Anda di halaman 1dari 39

ANALISIS RASIO DAN KINERJA KEUANGAN

PADA KOPERASI

NELCIANA Y SORUH, SE.,M.Ak


PENGAWAS KOPERASI AHLI MUDA
NERACA

LAPORAN
PERHITUNGAN HASIL
USAHA

PELAPORAN
KEUANGAN LAPORAN PERUBAHAN
KOPERASI EKUITAS

LAPORAN ARUS KAS

CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN
ANGGOTA

MANFAAT
LAPORAN MASYARAKAT
KEUANGAN

PEMERINTAH
Jumlah aset, kewajiban, dan ekuitas

Pengaruh transaksi, peristiwa, dan situasi lainnya yang mengubah


nilai dan sifat modal

Cara usaha simpan pinjam mendapatkan dan membelanjakan kas


serta faktor lainnya yang berpengaruh pada likuiditasnya
INFORMASI
LAPORAN
KEUANGAN Jenis dan jumlah arus masuk dan arus keluar sumber daya dalam
satu periode dan hubungan antara keduanya

Kepatuhan usaha simpan pinjam terhadap ketentuan yang berlaku


yang dikeluarkan oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah

Usaha peningkatan kesejahteraan, merubah kondisi, atau


menyelesaikan permasalahan anggota.
Neraca adalah bagian dari laporan keuangan perusahaan yang berisi mengenai posisi
aset/harga kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan, posisi utang, dan modal pemegang
saham pada periode waktu tertentu

Di dalam akuntansi keuangan, Neraca atau laporan posisi keuangan adalah bagian dari
laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang
menunjukkan posisi keuangan dari suatu entitas tersebut pada akhir periode tersebut

Neraca adalah laporan keuangan pada suatu perusahaan atau bisnis yang menyajikan
informasi tentang jumlah aset, kewajiban terhadap utang, dan modal yang dilakukan pada
periode waktu tertentu. Intinya neraca menjadi informasi tentang apa yang dimiliki dan
NERACA jumlah yang diinvestasikan oleh perusahaan.

Fungsi neraca pada intinya untuk menaksir kesehatan keuangan perusahaan, meramalkan
keadaan arus kas di masa depan serta berfungsi untuk menganalisis likuiditas serta
fleksibilitas keuangan perusahaan

Neraca terdiri dari tiga hal utama, yaitu aktiva (aset), kewajiban (utang), dan ekuitas
(modal). Ketiga hal tersebut harus berada dalam jumlah atau nominal yang seimbang.

Neraca adalah laporan yang menyajikan sumber-sumber ekonomis dari suatu perusahaan
atau aktiva, kewajiban-kewajibannya atau utang, dan hak para pemilik perusahaan yang
tertanam dalam perusahaan tersebut atau modal pemilik pada suatu saat tertentu.
Laporan laba rugi (Inggris: Income Statement atau Profit and Loss Statement) adalah bagian
dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang
menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan
suatu laba atau rugi bersih.

Laporan laba rugi adalah jenis laporan yang penting untuk dibuat oleh perusahaan dengan
perhitungan yang tepat. Pasalnya, laporan ini berperan sebagai tolak ukur kondisi keuangan
yang terjadi pada perusahaan pada periode waktu tertentu.

Komponen Laporan Laba Rugi


LAPORAN 1. Pendapatan
RUGI LABA 2. Keuntungan
3. Laba Sebelum Pajak
4. Laba Sebelum Bunga dan Pajak
5. Beban
6. Kerugian
7. Harga Pokok Penjualan
8. Biaya Operasional

Siapa yang Menggunakan Laba Rugi? Ada dua kelompok utama orang yang menggunakan
laporan keuangan ini: pengguna internal dan eksternal. Pengguna internal termasuk manajemen
perusahaan dan dewan direksi, yang menggunakan informasi ini untuk menganalisis posisi
bisnis dan membuat keputusan untuk menghasilkan keuntungan
Laporan Perubahan Modal adalah laporan keuangan yang menyajikan perubahan modal dalam suatu
periode tertentu

Laporan perubahan modal adalah salah satu dari kegiatan pembukuan dimana mencatat semua informasi
yang menyebabkan adanya perubahan dalam modal, baik itu perubahan debit (bertambah)
maupun perubahan kredit (berkurang). Unsur-unsur yang menyebabkan adanya perubahan
modal: Modal awal. Untung atau Rugi.

1. Modal Awal
2. Saldo Perolehan Laba – Rugi. ...
3. Pengaruh Perubahan Kebijakan Akuntansi
4. Dividen
PERUBAHAN 5. Prive/Data Prive (Pengambilan Modal untuk Kepentingan Pribadi)
EKUITAS 6. Pengaruh Koreksi Kesalahan yang Ada Pada Periode Sebelumnya
7. Perubahan Cadangan dalam Revaluasi

Langkah – Langkah Penyusunan Laporan Perubahan Modal


Meletakkan modal awal pada posisi teratas pada laporan
Selanjutnya adalah menentukan laba / rugi bersih pada periode tersebut
Selanjutnya menentukan penarikan
Dan yang terakhir menghitung modal akhir berdasarkan data yang sudah didapatkan tersebut.

Perubahan yang terjadi pada laporan ekuitas dapat terjadi karena beberapa hal yaitu adalah sebagai
berikut: Adanya kenaikan sektor modal. Baik modal yang berasal dari laba maupun adanya
pengeluaran modal saham atau tambahan investasi dari pemilik perusahaan yang
mengakibatkan modal kerja akan bertambah.
Apa Itu Laporan Arus Kas atau Cash Flow Statement? Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
menyebutkan laporan arus kas sebagai salah satu yang harus dibuat per periode. Laporan arus kas atau
cash flow statement merupakan laporan yang berisikan pendapatan dan pengeluaran yang terjadi

Arus Kas dari Kegiatan Operasi


Biasanya transaksi ini berupa pemasukan atau pengeluaran perusahaan. Beberapa contoh arus kas dari
kegiatan operasi adalah transaksi yang mencakup penerimaan uang dari konsumen, pembayaran utang,
gaji karyawan, pelunasan pajak, dan lain sebagainya.

LAPORAN Apa saja komponen yang ada pada laporan arus kas?
ARUS KAS 1. Arus Kas Kegiatan Operasional (Operational Cash Flow)
2. Arus Kas Investasi (Invest Cash Flow)
3. Arus Kas Pendanaan (Finance Cash Flow)

Fungsi laporan arus kas, yaitu : Sebagai prediksi cash flow pada periode berikutnya berdasarkan data saat
ini. Sebagai dasar pengambilan keputusan kamu untuk meningkatkan kinerja karyawan. Mengetahui laba
bersih serta untuk mengukur keberhasilan bisnis

Laporan arus kas dibuat per periode akuntansi, baik itu bulanan, triwulan, maupun tahunan. Banyak orang
sudah tahu kalau laporan arus kas itu berguna banget untuk tahu bagaimana kondisi usaha sekarang ini.
Tidak sampai di situ, laporan ini adalah cerminan dari usaha Anda.
Catatan atas Laporan Keuangan adalah catatan tambahan dan informasi yang ditambahkan ke akhir
laporan keuangan untuk memberikan tambahan informasi kepada pembaca dengan informasi lebih lanjut.

Catatan atas laporan keuangan adalah catatan-catatan tambahan yang diberikan pada isi laporan
keuangan. Tujuan pemberian catatan atas laporan keuangan adalah sebagai informasi tambahan
sekaligus penjelas informasi keuangan yang telah ada.

CATATAN
Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu
ATAS
pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih,
LAPORAN Neraca, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, dan Laporan Perubahan Ekuitas
KEUANGAN

Struktur Catatan Atas Laporan Keuangan. Yaitu terdiri dari riwayat ringkas perusahaan, nomor dan tanggal
akta pendirian, tempat kedudukan perusahaan dan lokasi kegiatan, bidang usaha utama perusahaan
sesuai anggaran dasar, serta tanggal mulainya beroperasi perusahaan secara komersial.

Catatan atas laporan keuangan dapat dibuat setelah Anda menyelesaikan laporan keuangan seperti arus
kas, laba rugi, neraca dan perubahan modal.
KINERJA KEUANGAN

PENILAIAN
KESEHATAN USAHA

KELAYAKAN USAHA

PERENCANAAN DAN
ANALISIS KEUANGAN

LAPORAN
KEUANGAN MITIGSI RISIKO

GOOD COOPERATIVE
GOVERNANCE

PEMERINGKATAN
USAHA

FINANCIAL DISTRESS

PEMBUBARAN USAHA
RENTABILITAS DAN
EVALUASI KINERJA KEMANDIRIAN
KEUANGAN
EFISIENSI

KUALITAS ASET
MANAJEMEN
KINERJA LIKUIDITAS
KEUANGAN
KEUANGAN MANAJEMEN AKTIVA
DAN INVESTASI

PERTUMBUHAN
KESINAMBUNGAN
KEUANGAN
JATIDIRI
PRINSIP KOPERASI
TATA KELOLA
KELEMBAGAAN
KOPERASI
MANAJEMEN

RISIKO INHEREN
PROFIL RISIKO KUALITAS PENERAPAN
PENILAIAN MANAJEMEN RISIKO
KESEHATAN
KOPERASI EVALUASI KINERJA
KEUANGAN
KINERJA MANAJEMEN
KEUANGAN KEUANGAN
KESINAMBUNGAN
KEUANGAN

KECUKUPAN
PERMODALAN
KECUKUPAN
PERMODALAN
PENGELOLAAN
PERMODALAN
PAYBACK PERIODS
KELAYAKAN NET PRESENT VALUE
KEUANGAN PROFITABILITY INDEX
INTERNAL RATE OF
RETURN

BREAK EVENT ECONOMIC OF SCALE


KELAYAKAN POINT TITIK IMPAS
USAHA
KOPERASI
RESESI
ANALISIS NORMAL
SENSITIVITAS
OPTIMISTIC

ANALISIS MANFAAT DAN


BENEFIC COST BIAYA
RATIO DAMPAK SOSIAL
BUDGETING

PERENCANAAN
DAN ANALISIS PROYEKSI LAPORAN
KEUANGAN KEUANGAN

ANALISIS EARLY
WARNING FINANSIAL
RISIKO KREDIT

RISIKO OPERASIONAL

RISIKO KEPATUHAN

RISIKO LIKUIDITAS
MITIGASI
RISIKO
RISIKO REPUTASI

RISIKO KEPATUHAN

RISIKO STRATEGIK

RISIKO HUKUM
TRANSPARANSI

GOOD
COOPERATIVE AKUNTABILITAS
GOVERNANCE

PUBLIC OWNERSHIP
USAHA SEHAT

PEMERINGKATAN KEUNGGULAN GREEN


USAHA BERSAING ECONOMY

SUSTAINIBILITY
IN EFFICIENCY USAHA

FINANCIAL
DISTRESS USAHA TIDAK SEHAT USAHA SEHAT
USAHA

RESTRUKTURISASI
DAN PENYEHATAN
USAHA
PENYELESAIAN
PEMBUBARAN
KOPERASI

PEMBUBARAN PENGEMBALIAN
KOPERASI DANA

PENUTUPAN DAN
PENCABUTAN BADAN
HUKUM KOPERASI
STRATEGI PENGELOLAAN KEUANGAN KOPERASI YANG SEHAT

EKUITAS 30%

INTERNAL 70% TABUNGAN 20%


SIMPANAN
BERJANGKA 20%
PENGHIMPUNAN
DANA
KOPERASI 10%
STRATEGI EKSTERN BANK 10%
30%
PENGELOLAAN AL
KEUANGAN PENYERTAAN 10%
KOPERASI
ANGGOTA MODAL INVESTA
75% KONSUMTIF
KOPERASI KERJA SI

