Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

“Audit Internal Organisasi Bisnis”

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Individu

Mata Kuliah Manajemen Strategi

Dosen Pembimbing : Imran Ilyas

Disusun Oleh :

HAPRIADI SAPUTRA

(19612096)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PEMBANGUNAN

TANJUNGPINANG2021/2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI......................................................................................................................1

BAB I.................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.............................................................................................................1

1.1. Latar Belakang...................................................................................................2

BAB II...............................................................................................................................3

PEMBAHASAN................................................................................................................3

2.1 Audit Manajemen…………………………………………………………………….

2.2 Audit Majemen Sumber Daya Manusia …………………………………………….

2.3 Audit Pemasaran……………………………………………..…

2.4 Audit Keuangan…………………………………………………………

2.5 Audit Riset dan Pengembangan………………………………………………….

2.6 Audit Sistem Informasi Manajemen…………………………

BAB III................................................................................................................................

PENUTUP...........................................................................................................................

31. Saran....................................................................................................................
1

BAB I

Pendahuluan

Latar belakang

Di era Persaingan masyarakat ekonomi ASEAN, sekarang ini

telah banyak berkembang perusahaan. Berbagai peluang usaha terbuka lebar bagisemua pelaku

bisnis, baik dibidang jasa, dagang, maupun manufaktur.Menghadapi era ini banyak pelaku bisnis

yang meramalkan apa yang akanterjadi di masa yang akan datang, dimana pada masa mendatang

akanmembawa tantangan dan kesulitan-kesulitan yang harus dihadapi oleh

usaha bisnis. Walaupun masa mendatang membawa tantangan dan kesulitan, suatu perusahaan

tetap dituntut untuk efektif dalam pengelolaan perusahaannya.

Audit internal membantu perusahaan untuk mencapai tujuannya melalui evaluasi, pengelolaan resiko,

pengendalian dan proses tata kelola perusahaan (good governance). Peran audit internal sangat

diharapkan dalam mengembangkan dan menjaga efektivitas pengendalian intern perusahaan, pengelolaan

resiko dan perwujudan Good Corporate Governance untuk menciptakan suatu perusahaan yang sehat dan

berdaya saing. Disinilah peran audit internal menjadi penting untuk menerapkan prinsip-prinsip Good

Corporate Governance dalam suatu perusahaan. Good Corporate Governance (GCG) atau yang dikenal

juga tata kelola perusahaan yang baik muncul sebagai suatu sistem yang diharapkan dapat menjawab

tantangan-tantangan yang dihadapi oleh perusahaan di era globalisasi ini.

Oleh karena itu, internal audit sangat diperlukan bagi setiap perusahaan.Untuk memenuhi tugas

mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi, olehya itu

 
Bab II

Pembahasan

A . AUDIT MANAJEMEN

Secara umum Audit manajemen seringkali diartikan sama dengan audit operasional. Pengertian
sederhana dari audit manajemen adalah investigasi dari suatu organisasi dalam semua aspek
kegiatan manajemen dari yang paling tinggi sampai dengan ke bawah dan pembuatan laporan
audit mengenai efektifitasnya atau dari segi profitabilitas dan efisiensi kegiatan bisnisnya.

- Beberapa pengertian audit manajemen menurut para ahli

Menurut Sukrisno Agoes (1996) manajemen audit adalah suatu pemeriksaan terhadap kegiatan
operasi suatu perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah
ditentukan manajemen, untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah dilakukan
secara efektif, efisien dan ekonomis. Definisi Internal Auditing menurut Institute of Internal
Auditor(IIA) yang di- tulis oleh Boyton Johnson Kell di dalam buku Modern Auditing
(2002:491) adalah sebagai berikut : “Internal Auditing adalah aktivitas pemberian keyakinan
serta kon- sultasi yang independen dan obyektif, yang dirancang untuk menambah nilai dan
memperbaiki kinerja organisasi“.

R.A Supriyono (1990) memberikan definisi audit manajemen sebagai berikut: “Audit
manajemen sebagai suatu proses pemeriksaan secara sistematik yang dilaksanakan oleh
pemeriksa independen untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti secara objektif atas prosedur
dan kegiatan-kegiatan manajemen, serta mengkomunikasikan hasil pemeriksaannya kepada
atasan manajer yang diperiksa dan disertai dengan bukti dan suati rekomendasi kemungkinan
tindakan koreksi”. Siagian (2001) mendefinisikan audit manajemen sebagai suatu bentuk
pemeriksaan yang bertujuan untukmeneliti dan menilai kinerja perusahaan yang disoroti dari
sudut pandang peningkatan efisiensi, efektifitas dan ptroduktivitas kerja dalam berbagai
komponennya.

- Ruang Lingkup dan Tujuan Audit Audit manajemen ini melihat :


Ruang lingkup audit manajemen meliputi seluruh aspek kegiatan manajemen. Ruang lingkup ini
dapat berupa seluruh kegiatan atau dapat juga hanya mencakup bagian tertentu dari
program/aktivitas yang dilakukan. Periode audit juga bevariasi, bisa untuk jangka waktu satu
minggu, beberapa bulan, satu tahun bahkan untuk beberapa tahun, sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai. Sedangkan yang menjadi sasaran dalam audit manajemen adalah kegiatan,
aktivitas, program dan bidang-bidang dalam perusahaan yang diketahui atau diidentifikasi masih
memerlukan perbaikan/peningkatan, baik dari segi ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas.
Sasaran pemeriksaaan dapat dibagi menjadi tiga elemen penting, yaitu:

1. Kriteria efektifitas, efisiensinya yang digunakan sebagai asersi suatu standar sehingga standar-
standar dapat diberlakukan guna mengurangi risiko yang ada. Keefektifitasan dan efisiennya
suatu perusahaan hendaknya juga melihat dari keamanan para pekerja, bagaimana perusahaan itu
juga memperhatikan pekerjanya guna meningkatkan efektifitas dan efisiensi.

2. Causes sebagai asersi suatu tindakan, hal yang menjadi tindakan yang serius pada kasus
tersebut, perusahaan kurang memperhatikan keselamatan para pegawai sehingga diperlukan
inspeksi dengan mendeteksi risiko dengan cara mengawasi para buruh ditempat kerja.

3. Effect sebagai asersi atas hasil suatu tindakan, dengan memberlakukan standar dapat
mengurangi kecelakaan bagi para pekerja serta memperbaiki risiko, masalah pelanggaran. Dari
hasil kesimpulan tujuan Criteria, Causes, dan Effect dapat memberi masukan untuk mengurangi
kecelakaan pekerja dan mendeteksi masalah, yang juga memberlakukan standar.

- Tipe Audit Manajemen

Audit Fungsional (Functional Audit)

Suatu audit fungsional berhubungan dengan satu atau fungsi yang lebih banyak dalam suatu
organisasi. Ia mungkin berhubungan dengan fungsi upah untuk suatu divisi untuk perusahaan
secara keseluruhan. Suatu audit fungsional mempunyai keuntungan memungkinkan spesialisasi
olehauditor. Staf auditor tertentu dalam manajemen audit dapat mengembangkan keahlian dalam
area, seperti perekayasaan produki. Mereka dapat lebih efisien menghabiskan semua waktu
mereka dalam memeriksa area tersebut. Kelemahan dalam audit fungsional ialah kealpaan dalam
menilai fungsi yang saling behubungan.
Audit Organisasional (Organizational Audit)

Suatu unit organisasional berhubungan dengan unit organisasi secara keseluruhan, seperti
departemen, cabang atau anak perusahaan. Tekanan dalam audit organisasi adalah bagaimana
efisien dan efektifnya fungsi-fungsi berinteraksi. Rencana organisasi dan metode untuk
mengkoordinasikan aktivitas khususnya adalah penting untuk tipe auditini.

Penugasan Khusus (Special Asignment)

Penugasan khusus audit manajemen timbul karena permintaan manajemen. Terdapat variasi yang
luas untuk audit demikian.

Sebagai contoh, audit ini termasuk menentukan sebab-sebab suatu sistem EDP yang tidak efektif,
penyelidikan kemungkinan adanya kecurangan dalam divisi, dan membuat rekomendasi untuk
mengurangi biaya produksi suatu produk.

Contoh audit manajemen

Laporan Hasil Audit

Palembang, 01 Juli 2008

No : 099/KAP/VII/2008

Lampiran : 3 eksemplar

Perihal : Laporan Hasil Audit Manajemen

Kepada

Yth. Manajer PT Indojewel

di -
Palembang

Kami telah melakukan audit atas program pelatihan karyawan pada PT Indojewel untuk tahun
2008. Audit kami hanya mencakup di bidang personalia untuk menilai keekonomisan, efisiensi
dan efektivitas atas keterampilan karyawan dalam mengoperasikan mesin baru. Kami telah
memberikan saran perbaikan atas kelemahan program pelatihan karyawan sehingga diharapkan
di masa yang akan datang dapat dicapai perbaikan atas kekurangan tersebut dan perusahaan
dapat beroperasi dengan lebih ekonomis, efisien, dan lebih efektif dalam mencapai tujuan
perusahaan.

Hasil audit kami sajikan dalam bentuk laporan audit yang meliputi :

Bab I :Informasi latar belakang

Bab II :Kesimpulan Audit yang didukung dengan temuan audit

Bab III :Rekomendasi

Bab IV :Ruang lingkup audit

Dalam melaksanakan audit kami telah memperoleh banyak bantuan , dukungan , dan kerja sama
dari berbagai pihak jajaran direksi maupun staf yang berhubungan dengan pelaksanaan audit ini.
Untuk itu kami mengucapkan terimakasih atas kerjasamanya.

Sumber : http://bemfe.unimus.ac.id/index.php/2021/04/06/contoh-study-kasus-audit-manajemen-
atas-fungsi-keuangan-pt-wesitan-konsultasi-pembangunan-di-makassar/

http://maulinaharris.blogspot.com/2016/12/makalah-manajemen-audit.html
B. AUDIT MSDM

Audit Sumber Daya Manusia adalah merupakan penilaian dan analisis yang komprehensif
terhadap program-program SDM. Audit SDM menekankan penilaian evaluasi terhadap berbagai
aktivitas SDM yang terjadi pada perusahaan dalam rangka memastikan apakah aktivitas tersebut
telah berjalan secara ekonomis, efisien, dan efektif dalam mencapai tujuannya serta memberikan
rekomendasi perbaikan atas berbagai kekurangan yang masih terjadi pada aktivitas SDM yang
diaudit untuk meningkatkan kinerja dari program/aktivitas tersebut. 

Manfaat dan Tujuan Audit Sumber Daya Manusia (SDM)

Manfaat dari audit manajemen SDM antara lain sebagai berikut:

- Mengidentifikasikan kontribusi-kontribusi departemen SDM terhadap perusahaan.


- Meningkatkan citra profesional departemen SDM.
- Mendorong tanggung jawab dan profesionalisme yang lebih besar di antara karyawan
departemen SDM.
- Memperjelas tugas-tugas dan tanggung jawab departemen SDM.
- Menstimulasi keragaman kebijakan dan praktik-praktik SDM.
- Menemukan masalah-masalah SDM yang kritis.
- Menyelesaikan keluhan-keluhan dengan berpedoman pada aturan yang berlaku.
- Mengurangi biaya-biaya SDM melalui prosedur yang efektif.
- Meningkatkan kesediaan untuk mau menerima perubahan yang diperlukan di dalam
departemen SDM.
- Memberikan evaluasi yang cermat atas sistem informasi departemen SDM.

Sementara tujuan audit SDM adalah untuk mengevaluasi kegiatan SDM dengan maksud untuk:

- Menilai efektivitas SDM.


- Mengenali dan mempelajari aspek-aspek yang masih dapat diperbaiki.
- Menunjukkan kemungkinan perbaikan, dan membuat rekomendasi untuk pelaksanaan
perbaikan tersebut. Pelaksanaan audit ini hendaknya mencakup evaluasi terhadap fungsi
SDM, penggunaan prosedur oleh para manajer, dan dampak kegiatan tersebut pada
sasaran dan kepuasan kerja.

Pendekatan Audit Sumber Daya Manusia

Ada tiga pendekatan dalam audit sumber daya manusia atau yang biasa disebut audit sdm yaitu
sebagai berikut:

- Menentukan ketaatan pada hukum dan berbagai peraturan yang berlaku


- Mengukur kesesuaian program dengan tujuan organisasi
- Menilai atau mengukur kinerja program

Kerangka Kerja Audit Sumber Daya Manusia

Kerangka kerja audit SDM menghubungkan pengelolaan SDM dengan tujuan bisnis perusahaan
secara keseluruhan. Dalam hubungan ini, audit menilai dukungan SDM terhadap pencapaian
tujuan perusahaan, komitmen perusahaan dalam memberdayakan dan melibatkan SDM, serta
mengidentifikasi permasalahan yang terjadi dalam hubungan tersebut dan merekomendasikan
langkah-langkah perbaikan yang diperlukan. Berdasrkan rekomendasi dari hasil audit,
perusahaan melakukan perubahan (perbaikan) dan mengevaluasi pengaruh perubahan-perubahan
dari hasil audit.

Ruang Lingkup Audit Sumber Daya Manusia

Rekrutmen atau perolehan SDM, mulai dari awal proses perencanaan kebutuhan SDM hingga
proses seleksi dan penempatan.

Pengeloaan (pemberdayaan) SDM, meliputi semua aktivitas pengelolaan SDM setelah ada
diperusahaan, mulai dari pelatihan dan pengembangan sampai dengan penilaian kinerja
karyawan.

Pemutusan hubungan kerja (PHK) karena mengundurkan diri maupun pemecatan akibat
pelanggaran aturan perusahaan

Contoh Kasus Audit Sumber Daya Manusia


 PT. Slamet Langgeng merupakan perusahaan bisnisconfectionary pengelola merek permen
Davos. Pada era1970-1980an, permen Davos pernah menguasai pasar permen peppermint di
wilayah Jawa Tengah, bahkandahulu orang biasa pergi ke hajatan dengan menentengrokok dan
permen Davos.Perusahaan ini menerapkan manajemen kekeluargaanyang sangat kuat. Jaringan
distribusi dikelola secaraturun-temurun, dari kakek turun ke anak, turun ke cucu,hingga kini
turun ke cicit.

Sehingga banyak distributor yang sebenarnya sudah tidak mendapat keuntungandan tidak


kompeten lagi dalam usahanya tapi masihtetap memasarkan permen Davos. Tim
penjualan yangberjumlah tiga orang masing-masing memiliki areapenjualan yang sangat luas,
contoh, salesman Jogjaberjualan hingga Pacitan.Namun, sejak 1994 penjualan mulai menurun,
terjadistagnansi bisnis dalam jangka panjang akibatbanyaknya kompetitor, semacam Mentos,
Hexos, Kiss,Polo, Boom, dll, dan pengelolaan yang kurangsistematis. Kini, penerus PT. Slamet
Langgeng yangmerupakan cicit dari pendiri perusahaan ini tengah

berupaya mengusahakan agar permen Davos kembalinaik menggebrak pasar, dan mengubah
image Davosyang dari dulu dikenal sebagai permennya mbah-mbah.

1. Kesalahan SDM apa yang sebenarnya terjadi dalampengelolaan usaha PT. Slamet Langgeng?

2. Pendekatan statistikal dan komparatif yangbagaimanakah yang harus diambil oleh tim Audit
SDMperusahaan!

Jawab:

1. Aspek paling urgent yang perlu dibenahi adalahbagian pendistribusian yang banyak
bermasalah, jaringan distribusi turun-temurun dianggap masih sangattradisional. Dalam proses
pembenahan, modelhubungan yang sangat kekeluargaan bisa menjadi pisaubermata dua. Dalam
suatu usaha bisnis, struktur organisasi yang skillful menjadi faktor paling vital dalammelanjutkan
suatu usaha. Sebaiknya tim manajemenditambahkan dari pihak luar yang sesuai dalambidangnya
sehingga dapat berkontribusi lebih besar pada perusahaan dan menghentikan
distributor yangsudah tidak perform untuk meningkatkan kinerjaperusahaan. Distributor
merupakan titik terpentingdalam pemasaran produk, karena produk permenbersifat impulse
meskipun produk dalam good qualitydan iklan muncul dimana-mana tapi tak akan adagunanya
bila sulit ditemukan di pasaran. Tim intipemasaran pun perlu ditambah, jumlah tiga orang
untukmencakup area-area yang luas jelas sangat tidakefisien. Tetapi sebelum perusahaan
mengeluarkanperintah pemutusan kerja pada karyawan-karyawanlama, ada baiknya memberikan
pesangon yangdisesuaikan dengan harapan para karyawan.

2. Pendekatan Komparatif yang harus diambil oleh perusahaan adalah membandingkan kinerja
kerja antar karyawan beserta hasil-hasil produk yang laku terjualpada tiap-tiap agen distribusi,
dari jumlah produk yanglaku terjual dapat diketahui sebatas mana kinerjaseorang karyawan.
Karyawan yang kurang efektif bekerja diharapkan bisa diganti dengan karyawan
yangberdedikasi tinggi.Pendekatan Statistikal yang perlu dipertimbangkanadalah mengaudit
aktivitas-aktivitas yang perludievaluasi untuk mendapatkan kesalahan-kesalahanterkecil
sekalipun dalam perusahaan. Pendekatandilakukan menggunakan data standar matematisdengan
metode kuantitatif. Yaitu, memanfaatkanhubungan antara distributor satu dan yang lainnya
seararegresi, korelasi, dan diskriminan

Sumber : https://www.academia.edu/4678085/AUDIT_SDM

https://ilmusdm.wordpress.com/2008/03/14/contoh-audit-sdm-sederhana-simple-hr-audit/
C. AUDIT PEMASARAN

Audit pemasaran merupakan sebuah evaluasi yang bersifat formal dan sistematis dalam
sebuah strategi atau rencana pemasaran yang sudah diambil. Proses audit atau evaluasi
pemasaran ini dapat dilakukan secara eksternal atau internal. Secara eksternal berarti diaudit oleh
auditor independen sedangkan secara internal berarti diaudit oleh pihak perusahaan atau pihak
yang bersangkutan itu sendiri seperti bagian pemasaran. Suatu audit pemasaran juga tidak
dianggap sebagai upaya terakhir untuk mencari tahu atau mendefinisikan suatu permasalahn di
dalam sebuah lembaga atau perusahaan. Pengauditan pada dasarnya adalah menguji atau
menganalisis prosedur yang telah dilakukan serta mengidentifikasi permasalahan di sekitar
perusahaan sehingga perusahaan dapat berkembang dengan lebih efisien.

Tujuan Audit Pemasaran

Tujuan dari audit pemasaran adalah tidak lain untuk melihat dan menganalisis seberapa baik
perusahaan dalam menerapkan konsep serta strategi pemasaran kemudian menarik minat
konsumen sehingga mampu meningkatkan laba perusahaan. Melalui proses audit pemasaran atau
biasa disebut sebagai marketing auditing, akan memungkinkan manajemen melihat memprediksi
penjualan perusahaan sehingga mampu mengambil langkah-langkah strategis untuk
mengembangkan perusahaan.

Manfaat Audit pemasaran

- mengidentifikasi hambatan
- menyesuaikan kegiatan marketing dengan tujuan awal
- menentukan strategi baru
- memahami strategi competitor
- menghemat waktu dan biaya
TIPE AUDIT PEMASARAN

Didalam Audit pemasaran terdapat dua tipe audit pemasaran, yaitu:

1. audit fungsional (vertikal) merupakan audit yang dilakukan terhadap beberapa aktivitas dari
departemen pemasaran seperti periklanan atau penjualan dan membuat analisis terhadap
bagian -bagian yang diaudit tersebut,
2. audit menyeluruh (horizontal), yang melakukan audit terhadap keseluruhan dari fungsi
pemasaran perusahaan.

Dalam pelaksanaannya, audit pemasaran kebanyakan merupakan campuran dari kedua


tipe audit di atas. Pertama-tama manajemen menginginkan analisis menyeluruh terhadap fungsi
pemasarannya untuk mengetahui adanya indikasi berbagai permasalahan dan kemudian memilih
salah satu (beberapa) permasalahan untuk diuji secara lebih rinci. Biaya dari audit menyeluruh
yang cukup besar sering menjadi kendala pelaksanaan audit ini.

Struktur audit pemasaran terdiri dari 3 langkah diagnostik utama, yang mencakup penelaahan
dari :
a. Lingkungan organisasi (peluang dan ancaman)
b. Sistem pemasarannya
c. Aktivitas pemasaran

TAHAPAN-TAHAPAN AUDIT PEMASARAN


Pada dasarnya pelaksanaan audit pemasaran bisa mengikuti tahapan audit secara umum,
yaitu:
1. Audit pendahuluan
2. Review dan pengujian atas pengendalian manajemen perusahaan
3. Audit lanjutan
4. Pelaporan

cara cara melakukan audit pemasaran

1. Definisikan tujuan marketing

Hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah mendefinisikan tujuan usaha marketing-
mu. Tulislah tujuan tersebut sedetail mungkin. Kamu harus membuat tujuan jangka pendek dan
panjang. Tujuan jangka pendek adalah hal-hal yang ingin kamu capai dalam waktu tiga bulan
hingga satu tahun. Sementara itu, tujuan jangka panjang bisa kamu buat untuk periode lebih dari
satu tahun.

2. Tentukan buyer persona

Sebelum mengaudit upaya pemasaran, kamu perlu menentukan buyer persona. Buyer


persona adalah gambaran target pembelimu. Definisikan buyer persona sedetail mungkin, mulai
dari umur, status, industri pekerjaan, dan sebagainya.

3. Gali informasi tentang kompetitor

Cari tahu 3-5 kompetitor terbesarmu. Kemudian, cari tahu produk atau jasa apa yang mereka
tawarkan. Jika ada produk atau jasa mereka yang sama denganmu, catatlah untuk menjadi
pertimbangan di kemudian hari.

4. Catat detail produk atau jasamu

Langkah marketing audit berikutnya adalah mencatat semua detail produk atau jasamu. Kamu
perlu menuliskan semua kekuatan dan kelemahan, harga, jenis, hingga data penjualan produk
atau jasamu tersebut. Selain itu, jangan lupa untuk mencatat semua
aset marketing, seperti marketing collateral, engagement, bounce rate, dan sebagainya.
5. Analisis data

Setelah memahami semua data marketing yang sudah ada, kamu bisa menganalisisnya. Cari tahu
apa kelebihan dan kekurangan aktivitas marketing-mu selama ini. Kemudian, apakah brand-mu
sudah lebih unggul dari brand kompetitor?

6. Buat perencanaan baru

Dari hasil analisis tersebut, tentukan langkah marketing yang baru. Langkah tersebut juga bisa
berupa perbaikan dari upaya-upaya sebelumnya.

Contoh kasus audit pemasaran

 Contoh Kasus Audit Pemasaran PT. Permen Gummy PT. Permen Gummy adalah sebuah
perusahaan permen yang berukuran industri  menengah. Perusahaan ini membuat permen rasa
tropical berry yang banyak diminati anak-anak kecil . Dalam dua tahun terakhir, penjualan dan
labanya sangat kecil. Manajemen puncak merasa persoalannya terletak pada tenaga penjualan.
Menurut nya, pada bagian ini tidak dapat bekerja keras atau tidak cukup pintar untuk
memperbaiki keadaan.Manajemen puncak merencanakan untuk menyewa pelatih tenaga
penjualan untuk melatih mereka dalam tekhnik barang dagangan dan penjualan modern. Akan
tetapi sebelum melaksanakan rencana tersebut, manajemen memutuskan untuk menyewa
konsultan pemasaran untuk melakukan audit pemasaran. Auditor mewawancarai manajer,
pelanggan, perwakilan penjualan, dealer, dan meneliti berbagai data . 

Sumber : https://glints.com/id/lowongan/audit-pemasaran/#.YnUAxNpBzIU

https://id.scribd.com/upload-document?archive_doc=259541716&escape=false&metadata=%7B
%22context%22%3A%22archive_view_restricted%22%2C%22page%22%3A%22read%22%2C
%22action%22%3A%22download%22%2C%22logged_in%22%3Atrue%2C%22platform
%22%3A%22web%22%7D
D. AUDIT KEUANGAN
Menurut William F. Meisser, Jr (Auditing and Assurance Service, A Systematic Approach,
2003:8)
Pada pengertian audit yaitu proses yang sistematik dengan tujuan mengevaluasi bukti mengenai
tindakan dan kejadian ekonomi untuk memastikan tingkat kesesuaian antara penugasan dan
kriteria yang telah ditetapkan, hasil dari penugasan tersebut dikomunikasikan kepada pihak
pengguna yang berkepentingan.
Sehingga pada kesimpulannya, audit laporan keuangan merupakan hasil pemeriksaan yang
dilakukan oleh akuntan publik. Sebagai auditor yang memiliki keahlian berhak dalam memeriksa
dan menyatakan laporan keuangan yang sudah disajikan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Biasanya perusahaan sangat membutuhkan seseorang yang kompeten untuk melakukan audit
atau jasa audit. Sebelum dilakukan audit, Anda juga perlu memiliki laporan keuangan yang rapih
dan layak untuk dilakukan pemeriksaan.

Fungsi Audit Laporan Keuangan


Fungsi audit laporan keuangan dilakukan tentunya memiliki tujuan tertentu. Berkaitan dengan
pengertian audit di atas, berikut beberapa fungsi audit adalah sebagai berikut:

1. Memastikan Kelengkapan Laporan Keuangan


Fungsi audit berguna dalam memastikan kelengkapan laporan keuangan yang terjadi, dari
berbagai transaksi dan telah dicatat atau dimasukkan ke dalam jurnal dengan segala
kelengkapannya.

2. Untuk Memastikan Ketepatan


Kegiatan audit bertujuan untuk memastikan adanya ketepatan dalam semua transaksi dan saldo
perkiraan akun yang ada. Biasanya didapat dari setelah perhitungan yang benar, jumlahnya tepat,
didokumentasikan dengan baik, dan diklasifikasikan berdasarkan jenis transaksi.

3. Meyakinkan Eksistensi
Adanya auditor dalam meyakinkan pencatatan semua harta dan kewajiban memiliki eksistensi
tersendiri, pada setiap jenis transaksi yang sesuai dengan tanggal tertentu. Oleh karena itu, semua
transaksi yang dicatat harus sesuai dengan kejadian yang sebenarnya.
4. Menyajikan Penilaian
Auditor dapat menyajikan penilaian sebagai fungsi untuk memastikan bahwa semua prinsip
akuntansi yang berlaku di Indonesia telah diaplikasikan dengan benar.

5. Menyajikan Klasifikasi
Kegiatan ini bermaksud untuk menyajikan semua transaksi yang dicatat dalam jurnal, sesuai
yang sudah diklasifikasikan berdasarkan jenis transaksinya.

6. Melakukan Pemisahan Batas


Fungsi audit berguna melakukan pemisahaan batas atas semua transaksi yang dekat tanggal
neraca, dan dicatat dalam periode yang sesuai. Seringkali catatan pada akhir periode mengalami
kemungkinan salah penyajian.

7. Menyajikan Pengungkapan
Kegiatan audit berguna menyajikan pengukapan laporan keuangan yang memastikan saldo akun
dan persyaratan. Sehingga pada tahap pelaporan keuangan sudah disajikan dengan baik, serta
terdapat penjelasan yang wajar pada isi dan catatan kaki laporan yang dibuat.

Tahapan Audit Keuangan


1. Kesepakatan kerjasama auditor
2. Buat perencanaan proses audit
3. Melaksanakan pengujian audit
4. Melaporkan audit

Contoh audit keuangan

Berikut ini beberapa contoh standar audit laporan keuangan, yang sudah diaudit oleh auditor dari
setiap periodenya. Seperti contoh perusahaan PT. Astra Agro Lestari yang secara singkat akan
dibahas dibawah ini :
Pada PT. Astra Agro Lestari Tbk adalah perusahaan publik yang memiliki perusahaan
perkebunan kelapa sawit dan pabrik perusahaan berlokasi di kalimantan selatan, jawa, sumatera
dan sulawesi. ruang lingkup kegiatan usahanya seperti :
• Industri Perkebunan
• Industri Perdagangan Umum
• Perindustrian
• Pengangkutan
• Perusahaan konsultan dan
• Perusahaan Jasa

1. Audit Pada Laporan Posisi Keuangan, PT. Astra Agro Lestari Tbk
Sebagai kesimpulan laporan posisi keuangan neraca yang diaudit, berbeda dengan neraca
saldo pada perusahaan PT. Astra Agro Lestari Tbk. Periode 5 tahun pada tahun 2012-2016
adalah sebagai berikut:

Pada data diatas akan diambil informasi dari neraca perusahaan, yaitu pada akhir tahun periode
2012, 2013, 2014, 2015 dan 2016. Kemudian laporan keuangan perusahaan secara 5 tahun
terakhir, Anda bisa melihat bahwa semua komponen laporan keuangan neraca perusahaan tbk,
sebagai berikut :
• Jumlah total aset, yang mengalami kenaikan.
• Jumlah total liabilities, yang mengalami penurunan.
• Jumlah total equity, yang mengalami kenaikan.
2. Audit Pada Laporan Laba Rugi, PT. Astra Agro Lestari Tbk
Silahkan pahami ringkasan laporan laba rugi pada laporan keuangan perusahaan tbk yang sudah
diaudit 5 tahun terakhir berikut ini:

Pada tahun 2012, 2013, 2014, 2015 dan 2015 khususnya menyangkut komponen laporan laba
rugi perusahaan (Profit & Loss statement). Selanjutnya pada periode 5 tahun tersebut laba
perusahaan turun naik, sebagaimana terlihat tahun 2013 yang mengalami penurunan dari tahun
sebelumnya.
Pada tahun periode 2014 naik lagi, kemudian turun lagi di tahun 2015 dan akhirnya naik lagi di
tahun 2016. Untuk memiliki data-data lengkap Laporan Keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk,
dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016.

Sumber : https://www.harmony.co.id/blog/pengertian-laporan-audit-keuangan-fungsi-dan-
contohnya
E. AUDIT RISET DAN PENGEMBANGAN

a. Latar Belakang Riset SDM

Penerapan riset sumber daya manusia adalah merupakan penelitian sistematik sumber daya
manusia sebuah perusahaan untuk tujuan memaksimalkan pencapaian tujuan operasional
organisasi dan pribadi. Manajemen telah mulai menyadari signifikansi komponen sumber daya
manusia terhadap kemampuan sebuah organisasi untuk mencapai tujuannya. Pencerahan ini
terjadi pada waktu bentuk persaingan bisnis membuat sulit untuk memperoleh dan mendapatkan
individu yang bermutu.

Meningkatnya kebutuhan akan riset sumber daya manusia bertalian dengan perubahan yang
cepat dalam komposisi tenaga kerja. Riset dibutuhkan untuk menentukan bagaimana tujuan
tenaga kerja yang baru dapat dipadukan kebutuhan tenaga kerja lainnya.

Berkembangnya ilmu pengetahuan menyebabkan perusahaan untuk secara berkesinambungan


berjuang memutakhirkan tenaga kerja mereka agar para karyawan menerima perubahan yang
disebabakan oleh teknologi baru. Melalui riset dapat ditunjukkan cara mana yang dapat
dilakukan agar orang menerima perubahan sehingga

M ANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

b. Kancah kajian Riset SDM Riset sumber daya manusia memiliki kajian pada seluruh fungsi
manajemen dan operasional. Pada riset perencanaan dapat dilakukan kegiatan yang akan
membantu menjelaskan mengapa seorang individu menjadi karyawan sukses di suatu perusahaan
dan gagal di perusahaan lain meskipun pekerjaan itu tampaknya serupa.

Riset rekrutmen diarahkan kepada penentuan bagaimana individu dengan potensi tinggi dapat
didorong untuk melamar pekerjaan pada perusahaan. Tujuan riset pada aspek ini adalah
menentukan calon karyawan dengan potensi paling besar dan sukses. Riset ini sering kali
mencoba untuk menentukan faktor- faktor seperti latar belakang, pengalaman, pendidikan dan
nilai tes yang dapat digunakan untuk membedakan pelamar yang sukses dan yang kurang sukses.

Riset juga diperlukan dalam pengembangan SDM. Penelitian pada bidang ini dapat menentukan
karyawan mana yang dapat memanfaatkan pelatihan yang akan dilakukan. Kegiatan pelatihan
apa yang diperlukan oleh karyawan perlu dilaksanakan melalui riset karyawan, sehingga
pelatihan dilakukan sesuai kebutuhan SDM untuk pengembangan dirinya.

Untuk mempertahankan kebijakan gaji yang wajar, banyak perusahaan yang melaksanakan
survei gaji yang

PRIYONO&MARNIS

Riset dalam bidang karyawan dan l,iihunqan perburuhan terutama terfokus pada bidang-bidang
yang mempengarulu kinerja setiap individu, terutama untuk menentukan faktor-falctor yang
meznungkinkan perusahaan agar

pekerja. Secara berkesinambungan memonitor faktor-faktor yang mempengaruhi karyawan dan


hubungan perAUiuhan kemungkinan akan selalu , terbukti berznanfaat bagi karyawan maupun
organisasi.

tetap bebas

serikat

Tugas utama riset dalam bidang kesehatan dan keselamatan kerja merupakan sesuatu yang sangat
penting. hiset dapat digunakan untuk menentukan lokasi dan penyebab kecelakaan kerja, selain
itu juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik karyawan yang memiliki
kemungkinan kecelakaan kerja lebih tinggi.

c. Metode Penelitian SDM

Ada tiga metode pokok yang sering digunakan dalam riset SDM yaitu: Studi kasus, metode
survai dan eksperimen.

Sumber : https://text-id.123dok.com/document/wye6x9j0q-audit-dan-riset-sumber-daya-
manusia-buku-msdm-pri-marnis.html
F. AUDIT SISTEM INFORMASI
Audit Sistem Informasi adalah proses pengumpulan dan penilaian bukti-bukti untuk
menentukan apakah sistem komputer dapat mengamankan aset, memelihara integritas data,
dapat mendorong pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan menggunakan sumberdaya
secara efisien (Ron Weber, 1999: 10). Hal ini juga diartikan oleh Alvin A. Arens dan James
K. Loebbecke (2003) yaitu sebagai pengumpulan dan evaluasi terhadap bukti untuk
menentukan derajat kesesuaian antar informasi dan kriteria yang telah ditetapkan. Dalam
pelaksanaannya, evaluasi dilakukan mengacu pada sejumlah kriteria tertentu untuk
menentukan tingkatan kemampuan kerja yang telah dicapai.

Menurut Frederick Gallegos (1987) dalam bukunya yang berjudul “Audit and Control of
Information Systems” menyatakan audit sistem informasi meliputi
beberapa tahapan yakni:
a) Perencanaan (Planning)
Dalam perencanaan ini terdapat aktivitas utama yaitu:
 Menetapkan ruang lingkup dan tujuan audit sistem informasi
 Memahami tentang operasi bisnis klien
 Mengorganisasikan tim audit sistem informasi
 Mengkaji ulang hasil audit sistem informasi sebelumya
 Menyiapkan program audit

b) Pemeriksaan Lapangan (Field Work)


Untuk tahap ini, yang harus dikerjakan adalah mengumpulkan informasi yang dilakukan
dengan cara mengumpulkan data dengan para pihak yang berhubungan. Hal ini bisa dilakukan
dengan cara penerapan metode pengumpulan data, seperti dengan wawancara, kuisioner, atau
survey.

c) Pelaporan (Reporting)
Jika sudah mengumpulkan data, maka akan diperoleh data yang akan diproses untuk dihitung
menurut perhitungan maturity level. Pada tahapan ini, pemberian informasi akan dilakukan
dalam bentuk dari hasil-hasil audit.

d) Tindak Lanjut (Follow Up)


Pada tahapan ini, pemberian laporan hasil audit dilakukan dalam bentuk rekomendasi
tindakan perbaikan kepada pihak manajemen objek manajemen yang diteliti, untuk kemudian
wewenang perbaikan menjadi tanggung jawab manajemen objek yang diteliti apakah akan
diterapkan atau hanya menjadi acuan untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Tujuan audit SIM


Secara umum Tujuan dari Audit Sistem Informasi adalah:Untuk memeriksa kecukupan
pengendalian lingkungan, keamanan fisik, keamanan logikal dan juga keamanan operasi
sistem informasi yang dibuat untuk menjadi pelindung perangkat keras, perangkat lunak dan
data pada akses yang tidak sah, kecelakaan atau perubahan yang tidak dikehendaki. Untuk
memastikan, sistem informasi benar-benar sesuai dengan keperluan menjadikan bisa
membantu organisasi untuk meraih tujuan strategis.

Jenis-Jenis Audit Sitem Informasi Ada beberapa jenis atau tipe dari audit sistem informasi,
antara lain adalah:
Audit Laporan Keuangan Audit laporan keuangan (Financial Statement Audit) merupakan
audit yang dijalnkan untuk mencari tahu tingkat kewajaran laporan keuangan yang disajikan
perusahaan. Apabila sistem akuntasi organisasi yang diaudit adalah sistem akuntasi berbasis
komputer maka audit dilaksanakan pada sistem informasi akuntansi, apakah prosss atau
mekanisme sistem dan program komputer sudah selsai, pengendalian umum sistem memadai
dan data yang telah substansif.
Audit Operasional Ada tiga jenis audit operasional (Operational Audit), antara lain:
Post Implementation
Audit Pelaksanaan post implementasi audit atau audi setelah implementasi ini dijalnakan oleh
auditor dengan penerapan, pengalamannya dalam pengembangan sistem aplikasi, sehingga
auditor dapat mengevaluasi apakah sistem yang 34 diimplementasikan harus dimutakhirkan
atau diperbaiki atau bahkan dihentikan apabila sudah tidak sesuai dengan keperluan atau
mengandung kesalahan
Conccurrent Audit (Audit Bersama)
Audit menjadi tim pengembang sistem, auditor membantu tim untuk melakukan peningkatan
kualitas dikembangkannya sistem yang dibangun oleh analisis, desingner dan programmer
dan akan diterapkan. Concurrent Audits (Audit Secara Bersama-sama) Auditor melakukan
evaluasi kinerja unit fungsional atau fungsi sistem informasi apakah telah dikelola dengan
baik, apakah kontrol berkembangnya sistem secara menyeluruh sudah dijalankan dengan baik,
apakah sistem kompute rsudah dikelola dan dioperasikan dengan baik

Contohnya : Adapun contoh permasalahan pada audit sistem informasi yaitu pada Preventif
Control adalah suatu langkah pencegahan yang diambil sebelum keadaan darurat,
kehilangan, atau masalah terjadi. Ini termasuk penggunaan alarm dan kunci, pemisahan
tugas (untuk mencegah perekam uang tunai dari kas dan mengendalikan persediaan personil
dari pengendalian persediaan) ditambah umum lainnya dan kebijakan-kebijakan otorisasi
khusus. Bisa diartikan bahwa preventif control adalah mengendalikan sistem di muka
sebelum proses dimulai dengan menerapkan hal-hal yang merugikan untuk masuk ke dalam
sistem , sehingga dirancang untuk mencegah kesalahan atau penyimpangan dari terjadi
(misalnya : pengolahan voucher hanya setelah tanda tangan telah diperoleh dari personil
yang tepat). Nah, pada Sistem pengendalian intern (internal control) dimana penerapan
kebijaksanaan-kebijaksanaan, metode-metode dan prosedur-prosedur didalam sistem
pengendalian intern dimaksudkan untuk mencegah hal-hal yang tidak baik yang
mengganggu masukan, proses dan hasil dari sistem supaya sistem dapat beroperasi seperti
yang diharapkan. 

Sumber : file:///C:/Users/user/Downloads/Audit%20SMK%20N%201%20GADING
%20REJO_%20YAHYA%20ERNAWAN%201511050143.pdf

Anda mungkin juga menyukai