Anda di halaman 1dari 34

Perhitungan Biaya Absorpsi dan Biaya

Variabel, serta Manajemen Persediaan

Sumber: Buku Maryanne M. Mowen Bab 8 hal. 458

Devi Cahyani 1212021007


Fadlan Ramadhan 1212021040
Zahra Nur Mutaqin 1212021038
1. MENGUKUR KINERJA PUSAT LABA MENGGUNAKAN LAPORAN
LABA RUGI VARIABEL DAN ABSORPSI

Sebagian besar perusahaan terdiri atas unit bisnis yang terpisah yang disebut dengan pusat laba ( profit center)
Penting bagi perusahaan-perusahaan tersebut untuk menentukan, baik kinerja perusahaan secara keseluruhan maupun
kinerja dari masing-masing pusat laba. Laporan laba rugi keseluruhan bermanfaat untuk melihat kinerja perusahaan
secara keseluruhan. Namun, laporan laba rugi keseluruhan memiliki penggunaan yang terbatas untuk menentukan
keberhasilan dari setiap unit bisnis atau segmen. Sebaliknya, menyusun laporan laba rugi segmen penting untuk
setiap pusat laba. Dua metode yang dapat digunakan untuk menghitung laba telah dikembangkan, yaitu satu metode
berdasarkan pada perhitungan biaya variabel dan metode lainnya berdasarkan perhitungan biaya absorpsi atau penuh.
Keduanya adalah metode perhitungan biaya karena mengacu pada cara biaya produk ditentukan. Ingat kembali
bahwa biaya-biaya produk dikapitalisasi sebagai persediaan, biaya-biaya produk terdiri atas bahan baku langsung,
tenaga kerja langsung, dan overhead. Biaya-biaya periode, seperti beban penjualan dan administrasi dibebankan pada
periode terjadinya. Perbedaan antara perhitungan biaya variabel dan absorpsi terletak pada perlakuan terhadap satu
biaya khusus, yaitu overhead pabrik tetap
1.1 Perhitungan Biaya Absorpsi
Perhitungan biaya absorpsi (absorption costing) membebankan seluruh biaya
produksi ke produk. Bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, overhead variabel,
dan overhead tetap adalah biaya dari suatu produk. Oleh karena itu, dengan
perhitungan biaya absorpsi, overhead tetap dibebankan dipandang sebagai biaya
produk, bukan biaya periode. Dengan metode ini, overhead tetap dibebankan ke
produk melalui penggunaan tarif overhead tetap yang telah ditentukan sebelumnya
(predetermined fixed overhead rate) dan tidak dibebankan sampai produk terjual.
Dengan kata lain, overhead tetap termasuk dalam biaya persediaan.
1.2 Perhitungan Biaya Variabel
Perhitungan biaya variabel menekankan perbedaan antara biaya produksi tetap dan variabel . Perhitungan
biaya variabel (variable costing) hanya membebankan biaya produksi variabel ke produk; biaya-biaya
tersebut terdiri atas bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead variabel. Overhead tetap
diperlakukan sebagai beban periode dan dikeluarkan dari biaya produk. Alasan terhadap perlakuan tersebut
karena overhead tetap adalah biaya dari kapasitas, atau biaya untuk tetap bertahan dalam bisnis. Setelah
periodenya berakhir, manfaat yang diberikan oleh kapasitas berakhir dan seharusnya tidak dilkapitalisasi
sebagai persediaan. Dengan perhitungan biaya variabel, overhead tetap dipandang sebagai berakhirnya
manfaat pada periode tersebut dan dibebankan ke pendapatan dari periode tersebut.

Pengelompokan biaya dengan perhitungan Biaya Absorpsi dan Biaya Variabel sebagai Biaya Produk atau
Biaya Periode

Perhitungan Biaya Absorpsi Perhitungan Biaya Variabel

Biaya produk Bahan Baku Langsung Bahan Baku Langsung


Tenaga Kerja Langsung Tenaga Kerja Langsung
Overhead Variabel Overhead Variabel
Overhead Tetap

Biaya periode Beban penjualan Overhead Tetap


Beban administrasi Beban penjualan
Beban administrasi
1.3 Perbandingan Metode Perhitungan Biaya Variabel dan Biaya Absorpsi
Prinsip-Prinsip Akuntansi Berterima Umum (GAAP) mensyaratkan perhitungan biava absorpsi untuk pelaporan bagi
pihak-pihak di luar perusahaan. Financial Accounting Standards Board (FASB), Internal Revenue Service (IRS), dan regulator
lainnya tidak menerima perhitungan biaya variabel sebagai metode perhitungan biaya produk untuk pelaporan bagi pihak-pihak di
luar perusahaan. Namun, perhitungan biaya variabel dapat memberikan informasi biaya yang penting untuk pengambilan keputusan
dan pengendalian, informasi yang tidak diberikan oleh perhitungan biaya absorpsi. Untuk penggunaan internal, perhitungan biaya
variabel adalah alat manajemen yang penting.

1.4 Valuasi Persediaan


Persediaan dinilai pada biaya produk atau biaya produksi. (Ingatlah kembali bahwa biaya persediaan tidak pernah memasukkan biaya
periode atau penjualan atau administrasi) Dalam perhitungan biaya absorpsi, biaya produk terdiri atas bahan baku langsung, tenaga
kerja langsung, overhead variabel, dan overhead tetap.

