Disusun oleh :
4. Struktur organisasi
1. Pemilik : 4
2. Kasir :1
3. Barista : 2
4. Produksi : 2
5. Perencanaan Produksi
Produk
Dera Coffeee menyediakan dua macam kopi yaitu kopi bubuk dan
kopi siap minum. Tersedia dua jenis kopi untuk kopi bubuk yaitu
Robusta dan Arabica. Sedangkan untuk kopi siap minum, kami
menyedian berbagai varian rasa yaitu Capuccino, Karamel Latte,
Americano, Espresso, Arabica, dan Robusta. Dalam sekali produksi
Dera Coffee bisa menghasilkan 40 kg bubuk kopi Arabica dan 40 Kg
bubuk kopi Robusta. Produk Dera Coffee memiliki keunggulan
dibandingkan dengan kopi lainnya. Yang pertama, Dera Coffee di
dirikan dengan menjadikan para petani lokal sebagai mitranya. Hal ini
bertujuan untuk mensejahterakan para petani lokal agar mereka dapat
menjual hasil panen kopi mereka ke Dera Coffee, karena pada
umumnya masih terdapat banyak petani kopi kecil yang masih belum
bisa melakukan penjualan kopi dengan baik, mereka hanya menunggu
apabila ada orang yang membeli kopi sebagai oleh-oleh saja. Dengan
menjadikan mereka mitra maka mereka tidak perlu takut lagi jika
kopinya tidak terjual. Selain itu dengan menjadikan para petani lokal
sebagai mitra juga sebagai ajang untuk menunjukan bahwa kopi yang
dihasilkan dari petani lokal juga memiliki kualitas tinggi, dibuktikan
dengan hasil olahan kopi yang nikmat dari Dera Coffe. Yang Kedua
Kopi yang digunakan sebagai bahan utama produk Dera Coffee
merupakan kopi yang memilik ciri khas yang di ambil dari sertiap
daerah, hal ini yang membuat Kopi yang disajikan memiliki ke khas
an pada rasa yang tidak ditemukan di daerah lain. Yang ketiga, dari
segi penyajian, Dera Coffee menyajikan produk dengan berbagai
kemasan penyajian, yaitu menggunakan cup untuk pecinta kopi
milenials yang suka dengan penyajian kopi terlihat modern,
menggunakan cangkir atau gelas mini bagi pecinta kopi dengan
penyajian clasic agar unsur tradisional tetap ada untuk di nikmati,
menggunakan standing pouch untuk kemasan kopi bubuk siap seduh
bagi customer yang menginginkan kopi untuk oleh-oleh atau stok kopi
untuk diseduh dirumahnya karena standing pouch merupakan
kemasan yang terlihat lebih simple ringan dan elegan serta kedap
udara sehingga tidak membuat kualitas bubuk kopi menjadi berubah,
dan Dera Coffee juga tetap menyediakan kemasan toples kaca untuk
kopi bubuk siap seduh bagi customer yang mencintai kesan mewah
dan lebih aman karena toples kaca jauh lebih tahan terhadap bakteri
dibandingkan kemasan lainnya.
Lokasi
Untuk lokasinya, kami berencana memilih didaerah sekitaran
kampus yaitu di Jalan Kalimantan No 23 karena lokasinya yang
strategis dan kebanyakan mahasiswa tinggal di daerah sekitaran
kampus. Pada perusahaan kami, terdapat 2 bangunan yaitu bangunan
pertama sebagai tempat produksi kopi dan bangunan kedua berbentuk
outlet yang menyediakan produk kopi kami yaitu bubuk kopi dan kopi
siap saji. Selain itu, pada outlet kami juga menyediakan tempat untuk
konsumen menikmati produk kami.