INVESTASI 10%
PENYALURAN
DANA KAS 5%
DEPOSITO 5%
KOPERASI LAIN 5%
ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA PADA KOPERASI

MODAL SENDIRI
EKUITAS
SUMBER TERHADAP TOTAL ASET
DANA KESEHATAN
KOPERASI KEUANGAN
(INTERNAL KOPERASI
FINANCING) KEWAJIBAN TERHADAP
KEWAJIBAN
TOTAL ASET
ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA PADA KOPERASI

MODAL KERJA, INVESTASI


PINJAMAN
DAN KONSUMSI
PENGGUNAAN KESEHATAN
DANA KEUANGAN
KOPERASI KOPERASI
INVESTASI EKSTERNAL
ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA KOPERASI

PENINGKATAN SHU BERSIH

PENINGKATAN KEWAJIBAN

PENINGKATAN MODAL
SUMBER DANA
PENURUNAN AKTIVA LANCAR

PENJUALAN ASET

PENURUNAN PENEMPATAN
SUMBER DAN INVESTASI
PENGGUNAAN
DANA PENURUNAN SHU BERSIH

KOPERASI PENURUNAN KEWAJIBAN

PENURUNAN MODAL

PENGGUNAAN PEINGKATAN AKTIVA LANCAR


DANA
PEMBELIAN ASET

PENINGKATAN INVESTASI

PEMBAYARAN SHU
C KINERJA KEUANGAN 2 LIKUIDITAS
1 Kas dan Bank terhadap Kewajiban Jangka Pendek
I EVALUASI KINERJA KEUANGAN 2 Piutang terhadap dana yang diterima
1 RENTABILITAS 3 Aset Lancar terhadap Kewajiban Jangka Pendek
4 Kas & Bank terhadap Total Aset
a Rentabilitas Aset (Return on Asset)
5 Investasi Jangka Panjang terhadap Total Aset
b Rentabilitas Ekuitas (Return on Equity) III KESINAMBUNGAN KEUANGAN
c Kemandirian Operasional 1 PERTUMBUHAN
1 Pertumbuhan Aset
d SHU Bersih terhadap Total Pendapatan (NPM)
2 Pertumbuhan Dana diterima
2 EFISIENSI 3 Pertumbuhan Ekuitas
4 Pertumbuhan Hasil Usaha Bersih
1 Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional 5 Pertumbuhan Piutang dan Pembiayaan
2 ASPEK JATIDIRI
2 Biaya Usaha terhadap SHU Kotor 1 Pendapatan Utama terhadap Total Pendapatan
3 Biaya Gaji Karyawan terhadap Total Pendapatan 2 SHU Bersih terhadap Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib
3 Partisipasi Simpanan Anggota
4 Biaya Operasional terhadap Total Piutang 4 Tingkat Pelayanan Anggota
II MANAJEMEN KEUANGAN 5 Biaya Pembinaan terhadap SHU Bersih
D PERMODALAN
1 KUALITAS ASET
I KECUKUPAN PERMODALAN
1 Pinjaman pada Anggota terhadap Total Piutang 1 Ekuitas terhadap Total Aset
2 Pinjaman Bermasalah Terhadap Total Piutang 2 Kecukupan Modal
II KECUKUPAN PENGELOLAAN PERMODALAN
3 PPAP terhadap PPAPWD
1 Modal Pinjaman Anggota tehadap Total Aset
4 Cadangan Risiko Terhadap Pinjaman Bermasalah 2 Kewajiban Jangka Panjang terhadap Ekuitas
5 Aset Tetap terhadap total aset Modal Lembaga terhadap Total Aset
3
6 Piutang tak tertagih terhadap Total piutang
KINERJA KEUANGAN

Kinerja Keuangan Evaluasi kinerja keuangan merupakan penilaian keuangan


merupakan salah bisnis dalam periode tertentu. Dengan kata lain, evaluasi
EVALUASI
satu faktor yang kinerja keuangan melibatkan analisis laporan keuangan
KEUANGAN seperti laporan laba rugi dan neraca
menunjukan
efektifitas dan
efisiensi keuangan
koperasi dalam Manajemen keuangan pada dasarnya ialah segala upaya
rangka mencapai mulai dari perencanaan, pengelolaan, menyimpan, dan
tujuanya. KINERJA MANAJEMEN mengendalikan aset maupun dana perusahaan. Segala
Efektivitas apabila KEUANGAN KEUANGAN aktivitas harus dilakukan dengan seksama, teliti dan hati-
koperasi memiliki hati, hal ini difungsikan untuk mengurangi resiko yang
kemampuan untuk mungkin terjadi.
memilih tujuan
yang telah
Prinsip kesinambungan keuangan menjelaskan bagaimana
ditetapkan
cara yang perlu dilakukan untuk membuat usaha selalu
KESINAMBUNGAN
berjalan dan berkesinambungan. Prinsip ini mengedepankan
KEUANGAN koperasi agar bisa terus berjalan sehingga perlu melakukan
berbagai cara yang baik.
KINERJA KEUANGAN

Perbandingan keuntungan bersih dengan modal atau aktiva yang menjadi sumber
penghasilan laba itu sendiri.

Rentabilitas koperasi sangat penting, dimana, laba sebagai sumber dana koperasi
RENTABILIT yang utama dalam meningkatkan modal inti, sangat tergantung pada kemampuan
AS rentabilitas (earning power).

Rasio rentabilitas dipakai untuk mengetahui kemampuan koperasi dalam


menghasilkan keuntungan
A.
EVALUASI Upaya untuk mencapai tujuan yang maksimal dengan meminimalkan penggunaan
KINERJA sumber daya. Efisiensi adalah penggunaan sumber daya seperti biaya, waktu, dan
KEUANGAN usaha untuk mencapai tujuan saat melakukan aktivitas

mengurangi penggunaan sumber daya dalam melakukan aktivitas atau kegiatan.


EFISIENSI Memaksimalkan penggunaan segala sumber daya yang dipunya sehingga tidak ada
yang terbuang dengan percuma. Meningkatkan kinerja suatu unit kerja sehingga
hasil atau output-nya makin maksimal.

Efisiensi adalah suatu standar ukuran tentang keberhasilan suatu upaya yang
ditentukan berdasarkan besar kecilnya biaya yang digunakan untuk menjalankan
upaya tersebut.
EVALUASI KINERJA KEUANGAN

Rasio Rentabilitas aset adalah perbandingan Rasio (%) Nilai Kategori


antara sisa hasil usaha setelah pajak yang X≥ 7 1 Sehat
RENTABILITAS 5< X < 7 2 Cukup Sehat
diperoleh dengan aset yang dimiliki . Semakin
ASET tinggi rasio ini semakin baik. Kategori optimal 3< X < 5 3 Kurang Sehat
rasio rentabilitas aset adalah sebesar 7% < 3 4 Tidak Sehat

Rasio rentabilitas ekuitas adalah rasio yang Rasio (%) Nilai Kategori
mengukur SHU bersih setelah pajak dibandingkan X ≥ 10 1 Sehat
RENTABILITAS total modal sendiri. Rasio rentabilitas ekuitas ini
7.5 < X < 10 2 Cukup Sehat
dimaksudkan untuk mengukur kemampuan koperasi
EKUITAS dalam memperoleh laba atau keuntungan dari 5 < X < 7.5 3 Kurang Sehat
ekuitas yang dikelola. <5 4 Tidak Sehat
RENTABILITA
S Rasio kemandirian operasional pelayanan ini Rasio (%) Nilai Kategori
dimaksudkan untuk mengukur kemandirian koperasi ≥ 120 1 Sehat
KEMANDIRIAN dalam pelayanan operasional untuk anggota. 110 < X < 120 2
Semakin tinggi semakin baik. Rasio kemandirian Cukup Sehat
OPERASIONAL 100 < X < 110 3
operasional adalah partisipasi netto dibandingkan Kurang Sehat
biaya usaha ditambah biaya perkoperasian. < 100 4 Tidak Sehat

Rasio SHU bersih terhadap total pendapatan adalah Rasio (%) Nilai Kategori
SHU BERSIH rasio yang membandingkan antara SHU dengan total ≥15 1 Sehat
TERHADAP pendapatan. Rasio ini menunjukan kemampuan KSP 10 < X < 15 2
dan USP Koperasi dalam menghasilkan SHU dari Cukup Sehat
TOTAL 5 < X < 10 3
pendapatan yang diperoleh. Semakin besar nilai Kurang Sehat
PENDAPATAN rasio ini menunjukkan semakin baik 4
<5 Tidak Sehat
EVALUASI KINERJA KEUANGAN

Rasio ini merupakan perbandingan antara biaya Rasio (%) Nilai Kategori
Biaya Operasional operasional terhadap pendapatan operasional. Biaya 0 < X < 80 1
operasional adalah biaya pokok ditambah dengan biaya Sehat
terhadap 80 < X < 90 2
usaha bagi anggota ditambah biaya perkoperasian. Untuk Cukup Sehat
Pendapatan USP Koperasi, biaya perkoperasian dihitung secara
90 < X < 100 3
proporsional. Kurang Sehat
Operasional > 100 4 Tidak Sehat

Rasio inimerupakan rasio yang mengukur perbandingan Rasio (%) Nilai Kategori
antara biaya usaha dengan SHU Kotor. Biaya usaha
Biaya Usaha merupakan biaya tidak langsung yang muncul dari
0 < X < 40 1 Sehat
terhadap SHU kegiatan dalam mendukung operasional KSP dan USP 40 < X < 60 2 Cukup Sehat
Koperasi. Biaya ini diharapkan tidak melebihi biaya
Kotor pokok yang merupakan biaya langsung.
60 < X < 80 3 Kurang Sehat
≥ 80 4 Tidak Sehat
EFISIENSI
Biaya Gaji
Rasio ini menunjukkan tingkat perbandingan antara gaji Rasio (%) Nilai Kategori
karyawan yang dibayarkan oleh KSP dan USP Koperasi
<5 1 Sehat
Karyawan dengan total pendapatan. Semakin rendah nilai rasio
antara biaya gaji karyawan dengan total pendapatan 5 < x < 10 2 Cukup Sehat
terhadap Total menunjukkan semakin baik nilai aspek efisiensi koperasi.
10 < x < 15 3 Kurang Sehat
Pendapatan ≥ 15 4 Tidak Sehat

Rasio ini menunjukkan kemampuan KSP dan USP Rasio (%) Nilai Kategori
dalam menghasilkan piutang yang disalurkan dengan
Biaya Operasional biaya operasional yang dikeluarkan. Semakin rendah
< 60 1 Sehat
terhadap Total nilai rasio ini menunjukkan KSP semakin efisien dalam 60 < x < 80 2 Cukup Sehat
mengelola biaya operasionalnya dalam menyalurkan
Piutang pinjaman.
80 < x < 100 3 Kurang Sehat
≥ 100 4 Tidak Sehat
KINERJA KEUANGAN

likuiditas dalam analisis akuntansi dan keuangan, merupakan ukuran terkait seberapa mudah dan
memungkinkan bagi Koperasi dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Termasuk seperti hutang
usaha, deviden, pajak dan lainnya dan merupakan aktiva lancar

Likuiditas mengukur ketersediaan kas dan setara kas untuk memenuhi utang jangka
LIKUIDITAS
pendek. Likuiditas bisa menjadi bahan pertimbangan apakah suatu koperasi layak untuk menerima
suntikan dana dari para pemodal. Untuk menjalankan aktivitas usaha sehari-hari.

Likuiditas investasi adalah kemudahan sebuah aset dicairkan ke dalam bentuk uang kas. Semakin
mudah dan cepat aset itu berubah jadi uang, semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya

B.
MANAJEMEN Kualitas aktiva produktif merupakan suatu alat untuk menilai jenis-jenis asset yang dimiliki oleh
koperasi. Tujuan atau maksud dari penilaian kualitas asset ini adalah untuk menilai kondisi asset
KEUANGAN
koperasi termasuk didalamnya mengantisipasi atas resiko gagalnya pembayaran dari proses
pembiayaan.

Kualitas Aktiva Produktif merupakan pendanaan pihak bank dalam mata rupiah atau valuta asing bisa
KUALITAS berbentuk surat berharga, piutang, pembiayaan, penempatan dan penyertaan modal, komitmen dan
ASET kontijensi, serta penyertaan modal sementara pada transaksi rekening administratif.

Selanjutnya kualitas aset atau kualitas aktiva produktif adalah earnings asset quality merupakan tolak
ukur untuk menilai tingkat kemungkinan diterimanya kembali dana yang akan ditanamkan dalam
aktiva produktif (pokok termasuk bunga) berdasarkan kriteria tertentu
MANAJEMEN KEUANGAN
Rasio yang menunjukkan perbandingan antara kas dan bank dengan Rasio (%) Nilai Kategori
kewajiban jangka pendek. Rasio kas dan bank terhadap kewajiban jangka
Kas dan Bank > 20 1
pendek merupakan kemampuan dana yang paling likuid yang ada di Sehat
terhadap
koperasi dalam membayar kewajiban jangka pendeknya. Jumlah kas dan 15 < X < 20 2 Cukup Sehat
Kewajiban bank memang harus optimal, tidak juga terlalu besar karena dapat
Jangka Pendek menimbulkan ketidakefisienan, namun juga tidak terlalu kecil karena ketika 10 < X < 15 3 Kurang Sehat
membayar kewajiban-kewajiban jangka pendek jangan sampai terhambat. < 10 4 Tidak Sehat

Rasio ini merupakan perbandingan piutang yang diberikan terhadap Rasio (%) Nilai Kategori
Piutang dana yang diterima. Rasio ini menunjukkan kemampuan koperasi > 90 1 Sehat
terhadap dana yang seimbang dalam mengelola pinjaman yang diberikan serta 75 < X < 90 2 Cukup Sehat
yang diterima kemampuan memperoleh pendanaan. Nilai rasio ini makin tinggi 60 < X < 75 3 Kurang Sehat
semakin baik. < 60 4 Tidak Sehat

Rasio ini mengukur perbandingan aset lancar dengan Rasio (%) Nilai Kategori
Aset Lancar kewajiban lancar. Makin tinggi nilai rasio ini menunjukkan > 125 1
LIKUIDITAS terhadap
Sehat
tingkat likuiditas koperasi yang makin baik. Karena 100 < X < 125 2 Cukup Sehat
Kewajiban
Jangka Pendek menunjukkan kemampuan aset lancar dalam memenuhi 75 < X < 100 3 Kurang Sehat
kewajiban jangka pendeknya. < 75 4 Tidak Sehat

Rasio (%) Nilai Kategori


Rasio kas dan bank terhadap total aset merupakan perbandingan
Kas & Bank < 10 1 Sehat
antara kas dan bank dengan total aset. Rasio ini bermanfaat untuk 2
terhadap Total 10 < X ≤ 15 Cukup Sehat
Aset
melihat jumlah aset lancar yang dimiliki koperasi. Nilai rasio ini 15 < X ≤ 20 3 Kurang Sehat
perlu optimal tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil. > 20 4 Tidak Sehat

Rasio (%) Nilai Kategori


Rasio ini membandingkan antara nilai investasi jangka
Investasi Jangka ≤5 1 Sehat
panjang dibandingkan dengan total aset. Investasi jangka 2
Panjang terhadap 5 < X ≤ 10 Cukup Sehat
Total Aset panjang sebaiknya optimal tidak terlalu besar, karena 10 < X ≤ 15 3 Kurang Sehat
lebih utama dana di distribusikan sebagai piutang. > 15 4 Tidak Sehat
MANAJEMEN KEUANGAN
Rasio (%) Nilai Kategori
Rasio ini merupakan perbandingan antara jumlah piutang pada anggota > 75 1
Pinjaman pada Sehat
dibandingkan dengan total piutang. Semakin tinggi rasio piutang pada 50 < X < 75 2 Cukup Sehat
Anggota terhadap
anggota terhadap total piutang menunjukkan semakin baik dalam 25 < X < 50 3 Kurang Sehat
Total Piutang
memberikan pelayanan kepada anggotanya. < 25 4 Tidak Sehat