Biaya produk
Biaya dengan
produk Perhitungan
dengan Biaya
Perhitungan Absorpsi
Biaya Absorpsi = Bahan Baku
= Bahan Langsung
Baku Langsung
+ Tenaga Kerja
+ Tenaga Langsung
Kerja Langsung
+ Overhead Variabel
+ Overhead Variabel
+ Overhead Tetap
+ Overhead Tetap

Dalam perhitungan biaya variabel, biaya produk terdiri atas bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, overhead variabel.
Biaya produk dengan Perhitungan Biaya Variabel = Bahan Baku Langsung
Biaya produk dengan Perhitungan Biaya Variabel + Tenaga
= Bahan Baku Kerja Langsung
Langsung
+ Overhead
+ TenagaVariabel
Kerja Langsung
+ Overhead Variabel
Cornerstone
8.1 Menghitung Biaya Persediaan dengan Perhitungan Biaya Absorpsi
Diketahui:
Selama setahun terakhir, Fairchild Company memiliki data Jawab:
1. Jumlah unit dalam Persediaan Akhir
berikut terkait dengan produk yang diproduksinya. =jumlah unit Persediaan+jumlah unit diproduksi – jumlah unit terjual
= 0 + 10.000 - 8.000
Jumlah unit dalam persediaan awal - = 2.000 unit
Jumlah unit yang diproduksi 10.000
2. Biaya perunit dengan perhitungan biaya absorpsi:
Jumlah unit yang terjual ($300 per unit) 8.000
Biaya variable per unit: Bahan baku langsung $ 50
Bahan baku langsung $ 50 Tenaga kerja langsung 100
Overhead variabel 50
Tenaga kerja langsung $ 100 Overhead tetap 25
overhead variable $ 50 Biaya produk per unit $ 255
Biaya tetap:
Overhead tetap per unit yang diproduksi $ 25 3. Nilai Persediaan Akhir
=jumlah unit dalam Persediaan Akhir x Biaya Produk per Unit Absorpsi
Beban penjualan dan administrasi tetap $100.000 = 2.000 unit x $255
= $450.000
Ditanya:
1. Berapakah jumlah unit dalam persediaan akhir?
2. Dengan menggunakan perhitungan biaya absorpsi, hitunglah
biaya produk per unit?
3. Berapakah nilai dari persediaan akhir?
Cornerstone 8.2
Menghitung Biaya Persediaan dengan Perhitungan Biaya Variabel

Diketahui:
Merujuk pada data dalam Cornerstone 8.1 untuk Fairchild Company.

Ditanya:
1. Berapaka jumlah unit dalam persediaan akhir?
2. Dengan menggunakan perhitungan biaya variabel, hitunglah biaya produk per unit?
3. Berapakah nilai dari persediaan akhir?

Jawab:
4. Jumlah unit dalam persediaan akhir= Jumlah unit persediaan awal + jumlah unit yang diproduksi – jumlah unit yang terjual
= 0 + 10.000 - 8.000
= 2.000 per unit

2. Biaya per unit dengan perhitungan biaya variable

Bahan baku langsung $ 50


Tenaga kerja langsung 100
Overhead variabel 50
Biaya produk per unit $ 200

3. Nilai Persediaan Akhir = Jumlah Unit dalam Persediaan akhir x Biaya Produk per Unit Variabel
= 2.000 unit x $200
= $400.000
1.5 Biaya Produk dengan Perhitungan Biaya Absorpsi dan Variabel

biaya produk per unit dengan perhitungan biaya absorpsi selalu lebih besar dibandingkan dengan biaya
produk per unit dengan perhitungan biaya variabel. Tampilan 8.2 memperlihatkan perbedaan tersebut
dengan ilustrasi gambar untuk contoh yang disederhanakan.
1.6 Laporan Laba Rugi Menggunakan Perhitungan Biaya Variabel dan Absorpsi

Oleh karena biaya produk per unit adalah dasar bagi beban pokok penjualan, metode perhitungan biaya variabel dan
absorpsi dapat menghasilkan angka laba operasi yang berbeda. Perbedaannya muncul karena jumlah biaya tetap yang
diakui sebagai beban dengan kedua metode tersebut. Cornerstone 8.3 memperlihatkan bagaimana menyusun laporan
laba rugi dan beban pokok penjualan untuk perhitungan biaya absorpsi.
Seperti kita lihat dalam Cornerstone 8.3, beban pokok penjualan terdiri atas beberapa, tetapi tidak semua
termasuk overhead pabrik tetap. Total biaya overhead pabrik tetap adalah $250.000 ($25 × 10.000 unit yang
diproduksi). Namun, hanya $200.000 ($25 × 8.000 unit yang terjual) dari overhead tetap yang dibebankan dalam
beban pokok penjualan. Ke mana perginya overhead tetap sebesar $50.000? Overhead tetap senilai $50.000 ada
dalam biaya persediaan akhir.
Cornerstone 8.4 memperlihatkan cara menyusun laporan laba rugi dengan perhitungan biaya variabel.
Bandingkan Cornerstone 8.3 dan 8.4. Laba operasi dengan perhitungan biaya. absorpsi adalah $500.000,
sedangian laba operasi dengan perhitungan biaya variabel hanya $450.000. Ingat bahwa $50.000 dari biaya produk
periode terkini dalam overhead pabrik tetap akan menjadi bagian dalam persediaan dengan perhitungan biaya
absorpsi. Namun, semua biaya overhead pabrik tetap akan masuk dalam biaya. untak perhitungan biaya variabel.
Perhatikan bahwa beban perjualan dan administrasi. tidak pernah dimasukkan dalam biaya produk. Beban penjualan
dan administrasi. selalu dibebankan dalam laporan laba rugi dan tidak pernah muncul dalam laporan posisi keuangan.
Cornerstone 8.3
Penyusunan Laporan Laba Rugi dengan Perhitungan Biaya Absorpsi
Diketahui: Jumlah unit dalam persediaan awal -
Merujuk pada data dalam Cornerstone 8.1 untuk Fairchild Company. Jumlah unit yang diproduksi 10.000
Jumlah unit yang terjual ($300 per unit) 8.000
Biaya variable per unit:
Ditanya: Bahan baku langsung $ 50
1. Hitunglah beban pokok penjualan dengan perhitungan biaya absorpsi. Tenaga kerja langsung $ 100
2. Susunlah laporan laba rugi dengan menggunakan perhitungan biaya absorpsi. overhead variable $ 50
Biaya tetap:
overhead tetap per unit yang diproduksi $ 25
Beban penjualan dan administrasi tetap $100.000

