Anda di halaman 1dari 3

1. Suatu audit laporan keuangan memiliki sejumlah keterbatasan yang melekat.

Salah satunya
adalah bahwa auditor bekerja dalam suatu batasan ekonomi yang wajar. Berikut ini adalah
beberapa batasan ekonomi tersebut (Boynton, 2006).
a. Biaya yang memadai
Pembatasan biaya audit dapat menimbulkan terbatasnya pengujian, atau penarikan sampel dari
catatan akuntansi atau data pendukung yang dilakukan secara selektif. Selain itu, auditor juga
dapat memilih untuk menguji sistem pengendalian internal dari sistem pengendalian internal
yang sudah berfungsi baik.

b. Jumlah waktu yang memadai


Biasanya laporan auditor harus terbit dalam waktu tiga sampai lima minggu setelah tanggal
laporan posisi keuangan. Pendeknya waktu dapat mempengaruhi jumlah bukti yang diperoleh
tentang transaksi dan kejadian ekonomi setelah tanggal laporan posisi keuangan yang berdampak
pada laporan keuangan.

c. Prinsip akuntansi alternatif


Prinsip akuntansi yang berlaku umum memang memperbolehkan penggunaan prinsip akuntansi
alternatif. Oleh karena itu, pengguna laporan keuangan harus mempunyai pengetahuan yang luas
tentang alternatif- alternatif prinsip akuntansi yang dipilih dan akibatnya pada laporan keuangan.

d. Estimasi akuntansi
Estimasi merupakan bagian yang melekat pada proses akuntansi dan tidak seorang pun termasuk
auditor dapat meramalkan apa dan bagaimana hasil dari suatu ketidakpastian.

2. Ketidakmampuan peran yang diemban oleh profesi akuntan publik yang telah berlangsung
sedemikian lama dapat timbul karena 4 kesenjangan profesi yaitu sebagai berikut:
 kesenjangan harapan
kesenjangan ini timbul karena terdapat perbedaan persepsi antara profesi akuntan publik dan
masyarakat,khususnya peran dan tugas dan tanggung jawab para auditor. Kesenjangan ini makin
melebar sebagai akibat dari berbagai skandal sebagai akibat dari ketidakpuasan yang makin
meningkat terhadap kinerja badan atau lembaga penyusun standar akuntansi.
 kesenjangan ragam jasa
kesenjangan dalam ragam jasa yang ditawarkan timbul karena adanya dugaan konflik antara jasa
atestasi yang diberikan auditor independen dan jasa jasa lain yang ditawarkan kantor akuntan
publik. Kesenjangan ini cenderung melebar belakangan inj sebagai akibat dari perubahan
lingkungan pasar, sehingga memaksa kantor-kantor publik terutama yang besar untuk
mempertahankan diri dari berbagai ancaman akubat dari intensifikasi regulasi
pemerintah .peningkatan tanggung jawab hukum dan perubahan teknologi. Demi untuk
mempertahankan keunggulan daya asing, perubahan lingkungan pasar tersebut harus ditanggapi
oleh kantor akuntan publik, terutama yang berskala besar melalui transformasi visi,misi dan
strategi. Adaptasi selanjutnya dalam kultur, struktur, dan sistem organisasi.
 kesenjangan dalam persaingan intraprofesional
menyangkut konflik yang timbul akibat perilaku persaingan diantara kantor akuntan publik.
Keinginan untuk memaksa dan meningkatkan keunggulan daya saing menaksa kantor akuntan
publik untuk berpaling dari strategi profesi ke strategi bisnis yang sering disorientasi pada tujuan
meraih kaba sebesar-besarnya , sehingga mereka menghalalkan segala cara untuk meraihnya.
Potensi untuk maju sering terhambat oleh beberapa kelemahan yang inheren dalam profesi.salah
satu kelemahan tersebut adalah perilaku kanibalistik
 kesenjangan anbiguitas peran
menyangkut konflik antara nilai dan norma yang diproyeksikan kantor-kantor akuntan bagi para
staf profesional dan persepsi para staf pfofesional terhadap nilai dan norma tersebut. Konversi
antara dua sistem nilai ini sangat menentukan kelangsungan hidup organisasi karena ambiguitas
peran cenderung memicu konflik peran dan selanjutnya kedua variabel ini secara signifikan
berkaitan dengan persepsi para auditor senior terhadap iklim organisasi dan kepuasan serta
ketergangab kerja

3. Standar ini mengharuskan seorang auditor bersikap independen yang artinya seorang
auditor tidak mudah dipengaruhi, karena pekerjaaanya untuk kepentingan umum.kepercayaan
masyarkat unun artas independensu sikap auditor independen sangat penting bagi
perkembangan profesi akuntan publik. Untuk menjadi indenpenden seorang auditor harus secara
intelektual jujur.
Namun independensu dalam hal inj tidak berarti sepertu sikap seorang penuntut dalam perkara
pengadilan, namub lebih dapat disamakan dengan sikap tidak memihaknya seorang hakim.
Auditor mengakui kewajiban untuk jujur tidak hanya kepada manajemen dan pemilik
perusahaan, namun juga kepada kreditur dan pihak lain yang meletakan kepercayaan asltas
kaporan auditor independen seperti cakin calon pemilik dan kreditur.

Kepercayaan masyarakat umum atas independensi sikap auditor independen sangat penting bagi
perkembangan profesi akuntan publik. Kepercayaan masyarakat menurun jika terdapat bukti
bahwa independensu sikap auditor ternyata berkurang, bahkan kepercayaan masyarakat dapat
juga menurun disebabkan oleh keadaan yang okeh mereka yang berpikiran sehat dianggap dapat
mempengaruhi sikap independen tersebut.

Arti penting independensu telah diungkapkan sebelumnya dalam definisi auditing. Kode etik
akuntan dan pernyataan standar auditing juga menekankan arti penting independensi ini. KAP
diharuskan untuk mengikuti beberapa praktik untuk meningkatkan independensi dari semua
personelnya.

4. Beberapa manfaat kode etik menurut Duska et al. (2003) yaitu,


a. Suatu kode dapat memotivasi, digunakan sebagai panutan dengan harapab dapat mengatur
tingkah laku akuntan dan harus dipertimbangkan dalan pengambilan keputusan.
b. Suatu kode dapat menjadu panduan yang stabil untuk mengatur benar atau salah atau
kesinambungan pembuatan keputusan
c. Suatu kode dapat menjadi panduan terutama dalam keadaan yang rancy
d. Suatu kode tidak hanya memandy yang tingkah laku karyawan tapi dapat juga
mengendalikan kuasa kuasa karyawan yang otokratis
e. Suatu kode dapat membantu menetapkan tanggung jawab sosial
f. Suatu kode dengan jelas dalam kepentingan bisnisnya sendiri, untuk menjaga ketertiban
bisnis secara etis

Anda mungkin juga menyukai