Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laporan keuangan adalah laporan pertanggungjawaban manajer atau


pimpinan perusahaan atas pengelolaan perusahaan yang dipercayakan
kepadanya pihak pihak luar perusahaan yaitu; pemilik perusahaan (pemegang
saham), pemerintah (instansi pajak), kreditor (bank atau lembaga keuangan) dan
pihak lainnya yang berkepentingan.

Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan


perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti
misal, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan juga termasuk
skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misal
informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan
pengaruh perubahan harga.

Baridwan (2004:11) berpendapat bahwa ”laporan keuangan adalah


ringkasan dari suatu proses pencatatan yang merupakan ringkasan dari
transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan”.

Sedangkan Fahmi (2012:25) mengemukakan bahwa “laporan keuangan


adalah hasil proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk
berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan
pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas tersebut”.

Kemudian menurut Sugiono dan Untung (2008:3) menyatakan bahwa


“laporan keuangan pada perusahaan merupakan hasil akhir dari kegiatan
akuntansi (siklus akuntansi) yang mencerminkan kondisi keuangan dan hasil
operasi perusahaan”.

Dari pengertian diatas laporan keuangan dibuat sebagai bagian dari


proses pelaporan keuangan yang lengkap, dengan tujuan untuk
mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepada manajemen.

Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun


1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan
bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak.

Makalah ini disusun untuk membahas laporan keuangan di lembaga


keuangan terutama Bank, karena setiap perusahaan atau lembaga dapat
mengevaluasi semua kegiatan keuangan yang dilakukan dengan melihat dan
menganalisis semua kegiatan keuangan yang telah di lakukan.

AKUNTANSI PERBANKAN : LAPORAN KEUANGAN BANK 1


Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memahami konsep
dari laporan keuangan Bank

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu bank?


2. Apa yang dimaksud dengan Laporan Keuangan?
3. Apa yang dimaksud dengan Laporan Neraca?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui apa itu bank


2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Laporan Keuangan
3. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Laporan Neraca

AKUNTANSI PERBANKAN : LAPORAN KEUANGAN BANK 2


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Bank

a. Pengertian Bank

Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan


dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan
menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote.

Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat penukaran
uang. Sedangkan menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor
10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud
dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat banyak.

Menurut pasal 1 Undang - Undang No. 4 Tahun 2003 tentang Perbankan,


Bank adalah Bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang
dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

b. Jenis Bank

Berdasarkan pasal 5 Undang – Undang No. 10 Tahun 1998 tentang


Perubahan Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, terdapat dua
jenis bank berdasarkan undang-undang, yaitu:

1. Bank umum adalah : Bank yang dalam pengumpulan dananya


terutama menerima simpanan dalam bentuk giro dan deposito dalam
usahanya terutama dalam memberikan kredit jangka pendek.
2. Bank Perkreditan Rakya adalah : Bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang
dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.

c. Fungsi Pokok Bank

Bank sebagai lembaga perantara keuangan memberikan jasa - jasa


keuangan baik kepada pihak yang membutuhkan dana dan pihak yang memiliki
dana bank - bank melakukan beberapa fungsi dasar sementara tetap
menjalankan kegiatan rutinnya di bidang keuangan.

AKUNTANSI PERBANKAN : LAPORAN KEUANGAN BANK 3


Fungsi dasar dan bank dapat dilihat dan keterangan berikut. Bank
memiliki fungsi pokok sebagai berikut ( Dahlan Siamat 2001 : 88) :

1. Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam


kegiatan ekonomi.
2. Menciptakan uang.
3. Menghimpun dana dan menyalurkan kepada masyarakat.
4. Menawarkan jasa - jasa keuangan lain.
5. Menyediakan fasilitas untuk perdagangan intemasional
6. Menyediakan pelayanan penyimpanan untuk barang - barang berharga.
7. Menyediakan jasa - jasa pengelolaan dana.

2.2 Laporan Keuangan

a. Pengertian Laporan Keuangan

Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai


“alat penguji” dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya
laporan keuangan tidak hanya sebagai alat penguji saja tetapi juga sebagai dasar
untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan tersebut,
dimana dengan hasil analisa tersebut pihak-pihak yang berkepentingan
mengambil suatu keputusan.

