Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang
berkaiatan dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian,
sehingga banyak orang yang bekerja tetap sesuai. Tetapi dengan keahlian saja yang
diperoleh dari pendidikan kejuruan, juga belum cukup disebut profesi. Tetapi perlu
penguasaan teori sistematis yang mendasari praktek pelaksanaan, dan hubungan
antara teori dan penerapan dalam praktek. Kita tidak hanya mengenal istilah profesi
untuk bidang-bidang pekerjaan seperti kedokteran, guru, militer, pengacar, dan
semacamnya, tetapi meluas sampai mencakup pula bidang seperti manager,
wartawan, pelukus, penyanyi, artis, sekretaris dan sebagainya. Seseorang yang
memakai suatu profesi tertentu, disebut professional. Walaupun begitu, istilah
professional juga digunakan untuk suatu aktivitas yang menerima bayaran, sebagai
lawan kata dari amatir. Menjadi professional dalam suatu profesi adalah tuntutan yang
akhirnya mampu meningkatkan kualitas keprofesian yang kita miliki.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan yang dikemukakan diatas, maka disini penulis mencoba


dan berusaha untuk merumuskan masalah di dalam penulisan makalah ini sebagai
berikut:
1. Apa pengertian profesi dan lingkup etika?
2. Apa pengertian etika profesi?
3. Bagaimana peranan dan prinsip etika profesi?
4. Bagaimana kode etik profesi dan standar profesi?
5. Apa pengertian profesionalisme?

1.3. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengertian profesi dan lingkup etika.


2. Untuk mengetahui pengertian etika profesi.

1
3. Untuk mengetahui bagaimana peranan dan prinsip etika profesi.
4. Untuk mengetahui bagaimana kode etik profesi dan standar profesi.
5. Untuk mengetahui pengertian profesionalisme.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Profesi

Profesi berasal dari bahasa latin “Proffesio” yang mempunyai dua pengertian
yaitu janji/ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat dalam pengertian yang lebih luas
menjadi kegiatan “apa saja” dan “siapa saja” untuk memperoleh nafkah yang dilakukan
dengan suatu keahlian tertentu. Sedangkan dalam arti sempit profesi berarti kegiatan
yang dijalankan berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus dituntut daripadanya
pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik. Profesi merupakan kelompok lapangan
kerja yang khusus melaksanakan kegiatan yang memerlukan ketrampilan dan keahlian
tinggi guna memenuhi kebutuhan yang rumit dari manusia, di dalamnya pemakaian
dengan cara yang benar akan ketrampilan dan keahlian tinggi, hanya dapat dicapai
dengan dimilikinya penguasaan pengetahuan dengan ruang lingkup yang luas,
mencakup sifat manusia, kecenderungan sejarah dan lingkungan hidupnya serta
adanya disiplin etika yang dikembangkan dan diterapkan oleh kelompok anggota yang
menyandang profesi tersebut.
Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses
sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah
pada bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer, teknik desainer, tenaga pendidik.
Pengertian profesi menurut para ahli :
1. Peter Jarvis (1983) :
Profesi merupakan suatu pekerjaan yang didasarkan pada studi intelektual dan
latihaan yang khusus, tujuannya ialah untuk menyediakan pelayanan ketrampilan
terhadap yang lain dengan bayaran maupun upah tertentu.
2. Dedi Supriyadi (1998) :
Profesi merupakan pekerjaan atau jabatan yang menuntut suatu keahlian,
tanggung jawab serta kesetiaan terhadap profesi.
3. Schein, E.H (1962) :
Profesi adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu set
norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di masyarakat
4. Hughes, E.C (1963) :

3
Perofesi menyatakan bahwa ia mengetahui lebih baik dari kliennya tentang apa
yang diderita atau terjadi pada kliennya
5. Daniel Bell (1973) :
Profesi adalah aktivitas intelektual yang dipelajari termasuk pelatihan yang
diselenggarakan secara formal ataupun tidak formal dan memperoleh sertifikat
yang dikeluarkan oleh sekelompok / badan yang bertanggung jawab pada keilmuan
tersebut dalam melayani masyarakat, menggunakan etika layanan profesi dengan
mengimplikasikan kompetensi mencetuskan ide, kewenangan ketrampilan teknis
dan moral serta bahwa perawat mengasumsikan adanya tingkatan dalam
masyarakat.
6. Paul F. Comenisch (1983) :
Profesi adalah “komunitas moral” yang memiliki cita-cita dan nilai bersama.
7. Kamus Besar Bahasa Indonesia :
Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (ketrampilan,
kejuruan, dan sebagainya) tertentu.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat diartikan bahwa profesi
merupakan suatu pekerjaan, jabatan yang menuntut suatu keahlian , yang didapat
melalui pendidikan serta latiahan tertentu, menuntut persyaratan khusus , memiliki
tanggung jawab serta kode etik tertentu.

2.2. Pengertian Etika dan Lingkup Etika

Etika merupakan istilah yang berasal dari bahasa Yunani ethos yang berarti: adat
istiadat sebagai cabang dari filsafat, maka etika berangkat dari kesimpulan logis dan
rasio guna untuk menetapkan ukuran yang sama dan disepakati mengenai sesuatu
perbuatan, apakah perbuatan itu baik atau buruk, benar atau salah dan pantas atau
tidak pantas untuk dikerjakan. Etika dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari
segala soal kebaikan (dan keburukan) didalam hidup manusia semuanya, teristimewa
yang mengenal gerak-gerik fikiran dan rasayang dapat merupakan pertimbangan dan
perasaan, sampai mengenal tujuannya yang dapatmerupakan perbuatan
Ruang lingkup etika sangat luas sehingga terbagi atau terpecah menjadi
beberapa bagian atau bidang atau bidang seperti :
1. Etika terhadap sesama
2. Etika keluarga
3. Etika Profesi

4
4. Etika Politik
5. Etika Lingkungan
6. Etika Ideologi

2.3. Pengertian Etika Profesi

Etika profesi berasal terdiri atas “etika” dan “profesi”.Istilah Etika berasal dari
bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata ‘etika’ yaitu ethos sedangkan bentuk
jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak arti yaitu : tempat tinggal yang biasa,
padang rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak,watak, perasaan, sikap, cara
berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan.
Menurut Brooks (2007), etika adalah cabang dari filsafat yang menyelidiki
penilaian normative tentang apakah perilaku ini benar atau apa yang seharusnya
dilakukan. Kebutuhan akan etika muncul dari keinginan untuk menghindari
permasalahan-permasalahan di dunia nyata. Kata ‘etika’ dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia yang baru (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988 – mengutip dari
Bertens 2000), mempunyai arti :
1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban
moral (akhlak);
2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak;
3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
Istilah etika menghubungkan penggunaan akal budi perseorangan dengan
tujuan untuk menentukan kebenaran atau kesalahan dan tingkah laku seseorang
terhadap orang lain. Dalam bahasa Indonesia perkataan etika lazim juga disebut susila
atau kesusilaan yang berasal dari bahasa Sanskerta yaitu dari kata su yang artinya indah
dan kata indah yang artinya kelakuan. Jadi kesusilaan mengandung arti kelakuaan yang
baik yang berwujud kaidah, norma (peraturan hidup kemasyaratan).
Sedangkan dalam bahasa agama Islam, istilah etika ini merupakan bagian dari
akhlak. Dikatakan merupakan bagian dari akhlak, karena akhlak bukanlah sekedar
menyangkut perilaku manusia yang bersifat perbuatan yang lahiriah saja, akan tetapi
mencakup hal- hal yang lebih luas, yaitu meliputi bidang akidah, ibadah, dan syariah.
Profesi sendiri berasal dari bahasa latin “Proffesio” yang mempunyai dua
pengertian yaitu janji atau ikrar dan pekerjaan, dalam arti sempit profesi berarti
kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus dituntut
daripadanya pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik. Profesi merupakan

5
kelompok lapangan kerja yang khusus melaksanakan kegiatan yang memerlukan
ketrampilan dan keahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan yang rumit dari manusia.
Etika profesi adalah sikap etis sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam
menjalankan kehidupan sebagai pengemban profesi. Etika profesi adalah cabang filsafat
yang mempelajari penerapan prinsip-prinsip moral dasar atau norma-norma etis umum
pada bidang-bidang khusus (profesi) kehidupan manusia. Etika Profesi adalah konsep
etika yang ditetapkan atau disepakati pada tatanan profesi atau lingkup kerja
tertentu. Etika profesi Berkaitan dengan bidang pekerjaan yang telah dilakukan
seseorang sehingga sangatlah perlu untuk menjaga profesi dikalangan masyarakat atau
terhadap konsumen (klien atau objek).
Menurut para ahli, sebagai berikut :
1. Drs. O.P. Simorangkir :
Etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan
nilai yang baik.
2. Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat :
Etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik
dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
3. Keiser dalam ( Suhrawardi Lubis, 1994:6-7 ) :
Etika merupakan suatu sikap hidup berupa keadilan untuk dapat memberikan
pelayanan yang professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban serta
keahlian ialah sebagai pelayanan didalam rangka melaksanakan suatu tugas yang
berupakan kewajiban terhadap masyarakat.
Jadi menurut kami etika profesi adalah aturan-aturan atau norma standar
perilaku serta tanggung jawab yang ditetapkan pada profesi tersebut agar tidak
terjadi penyimpangan atau penyalahgunaan oleh orang-orang di bidang profesi
tersebut.

2.4. Peranan dan Prinsip Etika Profesi

1. Peranan etika profesi


Nilai-nilai etika itu tidak hanya milik satu atau dua orang, atau segolongan
orang saja, tetapi milik setiap kelompok masyarakat, bahkan kelompok yang paling
kecil yaitu keluarga sampai satu bangsa. Dengan nilai-nilai etika tersebut, suatu
kelompok diharapakan akan mempunyai tata nilai untuk mengtur kehidupan
bersama. Salah satu golongan masyarakat yang mempunyai nilai-nilai yang menjadi

6
landasan dalam pergaulan baik dengan kelompok atau masyarakat umumnya
maupun dengan sesama anggotanya, yaitu masyarakat profesional. Golongan ini
sering menjadi pusat perhatian karena adanya tata nilai yang mengatur dan tertuang
secara tidertulis(yaitu kode etik profesi) dan diharapkan menjadi pegangan para
anggotanya.
Sorotan masyarakat menjadi semakin tajam manakala perilaku-perilaku
sebagian para anggota profesi yang tidak didasarkan pada nilai-nilai pergaulan yang
telah disepakati bersama (tertuang dalam kode etik profesi), sehingga terjadi
kemerosotan etik pada masyarakat profesi tersebut. Sebagai contohnya adalah pada
profesi hukum dikenal adanya maia peradilan,demikian juga pada profesi dokter
dengan pendirian klinik super spesialis didaerah mewah, sehingga masyarakat miskin
tidak mungkin menjamahnya.

2. Prinsip etika profesi


a. Tanggung jawab :
 Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya.
 Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau
masyarakat pada umumnya.
b. Keadilan :
Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang
menjadi haknya.
c. Otonomi :
Prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan di beri
kebebasan dalam menjalankan profesinya.
d. Prinsip Kompetensi :
Prinsip ini menuntut untuk melaksanakan pekerjaan sesuai jasa profesionalnya,
kompetensi dan ketekunan.
e. Prinsip Perilaku Profesional :
Prinsip ini menuntut kita untuk berprilaku konsisten dengan reputasi profesi
f. Prinsip kerahasiaan :
Prinsip ini menuntut untuk menghormati kerahasiaan informasi.

7
2.5. Kode Etik Profesi

1. Pengertian Kode Etik


Kode etik profesi merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh
suatu kelompok masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam norma
sosial, namun bila ada kode etik yang memiliki sanksi yang agak berat, maka masuk
dalam kategori norma hukum.
Kode Etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda,
pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik
merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku. Tujuan kode
etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau
nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.

2. Kode Etik Profesi


Kode etik profesi adalah suatu sistem norma, nilai serta aturan
professsional tertulis yang dengan secara tegas menyatakan apa yang benar serta
baik, dan juga apa yang tidak benar serta tidak baik bagi professional. Kode etik
tersebut menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang
harus dilakukan serta juga apa yang harus dihindari.

3. Fungsi Kode Etik Profesi


Kode etik profesi itu merupakan sarana untuk membantu para pelaksana
sebagai seseorang yang professional supaya tidak dapat merusak etika profesi. Ada
tiga hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi:
a. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang
prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik
profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dilakukan
dan yang tidak boleh dilakukan.
b. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi
yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu
pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya
suatu profesi, sehingga memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana
di lapangan kerja (kalangan sosial).
c. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi
tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat
dijelaskan bahwa para pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan

8
yang lain tidak boleh mencampuri pelaksanaan profesi di lain instansi atau
perusahaan.

2.6. Profesionalisme

1. Pengertian Profesionalisme
Profesionalisme (profésionalisme) ialah sifat-sifat (kemampuan, kemahiran, cara
pelaksanaan sesuatu dan lain-lain) sebagaimana yang sewajarnya terdapat pada atau
dilakukan oleh seorang profesional. Profesionalisme berasal dari pada profesion yang
bermakna berhubungan dengan profesion dan memerlukan kepandaian khusus untuk
menjalankannya, (KBBI, 1994). Jadi, profesionalisme adalah tingkah laku, kepakaran
atau kualiti dari seseorang yang profesional (Longman, 1987).

2. Ciri-ciri Profesionalisme
Seseorang yang memiliki jiwa profesionalisme senantiasa mendorong dirinya
untuk mewujudkan kerja-kerja yang profesional. Kualiti profesionalisme didokong oleh
ciri-ciri sebagai berikut:
a. Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang mendekati piawai ideal.
Seseorang yang memiliki profesionalisme tinggi akan selalu berusaha mewujudkan
dirinya sesuai dengan piawai yang telah ditetapkan. Ia akan mengidentifikasi dirinya
kepada sesorang yang dipandang memiliki piawaian tersebut. Yang dimaksud
dengan “piawai ideal” ialah suatu perangkat perilaku yang dipandang paling
sempurna dan dijadikan sebagai rujukan.
b. Meningkatkan dan memelihara imej profesionalisme
Profesionalisme yang tinggi ditunjukkan oleh besarnya keinginan untuk selalu
meningkatkan dan memelihara imej profesion melalui perwujudan perilaku
profesional. Perwujudannya dilakukan melalui berbagai-bagai cara misalnya
penampilan, cara percakapan, penggunaan bahasa, sikap tubuh badan, sikap hidup
harian, hubungan dengan individu lainnya.
c. Keinginan untuk sentiasa mengejar kesempatan pengembangan profesional yang
dapat meningkatkan dan meperbaiki kualiti pengetahuan dan keterampiannya.
d. Mengejar kualiti dan cita-cita dalam profesionalisme.
Profesionalisme ditandai dengan kualiti darjat rasa bangga akan profesion yang
dipegangnya. Dalam hal ini diharapkan agar seseorang itu memiliki rasa bangga dan
percaya diri akan profesionnya.

9
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Profesi merupakan suatu pekerjaan, jabatan yang menuntut suatu keahlian ,


yang didapat melalui pendidikan serta latiahan tertentu, menuntut persyaratan khusus
, memiliki tanggung jawab serta kode etik tertentu.
Etika dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari segala soal kebaikan (dan
keburukan) didalam hidup manusia semuanya, teristimewa yang mengenal gerak-gerik
fikiran dan rasayang dapat merupakan pertimbangan dan perasaan, sampai mengenal
tujuannya yang dapatmerupakan perbuata.
Etika profesi adalah sikap etis sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam
menjalankan kehidupan sebagai pengemban profesi. Etika profesi adalah cabang filsafat
yang mempelajari penerapan prinsip-prinsip moral dasar atau norma-norma etis umum
pada bidang-bidang khusus (profesi) kehidupan manusia.
Kode etik profesi adalah suatu sistem norma, nilai serta aturan professsional
tertulis yang dengan secara tegas menyatakan apa yang benar serta baik, dan juga apa
yang tidak benar serta tidak baik bagi professional. Kode etik tersebut menyatakan
perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan serta juga
apa yang harus dihindari.
Profesionalisme (profésionalisme) ialah sifat-sifat (kemampuan, kemahiran, cara
pelaksanaan sesuatu dan lain-lain) sebagaimana yang sewajarnya terdapat pada atau
dilakukan oleh seorang profesional.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://catrayuhandari.blogspot.com/2016/01/makalah-etika-profesi.html
https://www.academia.edu/5543040/Pengertian_Etika
https://arisandi21.wordpress.com/2012/12/04/pengertian-profesionalisme-ciri-ciri-
profesionalisme/
https://ranisakura.wordpress.com/2010/06/01/pengertian-profesi/
https://docplayer.info/62509289-Makalah-etika-profesi.html

11

Anda mungkin juga menyukai