Anda di halaman 1dari 31

Topik 5

TANGGUNG JAWAB
HUKUM AUDITOR

AUDITING 1 - Rahmi Desriani 1


Dalam topik ini akan dibahas:
 Bagaimana akuntan publik dapat dipercaya utk
jasa profesional yg mereka sediakan.
 Bagaimana kemampuan hukum bagi kantor
akuntan, baik secara konsep maupun tuntutan
hukum khusus terhadap para akuntan publik.
 Apa tindakan yg tersedia bagi para profesional
dan praktisi individual utk memperkecil
kemampuan sejauh masihby
Presented memenuhi
: kebutuhan
masyarakat. Dra.

AUDITING 1 - Rahmi Desriani 2


Faktor- faktor utama penyebab
meningkatnya tuntutan hukum
1. Meningkatnya kesadaran pemakai laporan keuangan akan
tanggung jawab akuntan publik.
2. Meningkatnya perhatian badan pasar modal sehubungan
dengan tanggung jawab untuk melindungi kepentingan
investor

3. Bertambahnya kompleksitas audit dan akuntansi yang


disebabkan oleh faktor-faktor seperti makin besarnya
perusahaan, adanya komputerisasi dan keragaman dari
operasi perusahaan.

AUDITING 1 - Rahmi Desriani 3


4. Meningkatnya penerimaan masyarakat atas gugatan-
gugatan oleh pihak yang dirugikan terhadap siapa saja
yang dapat memberikan ganti rugi tanpa memandang
siapa yang bersalah. Ini disebut sebagai konsep
kewajiban “deep pocket”.

5. Kesediaan banyak KAP untuk menyelesaikan masalah


hukum di luar pengadilan, untuk menghindari biaya yang
tinggi dan publikasi negatif daripada menyelesaikan
lewat jalur hukum.

AUDITING 1 - Rahmi Desriani 4


6. Putusan pengadilan terhadap KAP dalam beberapa kasus
yang mendorong pengacara-pengacara untuk memberikan
jasa atas dasar kontinjen. Cara ini menguntungkan pihak
yang dirugikan bila gugatan berhasil, tetapi dia hanya rugi
sedikit bila gugatan ditolak.
7. Banyaknya alternatif prinsip akuntansi yang dapat dipilih
klien dalam membuat laporan keuangan dan kurangnya
kriteria yang jelas bagi auditor untuk mengevaluasi apakah
telah dipilih suatu alterrnatif yang memadai.

AUDITING 1 - Rahmi Desriani 5


2. Perbedaan Antara: Kegagalan Bisnis,
Kegagalan Audit Dan Risiko Audit

Banyak profesional akuntansi dan hukum percaya


bahwa penyebab utama tuntutan hukum terhadap
KAP adalah:
kurangnya pemahaman pemakai L/K tentang
perbedaan antara kegagalan bisnis dan
kegagalan audit, dan antara kegagalan
audit dan risiko audit.

AUDITING 1 - Rahmi Desriani 6


Kegagalan Bisnis

Kegagalan bisnis terjadi jika perusahaan tidak


mampu membayar utangnya atau tidak
mampu memenuhi harapan para investornya,
karena kondisi ekonomi atau bisnis seperti resesi,
keputusan manajemen yang buruk atau persaingan
yang tak terduga dalam industri itu.
Kasus ekstrim dari kegagalan bisnis adalah
kebangkrutan.

AUDITING 1 - Rahmi Desriani 7


Kegagalan Audit
Kegagalan audit terjadi jika auditor mengeluarkan
pendapat audit yang salah karena gagal dalam
memenuhi persyaratan–persyaratan standar auditing
yang berlaku umum.

Contoh, auditor harus menugaskan asisten yang


bermutu untuk menjalankan tugas audit karena jika
tidak, mereka akan gagal dalam menemukan
kesalahan yang material.

AUDITING 1 - Rahmi Desriani 8


Risiko Audit
Risiko audit adalah risiko dimana auditor
menyimpulkan bahwa laporan keuangan
disajikan dengan wajar dan oleh karenanya dapat
dikeluarkan pendapat wajar tanpa pengecualian,
sedangkan dalam kenyataannya laporan tersebut
disajikan salah secara material.

AUDITING 1 - Rahmi Desriani 9


3. Konsep Hukum Yang Utama

(1) kewajiban terhadap klien,


(2) kewajiban perdata bagi pihak ketiga dan
(3) kewajiban pidana bagi pihak ketiga dan
(4) kewajiban kriminal

AUDITING 1 - Rahmi Desriani 10


Empat sumber kewajiban hukum auditor

Kewajiban Catatan klaim Potensial

Klien Klien menuntut auditor karena tidak menemukan


penggelapan selama audit

Pihak ketiga Bank menuntut auditor karena tidak menemukan salah


saji yang material dalam laporan keuangan

Bapepam Para pemegang saham menuntut auditor karena tidak


menemukan salah saji material dalam laporan keuangan

Kriminal Pemerintah menuntut auditor karena secara sadar


menerbitkan laporan audit yang tidak benar

AUDITING 1 - Rahmi Desriani 11


Konsep hukum yang dapat diterapkan pada berbagai
gugatan terhadap akuntan publik adalah sebagai
berikut :
1. Konsep kehati-hatian (prudent person)
2. Kewajiban atas tindakan orang lain.
3. Kurangnya hak komunikasi istimewa

AUDITING 1 - Rahmi Desriani 12


Kewajiban atas tindakan Rekan Lain

Para partner bertanggung jawab atas pekerjaan


orang yg mereka percayai di bawah hukum
perusahaan. Tiga kelompok yg mungkin sekali
harus dipercayai adalah:
- para karyawan
- KAP lain yg terikat utk mengerjakan
sebagian dari pekerjaannya dan
- para ahli yang memberikan informasi
tekhnis
AUDITING 1 - Rahmi Desriani 13
Tidak ada komunikasi yg rahasia

Akuntan publik tidak mempunyai hak untuk


menahan informasi dari pengadilan
dengan menyatakan bahwa informasi
tersebut rahasia.

AUDITING 1 - Rahmi Desriani 14


Definisi Dari Terminologi Hukum

* Kelalaian biasa.

Ketiadaan dari kesungguhan profesional yang diharapkan ada


dalam keadaan tertentu. Jika kelalaian auditor dievaluasi, istilah
ini menunjukkan hal yang tidak dilakukan oleh auditor kompeten
pada keadaan yang sama

AUDITING 1 - Rahmi Desriani 15


•Kelalaian yang menyolok

Kekurangtelitian dan perilaku yang


mengarah ceroboh yang dilakukan oleh
seseorang.

AUDITING 1 - Rahmi Desriani 16


* Penipuan konstruktif.
Adanya kelalaian yang ekstrim atau luar biasa
meskipun tidak ada maksud untuk menipu atau
merugikan.

AUDITING 1 - Rahmi Desriani 17


* Kesalahan karena kelalaian.
Kagagalan salah satu pihak untuk memenuhi
kewajiban sehingga merugikan pihak yang
dijanjikan.

* Pelanggaran kontrak.
Kegagalan satu atau kedua pihak yang terikat
dalam kontrak untuk memenuhi persyaratan dalam
kontrak.
AUDITING 1 - Rahmi Desriani 18
4. Kewajiban kepada klien

(1)kegagalan untuk melaksanakan tugas audit


sesuai waktu yang disepakati;
(2)pelaksanaan audit yang tidak memadai;
(3)gagal menemukan kesalahan dan
(4)pelanggaran kerahasiaan oleh akuntan publik

AUDITING 1 - Rahmi Desriani 19


Pembelaan Auditor Terhadap
Tuntutan Klien

1. Tidak ada kewajiban


2. Tidak adanya kelalaian dalam pelaksanaan kerja
3. Kelalaian kontribusi
4. Ketiadaan hubungan timbal balik

AUDITING 1 - Rahmi Desriani 20


Tidak ada kewajiban

Tidak adanya kewajiban utk melaksanakan


jasa berarti bahwa KAP mengklaim bhw
tidak ada kontrak yg tersirat atau yg
tersurat.

AUDITING 1 - Rahmi Desriani 21


Tidak ada kelalaian dlm pelaksanaan
kerja
Utk pelaksanaan kerja yg tdk mengandung
kelalaian di dlm suatu audit, KAP
mengklaim bhw auditnya itu dilaksanakan
sesuai dg Standar Auditing.Bahkan
seandainya pun terdapat kekeliruan,
auditor tdk bertgjawab jika auditnya
dilakukan secara benar.

AUDITING 1 - Rahmi Desriani 22


Kelalaian kontribusi

Pembelaan terhadap kelalaian kontribusi


terjadi bila tindakan klien yg menyebabkan
kerugian menjadi dasar bagi kerugian atau
mempengaruhi audit sehingga auditor tdk
bisa menemukan sebab dari kerugian yg
terjadi.

AUDITING 1 - Rahmi Desriani 23


Ketiadaan hubungan timbal balik

Untuk sukses dlm tuntutan terhadap auditor,


klien hrs mampu menunjukkan adanya
hubungan timbal balik yg dekat antara
pelanggaran auditor terhadap standar
kesungguhan dg kerugian yg dialami klien.

AUDITING 1 - Rahmi Desriani 24


Kewajiban terhadap pihak ketiga

Suatu KAP mungkin berkewajiban kpd pihak ketiga jika


terjadi kerugian pd pihak penggugat krn mengandalkan L/K
yg menyesatkan. Contoh: Bank tdk dpt menagih utang yg
jlhnya besar dr seorang nasabah yg bangkrut. Bank
mengklaim bhw pinjaman dilakukan berdasarkan L/K yg
menyesatkan yg sdh diaudit dan KAP hrs bertgjawab krn
gagal melakukan audit dg teliti/saksama

AUDITING 1 - Rahmi Desriani 25


6. Kewajiban Kriminal
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam menyikapi kewajiban kriminal:
1. Penyelidikan mengenai integritas perusahaan
2. Auditor dapat dinyatakan bersalah secara kriminal dalam
pelaksanaan audit walaupun latar belakangnya kelihatan dapat
dipercaya dalam kehidupan pribadi dan pekerjaannya
3. Independensi dalam penampilan dan pengungkapan fakta
oleh semua individu dalam melaksanakan tugasnya
4. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa
perlu diperiksa secara khusus karena ada kemungkinan
laporan palsu

AUDITING 1 - Rahmi Desriani 26


5. Standar akuntansi yang berlaku umum tidak dapat
dijadikan pedoman begitu saja, khususnya dalam
memutuskan apakah laporan keuangan disajikan
dengan wajar

6. Dokumentasi yang baik akan menjadi alat


pembelaan yang baik bagi auditor dalam
menghadapi tuntutan kriminal. .

AUDITING 1 - Rahmi Desriani 27


Tanggapan Profesi Terhadap
Kewajiban Hukum:

1. Riset dalam audit.


2. Penetapan standar dan aturan
3. Menetapkan persyaratan dan melindungi auditor
4. Menetapkan persyaratan peer reviewr
5. Melawan tuntutan hukum
6. Pendidikan bagi pemakai laporan keuangan
7. Memberi sanksi kepada anggota karena hasil kerja
yang tak layak

AUDITING 1 - Rahmi Desriani 28


Tanggapan Akuntan Publik Terhadap
Kewajiban Hukum

1. Hanya berurusan dengan klien yang memiliki


integritas
2. Mempekerjakan staf yang kompeten dan
melatih serta mengawasi mereka dengan baik
3. Mengikuti standar profesi
4. Mempertahankan independensi
5. Memahami usaha klien

AUDITING 1 - Rahmi Desriani 29


6. Melaksanakan audit yang bermutu
7. Mendokumentasikan pekerjaan secara
memadai
8. Mendapatkan surat penugasan dan surat
representasi
9Mempertahankan hubungan yang bersifat
rahasia
10.Perlunya asuransi yang memadai
11.Mencari bantuan hukum
AUDITING 1 - Rahmi Desriani 30
12. Pilihlah organisasi dg kewajiban terbatas

13. Melatih “rasa tidak percaya/ keragu-raguan”


yg profesional

AUDITING 1 - Rahmi Desriani 31

Anda mungkin juga menyukai