Kata Murabahah diambil dari bahasa Arab dari kata ar-ribhu (ح
ُ ْ )الرِبyang berarti
kelebihan dan tambahan (keuntungan). Sedangkan menurut istilah Murabahah adalah salah
satu bentuk jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati.
Dalam pengertian lain Murabahah adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan
harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli.
Pembayaran atas akad jual beli Murabahah dapat dilakukan secara tunai maupun kredit. Hal
inilah yang membedakan Murabahah dengan jual beli lainnya adalah penjual harus
memberitahukan kepada pembeli harga barang pokok yang dijualnya serta jumlah
keuntungan yang diperoleh.
Jika syarat pada poin a, b dan e tidak dipenuhi, maka pembeli memiliki pilihan:
2. Jenis Murabahah
1. Murabahah Berdasarkan Pesanan (Murabahah to the purchase order).
ini dapat bersifat mengikat atau tidak mengikat. Mengikat bahwa apabila
telah memesan barang harus dibeli sedangkan tidak mengikat bahwa walaupun
telah memesan barang tetapi pembeli tersebut tidak terikat maka pembeli dapat
menerima atau membatalkan barang tersebut.
2. Murabahah Tanpa Pesanan
Murabahah ini termasuk jenis murabahah yang bersifat tidak mengikat.
Murabahah ini dilakukan tidak melihat ada yang pesan atau tidak sehingga
penyediaan barang dilakukan sendiri oleh penjual.
Al-Qur’an
"Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan
(mengambil) harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali
dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka rela diantaramu. . . . ."
(QS.4:29)
Al-Hadist
Dari Abu Sa'id Al-Khudri , bahwa Rasullulah Saw bersabda:
"Sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan suka sama suka".(HR.al-Baihaqi,Ibnu
Majah dan Shahi menurut Ibnu Hibban)
Murabahah merupakan bagian terpenting dari jual beli dan prinsip akad ini
mendominasi pendapatan bank dari produk-produk yang ada di semua bank
Islam. Dalam Islam, jual beli sebagai sarana tolong menolong antara sesama umat
manusia yang diridhai oleh Allah Swt.
b. Manfaat Murabahah
Sesuai dengan sifat bisnis (tijarah), transaksi Murabahah memiliki beberapa
manfaat, demikian juga resiko yang harus diantisipasi.
al-Qaamus al-Muhith.
http://ekonomisyariat.com/fikih-ekonomi-syariat/mengenal-jual-beli-murabahah.html
http://fileperbankansyariah.blogspot.com/2011/03/pengertian-murabahah.html
http://nonkshe.wordpress.com/2012/03/13/konsep-murabahah-dan -istisna-dalam-perbankan-syariah-
di-indonesia/
Syafi’i Antonio, Muhammad, Bank Syariah dari Teori ke Praktek. Jakarta: Gema Insani Press, 2001.