Rasio ini merupakan rasio yang membandingkan antara piutang bermasalah Rasio (%) Nilai Kategori
Pinjaman <5 1
terhadap total piutang yang diberikan. Piutang bermasalah terdiri dari piutang yang Sehat
Bermasalah 5 < X < 10
kurang lancar, ragu-ragu dan macet. Semakin rendah rasio piutang bermasalah 2 Cukup Sehat
Terhadap Total
terhadap total piutang menunjukkan semakin baik koperasi dalam mengelola 10 < X < 15 3 Kurang Sehat
Piutang
kualitas aset produktifnya. > 15 4 Tidak Sehat

Rasio ini merupakan rasio yang mengukur perbandingan antara penyisihan Rasio (%) Nilai Kategori
penghapusan aset produktif (PPAP) terhadap penyisihan piutang aset produktif yang ≥90 1 Sehat
PPAP terhadap 60 < X < 90
wajib dibentuk (PPAPWD) Rasio ini menunjukkan kemampuan manajemen KSP 2 Cukup Sehat
PPAPWD dan USP Koperasi menyisihkan pendapatannya untuk menutupi risiko 30 < X < 60 3 Kurang Sehat
(penghapusan) aset produktif yang disalurkan dalam bentuk piutang. < 30 4 Tidak Sehat

Rasio ini merupakan rasio yang mengukur perbandingan antara cadangan Rasio (%) Nilai Kategori
KUALITAS
Cadangan Risiko risiko terhadap piutang bermasalah. Rasio ini menggambarkan besarnya ≥ 75 1 Sehat
ASET Terhadap cadangan risiko yang disiapkan oleh KSP dan USP Koperasi dalam 50 < X < 75 2 Cukup Sehat
Pinjaman mengatasi piutang bermasalah. Semakin tinggi cadangan risiko terhadap
piutang bermasalah menunjukkan semakin baik koperasi dalam mengelola 25 < X < 50 3 Kurang Sehat
Bermasalah
kualitas aset produktifnya. < 25 4 Tidak Sehat

Rasio ini persentase nilai aset tetap terhadap total aset yang dimiliki KSP dan Rasio (%) Nilai Kategori
Aset Tetap USP Koperasi. Nilai rasio ini diharapkan optimal, sebab jika semakin besar < 15 1 Sehat
terhadap total porsi aset tetap mengakibatkan jumlah dana yang digunakan untuk 15 < X < 30 2 Cukup Sehat
aset pemberian pinjaman akan semakin kecil sehingga pengelolaan keuangan 30 < X < 45 3 Kurang Sehat
menjadi tidak produktif. > 45 4 Tidak Sehat

Rasio ini merupakan perbandingan antara piutang tidak tertagih dengan Rasio (%) Nilai Kategori
Piutang tak jumlah piutang yang diberikan. Semakin tinggi nilai rasio ini < 5 1 Sehat
tertagih terhadap menunjukkan semakin rendah tingkat kualitas aset yang dimiliki. 5 < X < 10 2 Cukup Sehat
Total piutang Semakin rendah dan kecil nilai rasio ini semakin baik dan menunjukkan 10 < X < 15 3 Kurang Sehat
kondisi yang baik. ≥ 15 4 Tidak Sehat
KINERJA KEUANGAN
Rasio pertumbuhan (Growth Ratio) merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan Koperasi
mempertahankan posisi ekonominya di tengah pertumbuhan perekonomian dan sektor usahanya.

PERTUMBUHA
N
Growth ratio (rasio pertumbuhan) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur persentase
pertumbuhan dari waktu ke waktu

Rasio pertumbuhan adalah rasio yang bertujuan untuk mengukur kemampuan koperasi dalam
mempertahankan kedudukannya

Jati diri koperasi meliputi pengertian, nilai-nilai, dan prinsip-prinsip koperasi, seperti dikehendaki oleh
anggota dan masyarakat koperasi yang mencerminkan ideologi koperasi, sedangkan ideologi koperasi
C.
merupakan bentuk keyakinan-keyakinan yang dibangun berdasarkan nilai-nilai dan prinsip
KESINAMBUNGAN
KEUANGAN
Di dalam koperasi terdapat nilai-nilai keutamaan seperti kekeluargaan, gotong royong dan kebersamaan,
kemandirian, dan solidaritas. segala usaha dan rencana untuk menyelenggarakan berangsur-angsur ekonomi
Indonesia berdasarkan koperasi.
JATIDIRI
KOPERASI Prinsip-prinsip koperasi tersebut adalah:
•Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
•Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
•Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing
anggota.
•Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
•Kemandirian.
•Pendidikan Perkoperasian
•Kerjasama Koperasi
KESINAMBUNGAN KEUANGAN

Rasio Pertumbuhan aset menunjukkan perbandingan antara Rasio (%) Nilai Kategori
≥10 1 Sehat
Pertumbuhan aset periode berjalan dengan periode sebelumnya.
7 ≤ X < 10 2 Cukup Sehat
Aset Pertumbuhan aset yang positif menunjukkan kemampuan yang 4≤ X < 7 3 Kurang Sehat
baik dalam mengelola sumber daya keuangan koperasi. <4 4 Tidak Sehat

