Anda di halaman 1dari 26

AKAD

MURABAHAH
OLEH
KELOMPOK 1

Dosen Pengampuh:Sulvariany Tamburaka, S.E., M.Si


Nama – Nama Kelompok 1

AL FAHRAN B1C121004
ANISA ANGGRAENI B1C121013
DESTY WARDANI B1C121019
FITRA RAHMIANA B1C121026
ICHA AMELIA B1C121033
KOMANG MARTINI B1C121042
MUH. NUR IHSAN ASSAMBO B1C121049
01
PENGERTIAN
MURABAHAH
Menurut Ibnu Rusyid murabahah merupakan akad jual beli barang yang harga awal
ditambahkan dengan keuntung yang telah disetujui. Didalam akad inipenjual harus
memberi tahu harga produk yang telah dibeli dan menentukan tingkat keuntungan
sebagai tambahannya.

Menurut ayub dalam literature klasik murabahah adalah berasal dari kata Ribh yang
artinya adalah laba, tambahan atau keuntungan. Murabahah merupakan jual beli yang
dimana tugas penjual memberitahukan harga awal kepada pembeli ditambah
keuntungan yang sudah disetujui antara penjual dan pembeli . tawar-menawar
dannegoisasi dalam jual beli murabahah.
02
JENIS- JENIS
MUARABAH
JENIS – JENIS MURABAHAH

01 02

Murabahah Tanpa Murabahah


Pesanan Dengan Pesanan
1. Murabahah dengan Pesanan
Murabahah tanpa pesanan merupakan salah satu jenis murabahah yang dilakukan dengan tidak
adanya pemesanan pada nasabah yang mengajukan pembiayaan. Dimana pihak BMT sendiri
menyediakan barang tersebut tidak ada kaitannya dengan jual beli murabahah. Dapat disimpulkan
bahwa murabahah tanpa pesanan ini dilakukan sebagai persediaan pihak BMT atau Bank syariah
sendiri tanpa memperhatikan adanya nasabah yang membeli.
Adapun beberapa cara yang dapat dilakukan dalam pengadaan barang yaitu :
a. Prinsip syariah dengan membeli barang jadi dari konsumen
b. Prinsip salam dengan memesan barang kepada produsen. Pembayaran dilakukan setelah akad
secara keseluruhan
c. Prinsip isthisna dengan memesan barang kepada produsen. Pembayaran dilakukan di awal
dalam masa pembuatan atau setelah penyerahan barang
d. Prinsip musyarakah dimana merupakan barang dari persediaan murabahaha.
2. Murabahah Dengan Pesanan
Murabahah berdasarkan pesanan merupakan jual beli murabahah dengan system dilakukannya pembelian
barang setelah adanya nasabah yang memesan dan mengajukan pembiayaan murabahah. Jadi dapat
disimpulkan bahwa bank syariah atau BMT melakukan sistem pengadaan barang dan dilakukannya transaksi
jual beli setelah adanya nasabah yang menginginkan barang yang di inginkan.
03
LANDASAN HUKUM
AKAD MURABAHAH
Landasan Hukum Akad Murabahah ada dua yaitu:

AL- QUR’AN AS- SUNNAH


04
RUKUN DAN
SYARAT AKAD
MURABAHAH
Rukun Akad Murabahah secara umum ada 3 yaitu:

Ijab dan Kabul ‘Aqid (Penjual dan Ma’qud ‘Alaih (Objek


Pembeli) Akad Jual Beli)
05
PENCATATAN
AKUNTANSI AKAD
MURABAHAH
Uang Muka Murabahah
Uang Muka murabahah adalah jumlah yang dibayar oleh pembeli (nasabah)
kepada penjual (bank syariah) sebagai bukti komitmen untuk membeli barang dari penjual.
Pengakuan dan pengukuran uang muka murabahah adalah sebagai berikut:
1. Uang muka diakui sebagai uang muka pembelian sebesar jumlah yang diterima
2. Jika barang jadi dibeli oleh nasabah, maka uang muka diakui sebagai pembayaran bagian
dari pokok piutang murabahah
3. Jika barang batal dibeli oleh nasabah, maka uang muka dikembalikan kepada nasabah
setelah diperhitungkan dengan biaya-biaya riil yang dikeluarkan oleh bank
Contoh Kasus:
Tanggal 1 April 2019 Bank Syariah Bersama (BSB) menerima pembayaran uang muka sebesar Rp
50.000.000 dari Fulan sebagai tanda keseriusannya untuk memesan barang kepada BSB berupa mobil
Toyota. Atas transaksi tersebut BSB melakukan pencatatan sebagai berikut

Tanggal 6 April 2019 BSB menyerahkan barang pesanan kepada Fulan. Atas kesepakatan
transaksi murabahah tersebut maka jurnal uang muka sebagai berikut:
Jika tanggal 6 April 2019 Fulan membatalkan pembelian barang kepada BSB dan atas
pemesananan barang Bank Syariah telah mengeluarkan biaya sebesar Rp 5.000.000. Maka
jurnal transaksinya adalah:
Akad Murabahah/Penyerahan Barang
Setelah barang yang dipesan oleh nasabah telah disiapkan oleh bank syariah, maka
proses berikutnya adalah akad / perjanjian murabahah antara bank syariah dengan
nasabah bersangkutan yang sekaligus juga penyerahan barang oleh bank syariah kepada
nasabah.
Dalam akad murabahah disepakati beberapa ketentuan yang terkait :
a) Harga jual aset murabahah
b) Harga beli aset murabahah
c) Margin/keuntungan murabahah yang disepakati
d) Jangka waktu angsuran oleh nasabah
e) Dan ketentuan lainnya
Contoh Kasus:
Tanggal 1 April 2019 disepakati akad murabahah antara Bank Syariah Bersama (BSB)
dengan Fulan untuk pembelian mobil Toyota, dengan rincian sebagaiberikut:
Pembayaran Angsuran Murabahah
Setelah akad murabahah dan barang sudah diserahkan kepada nasabah, maka kewajiban
nasabah adalah melakukan pembayaran. Pembayaran dapat dilakukan secara tunai atau
tangguh. Pada bank syariah, transaksi murabahah selalu dilakukan secara tangguh baik
dengan cara angsuran atau sekaligus pada waktu tertentu (tempo).

Contoh Kasus:
Berdasarkan kesepakatan dalam akad murabahah antara Fulan dan BankSyariah Bersama
adalah jangka waktu murabahah 24 bulan dan pembayaran dilakukan secara angsuran. Maka,
Tanggal 1 Mei 2019 Fulan melakukan angsuran pertama sebesar Rp 20.000.000 dengan
rincian angsuran pokok Rp 15.000.000 dan margin Rp 5.000.000 (lihat tabel angsuran).
LANJUTAN!
Potongan Murabahah
Potongan murabahah adalah pengurangan kewajiban nasabah yang diberikanoleh bank. Potongan
murabahah dapat diberikan pada dua kondisi yaitu potongan pelunasan murabahah dan potongan
tagihan murabahah. Pada dasarnya nasabah harus melunasi seluruh kewajibannya atas transaksi
murabahah, namun jika nasabah melakukan pelunasan tepat waktu atau melakukan pelunasan
sebelum jatuh tempo maka bank syariah dibolehkan untuk memberikan potongan harga, dengan
syarat tidak diperjanjikan dalam akad dan besarnya potongan diserahkan pada kebijakan bank.

Contoh Kasus:
Tanggal 1 Februari 2020 Fulan melakukan pelunasan murabahah lebih cepat dari jadwal jatuh
tempo seharusnya. Sampai bulan Februari sisa piutang murabahah a.n Fulan adalah sebesar Rp
40.000.000 terdiri dari pokok Rp 30.000.000 dan margin Rp
10.000.000. Atas pelunasan tersebut Bank Syariah Bersama memberikan potongan margin
murabahah sebesar Rp 5.000.000. Jurnal transaksi :
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai