Anda di halaman 1dari 24

KELOMPOK 4

Mohammad Ferdiansyah (1532502083)


Khori Nurma Santi (1632500193)
Nindhiya Adhitiya A.N (1632500904)
Asri Noviandini (1632501415)

PSAK 53 : PEMBAYARAN BERBASIS SAHAM


PSAK 57 : PROVISI, LIABILITAS KONTIJENSI, DAN
ASET KONTIJENSI
PSAK 53 : Pembayaran Berbasis Saham

TUJUAN

Tujuan pernyataan ini adalah untuk mengatur pelaporan


keuangan entitas yang melakukan transaksi pembayaran berbasis
saham. Secara khusus, pernyataan ini mensyaratkan entitas untuk
menyajikan dampak transaksi pembayaran berbasis saham dalam
laba rugi dan posisi keuangan, termasuk beban yang berhubungan
dengan transaksi pemberian opsi saham kepada karyawan.
PSAK 53 : Pembayaran Berbasis Saham

RUANG LINGKUP

Entitas menerapkan PSAK ini untuk akuntansi seluruh transaksi


pembayaran berbasis saham, tanpa tergantung apakah entitas dapat
mengidentifikasi secara khusus beberapa atau seluruh barang dan jasa
yang diterima, termasuk :
 Transaksi pembayaran berbasis saham dengan penyelesaian
instrumen ekuitas,
 Transaksi pembayaran berbasis saham dengan penyelesaian kas
 Transaksi di mana entitas menerima atau memperoleh barang
atau jasa dan syarat pengaturannya memberikan pilihan kepada
entitas atau pemasok barang atau jasa mengenai penyelesaian
transaksi apakah dengan kas (atau aset lain) atau dengan
penerbitan instrumen ekuitas kecuali seperti yang tercantum
dalam paragraf 3A-6.
PSAK 53 : Pembayaran Berbasis Saham

PENGAKUAN

Entitas mengakui barang atau jasa yang diterima atau


diperoleh dalam transaksi pembayaran berbasis saham pada saat
memperoleh barang atau pada saat jasa diterima. Entitas juga harus
mengakui :
 Kenaikan nilai ekuitas terkait jika barang atau jasa diterima dalam
transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan
instrumen ekuitas, atau
 Kenaikan nilai liabilitas jika barang atau jasa diperoleh dalam
transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan kas.
Jika barang atau jasa yang diterima atau diperoleh dalam
transaksi pembayaran berbasis saham tidak memenuhi kualifikasi
pengakuan sebagai aset, maka barang atau jasa tersebut diakui
sebagai beban.
PSAK 53 : Pembayaran Berbasis Saham

TRANSAKSI PEMBAYARAN BERBASIS SAHAM YANG


DISELESAIKAN DENGAN INSTRUMEN EKUITAS

Untuk transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan


dengan instrumen ekuitas, entitas mengukur barang atau jasa yang
diterima dan kenaikan terkait di ekuitas, secara langsung, dengan
mengacu pada nilai wajar barang atau jasa yang diterima, kecuali jika
nilai wajar tersebut tidak dapat diestimasi secara andal.

1.Transaksi atas Jasa yang Diterima


Jika instrument ekuitas yang diberikan vest dengan segera,
maka pihak lawan tidak disyaratkan untuk menyelesaikan periode
pemberian jasa tertentu sebelum berhak tanpa syarat atas instrument
ekuitas. Dalam hal tidak ada bukti yang menunjukkan keadaan tapi
sebaliknya, entitas harus mengasumsikan bahwa jasa yang diberikan
pihak lawan transaksi diperhitungkan sebagai imbalan atas instrumen
ekuitas telah diterima.
PSAK 53 : Pembayaran Berbasis Saham

2. Transaksi yang Diukur dengan Mengacu pada Nilai Wajar


Instrumen Ekuitas yang Diberikan

 Penentuan nilai wajar instrumen ekuitas yang diberikan


 Perlakuan kondisi vesting
 Perlakuan kondisi non-vesting
 Perlakuan fitur penambahan kembali
 Perlakuan Setelah tanggal vesting
 Jika nilai wajar instrumen ekuitas tidak dapat diestimasi secara
andal
PSAK 53 : Pembayaran Berbasis Saham

3. Modifikasi Syarat dan Ketentuan Pemberian Instrumen


Ekuitas, Termasuk Pembatalan dan Penyelesaian

Jika pembatalan pemberian instrumen ekuitas dan


penyelesaiannya :
1. Entitas mengakui dampak modifikasi barang atau jasa yang
diterima selama periode sisa vesting.
2. Setiap pembayaran kepada karyawan atas pembatalan dan
penyelesaian pemberian dicatat sebagai pembelian kembali
kepentingan ekuitas, yaitu sebagai pengurang ekuitas kecuali
melebihi nilai wajar yang diberikan pada tanggal pembelian
kembali.
3. Jika instrumen ekuitas baru diberikan kepada karyawan dan
pada tanggal pemberian entitas mengidentifikasinya sebagai
pengganti instrumen ekuitas yang dibatalkan, maka entitas
mencatat instrumen ekuitas baru dengan cara yang sama
dengan modifikasi pemberian ekuitas awal.
PSAK 53 : Pembayaran Berbasis Saham

TRANSAKSI PEMBAYARAN BERBASIS SAHAM YANG


DISELESAIKAN DENGAN KAS
.
Untuk transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan
dengan kas, entitas harus mengukur barang atau jasa yang diperoleh dan
liabilitas yang timbul sebesar nilai wajar liabilitas. Sampai dengan liabilitas
tersebut diselesaikan, entitas harus mengukur kembali nilai wajar liabilitas
pada setiap akhir periode pelaporan dan pada tanggal penyelesaian,
dimana setiap perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi pada
periode tersebut.
PSAK 53 : Pembayaran Berbasis Saham

TRANSAKSI PEMBAYARAN BERBASIS SAHAM DENGAN PILIHAN


KAS
Untuk transaksi pembayaran berbasis saham dimana persyaratan
pengaturannya memberikan pilihan kepada entitas atau pihak lawan
transaksi untuk menyelesaikan transaksi apakah akan diselesaikan dengan
kas (atau aset lain) atau dengan penerbitan instrumen ekuitas, maka
entitas harus mencatat transaksi atau komponen transaksi tersebut
sebagai transaksi pembayaran berbasis saham dengan penyelesaian kas,
jika dan sepanjang, entitas telah menimbulkan liabilitas untuk diselesaikan
dengan kas atau aset lain, atau sebagai transaksi pembayaran berbasis
saham dengan diselesaikan instrumen ekuitas jika dan sepanjang, tidak
terdapat liabilitas yang timbul.

1)Transaksi Pembayaran Berbasis Saham dengan Persyaratan Pengaturan


yang Memberikan Pilihan Penyelesaian kepada Pihak Lawan
2)Transaksi Pembayaran Berbasis Saham dengan Persyaratan Pengaturan
yang Memberikan Pilihan Penyelesaian kepada Entitas
PSAK 53 : Pembayaran Berbasis Saham

PEMBAYARAN BERBASIS SAHAM ANTAR KELOMPOK ENTITAS

Untuk transaksi pembayaran berbasis saham antar kelompok


entitas, dalam laporan keuangan tersendiri atau individual, entitas yang
menerima barang atau jasa mengakui barang atau jasa yang diterima
sebagai transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan
instrumen ekuitas atau diselesaikan dengan kas dengan menilai:
 Sifat dari penghargaan yang diberikan
 Hak dan kewajiban yang dimiliki entitas.
Jumlah yang diakui oleh entitas yang menerima barang atau jasa dapat
berbeda dari jumlah yang diakui oleh kelompok usaha yang dikonsolidasi
atau oleh kelompok entitas lain yang menyelesaikan transaksi
pembayaran berbasis saham.
PSAK 53 : Pembayaran Berbasis Saham

PENGUNGKAPAN

Entitas mengungkapkan informasi yang memungkinkan


pengguna laporan keuangan untuk memahami sifat dan luas
pengaturan pembayaran berbasis saham yang selama periode.
Untuk memberi dampak penerapan prinsip penjelasan
sebelumnyam entitas mengungkapkan sekurang-kurangnya hal
berikut:
a.Deskripsi mengenai setiap jenis pengaturan pembayaran berbasis
saham yang ada pada setiap waktu selama periode, termasuk syarat
dan ketentuan umum setiap pengaturan.
b.Jumlah dan rata-rata tertimbang harga eksekusi opsi saham untuk
setiap kelompok opsi.
c.Untuk opsi saham yang dieksekusi selama periode, rata – rata
tertimbang harga saham pada tanggal eksekusi.
d.Untuk opsi saham yang beredar pada akhir periode, kisaran harga
eksekusi dan rata-rata tertimbang sisa umur kontrak.
PSAK 53 : Pembayaran Berbasis Saham

KETENTUAN TRANSISI
Untuk ketentuan transisi atas transaksi pembayaran berbasis
saham yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas, entitas menerapkan
PSAK ini untuk pemberian saham, atau instrumen ekuitas lain yang
diberikan setelah tanggal 1 januari 2012 dan belum vest pada tanggal
efektif pernyataan ini.
Entitas dianjurkan, tetapi tidak disyaratkan, untuk menerapkan
PSAK ini, pemberian lain dari instrumen ekuitas jika entitas telah
mempubikasikan nilai wajar instrumen ekuitas tersebut yang ditentukan
pada tanggal pengukuran.

TANGGAL EFEKTIF
Entitas menerapkan pernyataan ini untuk periode tahun buku
yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012. Penerapan dini
diperkenankan. Hal ini diterapkan secara prospektif untuk periode tahun
buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015.
PSAK 57 : Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset Kontijensi

TUJUAN

Pernyataan ini bertujuan uintuk mengatur pengakuan dan pengukuran


provisi, liabilitas kontijensi, dan aset kontijensi serta untuk memastikan
informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

RUANG LINGKUP

Pernyataan ini diterapkan oleh seluruh entitas dalam akuntansi untuk


seluruh provisi, liabilitas kontinjensi, dan asset kontinjensi, kecuali
 Yang timbul dari kontrak eksekutori, kecuali jika kontrak tersbut bersifat
memberatkan
 Hal – hal yang dicakup dalam Pernyataan lain
Jumlah yang dicatat sebagai provisi dapat terkait dengan pengakuan
pendapatan, sebagi contoh ketika entitas garansi dan entitas menerima
imbalan untuk pemberian garansi tersebut. Pernyataan ini tidak mengatur
pengakuan pendapatan. Pernyataan ini mendefinisikan provisi sebagai liabilitas
yang waktu dan jumlahnya belum pasti.
PSAK 57 : Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset Kontijensi

PROVISI DAN LIABILITAS LAIN


Provisi dapat dibedakan dari liabilitas lain, seperti utang usaha dan
akrual, karena pada provisi terdapat ketidakpastian mengenai waktu atau
jumlah yang di keluarkan di masa depan untuk menyelesaikan provisi tersebut
sebaliknya :
 Utang usaha adalah liabilitas untuk membayar barang atau jasa yang telah
di terima atau dipasok dan telah di tagih melalui faktur atau secara formal
sudah disepakati dengan pemasok dan
 Akrual adalah liabilitas membayar barang atau jasa yang telah diterima atau
dipasok, tetapi belum dibayar, ditagih atau secara formal di sepakati dengan
pemasok, termasuk jumlah yang masih harus dibayar kepada pegawai
(sebagai contoh : jumlah tunjangan, cuti). Meskipun sering kali perlu di
lakukan estimasi atau penaksiran jumlah dan waktu akrual, tingkat
ketidakpastian akrual pada umumnya lebih rendah daripada tingkat
ketidakpastian provisi.
Akrual sering dilaporkan sebagai bagian dari utang usaha atau utang lain,
sedangkan provisi dilaporkan secara terpisah.
PSAK 57 : Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset Kontijensi

HUBUNGAN ANTARA PROVISI DAN LIABILITAS KONTIJENSI

Secara umum, seluruh provisi bersifat kontijensi karena tidak


pasti dalam waktu atau jumlah. Akan tetapi, dalam penyusutan ini
istilah “kontijensi” digunakan untuk liabilitas dan aset yang tidak
diakui karena keberadaanya baru dapat dipastikan dengan terjadi
atau tidak terjadinya satu peristiwa atau lebih yang tidak pasti dimasa
depan dan tidak sepenuhnya berada dalam kendali entitas. Sebagai
tambahan, istilah “liabilitas kontijensi” digunakan untuk liabilitas yang
tidak memenuhi kriteria pengakuan.
Pernyataan ini membedakan berbagai istilah berikut :
 Provisi yang diakui sebagai liabilitas
 Liabilitas kontijensi yang tidak diakui sebagai liabiitas
PSAK 57 : Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset Kontijensi

Provisi
Provisi adalah liabilitas yang waktu dan jumlahnya belum pasti.
Provisi diakui jika :
1)Entitas memiliki kewajiaban kini (baik bersifat hukum maupun
bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu,
2)Kemungkinan besar penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan
arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomik dan
3)Estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat
dibuat. Jika kondisi diatas tidak terpenuhi, maka provisi tidak diakui.
PSAK 57 : Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset Kontijensi

Liabilitas Kontinjensi
Adalah:
 Kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan
keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya
satu peristiwa atau lebih pada masa datang yang tidak sepenuhnya
berada dalam kendali entitas; atau
 Kewajiban kini yang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu, tetapi
tidak diakui karena:
• Tidak terdapat kemungkinan besar entitas mengeluarkan sumber
daya yang mengan dung manfaat ekonomis(selanjutnya disebut
sebagai “sumber daya”) untuk menyelesaikan kewajibannya;
atau
• Jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur secara andal.
PSAK 57 : Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset Kontijensi

Aset Kontinjensi
Aset kontinjensi adalah aset potensial yang timbul dari
peristiwa masa lalu dan keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi
atau tidak terjadinya satu peristiwa atau lebih pada masa datang yang
tidak sepenuhnya berada dalam kendali entitas.
Entitas tidak diperkenankan mengakui ada nya aset kontinjensi.
Aset kontinjensi biasanya timbul dari peristiwa tidak terencana atau
tidak diharapkan yang menimbulkan kemungkinan arus masuk manfaat
ekonomis bagi entitas.
PSAK 57 : Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset Kontijensi

PENGUKURAN

1.Estimasi terbaik
Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik
pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada
akhir periode pelaporan.
2.Risiko dan Ketidakpastian
Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik
pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada
akhir periode pelaporan.
3.Nilai Kini
Jika dampak nilai waktu uang cukup material, maka jumlah provisi adalah
nilai kini dari perkiraan pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan
kewajiban.
PSAK 57 : Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset Kontijensi

4. Peristiwa Masa Depan

Peristiwa masa depan yang dapat mempengaruhi jumlah yang


diperlukan untuk menyelesaikan suatu kewajiban harus tercermin
dalam jumlah provisi jika ada bukti obyektif bahwa peristiwa itu
akan terjadi.

5. Rencana Pelepasan Aset

Keuntungan sehubungan dengan rencana pelepasan aset tidak


boleh dipertimbangkan dalam menghitung suatu provisi.
PSAK 57 : Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset Kontijensi

PERUBAHAN PROVISI
Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan
disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika
arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan
besar tidak terjadi, maka provisi tersebut dibatalkan.

PENGGUNAAN PROVISI
Provisi hanya dapat digunakan untuk pengeluaran yang
berhubungan langsug dengan tujuan pembentukan provisi.
Hanya pengeluaran yang berhubungan langsung dengan tujuan
pembentukan provisi awal yang dapat mengurangi provisi.
Membebankan pengeluaran untuk mengurangi provisi yang semula
diakui untuk tujuan lain akan menghilangkan pengaruh dari dua
peristiwa yang berbeda.
PSAK 57 : Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset Kontijensi

PENGUNGKAPAN

Untuk setiap jenis kewajiban diestimasi, entitas


mengungkapkan:
a.Nilai tercatat pada awal dan akhir periode;
b.Provisi tambahan yang dibuat dalam periode bersangkutan, termasuk
peningkatan jumlah provisi yang ada;
c.Jumlah yang digunakan, (yaitu jumlah yang terjadi dan dibebankan
pada provisi) selama periode bersangkutan;
d.Jumlah yang belum digunakan yang dibatalkan selama periode
bersangkutan;
e.Peningkatan, selama periode yang bersangkutan, dalam nilai kini yang
timbul karena berlalunya waktu dan dampak dari setiap perubahan
tingkat diskonto.
f.Informasi komparatif tidak diharuskan.
PSAK 57 : Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset Kontijensi

KETENTUAN TRANSISI

Dampak diterapkannya Pernyataan ini pada tanggal efektifnya


(atau lebih awal ) dilaporkan sebagai penyesuaian saldo awal saldo
laba pada periode Pernya taan ini pertama kali diterapkan. Entitas
dianjurkan, tetapi tidak diwajibkan, untuk menyesuaikan saldo laba
awal dari periode sajian paling dini dan meyajikan kembali informasi
komparatif. Jika informasi komparatif tersebut tidak disajikan kembali,
maka fakta tersebut harus diungkapkan.

TANGGAL EFEKTIF

Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku


yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.

Anda mungkin juga menyukai