Anda di halaman 1dari 31

MATEMATIKA

Dosen Pengampu:

1. Dwi Hastuti LK, S.E., M.Si.


2. Andi Rustandi, S.E., M.Si.
3. Wildan Dwi Dermawan, S.E., Ak. M.Si.
TEKNIS PERKULIAHAN
• Kehadiran terjadwal dalam satu semester
adalah16 (enambelas) minggu, terdiri dari tatap
14 kali pertemuan serta ditambah UTS dan UAS.
• Komposisi Komponen nilai akhir terdiri dari:
 Kehadiran (H) = 10%
 Tugas (T) = 20%
 UTS = 30%
 UAS = 40%
SUMBER/REFERENSI
Budnick,S.Frank.Applied Mathematics for Business,Economics,and The Social
Sciences.Ed.ke –4. Singapore: Mc Graw-Hill,1993
Chiang,C.Alpha.Fundamental Methods of Mathematical Economics. Ed.ke- 3.New York: Mc
Graw-Hill,1984
Dowling,Edward T. Intruduction Mathematical Economics. Ed. Ke-2 Singapore Mc Graw-
Hill,1992
Dumairy ; (1994), Matematika Terapan Untuk Bisnis dan Ekonomi, BPFE, Yogyakarta.
Edward T. Dowling; (1993), Mathematics for Economics, Mc. Graw Hill, Book Company.
Frank S.Budnick, Applied Mathematics for Business, Economics, and The Social Sciences.
Joseph B. Kalangi ; (1997), Matematika Untuk Ekonomi dan Bisnis, BPFE, Yogyakarta.
Nata Wirawan.Cara Mudah Memahami Matematika Ekonomi. Ed.Ke –4. Denpasar : Keraras
E mas, 2003 (wajib)
Weber,Jean E. Analisis Matematik,Penerapan Bisnis dan Ekonomi. Jilid 1 dan 2.Edisi ke-
4.Jakarta: Erlangga,1982 (Alih bahasa: Drs.Stephen Kakicina, MBA)
Materi Perkuliahan
• Fungsi dan hubungan Linier
• Penerapan Linier dalam Ekonomi
• Fungsi Non Linier
• Differensial
• Matriks

Catatan:
Pokok materi secara lengkap untuk 14 kali
pertemuan tatap muka dapat dilihat pada file RPP
FUNGSI
Fungsi
• Suatu bentuk matematis yang
menghubungkan bentuk ketergantungan
antara satu variabel dengan variabel
yang lainnnya
• Bentuk Umum fungsi sederhana
Y = a + bX
Keterangan:
Y = variabel terikat
X = variabel
a = konstanta
b = koefisen
Pengertian dan unsur-unsur fungsi

Fungsi ialah suatu bentuk model matematis yang menyatakan hubungan


ketergantungan (hubungan fungsional) antara satu variabel dan variabel
lain. Unsur-unsur pembentuk fungsi adalah variabel, koefisien dan
konstanta.
Variabel adalah mencerminkan atau mewakili faktor tertentu,
dilambangkan (berdasarkan kesepakatan umum) dengan huruf-huruf latin.

Koefisien adalah bilangan atau angka yang terkait pada dan terletak
didepan suatu variabel dalam sebuah fungsi.

Sedangkan konstanta adalah bilangan atau angka yang (kadang-kadang)


turut membentuk sebuah fungsi tetapi berdiri sendiri sebagai bilangan dan
tidak terkait pada suatu variabel tertentu.
Notasi sebuah fungsi secara umum: y = f (x)
Contoh kongkret : y = 5 + 0,8 x
Atau ,karena y = f (x) : f (x) = 5 + 0,8 x
Jenis-jenis

Secara garis besar fungsi dikelompokkan atas kelompok


fungsi aljabar dan kelompok fungsi non non- aljabar
1. Fungsi Non Aljabar (Transedental)
a. Fungsi Eksponen :  variabel bebasnya merupakan
pangkat dari sesuatu konstanta di dalam persamaan
fungsi tersebut. Bentuk umumnya  y = nx dimana
n = konstanta.
b. Fungsi Logaritma :  fungsi balik (invers) dari fungsi
eksponen, dimana variabel bebasnya merupakan
bilangan logaritma. Bentuk umumnya  y = nlog x.
c. Fungsi Trigonometri dan Fungsi Hiperbolik adalah
fungsi dimana variabel bebasnya merupakan bilangan-
bilangan geometris.
Bentuk umumnya Fungsi Trigonometri  y = sin 6x.
Bentuk umumnya Fungsi Hiperbolik  y = arc cos 2x.
2. Fungsi Aljabar
A. Fungsi Rasional
a. Fungsi Polinom  Fungsi yang mengandung
banyak suku (polinom) dalam variabel bebasnya.
Bentuk umumnya  y = a0 + a1x + a2x2 + ….+ anxn.
Pangkat tertinggi pada variabel bebas suatu fungsi
polinom mencerminkan derajat polinomnya,
sekaligus juga mencerminkan derajat fungsi
tersebut.
b. Fungsi Linear  Fungsi polinom khusus yang
pangkat tertinggi dari variabel bebasnya adalah
satu. Fungsi Linier sering disebut fungsi berderajat
satu. Bentuk umumnya :
y = a + bx dimana b  0 dan a = konstanta.
c. Fungsi Kuadrat  Fungsi polinom yang pangkat tertinggi dari variabel
bebasnya adalah dua. Fungsi Kuadrat sering disebut fungsi berderajat
dua. Bentuk umumnya :
y = a + bx + cx2
dimana c  0, b = koefisien, sedangkan a = konstanta.

Ciri-ciri persamaan kuadrat:


1. Jika c positif maka gambar membuka ke atas.
2. Jika c negatif maka gambar membuka ke bawah.
3. Semakin besar c, maka gambar semakin sempit.
4. Semakin kecil c maka gambar semakin lebar
5. Titik puncak membelah gambar sama besar
6. Titik c merupakan titik potong fungsi dengan sumbu y dimana x = 0
7. Titik b & a merupakan titik potong fungsi dgn sumbu x dimana y = 0
8. Titik p disebut titik puncak
9. Jika x = 0 maka a merupakan titik potong dengan sumbu y
d. Fungsi Kubik  Fungsi polinom yang pangkat
tertinggi dari variabel bebasnya adalah tiga.
Fungsi Kuadrat sering disebut fungsi berderajat
tiga. Bentuk umumnya :
y = a + bx + cx2 + dx3
e. Fungsi Bikuadrat: Y = 1 + 2X – 3X2 + 4X3 + 5X4
f. Fungsi Pangkat y = xn dimana n = bilangan riil
(atau bilangan positif)
B. Fungsi Irrasional
Bentuk umum fungsi irrasional:
m
n 1
y= an x  an 1 x
n
 ...  a0
Selain pembagian jenis fungsi sebagaimana yang sudah
diuraikan, berdasarkan letak ruas variabel-variabelnya fungsi
dibedakan menjadi dua jenis yaitu fungsi eksplisit dan fungsi
implisit.
Secara operasional, bentuk umum persamaaan fungsi yang
eksplisit dan implisit dapat dilihat sebagai berikut:

Fungsi Bentuk Eksplisit Bentuk Implisit

Umum

Linear

Kuadrat

Kubik
Penggambaran fungsi linear
Setiap fungsi linear akan menghasilkan sebuah garis lurus (boleh juga
disebut kurva linear) jika digambarkan

Contoh : y = 3 + 2x y = 8 -2x
X 0 1 2 3 4 X 0 1 2 3 4
(b > 0) (b < 0)
y 3 5 7 9 11 y 8 6 4 2 0

8
7

0 2 0 4
Penggambaran fungsi non-linear

Penggambaran fungsi non-linear tidak semudah fungsi linear.


Untuk penggambaran fungsi non-linear kurvanya tidak akan
linear, sehingga relatif sulit untuk dilukiskan. Masing-masing
fungsi non-linear mempunyai bentuk khas mengenai kurvanya,
sehingga harus diamati kasus demi kasus.

Dibawah ini diperlihatkan beberapa bentuk gambar dan fungsi


non-linear, berdasarkan penggambaran melalui koordinat demi
koordinat.
Contoh penggambaran Fungsi non-linear
1. Fungsi kuadrat parabolik y = f (x)

2
X 0 1 2 3 4
  𝑦=8 − 4 𝑥+𝑥
y 8 5 4 5 8

8  (
 (

0 2
2. Fungsi kuadrat parabolik untuk x = f (y)

 𝑥=8 −2 𝑦 + 𝑦2

y X
-4 0
2
-3 5 8
-2 8 0

-1 9
-4
0 8
1 5
2 0
3. Fungsi kubik
 𝒚=− 𝟐+𝟒 𝒙𝟐 − 𝒙𝟑

X Y
 (
-2 22  (
 (
-1 3

0 -2

1 1 −2
 

2 6

3 7

Latihan
  :Buatlah grafik
Penggal

Penggal sebuah kurva adalah titik-tik potong kurva tersebut pada


sumbu-sumbu koordinat. Penggal pada sumbu x dapat dicari
dengan memisalkan y = 0 dalam persamaan yang bersangkutan,
sehingga nilai x dapat dihitung.

Contoh:
2
 
𝑦=16 − 8𝑥+𝑥
Penggal sumbu x : y = 0 → x = 4
Penggal sumbu y : x = 0 → y = 16
Fungsi Linear
Bentuk umum : y = a + bx
Dimana:
a = penggal garis y pada sumbu vertikal y,
b = koefisien arah atau lereng garis y.

Ciri-ciri persamaan linear :


Apabila b > 0 maka garis akan bergerak dari bawah ke kanan
atas.
Apabila b < 0 maka garis akan bergerak dari kiri atas ke
kanan bawah.

Titik a merupakan perpotongan pada sumbu y.

b disebut juga tan α, b juga berarti menunjukkan arah.


y = 3,2 + 0,6x
Hubungan Kemungkinan 2 Buah Garis Lurus

a. Berimpit, yaitu bila persaman garis yang satu


merupakan kelipatan dari persamaan garis yang lain.
Misal garis ky = k (a + bx ) akan berimpit dengan garis
y = a + bx untuk k bilangan positif.

Slope atau gradien = b

x
b. Sejajar, bila masing-masing 2 gradien garis
adalah memiliki gradien sama. y = a1 + b1x
akan sejajar dengan garis y = a2 + b2x jika
b1 = b2 dan a1 # a2 , namun jika a1 = a2 maka
kedua garis akan sejajar.
y y = a 2 + b 2x

b2 y = a1 + b1x

a2 b1
a1≠ a2
a1 b1= b2

x
c. Berpotongan, bila lereng garis (gradien) yang
satu tidak sama dengan lereng garis yang lain.
Jika y = a1 + b1x akan berpotongan dengan
garis y = a2 + b2x jika b1 # b2.

y
y = a1 + b1x

y = a2 + b2x

a1≠ a2 a2 b1 ≠ b2

a1

x
d.Tegak Lurus, bila gradien yang satu merupakan
kebalikan dari lereng garis
.
yang lain dengan
tanda yang berlawanan. Garis y = a1 + b1x akan
tegak lurus dengan garis y = a2 + b2x jika
1
b1   atau b1b2  1
b2
y
b1 = (+) y = a2 + b2x

a2

a1≠ a2 b1 ≠ b2

b2 = (-)
a1
x
y = a1 + b1x
Metoda Mencari Nilai Akar Fungsi

Ialah menghitung besarnya nilai variabel-variabel tertentu


dari 2 persamaan fungsi. Metoda ini ada 3 cara :

1. Cara Substitusi
Contoh carilah nilai variabel x dan y dari 2 persamaan berikut 5x + 2y –14= 0
dan 2x + 3y = 10. Penyelesaiannya :
 
 y = 7 - 5/2 x dan y = 10/3 -2/3 x

y = y
7 - 5/2 x = 10/3 -2/3 x
x =2
Subtitusi x untuk memperoleh nilai y misal ke :
5 (2) + 2y –14= 0 diperoleh y = 2
2. Cara Eliminasi

Cari nilai variabel x dan y dari persamaan 2x + 3y = 21


dan x + 4y = 23. Penyelesaiannya :
Persamaan pertama kali 1 : 2x + 3y = 21
Persamaan pertama kali 2 : 2x + 8y = 46 -
-5y = -25
y=5
Substitusi ke salah satu persamaan untuk
memperoleh nilai y, misal ke :
2 x + 3 (5) = 21 diperoleh nilai 2x = 6 dan x = 3 .
3. Cara Determinant

Misal dikethuai 2 fungsi yaitu:


2x + 3y = 13 dan
x + 4y = 14
Jika ditulis dalam persamaan matriks: A . X = H menjadi
Catatan : A = Matriks Koefisien
2 3 x 13 X = Matriks Variabel
=
1 4 * y 14 H = Matriks Hasil

13 3
14 4
13 (4) – 14(3) = 52 – 42 = 10
x= = =2
2 3 2 (4) – 1 (3) 8 – 3 2
1 4

2 13
1 14 15
2 (14) – 1 (13) = 48– 13
=
y= =
2 (4) – 1 (3) 8 – 3 5 =3
2 3
1 4
TUGAS
• BUATLAH 2 PERSAMAAN FUNGSI LINEAR !
• SELANJUTNYA CARI NILAI AKAR YANG
MEMENUHI 2 PERSAMAAN FUNGSI TESEBUT
DENGAN 3 CARA:
1. CARA SUBTITUSI
2. CARA ELIMINASI
3. CARA DETERMINAN

Anda mungkin juga menyukai