Profesi akuntan publik baru memperoleh pengakuan pada abad kedua puluh. Pada tahun
1900 terdapat kurang dari 250 CPA di Amerika Serikat serta tidak lebih dari 1.000 orang
yang bekerja pada seluruh kantor akuntan di AS.
Akar Auditing
“Asal usul auditng dimulai jauh lebih awal dibandingkan dengan asal usuk akuntansi...
Ketika kemajuan peradaban membawa pada kebutuhan akan adanya orang yang dalam
batas tertentu dipercaya untuk mengelola harta milik orang lain, maka dipandang patut
untuk melakukan pengecekan atas kesetiaan orang tersebut, sehingga semuanya akan
menjadi jelas.”
Selama awal tahun 1900-an, permintaan audit meningkat demikian besar sebagai akibat
pertumbuhan kepemilikan publik yang sangat cepat atas sekuritas perusahaan. Pada tahun
1917, para pejabat Federal Reserve Board dengan dibantu oleh beberapa anggota profesi
akuntansi, mengembangkan sebuah proposal untuk menyeragamkan akuntansi. Namun
satu dekade berikutnya mengikuti runtuhnya pasar saham pada tahun 1929, ditemukan
1
adanya kekurangan yang signifikasi dalam pelaporan keuangan sehingga profesi
ditantang lebih lanjut untuk memberikan kepimimpinan yang lebih kuat dalam
pengembangan akuntansi dan auditing. Kemudian, laporan laba-rugi memperoleh
pengakuan status, dimana perhatian harus lebih diberikan pada pengukuran kinerja
operasi dan konsep penghasilan, sama halnya dengan perhatian pada kondisi keuangan.
Pada tahun 1940-an secara perlahan telah terjadi tiga perubahan penting atas praktik
audit, yaitu :
1. Suatu pergeseran dari verifikasi rinci atas akun-akun menjadi penarikan sampel atau
pengujian sebagai dasar untuk memberikan pendapat atas kewajiban laporan
keuangan,
Selama tahun 1980-an profesi akuntan juga mengembangkan standar atestasi baru,
misalnya para CPA diminta untuk memberikan pendapat professional independennya
tentang asersi selain asersi laporan keuangan. Sesuai kemajuan teknologi, dimana banyak
perusahaan menyerahkan pekerjaan akuntansinya kepada pihak ketiga, CPA juga diminta
untuk melakukan atestasi atas pengendalian intern penyedia jasa luar tersebut. Secara
rutin para CPA menerapkan keahlian yang dikembangkan dalam audit laporan keuangan
yang ditetapkan pada lingkup yang lebih luas.
Selama tahun 1980-an dan 1990-an banyak perusahaan mendesain ulang struktur
pengendalian intern mereka dan informasi yang tersedia untuk pengambilan keputusan.
Teknologi telah menyediakan lebih banyak informasi bagi para pembuat keputusan.
Sebagai tanggapan atas peluang baru tersebut, Komite Jenkins AICPA menerbitkan
sebuah laporan keuangan yang berisikan kritik atas laporan keuangan modern karena
tidak memenuhi kebutuhan para pengambil keputusan.
Memandang ke depan
Pada tahun-tahun terakhir ini, AICPA telah melaksanakan dua proyek yang memberikan
pandangan masa depan bagi profesi di abad kedua puluh satu.
2
1. AICPA menjadi sponsor pada proyek Visi CPA. Oleh karena perusahaan, pemerintah
dan perorangan dipaksa untuk mempercepat perubahannya sendiri, maka memerlukan
CPA sebagai tempat bergantung untuk bertahan atau keluar dari keadaan itu.
Pernyataan Visi
Tujuan Inti
Tujuan inti CPA adalah menjadikan perubahan dunia yang kompleks menjadi masuk
akal. Elemen-elemen visi :
3
hidup strategis dan kritis manajemen kinerja
Kompetensi Berfokus pada pelanggan, Perencanaan keuangan
Integritas klien dan pasar Jasa internasional
Menyesuaikan diri Menginterpretasi
dengan Isu-isu bisnis kumpulan informasi
yang luas Berwawasan teknologi
Objektivitas
Assurance Servise
Assurance service adalah jasa profesional independen yang mampu meningkatkan mutu
informasi atau konteksnya para pengambil keputusan. Auditing adalah salah satu jasa
kunci yang termasuk dalam lingkup luas assurance service.
Relevansi meliputi dapat dipahami, dapat diperbandingkan dengan enitas lain, dapat
digunakan dan kelengkapan.
Kantor CPA mungkin mendapat tugas dari klien untuk melaksanakan jasa akuntansi
yang beragam. Ketika CPA melakukann kompilasi atas seberkas laporan keuangan,
4
CPA tidak memberikan keyakinan tentang apakah laporan keuangan telah disajikan
secara wajar sesuai GAAP.
Jasa Atestasi
Jasa atestasi (attest service) merupakan salah satu jasa dimana kantor CPA mengeluarkan
komunikasi tertulis yang menyatakan suatu kesimpulan tentang keadaan asersi tertulis
yang menjadi tanggung jawab pihak lain. Jasa atestasi ini dapat dibagi menjadi 4 jenis,
yaitu :
1. Audit
Contoh utama dari jasa audit (audit services) adalah audit laporan keuangan. Jenis
audit ini meliputi upaya memperoleh dan mengevaluasi bukti yang mendasari laporan
keuangan histori yang memuat asersi yang dibuat oleh manajemen entitas.
2. Pemeriksaan
3. Review
Jasa review (review services) terutama terdiri dari permintaan keterangan dari
manajemen entitas serta analisis kompratif atas informasi keuangan.
4. Prosedur
Standar profesional yang meliputi kinerja seluruh jasa atestasi yang baru diuraikan di
ats diterbitkan oleh AICPA dalam bentuk statements on Standards for Attestation
Engagements ( SSAE). Standar-standar ini dikembangkan oleh tiga komite teknis
senior dari AICPA, yaitu Auditing standars Board, Accounting and Review Services
Committee dan Management Consulting Services Executives Committee.
5
Jasa–jasa Lain
Jenis utama jasa-jasa lain yang diberikan oleh kantor CPA adalah jasa teknologi,
konsultasi manajemen, perencanaan keuangan, serta jasa internasional. Ciri umum dari
jasa-jasa ini adalah bahwa jasa ini tidak memberikan suatu pendapat, keyakinan negative,
ringkasan temuan, atau bentuk lain dari keyakinan.
Jasa Teknologi
CPA memberikan jasa teknologi (technology services) dalam bentuk analisis system,
manajemen informasi, serta penagamanan sistem.
Konsultasi Manajemen
Perencanaan Keuangan
Jasa perencanaan keuangan (financial planning services) meliputi segala sesuatu yang
berkaitan dengan perencanaan pajak dan analisis laporan keuangan untuk menyusun
struktur portofolio investasi serta transaksi keuangan yang kompleks untuk bisnis.
International
Dewasa ini, hampir semua usaha melakukan kegiatan membeli produk atau jasa dari
perusahaan asing, menjual produk atau jasa kepada perusahaan asing, atau memiliki
pesaing penting dari perusahaan asing.
Untuk membantu menyakinkan mutu kinerja audit serta jasa-jasa profesional lainnya,
profesi telah mengembangkan kerangka kerja pengaturan berjenjang. Untuk memperjelas
6
uraian tentang kerangka kerja berjenjang tersebut, maka kegiatan-kegiatantersebut akan
dikelompokkan dalam empat komponen sebagai berikut :
Pengaturan oleh kantor CPA (firm regulation). Setiap kantor CPA membuat
kebijakan dan prosedur untuk menyakinkan bahwa praktik akuntan sesuai dengan
standar professional.
Pengaturan sendiri atau sejawat (self-or per regulation). AICPA telah menerapkan
suatu program komprehensif tentang pengaturan sendiri termasuk kewajiban
untuk mengikuti pendidikan berkelanjutan.
Penetapan Standar
Peran sektor swasta dalam FASB dan GASB dalam menetapkan standar akuntansi,
serta peran AICPA dalam menetapkan standar auditing yang berlaku umum (GAAS)
serta standar lainnya untuk berbagai jenis jasa atestasi dan akuntansi. Untuk
membantu kantor-kantor CPA mencapai sasaran, maka pada tahun 1979 AICPA
menetapkan standar pengendalian mutu (quality control standards) bagi kantor-kantor
CPA.
Elemen Tujuan
7
Melaksanakan semua tanggung jawab
profesional dengan integritas dan objektivitas.
8
Komponen Kerangja Kerja Pengaturan
Komponen Organisasi Pengatur Kegiatan Utama
Penetapan Standar FASB dan GASB Menyebarluaskan prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum
(GAAP)
Divisi dan Komite Menetapkan standar untuk pemberian
Teknis Senior jasa professional.
AICPA Menetapkan dan menegakkan
peraturan perilaku professional.
Menetapkan standar pengendalian
mutu dan review mutu.
Pengaturan oleh Kantor CPA Menetapkan dan menjaga sistem
Kantor pengendali mutu.
Melakukan supervise dan review atas
setiap kegiatan audit.
Menyiapkan dan mendorong
pendidikan lanjutan untuk setiap
CPA.
Pengaturan Sendiri Divisi Kantor CPA Mengelola program review sejawat.
(pada AICPA)
Divisi Review Mutu Menetapkan program review mutu
(pada AICPA) serta melaksanakan review mutu.
Masyarakat CPA Bekerja sama dalam program review
Negara Bagian mutu serta menetapkan dan
mendorong peraturan perilaku
profesional.
Pengaturan oleh Dewan Akuntansi Menetapkan kualifikasi untuk ujian
Pemerintah Negara Bagian CPA serta menerbitkan,
menangguhkan, dan mencabut lisensi
praktik akuntan publik.
Menetapkan dan menegakkan kode
etik.
9
Otoritas Pasar Menetapkan kualifikasi akuntan yang
Modal di AS (SEC) melakukan praktik di lingkungan
SEC, dan menghukum para
pelanggar Securities Act. Memantau
upaya penegakan pengaturan sendiri
oleh profesi.
Pengadilan Negara Menjernihkan masalah litigasi
Bagian dan Federal terhadap CPA berkenaan dengan
pekerjaan yang dianggap dibawah
standar serta membebankan kerugian
keuanga akibat pelanggaran hukum
tersebut.
10