Menurut Sofyan Syafri Harahap (2007 : 19) laporan keuangan dalam suatu
perusahaan sebenarnya merupakan output dari proses atau siklus akuntansi
dalam suatu kesatuan akuntansi usaha, dimana proses akuntansi meliputi
kegiatan-kegiatan :

 Mengumpulkan bukti-bukti transaksi


 Mencatat transaksi dalam jurnal
 Memposting dalam buku besar dan membuat kertas kerja
 Menyusun laporan keuangan

Menurut Munawir (2001 : 2), laporan keuangan adalah hasil dari proses
akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data
keuangan atau aktifitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan dengan data atau aktifitas perusahaan tersebut”

b. Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 , Tujuan


laporan keuangan adalah sebagai berikut :

1. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang


menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan

AKUNTANSI PERBANKAN : LAPORAN KEUANGAN BANK 4


suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi.
2. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan
bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan
tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai
dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum
menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu dan tidak
diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.

Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan


manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber
daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin menilai apa yang telah
dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka
dapat membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini mungkin mencakup,
misalnya keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam
perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti
manajemen.

c. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

Karakteristik kualitatif laporan keuangan menurut PSAK (2007)


merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna
bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu:

1. Dapat dipahami.

Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah


kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai.

2. Relevan Agar bermanfaat,

Informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses


pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat
mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka
mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan atau
mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu.

3. Keandalan

Agar bermanfaat, informasi juga harus andal (reliable). Informasi memiliki


kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material
dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur dari
seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.

AKUNTANSI PERBANKAN : LAPORAN KEUANGAN BANK 5


4. Dapat dibandingkan

Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan antar


periode untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja
keuangan. Pemakai juga harus dapat membandingkan laporan keuangan antar
perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi
keuangan secara relatif.

d. Keterbatasan Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan produk akhir dari proses akuntansi yang


mempunyai beberapa keterbatasan. Keterbatasan yang dimiliki laporan
keuangan ini bertujuan agar dalam membaca laporan keuangan tidak
menimbulkan salah tafsir.

Menurut Jumingan (2005 : 10) empat keterbatasan laporan keuangan


adalah :

1. Laporan keuangan pada dasarnya merupakan laporan intern report,


bukan merupakan laporan final karena laba rugi riil/final hanya dapat
ditentukan bila perusahaan dijual atau dilikuidasi. Karena alasan
tersebut laporan keuangan perlu disusun untuk periode waktu tertentu.
2. Laporan keuangan ditunjukkan dalam jumlah rupiah yang tampaknya
pasti. Sebenarnya jumlah rupiah ini dapat saja berbeda bila dipergunakan
standar lain karena adanya lebih dari satu standar yang diperkenankan.
3. Neraca dan laporan laba rugi mencerminkan transaksi-transaksi
keuangan dari waktu ke waktu.

Laporan keuangan tidak memberikan gambaran yang lengkap mengenai


keadaan perusahaan. Laporan keuangan tidak mencerminkan semua faktor yang
mempengaruhi kondisi keuangan dan hasil usaha karena tidak semua faktor
dapat diukur dalam satuan uang.

e. Jenis Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan hasil tindakan pembuatan ringkasan data


keuangan perusahaan. Laporan keuangan disusun dan ditafsirkan untuk
kepentingan manajemen dan pihak lain yang menaruh perhatian atau
mempunyai kepentingan dengan data keuangan perusahaan.

Menurut PSAK (2007) No. 31, laporan keuangan bank terdiri atas:

1. Neraca

Bank menyajikan aktiva dan kewajiban dalam neraca berdasarkan


karakteristiknya dan disusun berdasarkan urutan likuiditasnya; urutan
likuiditas secara garis besar akan sama dengan urutan jatuh temponya. Pos

AKUNTANSI PERBANKAN : LAPORAN KEUANGAN BANK 6


lancar dan tidak lancar tidak disajikan secara terpisah karena sebagian besar
aktiva dan kewajiban suatu bank dapat direalisasikan atau diselesaikan dalam
waktu dekat.

2. Laporan Laba Rugi

Bank menyajikan laporan laba rugi dengan mengelompokkan pendapatan


dan beban menurut karakteristiknya dan disusun dalam bentuk berjenjang
(multiple step) yang menggambarkan pendapatan dan beban yang berasal dari
kegiatan operasional dan non operasional

3. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas harus disusun berdasarkan kas selama periode laporan.
Kas dan setara kas terdiri atas kas, giro BI dan giro bank lain.

4. Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan ekuitas menyajikan peningkatan dan penurunan


aktiva bersih atau kekayaan bank selama periode bersangkutan berdasarkan
prinsip pengukuran tertentu yang dianut dan harus diungkapkan dalam laporan
keuangan.

5. Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis. Setiap


pos dalam neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas yang perlu penjelasan
harus didukung dengan informasi yang dicantumkan dalam catatan atas laporan
keuangan.

2.3 Laporan Neraca

a. Pengertian Laporan Neraca

Laporan neraca adalah laporan keuangan utama yang diterbitkan pada


akhir periode akuntansi yaitu per tanggal 31 Desember. Tanggal tersebut adalah
syarat minimal dan sifatnya formal berdasarkan suatu kewajiban perusahaan
melaporkan transaksi keuangan bukan berdasarkan kebutuhan.

Disisi lain masih banyak perusahaan yang membutuhkan waktu lama


untuk menerbitkan laporan neraca, sehingga setiap saat pimpinan perusahaan
melihat laporan posisi keuangan yang dilihatnya adalah informasi yang sudah
basi. Sementara pengguna Aplikasi Komputer akuntansi dapat menampilkan
laporan neraca kapan saja.

AKUNTANSI PERBANKAN : LAPORAN KEUANGAN BANK 7


Dalam menyusun neraca pada akuntansi manual terlebih dahulu dibuat
jurnal setiap transaksi keuangan. Terus dibuat Neraca saldo dengan menghitung
jumlah saldo setiap rekening neraca & laba rugi selama satu periode akuntansi
dan hasilnya dimasukkan ke kertas kerja (neraca lajur). Berdasarkan fakta atau
hal tertentu di buat ayat penyesuaian sehingga didapat neraca saldo yang
disesuaikan. Kolom berikutnya ikhtisar pabrikasi, rugi laba untuk merangkum
biaya dan rugi laba kolom terakhir adalah neraca akhir.

b. Pos pos Neraca

Menurut Jumingan (2005 : 13) unsur-unsur yang berkaitan secara


langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva, utang dan modal
sendiri. Pos-pos ini didefinisikan sebagai berikut :

a. Aktiva

Aktiva merupakan bentuk dari penanaman modal perusahaan. Bentuknya


dapat berupa harta kekayaan atau hak atas kekayaan atau jasa yang dimiliki
oleh perusahaan yang bersangkutan. Harta kekayaan tersebut harus dinyatakan
dengan jelas, diukur dalam satuan uang dan diurutkan berdasarkan lamanya
waktu atau kecepatannya berubah kembali menjadi uang kas.

b. Utang

Utang menunjukkan sumber modal yang berasal dari kreditur. Dalam


jangka waktu tertentu pihak perusahaan wajib membayar kembali atau wajib
memenuhi tagihan yang berasal dari pihak luar tersebut. Pemenuhan kewajiban
ini dapat berupa pembayaran uang, penyerahan barang atau jasa kepada pihak
yang telah memberikan pinjaman kepada perusahaan.

c. Modal Sendiri

Modal sendiri merupakan sumber modal yang berasal dari pemilik


perusahaan. Dalam catatan akuntansi modal sendiri ditentukan dengan
mengurangkan modal pinjaman dari jumlah keseluruhan modal yang
ditanamkan dalam aktiva.

c. Tabel Pos pos Neraca Menurut Bank Indonesia

Aktiva Pasiva
1. Kas 1) Giro
2. Giro Bank Indonesia 2) Call Money
3. Tagihan pada Bank lain : 3) Tabungan
a) Giro 4) Deposito berjangka

AKUNTANSI PERBANKAN : LAPORAN KEUANGAN BANK 8


b) Call Money 5) Kewajiban Lainnya
4. Kredit yang diberikan 6) Surat berharga
5. Surat Berharga dan Tagihan 7) Pinjaman Diterima
6. Penyertaan a) Bank Indonesia
Cadangan Aktiva yang
b) Subordinasi
diklasifikasikan
8. Aktiva Tetap 8) Rupa Rupa Pasiva
9. Rupa rupa Aktiva 9) Modal
a. Modal Disetor
b. Agio Saham
c. Cadangan
d. Laba Ditahan
10Laba /Rugi Tahun Berjalan

2.4 Neraca Bank

Neraca Bank adalah ikhtisar yang menggambarkan posisi harta,


kewajiban, dan modal sendiri suatu badan usaha pada saat tertentu. Disebut
neraca karena kenyataannya terjadi keseimbangan antara harta di satu pihak
dengan kewajiban dan modal di pihak lain (balance sheet). Defini lain dari neraca
bank yaitu laporan secara systematis yang menggambarkan posisi keuangan dari
suatu perusahaan meliputi Assets (harta), Liabilities (hutang) dan Capital
(modal).
Neraca umumnya dibuat pada akhir periode akuntansi (akhir tahun) dan
akhir periode (bulanan) dan dalam system akuntansi komputer neraca dapat
dususun setiap saat bila diperlukan dan metode akuntansi perpetual
memungkinkan neraca dapat divisual setiap saat.

Isi/ elemen neraca bank terdiri dari :

1. Asset :
Kekayaan atau sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan dan
diharapkan akan memberikan manfaat dimasa yang akan datang. Jenis –
jenis asset yaitu :
a. Asset lancer : Uang tunai dan saldo rekening giro di bank serta
kekayaan-kekayaan lain yang bisa dicairkan menjadi uang tunai,
dijual maupun dipakai habis dalam operasi perusahaan, dalam
jangka pendek (satu tahun atau satu siklus operasi normal
perusahaan). Yang termasuk aset lancar: Kas (saldo uang tunai
pada tanggal neraca), Bank (saldo rekening giro di bank pada
tanggal neraca), Surat berharga jangka pendek, Piutang,
Persediaan (barang berwujud yang tersedia untuk dijual, di
produksi atau masih dalam proses), Beban dibayar dimuka.
b. Investasi jangka panjang (long term investment) : Terdiri dari aset
berjangka panjang (tidak untuk dicairkan dalam waktu satu tahun
atau kurang) yang diinvestasikan bukan untuk menunjang kegiatan
operasi pokok perusahaan. Misalnya: penyertaan pada perusahaan
AKUNTANSI PERBANKAN : LAPORAN KEUANGAN BANK 9
dalam bentuk saham, obligasi atau surat berharga, dana untuk
tujuan-tujuan khusus (dana untuk pelunasan hutang jangka
panjang), tanah yang dipakai untuk lokasi usaha.
c. Aset Tetap (Fixed Asset) : Aset berwujud yang digunakan untuk
operasi normal perusahaan, mempunyai umur ekonomis lebih dari
satu tahun atau satu siklus operasi normal dan tidak dimaksudkan
untuk dijual sebagai barang dagangan. Misalnya: tanah untuk
lokasi baru, gedung, mesin-mesin dan peralatan produksi, peralatan
kantor, kendaraan.
d. Aset Tak Berwujud (Intangible Asset) : Terdiri hak-hak istimewa
atau posisi yang menguntungkan perusahaan dalam memperoleh
pendapatan, Misal: hak paten, hak cipta, franchise, merk dagang
atau logo dan goodwill.
e. Aset lain-lain (Other Asset) : Untuk menampung aset yang tidak
bisa digolongkan sebagai aset lancar, investasi jangka panjang, aset
tetap dan aset tetap tak berwujud. Misalnya; mesin yang tidak
dipakai dalam operasi.

2. Kewajiban, dapat digolongkan menjadi :


a. Kewajiban Lancar (current liabilities) : Kewajiban lancara meliputi
kewajiban yang harus diselesaikan dalam jangka pendek atau
jangka satu tahun atau jangka satu siklus operasi normal
perusahaan. Misalnya: hutang usaha, beban yang harus masih
dibayar, pendapatan yang diterima dimuka, utang pajak, utang
bunga.
b. Kewajiban Jangka Panjang (long – term debts) : Kewajiban jangka
panjang adalah kewajiban yang jatuh temponya melebihi satu
periode akuntansi atau lebih dari satu tahun. Misalnya: utang
hipotik, utang obligasi.
c. Kewajiban lain-lain : Adalah kewajiban yang tidak bisa digolongkan
ke kewajiban lancer dan kewajiban jangka panjang.

3. Ekuitas :
Menunjukkan hak milik para pemilik aset perusahaan yang diukur atau
ditentukan besarnya dengan menghitung selisih antara aset dan
kewajiban. Jenis ekuitas berdasarkan bentuk perusahaan :
 Perusahaan perorangan
 Perusahaan persekutuan
 Perusahaan perseroan

Kelompok Ekuitas:
 Modal saham
 Agio/disagio saham
 Cadangan-cadangan Saldo laba

AKUNTANSI PERBANKAN : LAPORAN KEUANGAN BANK 10


2.5 Contoh Neraca Bank

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN


PT BANK MEGA Tbk.
Tanggal : 31 Maret 2018
(dalam jutaan rupiah)
BANK
No. POS – POS
31 – Mar – 18
ASET
1 Kas 848,206
2 Penempatan pada Bank Indonesia 5,779,189
3 Penempatan pada bank lain 969,421
4 Tagihan Spot dan derivative 21,601
5 Surat Berharga 29,570,465
a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi 235,370
b. Tersedia untuk dijual 24,927,111
c. Dimiliki hingga jatuh tempo 4,407,984
d. Pinjaman yang diberikan dan piutang -
6 Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) 814,330
7 Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual
1,953,852
kembali (reverse repo)
8 Tagihan akseptasi 619,769
9 Kredit 36,429,309
a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi -
b. Tersedia untuk dijual -
c. Dimiliki hingga jatuh tempo -
d. Pinjaman yang diberikan dan piutang 36,429,309
10 Pembiayaan syariah 1) -
11 Penyertaan 695
12 Cadangan kerugian penurunan nilai asset keuangan -/- (453,023)
a. Surat berharga -
b. Kredit (453,023)
c. Lainya -
13 Aset tidak berwujud 217,154
Akumulasi amortisasi aset tidak berwujud -/- (185,592)
14 Aset tetap dan inventaris 6,727,773
Akumulasi penyusutan asset tetap dan inventaris -/- (1,275,745)
15 Aset non produktif 640,419
a. Properti terbengkalai -
b. Aset yag diambil alih 640,419
c. Rekening tunda -
d. Aset antar kantor 2) -
i. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia -
ii. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia -
16 Cadangan kerugian penurunan nilai asset non keuangan -/- (1,235)
17 Sewa pembiayaan 1) -
18 Aset pajak tangguhan 20,662
19 Aset lainnya 1,445,009
TOTAL ASET 84,142,259

AKUNTANSI PERBANKAN : LAPORAN KEUANGAN BANK 11


BANK
No. POS – POS
31 – Mar – 18
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
1 Giro 7,626,433
2 Tabungan 11,235,567
3 Simpanan berjangka 41,197,732
4 Dana investasi revenue sharing 1) -
5 Pinjaman dari Bank Indonesia -
6 Pinjaman dari bank lain 8,590,242
7 Liabilitas spot dan derivative 18,059
8 Utang atas surat berharga yang dijual dengan janji dibeli
829,553
kembali (repo)
9 Utang akseptasi 619,769
10 Surat berharga yang diterbitkan -
11 Pinjaman yang diterima -
12 Setoran jaminan 44,504
13 Liabilitas antar kantor 2) -
a. Melakukan kegiatan operasioanl di Indonesia -
b. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia -
14 Liabilitas pajak tangguhan -
15 Liabilitas lainnya 1,305,623
16 Dana investasi profit sharing 1) -
TOTAL LIABILITAS 71,467,482

EKUITAS
17 Modal disetor 3,481,888
a. Modal dasar 13,500,000
b. Modal yang belum disetor -/- (10,018,112)
c. Saham yang dibeli kembali (treasury stock) -/- -
18 Tambahan modal disetor 2,048,761
a. Agio 2,048,761
b. Disagio -
c. Modal sumbangan -
d. Dana setoran modal -
e. Lainnya -
19 Pendapatan (kerugian) komprehensif lain 3,645,464
a. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan
-
dalam mata uang asing
b. Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai asset
102,072
keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual
c. Bagian efektif lindung nilai arus kas -
d. Keuntungan (kerugian) revaluasi asset tetap 3,481,508
e. Bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas
-
asosiasi
f. Keuntungan (kerugian) actuarial program imbalan
61,884
pasti
g. Pajak penghasilan terkait denga penghasilan
-
komprehensif lain
AKUNTANSI PERBANKAN : LAPORAN KEUANGAN BANK 12
h. Lainnya -
20 Selisih kuasi reorganisasi 3) -
21 Selisih restrukturisasi entitas sepengendali -
22 Ekuitas lainnya -
23 Cadangan 1,496
a. Cadangan umum 1,496
b. Cadangan tujuan -
24 Laba/rugi 3,497,168
a. Tahun – tahun lalu 3,161,036
b. Tahun berjalan 336,132
TOTAL EKUITAS 12,674,777

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 84,142,259

AKUNTANSI PERBANKAN : LAPORAN KEUANGAN BANK 13


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Laporan keuangan adalah laporan pertanggungjawaban manajer atau


pimpinan perusahaan atas pengelolaan perusahaan yang dipercayakan
kepadanya pihak pihak luar perusahaan yaitu; pemilik perusahaan (pemegang
saham), pemerintah (instansi pajak), kreditor (bank atau lembaga keuangan) dan
pihak lainnya yang berkepentingan. Laporan keuangan terdiri dari Neraca,
Laporan Laba Rugi, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas, dan
Catatan atas Laporan Keuangan

Neraca Bank adalah ikhtisar yang menggambarkan posisi harta,


kewajiban, dan modal sendiri suatu badan usaha pada saat tertentu. Disebut
neraca karena kenyataannya terjadi keseimbangan antara harta di satu pihak
dengan kewajiban dan modal di pihak lain (balance sheet).

Isi/ elemen neraca bank terdiri dari :


1. Kelompok Aset:
 Aset Lancar
 Investasi jangka panjang
 Aset tetap Aset yang tidak berwujud
 Aset lain-lain
2. Kelompok Kewajiban:
 Kewajiban lancar
 Kewajiban jangka panjang
 Kewajiban lain-lain
3. Kelompok Ekuitas:
 Modal saham
 Agio/disagio saham
 Cadangan-cadangan Saldo laba

AKUNTANSI PERBANKAN : LAPORAN KEUANGAN BANK 14


DAFTAR PUSTAKA

http://andreyanto-gunadarma.blogspot.com/2013/03/pengenalan-laporan-
keuangan-perbankan.html
https://www.bankmega.com/file/laporan%20keuangan%20bulanan/2018/Maret/L
aporan_Publikasi_Bulanan_Maret_2018.pdf
http://asepramlan.blogspot.co.id/2011/01/laporan-keuangan-bank.html
https://ferdinandwisnu.wordpress.com/2013/03/17/pengertian-jenis-jenis-fungsi-
laporan-keuangan-bank/
http://infodanpengertian.blogspot.co.id/2016/07/pengertian-laporan-keuangan-
menurut.html

AKUNTANSI PERBANKAN : LAPORAN KEUANGAN BANK 15


AKUNTANSI PERBANKAN : LAPORAN KEUANGAN BANK 16

Anda mungkin juga menyukai