Untuk pembelian bahan baku, perusahaan kami membeli biji kopi
dari petani kopi yang berada di Wilayah Kabupaten Jember dan
Banyuwangi. Untuk yang di kabupaten Jember kami memilih biji kopi
yang dihasilkan dari perkebunan kopi di Kecamatan Silo dan
Sumberjambe karena biji kopi yang mereka hasilkan memiliki kualitas
yang bagus. Sedangkan untuk di daerah Banyuwangi kami memilih
biji kopi yang dihasilkan dari Desa Telemung yang terletak di kaki
Pegunungan Ijen
Aspek Keuangan
Sumber modal :
1. Modal sendiri
2. Menarik investor
Biaya peralatan :
No Nama Unit Harga Per Unit Total harga
1 Mesin Espresso 1 Rp. 3.450.000 Rp. 3.450.000
2 Grinder 1 Rp. 550.000 Rp. 550.000
3 French Press 1 Rp. 85.000 Rp. 85.000
4 Pour over 1 Rp. 285.000 Rp. 285.000
5 Vietnam drip 1 Rp. 65.000 Rp. 65.000
6 Scale 1 Rp. 175.000 Rp. 175.000
7 Milk froather 1 Rp. 35.000 Rp. 35.000
8 Espresso Glass 5 Rp. 30.000 Rp. 150.000
9 Portafilter 1 Rp. 1.295.000 Rp. 1.295.000
10 Tamper 1 Rp. 350.000 Rp. 350.000
11 Mug 15 Rp. 25.000 Rp. 375.000
12 Spoon 10 Rp. 15.000 Rp. 150.000
13 Cake showcase 1 Rp. 2.350.000 Rp. 2.350.000
14 Komputer 1 Rp. 3.000.000 Rp. 3.000.000
15 Invoice Printer 1 Rp. 200.000 Rp. 200.000
16 Wifi-Router 1 Rp. 450.000 Rp. 450.000
17 Lemari 2 Rp. 1.000.000 Rp.2.000.000
18 Meja 5 Rp. 250.000 Rp. 1.250.000
19 Kursi 10 Rp. 150.000 Rp. 1.500.000
20 Lampu gantung 5 Rp. 110.000 Rp. 550.000
21 Blender 1 Rp. 550.000 Rp. 550.000
22 Pengayak biji kopi 1 Rp. 190.000 Rp. 190.000
23 Penyangrai kopi 1 Rp. 675.000 Rp. 675.000
24 Penggiling kopi 1 Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000
25 Pencampur kopi 1 Rp. 27.000.000 Rp. 27.000.000
26 Cup sealer 1 Rp. 635.000 Rp. 635.000
Total Rp. 48.315.000
Biaya bahan dan Perlengkapan :
Untuk produk kopi siap minum
Biaya Gaji :
Mark up :
Produk Kopi bubuk
o Kopi Robusta = 25 %
Harga produk per unit Rp. 67.000
= 25 % x Rp. 67.000
= Rp. 16.750
= Rp 17.000 (dibulatkan)
Harga produk setelah mark up
Rp. 67.000 + Rp 17.000 = Rp. 84.000
Maka, harga produk setelah di mark up adalah Rp. 84.000
o Kopi Arabica = 20%
Harga produk per unit Rp. 67.000
= 20 % x Rp. 67.000
= Rp. 13.400
= Rp. 13.500 (dibulatkan)
Harga produk setelah mark up adalah
Rp. 67.000 + Rp. 13.500 = Rp. 80.500
Maka, harga produk setelah di mark up adalah Rp. 80.500
Proses Produksi
Proses Produksi Produk Kopi Bubuk pada Perusahaan Dera Coffee
:
Proses pengolahan hilir
Proses pengolahan hilir atau yang biasa disebut pengolahan
sekunder merupakan suatu proses pengolahan biji kopi kering
menjadi bubuk kopi atau kopi instan. Pengolahan hilir kopi bubuk
meliputi beberapa proses sebagai berikut:
Penyangraian
Penyangraian merupakan suatu proses yang penting pada
pembuatan kopi bubuk. Penyangraian bertujuan untuk menurunkan
kadar air biji sampai di bawah 4% dan bertujuan untuk membentuk
aroma dan citarasa khas kopi. Proses penyangraian dapat
menyebabkan perubahan fisik dan kimiawi yaitu penguapan air dari
dalam biji, penguapan senyawa volatil (aldehid, furfural, keton,
alkohol, dan ester), serta proses pirolisis atau pencoklatan biji.
Berdasarkan suhu penyangraian yang digunakan kopi sangrai
dibedakan atas 3 golongan yaitu ligh roast suhu yang digunakan
193 °C sampai 199 °C, medium roast suhu yang digunakan 204 °C
dan dark roast suhu yang digunakan 213 °C sampai 221 °C. Light
roast menghilangkan 3-5% kadar air, medium roast menghilangkan
5-8% dan dark roast menghilangkan 8-14% kadar air (Varnam and
Sutherland, 1994).
Pendinginan (Tempering)
Pendinginan bertujuan untuk menurunkan suhu biji kopi setelah
proses penyangraian. Pendinginan dilakukan selama kurang lebih
15 menit untuk kapasitas 8-10 kg dengan menggunakan alat
pendingin dengan pengaduk otomatis dan dilengkapi dengan
blower untuk mempercepat proses pendinginan.
Penghalusan/Pembubukan Biji Kopi Sangrai
Proses penghalusan biji kopi dilakukan dengan alat penghalus
sampai dieroleh kopi bubuk dengan ukuran partikel tertentu.
Ukuran partikel kopi bubuk ini sudah dapat diataur pada alat
penghalus (s). Butiran bubuk kopi mempunyai luas penampang
yang besar sehingga senyawa pembentuk citarasa mudah larut ke
dalam air panas.
Pengemasan
Pengemasan bertujuan untuk mempertahankan aroma dan citarasa
kopi bubuk yang akan didistribusikan. Beberapa faktor yang dapat
berpengaruh terhadap keawetan kopi bubuk selama dikemas adalah
kondisi penyimpanan, tingkat sangrai, kadar air kopi bubuk,
kehalusan bubuk, dan kandungan oksigen di dalam kemasan.
Kemasan yang mengandung terlalu banyak oksigen dapat
menyebabkan aroma dan citarasa kopi berkurang karena proses
oksidasi. Sedangkan kandungan air yang terlalu banyak di dalam
kemasan akan dapat menghidrolisa senyawa kimia yang ada di
dalam kopi bubuk dan menyebabkan bau apek.
Espresso
Cara membuat :
1. Pilih jenis biji kopi yang kamu suka, baik itu house blend atau
single origin. Disarankan untuk menggunakan biji kopi segar,
bukan dalam bentuk bubuk, supaya rasa seduhan kopinya
maksimal. Ada cara yang bisa dipakai untuk mengetahui biji
kopi segar atau nggak: lihat roasted date-nya (semakin baru
semakin segar, dan paling bagus adalah biji kopi yang berumur
7-10 hari setelah tanggal roasting).
2. Usahakan cari biji kopi yang berkualitas. Rasa kopi yang kita
buat akan jauh lebih enak jika kita tahu biji kopi itu di-roasting
untuk metode seduh yang seperti apa. Kalau biji kopi diseduh
dengan metode yang pas, maka rasa yang keluar juga akan lebih
enak.
3. Siapkan air mineral yang akan digunakan. Kalau pengen
hasilnya betul-betul maksimal, gunakan filter air agar kamu bisa
mendapatkan air dengan kandungan mineral yang pas.
4. Tentukan kehalusan bubuk kopi sebelum menggiling biji kopi
yang akan diseduh ke coffee grinder. Untuk espresso, giling biji
kopi dengan kehalusan yang mirip gula bubuk yang sangat
halus.
5. Masukkan biji kopi ke coffee grinder dan giling sesuai dengan
takaran dan kehalusan yang udah ditentukan sebelumnya.
Jumlah yang digunakan untuk segelas espresso berkisar antara
7-12 gr.
6. Siapkan portafilter. Ingat, portafilter harus dalam keadaan
hangat dan bersih sebelum digunakan.
7. Taruh biji kopi yang sudah digiling ke portafilter.
8. Lakukan tamping (meratakan kopi di portafilter). Ini untuk
memastikan permukaan bubuk kopi padat dan rata.
9. Bilas grouphead (bagian yang mengeluarkan cairan espresso)
sebelum proses penyeduhan atau ekstraksi kopi dilakukan.
10. Pastikan suhu air sudah sesuai dengan keinginan. Suhu air yang
digunakan untuk espresso umumnya berkisar 90-96C. Air yang
digunakan untuk segelas espresso berkisar antara 25-35 gr.
11. Pastikan coffee mug sudah dipanaskan terlebih dahulu, lalu
lakukan ekstraksi selama dan sebanyak yang kamu, nggak harus
selalu 20-30 detik untuk 30 ml espresso. Kalau waktu ekstraksi
terlalu cepat (<20 detik) maka rasa yang muncul biasanya asam
nggak enak. Kalau ini terjadi, cobalah untuk menghaluskan
bubuk kopi. Kalau ekstraksi lebih dari 30 detik, bisanya rasa
yang muncul adalah rasa pahit. Karena itu, coba tingkat
kehalusan bubuk kopi dibuat lebih kasar. Yang terpenting adalah
rasa yang keluar sesuai dengan selera kamu. Jadi, tingkat
kehalusan bubuk kopi, waktu penyeduhan, dan volume yang
digunakan semuanya sebenarnya tergantung dari selera masing-
masing.
12. Espresso yang keluar hasilnya akan terdiri dari cream di lapisan
atasnya dan kopi cair di bagian bawahnya.
Caramel Latte
Cara membuat :
1. Giling kopi. Espresso memakai kopi yang tergiling sangat halus.
Giling biji espresso dengan penggiling burr grinder (penggiling
dengan pisau bergerigi) agar kesegaran biji kopi lebih terjaga
dan terasa.
2. Siapkan susu. Untuk segelas latte diperlukan sekitar 170 ml
susu. Sebagai perbandingan umum, cobalah menambahkan 170
ml susu ke dalam setiap 30 ml kopi espresso.
3. Panaskan susu dengan cara di-steam (seperti dikukus tetapi
alatnya berbentuk tongkat, kadang satu set dengan mesin
pembuat kopi). Tuangkan susu secukupnya ke kendi (pitcher)
logam. Gunakan handuk untuk memegang lengan pitcher agar
tangan tak melepuh begitu pitcher menjadi panas oleh uap. Buka
penutup ruang uap pada mesin pembuat kopi espresso. Biasanya
ada kenop berbentuk bulat dan harus diputar agar terbuka. Pakai
termometer untuk mengukur suhu susu, panaskan dengan uap
hingga suhunya sekitar 65-70ºC. Hati-hati agar suhu susu tidak
melebihi 75ºC karena akan gosong. Busa yang bagus adalah
yang kecil-kecil dan ringan (disebut microfoam), bukan
gelembung-gelembung besar seperti pada air sabun. Busa yang
nikmat terasa ringan tetapi tetap ada tekstur kentalnya.
4. Takar kopi untuk latte Anda. Tiap shot(30 ml) espresso
mengandung kadar kopi tertentu. Biasanya latte memakai 2 shot
espresso. Tiap shot espresso mengandung 18-21 gr bubuk kopi.
Anda bisa menakar kopi dengan cara meletakkan portafilter
(bagian yang berupa saringan logam dengan gagang tebal)
mesin espresso pada timbangan dapur. Catat dulu berat
portafilter ketika kosong (timbangan elektronik yang canggih
ada pengaturannya sehingga angkanya bisa "dinolkan" ketika
ada portafilter di timbangan). Tambahkan 18-21 gr kopi untuk
satu shot espresso.
5. Padatkan bubuk kopi. Pada tahap ini Anda memadatkan bubuk
espresso di portafilter dengan memakai alat tamper espresso.
6. Buat shot espresso. Kunci portafilter ke kepala mesin espresso.
Tekan tombol meracik/brew pada mesin untuk membuat shot.
Shot yang sempurna warnanya kecokelatan gelap dengan
kekentalan ringan dan sedikit krim (creme/cream) di permukaan.
7. Tuangkan susu yang sudah dipanaskan ke atas espresso.
Semestinya susu berbusa akan tertuang dengan mulus lalu
bercampur dengan krim espresso di cangkir/gelas. Ketika
menuang susu, gunakan sendok sebagai pengukur busa. Tahan
dulu busa dengan sendok, sebaiknya busa jangan tertuang dulu
sebelum gelas/cangkir terisi 3/4-nya, lalu keluarkan angkat
sendok perlahan sehingga busa tertuang. Hasil akhirnya adalah
minuman kecokelatan kental dengan busa tipis di atasnya.