Oleh
Raden Ayudhia Permata Sari
18416262201151
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh
Raden Ayudhia Permata Sari
18416262201151
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Akuntansi
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG
KARAWANG
2022
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
(Di tanda-tangani sebelum dilaksanakan seminar proposal, syarat seminar proposal)
Disusun oleh :
Nama : Raden Ayudhia Permata Sari
NIM : 18416262201151
Judul : Analisis Penerapan Laporan Keuangan Berbasis Standar Akuntansi
Keuangan – Entitas Mikro Kecil Menengah (SAK - EMKM) Pada
UMKM Di Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang.
Menyetujui,
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT beserta junjungan-Nya Nabi
Muhammad SAW, karena atas berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat
untuk mencapai gelar Sarjana Akuntansi Program Studi Akuntansi pada Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Buana Perjuangan Karawang.
Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari
masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi saya untuk
menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada:
iii
7. Kepada para teman dan sahabat mahasiswa yang telah memberikan motivasi dan
kerjasama yang baik sehingga penulisan skripsi ini dapat berjalan dengan lancar
dan sesuai yang diharapkan.
8. Terakhir kepada Orang Tua, Keluarga tercinta merupakan bagian kebahagiaan
tersendiri yang telah banyak mendorong semangat dan motivasi kepada penulis
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan pada waktunya.
Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membanu. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi
pengembangan ilmu.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING………...………………………………ii
KATA PENGANTAR……………………………………………………..…………..iii
HALAMAN DAFTAR ISI……………………………………………………………..v
HALAMAN DAFTAR TABEL………………………………………………………vii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR……………………………………………….….viii
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN…………………………………...…………….ix
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………….1
1.2 Identifikasi Masalah…………………………………………………………4
1.3 Batasan Masalah……………………………………………………………..4
1.4 Perumusan Masalah………………………………………………………….5
1.5 Tujuan Penelitian…………………………………………………………….5
1.6 Manfaat Penelitian…………………………………………………………...6
v
2.4 Proposisi Penelitian…………………………………………….…………..24
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………........34
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Kegiatan ekonomi rakyat yang berdiri sendiri dan berskala kecil serta dikelola oleh
kelompok masyarakat ataupun keluarga disebut dengan Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah. Menurut Ismadewi dkk (2017:2) Usaha Mikro, Kecil dan Menengah secara
langsung mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat menengah ke bawah.
Perekonomian nasional sangat dipengaruhi oleh UMKM, yang dapat mengurangi
pengangguran yang sangat tinggi dan berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto
(PDB). Berdasarkan data Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
(KemenkopUKM) pada bulan Maret 2021 jumlah UMKM mencapai 65,2 juta dengan
kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 61,07% atau senilai Rp.
8.573,89 triliun. UMKM mampu menyerap 97% dari total tenaga kerja yang ada, serta
dapat menghimpun sampai 60,42% dari total investasi di Indonesia.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menerbitkan SAK EMKM yaitu standar
akuntansi keuangan untuk Entitas Mikro Kecil dan Menengah pada tanggal 24 Oktober
2016 dan berlaku secara efektif pada tanggal 1 Januari 2018. Sebelumnya entitas mikro
kecil dan menengah menggunakan standar akuntansi keuangan yang digunakan oleh
entitas tanpa akuntabilitas publik yang signifikan namun menerbitkan laporan keuangan
1
untuk tujuan umum bagi penggunanya termasuk entitas mikro. Widyowati (2018)
menyebukan standar tersebut kurang sesuai khususnya untuk entitas mikro karena
dianggap masih terlalu rumit, hal ini dibuktikan dengan beberapa penelitian yang
menunjukkan rendahnya penerapan standar tersebut oleh entitas kecil dan menengah
khususnya entitas yang memiliki skala kecil. Oleh karena itu demi membantu UMKM
agar dapat menyajikan laporan keuangan DSAK IAI telah menerbitkan Standar
Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil dan Menengah (SAK EMKM) dengan
konsep yang lebih sederhana dibandingkan SAK ETAP.
2
Grafik Penerapan SAK EMKM pada UMKM
10%
Sudah Menerapkan
Belum Menerapkan
90%
Data tersebut di dapat dari penyebaran kuesioner kepada beberapa pemilik usahaa
yang berada di Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang. Sesuai dengan
didapatkannya data tersebut, ternyata masih banyak UMKM yang belum menerapkan
Standar Akuntansi Keuangan sehingga perlu dikaji kembali. Keterbatasan UMKM
disebabkan karena kurangnya pengetahuan tentang informasi akuntansi akan pelaku
UMKM bahwa pembukuan tidak penting untuk usahanya menjadikan lemahnya pelaku
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan akan mengakibatkan sulitnya UMKM
untuk memperoleh pembiayaan atau kredit di bank, sedangkan lembaga intermediasi
keuangan sangat menunjang dan banyak upaya untuk permodalan bagi UMKM
(Mutiah,2019). Kondisi yang seperti ini berdampak akan mempersulit para UMKM
dalam mengembangkan usaha serta meningkatkan kualitas usahanya ke pangsa pasar
nasional maupun internasional. Pelaku UMKM tidak menerapkan pembukuan sesuai
dengan Standar Akuntansi yang berlaku, tetapi pelaku UMKM hanya melakukan
pembukuan berupa kas masuk dan kas keluar dalam transaksi usahanya. Dengan adanya
pelatihan pencatatan transaksi yang sesuai akuntansi dan pemahaman tentang SAK
EMKM diharapkan pelaku UMKM di Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten
Karawang agar kedepannya bisa membuat laporan keuangan dengan baik agar
3
mempermudah UMKM jika ingin melakukan pinjaman ke bank atau modal untuk
mengembangkan usahanya.
Berdasarkan dari latar belakang di atas, maka penulis menentukan judul sebagai
berikut “Analisis Penerapan Laporan Keuangan Berbasis SAK-EMKM Pada
UMKM di Kecamatan Telukjambe Timur Kabupaten Karawang”.
Agar penelitian ini lebih terarah dan mendalam, penulis menyimpulkan bahawa
pertanyaan penelitian yang diajukan perlu dibatasi pada ruang lingkup penelitian. Oleh
karena itu, penulis membatasi penelitiannya pada bidang – bidang yang berkaitan
dengan:
4
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut.
5
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.
1. Bagi Penulis
Sebagai bahan untuk menambah pengetahuan dan memperluas wawasan
terutama dalam masalah penyajian laporan keuangan berbasis Standar Akuntansi
Keuangan – Entitas Mikro Kecil dan Menengah (SAK – EMKM).
2. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan untuk memberikan masukan kepada pemilik UMKM mengenai
Standar Akuntansi Keuangan - Entitas Mikro Kecil dan Menengaj (SAK –
EMKM).
3. Bagi Akademis
Memberikan kontribusi akademis untuk pengembangan ilmu pengetahuan serta
dapat dijadikan sebagai referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
Menurut Azizah Rachmanti et al., (2019 : 4) Laporan Keuangan adalah :
“Media utama bagi suatu entitas untuk mengkomunikasikan informasi keuangan
oleh manajemen kepada para pemangku kepentingan seperti : pemegang saham,
kreditur, serikat pekerja, badan pemerintahan, manajemen”.
8
Menurut Standar Akuntansi Keuangan – Entitas Mikro Kecil dan
Menengah laporan keuangan minimum terdiri dari:
9
2.1.2.3 Jenis – Jenis Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan terdiri dari beberapa jenis,
tergantung dari maksud dan tujuan pembuatan laporan keuangan tersebut. Masing
– masing laporan keuangan memiliki arti sendiri dalam melihat kondisi keuangan
perusahaan, baik sebagian maupun secara keseluruhan. Dalam praktiknya, secara
umum ada empat macam jenis laporan keuangan yang biasa disusun (Kasmir,
2014 : 28) yaitu:
10
2.1.3 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah
(SAK-EMKM)
11
Ikatan Akuntan Indonesia (2016), menyusun SAK – EMKM sebagai
standar laporan keuangan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pelaporan
keuangan entitas, mikro, kecil dan menengah yang tidak atau belum mampu
memenuhi persyaratan akuntansi yang diatur dalam SAK – ETAP. Laporan
keuangan yang tersaji menurut SAK – EMKM memiliki tujuan yang sama
dengan laporan keuangan yang berlaku umum. SAK – EMKM memiliki
karakteristik yaitu:
1) Usaha Mikro
Usaha yang termasuk kriteria usaha mikro adalah usaha yang memiki
kekayaan bersih mencapai Rp. 50.000.000,- dan tidak termasuk
bangunan dan tempat usaha. Hasil penjualan usaha mikro setiap
tahunnya paling banyak Rp. 300.000.000,-
2) Usaha Kecil
12
Dikuasai dan dimiliki serta menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari usaha menengah.
Usaha yang masuk kriteria usaha kecil adalah usaha yang memiliki
kekayaan bersih Rp. 50.000.000,- dengan maksimal yang dibutuhkannya
mencapai Rp. 500.000.000,-. Hasil penjualan bisnis setiap tahunnya
antara Rp. 300.000.000,- sampai paling banyak Rp. 2,5.000.000.000,-.
3) Usaha Menengah
13
4) Fast Moving Enterprise, yaitu UKM yang punya jiwa kewirausahaan
dan akan bertransformasi menjadi sebuah Usaha Besar (UB).
Jenis komoditi/barang yang ada pada usahanya tidak tetap, atau bisa
berganti sewaktu - waktu.
Tempat menjalankan usahanya bisa berpindah sewaktu – waktu.
Usahanya belum menerapkan adminstrasi, bahkan keuangan pribadi
dan keuangan usaha masih disatukan.
Sumber daya manusia (SDM) di dalamnya belum punya jiwa
wirausaha yang mumpuni.
Biasanya pelaku UMKM belum memilki akses perbankan, namun
sebagai telah memiliki akses ke lembaga keuangan non bank.
Pada umumnya belum punya surat ijin usaha atau legalitas,
termasuk NPWP.
2.1.4.3 Jenis – Jenis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
Pada dekade terakhir ini mulai marak bermuculan bisnis UMKM mulai
dari skala rumahan hingga skala yang lebih besar. Berikut ini ada 3 jenis usaha
yang termasuk UMKM:
1) Usaha Kuliner
14
2) Usaha Fashion
3) Usaha Agribisnis
15
2.2 Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian ini tentu tidak lepas dari penelitian – penelitian terdahulu yang telah
dilakukan oleh peneliti lain sehingga penelitian yang akan dilakukan memiliki
keterkaitan yang sama beserta persamaan maupun perbedaan dalam objek yang akan
diteliti.
16
No Nama dan Judul Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
Penelitian
“Analisis bahwa Toko Abang membahas tentang jumlah partisipan
Penerapan SAK Apple belum Laporan Keuangan hanya satu UMKM
EMKM dalam menerapkan SAK UMKM. yaitu Toko Abang
Laporan Keuangan EMKM di dalam Apple, sedangkan
Toko Abang penyusunan jumlah partispan
Apple” laporan keuangan penulis yaitu sebanyak
serta hanya 15 UMKM pada
mencatat penerapan SAK
penerimaan dan EMKM
pengeluaran secara
sederhana. Kendala
di dalam menyusun
laporan keuangan
adalah kurangnya
pemahaman
mengenai SAK
EMKM
17
No Nama dan Judul Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
Penelitian
dihadapi oleh SAK EMKM.
UKM Nisa Fashion
dalam penerapan
laporan keuangan
yaitu karena
kurangnya
pemahaman,
kurangnya
pengetahuan teknis
dalam menyusun
laporan keuangan,
tidak adanya
penyuluhan
mengenai
bagaimana cara
penerapan SAK
EMKM pada UKM
4 Rizky Rudiantoro Hasil penelitiannya Adapun persamaan Perbedaan pada
(2012) menunjukkan pada penelitian ini penelitian Rizky
kualitas laporan yaitu sama – sama Rudiantoro yaitu lebih
“Laporan UMKM tidak membahas tentang kepada kualitas
Keuangan UMKM berpengaruh Laporan Keuangan laporan keuangan
serta Prospek terhadap jumlah UMKM. UMKM serta prospek
Implementsai SAK kredit UMKM, hal implementasi SAK
ETAP” ini dikarenakan ETAP, sedangkan
masih rendahnya penulis lebih
kualitas laporan menekankan kepada
keuangan UMKM. analisis penerapan
Prospek laporan keuangan
18
No Nama dan Judul Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
Penelitian
Implementasi SAK berdasarkan SAK
ETAP terhadap EMKM.
peningkatan
kualitas laporan
keuangan sampai
sejauh ini masih
menghadapi
kendala akibat
masih rendahna
pemahaman para
pengusaha UMKM
atas SAK ETAP
tersebut.
5 Nurul Utami Hasil penelitiannya Adapun persamaan Perbedaan pada
Permatasari (2015) menunjukkan pada penelitian ini penelitian Nurul
bahwa penerapan yaitu sama – sama Utami Permatasari
“Analisis akuntansi di membahas tentang yaitu pada partisipan
Penerapan UMKM Laporan Keuangan dan lokasi penelitan.
Akuntansi Pada dipengaruhi oleh UMKM.
Usaha Mikro Kecil persepsi, pelaku
dan Menengah” UMKM
menganggap
bahwa akuntansi
itu rumit,
merepotkan dan
tidak terlalu
penting.
6 Rahayu Novita Hasil penelitian Adapun persamaan Perbedaan penelitian
menunjukkan pada penelitian ini dengan Rahayu
19
No Nama dan Judul Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
Penelitian
Diharti bahwa usaha yaitu sama – sama Novita adalah
(2019) barang harian yang membahas tentang berfokus pada satu
dilakukan oleh Laporan Keuangan UMKM saja yaitu
“Analisis pelaku UMKM UMKM. Toko Barang Harian
Penerapan belum sesuai sedangkan penulis
Akuntansi Pada dengan konsep – meneliti 15 UMKM
Toko Barang konsep dasar pada penerapan SAK
Harian” akuntansi. EMKM.
7 Riska Cahya Putri Hasil penelitian Adapun persamaan Perbedaan penelitian
Ningtyas (2015) menunjukkan pada penelitian ini dengan Riska Cahya
bahwa pencatatan yaitu sama – sama Putri Ningtyas adalah
”Analisis yang dilakukan membahas tentang berfokus pada satu
Penerapan masih tidak tepat Laporan Keuangan UMKM saja yaitu
Akuntansi Pada sehingga tidak UMKM. Toko Pakaian
Usaha Toko sesuai dengan sedangkan penulis
Pakaian” konsep – konsep meneliti 15 UMKM
dasar akuntansi. pada penerapan SAK
EMKM.
8 Mortigor Afrizal Hasil penelitian ini Adapun persamaan Perbedaan pada
Purba (2019) menunjukkan pada penelitian ini penelitian Mortigor
bahwa UMKM yaitu sama – sama Afrizal Purba yaitu
”Analisis hanya menyusun membahas tentang pada partisipan dan
Penerapan SAK laporan kegiatan Laporan Keuangan lokasi penelitan.
EMKM Pada usaha yang mereka UMKM.
Penyusunan anggap sebagai
Laporan Keuangan laporan keuangan.
UMKM Di Kota Laporan tersebut
Batam” digunakan untuk
mengatur keuangan
20
No Nama dan Judul Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
Penelitian
manajemen akan
tetapi, manajemen
UMKM selalu
memberikan
perhatian pada
ketertiban dan
ketelitian dalam
bertransaksi
dengan penerbitan
nota transaksi.
9 Riski Amilia, Noor Hasil dari Adapun persamaan Perbedaan pada
Shodiq Askandar, penelitian ini yaitu pada penelitian ini penelitian Riski
Junaidi laporan keuangan yaitu sama – sama Amilia, Noor Shodiq
(2019) UMKM dinyatakan membahas tentang Askandar dan Junaidi
tidak sesuai dengan Laporan Keuangan yaitu pada partisipan
“Analisis SAK EMKM sebab UMKM. dan lokasi penelitan.
Penerapan Standar pada dasarnya
Akuntansi Dalam pembuatan laporan
Laporan Keuangan keuangan yang
Usaha Mikro Kecil dilakukan UMKM
dan Menengah di di Kabupaten
Kabupaten Pasuruan masih
Pasuruan” berdasarkan
pengetahuan
pemiliki dan
bernotaben sebagai
pengendali
keuangan dalam
21
No Nama dan Judul Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
Penelitian
usahanya.
10 Moudy Olyvia Hasil penelitian ini Adapun persamaan Perbedaan penelitian
Uno, Lintje Rumah Karawo pada penelitian ini dengan Moudy Olyvia
Kalangi, Rudy J. belum menerapkan yaitu sama – sama Uno, Lintje Kalangi,
Pusung (2019) SAK EMKM membahas tentang Rudy J. Pusung adalah
dalam penyusunan Laporan Keuangan berfokus pada satu
” Analisis laporan UMKM. UMKM saja yaitu
Penerapan Standar keuangannya Rumah Kawaro
Akuntansi karena pihak yang sedangkan penulis
Keuangan Entitas menjalankan usaha meneliti 15 UMKM
Mikro Kecil dan ini merasa pada penerapan SAK
Menengah (Studi penyusunan EMKM.
Kasus Pada Rumah laporan keuangan
Kawaro Di Kota sesuai dengan
Gorontalo)” standar juga bukan
merupakan hal
yang penting.
22
2.3 Kerangka Pemikiran
Pembukuan
Laporan Keuangan
Sesuai
Sesuai SAK – EMKM:
Menerapkan
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Laporan Perubahan Tidak Sesuai Alasan Hambatan
Ekuitas
4. Laporan Arus Kas
5. Catatan Atas Laporan Tidak Menerapkan Alasan Hambatan
Keuangan
23
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Keterangan:
24
3. Analisis penerapan Laporan Keuangan berdasarkan SAK – EMKM dapat
menjadi alat ukur untuk meningkatkan penerapan laporan keuangan
berdasarkan SAK – EMKM agar lebih sesuai dengan standar yang telah
ditentukan.
25
pengambilan keputusan ekonomi, sekaligus pertanggung jawaban
manajemen kepada pemilik usaha.
BAB III
METODE PENELITIAN
26
Mulyana dan beberapa pemilik UMKM yang berada di Kecamatan Telukjambe
Timur, Kabupaten Karawang.
3.2.2 Waktu
Waktu penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu sejak bulan Maret
2022 sampai dengan selesainya penelitian skripsi ini.
Agar variabel dalam penelitian ini dapat diukur dan diobservasi (diamati), maka
harus dirumuskan terlebih dahalu definisi operasional variabel. Definisi operasional
variabel adalah definisi yang didasarkan pada sifat yang mudah diamati,
mempunyai rumusan yang jelas dan pasti serta tidak membingungkan. Definisi
operasional variabel merupakan unsur penting dalam penelitian, karena melalui
definisi operasional variabel maka seorang peneliti menyusun dan membuat alat
ukur data yang tepat dan akurat. (Sugiyono, 2018: 102)
27
Sedangkan menurut Harahap (2015) laporan keuangan menggambarkan
kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau
jangka waktu tertentu. Adapun jenis laporan keuangan yang lazim dikenal
adalah neraca (laporan posisi keuangan), laporan laba – rugi atau hasil usaha,
laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas.
28
akuntansi yang sesuai dengan SAK- EMKM dan ingin mengidentifikasi faktor –
faktor apa sajakah yang menjadi kendala dalam tidak dilakukannya pembukuan
akuntansi yang sesuai dengan SAK – EMKM.
a. Data Primer adalah data yang diambil dari lapangan yang diperoleh
melalui pengamatan atau observasi dan kuesioner atau angket. Data
primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari sumber asli, tidak melalui media perantara karena
data primer dikumpulkan oleh peneliti, maka diperlukan sumber
daya yang cukup memadai seperti biaya, waktu, tenaga dan
sebagainya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan data primer
yang diperoleh dengan melakukan pengisian kuesioner kepada
informan seperti pemilik usaha.
29
b. Data Sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh
dan dicatat oleh instansi terkait atau pihak lain). Data sekunder pada
umumnya dapat berupa bukti seperti catatan atau laporan historis,
majalah, artikel yang telah tersusun dalam arsip baik yang di
publikasikan maupun yang tidak di publikasikan. Dalam penelitian
ini data yang diambil yaitu berupa berupa jumlah UMKM yang
berada di Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang.
30
pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden
secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet.
Teknik yang dipakai dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif
kualitatif yang diambil dari instrumen penelitian dengan menggunakan observasi
dan kuesioner. Dalam penelitian ini akan lebih berfokus untuk menjelaskan data
atau informasi yang di dapatkan dari hasil penyebaran kuesioner selanjutnya akan
dianalisis secara kualiatif serta diuraikan dalam bentuk deskriptif sesuai dengan
yang terjadi di lapangan sehingga dapat dijadikan kesimpulan untuk tercapainya
tujuan penelitian yang diinginkan.
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek
penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data
yang valid adalah data “yang tidak berbeda” antar data yang dilaporkan oleh
peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. (Sugiyono,
2018 : 361)
31
Triagulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan
cara memeriksa data yang diperoleh dari beberapa sumber. Sebagai contoh,
untuk menguji kreadibitas data tentang gaya kememimpinan seseorang, maka
pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh dilakukan ke bawahan
yang dimpimpin, ke atasan yang menugasi, dan ke teman kerja yang
merupakan kelompok kerjasama. Data dari ke tiga sumber tersebut, tidak bisa
di rata – ratakan seperti dalam penelitian kuantitatif, tetapi di deskripsikan,
dikategorikan, mana pandangan yang sama, yang berbeda, dan mana spesifik
dari tiga sumber data tersebut. Data yang telah dianalisis oleh peneliti sehingga
menghasilkan suatu kesimpulan selanjutnya dimintakan kesepakatan (member
check) dengan tiga sumber data tersebut. (Sugiyono, 2018 : 369)
32
teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan
data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang – ulang sehingga sampai
ditemukan kepastian datanya.
33
wawancara ini dilakukan untuk memberikan pedoman dan batasan pada saat
proses sesi tanya jawab antara peneliti dengan informan, adanya batasan pada
proses tanya jawab antara peneliti dan informan untuk merespon hasil yang
telah didapatkan. Panduan ini mengandung berbagai pertanyaan yang terkait
dengan penelitian yang digunakan untuk mendapatkan informasi yang valid
dan reliable tentang “Analisis Penerapan Laporan Keuangan Berbasis Standar
Akuntansi Keuangan – Entitas Mikro Kecil Menengah (SAK – EMKM) Pada
UMKM Di Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang”.
34
DAFTAR PUSTAKA
Aulia, Maya (2018). Penerapan Akuntansi Pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) Di Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB
Universitas Brawijaya. Vo.7. No.2.
Firdaus, Kekeu K & Wondabio, Ludovicus S. (2019). Analisis Iuran dan Beban
Kesehatan
Dalam Rangka Evaluasi Program Jaminan Kesehatan: Studi Kasus Pada BPJS
Kesehatan. Jurnal ASET (Akuntansi Riset)
Vol. 11 (1). N0. 132-145.
Harahap, Sofyan Syafri. (2015). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Edisi 1-10.
Jakarta: Rajawali Pers.
Hery. (2015). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: CAPS (Center for Academic
Publishing Service).
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). 2016. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro,
Kecil dan Menengah. Jakarta: Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Indonesia.
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). 2018. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro,
Kecil dan Menengah. Jakarta: Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Indonesia.
Kasmir. (2014). Analisis Laporan Keuangan. Edisi 1-8. Jakarta: Rajawali Pers.
Kementrian Koperasi dan UKM. (2021)
Purba, Mortigor Afrizal (2019). Analisis Penerapan SAK EMKM Pada Penyusunan
Laporan Keuangan UMKM Di Kota Batam. Jurnal Akuntansi Barelang
Vol. 3 No. 2
36
PT Ace Hardware Indonesia Tbk. V(1). Retrieved from
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/moneter/article/view/2898/1978
Ummu Kalsum, Kirana Ikhtiari, Rismala Dwiyanti (2020). Penerapan SAK EMKM
Dalam Penyusunan Laporan Keuangan UMKM Di Food City Pasar Segar Kota
Makassar. Jurnal Ilmiah Akuntansi Manajemen. Vol 3. No. 2.
Undang – Undang Nomor. 20 Tahun 2008. Tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
37