Ini, Yaitu Masjid Al-Haram Itu Lebih Lebih Utama Dari Pada 100 000 Kali
Shalat Di Selain Masjid Al-Haram. (H.R. Abdurrazzaq Dalam Kitab AlMushannafnya[13]
E. CARA MENGETAHUI ASBABUL WURUD
Diantara beberapa cara mengetahui asbab al-wurud dari hadits-hadits
adalah sebagai berikut:
1.
Asbab al-wurud dapat dilihat pada hadits tersebut, karena asbab al-
Asbab al-wurud yang dapat dilihat pada hadits lain, karena asbab
shahabat.
Contoh pada hal ini dapat kita lihat pada hadits berikut:
Artinya:
Si Mayyit akan diazab dengan sebab tangisan keluarga atasnya.
Asbab al-wurud pada hadits ini terdapat pada penjelasan Aisyah bahwa
ketika jenazah orang Yahudi melewati Rasulullah, mereka menangisi mayyit
tersebut sehingga Rasulullah bersabda demikian. Hal ini karena disebabkan pada
tradisi menangisi mayyit orang Yahudi ketika itu dengan ratapan, mencakar atau
menampari
wajah
sendiri
atau
pun
menyobek-nyobek
baju,
sehingga
ditemukan riwayat yang jelas mengenai asbab al-wurud. Ijtihad ini dilakukan
dengan cara melihat sejarah sehingga mampu menghubungkan antara ide dalam
teks hadits dengan konteks munculnya hadits.
Contoh hadits:
Artinya:
Rasulullah bersabda: Tidak akan sukses suatu kaum yang menyerahkan
urusannya (untuk memimpin) mereka kepada perempuan.[15]
F. CONTOH ASBABUL WURUDIL HADIS
1. Contoh: tentang Syafaat
)
Artinya: telah datang kepadaku Malaikat dari Tuhanku azza wazalla yang
menyuruh aku memilih diantara separuh umatku masuk surga atau syafaat.
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Abu Musa Al-Asari menurut
penilaian Al-Haitsami, orang orang yang meriwayatkan hadits ini adalah tsiqat
(dapat dipercaya)
asbabul wurud
Dijelaskan dalam musnad imam ahmad bersumber dari abu Musa
Al-Asari : kami telah bertempur melawan musuh bersama Nabi SAW kemudian
kami bersama beliau turun untuk istirahat. Pada suatu malam aku terbangun,
namun beliau tidak ada . aku mencari tetapi yang muncul adalah seorang sahabat
yang juga mencari beliau . untunglah tiba-tiba Nabi datang menuju kami seraya
bersabda; Engkau berada di daerah perang, maka jika engkau akan pergi karena
karena suatu keperluan, katakanlah kepada yang lainnya sehingga ia
menemanimu. Kemudian Rasulullah bercerita : aku telah mendengar suara seperti
gemuruhnya suara lebah dan datanglah seorang malaikat yang menyuruh aku dst.
Keterangan
Yang datang kepada nabi adalah malaikat pembawa kabar gembira yang
menerangkan bahwa nabi boleh memilih diantara dua yang beliau sukai yakni
separuh umatnya masuk surga atau hak syafaat. Beliau memilih syafaat sehingga
seluruh umat beliau akan masuk surga asalkan tidak berbuat syirik
2. Tentang Konsentrasi
Artinya jika engkau menulis letakkan penamu diatas kupinglu sebab
dengan demikian engkau lebih ingat.
Diriwayatkan oleh al khatib dalam tarikhnya dari anas bin malik
Sababul wurudnya adalah kata anas, muawiyah salah satu seorang penulis
wahyu jika ia lengah atau lupa mencatat wahyu yang diterimanya dari nabi ia
meletakkan penanya kedalam mulutnya. Maka bersabdalah rasulullah: jika engkau
menulis, letakkan penamu di telingamu
Keterangan
Hadits ini mengisyaratkan perlunya persiapan dan pemusatan pikiran di
saat menulis dan mempelajari ilmu.
3. Tentang Menziarahi kubur
Sesungguhnya aku pernah melarang kamu menziarahi kubur maka
sekarang ziarahilah dan tambahilah pahala kamu dengan menziarahinya.
Diriwayatkan oleh Thahawi dalam al-atsar dari buraidah r.a dan dari said
berbunyi: arabny (aku larang kamu menziarahi kubur maka sekarang ziarahilah
karena sesunggunya dalam menziarahi kubur itu terdapat pelajaran
asbabul wurud
Kata Burairah: kami bersaama rosul dalam suatu perjalanan. Kami
singgah, sedangkan jumlah kami semuanya hampir 1.000 orang. Beliau
mengerjakan shalat dua rakaat bersama kami. Kemudian beliau menghadapkan
mukanya kepada kami. Air maya beliau mengalir membasahi pipi. Umar pun
berdiri dan bersedia menggantikannya (segala apayang dihadapi nabi dengan
dirinya. Umar bertanya: apa yang engkau rasakan wahai rasul: beliau
menerangkan : sesungguhnya ku mohon izin kepada allah untuk mendoakan
keampunan kepada ibuku (istighfar) , tetapi Tuhan tidak mengizinkanku. Maka
mengalirlah air mataku sebagai tanda kasih sayang kepadanya (yang
melepaskannya) dari api neraka. Sesungguhnya aku pernah melarang kamu.dst.
[16]