Anda di halaman 1dari 20

Tutor: Yessi Fitri, MSi,Ak, CA

AUDITING 1
EKSI 4308
( 3 SKS )
Penulis : Sumiyana dkk.
MODUL 2

PROFESI AKUNTAN
Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan
penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Setiap anggota
profesi dikehendaki untuk memiliki keahlian atau kapabilitas dalam
sebuah bidang keilmuan dan pengetahuan tertentu.

Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta


proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi
tersebut.
PERKEMBANGAN PROFESI AKUNTAN

A. TIMBUL DAN BERKEMBANGNYA PROFESI AKUNTAN PUBLIK


• Manajemen perusahaan memerlukan jasa pihak ketiga agar pertanggung
jawaban keuangan yang disajikan kepada pihak luar dapat dipercaya,
sedangkan pihak luar perusahaan memerlukan jasa pihak ketiga untuk
memperoleh keyakinan bahwa laporan keuangan yang disajikan oleh
manajemen perusahaan dapat dipercaya sebagai dasar keputusan-keputusan
yang diambil oleh mereka.
• Baik manajemen perusahaan maupun pihak luar perusahaan yang
berkepentingan terhadap perusahaan memerlukan jasa pihak ketiga yang
dapat dipercaya. Tanpa menggunakan jasa auditor independen, manajemen
perusahaan tidak mampu untuk dapat meyakinkan pihak luar perusahaan
bahwa laporankeuangan yang disajikan berisi informasi yang dapat dipercaya.
B. PERAN DAN POSISI PROFESI AKUNTANSI
 Peran dan posisi profesi akuntansi sudah sejak lama menjadi sasaran kritik
masyarakat pada umumnya dan khususnya dunia usaha. Pada masa yang lalu, yang
menjadi sasaran utama adalah profesi akuntan publik berhubung dengan
keterlibatannya dalam mekanisme pengendalian sosial yang sarat dengan konflik-
konflik kepentingan ekonomi dan politik.

C. SUMBER KEMEROSOTAN CITRA AKUNTAN DAN USAHA


PERBAIKAN
Ada beberapa hal yang dapat menurunkan citra profesi. Ketidakmantapan peran
yang diemban oleh profesi akuntan publik yang telah berlangsung sedemikian lama
dapat timbul karena empat kesenjangan persepsian, yaitu sebagai berikut :
1.Kesenjangan harapan (the expectation gap).
2.Kesenjangan ragam jasa (the scope of service gap).
3.Kesenjangan persaingan intraprofesional (the intraprofessional gap).
4.Kesenjangan ambiguitas peran (the role ambiguity gap).
 

D. MEMANDANG KE DEPAN
1. Apa Artinya Menjadi Profesional
Buku John Carey yang berjudul The Rise of the Accounting Profession: From
Technician to Professional (Bangkitnya Profesi Akuntan: Dari Teknisi Menjadi
Profesi), mengidentifikasi adanya tujuh kriteria yang membedakan profesi
dari lainnya yang bukan profesi.

2. Tujuan Inti
Tujuan inti CPA adalah untuk menjadikan perubahan dunia yang kompleks
menjadi sesuatu yang masuk akal. Sementara hal ini dapat diterima oleh
profesional lainnya, CPA menempatkan dirinya terpisah dari profesional lain
dalam proses ini melalui nilai, kompetensi, dan jasa inti yang dapat diberikan
pada situasi ini.
3. Misi
Misi dari dibentuknya IAI adalah sebagai berikut :
1.Memelihara integritas, komitmen, dan kompetensi anggota dalam
pengembangan manajemen bisnis dan publik yang berorientasi pada etika,
tanggung jawab, dan lingkungan hidup.
2.Mengembangkan pengetahuan dan praktik bisnis, keuangan, atestasi, non-
atestasi, dan akuntansi bagi masyarakat.
3.Berpartisipasi aktif di dalam mewujudkan ketatakelolaan perusahaan yang
baik (good governance) melalui upaya organisasi yang sah dan dalam
perspektif nasional dan internasional.

4.Visi
Visi IAI adalah menjadi organisasi profesi terdepan dalam pengembangan
pengetahuan dan praktik akuntansi, manajemen bisnis dan publik, yang
berorientasi pada etika dan tanggung jawab sosial, serta lingkungan hidup
dalam perspektif nasional dan internasional.
E. NILAI INTI
 Nilai inti yang terdapat dalam proyek visi CPA mencerminkan
penghargaan publik yang sangat tinggi pada apa yang telah
dicapai oleh CPA.
Nilai-nilai ini kebanyakan dikembangkan dari keterkaitan para
CPA dengan audit laporan keuangan. Dewasa ini CPA memiliki
reputasi yang kuat tentang prinsip-prinsip etika, dalam hal
integritas dan objektivitas.
Selain itu, CPA adalah pihak yang lebih dahulu melihat
pentingnya pendidikan berkelanjutan dan pembelajaran
seumur hidup.
F. KOMPETENSI INTI
Dewasa ini, auditor seringkali mendapatkan kritikan yang tajam terhadap komunikasi
yang kaku berdasarkan standar, laporan bentuk tunggal yang multiguna, lebih
berperan sebagai pelapor ketimbang sebagai penyelesai masalah, terlampau
mementingkan standar serta lebih berfokus pada angka-angka dan ukuran. Pada
CPA yang tergabung dalam proyek Visi CPA menyadari adanya isu-isu tersebut
dan sampai pada konsensus atas serangkaian kompetensi yang membekali para
CPA dan auditor untuk memasuki persaingan pada Tahun 2011 dan selanjutnya.
Para auditor memerlukan kemampuan berkomunikasi yang unggul agar dapat
meminta keterangan yang tepat dari manajemen dan menyampaikan temuan-
temuan kepada manajemen, dewan direksi, dan pihak ketiga. Oleh karena
teknologi mempengaruhi cara auditor berkomunikasi maka auditor kurang
menekankan penggunaan laporan-laporan standar namun harus lebih mampu
mengomunikasikan dengan jelas lingkup kerja, temuan, dan kesimpulan.
Keterampilan berpikir strategis dan kritis menjadi penting bagi semua auditor.
Gambar 2.2.
Rantai Nilai Akuntan

Sumber: Boynton (2006)


KB.2. Jenis Auditor
A. KERANGKA KERJA PENGATURAN UNTUK MEYAKINKAN MUTU JASA
Kerangka kerja pengaturan untuk meyakinkan mutu jasa dilakukan oleh profesi karena adanya tindakan
melanggar hukum (illegal act). Tindakan melanggar hukum meliputi pembayaran suap, mengambil
bagian dalam kegiatan politik yang melanggar hukum, pelanggaran ketentuan pemerintah dan
hukum tertentu lainnya. Sementara itu, profesi harus memiliki karakteristik profesi yang dalam
bentuk-bentuk :
1. Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis
2. Asosiasi profesional
3. Pendidikan yang ekstensif
4. Ujian kompetensi
5. Pelatihan institusional
6. Lisensi
7. Otonomi kerja
8. Kode etik
9. Mengatur diri
10. Layanan publik dan altruisme
11. Status dan imbalan yang tinggi
Gambar 2.3.
Mekanisme Peningkatan Kualitas Audit dan
Profesionalisme Auditor
Kerangka Kerja Pengaturan Untuk Meyakinkan Mutu Jasa
Mutu jasa merupakan hal yang penting untuk meyakinkan bahwa
profesi telah memenuhi tanggung jawabnya kepada klien,
masyarakat umum, serta pemerintah.
Untuk membantu meyakinkan mutu kinerja audit serta jasa-jasa
profesional lainnya, profesi telah mengembangkan kerangka
kerja. Ada empat kelompok besar kerangka kerja untuk
meyakinkan mutu jasa audit ini, yaitu sebagai berikut ini :
1. Penetapan Standar.
2. Pengaturan oleh Kantor Akuntan Publik.
3. Pengaturan Sendiri atau Sejawat.
4. Pengaturan oleh Pemerintah.
B. JENIS-JENIS AUDITOR
Orang yang melaksanakan tindakan dan kejadian ekonomis pengauditan
bagi suatu perusahaan atau organisasi disebut dengan auditor. Ada
beberapa jenis auditor, yaitu berikut ini :
1. Auditor Eksternal sering disebut sebagai auditor independen atau
besertifikat akuntan publik (BAP).
2. Auditor Internal. Auditor internal adalah auditor yang dipekerjakan oleh
suatu perusahaan, persekutuan, badan pemerintah, individu dan entitas
lainnya.
3. Auditor Pemerintah (government auditor). Auditor pemerintah
diperlukan untuk menentukan ketaatan dengan hukum, peraturan
perundangan, kebijakan dan prosedur. Di Indonesia aktivitas
pemeriksaan lembaga-lembaga pemerintah dilakukan oleh BPK dan
pengawasan dilakukan oleh BPKP.
Hubungan-hubungan Auditor Independen
Dalam audit laporan keuangan, auditor memelihara
hubungan profesional dengan empat kelompok
penting berikut ini :
1.Manajemen.
2.Dewan Direksi dan Komite Audit.
3.Auditor Internal.
4.Pemegang Saham.
C. PROFESI AKUNTAN PUBLIK DAN PIHAK-PIHAK YANG TERKAIT
Akuntan publik adalah seorang praktisi dan gelar profesional yang diberikan kepada
akuntan di Indonesia yang telah mendapatkan izin dari Menteri Keuangan RI untuk
memberikan jasa audit umum dan review atas laporan keuangan, audit kinerja dan
audit khusus serta jasa dalam bidang non-atestasi lainnya seperti jasa konsultasi, jasa
kompilasi, dan jasa-jasa lainnya yang berhubungan dengan akuntansi dan keuangan.

D. KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP)


Kantor Akuntan Publik berdasarkan SK. Menkeu No. 470/KMK.017/1999 tertanggal 4
Oktober 1999 didefinisikan sebagai lembaga yang memiliki izin dari Menteri Keuangan
sebagai wadah bagi akuntan publik dalam melakukan pekerjaannya. Ada empat
kategori kantor akuntan publik :
1. Perusahaan Internasional KAP Big Four
2. Perusahaan Nasional
3. Perusahaan Wilayah dan Perusahaan Lokal Besar
4. Perusahaan Lokal Kecil
KB. 3. Struktur Kantor Akuntan Publik
A. AKTIVITAS KANTOR AKUNTAN PUBLIK
Selain menyediakan jasa audit dan jasa assurance lainnya, selain itu kantor
akuntan publik juga menyediakan jasa yang meliputi :
1. Jasa Akuntansi dan Bookkeeping
2. Jasa Pajak
3. Jasa Konsultasi Manajemen

1. Struktur KAP
Ada tiga faktor utama yang mempengaruhi struktur kantor akuntan publik,
yaitu :
1. Meningkatnya risiko litigasi yang dihadapi auditor.
2. Pentingnya suatu struktur untuk mendorong kompetensi.
3. Kebutuhan terhadap independensi oleh klien.
Terdapat enam bentuk struktur organisasi Kantor Akuntan Publik, yaitu sebagai
berikut :
1.Perusahaan perorangan
2.Partnership
3.Korporasi Umum
4.Korporasi Profesional
5.Partnership dengan Kewajiban Terbatas
6.Perusahaan dengan Kewajiban Terbatas
Hierarki kepemimpinan dalam Kantor Akuntan Publik pada dasarnya hampir sama,
yaitu meliputi:
1.partner atau pemegang saham;
2.para manajer;
3.supervisor;
4.auditor senior;
5.asisten/auditor yunior.
2. AICPA dan IAI
Di Amerika Serikat terdapat organisasi profesional yang mempengaruhi dan
menaungi para akuntan publik yang ada di Negara tersebut, yaitu American
Institute of Certified Public Accountants (AICPA).
Di Indonesia, organisasi profesional yang menaungi para akuntan publiknya
adalah Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) terutama Kompartemen Akuntan
Publik (IAI-KAP).
Organisasi profesional inilah yang biasanya menetapkan persyaratan
profesional bagi seorang akuntan publik, menyelenggarakan penelitian, dan
menerbitkan bahan bacaan dalam pelbagai bidang yang berkaitan dengan
akuntansi, audit, konsultasi manajemen, dan perpajakan. Anggota IAI-KAP
terbatas pada anggota-anggota IAI yang bekerja pada kantor akuntan
publik.
IAI mempunyai tiga fungsi utama, yaitu:
a. Menetapkan standar dan aturan
Ada empat bidang utama yang IAI berwenang menetapkan
standar dan membuat aturan, yaitu:
1) Standar auditing
2) Standar kompilasi dan penelaahan laporan keuangan
3) Standar atestasi lainnya
4) Kode etik profesional
b. Melaksanakan penelitian dan publikasi
c. Menyelenggarakan pendidikan lanjutan bagi para akuntan
publik

Anda mungkin juga menyukai