Jawab:
3. Beban Pokok Penjualan = Biaya Produk per Unit dengan Absorpsi x Jumlah unit yang terjual
= $225 x 8.000
= $1.800.000

2.
Fairchild Company
Laporan Laba Rugi Perhitungan Biaya Absorpsi
Penjualan ($300 x 8.000) $2.400.000
Dikurangi: Beban pokok penjualan ($225 x 8.000) 1.800.000
Laba Bruto $ 600.000
Dikurangi: Beban penjualan dan administrasi 100.000
Laba operasi $ 500.000
Cornerstone 8.4
Penyusunan Laporan Laba Rugi dengan Perhitungan Biaya Variabel

Diketahui:
Merujuk pada data dalam Cornerstone 8.1 untuk Fairchild Company.

Ditanya:
1. Hitunglah biaya pokok penjualan dengan perhitungan biaya variable.
2. Susunlah laporan laba rugi dengan menggunakan perhitungan biaya variable.

Jawab:
3. Beban Pokok Penjualan = Biaya Variabel per Unit dengan Perhitungan Biaya
Variabel x Jumlah Unit yang Terjual
= $200 x 8.000
= $1.600.000
2.
Fairchild Company
Laporan Laba Rugi dengan Perhitungan Biaya Variabel
Penjualan ($300 x 8.000) $2.400.000
Dikurangi beban variable:
Beban pokok penjualan variable ($200 x 8.000) $1.600.000
Margin kontribusi $ 800.000
Dikurangi beban tetap:
Overhead tetap $250.000
Beban penjualan dan admnistrasi tetap 100.000 $ 350.000
Laba operasi $ 450.000
1.7 Hubungan antara Produksi, Penjualan, dan Laba
Hubungan antara laba dengan perhitungan biaya variabel dan laba dengan perhitungan biaya absorpsi berubah saat
hubungan antara produksi dan penjualan juga berubah. Jika jumlah unit yang terjual lebih banyak dari jumlah unit
yang diproduksi, laba dengan perhitungan biaya variabel lebih besar dibandingkan laba dengan perhitungan biaya
absorpsi. Situasi ini berlawanan dengan contoh pada Fairchild, Menjual lebih banyak daripada yang diproduksi
berarti bahwa persediaan awal dan unit yang diproduksi terjual. Dengan perhitungan biaya absorpsi, unit yang
berasal dari persediaan berisi overhead tetap dari periode sebelumnya. Kemudian, jumlah unit vang diproduksi dan
terjual seluruhnya memiliki overhead tetap, periode terkini. Oleh karena itu, jumlah overhead tetap yang
dibebankan olch perhitungan biaya absorpsi lebih besar dibandingkan dengan overhead tetap periode terkini sebesar
jumlah overhead tetap yang keluar dari persediaan. Oleh karena itu, laba dengan perhitungan biaya variabel lebih
besar dibandingkan dengan laba berdasarkan perhitungan biaya absorpsi sebesar jumlah overhead tetap yang keluar
dari persediaan awal.
Jika produksi dan penjualan besarnya sama, tentu saja, tidak ada perbedaan laba yang dilaporkan
dengan kedua pendekatan tersebut. Oleh karena jumlah unit yang diproduksi seluruhnya terjual, perhitungan biaya
absorpsi, seperti perhitungan biaya vartabel, akan mengakui total overhead tetap dari suatu periode sebagai beban.
Tidak ada overhead tetap yang akan mengalir ke dalam atau keluar persediaan.
Hubungan penjualan Produksi, Penjualan, dan Laba

Jika Maka
1. Produksi > Penjualan Laba absorpsi > Laba variabel
2. Produksi < Penjualan Laba absorpsi< Laba variabel
3. Produksi = Penjualan Laba absorpsi = Laba variabel

Hubungan antara produksi, penjualan, dan laba yang dilaporkan oleh kedua
pendekatan dikhtisarkan dalam Tampilan 8.3. Perhatikan bahwa jika produksi lebih besar dari
penjualan, maka persediaan meningkat. Jika produksi lebih rendah dari penjualan maka persediaan
pasti turun. Jika produksi sama dengan penjualan, maka jumlah unit dalam persediaan awal sama
dengan jumlah unit dalam persediaan akhir.
Perbedaan antara perhitungan biaya absorpsi dan perhitungan biaya variabel terletak
pada pengakuan terhadap beban yang berkaitan dengan overhead pabrik tetap Dengan perhitungan
biaya absorpsi, overhead pabrik tetap dibebankan ke jumlah unit yang diproduksi.
1.8 Mengevaluasi Manajer Pusat Laba
Evaluasi para manajer sering dikaitkan dengan keuntungan dari unit-unit yang mereka kendalikan Bagaimana laba
berubah dari satu periode ke periode berikutnya dan bagaimana laba aktual dibandingkan dengan laba yang
direncanakan sering digunakan sebagai tanda kemampuan manajerial. Agar menjadi pertanda yang memiliki makna.
sinyal harus merefleksikan usaha manajerial. Sebagai contoh, jika seorang manajer telah bekerja keras dalam
meningkatkan penjualan dan mengendalikan biaya, laba seharusnya meningkat dibandingkan periode sebelumnya,
yang menunjukkan keberhasilan. Dalam istilah umum, jika kinerja laba diharapkan mencerminkan kinerja manajerial,
maka para manajer memiliki hak untuk mengharapkan berikut ini.
 Saat pendapatan penjualan meningkat dari satu periode ke periode berikutnya, sementara semua hal lainnya tetap
sama, maka laba seharusnya meningkat.
 Saat pendapatan penjualan menurun dari satu periode ke periode berikutnya, sementara semua hal lainnya tetap
sama, maka laba seharusnya menurun.
 Saat pendapatan penjualan tetap sama dari satu periode ke periode berikutnya sementara semua hal lainnya tetap
sama, maka laba seharusnya tidak berubah
Perhitungan biaya variabel memastikan bahwa hubungan-hubungan di atas tetap berjalan, meskipun
perhitungan biaya absorpsi mungkin tidak.
2. LAPORAN LABA RUGI SEGMEN MENGGUNAKAN PERHITUNGAN
BIAYA VARIABEL
Perhitungan biaya variabel berguna dalam penyusunan laporan laba rugi segmen karena memberikan informasi yang
bermanfaat mengenai beban variabel dan beban tetap. Suatu segmen (segment) adalah subunit dari sebuah perusahaan
yang cukup penting untuk menyajikan penyusunan laporan kinerja. Segmen dapat berbentuk divisi, departemen, lini
produk, kelompok pelanggan, dan sebagainya. Dalam laporan laba rugi segmen, beban tetap dibagi dua kategori, yaitu
beban tetap langsung (direct fixed expenses) dan beban tetap bersama (common fixed expense). Pembagian tambahan
ini menekankan pada biaya yang dapat dikendalikan (controllable cost) dan biaya yang tidak dapat dikendalikan
(noncontrollable cost) serta meningkatkan kemampuan manajer untuk mengevaluasi kontribusi dari setiap segmen ke
kinerja.

