Anda di halaman 1dari 4

Artikel Review

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRES KERJA PADA


KARYAWAN

Penulis : Maximilianus Dasril Samura, Finency Sitompul

Pendahuluan

Persaingan dan tuntutan dalam dunia kerja saat ini, khusunya dalam hal profesionalitas yang
tinggi akan memberikan banyaknya tekanan yang harus dihadapi oleh individu. Banyaknya
tekanan yang dihadapi ini akan menimbulkan adanya kecemasan tersendiri bagi individu
tersebut. Tekanan yang dialami dapat berasal dari lingkungan kerja, lingkungan keluarga dan
lingkungan sosial. Kecemasan ini akan memberikan dampak yang sangat merugikan bagi
karyawan seperti gangguan kesehatan fisik dan mental. Kecemasan yang berlebihan ini disebut
stres. Stres adalah suatu keadaan ketegangan yang dapat mempengaruhi emosi, proses berpikir
dan kondisi seseorang dimana ia terpaksa memberikan tanggapan melebihi kemampuan
penyesuaian dirinya terhadap suatu tuntutan lingkungan.

Lingkungan kerja konstruksi memiliki resiko terjadinya stres yang cukup tinggi dikarenakan
pekerjaan yang dilakukan seperti bekerja di ketinggian, bekerja bersamaan dengan alat-alat berat,
bekerja di lapangan terbuka, dan bekerja berdampingan dengan arus mobilisasi kendaraan roda
empat atau lebih yang sudah beroperasi (Tarwaka. 2015). Berdasarkan survey pendahuluan yang
dilakukan terhadap pekerja di PT. X kota Medan melalui metode observasi dan wawancara,
mereka mengatakan saat bekerja sering mengalami gejala pusing, mudah lelah, mudah marah
saat terik matahari, dan kehilangan semangat bekerja. Mereka tidak mengetahui bahwa itu adalah
gejala dari stres kerja. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengetahui faktor-faktor yang apa
saja yang mempengaruhi stres kerja pada karyawan PT. X Kota Medan Tahun 2019.

Metodelogi penelitian

Metode penelitian yang digunakandalam penelitian ini adalah penelitian observasional analitik
dengan rancangan penelitian Cross Sectional.

- Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah adalah seluruh karyawan yang bekerja di PT. X
sebanyak 265 orang.

- Sampel
Jumlah sampel dilakukan dengan menggunakan rumus sampel Slovin yang diperoleh
sebanyak 73 sampel.
- Teknik pengumpulan data
Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik Simple Random Sampling

- Teknik analisis data


Analisis data yang digunakan adalah uji Chi Square dan Uji Regresi Logistic.

- Hasil penelitian dan pembahasan


1. Hasil analisis menggunakan uji chi square, diperoleh p-value dengan nilai
signifikansi 0,390 (p>0,05), artinya tidak ada pengaruh umur dengan stres kerja
pada karyawan di PT. X Kota Medan tahun 2019.
2. Hasil analisis menggunakan uji chi square, diperoleh p-value dengan nilai
signifikansi 0,979 (p>0,05), dimana H0 diterima yang artinya tidak ada pengaruh
masa kerja dengan stres kerja pada karyawan di PT. X Kota Medan tahun 2019.
3. Hasil analisis menggunakan uji chi square, diperoleh p-value dengan nilai
signifikansi 0,028 (p<0,05), dimana H0 ditolak yang artinya ada pengaruh
kemampuan yang tidak digunakan dengan stres kerja pada karyawan di PT. X
Kota Medan tahun 2019.
4. Hasil analisis menggunakan uji chi square, diperoleh p-value dengan nilai
signifikansi 0,010 (p<0,05), dimana H0 ditolak yang artinya ada pengaruh
hubungan interpersonal dengan stres kerja pada karyawan di PT. X Kota Medan
tahun 2019.
5. Hasil analisis menggunakan uji chi square, diperoleh p-value dengan nilai
signifikansi 0,013 (p<0,05) dimana H0 ditolak yang artinya ada pengaruh
ketidakpastian pekerjaandengan stres kerja pada karyawan di PT. X Kota Medan
tahun 2019.
6. Hasil analisis menggunakan uji chi square, diperoleh p-value dengan nilai
signifikansi 0,907 (p<0,05) dimana H0 diterima yang artinya tidak ada pengaruh
dukungan sosial dengan stres kerja pada karyawan di PT. X Kota Medan tahun
2019.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa variabel yang berpengaruh terhadap
stres kerja adalah variabel kemampuan yang tidak digunakan (p = 0,028), hubungan
interpersonal (p = 0,010) dan ketidakpastiaan pekerjaan (p = 0,013). Dari ketiga variabel
tersebut, variabel yang paling dominan atau berpengaruh dengan stres kerja adalah variabel
hubungan interpersonal (p = 0,015) yang diperoleh menggunakan analisis multivariat Logistic
Regression.
Faktor-Faktor Yang Menentukan Stres Kerja Karyawan pada PT. Hadji Kalla

Penulis : Al Asy Ari Adnan Hakim dan Zulkifli

Pendahuluan

Dampak dari pesatnya perkembangan perekonomian saat ini, tentunya tidak hanya dirasakan
tekanannya oleh pengusaha semata, akan tetapi lebih besar dampaknya dirasakan oleh karyawan dalam
suatu perusahaan. Dimana seorang karyawan diharuskan untuk memiliki kapabilitas lebih dari kondisi
normalnya yakni seorang karyawan diharuskan untuk mampu melaksanakan dua peran sekaligus atau
mampu memenuhi target perusahaan ditengah kondisi perekonomian yang saat ini tidak stabil. Pada
posisi ini, seorang karyawan tidak memiliki pilihan lebih selain melaksanakan apa yang ditugaskan dari
kebijakan suatu perusahaan. Dalam beberapa kasus serupa, kondisi dari tekanan ini mengakibatnya
adanya suatu kondisi dari seorang karyawan untuk lebih sensitif dan mudah untuk mengalami stres.
Para ahli mengatakan bahwa stres adalah akar penyebab semua masalah di dunia modern dan sangat
mempengaruhi karyawan dan organisasi bisnis

Hal ini sejalan sebagaimana yang terjadi pada perusahaan PT. Hadji Kalla Kendari dimana pesatnya
kondisi persaingan yang ada antar dealer mobil serta banyaknya usahausaha bengkel mobil yang ada
mengakibatkan banyaknya pangsa pasar dari perusahaan PT. Hadji Kalla Kendari yang telah beralih
untuk memilih menggunakan alternatif lainnya. Kondisi ini tentunya juga berdampak nyata terhadap
kesejahteraan karyawan yang ada pada PT. Hadji Kalla Kendari yang dalam sistem kerjanya berdasarkan
target yang ditetapkan. Pada kondisi ini, setiap karyawan diharuskan untuk mampu memenuhi target
yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Jika target tersebut tidak dapat tercapai maka kinerja karyawan
dianggap rendah dan hal ini tentunya bisa berdampak nyata terhadap insentif yang akan diterima serta
kejelasan terkait status karyawan dalam suatu perusahaan. Bahkan terdapat beberapa karyawan pada
perusahaan tersebut, yang dalam realitanya cukup memiliki stres yang tinggi dan terpaksa untuk
mengundurkan diri atau keluar dari perusahaan.

Metode Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

- Populasi dan sample


Subyek penelitian adalah karyawan PT. Hadji Kalla Kendari yakni sebanyak 90 orang yang diambil
dengan menggunakan metode sensus..

- Teknik pengumpulan data


Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dengan skala likert sebagai alat
ukur atas sikap responden mengenai faktor-faktor yang menentukan stres kerja karyawan.

- Teknik analisis data


metode analisis yakni exploratory factor.
- Hasil penelitian dan pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yakni mengenai analisis faktor-
faktor yang menentukan stress kerja karyawan pada PT. Hadji Kalla Kendari ditemukan bahwa
dari 9 indikator yang telah dinyatakan layak untuk dilakukan pengujian faktor, terdapat 3
kelompok faktor yang terbentuk. Ketiga faktor tersebut antara lain : (1) faktor tuntutan
pekerjaan, (2) faktor kebijakan organisasi dan (3) faktor pribadi.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dari 6 variabel yang telah dinyatakan layak untuk
dilakukan pengujian faktor, terbentuk 1 faktor sebagai faktor yang mempengaruhi employee
engagement. Keenam variabel yang terbentuk menjadi 1 faktor tersebut meliputi : kepemimpinan,
lingkungan kerja, kompensasi, hubungan tim dan rekan kerja, pelatihan dan pengembangan serta
kesejahteraan di tempat kerja. Ditemukan pula bahwa diantara 6 variabel tersebut, variable
kepemimpinan adalah variable yang paling dominan dalam hubungannya dengan employee engagement
yakni sebesar 0.928, yang kemudian disusul dengan variable kompensasi yakni sebesar 0.876, pelatihan
dan pengembangan yakni sebesar 0.861, kesejahteraan di tempat kerja yakni sebesar 0.826 dan
lingkungan kerja yakni sebesar 0.811

Anda mungkin juga menyukai