Anda di halaman 1dari 19

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Laporan keuangan adalah laporan pertanggungjawaban manajer atau pimpinan


perusahaan atas pengelolaan perusahaan yang dipercayakan kepadanya pihak pihak luar
perusahaan yaitu; pemilik perusahaan (pemegang saham), pemerintah (instansi pajak),
kreditor (bank atau lembaga keuangan) dan pihak lainnya yang berkepentingan.

Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan perubahan posisi
keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misal, sebagai laporan arus kas,
atau laporan arus dana), catatan juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan
dengan laporan tersebut, misal informasi keuangan segmen industri dan geografis serta
pengungkapan pengaruh perubahan harga.

Baridwan (2004:11) berpendapat bahwa ”laporan keuangan adalah ringkasan dari


suatu proses pencatatan yang merupakan ringkasan dari transaksi keuangan yang terjadi
selama tahun buku yang bersangkutan”.

Sedangkan Fahmi (2012:25) mengemukakan bahwa “laporan keuangan adalah hasil


proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data
keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan
data atau aktivitas tersebut”.

Kemudian menurut Sugiono dan Untung (2008:3) menyatakan bahwa “laporan


keuangan pada perusahaan merupakan hasil akhir dari kegiatan akuntansi (siklus akuntansi)
yang mencerminkan kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan”.

Dari pengertian diatas laporan keuangan dibuat sebagai bagian dari proses pelaporan
keuangan yang lengkap, dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang
dibebankan kepada manajemen.

Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal


10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha
yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Makalah ini disusun untuk membahas laporan keuangan di lembaga keuangan


terutama Bank, karena setiap perusahaan atau lembaga dapat mengevaluasi semua kegiatan
keuangan yang dilakukan dengan melihat dan menganalisis semua kegiatan keuangan yang
telah di lakukan.

Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memahami konsep dari laporan
keuangan Bank

b. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Laporan Keuangan?


2. Apa yang dimaksud dengan Laporan Neraca?
3. Apa yang dimaksud dengan Laporan Laba Rugi Bank?
4. Apa yang dimaksud dengan Laporan Kualitas Aktiva Produktif Bank?
5. Apa yang dimaksud dengan Laporan Komitmen dan Kontingensi Bank?

c. Tujuan

1. Mengetahui apa itu bank


2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Laporan Keuangan
3. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Laporan Neraca
4. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Laporan Laba Rugi Bank
5. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Laporan Kualitas Aktiva Produktif Bank
6. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Laporan Komitmen dan Kontingensi
Bank
BAB II PEMBAHASAN

A. Laporan Keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan

Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai “alat
penguji” dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan keuangan
tidak hanya sebagai alat penguji saja tetapi juga sebagai dasar untuk dapat menentukan
atau menilai posisi keuangan perusahaan tersebut, dimana dengan hasil analisa tersebut
pihak-pihak yang berkepentingan mengambil suatu keputusan.

2. Jenis Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan hasil tindakan pembuatan ringkasan data


keuangan perusahaan. Laporan keuangan disusun dan ditafsirkan untuk
kepentingan manajemen dan pihak lain yang menaruh perhatian atau mempunyai
kepentingan dengan data keuangan perusahaan.

Menurut PSAK (2007) No. 31, laporan keuangan bank terdiri atas:

a. Neraca

Bank menyajikan aktiva dan kewajiban dalam neraca berdasarkan


karakteristiknya dan disusun berdasarkan urutan likuiditasnya; urutan likuiditas
secara garis besar akan sama dengan urutan jatuh temponya. Pos lancar dan tidak
lancar tidak disajikan secara terpisah karena sebagian besar aktiva dan kewajiban
suatu bank dapat direalisasikan atau diselesaikan dalam waktu dekat.
b. Laporan Laba Rugi

Bank menyajikan laporan laba rugi dengan mengelompokkan pendapatan


dan beban menurut karakteristiknya dan disusun dalam bentuk berjenjang
(multiple step) yang menggambarkan pendapatan dan beban yang berasal dari
kegiatan operasional dan non operasional. Contohnya berikut

c. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas harus disusun berdasarkan kas selama periode laporan.
Kas dan setara kas terdiri atas kas, giro BI dan giro bank lain.

Contoh Laporan
d. Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan ekuitas menyajikan peningkatan dan penurunan aktiva


bersih atau kekayaan bank selama periode bersangkutan berdasarkan prinsip
pengukuran tertentu yang dianut dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan.

e. Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis. Setiap pos
dalam neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas yang perlu penjelasan harus
didukung dengan informasi yang dicantumkan dalam catatan atas laporan
keuangan.

Laporan neraca adalah laporan keuangan utama yang diterbitkan pada akhir
periode akuntansi yaitu per tanggal 31 Desember. Tanggal tersebut adalah syarat
minimal dan sifatnya formal berdasarkan suatu kewajiban perusahaan melaporkan
transaksi keuangan bukan berdasarkan kebutuhan.
Disisi lain masih banyak perusahaan yang membutuhkan waktu lama untuk
menerbitkan laporan neraca, sehingga setiap saat pimpinan perusahaan melihat laporan
posisi keuangan yang dilihatnya adalah informasi yang sudah basi. Sementara
pengguna Aplikasi Komputer akuntansi dapat menampilkan laporan neraca kapan saja.
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Laporan keuangan adalah laporan pertanggungjawaban manajer atau pimpinan


perusahaan atas pengelolaan perusahaan yang dipercayakan kepadanya pihak pihak
luar perusahaan yaitu; pemilik perusahaan (pemegang saham), pemerintah (instansi
pajak), kreditor (bank atau lembaga keuangan) dan pihak lainnya yang
berkepentingan.

1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Laporan Arus Kas
4. Laporan Perubahan Ekuitas
5. Catatan atas Laporan Keuangan

B. Saran
Dalam membuat laporan keuangan bank harus memenuhi PSAK. Sementara
data yang di ambil dari website milik Bank Indonesia hanya menyajikan neraca,
laporan laba rugi, laporan Kualitas Aktiva Produktif Bank,Laporan Komitmen dan
Kontingensi Bank sementara menurut PSAK harus ada laporan arus ka, perubahan
ekuitas dan catatan atas laporan keuangan itu sendiri. Jadi, kita harus membuat secara
manual 3 unsur tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

http://asepramlan.blogspot.co.id/2011/01/laporan-keuangan-bank.html

https://ferdinandwisnu.wordpress.com/2013/03/17/pengertian-jenis-jenis-fungsi-laporan-
keuangan-bank/

http://infodanpengertian.blogspot.co.id/2016/07/pengertian-laporan-keuangan-menurut.html

https://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan-keuangan/bank/umum-konvensional/Default.aspx
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen adalah cabang dari ilmu sosial. Semua ilmu dari cabang ilmu
sosial pasti mengalami perkembangan. Hal ini terjadi karena ilmu sosial bersifat
dinamis yaitu selalu mengikuti perkembangan zaman.

Ada pendapat yang menyatakan bahwa hari ini tak kan ada tanpa ada masa
lalu, maka dari itu apapun yang ada di dunia ini pasti memiliki sejarah termasuk
juga manajemen. Sebelum kita mempelajari manajemen alangkah baiknya kita
mempelajari sejarah perkembangan manajemen agar kita lebih senang dalam
mempelajari manajemen.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud manajemen?
2. Bagaimana proses sejarah manajemen?
3. Bagaimana perkembangan awal manajemen?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian manajemen.
2. Untuk mengetahui proses sejarah manajemen.
3. Untuk mengetahui perkembangan awal manajemen..
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang
memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki
definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya,
mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang
lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan
mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin
mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk
mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat
dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang
ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
B. Sejarah Manajemen

Beberapa orang melihat sejarah manajemen (dengan definisi) sebagai


konseptualisasi modern yang terlambat (dalam hal modernitas yang terlambat).
Dalam istilah tersebut manajemen tidak memiliki sejarah pra-modern, hanya
merupakan pertanda. Beberapa orang lainnya, mendeteksi aktivitas mirip-
manajemen di masa pra-modern akhir. Perkembangan pemikiran manajemen
pada pedagang-pedagang Sumeria dan pembangun piramid Mesir yaitu para
pemilik budak selama berabad-abad menghadapi permasalahan
eksploitasi/memotivasi budak yang bergantung namun terkadang suka melawan
(memaksa otoritas), namun banyak perusahaan pra-industri dengan skala mereka
yang kecil, tidak merasa terdorong untuk menghadapi permasalahan manajemen
secara sistematis. namun, inovasi seperti penyebaran sistem angka Hindu-Arab
(abad ke-5 hingga ke-15) dan kodifikasi kesekretariatan entri ganda (1494)
menyediakan perangkat untuk penilaian, perencanaan dan kendali manajemen.

Berikut berkembang manajemen

1. ABAD 19
Bidang pelajaran manajemen berkembang dari ekonomi dalam
abad 19. Pelaku Ekonomi klasik Adam Smith dan John Stuart Mill
memberikan teori teori pengaturan sumber daya, produksi dan
penetapan harga. Pada saat yang hampir bersamaan, penemu seperti
Eli Whitney, James Watt, dan Matthew Boulton mengembangkan
teknik produksi seperti Penetapan standar, prosedur kontrol kualitas,
akuntansi biaya, penukaran bahan, dan perencanaan kerja.
Pada pertengahan abad 19, Robert Owen, Henry Poor, dan M.
Laughlin dan lain-lain memperkenalkan elemen manusia dengan teori
pelatihan, motivasi, struktur organisasi dan kontrol pengembangan
pekerja.
Pada akhir abad 19, Pelaku ekonomi marginal Alfred Marshall
dan Leon Walras dan lainnya memperkenalkan lapisan baru yang
kompleks ke teori manajemen. Pada 1900an manajer mencoba
mengganti teori mereka secara keseleruhan berdasarkan sains.
2. ABAD 20
Teori pertama tentang manajemen yang lengkap muncul sekitar
tahun 1920. Orang seperti Henry Fayol dan Alexander Church
menjelaskan beberapa cabang dalam manajemen dan hubungan satu
sama lain.
Peter Drucker menulis salah satu buku paling awal tentang
manajemen terapan: “Konsep Korporasi” (Concept of the
Corporation), diterbitkan tahun 1946. Buku ini muncul atas ide
Alfred Sloan (chairman dari General Motors) yang menugaskan
penelitian tentang organisasi.
H. Dodge, Ronald Fisher, dan Thorton C Fry memperkenalkan
teknik statistika ke dalam manajemen. Pada tahun 1940an, Patrick
Blackett mengkombinasikan teori statistika dengan teori
mikroekonomi dan lahirlah ilmu riset operasi. Riset operasi, sering
dikenal dengan “Sains Manajemen”, mencoba pendekatan sains untuk
menyelesaikan masalah dalam manajemen, khususnya di bidang
logistik dan operasi.
Mendekati akhir abad 20, manajemen terdiri dari beberapa
bidang terpisah, termasuk:
a. Manajemen Sumber daya manusia
b. Manajemen operasi atau produksi
c. Manajemen strategi
d. Manajemen pemasaran
e. Manajemen keuangan
f. Manajemen informasi teknologi
C. Perkembangan Awal Teori Manajemen
Ada dua tokoh manajemen ,yang mengawali munculnya manajemen ilmiah,
yang akan dibahas disini, yaitu: Robert Owen dan Charles Babbage .

Robert Owen ( 1771-1858)

Pada permulaan tahun 1800 an Robert Owen, seorang manajer beberapa


pabrik pemintalan kapas di New Lanark Skotlandia. Menekankan penting unsur
manusia dalam produksi. Dia membuat perbaikan-perbaikan dalam kondisi kerja,
seperti pengurangan hari kerja standar,pembatasan anak-anak dibawah umur yang
bekerja, membagun perumahan yang lebih baik bagi karayawan dan
mengoperasikan toko perusahaan yang menjual barang barang dengan murah.

Table 2.1.: Sejarah Perkembangan Teori Manajemen

Periode Waktu Aliran Manajemen Kontributor

1870-1930 Manajemen Ilmiah Fedrick w taylor

Frank dan Lilian Gilbreth

Henry Gannt

Harington

Emerson

1900-1940 Teori Henti Fayol

Jame J Mooney

1930-1940 Hubungan manusiawi Hawthorne Studies

Eltion Mayo

Fritz Roenhlisberger
Hugo Monsterberg

1940- Sekarang Manajemen Modern Abraham Maslow Chris


Argyris, Douglas
Mcgregor, Edgar schien,
David Mcclelend, Robert
Blake dan Jane Mauton ,
Ernest Dale, Peter
Drucker dan sebagai nya,
serta ahli - ahli operation
research( Management
science)

D. Aliran Manajemen
1. Teori Manajemen Klasik
Pada permulaan tahun 1800 an Robert Owen, seorang manajer
beberapa pabrik pemintalan kapas di New Lanark Skotlandia, menekankan
pentingnya unsur manusia dalam produksi. Dia membuat perbaikan-
perbaikan dalam kondisi kerja, seperti pengurangan hari kerja standar,
pembatasan anak-anakdi bawah umur yang bekerja, membangun
perumahan yang lebih baik bagi karyawandan mengoperasikan toko
perusahaan yang menjual barang-barang dengan murah.Dia mengemukakan
bahwa melalui perbaikan kondisi karyawanlah yang akanmenaikan
produksi dan keuntungan (laba), dan investasi yang paling
menguntungkanadalah pada karyawan atau “vital machines”. Disamping itu
Owen mengembangkan sejumlah prosedur kerja yang juga memungkinkan
peningkatanproduktivitas. Charles Babbage (1792 – 1871). Charles
Babbage, seorang professor matematika dariInggris, mencurahkan banyak
waktunya untuk membuat operasi-operasi pabrik menjadi lebih efisien.
Babbage adalah penganjur pertama prinsip pembagian kerja melalui
spesialisasi. Setiap tenaga kerja harus diberi latihan keterampilan yang
sesuai dengan setiapoperasi pabrik.
2. Manajemen ilmiah
Manajemen Ilmiah mula-mula dikembangkan oleh Frederick Winslow
Taylor sekitar tahun 1900-an. Karena karyanya tersebut, Taylor disebut
sebagai “bapak manajemen Ilmiah”. Taylor telah memberikan prinsip-
prinsip dasar (filsafat) penerapan pendekatan ilmiah pada manajemen, dan
mengembangkan sejumlah teknik-tekniknya untuk mencapai efisiensi.
Kemudian pada tahun 1868–1924 dan 1878–1972 pasangan suami istri
Frank dan Lillian Gilberth memberikan kontributornya, Frank Gilberth,
seorang pelopor pengembangan studi gerak dan waktu, menciptakan
berbagai teknik manajemen yang diilhami Taylor. Sedangkan Lillian
Gilberth lebih tertarik pada aspek-aspek manusia dalam kerja, seperti
seleksi, penempatan dan latihan personalia. Dia mengemukakan gagasannya
dalam bukunya yang berjudul The Psychology of Management. Baginya,
manajemen ilmiah mempunyai satu tujuan akhir : membantupara karyawan
mencapai seluruh potensinya sebagai mahluk hidup. Pada tahun 1861 –
1919 Henry L. Gantt mengemukakan gagasan-gagasan:
a. Kerjasama yang saling menguntungkan antara tenaga kerja dan
manajemen,
b. Seleksi ilmiah tenaga kerja,
c. Sistem insentif (bonus) untukmerangsang produktivitas,
d. Penggunaan instruksi-instruksi kerja yang terperinci.
Tahun 1853–1931 Harrington Emerson datang dengan
mengemukakan 12 prinsip-prinsip efisiensi yang sangat terkenal.
3. Teori Organisasi Klasik
Henry Fayol seorang industrialis perancis (1841 –1925),
mengemukakan teori danteknik-teknik administrasi sebagai pedoman bagi
pengelolaan organisasi-organisasi yang kompleks dalam bukunya yang
terkenal, Administration Industrielle et Generale (Administrasi Industri dan
umum). Fayol membagi operasi-operasi perusahaan menjadi enam
kegiatan, yang semuanyasaling tergantung satu dengan yang lainnya.
Kegiatan-kegiatan tersebut adalah :
a. teknik – produksi dan manufacturing produk,
b. komersial–pembelian bahan bakudan penjualan produk,
c. keuangan (finansial)-perolehan dan penggunaan modal,
d. keamanan –perlindungan karyawan dan kekayaan,
e. akuntansi–pelaporan danpencatatan biaya, laba dan hutang,
pembuatan neraca, dan pengumpulan datastatistic,
f. manajerial.
4. Aliran Hubungan Manusiawi
Aliran hubungan manusiawi (perilaku manusia atau neoklasik) muncul
karena ketidakpuasan bahwa yang dikemukakan pendekatan klasik tidak
sepenuhnya menghasilkan efisiensi produksi dan keharmonisan kerja. Beberapa
ahli mencoba melengkapi teoriorganisasi klasik dengan pandangan sosiologi dan
psikologi. Hugo Munsterberg (1863 –1916) dan Mayo (1880 –1949) merupakan
dua tokoh yang memberikan kontributornya dalam aliran ini.

5. Aliran Manajemen Modern


Masa manajemen modern berkembang melalui dua jalur yang berbeda.
Jalurpertama merupakan pengembangan dari aliran hubungan manusiawi yang
dikenalsebagai perilaku organisasi, dan yang lain di bangun atas dasar
manajemen ilmiah,dikenal dengan aliran kuantitatif.
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Atas dasar uraian makalah di atas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya
manajemen dapat didefinisikan sebagai sebagai bekerja dengan orang-orang untuk
menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan
pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
penyusunan personalia atau kepegawaian (staffing), pengarahan dan kepimimpinan
(leading) dan pengawasan (controlling). Adanya berbagai aliran manajemen di
antaranya teori manajemen klasik, manajemen ilmiah, teori organisasi klasik, aliran
hubungan manusiawi, dan aliran manajemen modern.
B. Saran
Akhirnya makalah yang berjudul “Sejarah atau Perkembangan Teori Manajemen”
dapat penulis selesaikan. Penulis menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk
itu penulis berharap saran dari berbagai pihak:

1. Dari pihak dosen, penulis mengharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan
makalah.
2. Untuk para mahasiswa, penulis mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat dan
berguna sebagai pelengkap belajar. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran
demi hasil makalah yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.dizhakatraSEJARAHPERKEMBANGANMANAJEMEN.com

http://www.PengantarManajemen.com

http://www.scribd.com/doc/4994224/pengertian-manajemen

http://SejarahmanajemenALLMANAGEMENTINSIGHTCATATANPERKULIAHAN.com

Anda mungkin juga menyukai