2.1 Beban Tetap Langsung


Beban tetap langsung (direct fixed expenses) adalah beban tetap yang secara langsung dapat ditelusuri ke
sebuah segmen. Beban tetap langsung kadang dianggap sebagai beban tetap yang dapat dihindarkan atau beban tetap
yang dapat ditelusuri karena akan hilang jika segmen dihapuskan. Sebagai contoh, jika segmen adalah wilayah-
wilayah penjualan, beban tetap langsung untuk setiap wilayah penjualan adalah sewa kantor, gaji untuk manajer
penjualan dari setiap wilayah penjualan, dan sebagainya. Jika salah satu wilayah penjualan akan dihapuskan maka
beban-beban tetap langsung tersebut akan hilang. Zingerman's Bakehouse dari skenario pembuka memanggang dan
menjual kue bolu dan kue kering. Oven dan peralatan memasak adalah biaya-biaya tetap untuk Bakehouse. Jika
anggap sebuah toko serba ada memutuskan Bakehouse dihapuskan, biaya-biaya tersebut akan hilang.
2.2 Beban Tetap Bersama
Beban tetap bersama (common fixed expenses) adalah beban tetap bersama yang disebabkan oleh dua atau lebih segmen.
Beban tetap bersama akan tetap ada bahkan jika salah satu segmen dihapuskan. Sebagai contoh, penyusutan gedung kantor
pusat, gaji direktur utama, dan biaya cetak dan distribust laporan tahunan untuk para pemegang saham adalah beban tetap
bersama untuk Walt Disney Company. Jika Walt Disney Company akan menjual taman bermain atau membuka taman. bermain
yang baru, beban-beban fetap bersama tersebut tidal akan terpengaruh. Kemudian. ZingNet, dari skenatio pembuka, adalah
layanan dukungan yang digunakan deh semua segmen usaha Zingerman’s. Jika salah satu segmen, katakanlah Bakehouse,
dihapuskan, biaya ZingNet tidak akan terpengaruh. Beban-beban tersebut adalah biaya tetap bersama untuk perusahaan.

2.3 Penyusunan Laporan Laba Rugi Segmen


Perhatikan bahwa Cornerstone 8.5 memperlihatkan bahwa kedua produk memiliki margin kontribusi positif yang
besar ($180.000 untuk pemutar MP3 dan $125.500 untuk pemutar DVD). Kedua produk memberikan pendapatan di atas biaya
variabel yang dapat digunakan untuk membantu menutupi biaya tetap perusahaan. Namun, munculnya beberapa biaya tetap
perusahaan disebabkan oleh segmen itu sendiri. Oleh karena itu, ukuran yang pasti dari kontribusi laba setiap segmen adalah
jumlah yang tersisa setelah biaya tetap langsung telah tertutupi.
Kontribusi laba dari setiap segmen yang menutup biaya tetap bersama perusahaan disebut dengan margin segmen
(segment margin). Sebuah segmen setidaknya harus mampu menutup biaya variabel dan biaya tetap langsungnya sendiri. Margin
segmen yang negatif menurunkan total laba perusahaan sehingga harus dipertimbangkan untuk menghentikan produk.
Mengabaikan pengaruh dari sebuah segmen terhadap penjualan segmen lainnya, margin segmen mengukur perubahan laba
perusahaan yang akan terjadi jika segmen dihapuskan.
Cornerstone 8.5 Penyusunan Laporan Laba Rugi Segmen
Diketahui:
Audiomatronics Inc. memproduksi pemutar MP3 dan pemutar DVD dalam satu pabrik. Informasi berikut diberikan untuk tahun depan.
Pemutar MP3 Pemutar DVD
Penjualan $400.000 $290.000
Beban pokok penjualan variable 200.000 150.000
Overhead tetap langsung 30.000 20.000
Komisi penjualan sebesar 5 persen dibayarkan kepada setiap lini produk. Beban penjualan administrasi tetap langsung diperkirakan sebesar $10.000 untuk lini
MP3 dan $15.000 untuk lini DVD. Overhead tetap bersama diperkirakan sebesar $10.000; beban penjualan dan administrasi bersama diperkirakan sebesar
$20.000.
Ditanya:
Susunlah laporan laba rugi segmen Audiomatrics Inc. untuk tahun depan dengan menggunakan perhitungan biaya variable.
Audiomatronics Inc.
Jawab:
Laporan Laba Rugi Segmen
Untuk Periode yang Akan Datang
Pemutar MP3 Pemutar DVD Total
Penjualan $400.000 $290.000 $690.000
Beban pokok penjualan variable (200.000) (150.000) (350.000)
Beban penjualan variable (komisi penjualan) 0,5 x $400.00 = ( $20.000 ) 0,5 x 290.000= ( 14.500) (34.500)
Margin kontribusi $180.000 $125.500 $305.500
Dikurangi beban tetap langsung:
Overhead tetap langsung (30.000) (20.000) (50.000)
Penjualan dan administrasi langsung (10.000) (15.000) (25.000)
Margin segmen $140.000 $ 90.500 $230.500
Dikurangi beban tetap Bersama
Overhead tetap Bersama (100.000)
Penjualan dan administrasi bersama (20.000)
Laba operasi $110.500
2.4 Perbandingan Laporan Laba Rugi Segmen dengan dan Tanpa Alokasi Biaya Tetap
Bersama
3. PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MANAJEMEN PERSEDIAAN

Pembahasan sebelumnya tentang perhitungan biaya absorpsi dan variabel memperjelas bahwa persediaan dapat
mempengaruhi laba operasi. Selain biaya produk dari persediaan, terdapat jenis biaya lain yang terkait dengan persediaan
bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. Contohnya, persediaan harus dibeli, diterima, disimpan, dan
dipindahkan.
3.1 Biaya Terkait Persediaan
Saat permintaan terhadap sebuah produk atau bahan baku diketahui hampir secara pasti untuk suatu periode waktu
tertentu (biasanya satu tahun), terdapat dua biaya utama yang dihubungkan dengan persediaan.
 Biaya pemesanan (ordering costs) adalah biaya-biaya untuk menempatkan dan menerima sebuah pesanan. Contoh
biaya pemesanan adalah biaya pemrosesan pesanan (biaya untuk staf administrasi dan dokumen-dokumen), biaya
asuransi untuk pengiriman, dan biaya menurunkan dan menerima pesanan.
 Biaya penyimpanan (carrying costs) adalah biaya-biaya untuk pemeliharaan dan menyimpan persediaan. contoh
biaya penyimpanan adalah asuransi, pajak atas persediaan, keuangan,biaya peluang dari dana yang terikat
dipersediaan, biaya penanganan, dan tempat penyimpan.
jika permintaan tidak diketahui dengan pasti maka muncul kategori ketiga dari biaya persediaan,
disebut dengan biaya kehabisan persediaan (stockout costs).
 Biaya karena kehabisan persediaan (stockout costs) adalah biaya karena produk tidak tersedia
saat diminta oleh seorang pelanggan atau biaya karena tidak memiliki bahan baku saat
diperlukan untuk produksi. Contohnya adalah kehilangan penjualan (baik saat ini maupun pada
masa mendatang), biaya mempercepat produksi (beban transportasi yang meningkat, lembur,
dan sebagainya), dan biaya dari terganggunya produksi (misalnya, para pekerja yang
menganggur).

Alasan-Alasan Umum untuk Menyimpan Persediaan


 Untuk menyeimbangkan biaya pemesanan atau setup dan biaya penyimpanan.
 Untuk memenuhi permintaan pelanggan (misalnya, memenuhi tanggal pengiriman).
 Untuk menghindari penghentian fasilitas produksi karena:
 kerusakan mesin;
 suku cadang yang rusak;
 pengiriman suku cadang yang terlambat.
 Untuk menyangga terhadap proses produksi yang tidak andal.
 Untuk mengambil keuntungan dari potongan harga.
 Untuk lindung nilai terhadap kenaikan harga pada masa depan.
3.2 Economic Order Quantity: Model Persediaan Tradisional

Asumsikan bahwa permintaan diketahui. Dalam memilih kuantitas yang dipesan, para manajer cukup memperhatikan
biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Rumus untuk menghitung kedua biaya tersebut adalah sebagai berikut.

Total Biaya Terkait Persediaan = Biaya Pemesanan + Biaya Penyimpanan

Biaya Pemesanan = Jumlah Pesanan per Tahun x Biaya Menempatkan Sebuah Pesanan

Jumlah Unit Persediaan Rata-Rata = Jumlah yang Dipesan


2
Biaya penyimpanan = Jumlah Unit Persediaan Rata-rata × Biaya Penyimpanan Satu Unit dalam Persediaan

Biaya penyimpanan persediaan dapat dihitung untuk setiap perusahaan yang menyimpan persediaan,
termasuk perusahaan pengecer, jasa, dan manufaktur.
Menghitung Biaya Pemesanan, Biaya Penyimpanan, dan Total Biaya Terkait Persediaan
Informasi:
Mall-o-Cars Inc. menjual beberapa merek mobil dan menyediakan layanan purna jual untuk merek-merek mobil tersebut. Suku Cadang X7B
digunakan untuk memperbaiki pompa air. Setiap tahun, 10.000 unit Suku Cadang X7B digunakan; saat ini, suku cadang tersebut dibeli dari
pemasok di luar perusahaan. Jumlah unit yang dibeli setiap pemesanan adalah 1.000 unit. Biaya untuk menempatkan setiap pesanan bagi Mall-o-
Cars adalah $25 dan biaya penyimpanannya $2 per suku cadang per tahun.
Diminta:
1. Berapakah jumlah pesanan untuk Suku Cadang X7B yang ditempatkan oleh Mall-o-Cars per tahun?
2. Berapakah total biaya pemesanan Suku Cadang X7B per tahun?
3. Berapakah total biaya penyimpanan Suku Cadang X7B per tahun?
4. Berapakah total biaya dari kebijakan persediaan Mall-o-Cars untuk Suku Cadang X7B per tahun?

Solusi:
1. Jumlah Pesanan = Jumlah Unit yang Digunakan dalam Setahun
Jumlah Unit Setiap Kali Pesanan Ditempatkan
= 10.000 = 10 pesanan per tahun
1.000
2. Total Biaya Pemesanan = Jumlah Pemesanan x Biaya per Pemesanan
= 10 pesanan x $25 = $250
3. Total Biaya Penyimpanan = Jumlah Unit dalam Persediaan Rata-Rata × Biaya Penyimpanan Satu Unit Persediaan
= (1.000/2) × $2 = $1.000
4. Total Biaya Terkait Persediaan = Total Biaya Pemesanan + Total Biaya Penyimpanan
= $250 + $1.000 = $1.250
Total biaya penyimpanan setahun diperoleh dengan mengalikan jumlah unit yang disimpan
rata-rata dengan biaya penyimpanan satu unit dalam persediaan selama satu tahun.
Berdasarkan kebijakan pemesanan sebesar 1.000 unit setiap kali memesan, jumlah maksimum
yang disimpan adalah 1.000 unit-jumlah yang disimpan setelah pesanan dikirimkan. Idealnya,
jumlah minimum yang disimpan adalah nol, jumlah yang dimiliki perusahaan sesaat sebelum
pesanan baru diterima. Oleh karena itu, jumlah rata-rata dalam persediaan adalah jumlah
maksimum ditambah jumlah minimum dibagi dengan dua:

Persediaan Rata-Rata = (Jumlah Maksimum - Jumlah Minimum)


2
3.3 Economic Order Quantity
Beberapa kuantitas pemesanan mungkin menghasilkan total biaya lebih rendah. Tujuannya adalah untuk
menemukan kuantitas pemesanan yang akan meminimalkan total biaya. Jumlah unit dalam kuantitas pesanan
dengan ukuran yang optimal disebut dengan Economic Order Quantity (EOQ). Oleh karena EOQ adalah
kuantitas yang akan meminimalkan total biaya yang terkait dengan persediaan, sebuah formula' untuk
menghitung EOQ adalah:

EOQ= √2 x CO x D
CC

Keterangan:
EOQ = Jumlah unit optimal yang dipesan pada suatu waktu
CO = Biaya untuk menempatkan satu pemesanan
D = Permintaan tahunan atas satu produk dalam unit
CC = Biaya penyimpanan satu unit dalam persediaan selama
setahun
Menghitung Economic Order Quantity (EOQ)
Informasi:
Mall-o-Cars Inc. menjual beberapa merek mobil dan menyediakan layanan purna jual untuk merek-merek mobil tersebut. Suku Cadang X7B digunakan
untuk memperbaiki pompa air. Setiap tahun, 10.000 unit Suku Cadang X7B digunakan; saat ini, suku cadang tersebut dibeli dari pemasok di luar
perusahaan. Jumlah unit yang dibeli setiap pemesanan adalah 1.000 unit. Biaya untuk menempatkan setiap pesanan bagi Mall-o- Cars adalah $25 dan biaya
penyimpanannya $2 per suku cadang per tahun.
Diminta:
1. Berapakah EOQ untuk suku Cadang X7B?
2. Berapakah jumlah pemesanan per tahun untuk Sake Cadang X7B yang akan ditempatkan oleh Mall-o-Cars dengan kebijakan EOQ?
3. Berapakah total biaya pemesanan tahunan dari Saka Cadang X7B selama setahun dengan kebijakan EOQ?
4. Berapakah total biaya penyimpanan tahunan dari Saku Cadang X7B selama setahun dengan kebijakan EOQ?
5. Berapakah total biaya terkait persediaan tahunan untuk Saku Cadang X7B dengan kebijakan EOQ?
Solusi:
1. EOQ = √2 x CO x D/CC
EOQ = √2 x $25 x 10.000/$2
= √500.000/2 = 500 unit
2. Jumlah Pemesanan = Jumlah Unit yang Digunakan Setahun
Jumlah Unit dalam Setiap Pemesanan
= 10.000 = 20 pesanan per tahun
500
3. Total Biaya Pemesanan = Jumlah Pesanan x Biaya per Pemesanan
= 20 pesanan x $25 = $500
4. Total Biaya Penyimpanan = Jumlah Unit dalam Persediaan Rata Rata x Biaya Penyimpanan Satu Unit dalam Persediaan
= (500/2)x $2 = $500
5. Total Biaya Terkait Persediaan = Total Biaya Penyimpanan + Total Biaya Penyimpanan
= $500 + $500 = $1.000
3.4 Titik Pemesanan Kembali (Reorder Point)

Titik pemesanan kembali (reorder point) adalah titik dalam waktu saat pesanan baru harus ditempatkan (atau setup
dimulai). Titik pemesanan kembali adalah fungsi dari EOQ, lead time, dan tingkatan penggunaan persediaan. Lead time
adalah waktu yang dibutuhkan untuk menerima kuantitas pesanan ekonomis setelah pesanan ditempatkan atau setup
dimulai.
Untuk menghindari biaya yang muncul karena tidak memiliki persediaan yang dibutuhkan (stockout costs)
dan untuk meminimalkan biaya penyimpanan, sebuah pesanan seharusnya ditempatkan sehingga pesanan tersebut tiba
sesaat sebelum unit terakhir dalam persediaan digunakan. Mengetahui tingkatan penggunaan dan lead time memungkinkan
kita untuk menghitung titik pemesanan kembali yang akan mencapai tujuan-tujuan ini.

Titik Pemesanan Kembali = Tingkatan Penggunaan x Lead Time

Persediaan pengaman (safety stock) adalah tambahan persediaan yang disimpan untuk bertindak sebagai jaminan
terhadap perubahan dalam permintaan. Persediaan pengaman dihitung dengan mengalikan lead time dengan selisih antara
tingkatan penggunaan maksimum dan tingkatan penggunaan rata-rata.

