0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan11 halaman
Dokumen tersebut membahas kewajiban hukum auditor dalam 3 kalimat. Pertama, auditor memiliki tanggung jawab hukum terhadap klien, pihak ketiga, dan pemegang saham jika terjadi kesalahan audit. Kedua, auditor dapat dituntut secara perdata maupun pidana jika terbukti lalai dalam menjalankan tugas audit. Ketiga, untuk mengurangi risiko sanksi hukum, auditor perlu meningkatkan kualitas audit dan melindungi di
Dokumen tersebut membahas kewajiban hukum auditor dalam 3 kalimat. Pertama, auditor memiliki tanggung jawab hukum terhadap klien, pihak ketiga, dan pemegang saham jika terjadi kesalahan audit. Kedua, auditor dapat dituntut secara perdata maupun pidana jika terbukti lalai dalam menjalankan tugas audit. Ketiga, untuk mengurangi risiko sanksi hukum, auditor perlu meningkatkan kualitas audit dan melindungi di
Dokumen tersebut membahas kewajiban hukum auditor dalam 3 kalimat. Pertama, auditor memiliki tanggung jawab hukum terhadap klien, pihak ketiga, dan pemegang saham jika terjadi kesalahan audit. Kedua, auditor dapat dituntut secara perdata maupun pidana jika terbukti lalai dalam menjalankan tugas audit. Ketiga, untuk mengurangi risiko sanksi hukum, auditor perlu meningkatkan kualitas audit dan melindungi di
Ragielta Chairunnisa Q 023001901092 Wifa Arum P 023001901023 Sumber Utama Timbulnya Kewajiban Hukum • Klien. Contoh: klien menuntut auditor karena tidak dapat penyimpangan oleh karyawannya. • Pihak ketiga. Contoh: bank menuntut auditor karena menggunakan laporan keuangan yang telah diaudit dalam memberikan kredit yang ternyata kemudian bermasalah. • Pemegang saham. Contoh: sekelompok pemegang saham menuntut auditor karena memberikan opini unqualified bagi sebuah perusahaan yang bangkrut
• Criminal liability. Contoh: pemerintah (jaksa) dapat menuntut
auditor yang ternyata mengetahui adanya penyimpangan pajak dalam perusahaan Lingkungan Hukum yang Berubah Profesional audit mempunyai tanggungjawab dibawah hukum untuk: memenuhi apa yang telah dicantumkan didalam kontrak dengan klien bila ada kegagalan dan/atau ketidakmampuan melaksanakan kontrak sehingga gagal menyajikan pelayanan yang baik atau tidak memperhatikan keamanandalam keadaan tertentu bertanggungjawab terhadap pihak diluar klien (pihak ketiga) Perbedaan antara Kesalahan Bisnis, Kesalahan Audit dan Resiko Audit Masalah ini timbul dari kekurang pahaman para peakai laporan keuangan yang menyebabkan adanya tuntutan kepada perusahaan akuntan publik. • Kesalahan Bisnis, Terjadi bila usaha tersebut tidak dapat mengembalikan kepada para peminjam atau tidak dapat memenuhi harapan pemegang saham karena keadaan ekonomi ataukeadaaan usaha. • Kesalahan Audit, Terjadi ketika auditor mengeluarkan pendapat audit yang salah karena tidak memenuhi syarat yang tercantum pada standar audit yang dapat diterima • Resiko Audit, Memperlihatkan resiko yang dihadapi auditor yang menyatakan bahwa laporan keuangan tersebut sudah benar sehingga pendapat auditor yang tidak bermutu sudah diterbitkan, tetapi pada kenyataanya laporan tersebut ternyata tidak benar dan tingkat materialitasnya tinggi. Konsep Hukum yang Menyebabkan “Kewajiban” • Jika Akuntan Publik gagal dalam menjalankan tanggungjawabnya, klien dapat menuntutKonsep kehati-hatian (Prudent Person Concept). • Standar kehati-hatian dimana auditor diharapkan dapat menyelesaikan Tugasnya Kewajiban atas tindakan rekan lain. • Jika seorang karyawan terbukti tidak tepat dalam menjalankan audit, partner dianggap bertanggungjawab terhadap hasil karyawan tersebut. • Akuntan Publik tidak mempunyai hak menurut hukum adat untuk menahan informasi dari pengadilan dengan menyatakan bahwa informasi tersebut rahasia. Kewajiban terhadap Klien • Tanggungjawab auditor kepada klien dengan adanya klaim kesalahan menyelesaikan kontrak karena tidak sesuai dengan tanggal yang disepakati, pembatalan proses audit yang tidak bertanggungjawab kegagalan,menemukan kecurangan (pencurian harta perusahaan), melanggar syarat audit yang kerahasiaanya harus dijaga. • Pembelaan auditor terhadap klien yaitu dengan tidak adanya kewajiban melaksanakan jasa pelayanan, tidak ada kelalaian dalam pelaksanaan kerja dan kelalaian kontribusi dan ketiadaan hubungan timbal balik. Pembelaan auditor terhadap klien
• Tidak adanya kewajiban melaksanakan jasa pelayanan
• Tidak ada kelalaian dalam pelaksanaan kerja • Kelalaian kontribusi • Ketiadaan hubungan timbal balik Kewajiban terhadap Pihak Ketiga menurut Common Law (Hukum Adat)
• Sebuah KAP mungkin berkewajiban kepada pihak
jika terjadi pada pihak penggugat karena mengandalkan laporan keuangan yang menyesatkan. • Pembelaan auditor terhadap tuntutan pihak ketiga yaitu tidak adanya kelalaian dalam penyelesaian pekerjaan, kelalaian kontribusi, ketiadaan hubungan timbal balik (tidak adanya hubungan antara pemakai laporan dengan laporan keuangan) dan keterbatasan tugas. Pembelaan auditor terhadap tuntutan pihak ketiga : • tidak adanya kelalaian dalam penyelesaian pekerjaan (lebih disukai) • Kelalaian kontribusi (tidak berlaku) • Ketiadaan hubungan timbal balik (tidak adanya hubungan antara pemakai • laporan dengan laporan keuangan) • Keterbatasab tugas Tanggapan Profesi terhadap Kewajiban Hukum • Cara mengurangi resiko terkena sanksi hukum yaitu dengan cara mencari perlindungan dalam proses pengadilan, meningkatkan kerja audit sehingga memenuhi permintaan pemakai dengan lebih baik dan mendidik pemakai tentang batas audit, melindungi setiap Akuntan Publik terhadap Kewajiban Hukum
• Langkah untuk meringankan kewajibannya yaitu auditor hanya berurusan
dengan klien yang memiliki integritas dan mempekerjakan staf yang kompeten dan melatih serta mengawasi mereka dengan pantas, lalu mengikuti standar profesi, dan mempertahankan independensi, juga memahami usaha klien dan melaksanakan audit yang bermutu. thankyou