Motivasi karyawan (memaksa karyawan bekerja keras)

3. Keterbatasan individu (memaksa karyawan memiliki keahlian tertentu)

4. Feedback atas pengendalian yang sedang dijalani untuk menilai strategi, organisasi dan
karyawan

c. Elemen Pengendalian Hasil


Dalam implementasi pengendalian hasil, memerlukan 4 elemen yang bertahap yaitu
Mendefinisikan dimensi kinerja, pengukuran kinerja, pengaturan target kinerja dan pemberian
imbalan..
d. Kondisi yang menentukan efektivitas pengendalian hasil

2. Action Control/Pengendalian tindakan


Pengendalian tindakan merupakan bentuk pengendalian yang paling langsung berusaha
mempengaruhi perilaku karyawan dengan cara memastikan karyawan bertindak sesuai yang
diinginkan organisasi. Pengendalian tindakan terdiri dari 4 bentuk dasar, yaitu :
1. Pembatasan perilaku
adalah bentuk negatif dari pengendalian tindakan. Organisasi melakukan pembatasan bagi
karyawan untuk melakukan hal yang tidak seharusnya.

2. Review pratindakan
ini dilakukan saat proses perencanaan dan penganggaran, dengan review atas rencana
tindakan kemudian menyetujui/tidak rencana tersebut, memodifikasi rencana atau meminta
mengubah rencana, sebelum melakukan persetujuan.

3. Akuntabilitas tindakan
4. Redundansi 
3. Personnel Control/Pengendalian Personel
Pengendalian personel berusaha untuk membangun kecenderungan karyawan untuk
mengendalikan/memotivasi dirinya sendiri.
Tujuan pengendalian personel :
1. Memastikan karyawan mengetahui apa yang diinginkan organisasi

2. Memastikan tiap karyawan dapat bekerja dengan baik, dan memiliki kemampuan
(pengalaman, pengetahuan) dan sumberdaya(informasi, waktu) yang cukup untuk melaksanakan
pekerjaan mereka dengan baik.

3. Meningkatkan kemungkinan tiap karyawan melaksanakan pengawasan pada dirinya sendri


(self monitoring)

4. Pengendalian Budaya

Pengendalian budaya dirancang untuk mendukung adanya pemantauan bersama; bentuk


yang kuat dari tekanan kelompok terhadap individu yang melenceng dari nilai dan norma
kelompok. Pengendalian budaya akan sangat efektif bila anggota kelompok memiliki ikatan
emosial yang kuat.
Perusahaan dapat membentuk budaya perusahaan dalam beberapa cara yaitu :
1. Kode etik

2.Imbalan kelompok
yaitu memberi imbalan atas pencapaian kelompok/divisi. Imbalan kelompok dapat menciptakan
teamwork, pelatihan terhadap pegawai baru oleh senior, dan adanya tekanan dari rekan kerja
kepada individu untuk bekerja keras demi kepentingan kelompok.

3. Pendekatan lain seperti Mutasi intraorganisasi/rotasi karyawan, pengaturan fisik kantor, tone
at the top (manajemen puncak menjadi panutan)manajer menjadi panutan dalam membentuk
budaya yang diinginkan.

5. KETATNYA SISTEM PENGENDALIAN

a. Ketatnya Pengendalian Hasil


b. Ketatnya Pengendalian Tindakan
c. Pengendalian Personel/Kultural

Anda mungkin juga menyukai