Anda di halaman 1dari 42

TUGAS AUDIT MANAJEMEN

AUDIT MANAJEMEN FUNGSI PRODUKSI dan OPERASI


PADA PT. CHAROEN POKHPAND INDONESIA, TBK

Dosen Pengampu:
Rudi Handoyono, S.E., M.Si.

Disusun oleh:

1. Alif Wijang Budiargo 4.44.20.0.03


2. Salvina Nurhaeni 4.44.20.0.28

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG


JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI MANAJERIAL
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. karena telah memberikan kesempatan pada kami
untuk dapat menyelesaikan tugas ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan
tugas dengan tepat waktu.
Tugas ini disusun guna memenuhi tugas dari Bapak Rudi Handoyono, S.E., M.Si. pada
mata kuliah Audit Manajemen. Selain itu, Tugas ini disusun dengan harapan dapat menambah
wawasan pembaca.
Kami selaku penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Rudi Handoyono, S.E.,
M.Si. selaku dosen mata kuliah Audit Manajemen atas pemberian tugas ini dimana dapat
menambah wawasan kami. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu selama proses penyusunan tugas ini.
Kami menyadari bahwa pembuatan dari tugas ini masih banyak kekurangan baik pada
penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan kami terima demi penyempurnaan tugas ini.

Semarang, 15 November 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1. 1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1. 2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2
1. 3 Tujuan Masalah ........................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................. 3
2. 1 Definisi Audit Manajemen .......................................................................................... 3
2. 2 Jenis Audit ................................................................................................................... 3
2. 3 Audit Fungsi Produksi dan Operasi ............................................................................ 4
Pengertian Audit Fungsi Produksi dan Operasi .................................................................. 4
Tahap-tahap Audit Fungsi Produksi dan Operasi ............................................................... 4
Ruang Lingkup Audit Fungsi Produksi dan Operasi .......................................................... 5
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................................. 6
3. 1 Gambaran Umum Perusahaan ..................................................................................... 6
3.1.1 Sejarah Perusahaan .............................................................................................. 6
3.1.2 Visi dan Misi ........................................................................................................ 7
3.1.3 Struktur Organisasi .............................................................................................. 7
3.1.4 Produk .................................................................................................................. 9
3.1.5 Omzet PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk ...................................................... 9
3.1.6 Produk Pakan Ternak ......................................................................................... 10
3.1.7 Siklus Proses Produksi Pakan Ternak ................................................................ 11
3. 2 Audit Kinerja Atas Fungsi Produksi dan Operasi ..................................................... 15
BAB IV PENUTUP ................................................................................................................. 38
4.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 38
4.2 Saran ............................................................................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 39

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi bergerak sangat pesat ditandai dengan munculnya begitu banyak
perusahaan lokal, nasional maupun multinasional. Hal ini menyebabkan persaingan yang
sangat sengit dan ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lain. Setiap perusahaan
khususnya perusahaan manufaktur harus memiliki produk yang berkualitas tinggi dengan harga
yang kompetitif. Dengan kata lain, perusahaan manufaktur diwajibkan untuk memiliki sistem
pengendalian internal yang baik sehingga tercipta efektifitas dan efisiensi.
Pengendalian internal dipengaruhi atau dilaksanakan oleh semua karyawan baik
direktur maupun karyawan dengan level terendah sekalipun dalam sebuah perusahan. Dengan
pengendalian internal yang baik maka perusahaan tersebut dapat dikatakan memiliki efektivitas
dan efisiensi dalam operasional, memiliki laporan keuangan yang handal dan menjamin bahwa
perusahaan mematuhi peraturan dan SOP yang berlaku.
Pada perusahaan PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk (Perseroan) tidak akan luput
juga dengan adanya persaingan antar perusahaan. PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk adalah
perusahaan penghasil pakan ternak, Day Old Chicks dan makanan olahan terbesar di Indonesia.
Saat ini, perseroan memfokuskan usahanya pada kegiatan agro-business yang mencakup
poultry business, dari memproduksi pakan ternak berkualitas, pembibitan ayam yang cepat
tumbuh dan tahan penyakit serta menghasilkan produk ayam olahan berkualitas tinggi.
Atas hal tersebut, pengendalian internal juga perlu dilakukan oleh perusahaan ini demi
tercapainya efektifitas dan efisiensi dan agar tetap bersaing. Pengendalian internal disini
utamanya pada pengendalian atas fungsi produksi dan operasi pada perusahaan. Dalam proses
produksi dan operasi, setiap perusahaan akan melalui suatu proses yang dinamakan
perencanaan sebelum memasuki proses pelaksanaan dan pengendalian. Perencanaan tersebut
dalam konteks pengendalian internal masuk pada rencana induk produksi dan operasi.
Dalam penyusunanna, perencanaan tersebut harus disusun sesuai dengan kemampuan dan
kapasitas perusahaan agar dapat memaksimalkan proses produksinya sehingga menciptakan
suatu proses yang efektif dan efisien. Oleh karena itu, pada penelitian ini audit fungsi produksi
dan operasi difokuskan pada ruang lingkup rencana induk dan operasi pada PT. Charoen
Pokphand Indonesia Tbk – Makasar.

1
1. 2 Rumusan Masalah
Berdasarakan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka rumusan masalah yang akan
dibahas dalam penulisan makalah ini adalah bagaimana efektifitas dan efisiensi dari
pelakasanaan rencana induk produksi dan operasi pada PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk
– Makasar?

1. 3 Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan di atas, maka tujuan yang akan dibahas
dalam penulisan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas dan efisiensi dari
pelaksanaan rencana induk produksi dan operasi pada PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk –
Makasar.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2. 1 Definisi Audit Manajemen


Pengertian Audit manajemen (management audit) adalah pengevaluasian terhadap
efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan. Audit manajemen dirancang secara sistematis
untuk mengaudit aktivitas, program-program yang diselenggarakan, atau sebagian dari entitas
yang bisa diaudit untuk menilai dan melaporkan apakah sumber daya dan dana telah digunakan
secara efisien, serta apakah tujuan dari program dan aktivitas yang telah direncanakan dapat
tercapai dan tidak melanggar ketentuan aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan
(IBK Bayangkara, 2008: 2).
Management audit adalah suatu teknik yang secara teratur dan sistematis digunakan
untuk menilai efektivitas unit atau pekerjaan dibandingkan dengan standar-standar perusahaan
dan industri, dan menggunakan petugas yang bukan ahli dalam lingkup objek yang dianalisis,
untuk menyakinkan manajemen bahwa tujuannya dilaksanakan, dan keadaan yang
membutuhkan perbaikan ditemukan (Amin Widjaja Tunggal, 2000). Audit manajemen
dirancang secara sistematis untuk mengaudit aktivitas, program-program,
yangdiselenggarakan, atau sebagian dari entitas yang bisa diaudit untuk menilai dan
melaporkan apakah sumber daya dan dana telah digunakan secara efesien, serta apakah tujuan
dari program dan aktivitas yang telah direncanakan dapat tercapai tidak melanggar ketentuan
aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan.

2. 2 Jenis Audit
Menurut Boynton, Jhonson dan Kell (2006:6), audit dibagi menjadi tiga bidang yang masing-
masing memiliki spesialisasi yang berbeda-beda, yaitu:
1. Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit)
Audit laporan keuangan yaitu audit yang dilakukan atas laporan keuangan suatu organisasi
badan usaha secara keseluruhan dengan tujuan untuk memberikan pendapat atas kewajaran
penyajian laporan keuangan tersebut dengan kriteria yang berlaku.
2. Audit Kepatuhan (Compliance Audit)
Audit kepatuhan merupakan suatu proses audit atas ketaatan terhadap pelaksanaan suatu
kriteria yang dapat berupa kontrak, peraturan maupun prosedur yang telah ditetapkan oleh
pihak berwenang, seperti pemerintah atau pimpinan badan usaha.
3. Audit Operasional (Operational Audit)
3
Audit operasional merupakan suatu proses pemeriksaan yang dilakukan terhadap prosedur,
metode dan operasi kegiatan suatu entitas tertentu untuk menilai efisiensi dan efektivitas
kegiatan entitas tersebut. Pada akhirnya suatu audit operasional akan memberikan saran
dan rekomendasi kepada pimpinan maupun manajemen yang meminta dilaksanakannya
audit operasional.
Pada penelitian ini akan menggunakan Audit Operasional yaitu audit fungsi produksi dan
operasi pada perusahaan PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk – Makasar.

2. 3 Audit Fungsi Produksi dan Operasi


2.3.1 Pengertian Audit Fungsi Produksi dan Operasi
Audit fungsi produksi dan operasi melakukan penilaian secara komprehensif
keseluruhan fungsi produksi dan operasi untuk menentukan apakah fungsi ini telah berjalan
dengan memuaskan (ekonomis, efektif, dan efisien). Audit ini dilakukan tidak hanya
terbatas pada unit produksi tetapi juga berlaku untuk keseluruhan proses produksi dan
operasi.

2.3.2 Tahap-tahap Audit Fungsi Produksi dan Operasi


Dalam melakukan Audit Fungsi Produksi dan Operasi harus sesuai dengan tahapan-tahapan
yang ada. Ada lima tahapan audit fungsi produksi dan operasi, yaitu:
1. Audit Pendahuluan
Pada tahap ini auditor melakukan overview terhadap perusahaan secara umum, produk
yang dihasilkan, proses produksi dan operasi yang dijalankan, melakukan peninjauan
terhadap pabrik (fasilitas produksi), layout pabrik, sistem computer yang digunakan dan
berbagai sumber daya penunjang keberhnasilan fungsi ini dalam mencapai tujuannya.
2. Review dan Pengujian Terhadap Pengendalian Manajemen
Pada tahap ini auditor melakukan review dan pengujian terhadap beberapa perubahan
yang terjadi pada struktur perusahaan, sistem manajemen kualitas, fasilitas yang
digunakan dan/atau personalia kunci dalam perusahaan, sejak hasil audit terakhir.
Auditor juga mengidentifikasi dan mengklasifikasikan penyimpangan dan gangguan–
gangguan yang mungkin terjadi yang mengakibatkan terhambatnya pencapaian tujuan
produksi dan operasi.
3. Audit Lanjutan (terinci)
Auditor melakukan audit yang lebih dalam dan pengembangan temuan beberapa
fasilitas, prosedur, catatan (dokumen) yang berkaitan dengan produksi dan operasi.
4
4. Pelaporan
Hasil dari keseluruhan tahap audit sebelumnya yang telah diringkaskan dalam kertas
kerja audit (KKA), merupakan dasar dalam membuat kesimpulan audit dan rumusan
rekomendasi yang akan diberikan auditor sebagai alternatif solusi atas kekurangan–
kekurangan yang masih di temukan.
5. Tindak Lanjut
Rekomendasi yang disajikan auditor dalam laporannya merupakan alternative
perbaikan yang ditawarkan untuk meningkatkan berbagai kelemahan (kekurangan)
yang masih terjadi pada perusahaan. Tindak lanjut (perbaikan) yang dilakukan
merupakan bentuk komitmen manajemen untuk menjadikan organisasinya menjadi
lebih baik dari yang sebelumnya. Dalam rangka perbaikan ini auditor mendampingi
manajemen dalam merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan program–
program perbaikan yang dilakukan agar dapat mencapai tujuannya secara efektif dan
efisien.

2.3.3 Ruang Lingkup Audit Fungsi Produksi dan Operasi


Ruang lingkup audit fungsi produksi dan operasi meliputi keseluruhan dan
program/aktivitas yang dikelola pada fungsi ini yang meliputi :
1. Rencana produksi dan operasi
2. Produktivitas dan peningkatan nilai tambah
3. Pengendalian produksi dan operasi
Fokus penelitian dalam makalah ini adalah pada ruang lingkup rencana produksi dan
operasi.

5
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3. 1 Gambaran Umum Perusahaan


3.1.1 Sejarah Perusahaan

PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk (Perseroan) adalah perusahaan penghasil


pakan ternak, Day Old Chicks, dan makanan olahan terbesar di Indonesia. Perseroan
didirikan tahun 1972 dengan pabrik pakan ternak terbesar pertama di Jakarta untuk
menghasilkan pakan ternak berkualitas. Saat ini, perseroan memfokuskan usahanya pada
kegiatan agro-business yang mencakup poultry business, dari memproduksi pakan ternak
berkualitas, pembibitan ayam yang cepat tumbuh dan tahan penyakit serta menghasilkan
produk ayam olahan berkualitas tinggi.
Dari satu pabrik pakan ternak di Jakarta, perseroan mengembangkan usaha untuk
menghadapi tantangan dalam menghasilkan produk yang dapat dipercaya dan berkualitas
tinggi dengan membangun fasilitas produksi di Balaraja (Jawa Barat), Cirebon (Jawa
Barat), Semarang (Jawa Tengah), Sepanjang dan Krian (Jawa Timur), Bandar Lampung
(Lampung), Medan (Sumatera Utara) dan Makassar (Sulawesi Selatan). Secara bersama-
sama, jaringan pabrik pakan ternak ini membuat perseroan menjadi produsen pakan ternak
terbesar satu-satunya di Indonesia. Selain itu, jaringan tersebut memiliki posisi strategis
untuk memenuhi kebutuhan peternak ayam di seluruh negeri. Hal ini menjadikan
perseroan sebagai perusahaan penghasil pakan ternak yang terpercaya.
PT. Charoen Pokphand Indonesia Makassar adalah perusahaan pakan ternak yang
berlokasi di Kawasan Industri Makassar. Perusahaan ini merupakan cabang dimana kantor
pusatnya ada di Jakarta. Perusahaan yang secara resmi berdiri pada tanggal 8 Agustus 2008

6
saat ini mempekerjakan sebanyak 479 karyawan yang terdiri dari 64 karyawan tetap, 180
karyawan koperasi dan sisanya merupakan buruh angkut.
Perusahaan ini memulai cikal bakalnya di tahun 2007, kemudian pada tahun 2008 secara
resmi diresmikan oleh Gubernur Sulawesi Selatan Bapak Syahrul Yasin Limpo.
Pembukaan pabrik pakan ternak di Makassar tujuannya untuk memenuhi kebutuhan
wilayah Indonesia Timur yakni, Sulawesi, Kalimantan, Bali, Maluku, dan Papua.
Sejak berdiri, PT. Charoen Pokphand Indonesia telah mampu memberikan
kontribusi yang positif terhadap perkembangan ekonomi di Sulawesi Selatan. Hal ini
terutama terkait dengan pemberdayaan petani jagung lokal di Sulawesi Selatan. Prinsip
penerimaan jagung yang dibeli langsung dari petani telah mendorong petani untuk lebih
antusias dalam meningkatkan hasil produksi jagungnya. Untuk saat ini, daerah yang paling
banyak menghasilkan jagung adalah Takalar, Jeneponto, Gowa, Pinrang, Bone dan Wajo.
PT. Charoen Pokphand Indonesia memiliki kapasitas penyimpanan jagung yang sangat
besar dimana terdapat empat silo dengan kapasitas total 30.000 ton jagung.

3.1.2 Visi dan Misi


Visi
Memberi pangan bagi dunia yang berkembang.
Misi
Memproduksi dan menjual pakan, Day Old Chicks dan makanan olahan yang memiliki
kualitas tinggi dan berinovasi.

3.1.3 Struktur Organisasi


PT. Charoen Popkhand Indonesia Makassar, terdiri atas beberapa departemen, yaitu:
1. Departemen Produksi, yang memiliki tugas pokok bertanggung jawab terhadap proses
produksi pakan dipimpin oleh Budi Handoko.
2. Departemen Marketing, dengan tugas pokok memasarkan produk pakan dan membina
kerja sama dengan customer dipimpin oleh Rofik Al Almin.
4. HRD dan Geneneral Affair, dengan tugas pokok bertanggung jawab terhadap
kepegawaian dan permasalahan umum yang dipimpin oleh Baso Alim Bahri.
5. Accounting dan Finance, dengan tugas pokok bertanggung jawab terhadap arus masuk
dan keluarnya uang perusahaan dipimpin oleh Rudy Yanto.

7
6. Departemen Purchase, dengan tugas pokok melakukan pembelian bahan baku pakan
seperti jagung, dedak, bungkil kacang kedelai, tepung batu, tepung ikan, dan lain-lain
dipimpin oleh Dedeth Karlay.
7. Departemen Feed Technology, yang bertanggung jawab terhadap kualitas bahan baku
serta kualitas pakan yang disesuaikan dengan standar perusahaan dipimpin oleh Syahrul
Istiqlali.
8. Departemen Audit, yang bertanggung jawab terhadap pengontrolan sistem agar sesuai
dengan Standar Operational Procedur (SOP) dipimpin oleh Hardy Wihardja.

3.1.4 Omzet PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk


PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk pada tahun 2022 mampu menghasilkan
penjualan neto hingga Rp56,87 triliun dimana jumlah tersebut mengalami peningkatan
sebesar 10,00% dibandingkan dengan penjualan tahun sebelumnya yaitu Rp51,17 triliun.
Penjualan tersebut terdiri dari penjualan pakan ternak sebesar Rp13,62 triliun, penjualan
ayam pedaging sebesar Rp31,97 triliun, penjualan anak ayam usia sehari (DOC) sebesar

8
Rp1,48 triliun, penjualan daging ayam olahan sebesar Rp8,36 triliun, dan lain-lain sebesar
Rp1,44 triliun.

3.1.5 Produk
1. Ayam Pedaging
2. Pakan Ternak
- Pakan Ternak Ayam Pedaging
- Pakan Ternak Ayam Petelur
- Pakan Ternak Lainnya
3. Makanan Olahan
Perseroan menjual makanan olahan dengan menggunakan beberapa merek dagang yaitu
Golden Fiesta, Fiesta, Champ, Okey, Akumo dan Asimo. Perseroan juga memiliki
jaringan ritel yang menjual produk makanan olahan yaitu Prima Freshmart, Kios
Unggas dan Prima Meat Shop.
4. Day Old Chicks
Produk Day Old Chicks (DOC) yang ditawarkan terdiri dari:
- DOC Ayam Pedaging
- DOC Ayam Petelur
- DOC Lainnya

3.1.6 Volume Produksi Pakan Ternak


PT. Charoen Pokhpand Indonesia-Makassar pada tahun 2022 berhasil memproduksi
pakan ternak sebesar 5,80 juta ton atau sekitar +16.100 ton perharinya. Jumlah capaian
tersebut pada tahun 2022 mengalami peningkatan dari jumlah produksi pada tahun 2021
yaitu sebesar 5,70 juta ton.
Namun, jumlah produksi pada tahun 2022 ini masih belum mampu mencapai target
yang ditetapkan oleh perusahaan dimana perusahaan telah menetapkan target produksi
pakan ternak untuk periode 2022 sebesar 6,30 juta ton atau peningkatan sebesar +10%.
Adapun rincian dari produksi tiap jenis pakan ternak sebagai berikut
Jenis Produk Pakan Ternak Target Pencapaian Selisih
Pakan Ternak Ayam Pedaging 2,00 juta ton 1,80 juta ton -0,20 juta ton
Pakan Ternak Ayam Petelur 2,80 juta ton 2,60 juta ton -0,20 juta ton
Pakan Ternak Lainnya 1,50 juta ton 1,40 juta ton -0,10 juta ton
Tabel Volume Produksi Pakan Ternak (dalam satu tahun)

9
3.1.7 Produk Pakan Ternak

3.1.6.1 Bentuk Pakan Ternak


Bentuk dari pakan ternak yang diproduksi oleh perusahaan dapat berupa
concentrate (konsentrat), mash (tepung), pellet (butiran) atau crumble (butiran halus).
Penggunaan dari tiap bentuk pakan ternak tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan
dan kondisi hewan ternak.

3.1.6.2 Jenis Pakan Ternak


• Pakan Ternak Ayam Pedaging
Pakan ternak ini memiliki 3 jenis produk yang masing-masing memiliki formula
berbeda dan disesuaikan dengan kandungan nutrisi yang dibutuhkan pada setiap
masa pertumbuhannya.
- Pakan Ternak untuk Pre-Starter Pakan ternak ini memiliki diberikan kepada
ayam pedaging berumur 1 hari hingga ayam pedaging tersebut berumur 7 hari.
- Pakan Ternak untuk Starter Pakan ternak ini diberikan kepada ayam pedaging
berumur 1 hari hingga ayam pedaging tersebut berumur 21 hari atau ayam
pedaging berumur 8 hari hingga ayam pedaging tersebut berumur 21 hari.
- Pakan Ternak untuk Finisher Pakan ternak ini diberikan kepada ayam pedaging
berumur 22 hari hingga ayam pedaging tersebut dipanen atau sekitar 30-45 hari.
• Pakan Ternak Ayam Petelur
Pakan ternak ini memiliki 4 jenis produk yang masing-masing memiliki formula
berbeda dan disesuaikan dengan kandungan nutrisi yang dibutuhkan pada setiap
masa pertumbuhannya.
- Pakan Ternak untuk Pre-Starter Pakan ternak ini diberikan kepada ayam petelur
berumur 1 hari hingga ayam tersebut berumur 5 minggu.

10
- Pakan Ternak untuk Starter Pakan ternak ini diberikan kepada ayam petelur
berumur 6 minggu hingga ayam petelur tersebut berumur 10 minggu.
- Pakan Ternak untuk Grower Pakan ternak ini diberikan kepada ayam petelur
berumur 11 minggu hingga ayam petelur tersebut menghasilkan telur
pertamanya.
- Pakan Ternak untuk Laying Phase Pakan ternak ini diberikan kepada ayam
petelur pada periode peneluran hingga afkir.
• Pakan Ternak Lainnya
Selain pakan ternak di atas, Perseroan juga menawarkan beberapa produk pakan
ternak untuk ayam pembibit turunan, itik, ayam kampung, ayam aduan, burung
puyuh, babi dan sapi. Produk pakan ternak tersebut juga ditawarkan sesuai
kebutuhan nutrisi pada setiap masa pertumbuhannya.

3.1.6.3 Merk Dagang Pakan Ternak


Pakan ternak yang diproduksi oleh PT. Charoen Pokhpand Indonesia, Tbk telah
dikenal oleh masyarakat terutama pada industri pakan seperti, HI-PRO, HI-PRO,
BINTANG, BONAVITE, ROYAL FEED, TURBO FEED, dan TIJI.

3.1.8 Mesin Pengolah Pada Pakan Ternak


No. Nama Mesin Proses Produksi Deskripsi Mesin
1. Intake Penuangan bahan Mesin intake digunakan
baku sebagai mediator untuk menyimpan
bahan baku melalui conveyour dan
elevator ke tong penyimpangan
dengan tujuan untuk cadangan
bahan baku apabila terjadi
kelangkaan.
Kemampuan mesin ini dapat
menuangkan bahan baku ke silo
sebanyak +20.000ton perharinya.

2. Hammer Mill Penggilingan bahan Mesin hammer mill


baku digunakan untuk menghaluskan

11
bahan baku yang semula berupa
butiran seperti biji jagung, wheat
bran, soy bean meal, dan lain-lain
agar memudahkan dalam proses
mixing.
Kemampuan mesin ini dapat
menggiling butiran bahan baku
tersebut sebanyak +18.500ton
perharinya.
3. Mixer Pencampuran bahan Mesin mixer digunakan
baku untuk mencampurkan bahan baku
yang telah digiling menjadi halus
dengan bumbu atau vitamin yang
diperlukan agar dapat tercampur
secara merata dan sempurna.
Kemampuan mesin ini dapat
mencampurkan bahan baku dengan
bumbu sebanyak +18.500ton.
4. Peller Pembentukan produk Mesin peller digunakan
untuk mengubah pakan ternak yang
semula berupa bubuk menjadi
butiran seperti pellet dengan
bantuan steam atau uap.
Kemampuan mesin ini dapat
membentuk pakan ternak menjadi
pellet sebanyak +18.500ton
5. Packing Pengemasan produk Mesin packing digunakan
untuk mengemas pakan ternak yang
sudah diubah menjadi butiran atau
bubuk ke dalam kemasan berupa
karung maupun kantung plastic.

12
Kemampuan pada mesin
pengemas ini dapat mengemas
pakan ternak sebanyak +18.500ton.

3.1.9 Penyimpanan Pada Pakan Ternak


No. Nama Penyimpanan Deskripsi Penyimpanan
1. Silo Silo merupakan system penyimpanan pada
industry peternakan maupun pertanian yang digunakan
untuk menyimpan bahan mentah atau raw material.
Pada PT. Charoen Pokhpand Indonesia, Tbk-
Makasar, Silo yang digunakan dapat menyimpan hingga
7,5 juta ton dalam setahun.

2. Gudang Penyimpanan Gudang penyimpanan pada PT. Charoen


Pokhpand Indonesia, Tbk digunakan untuk menyimpan
barang jadi atau pakan ternak yang sudah di packing.
Kapasitas Gudang penyimpanan pada
perusahaan ini mencapai 7 juta ton dalam setahun.

3.1.10 Siklus Proses Produksi Pakan Ternak


Setiap Proses Produksi Dalam siklus proses produksi pada PT. Charoen Pokhpand
Indonesia, Tbk yang bertanggung jawab penuh adalah Manajer Produksi. Pelaporan segala
aktivitas dari proses produksi yang sedang berlangsung dilakukan oleh section head bagian
produksi kepada manajer produksi. Di setiap proses produksi terdapat beberapa operator
yang bertanggung jawab secara langsung pada mesin atau peralatan yang digunakan dalam
proses produksi.
• Operator Intake atau yang bertanggung jawab dalam penuangan bahan baku,
• Operator hammer mill atau yang bertanggung jawab dalam penggilingan dalam bahan
baku,
• Operator mixer atau yang bertanggung jawab dalam pencampuran bahan baku,
• Operator peller atau yang bertanggung jawab dalam pembentukan produk,
• Operator packing atau yang bertanggung jawab dalam pengemasan produk.
Semua operator tersebut dibawahi oleh seorang supervisor.
Dalam proses produksi terdapat dua bahan yang yang akan dicampur. Pertama,
bahan baku yang berada pada silo berisi jagung akan dimasukkan ke dalam bin kasar
kemudian akan di grinding atau dihaluskan dan dimasukkan ke dalam bin halus. Kedua,

13
bahan baku yang bentuknya butiran gandum, buntil kedelai, kopra dan beberapa bahan
lainnya yang berada pada gudang (bulk/bag storage) dimasukkan ke dalam bin kasar
kemudian dihaluskan atau grinding, setelah itu masuk ke bin halus. Beberapa bahan baku
yang telah halus atau dalam bentuk fine, biasanya dedak, tepung batu, dan sari kedelai
akan langsung dimasukkan ke bin halus. Kemudian semua bahan baku yang berada di bin
halus akan dicampur (mixing) dan akan dibentuk menjadi pellet (pil, butiran) kemudian
dikemas (packing). Setelah di kemas produk-produk yang jadi akan disimpan di gudang
barang jadi. Berikut digambarkan gambaran proses produksi di bawah ini:

Gambar Proses Produksi Pada Pakan Ternak

3.1.11 Masalah Yang Timbul


Pada proses produksi yang telah dilakukan oleh PT. Charoen Pokhpand Indonesia,
Tbk-Makasar selama kurun waktu 2022, ditemukan realisasi penggunaan bahan baku yang
digunakan tidak sesuai dengan perencanaan kebutuhan bahan baku. Ditemukan bahan
baku yang banyak, namun dalam penggunaannya masih sedikit sehingga menyebabkan
penggunaan bahan baku yang tidak efisien karena masih terdapat bahan baku yang
menganggur.
Hal tersebut dikarenakan perusahaan terlalu memaksakan dan tidak menyesuaikan
dengan kemampuan mesin yang ada demi memaksimalkan keuntungan. Ditemukan
perusahaan menetapkan bahan baku untuk produksi dalam sehari sebanyak 21.000 –

14
22.000 ton, padahal mesin (terutama intake) yang dimiliki mempunyai kapasitas
sesunggunya sebanyak 18.000 hingga 20.000 ton perharinya.
Selain itu, ditemukan juga tidak adanya SOP tertulis terkait maintanance atau
pemeliharaan fasilitas produksi secara tertulis. Adanya SOP tersebut hanya disampaikan
secara lisan.

Kerangka Masalah Yang Terjadi

15
3. 2Audit Kinerja Atas Fungsi Produksi dan Operasi

KKA No. :
Disusun Oleh : Salvina Nurhaeni
Tanggal : 24 September 2023
Paraf :
Direviu oleh : Alif Wijang Budiargo
Tanggal : 25 September 2023
Paraf :

KERTAS KERJA AUDIT (KKA)

Nama Obyek Pemeriksaan : PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk


Aktivitas yang diaudit : Fungsi Produksi dan Operasi
Periode Audit : 2022

16
Kantor Akuntan Publik Alif dan Rekan No. KKA : ................
No. PKA : ................

Nama Auditi : PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk


Tahun Yang diaudit : 2022

Program Kerja Audit


Audit Manajemen atas Fungsi Produksi
A. Pendahuluan
PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
agrobisnis. Kegiatan inti bisnis yang akan diaudit berupa produk pakan ternak. PT.
Charoen Pokphand Indonesia Tbk berdiri sejak tahun 1972 dengan nama PT Charoen
Pokphand Indonesia Animal Feedmill Co. Limited. PT Charoen Pokphand Indonesia
didirikan sebagai jawaban akan kebutuhan pakan ternak yang terus meningkat di
Indonesia saat itu. Untuk mendukung pengembangan usaha dan memperkuat struktur
permodalan, Perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tahun
1991. Setelahnya, Perseroan mengakuisisi enam Perusahaan sejenis pada tahun 2006.
B. Tujuan Audit
1. Menilai apakah strategi rencana produksi dan operasi sudah secara cermat
menghubungkan antara kebutuhan memuaskan pelanggan dengan ketersediaan
sumber daya serta fasilitas yang dimiliki perusahaan
2. Memberikan rekomendasi jika terdapat kekurangan dalam rencana produksi
kepada top management untuk memperbaiki fungsi produksi Perusahaan
C. Ruang Lingkup Audit
Ruang lingkup audit meliputi Jadwal induk produksi, Penilaian atas Tingkat
Persediaan, Jadwal Maintenance.
D. Langkah Kerja Audit

Waktu yang No
No Uraian Dikerjakan Oleh diperlukan KKA Catatan
Rencana Realisasi Rencana Realisasi
1 Mengumpulkan data Tim Tim 1 hari 1 hari
dan informasi yang

17
dibutuhkan, yaitu,
latar belakang
perusahaan, kegiatan,
program dan sistem
yang akan diperiksa
dan semua aspek
penting dari
perusahaan yang
berkaitan dengan audit
manajemen yang akan
dilakukan.
2 Melakukan observasi Tim Tim 1 hari 1 hari
untuk memahami
mengenai aktivitas
produksi, prosedur
kerja bagian produksi
dan mengetahui
kondisi pabrik.
3 Melakukan Tim Tim 1 hari 1 hari
wawancara lisan
kepada kepala seksi
bagian produksi
4 Membagikan Tim Tim 3 hari 2 hari
kuesioner yang berisi
pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan
langsung dengan
fungsi produksi
kepada karyawan yang
terkait langsung
dengan kegiatan
produksi perusahaan.

18
5 Mengevaluasi hasil Tim Tim 2 hari 1 hari
kuesioner, wawancara,
dan observasi yang
telah dilakukan
6 Simpulkan hasil Tim Tim 1 hari 1 hari
langkah kerja audit
diatas

Semarang, 15 September 2023 Semarang, 15 September 2023


Direviu oleh: Disusun Oleh:
Pengendali Teknis Ketua Tim

Syahputra Priyadi

Semarang, 18 September 2023


Disetujui Oleh:
Pengendali Mutu

Agus Hidayat

19
AUDIT PENDAHULUAN

Ruang lingkup audit manajemen atas fungsi produksi pada PT. Charoen Pokhpand
dalam hal ini berupa perencanaan fungsi produksi. Pelaksanaan survei pendahuluan yang telah
dilakukan pada PT. Charoen Pokhpand Indonesia, Tbk cabang Makassar yang berlokasi di
Jalan KIMA 17, Kav DD11 Tamalanrea Makassar (90244) yang merupakan Perusahaan di
bidang produksi khususnya pakan ternak.
Pakan ternak yang dihasilkan berupa Pakan Ternak Ayam Pedaging, Pakan Ternak
Ayam Petelur, pakan ternak untuk ayam pembibit turunan, itik, ayam kampung, ayam aduan,
burung puyuh, babi dan sapi. Bentuk dari pakan ternak yang diproduksi oleh Perseroan dapat
berupa concentrat (konsentrat), mash (tepung), pellet (butiran) atau crumble (butiran halus).
Audit pendahuluan yang telah dilakukan berkaitan dengan fungsi produksi, yaitu;
1) Melakukan pembicaraan awal dengan manajer HRD (Human Resources Departement)
untuk mendapatkan informasi umum mengenai perusahaan seperti tujuan umum, profil
perusahaan dan menjelaskan secara garis besar audit yang akan dilaksanakan.
2) Melakukan pembicaraan awal dengan bagian produksi yang diwakili dari section head
bagian produksi, diharapkan dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dan
menjelaskan cara pelaksanaan pemeriksaan.

20
AUDIT REVIEW DAN PENGUJIAN ATAS FUNGSI PRODUKSI DAN OPERASI
Nama Perusahaan :
PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk Periode Audit : No KKA :
Program yang Diaudit : 2022
Fungsi Manajemen Produksi dan Operasi

Tujuan Review dan Pengujian atas Fungsi Produksi dan Operasi


Mengevaluasi Rencana Induk Produksi dan Operasi
Internal Control Questionnaire Alternatif
No dan Jawaban Pelaksana Keterangan
Langkah Kerja Ya Tidak
A Jadwal Induk atau Skedul Produksi
1 Apakah dalam melaksanakan produksi Ya Tim
telah sesuai dengan standar yang telah Produksi telah
ditentukan perusahaan? sejalan dengan
Jika Ya: standar yang ada
Periksa kebijakan yang dijadikan standar
produksi dan hubungkan dengan
pelaksanaan produksi yang dilakukan
Jika Tidak :
Telusuri bagaimana perusahaan dalam
melaksanakan produksi yang dilakukan
dan pedoman apa yang digunakan dalam
hal tersebut
2 Apakah telah disusun penyusunan Ya Tim
anggaran produksi pakan ternak Perusahaan telah
Jika Ya : Menyusun
Periksa Dokumen yang berkaitan dengan anggaran
anggaran produksi yang telah disusun. produksi
Jika Tidak :
Telusuri bagaimana prosedur yang
dijadikan dasar pendanaan pelaksanaan
produksi yang berjalan

21
3 Apakah bagian produksi telah menyusun Ya Tim Perusahaan telah
skedul produksi? Menyusun dan
Jika Ya : memiiki skedul
Periksa dokumen yang berkaitan dengan produksi yang
jadwal produksi, nilai kemampuannya dijadikan acuan
memberikan panduaan dalam dalam proses
pelaksanaan produksi yang akan produksi
dilakukan.
Jika Tidak :
Telusuri bagaimana praktik pelaksanaan
produksi berjalan dan pedoman apa yang
digunakan dalam hal tersebut

4 Apakah terdapat standar tertulis tentang Ya Tim Perusahaan


pengelolaan kebutuhan produksi atas menerima
kemampuan kapasitas yang tersedia untuk perintah dari
mengerjakannya? manajer
Jika Ya : produksi secara
Periksa kebijakan tersebut dan langsung
kemampuannya dalam menjaga mengenai
konsistensi pelayanan prima dalam pengelolaan
memuaskan pelanggan kebutuhan
Jika Tidak : produksi
Telusuri kebijakan praktis yang
digunakan dalam memenuhi pesanan
pelanggan di atas kapasitas produksi yang
dimiliki.
5 Apkah Jadwal Induk produksi telah Ya Tim Perusahaan telah
mengintegrasikan jadwal penerimaan menyesuaikan
bahan baku, pemeliharaan fasilitas dan jadwal
pengiriman barang ke dalam jadwal penerimaan
produksi reguler? bahan baku,
Jika Ya: pemeliharaan

22
Periksa bagaimana kemampuan fasilitas dan
penerimaan bahan baku, pemeliharaan pengiriman
fasilitas dalam menyiapkan fasilitas yang barang dengan
siap pakai pada waktu dibutuhkan serta jadwal induk
pengiriman barang yang dilakukan produksi agar
Jika Tidak : kegiatan
Telusuri bagaimana perusahaan produksi dapat
mengintegrasikan jadwal pemeliharaan berjalan sesuai
fasilitas dan jadwal produksi. dengan rencana
produksi.
6 Apakah dalam pelaksanaan produksi telah Ya Tim
dibuatkan perencanaan bahan baku Perusahaan telah
Jika Ya : Menyusun dan
Periksa kelengkapan perencanaan bahan memiiki
baku, nilai kemampuannya memberikan perencanaan
panduaan dalam pengelolaan bahan baku. bahan baku
Jika Tidak :
Telusuri bagaimana praktik pengelolaan
bahan baku berjalan dan pedoman apa
yang digunakan dalam hal tersebut.
7 Apakah perencanaan kebutuhan bahan Tidak Tim Penggunaan
baku telah sesuai dengan realisasi bahan baku yang
penggunaan bahan baku? dilakukan tidak
Jika Ya: sesuai dengan
Periksa perencanaan kebutuhan bahan perencanaan
baku dan hubungkan dengan penggunaan kebutuhan bahan
bahan baku aktual. baku yang telah
Jika Tidak : disusun
Telusuri bagaimana perusahaan
menghubungkan antara perencanaan
dengan realisasi dari penggunaan bahan
baku

23
8 Apakah bahan baku yang ditentukan telah Tidak Tim Bahan baku
digunakan secara efisien? yang ada dalam
Jika Ya : pelaksanaan
Periksa perencanaan bahan baku dan produksi belum
realisasi penggunaan bahan baku digunakan
Jika Tidak : secara efisien
Telusuri bahan baku yang tidak digunakan
dan periksa kapasitas menganggur
9 Apakah jadwal induk produksi telah Ya Tim
disusun berdasarkan penggunaan jadwal induk
kapasitas produksi optimal. produksi yang
Jika Ya: disusun sudah
Periksa bagaimana kemampuan serta sesuai untuk
keefektifan jadwal induk produksi dalam mendorong
upaya mengoptimalkan kapasitas yang penggunaan
ada. kapasitas
Jika Tidak : produksi
Telusuri bagaimana praktik pengelolaan optimal.
penggunaan kapasitas produksi dan
pedoman telah diterapjan
10 Apakah target produksi yang ditetapkan Ya Tim
secara periodik telah efektif target produksi
Jika Ya: perusahaan yang
Periksa jadwal dan volume produksi telah ditetapkan
hubungkan dengan ketersediaan sumber secara periodik
daya dan perubahan permintaan telah efektif
pelanggan.
Jika Tidak :
Telusuri bagaimana perusahaan
menghubungkan ketersediaan sumber
daya dengan usaha memenuhi kebutuhan
pelanggan dalam jadwal produksi.

24
11 Apakah bagian produksi membuat Ya Tim bagian produksi
laporan produksi telah membuat
Jika Ya : laporan produksi
Periksa dokumen yang berkaitan dengan
pelaporan produksi yang dilakukan
Jika Tidak :
Telusuri bagaimana praktik penyampaian
atau pengkomunikasian dari proses
produksi yang telah dilakukan

B Penilaian atas Tingkat Persediaan


1 Apakah perusahaan memiliki prosedur Ya Tim
pengendalian persediaan pakan ternak perusahaan
secara tertulis memiliki
Jika Ya : prosedur
Periksa kelengkapan prosedur tersebut, pengendalian
nilai kemampuannya memberikan persediaan
panduan dalam mengendalikan pakan ternak
persediaan. secara tertulis
Jika Tidak :
Telusuri bagaimana praktik pengendalian
persediaan berjalan dan pedoman apa
yang digunakan dalam pengendalian
tersebut.
2 Apakah prosedur tersebut telah Ya Tim
disosialisasikan dengan memadai dan Terdapat dalam
dipahami oleh petugas yang Job Desk.
melaksanakan
Jika Ya :
Periksa keakuratan penerapan prosedur
dalam praktik pengendalian persediaan.

25
Jika Tidak :
Telusuri penyimpangan prosedur yang
terjadi baik sengaja maupun tidak
disengaja
3 Apakah penentuan tingkat persediaan Ya Tim
pakan ternak telah mempertimbangkan Perusahaan telah
kemungkinan terjadinya keterlambatan menyesuaikan
pasokan bahan baku, pemeliharaan tingkat
fasilitas produksi persediaan
Jika Ya : dengan aktivitas
Periksa integrasi jadwal produksi dengan produksi.
jadwal penerimaan persediaan dan
kemampuan jadwal ini dalam
menghasilkan produk sesuai dengan
usaha memenuhi kebutuhan pasar dan
antisipasi atas perubahan permintaan yang
terjadi.
Jika Tidak :
Telusuri bagaimana perusahaan
mengantisipasi terjadinya permasalahan
tersebut.
C Jadwal Maintenance
1 Apakah perusahaan memiliki pedoman Tidak Tim Belum adanya
pemeliharaan fasilitas produksi secara pedoman
tertulis pemeliharaan
Jika Ya : fasilitas
Periksa ketetapan penerapan pedoman produksi secara
tersebut dalam memandu pemeliharaan tertulis
fasilitas yang dimiliki perusahaan secara
tepat waktu.
Jika Tidak :
Telusuri pedoman yang digunakan dalam
pemeliharaan fasilitas dan kemampuan

26
dalam mendukung proses produksi yang
tepat waktu.
2 Apakah Jadwal pemeliharaan telah Ya Tim agar kegiatan
terintegrasi dengan rencana produksi produksi dapat
Jika Ya: berjalan sesuai
Periksa bagaimana kemampuan dengan rencana
pemeliharaan fasilitas dalam menyiapkan produksi.
fasilitas yang siap pakai pada waktu
dibutuhkan.
Jika Tidak :
Telusuri bagaimana perusahaan
mengintegrasikan jadwal pemeliharaan
fasilitas dan jadwal produksi.

3 Apakah pengoperasian fasilitas produksi Ya Tim Karyawan yang


di dukung oleh tenaga operator yang mengoperasikan
memadai telah memiliki
Jika Ya : kemampuan
Periksa kualifikasi yang dimiliki oleh yang sesuai
operator, hubungkan dengan kualifikasi dengan standar
yang dibutuhkan dan kinerjanya dalam perusahaan
mengoperasikan fasilitas tersebut
Jika Tidak ;
Telusuri kualifikasi operasi dan
hubungkan dengan kemampuannya dalam
mengoperasikan fasilitas tersebut.

Diaudit oleh : Jumlah Jawaban Catatan : Direview oleh :


(Priyadi) Ya Tidak Perlu dilakukan (Agus Hidayat)
Tanggal : 14 3 audit lanjutan Tanggal :
20 September 2023 22 September 2023

27
AUDIT LANJUTAN
Nama Perusahaan :
PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk Periode Audit : No KKA :
Program yang Diaudit : 2022
Fungsi Manajemen Produksi dan Operasi

Tujuan Audit Terinci :


Mengevaluasi Rencana Induk Produksi dan Operasi
No. Temuan yang Dikembangkan dan Langkah Kerja Audit Pelaksana Langkah
Kerja
Pelaksana Waktu
A Tujuan Audit Lanjutan:
1 Memeriksa perencanaan kebutuhan bahan baku belum
sesuai dengan realisasi penggunaan bahan baku
2 Mengetahui sebab bahan baku yang ditentukan belum
digunakan secara efisien
3 Mengetahui sebab perusahaan belum memiliki pedoman
pemeliharaan fasilitas produksi secara tertulis
B Judul Temuan:
1 Perencanaan kebutuhan bahan baku belum sesuai dengan
realisasi penggunaan bahan baku
2 Bahan baku yang ditentukan belum digunakan secara
efisien
3 Perusahaan belum memiliki pedoman pemeliharaan
fasilitas produksi secara tertulis
C Langkah Kerja:
1 Telusuri bagaimana perusahaan menghubungkan antara Tim 1 hari
perencanaan dengan realisasi dari penggunaan bahan baku
2 Telusuri bahan baku yang tidak digunakan dan periksa Tim 1 hari
kapasitas menganggur
3 Telusuri pedoman yang digunakan dalam pemeliharaan Tim 1 hari
fasilitas dan kemampuan dalam mendukung proses
produksi yang tepat waktu

28
Diaudit oleh : Catatan : Direview oleh :
(Indah Pratiwi) (Agus Hidayat)
Tanggal : 22 September 2023 Tanggal : 23 September 2023

29
DAFTAR RINGKASAN TEMUAN DAN REKOMENDASI
Nama Perusahaan :
PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk Periode Audit : No KKA :
Program yang Diaudit : 2022
Fungsi Manajemen Produksi dan Operasi

Kondisi Kriteria Penyebab Akibat Rekomendasi


Rencana induk Perusahaan Ada beberapa Sebaiknya
produksi dalam kurang bahan baku perencanaan bahan
menetapkan cermat yang baku dapat lebih
perencanaan dalam menumpuk di dicermati lagi
bahan baku merencanak gudang dengan melakukan
masih kurang an bahan penyimpanan evaluasi pembelian
efisien baku yang bahan baku tiap
dikarenakan dibutuhkan harinya dan melihat
masih terdapat dan tidak kemampuan mesin
Perencanaan yang
bahan baku yang menyesuaik dan menyesuaikan
efisien dalam
stoknya masih an dengan stok persediaan
pembelian bahan
banyak tetapi keadaan bahan baku yang
baku sudah
penggunaannya kemampuan terdapat digudang
memperhatikan
sedikit, mesin
bahan baku yang
dalam
digunakan dalam
proses
membuat produk
produksi
pakan ternak
Adanya bahan Terjadi tidak Rapat penentuan
baku yang ketidaksesu efisiennya bahan baku dengan
mengganggur aian penggunaan beberapa
atau menumpuk banyaknya bahan baku departemen yang
di gudang bahan baku terkait (departemen
penyimpanan. dengan produksi,
pemakaiann pemasaran dan
ya penjualan). Dengan
demikian,

30
diharapkan
meminimalisasi
kemungkinan
terjadinya
penumpukan bahan
baku di gudang
Perusahaan Pemberitahuan Perusahaan Terjadi Sebaiknya
belum memiliki prosedur secara tidak penyimpangan ditetapkan dan
pedoman lisan dirasa sudah mempertim atau kesalahan dibagikan prosedur
pemeliharaan cukup bangkan dalam tertulis kepada
fasilitas pentingnya pemeliharaan setiap karyawan
produksi secara untuk tetap dan perawatan yang terkait
tertulis memiliki peralatan langsung dengan
pedoman produksi yang proses produksi
pemberitahu berakibat pada sehingga peralatan
an secara mesin yang dapat digunakan
tertulis tidak bekerja secara efektif dan
dengan efisien. Dapat juga
maksimal dan ditempelkan
berakibat pada dibagian sisi setiap
penumpukan peralatan sehingga
bahan baku karyawan dapat
dan terjadi membacanya
penurunan dengan seksama
produksi agar mesin dapat
bekerja dengan
maksimal

31
LAPORAN AUDIT MANAJEMEN
Makassar, 30 September 2022
Kepada Yth, Manajer Bidang Produksi Di Makassar

Saya telah melakukan prosedur audit manajemen terhadap fungsi produksi PT. Charoen
Pokhpand Indonesia, Tbk cabang Makassar. Audit saya tidak dimaksudkan untuk memberikan
pendapat atas kewajaran laporan keuangan perusahaan dan oleh karenanya saya tidak
memberikan pendapat atas laporan keuangan tersebut. Audit saya hanya mencakup aktivitas-
aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan fungsi produksi yang dijalankan oleh perusahaan.
Audit tersebut dimaksudkan untuk menilai efisiensi (daya guna) dan efektifitas (hasil guna)
aktivitas-aktivitas proses produksi yang berjalan. Audit ini bertujuan untuk memberikan saran
perbaikan atas kelemahan yang ditemukan selama audit, sehingga diharapkan di masa yang
akan dating dapat dicapai perbaikan atas kekurangan tersebut dan perusahaan dapat beroperasi
dengan lebih efektif dan efisien.
Hasil audit ini saya sajikan dalam bentuk laporan audit yang meliputi:
Bab I : Informasi Latar Belakang
Bab II : Kesimpulan Audit yang Didukung dengan Temuan Audit
Bab III : Saran
Bab Iv : Ruang lingkup Audit
Dalam melaksanakan audit saya telh memperoleh banyak bantuan, dukungan dan kerja
sama dari berbagai pihak internal perusahaan. Oleh karenanya, saya mengucapkan terima kasih
atas bantuan yang telah diberikan.
Pemeriksa
Salvina

32
Bab I
Informasi Latar Belakang

PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk (Perseroan) adalah penghasil pakan ternak, Day
Old Chicks dan makanan olahan terbesar di Indonesia. Perseroan didirikan tahun 1972 dengan
pabrik pakan ternak terbesar pertama di Jakarta untuk menghasilkan pakan ternak berkualitas.
Saat ini, perseroan memfokuskan usahanya pada kegiatan agro-business yang mencakup
poultry business, dari memproduksi pakan ternak berkualitas, pembibitan ayam yang cepat
tumbuh dan tahan penyakit serta menghasilkan produk ayam olahan berkualitas tinggi.
Dari satu pabrik pakan ternak di Jakarta, perseroan mengembangkan usaha untuk
menghadapi tantangan dalam menghasilkan produk yang dapat dipercaya dan berkualitas
tinggi dengan membangun fasilitas produksi di Balajara (Jawa Barat), Cirebon (Jawa Barat),
Semarang (Jawa Tengah), Sepanjang dan Krian (Jawa Timur), Bandar Lampung (Lampung),
Medan (Sumatera Utara) dan Makassar (Sulawesi Selatan). Secara bersama-sama, jaringan
pabrik pakan ternak ini membuat perseroan menjadi produsen pakan ternak terbesar satu-
satunya di Indonesia. Selain itu, jaringan tersebut memiliki posisi strategis untuk memenuhi
kebutuhan peternak ayam di seluruh negeri. Hal ini menjadikan perseroan sebagai perusahaan
penghasil pakan ternak yang terpercaya. Jaringan luas dari distributor dan agen di seluruh
negeri membuat peternak ayam memiliki kemudahan dan kecepatan dalam mendapatkan
produk pakan ternak kami.
PT. Charoen Pokphand Indonesia memiliki kapasitas penyimpanan jagung yang sangat
besar dimana terdapat empat silo dengan kapasitas total 30.000 ton jagung. PT. Charoen
Pokphand Indonesia juga telah membuat letter of intent yang disepakati dengan Gubernur
Sulawesi Selatan Bapak Syahrul Yasin Limpo di Hua Hin Thailand, di mana dalam
kesepakatan tersebut terdapat kesepakatan untuk meningkatkan kapasitas jagung dari 200.000
Ha menjadi 500.000 Ha. Kesepakatan tersebut dibuat sebagai upaya untuk menjadikan provinsi
Sulawesi Selatan sebagai sentra jagung nasional. Dengan kesepakatan tersebut, diyakini akan
memberi dampak positif terhadap kesejahteraan petani jagung di Sulawesi Selatan.
Sedangkan tujuan dilaksanakannya audit adalah untuk menilai perencanaan produksi
yang ditetapkan oleh perusahaan telah efektif, efisien dan ekonomis serta mengevaluasi
pencapaian tersebut.

33
Bab II
Kesimpulan Audit yang Didukung dengan Temuan Audit

Berdasarkan hasil dari analisis prosedur audit manajemen terhadap fungsi produksi telah
dilaksanakan, peneliti menyusun beberapa kesimpulan berikut:
1. Penilaian rencana induk produksi pada PT. Charoen Pokhpand Indonesia, Tbk cabang
Makassar. Berdasarkan hasil kuesioner dan analisa data yang didapatkan maka pada
PT. Charoen Pokhpand Indonesia, Tbk cabang Makassar telah melaksanakan proses
produksi sesuai dengan standar yang ditentukan oleh perusahaan, memiliki
perencanaan produksi yang disusun setiap tahun beserta anggaran yang dibutuhkan dan
membuat skedul produksi terlebih dahulu serta memiliki perencanaan bahan baku.
Akan tetapi, ditemukan adanya kelebihan stok bahan baku di gudang penyimpangan
yang sebenarnya pemakaian bahan baku tersebut relatif sedikit. Hal ini dikarenakan
perencanaan kebutuhan bahan baku masih tidak sesuai dengan realisasi penggunaan
bahan baku (kurang efisien).
2. Adanya bahan baku yang mengganggur atau menumpuk di gudang penyimpanan. Hal
ini terjadi karena ketidaksesuaian banyaknya bahan baku dengan pemakaiannya.
3. Peralatan dan Fasilitas Produksi yang dimiliki oleh PT. Charoen Pokhpand Indonesia,
Tbk cabang Makassar Semua peralatan yang digunakan dalam proses produksi telah
sesuai dengan ukuran dan desain yang telah ditentukan. Peralatan dan fasilitas produksi
yang ada cukup efisien tetapi peralatan belum terdapat instruksi tertulis mengenai
pemeliharaan dan perawatan peralatan. Sehingga berakibat pada mesin yang tidak
bekerja dengan maksimal.

34
Bab III
Saran

Berdasarkan hasil dari prosedur audit manajemen terhadap fungsi produksi yang telah
dilaksanakan, peneliti menyusun beberapa saran atau masukan guna meningkatkan efektifitas
dan efisiensi dalam proses produksi. Adapun daran-saran tersebut ialah,
1. Perencanaan bahan baku dapat lebih dicermati lagi dengan melakukan evaluasi
pembelian bahan baku tiap harinya dan melihat kemampuan mesin terkini dan
menyesuaikan stok persediaan bahan baku yang terdapat digudang
2. Perusahaan harus melakukan perencanaan bahan baku yang disusun oleh beberapa
departemen terkait dan mengomunikasikan rencana tersebut secara efektif kepada staf
pada setiap departemen sehingga pelaksanaan produksi dan perencanaan pada
departemen khususnya pemasaran bisa sejalan serta meminimalisasi kemungkinan
terjadinya penumpukan bahan baku di gudang.
3. Perusahaan harus memberikan prosedur tertulis mengenai pemeliharaan dan perawatan
peralatan sehingga produk yang dihasilkan dapat maksimal dan menjaga umur
peralatan produksi.

35
Bab IV
Ruang Lingkup Audit

Audit yang dilaksanakan hanya meliputi fungsi produksi perusahaan, dengan cakupan audit
seluruh rencana produksi perusahaan.

36
Auditee : PT. Charoen Pohkpand Indonesia, Tbk cabang Makassar
Sasaran audit : Audit Manajemen
Periode audit : 2022

REKOMENDASI AUDITOR KEPADA AUDITEE

Hasil audit dalam fungsi produksi mengungkapkan bahwa terdapat kelemahan-kelemahan


yang didapatkan dalam proses produksi sebagai berikut.
1. Perencanaan bahan baku yang kurang efektif dan efisien.
2. Adanya bahan baku yang mengganggur atau menumpuk di gudang penyimpanan.
3. Tidak adanya instruksi tertulis mengenai pemeliharaan dan perawatan fasilitas
produksi.
Rekomendasi
Untuk mencegah terjadinya kelemahan-kelemahan tersebut pada masa mendatang, maka saya
menyarankan untuk melakukan hal-hal berikut.
1. Evaluasi pembelian bahan baku tiap harinya dan melihat stok persediaan bahan baku
yang terdapat digudang berdasarkan kemampuan mesin terkini.
2. Perencanaan bahan baku harus disusun oleh beberapa departemen terkait dan
mengomunikasikan secara efektif sehingga pelaksanaan produksi dan perencanaan
pada departemen khususnya pemasaran bisa sejalan serta tidak terjadi penumpukan
bahan baku di gudang.
3. Perusahaan harus memberikan prosedur tertulis mengenai pemeliharaan dan perawatan
peralatan.
Rekomendasi tersebut akan dikomunikasikan dan menjadi bahan pertimbangan perusahaan
(auditee) dalam melakukan pengendalian internal.

37
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pada bab sebelumnya dengan melakukan tahap-tahap audit
manajemen disertai dengan melakukan analisis data dengan dilandasi dengan teori yang
relevan dengan masalah yang diteliti pada PT. Charoen Pokhpand Indonesia, Tbk cabang
Makassar, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai bahwa:
Penilaian rencana induk produksi pada PT. Charoen Pokhpand Indonesia, Tbk cabang
Makassar. Berdasarkan hasil kuesioner dan analisa data yang didapatkan maka pada PT.
Charoen Pokhpand Indonesia, Tbk cabang Makassar telah melaksanakan proses produksi
sesuai dengan standar yang ditentukan oleh perusahaan, memiliki perencanaan produksi yang
disusun setiap tahun beserta anggaran yang dibutuhkan dan membuat skedul produksi terlebih
dahulu serta memiliki perencanaan bahan baku. Akan tetapi, ditemukan adanya kelebihan stok
bahan baku di gudang penyimpangan yang sebenarnya pemakaian bahan baku tersebut relatif
sedikit. Hal ini dikarenakan perencanaan kebutuhan bahan baku masih tidak sesuai dengan
realisasi penggunaan bahan baku (kurang efisien).
Peralatan dan Fasilitas Produksi yang dimiliki oleh PT. Charoen Pokhpand Indonesia,
Tbk cabang Makassar Semua peralatan yang digunakan dalam proses produksi telah sesuai
dengan ukuran dan desain yang telah ditentukan. Peralatan dan fasilitas produksi yang ada
cukup efisien tetapi ada beberapa peralatan yang belum terdapat instruksi tertulis pemeliharaan
dan perawatan peralatan produksi. Sehingga diharapkan dengan adanya instruksi tertulis pada
setiap peralatan maka efisiensi dan efektivitas peralatan dapat dirasakan jangka panjang.

4.2 Saran
Berdasarkan hasil analisis data yang didapatkan melalui kuesioner, observasi, dan
wawancara pada PT. Charoen Pokhpand Indonesia, Tbk cabang Makassar, peneliti
memberikan masukan bagi perusahaan, yaitu: Perencanaan bahan baku harus disusun oleh
beberapa departemen terkait dan mengomunikasikan secara efektif sehingga pelaksanaan
produksi dan perencanaan pada departemen khususnya pemasaran bisa sejalan serta tidak
terjadi penumpukan bahan baku di gudang, Perusahaan harus memberikan prosedur tertulis
mengenai pemeliharaan dan perawatan peralatan sehingga produk yang dihasilkan dapat
maksimal dan menjaga umur peralatan produksi.

38
DAFTAR PUSTAKA

https://cp.co.id/wp-content/uploads/2023/05/Annual-Report-CPIN-2022.pdf
https://investasi.kontan.co.id/news/charoen-pokphand-cpin-bukukan-kenaikan-penjualan-10-
pada-2022
https://repository.bsi.ac.id/repo/files/60220/download/File_16-BAB-III-ANALISA-SISTEM-
BERJALAN.pdf
https://cp.co.id/?p=1241
https://cp.co.id/wp-content/uploads/2023/04/Sustainability-Report-CPIN-2022.pdf
https://bisnis.tempo.co/read/102201/charoen-pokphand-indonesia-akuisisi-enam-perusahaan
https://www.scribd.com/embeds/265756776/content?start_page=1&view_mode=scroll&acce
ss_key=key-fFexxf7r1bzEfWu3HKwf

39

Anda mungkin juga menyukai