Rasio ini menunjukkan kepercayaan anggota maupun non anggota Rasio (%) Nilai Kategori
terhadap koperasi. Semakin bertambahnya nilai dana yang diterima dari
tahun sebelumnya menggambarkan ketersedian dana yang lebih besar ≥10 1 Sehat
Pertumbuhan untuk dapat disalurkan dalam bentuk pembiayaan dan pembiayaan. Rasio
Dana diterima ini membandingkan nilai dana yang diterima tahun berjalan dengan dana 7 ≤ X < 10 2 Cukup Sehat
yang diterima tahun sebelumnya. Jika nilai pertumbuhan dana yang 4≤ X < 7 3 Kurang Sehat
diterima negatif menunjukkan bahwa terjadi penurunan terhadap
ketersediaan dana yang diterima tersebut. <4 4 Tidak Sehat
Rasio (%) Nilai Kategori
PERTUMBUHAN Rasio Pertumbuhan ekuitas mengukur perubahan dari ekuitas
≥10 1 Sehat
Pertumbuhan tahun berjalan dengan tahun sebelumnya. Semakin tinggi nilai 7 ≤ X < 10 2 Cukup Sehat
Ekuitas rasio ini semakin baik. Kategori optimal rasio pertumbuhan 4≤ X < 7 3 Kurang Sehat
ekuitas adalah sebesar 10%. <4 4 Tidak Sehat

Rasio ini merupakan rasio yang membandingkan antara hasil usaha bersih Rasio (%) Nilai Kategori
Pertumbuhan tahun tertentu dengan hasil usaha bersih tahun sebelumnya. Nilai yang ≥5 1 Sehat
Hasil Usaha tumbuh secara positif pada setiap tahunnya menunjukkan kondisi yang 3≤ X <5 2 Cukup Sehat
Bersih baik. Namun sebaliknya kondisi yang negatif menunjukkan kondisi yang 1≤ X < 3 3 Kurang Sehat
kurang baik. <1 4 Tidak Sehat

Rasio ini menunjukkan perbandingan antara pinjaman yang diberikan tahun Rasio (%) Nilai Kategori
Pertumbuhan berjalan dengan pinjaman yang diberikan pada tahun sebelumnya. ≥10 1 Sehat
Piutang dan Semakin tinggi nilai rasio ini semakin baik sebab menunjukkan potensi 7 ≤ X < 10 2 Cukup Sehat
Pembiayaan pinjaman yang tersalurkan semakin besar selama nilainya tumbuh posistif. 4≤ X < 7 3 Kurang Sehat
Namun jika nilai ini tumbuh dengan nilai negatif menunjukkan kondisi yang <4 4 Tidak Sehat
kurang baik.
KESINAMBUNGAN KEUANGAN

Rasio pendapatan utama terhadap total pendapatan merupakan rasio Rasio (%) Nilai Kategori
Pendapatan yang membandingkan antara pendapatan operasional utama dengan ≥ 85 1 Sehat
Utama terhadap total pendapatan. Semakin tinggi nilai ini semakin baik sebab sumber 60 < X < 85 2 Cukup Sehat
Total Pendapatan utama pendapatan adalah dari pinjaman yang diberikan kepada 35 < X < 60 3 Kurang Sehat
anggota. 0 < X < 35 4 Tidak Sehat

Members Share Capital effect menunjukkan perbandingan SHU Rasio (%) Nilai Kategori
SHU Bersih Bersih dengan simpanan pokok dan simpanan wajib. Rasio ini
terhadap menunjukan kontribusi modal yang berasal dari anggota ≥ 30 1 Sehat
Simpanan Pokok terhadap keuntungan. Selain itu, rasio ini menunjukan seberapa
dan Simpanan
20 < X < 30 2 Cukup Sehat
jauh tanggungan akhir yang dipikul oleh anggota ketika terjadi
Wajib risiko. Kategori Optimal rasio members share capital effect 10 < X < 20 3 Kurang Sehat
sebesar 30% 0 < X < 10 4 Tidak Sehat
JATIDIRI Rasio (%) Nilai Kategori
Partisipasi Rasio partisipasi simpanan anggota menunjukkan ≥ 75 1 Sehat
Simpanan tingkat keaktifan anggota dalam hal simpanan. Kategori 50 < X < 75 2 Cukup Sehat
Anggota 25 < X < 50 3 Kurang Sehat
optimal rasio partisipasi simpanan anggota sebesar 0 < X < 25 4 Tidak Sehat
75%
Rasio (%) Nilai Kategori
Rasio pelayanan anggota adalah perbandingkan antara dana
Tingkat ≥ 100 1 Sehat
yang disalurkan kepada anggota dibandingkan dengan dana 75 < X < 100 2 Cukup Sehat
Pelayanan
Anggota yang dihimpun dari anggota. Kategori optimal adalah sebesar 50 < X < 75 3 Kurang Sehat
100%. 0 < X < 50 4 Tidak Sehat

Rasio yang membandingkan biaya pembinaan, pendidikan dan pelatihan Rasio (%) Nilai Kategori
Biaya Pembinaan pengurus, pengawas dan anggota koperasi dengan SHU Bersih. Rasio ini ≥5 1 Sehat
terhadap SHU mengukur upaya dalam meningkatkan kapasitas koperasi untuk 3<X<5 2 Cukup Sehat
Bersih pembinaan, pendidikan dan pelatihan agar kompetensi dan kemampuan 1<X<3 3 Kurang Sehat
pengurus dan pengelola dapat memenuhi standar pelayanan. 0<X< 1 4 Tidak Sehat
PERMODALAN

Modal merupakan faktor yang amat penting bagi perkembangan dan kemajuan
koperasi sekaligus menjaga kepercayaan anggota. Setiap penciptaan aktiva,
disamping berpotensi menghasilkan keuntungan juga berpotensi menimbulkan
terjadinya risiko. Oleh karena itu modal juga harus dapat digunakan untuk menjaga
kemungkinan terjadinya risiko kerugian atas aktiva dan investasi pada aktiva,
terutama yang berasal dari dana-dana anggota atau pinjman. Peningkatan peran
aktiva sebagai penghasil keuntungan harus secara simultan dibarengi dengan
pertimbangan risiko yang mungkin timbul guna melindungi kepentingan para
pemilik dana. Jika koperai sudah beroperasi maka modal merupakan salah satu
faktor yang sangat penting bagi pengembangan usaha dan menampung risiko
PERMODALAN kerugian.

Modal didefinisikan sebagai sesuatu yang mewakili kepentingan pemilik dalam


suatu perusahaan. Berdasarkan nilai buku, modal didefinisikan sebagai kekayaan
bersih (net worth) yaitu selisis antara nilai buku dari aktiva dikurangi dengan nilai
buku dari kewajiban (liabilities). Pada Koperasi sumber perolehan modal bank dapat
diperoleh dari beberapa sumber. Modal koperasi diperoleh dari para anggota dan
juga modal luar dalam bentuk pinjaman. Anggota menempatkan simpanan pada
koperasi dengan harapan memperoleh hasil usaha
D. PERMODALAN
Kecukupan modal adalah suatu regulasi koperasi
KECUKUPAN yang menetapkan suatu kerangka kerja mengenai
PERMODALAN bagaimana koperasi harus menangani
permodalan mereka

D. PERMODALAN Kecukupan pengelolaan permodalan


menunjukkan kemampuan koperasi dalam
mengelola permodalannya baik menggunakan
KECUKUPAN modal internal dan modal eksternal, modal
PENGELOLAAN lembaga dalam memberikan nilai tambah bagi
PERMODALAN pertumbuhan asset koperasi, dengan
memperhatikan risiko dan keseimbangan
keuangan koperasi.
PERMODALAN
Rasio yang menunjukkan perbandingan antara ekuitas
dengan total aset. Penilaian rasio ekuitas terhadap
Rasio (%) Nilai Kategori
total aset dimaksudkan untuk mengukur kemampuan
ekuitas dalam mendukung pendanaan terhadap total > 30 1 Sehat
aset. Rasio ekuitas terhadap total aset menunjukkan
Ekuitas terhadap 20 < X < 30
kemampuan sumber dana internal yang berasal dari 2 Cukup Sehat
Total Aset simpanan pokok, simpanan wajib, modal penyetaraan,
modal/sumbangan/donasi, cadangan umum, cadangan 10 < X < 20 3
tujuan risiko, dan hasil usaha belum dibagi terhadap Kurang Sehat
total aset yang dimiliki KSP dan USP Koperasi pada 0 < X < 10 4
tahun tertentu. Tidak Sehat
KECUKUPAN
PERMODALAN
Rasio kecukupan modal yaitu perbandingan antara
modal tertimbang dengan aset tertimbang menurut Rasio (%) Nilai Kategori
risiko (ATMR) dikalikan dengan 100%. Modal
tertimbang adalah jumlah dari hasil kali setiap
komponen modal KSP dan USP Koperasi yang
terdapat pada neraca dengan bobot pengakuan risiko.
≥8 1 Sehat
Kecukupan Modal ATMR adalah jumlah dari hasil kali setiap komponen
aset KSP dan USP Koperasi yang terdapat pada 6≤ x<8 2 Cukup Sehat
neraca dengan bobot pengakuan risiko. Menghitung
nilai ATMR dilakukan dengan cara menjumlahkan hasil 4≤ x<6 3 Kurang Sehat
perkalian nilai nominal aset yang ada dalam neraca
dengan bobot risiko masing-masing komponen aset. <4 4 Tidak Sehat
EVALUASI KINERJA KEUANGAN

Rasio Modal pinjaman anggota terhadap total aset merupakan Rasio (%) Nilai Kategori
perbandingan antara simpanan atau tabungan sukarela, simpanan
Modal Pinjaman berjangka milik anggota yang dihimpun oleh KSP dan USP Koperasi > 30 1 Sehat
dengan total aset. Rasio ini menunjukkan kemampuan KSP dan USP 20 < X < 30
Anggota tehadap Koperasi dalam menghimpun dana luar yang bersumber dari anggota 2 Cukup Sehat
Total Aset untuk disalurkan kembali kepada anggota. Semakin baik rasio ini 10 < X < 20 3 Kurang Sehat
menunjukkan tingkat keaktifan anggota Koperasi dalam menyimpan
dana kepada Koperasi. 0 < X < 10 4 Tidak Sehat

Rasio Kewajiban jangka panjang terhadap ekuitas merupakan rasio Rasio (%) Nilai Kategori
yang mengukur perbandingan antara hutang jangka panjang terhadap
KECUKUPAN
modal sendiri (ekuitas). Rasio ini merupakan persentase sumber modal 1
PENGELOLAAN Kewajiban Jangka pinjaman non anggota/modal luar koperasi dalam jangka panjang
x < 100 Sehat
PERMODALAN Panjang terhadap terhadap modal sendiri KSPPS dan USPPS Koperasi. KSP dan USP 100 < X < 125 2 Cukup Sehat
Koperasi yang mempunyai kewajiban jangka panjang lebih tinggi
Ekuitas 125 < X < 150 3
dibandingkan ekuitas memiliki potensi risiko yang tinggi jika terjadi Kurang Sehat
kegagalan pembayaran atau pinjaman yang bermasalah dari pinjaman >150
yang disalurkan. 4 Tidak Sehat

Rasio Modal lembaga terhadap total aset merupakan rasio yang Rasio (%) Nilai Kategori
Modal Lembaga mengukur perbandingan antara modal lembaga dengan total aset. ≥ 10 1 Sehat
terhadap Total Modal lembaga terdiri dari cadangan umum, cadangan risiko dan 7 < X < 10 2 Cukup Sehat
Aset hibah. Semakin tinggi rasio ini maka memberikan dampak positif 4<X<7 3 Kurang Sehat
bagi permodalan. 0<X<4 4 Tidak Sehat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai