Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH HADIST AQIDAH

HADIST KE 22 DAN 23

Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas Hadist


Aqidah Dosen Pembimbing: Ustad Syafriadi, M.Pd.I

Disusun Oleh:
Rafidhah Dwitiro Iskandar (2021.IT.9.093)

SEMESTER II B EXTENSION

SEKOLAH TINGGI ILMU AL-QUR’AN (STIQ)

KEPULAUAN RIAU

T.P 2021/2022
HADITS KEDUA PULUH DUA
Orang-orang yang tidak mendapatkan fitnah kubur

Dari Salman R.A ia berkata, aku mendengar Rasulullah Saw bersabda:

“Berjaga-jaga di perbatasan (wilayah pertempuran) sehari semalam lebih baik daripada puasa
sebulan (penuh) dengan melakukan (shalat) pada malamnya. Jika ia meninggal dunia, maka
amalannya yang ia amalkan (ketika itu) akan senantiasa dicatat untuknya, rizkinya senantiasa
diberikan kepadanya, dan diamankan dari fitnah (kubur).”

Syarahannya:
Beberapa riwayat bahkan menjelaskan manusia penuh dosa tak akan dapat
menjawab pertanyaan yang diajukan malaikat sehingga disiksa terus menerus.
Berikut yang membuat seseorang bisa terhindar dari pedihnya siksa kubur
1. Ribath di jalan Allah, yaitu menjaga perbatasan wilayah kekuasan Islam dari serangan kaum
kafir dan mengusirnya. Adapun keutamaan orang yang menjaga perbatasan wilayah kekuasaan
Muslim adalah sebagaimana keterangan Rasulullah dalam sebuah hadits yang diriwayatkan
Imam Muslim dalam kitab Shahih Muslim, hadits ini dari sahabat Salman RA. Dalam Sunan
Abu Dawud dijelaskan orang yang meninggal dalam menjaga perbatasan dari serangan kaum
kafir maka terjaga atau aman dari fitnah kubur.
2. Orang yang syahid di jalan Allah. Orang yang syahid yaitu adalah orang yang dibunuh sebagai
mujahid di jalan Allah, dan disebut dengan syuhada. Sebab Allah dan malaikat-Nya bersaksi
padanya dengan surga. Orang yang syahid itu sesungguhnya hidup dan orang yang syahid itu
menjadi saksi atas orang-orang yang hadir dalam medan pertempuran yang berjuang di jalan
Allah. Dalam hadits riwayat imam Nasai dijelaskan, seorang lelaki bertanya pada Rasulullah:
‫ف‬ ‫ن‬ ‫سأ‬ ‫ى‬ ‫س‬ ‫ف‬ ‫ب‬ ‫ى‬: ‫؟ل‬ ‫ال إ د ش‬ ‫ب‬ ‫ي ف هم‬ ‫ن‬ ‫ن ؤ‬ ‫" ل‬Ya
Rasulullah, mengapa kaum mukmin diuji (ditanya) di dalam kuburnya kecuali orang syahid?
Rasulullah menjawab: cukuplah dengan kilatan pedang di atas kepadanya orang yang mati
syahid sebagai ujian baginya."
HADIST KEDUA PULUH TIGA
Siksa Kubur

Dari „Aisyah R.A, Rasulullah Saw bersabda;

‫ب‬ ‫ش‬ ‫سل‬ ‫ى‬ ‫يس‬ ‫د‬ ‫ال‬ ‫ب‬


‫م‬

“Siksa kubur itu benar (adanya).” „Aisyah berkata, “Tidaklah aku melihat Rasulullah
melakukan suatu shalat, kecuali setelah(nya) beliau berlidung dari siksa kubur.”

Syarahannya:
Rasulullah SAW juga banyak menjelaskan siksa kubur kepada para sahabat, menunjukkan
bahwa setiap perbuatan akan ditimbang dan mendapat balasan yang setimpal.
Berikut perbuatan yang dapat mendatangkan siksa kubur, yakni:
1. Siksa Kubur Bagi Orang yang Berdusta
Dalam hadits yang terdapat dalam kitab Sahīh al-Bukhāri, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa
beliau bermimpi dibawa oleh dua malaikat untuk menyaksikan suasana di alam kubur. Beliau
diperlihatkan pemandangan yang mengerikan.
“Kami pun berangkat, dan menemui seorang lelaki yang sedang berbaring. Tiba-tiba ada lelaki
lain yang membawa jangkar besi. Ternyata dia mendekati salah satu pipinya dan membelah
sudut mulut hingga ke belakang kepalanya, juga kedua matanya hingga ke belakang kepalanya.
Lalu dia membelahnya menjadi dua. Kemudian dia menghadap ke bagian pipi sebelahnya dan
memperlakukannya seperti pipi sebelumnya. Belum selesai dia melakukan perbuatannya itu, pipi
yang pertama sudah pulih seperti sediakala. Kemudian dia mengulangi perbuatannya.” (H.R.
Bukhari).
2. Siksa Kubur Bagi yang Melakukan Zina
Masih dalam hadits yang sama, Rasulullah juga menyaksikan siksa kubur bagi laki-laki dan
perempuan yang berzina. Sebagaimana diketahui zina merupakan perbuatan yang secara jelas
diharamkan dalam ajaran Islam.
“Maka kami pun kembali berangkat, hingga kami menjumpai tungku api. Di dalamnya terdapat
ribut-ribut dan suara keras. Kami mengolok ke dalam. Ternyata terdapat kaum lelaki dan wanita
telanjang. Tiba-tiba datanglah luapan api dari arah bawah mereka. Ketika api mendekati mereka,
mereka berteriak ke atas.” (H.R. Bukhāri).
Dua malaikat yang menemani Rasulullah SAW menjelaskan, “Adapun laki-laki dan perempuan
yang berada di atas tungku api adalah kaum laki-laki dan perempuan yang berzina.” (H.R.
Bukhāri).
3. Siksa Kubur Bagi Orang yang Meninggalkan Shalat dan Alquran
Dalam mimpi Nabi Muhammad, azab bagi orang yang lalai mendirikan shalat wajib dan
meninggalkan Alquran juga tidak kalah mengerikan.
“Aku pun berangkat bersama mereka berdua (malaikat). Tiba-tiba kami menemui orang yang
sedang berbaring. Tiba-tiba pula ada orang lain yang berdiri di mukanya dengan membawa batu
besar. Batu itu dihantamkan ke kepala orang tersebut, lalu menggelindanglah batu itu hingga
terjatuh. Lalu dia mengambil batu ini, namun tidaklah dia mendatanginya, sehingga kepalanya
utuh seperti semula. Barulah dia mengulangi lagi perbuatannya seperti yang pertama. Rasulullah
melanjutkan, “Aku bertanya kepada mereka berdua, Subhanallah, Apa arti semua ini?” (H.R.
Bukhāri).
Pertanyaan tersebut dijawab oleh dua malaikat di akhir perjalanan. “Kedua malaikat menjawab
kepadaku (Rasulullah SAW), “Kami akan memberitahukanmu. Adapun lelaki pertama yang kita
temui sedang dipecahkan kepalanya dengan batu, adalah orang mempelajari al-Quran kemudian
menolak al-Quran dan dia juga orang yang tidur (meninggalkan) shalat wajib.”(H.R. Bukhāri).
4. Siksa Kubur Bagi yang Gemar Melakukan Ghibah
Apa yang dimaksud ghibah? Nabi Muhammad SAW menjelaskan “(ghibah adalah) engkau
ceritakan tentang saudaramu, yang sekiranya ia mendengar ia tidak rela”. Ini merupakan
perbuatan tercela yang dapat mendatangkan siksa kubur.
“Telah menceritakan kepada kami Abū Bakr bin Abī Syaibah telah menceritakan kepada Wakī
telah menceritakan kepada kami Al-Aswad bin Syaibān telah menceritakan kepadaku Bahr bin
Marrār dari kakeknya, Abu Bakrah, dia berkata, “Nabi melewati dua kuburan, lalu beliau
bersabda, “Kedua orang mayat ini tengah diazab. Keduanya diazab bukan karena melakukan
sebuah dosa yang besar (menurut pandangan mereka). Salah satu dari keduanya karena (tidak
bersuci) saat kencing, sedangkan orang yang satu lagi karena sering menggunjing.” (H.R. Ibnu
Mājah)

Anda mungkin juga menyukai