MANAJEMEN OPERASIONAL
Disusun Oleh :
Rudi Setyawan
20170101008
JAKARTA
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat-Nya,
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Makalah Manajemen
Operasional PT Inti Sari Coffe Indonesia.” Selama pembuatan makalah ini saya juga
mendapat banyak dukungan serta bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu saya ucapkan
terima kasih kepada :
1. Ibu Ari Anggarani W.P.T., S.E., M.M. selaku dosen pembimbing mata kuliah
manajemen operasional, yang telah memberikan bimbingan, saran dan juga ide.
2. Bapak Fauzan, selaku Distrik manajer PT Sari Coffe Indonesia ( Starbucks CP Sogo)
yang telah menjadi narasumber saya dalam wawancara mengenai manajemen
operasional serta hal-hal yang berkaitan dengan prosen operasional di PT. Inti Sari
Coffe Indonesia.
Saya berharap makalah ini bias bermanfaat bagi para pembacanya dan menambah
wawasan serta pengetahuan mengenai manajemen persediaan dan bagaimana mengelola
kualitas produk di suatu perusahaan.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu, saran
dan kritik yang membangun dari para pembaca yang budiman sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan makalah ini kedepannya. Terima kasih.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii
RINGKASAN .................................................................................................................. 5
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 7
B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 8
C. Rumusan Masalah ................................................................................... 9
BAB II : TEORI-TEORI
A. Operasi, Produktifitas, Peramalan dan Strategi Operasi .................... 10
B. Desain Produk/Jasa, Strategi Proses, Lokasi dan Tata Letak ............ 14
C. Manajemen Persediaan, Manajemen Proyek, Mengelola
iii
BAB IV : PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................55
B. Saran .......................................................................................................58
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................59
LAMPIRAN ....................................................................................................................61
iv
RINGKASAN
MANAJEMEN OPERASIONAL PT. SARI COFFE INDONESIA.
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui sistem manajemen
operasional di PT. Sari Coffe Indonesia. sebagai pemagang merek dagang
Starbucks Indonesia. Makalah ini dibuat untuk memberikan gambaran
mengenai manajemen operasional di suatu perusahaan secara umum. Hasil
wawancara yang dilakukan diketahui bahwa secara umum manajemen
operasional di PT. Sari Coffe Indonesia. sangat kompleks dan sudah baik
dengan adanya integrasi dari seluruh komponen produksi. Komponen dari
manajemen operasional di perusahaan ini antara lain operasi dan
produktivitas, sistem peramalan dan strategi operasi, manajemen
persediaan dan kualitas, desain produk dan rantai pasok, dan masih
banyak lagi. Apabila dijabarkan secara singkat hasil dari wawancara ialah,
PT. Sari Coffe Indonesia. sudah menjalankan manajemen operasional
dengan sangat baik tanpa mengabaikan satu unsur elemen pun. Hal ini
bertujuan untuk mencitakan proses produksi yang efektif dan efisien di
dalam perusahaan. Walaupun di PT. Sari Coffe Indonesia. juga terdapat
kendala-kendala dalam menjalankan manajemen operasionalnya. Kendala
yang terjadi antara lain mengenai proses operasi yang berjalan agak
lambat, desain produk yang kurang bervariasi, dan kelangkaan bahan baku
produksi. Namun kendala-kendala tersebut dapat diatasi dengan
koordinasi dan komunikasi yang baik antara seluruh stakeholder di
seluruh lini jabatan. Seluruh hal yang dilakukan oleh perusahaan,
khususnya pada tahapan operasional (produksi) bertujuan untuk senantiasa
memberikan yang terbaik untuk konsumen atau pelanggan agar dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Dengan tercapainya tujuan dalam
manajemen operasional tersebut, maka secara tidak langsung juga akan
5
meningkatkan pertumbuhan perusahaan dari produktivitas penjualan yang
dilakukan. Kesimpulannya bahwa manajemen operasional sangat penting
karena menjadi jantung dari jalannya operasi suatu perusahaan dan
berpengaruh dalam pertumbuhan perusahaan.
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu perusahaan akan berja;an dengan lancer dan berkembang jika seluruh
aspek perusahaan akan berjalan dengan lancer dan berkembang jika seluruh aspek
baik utama maupun penunjang bekerja dengan baik serta bersinergi dalam
menghadapi suatu permasalahan. Salah satu aspek utama dalam perushaan yaitu
aspek manajemen operasional. Dalam manajemen operasional banyak fenomena –
fenomena yang terjadi, antara lain mngenai produktivitas, desain produk, factor
persediaan, desaign produk, factor persediaan dan kualitas, proses penjadwalan, dan
sumber daya manusia. PT. Sari Coffe Indonesia memiliki system yang baik terhadap
elemen- elemen dalam manejemen operasional yang mengacu kepada visi dan misi
perusahaan. Aspek-aspek utama yang senantiasa diunggulkan dalam manajemen
operasional di PT. Sari Coffe Indonesia. antara lain yaitu, dalam desain produk
menggunakan standart riset dan pengembangan yang baik dengan selalu melibatkan
pelanggan saat mengeluarkan produk baru. Dalam mengukur persediaan yang ada di
perusahaan, mereka memiliki suatu standr yang telah ditetapkan dalam pengelolahan
persediaan persediaan didalam perushaan. Untuk mengelola pengelolaan kualitas
produk yang dihasilkan, PT. Sari Coffe Indonesia. memiliki standar quality control
yang telah menjadi ketetapan. Dalam hal yang berkenaan dengan penjadwalaan,
perushaan ini menggunakan system penjadwalan yang terencana dan merinci. Selain
itu untuk sumber daya manusia, perusahaan menetapkan standar prosedur perekrutan
dan penerimaan karyawaan yang terampil dan sesuai dengan kapabilitas posisi atau
jabatan yang dibutuhkan. Pihak yang bertanggung jawab penuh terhadap system
manajemen operasional perushaan ialan manajer operasional.
7
maupun eksternal perusahaan yang berdampak terhadap kompleksnya permasalahan
yang di hadapi perusahaan. PT. Sari Coffe Indonesia. merupakan sebuah perusahaan
yang bergerak di bidang makanan dan minuman cepat saji, salah satunya bisnisnya
ialah Starbucks Coffe. Masalah yang sering dihadapi diantaranya adalah masalah
mengenai persaingan desain produk dikarenakan competitor dalam bidang sejenis
yang cukup banyak. selain itu salah satu yang menjadi masalah yaitu harga minuman
Starbucks yang terbilang cukup malah dibanding kompetitor, sehingga menjadi
pertimbangan konsumen untuk membeli minuman starbucks, dikarenakan akibat dari
ongkos produksi dan operasi yang lebih besar. Serta masih banyak lagi fenomena-
fenomena yang terjadi di dalam perusahaan berkaitan dengan manajemen
operasional. Pada dasarnya dalam perushaan harus adanya koordinasi antar seluruh
pihak dalam menghadapai masalah yang terjadi sewaktu-waktu. Dan juga perusahaan
harus senantiasa merespon keinginan pelanggan dan persaingan di dunia bisnis.
B. Identifikasi masalah
a. Proses operasi yang berjalan agak lambat dan tidak menentunya arus
pembelian dari pelanggan. Akibatnya terjadi ketidakpastian waktu dan
kuantitas saat order barang persediaan.
b. Kurangnya pengetahuan karyawan setempat tentang promo dan apa yang
dijual saat ditanya pelanggan. Mengakibatkan pelanggan merasa dirugikan
yang seharusnya bisa membeli minuman promo jadi tidak.
c. Kurangnya inisiatif dari karyawan dan PIC saat jalannya operasi,
mengakibatkan sering terjadinya barang bahan baku habis sehingga ada
minuman yang kurang bahan.
d. Promosi yang terlalu sering dan berlebihan. Akibatnya dapat menurunkan
forecast dari masing masing store dan karyawan merasa terlalu lelah karena
banyaknya minuman karena promo.
8
C. Rumusan Masalah
Dengan latar belakang yang sudah dijelaskan sebelumnya kami akan membahas
mengenai:
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A.1 Operasi
Berikut beberapa pengertian manajemen operasi:
10
2. Memiliki sebuah kegiatan yaitu dalam kegiatan proses
transformasi
3. Adanya suatu mekanisme yang mengendalikan suatu
pengoperasian.
A.2 Produktivitas
Berikut beberapa pengertian produktivitas:
1. Produktivitas adalah “keinginan (the will) dan upaya (effort)
manusia untuk selalu meningkatkan kualitas kehidupan dan
penghidupan di segala bidang”. Menurut Sedarmayanti
(2006:142).
2. Produktivitas adalah kemajuan dari proses transformasi sumber
daya menjadi barang atau jas, peningkatan berarti perbandingan
yang naik antara sumber daya yang dipakai (input) dengan jumlah
barang yang dihasilkan (output)”. Menurut Riyanto (2006:22).
11
3. Produktivitas adalah perbandingan antara output dengan beberapa
atau semua sumber yang digunakan untuk memproduksi input.
Menurut Barnes (2005).
A.3 Peramalan
Berikut pengertian peramalan :
1. Peramalan adalah kegiatan yang bersifat teratur, berupaya
memprediksi masa depan dengan menggunakan tidak hanya
metode ilmiah, namun juga mempertimbangkan hal-hal yang
bersifat kualitatif. Menurut Singgih Santoso (2009:8).
2. Peramalan adalah penggunaan data untuk menguraikan kejadian
yang akan datang di dalam menentukan sasaran yang dikehendaki.
Menurut Manahan P. Tampubolon (2004:40).
3. Peramalan adalah proses suatu variabel (kejadian) di masa datang
dengan data variabel yang bersangkutan pada masa sebelumnya.
Menurut Eddy Herjanto (2013:116).
12
Jadi menurut saya, peramalan adalah kegiatan memprediksi suatu hal
yang akan terjadi dimasa yang akan dating berdasarkan pengalaman
kejadian-kejadian sebelumnya.
13
7. Manajemen rantai pasokan (supply chain management)
Keputusan ini menjelaskan apa yang harus dibuat dan apa
yang harus dibeli.
8. Persediaan, perencanaan, kebutuhan bahan baku, dan
JIT (just in time)
Keputusan persediaan dapat dioptimalkan hanya jika
kepuasan pelanggan, pemasok, perencanaan produksi dan
sumberdaya manusia dipertimbangkan.
9. Penjadwalan jangka pendek dan menengah
Jadwal produksi yang dapat dikerjakan dan efisien harus
dikembangkan.
10. Perawatan (maintenance)
Keputusan harus dibuat pada tingkat kehandalan dan
stabilitas yang diinginkan.
14
Jadi menurut saya, desain produk adalah suatu bentuk upaya
meningkatkan nilai penjualan perusahaan melalui peningkatan
berbagai aspek, salah satunya peningkatan kualitas produk yang
dihasilkan.
15
B.2 Strategi Proses
Berikut beberapa pengetian strategi proses :
1. Strategi proses adalah alat yang digunakan dalam kegiatan
produksi, mengubah input menjadi output, Menurut David
(2009:251).
2. Strategi proses adalah suatu seni, teknik, dan ilmu merumuskan,
mengimplementasikan, dan mengevaluasi kegiatan yang dilakukan
oleh suatu organisasi atau perusahaan dala mencapai tujuan yang
ditetapkan, Menurut S. Handayaningrat (2012).
3. Strategi proses adalah menyangkut teknik atau cara mencapai
tujuan produksi dalam tahapan proses produksi, Menurut Effendi
(2010:200).
Jadi menurut saya, strategi proses adalah suatu siasat atau cara yang
digunakan dalam tahapan produksi suatu organisasi maupun
perusahaan.
16
3. Pengaturan tata letak fasilitas pabrik adalah rencana pengaturan
semua fasilitas produksi guna memperlancar proses produksi yang
efektif dan efesien. Menurut Zulian Yamit (2003:130).
Jadi menurut saya, tata letak adalah suatu penyusunan letak seluruh
fasilitas operasional perusahaan yang dapat memperlancar proses
produksi.
17
2. Manajemen persediaan merupakan sejumlah bahan –bahan yang
disediakan dan bahan-bahan dalam proses yang terdapat dalam
perusahaan untuk proses produksi, serta barang-barang jadi atau
produk yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari
komponen atau langganan setiap waktu, Sofjan Assauri
(2005:169).
18
1. Manajemen proyek adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh
sebuah organisasi atau perusahaan dalam merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan, serta mengendalikan sumber
daya agar dapat mencapai hasil yang diinginkan dalam kurun
waktu tertentu, Menurut Suryanto, et al. (2009:82).
2. Manajemen proyek sebagai sebuah proses atau kegiatan mengatur
keberlangsungan proyek pengembangan sistem informasi yang
sesuai dengan rencana proyek sehingga proyek dapat diselesaikan
tepat waktu, sesuai dana, dan sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai, O’Brien dan Marakas (2009:636).
3. Manajemen proyek adalah suatu metode pengaplikasian yang
mencakup pengetahuan, kemampuan, perangkat, dan teknik-teknik
untuk mendeskripsikan aktivitas dari suatu proyek agar memenuhi
semua kebutuhan user, Menurut Fuller, Valacich, dan George
(2008:15).
19
2. Penjadwalan
Fase ini menghubungkan orang, uang, dan bahan untuk
kegiatan khusus dan menghubungkan masing-masing
kegiatan satu dengan yang lainnya (2009:31). Penjadwalan
Proyek Penjadwalan proyek meliputi pengurutan dan
pembagian waktu untuk seluruh kegiatan proyek.
3. Pengendalian
Fase untuk mengawasi sumber daya, biaya, kualitas, dan
anggaran. Fase ini juga dapat digunakan untuk merevisi
atau mengubah rencana dan menggeser atau mengelola
kembali sumber daya agar dapat memenuhi kebutuhan
waktu dan biaya (2009:32).
20
jasa tersebut dalam pemakaiannya akan sesuai dengan kebutuhan
dan harapan pelanggan
Jadi menurut saya, kualitas adalah suatu ukuran yang menjadi dasar
apakah suatu produk sudah sesuai dengan standar yang ditentukan, dan
sudah dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
21
C.4 Rantai Pasokan
Berikut beberapa pengertian rantai pasokan :
Jadi menurut saya, rantai pasokan adalah suatu sistem koordinasi yang
dilakukan untuk mengelola manajemen penawaran dan permintaan,
dengan tujuan memenuhi kebutuhan dari pelanggan.
22
3. Vertical Integration.
Pengembangan kemampuan memproduksi barang atau jasa
yang sebelumnya dibeli, atau dengan benar-benar membeli
pemasok atau distributor.
4. Kairetsu Network.
Para anggota kairetsu dapat beroperasi sebagai sub-
kontraktor rantai dari pemasok yang lebih kecil.
5. Perusahaan Maya (Virtual Company).
Perusahan Maya mengandalkan berbagai hubungan
pemasok untuk memberikan pelayanan pada saat
diperlukan. Perusahaan maya mempunyai batasan
organisasi yang tidak tetap dan bergerak sehingga
memungkinkan terciptanya perusahaan yang unik agar
dapat memenuhi permintaan pasar yang cenderung
berubah. Hubungan yang terbentuk dapat memberikan
pelayanan jasa diantaranya meliputi pembayaran gaji,
pengangkatan karyawan, disain produk atau distribusinya.
23
pemborosan dan perbaikan proses secara terus menerus.
Menurut Gaspersz (2008).
24
4. Memproduksi produk berdaur waktu yang cepat
5. Mengirimkan produk pada konsumen tepat waktu
25
D.2 Pemeliharaan Keandalan
26
menghasilkan atau memberikan produk tepat waktu dan
mengefisiensikan dari apa yang tersisa.
27
4. Waste of Transportation
(pemindahan/transportasi)
Waste atau Pemborosan yang terjadi karena tata
letak (layout) produksi yang buruk, peng-
organisasian tempat kerja yang kurang baik
sehingga memerlukan kegiatan pemindahan
barang dari satu tempat ke tempat lainnya.
5. Waste of Motion (Gerakan)
Waste atau Pemborosan yang terjadi karena gerakan
– gerakan pekerja maupun mesin yang tidak perlu
dan tidak memberikan nilai tambah terhadap produk
tersebut.
6. Waste of Waiting (Menunggu)
Saat seseorang atau mesin tidak melakukan
pekerjaan, status tersebut disebut menunggu.
Menunggu bisa dikarenakan proses yang tidak
seimbang sehingga ada pekerja maupun mesin yang
harus mengunggu untuk melakukan pekerjaannya.
7. Waste of Overprocessing (Proses yang
berlebihan)
Tidak setiap proses bisa memberikan nilai tambah
bagi produk yang diproduksi maupun customer.
Proses yang tidak memberikan nilai tambah ini
merupakan pemborosan atau proses yang
berlebihan. Yang harus dilakukan adalah mencari
Root Cause (akar penyebab) dari suatu
permasalahan dan pengambilan tindakan yang
sesuai dengan akar penyebab tersebut.
28
D.3 MRP
29
komponen dan bahan baku. Menurut Stevenson
(2005).
Jadi menurut saya, MRP adalah suatu konsep dalam
manajemen produksi yang membahas cara yang cepat dalam
perencanaan produk dalam proses produksi, sehingga barang
yang dibutuhkan sesuai dengan proses produksi.
30
3. Komitmen pengiriman yang realistis kepada
pelanggan:
Dengan menggunakan MRP, Pihak Produksi dapat
memberikan informasi yang cepat terhadap
kemungkinan waktu pengirimannya.
4. Meningkatkan Efisiensi Operasi:
Dengan adanya MRP, setiap unit kerja dapat
terkordinasi dengan baik sehingga dapat
meningkatkan efisiensi operasional setiap unit
kerja pada perusahaan yang menerapkan MRP
tersebut.
31
perencanaan. Setiap inventory atau persediaan
harus memberikan informasi status yang jelas dan
terbaru mengenai jumlah persediaan yang ada saat
ini, jadwal penerimaan material ataupun rencana
pembelian yang akan diserahkan ke pemasok.
Informasi ini juga harus meliputi Jumlah Lot (Lot
sizes), Lead Time (tenggang waktu), Safety Stock
Level dan juga jumlah material yang rusak/cacat.
3. Bill of Materials (BOM): BOM adalah sebuah
daftar yang berisikan jumlah masing-masing
bahan baku, bahan pendukung dan sub-assy (semi
produk) yang dibutuhkan untuk membuat suatu
produk jadi.
D.4 ERP
32
3. ERP adalah model sistem informasi yang memungkinkan
perusahaan mengotomatiskan dan mengintegrasikan
berbagai proses bisnis utamanya. Menurut James Hall
(2011:45).
33
2. Sumber Daya Manusia mengandung pengertian usaha kerja
atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi.
Dalam hal lain SDM mencerminkan kualitas usaha yang
diberikan oleh seseorang dalam waktu tertentu untuk
menghasilkan barang dan jasa. Menurut Sonny Sumarsono
(2008:4).
34
Sagala (2011:8), dalam bukunya tentang tujuan sumber
daya manusia ialah meningkatkan mutu dan kualitas
bekerja karyawan yang ada dalam suatu perusahaan agar
memiliki sikap bertanggung jawab secara strategis, etis,
dan social.
35
E.3 Perencanaan Agregat
36
1.1. Tujuan Perencanaan Agregat
Tujuan dari perencanaan agregat produksi adalah
menentukan kapasitas produksi untuk memenuhi estimasi
permintaan pasar pada periode yang akan datang dengan
keputusan serta kebijakan mengenai kerja lembur,
backorder, sub-kontrak, tingkat persediaan,
mempekerjakan atau memberhentikan sementara pegawai.
(Sartin, 2012:145).
37
BAB III
PEMBAHASAN
1. Masukan (input)
Bahan baku untuk memproduksi minuman starbucks.
Dalam hal ini terdiri dari kopi, susu, sirup-sirupan, dan
lain sebagainya yang berhubungan dengan proses input.
2. Proses
38
Penggunaan peralatan dan mesin untuk memproses biji kopi
starbucks, seperti Mastrena, shaker, oven, dan lain-lain.
3. Keluaran (Output)
Hasil yang didapatkan dari serangkaian proses
sebelumnya yaitu Minuman Starbucks yang sesuai dengan
standar ketetapan perusahaan.
39
Ada 2 (dua) jenis pengukuran produktivitas, yaitu pertama
produktivitas faktor tunggal dimana pengukuran produktivitas
yang hanya memperhitungkan salah satu sumber daya sebagai
variabel input dan yang kedua produktivitas multifaktor dimana
pengukuran produktivitas yang memperhitungkan semua
variabel input.
40
Namun pada saat wawancara pihak PT. Sari Coffe Indonesia.
tidak ingin memberitahukan peramalan perusahaan secara rinci
karena merupakan rahasia perusahaan.
41
penggunaan sumber daya yang rendah maka ongkos produksi
serta harga unit produk akan menjadi rendah, hal ini berdampak
pada meningkatnya jumlah permintaan produk, dan hal tersebut
sesuai dengan tujuan operasi perusahaan. Kedua, bersaing
dalam mutu pelayanan, hal ini berarti perusahaan
mengutamakan kualitas jasa yang diberikan kepada konsumen
atau pelanggan. Dengan mengutamakan kualitas pelayanan
yang diberikan maka konsumen akan merasa loyal terhadap
perusahaan dan secara otomatis akan selalu membeli produk
yang perusahaan miliki. Ketiga, persaingan produk dengan
kompetitor, hal ini lebih mengarah pada kualitas dan
keunggulan produk yang dimiliki perusahaan untuk menarik
minat dari konsumen. Produk yang memiliki keunikan dan
keunggulan dari produk perusahaan kompetitor akan selalu
diingat dan dikonsumsi konsumen.
42
B. Sistem Desain Produk/Jasa, Strategi Proses, Lokasi dan Tata Letak di
PT. Sari Coffe Indonesia.
B.1 Desain Produk/Jasa PT. Sari Coffe Indonesia.
43
pengembangan karakter kepada pada seluruh karyawan agar
dapat lebih meningkatkan kualitas jasa dalam melayani
konsumen atau pelanggan. Dengan meningkatnya kualitas jasa
yang diberikan maka akan berdampak juga pada peningkatan
konsumen yang membeli produk, baik pembelian langsung
maupun tidak langsung.
44
Pemilihan lokasi dan tata letak juga diperhatikan di PT.
Sari Coffe Indonesia. sebagai perusahaan yang memiliki nilai
perusahaan salah satunya loyalitas. Untuk pemilihan lokasi PT.
Sari Coffe Indonesia. terletak di Sahid Sudirman Center, Jakarta
Pusat, yang juga menjadi gedung Starbucks Centre. Kemudian
Starbucks yang memiliki gerai cabang di seluruh Indonesia juga
memperhatikan pemilihan lokasi, biasanya terletak di dalam
mall, sekitar perkantoran, dan tempat-tempat strategis sesuai
pangsa pasar yang dituju. Dengan pemilihan lokasi yang tepat
meningkatkan penjualan dari Minuman- minuman Starbucks itu
sendiri.
45
kuantitas penjualan minuman-minuman starbucks di seluruh
gerai cabang yang ada.
46
C.2 Manajemen Proyek PT. Sari Coffe Indonesia.
47
produk yang berkualitas Starbucks memiliki sistem quality
control yang sangat baik sesuai dengan standar yang telah
menjadi ketetapan. Kualitas produk ini sangat diutamakan oleh
perusahaan dalam rangka menunjang program jangka panjang
perusahaan yaitu mempertahankan pasar.
48
Kemudian untuk operasi di masing-masing outlet (pembuatan
minuman) sudah berdasarkan Standar Operasional Prosedur
(SOP) yang dikeluarkan oleh perusahaan.
49
pemborosan yang terjadi akibat waktu tunggu baik karyawan
maupun mesin, terjadi karena proses yang tidak seimbang
antara pekerja (karyawan) dengan mesin yang digunakan.
50
material (komponen/bahan baku) tersebut pada saat dibutuhkan
saja sehingga dapat menghindari kelebihan persedian material.
Selanjutnya MRP mengidentifikasikan jumlah dan waktu
material yang dibutuhkan sehingga pihak purchasing
(pembelian) dapat melakukan tindakan yang tepat untuk
memenuhi batas waktu yang ditetapkan untuk menghindari
keterlambatan produksi yang dikarenakan oleh material. Dan
juga dengan adanya MRP, setiap unit kerja dapat terkordinasi
dengan baik sehingga dapat meningkatkan efisiensi operasional
setiap unit kerja pada perusahaan.
51
E.1 Sistem SDM di PT. Sari Coffe Indonesia.
52
Dengan pembagian tugas yang jelas akan mempercepat
pelaksanaan terhadap suatu pekerjaan, serta meminimalisir
terjadinya kesalahan melakukan pekerjaan karena kebingungan
tugas. Desain kerja di dalam perusahaan ini berkaitan dengan
kedisplinan waktu kerja, cara-cara pelaksanaan bekerja, dan lain
sebagainya. Pada akhirnya hal ini semua akan membantu
perusahaan mencapai tujuan, serta visi misi yang telah
ditetapkan.
53
keadaan yang begitu fluktiatif (berubah-ubah). Dalam
perusahaan dalam menentukan perencanaan agregat harus
mempertimbangkan aspek lain, tidak hanya produksi. Aspek
lain tersebut misalnya aspek lingkungan, teknologi, permintaan
dan penawaran, kondisi keuangan negara, inflasi, dan lain
sebagainya.
54
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
55
perusahaan akan membuat uji coba sampel produk yang di
keluarkan kepada masyarakat. Keempat, produk dapat
ditetapkan dan di sebarluaskan. Untuk strategi proses
perusahaan menginginkan adanya efisiensi dan efektifitas
pada saat proses operasi berlangsung, dengan tidak
melakukan pemborosan. Pemilihan lokasi oleh perusahaan
memperhatikan lingkungan sekitar misalnya didalam mall
dan tata letak berupa memberikan ruang yang cukup untuk
konsumen, ruang tempat makan dan menunggu.
56
• Proses Penjadwalan Jangka Pendek dan Pemeliharaan
Keandalan, Serta MRP dan ERP di PT. Sari Coffe
Indonesia.
Penerapan penjadwalan jangka pendek di PT. Sari Coffe
Indonesia. dilakukan dengan pengaturan waktu untuk
melakukan pemasokan bahan baku produksi, dimana proses
pemasokan dilakukan hanya pada saat giliran suatu bahan akan
diolah. Sedangkan pemeliharaan keandalan dilakukan dengan
cara melakukan peniadaan pemborosan-pemborosan yang
timbul di dalam perusahaan, terutama dalam proses produksi.
Untuk MRP perusahaan hanya perlu membeli material
(komponen/bahan baku) tersebut pada saat dibutuhkan saja
sehingga dapat menghindari kelebihan persedian material. ERP
di dalam PT. Sari Coffe Indonesia. mengenai perencanaan
segala sumber daya di semua divisi/bagian.
57
B. Saran
1. Melakukan penambahan jumlah penggunaan teknologi dalam
proses operasional di PT. Sari Coffe Indonesia dan memberikan
pelatihan berupa keterampilan kepada karyawan agar dapat
meningkatkan kinerjanya yang semakin baik
2. Melakukan briefing kepada karyawan setiap pergantian shift, agar
karyawan dapat saling mengetahui sehingga tidak merepotkan
pelanggan dan diri sendiri.
3. Sebaiknya karywan setiap akhir shift membantu PIC mengecek
bahan-bahan baku apakah masih ada yang kurang atau habis,
sehingga tidak terjadi lagi kehabisan bahan baku.
4. Melakukan dan menambah personil karyawan setiap outlet jika
kalau ada promo, sehingga tidak memberatkan karyawan.
58
DAFTAR PUSTAKA
Buku Referensi :
Jurnal :
59
Kusuma, Ratih; “Pengaru Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
Dan Loyalitas Nasabah PT BPR Hoki Kabupaten Tabanan”, Jurnal
Ekonomi dan Bisnis, ISSN: 2337-3067, Volume 3, Tahun 2014
60
Lampiran Dokumentasi
61