Persediaan Pengaman = (Penggunaan Harian Maksimum - Penggunaan Harian Rata-Rata) x Lead Time
Menghitung Titik Pemesanan Kembali Saat Penggunaan Diketahui dengan Pasti
Informasi:
Mall-o-Cars Inc. menjual beberapa merek mobil dan memberikan layanan purna jual untuk merek-merek tersebut.
Suku Cadang Y7B digunakan untuk memperbaiki pompa air. setiap tahun, sebanyak 10.000 unit Suku Cadang X7B
digunakan; Suku Cadang X7B digunakan sebanyak 40 unit per hari. Dibutuhkan waktu lima hari untuk Mall-o-Cars
sejak pesanan ditempatkan sampai dengan pesanan tersebut tiba.
Diminta:
Hitunglah titik pemesanan.
Solusi:
Titik Pemesanan = Penggunaan Harian x lead Time
Titik Pemesanan = 40 x 5 hari = 200 unit
Oleh karena itu, saat jumlah Suku Cadang X7B mencapai 200 unit, waktunya untuk melakukan pemesanan kembali.
Menghitung Persediaan Pengamanan dan Titik Pemesanan Kembali dengan
Persediaan Pengaman
Informasi:
Mall-o-Cars Inc. menjual beberapa merek mobil dan memberikan layanan purn jual untuk merek-merek tersebut. Suku
Cadang X7B digunakan untuk memperbaiki pompa air. Setiap tahun, 10.000 unit Suku Cadang X7B digunakan; Suku
Cadang X7B digunakan sebanyak 40 unit per hari. Namun, untuk beberapa hari, sebanyak 50 unit digunakan setiap
harinya. Dibutuhkan waktu lima hari untuk Mall-o-Cars sejak pesanan ditempatkan sampai dengan pesanan tersebut tiba.
Diminta:
1. Hitunglah jumlah persediaan pengaman.
2. Hitunglah titik pemesanan kembali dengan persediaan pengaman.

Solusi:
1. Persediaan Pengaman = (penggunaan Harian Maksimum - Penggunaan Harian Rata-rata) x lead Time
= (50 - 40) x 5 hari
= 50 unit
2. Titik Pemesanan Kembali Penggunaan = Penggunaan Harian Maksimum x Lead Time Titik Pemesanan Kembali
= 50 unit x 5 hari = 250 unit
atau
Titik Pemesanan Kembali = (Penggunaan Harian Rata-rata x lead Time) + Persediaan Pengaman
Titik Pemesanan Kembali = (40 x 5 hari) + 50 +250 unit
3.5 Economic Order Quantity dan Manajemen Persediaan
Model EOQ sangat bermanfaat dalam mengidentifikasi trade-off yang optimal antara biaya pemesanan dan biaya
penyimpanan persediaan. EOQ juga bermanfaat dalam membantu menangani ketidakpastian dengan menggunakan
persediaan pengaman. Pentingnya sejarah dari model EOQ di berbagai industri di Amerika dapat diapresiasi secara lebih
baik dengan memahami sifat dari lingkungan manufaktur tradisional. Lingkungan manufaktur tradisional telah
dikarakteristikkan sebagai produksi masal dari produk-produk yang standar yang umumnya memiliki biaya setup yang
sangat tinggi. Biaya setup yang tinggi mendorong untuk menghasilkan produk dalam ukuran batch yang besar. Oleh
karena itu, proses produksi untuk perusahaan-perusahaan tersebut cenderung cukup panjang dan produksi yang berlebih
disimpan dalam persediaan.
Pendekatan Just-in-Time dalam Manajemen Persediaan
Pendekatan just-in-time (JIT) menyatakan bahwa barang seharusnya ditarik melalui sistem oleh permintaan saat ini
bukan didorong melalui jadwal yang tetap berdasarkan pada permintaan yang diantisipasi. Banyak restoran cepat saji,
seperti McDonald's, menggunakan sistem penarik untuk mengendalikan persediaan hamburger, hamburger diambil dari
barang jadi. Saat seorang pelanggan memesan rak pemanas. Saat jumlah hamburger menjadi terlalu rendah, juru masak
membuat lebih banyak hamburger. Permintaan pelanggan menarik bahan baku melalui sistem. Prinsip yang sama
digunakan dalam situasi manufaktur. Setiap kegiatan operasi hanya sistem memproduksi apa yang dibutuhkan untuk
memenuhi permintaan dari kegiatan operasi sesudahnya. Bahan baku atau rakitan tiba tepat pada waktunya untuk
terjadinya kegiatan produksi sehingga permintaan dapat dipenuhi.
Membandingkan Pendekatan Persediaan Just-in-Time dan Tradisional Fitur penting dari JIT adalah mengurangi
seluruh persediaan sampai tingkat yang sangat rendah. Namun, gagasan untuk menjaga persediaan yang lebih kecil
menantang alasan-alasan umum untuk menyimpan persediaan. Manajemen persediaan JIT menawarkan solusi alternatif
yang tidak membutuhkan persediaan dalam jumlah yang besar.
Biaya Pemesanan Sebagai contoh dalam sistem tradisional, persediaan memecahkan konflik antara biaya pemesanan
atau setup dan biaya penyimpanan dengan memilih tingkatan persediaan yang meminimalkan penjumlahan dari kedua
biaya terkait persediaan tersebut. Jika permintaan lebih tinggi dari yang diharapkan atau jika produksi berkurang oleh
mesin yang rusak atau inefisiensi dalam produksi, maka persediaan bertindak sebagai penyangga, menyediakan produk
kepada para pelanggan yang jika tidak, tidak akan tersedia. Namun, dalam lingkungan JIT, biaya pemesanan berkurang
dengan mengembangkan hubungan yang erat dengan para pemasok. Negosiasi kontrak jangka panjang untuk memasok
bahan baku dari pihak di luar perusahaan tentu saja akan mengurangi jumlah pemesanan dan biaya pemesanan yang
terkait. Beberapa pengecer telah mengurangi biaya pemesanan dengan memperkenankan perusahaan manufaktur untuk
menangani manajemen persediaan bagi pengecer. Perusahaan manufaktur menjelaskan kepada pengecer kapan dan
berapa banyak persediaan yang harus dipesan ulang. Pengecer meninjau rekomendasi dan menyetujui pesanan jika
masuk akal. Wal-Mart dan Procter & Gamble, misalnya, menggunakan pengaturan ini untuk mengurangi persediaan
serta permasalahan kehabisan persediaan.
Ketidakpastian dalam Permintaan Menurut pandangan tradisional, persediaan mencegah penghentian produksi
karena mesin yang rusak, bahan baku yang rusak, dan ketiadaan bahan baku atau rakitan. Hal tersebut mendukung klaim
pendekatan JIT bahwa persediaan tidak memecahkan permasalahan-permasalahan tersebut, tetapi hanya menutupi atau
menyembunyikan saja. JIT memecahkan tiga permasalahan tersebut dengan menekankan pada total pemeliharaan
pencegahan dan total pengendalian kualitas serta membangun hubungan yang baik dengan para pemasok. Dalam JIT,
waktu setup yang berkurang membuat perusahaan manufaktur benar-benar hanya memproduksi yang dipesan saja.
Biaya Persediaan yang Lebih Rendah Secara tradisional, persediaan disimpan sehingga sebuah perusahaan dapat
mengambil keuntungan dari potongan harga karena membeli dalam jumlah yang banyak dan melindungi terhadap
kenaikan harga persediaan yang dibeli pada masa depan. Tujuannya adalah menurunkan biaya persediaan. IIT mencapai
tujuan yang sama tanpa menyimpan persediaan. Solusi JIT adalah menegosiasikan kontrak jangka panjang dengan
sedikit pemasok yang terpilih dengan lokasi yang sedekat mungkin dengan fasilitas produksi dan untuk membuat
keterlibatan pemasok secara lebih ekstensif. Para pemasok tidak dipilih hanya berdasarkan harga barang saja, Kinerja-
kualitas dari komponen dan kemampuan untuk mengirimkan saat dibutuhkan-dan komitmen kepada pembelian JIT
adalah pertimbangan-pertimbangan yang penting. Terdapat juga manfaat lainnya dari kontrak jangka panjang. Kontrak
jangka panjang menetapkan harga dan tingkatan kualitas yang dapat diterima. Kontrak jangka panjang juga mengurangi
secara dramatis jumlah pesanan yang ditempatkan yang membantu dalam menurunkan biaya pemesanan.
Keterbatasan Pendekatan Just-in Time JIT jelas memiliki keterbatasan. JIT sering dianggap sebagai sebuah
program yang menyederhanakan, tetapi tidak berarti bahwa JIT bersifat sederhana dan mudah untuk diterapkan.
Waktu yang dibutuhkan, misalnya, untuk membangun hubungan yang baik dengan para pemasok. Memaksakan
perubahan dengan segera dalam waktu pengiriman dan kualitas mungkin tidak realistis dan dapat menyebabkan
kesulitan yang dihadapi antara sebuah perusahaan dengan para pemasoknya. Para pekerja dapat juga terpengaruh
oleh JIT. Penelitian menunjukkan bahwa pengurangan cadangan persediaan yang tajam dapat menyebabkan alur
kerja yang teratur dan stres tingkat tinggi di antara para pekerja produksi. Jika para pekerja memandang IIT
sebagai cara yang hanya dilakukan untuk lebih memeras mereka maka usaha-usaha JIT tentu tidak akan berhasil.
Mungkin strategi yang lebih baik dalam penerapan JIT adalah strategi yakni pengurangan persediaan mengikuti
perbaikan proses yang ditawarkan oleh JIT. JIT membutuhkan perencanaan dan persiapan yang hati-hati dan
teliti. Perusahaan juga harus memperkirakan akan adanya kerja keras dan kegagalan.
Kelemahan yang mencolok dari sistem JIT adalah tidak adanya persediaan sebagai cadangan jika
terjadi gangguan produksi. Penjualan saat ini secara konstan terancam oleh gangguan yang tidak
diharapkan dalam produksi. Bahkan, jika sebuah permasalahan terjadi, pendekatan JIT mencoba untuk
menemukan dan memecahkan permasalahan sebelum aktivitas produksi selanjutnya dapat dilaksanakan.
Para pengecer yang menggunakan strategi IIT juga menghadapi kemungkinan adanya kekurangan barang.
(Para pengecer yang menggunakan JIT memesan barang barang yang mereka butuhkan sekarang, bukan
yang mereka barapkan untuk dijual: gagasannya adalah untuk mengalirkan barang melalui saluran
selambat mungkin, membuat persediaan rendah dan mengurangi kebutuhan untuk menurunkan harga.)
Jika permintaan meningkat jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pasokan persediaan pengecer, maka
pengecer tidak mampu membuat penyesuaian pesanan dengan cepat untuk menghindari hilangnya
penjualan dan mengganggu pelanggan. Perusahaan manufaktur yang menerapkan IIT juga ingin
menempatkan penjualan saat ini yang berisiko untuk meraih jaminan penjualan pada masa depan.
Jaminan ini muncul dari kualitas yang lebih tinggi, waktu tanggapan yang lebih cepat, dan biaya operasi
yang lebih rendah. Namun, kita harus memahami bahwa kehilangan penjualan hari ini adalah kehilangan
penjualan selamanya. Penerapan sistem JIT yang mengakibatkan perusahaan beroperasi dengan sedikit
gangguan tidak termasuk proyek jangka pendek. Oleh karena itu, kehilangan penjualan adalah biaya
sesungguhnya dari penerapan sistem JIT
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai