Anda di halaman 1dari 7

Pengaruh Literasi Keuangan Dan Tingkat Kepercayaan Masyarakat Terhadap Minat

Investasi Emas Di Unit Pegadaian Cabang Bendungan Sutami Kota Malang

Proposal

Ahmad Fauzi

190431626505

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

MALANG 2023
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perekonomian Indonesia semakin hari terus berkembang membuat masyarakat
harus mengikuti arus atau laju perkembangan perekonomian yang terjadi salah satu cara
yang dapat diterapkan yaitu dengan berinvestasi. Indonesia merupakan salah satu negara
di mana sebagian masyarakatnya melakukan investasi jangka pendek atau menabung.
Investasi merupakan bentuk penundaan konsumsi masa sekarang untuk memperoleh
konsumsi di masa yang akan datang, dimana di dalamnya terdapat unsur resiko
ketidakpastian sehingga dibutuhkan kompensasi atas penundaan tersebut (Martalena dan
Malinda, 2011). Investasi berkaitan erat dengan akumulasi sebuah aset. Sederhananya
investasi adalah kumpulan dari sebuah aset yang apabila suatu waktu nilainya melebihi
harga beli aset secara signifikan.
Investasi menurut Otoritas Jasa Keuangan adalah penanaman modal, biasanya
dalam jangka panjang untuk pengadaan aktiva atau pembelian saham-saham dan surat
berharga lain untuk memperoleh keuntungan. Menurut Tandelilin (2014), investasi
adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat
ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Investasi
merupakan sebuah sarana yang dapat digunakan dengan menempatkan dana atau modal
didalamnya dengan harapan dapat menghasilkan pendapatan positif baik itu menjaga atau
meningkatkan nilai dari aset tersebut.
Dalam berinvestasi tentunya memiliki resiko investasi. Resiko investasi yaitu
penyimpangan dari keuntungan yang diharapkan dan resiko investasi juga berpotensi
kerugian yang diakibatkan oleh penyimpangan tingkat pengembalian yang diharapkan
dengan tingkat pengembalian aktual (Isnaini dkk, 2013). Dengan adanya ketidakpastian
keuntungan dimasa yang akan datang akan menyebabkan kegagalan dari sebuah investasi
(Septyanto, 2013). Untuk meminimalkan resiko investasi perlu adanya sebuah
perencanaan. Agar sebuah perencanaan berjalan dengan lancar dan memiliki arah yang
jelas, maka setiap individu harus mampu meningkatkan pengetahuan tentang literasi
keuangan mereka mulai usia dini sehingga pembuatan perencanaan keuangan akan
semakin matang ketika sudah dewasa.
Literasi keuangan adalah pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan, yang
mempengaruhi sikap dan perilaku untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan
dan pengelolaan keuangan dalam rangka mencapai kesejahteraan (OJK). Selain itu,
Huston (2010) mendefinisikan literasi keuangan sebagai keahlian yang dimiliki oleh
individu dengan kemampuannya untuk mengelola pendapatannya agar tercapai
peningkatan kesejahteraan finansial. Rendahnya literasi keuangan masih menjadi faktor
utama timbulnya masalah keuangan. Untuk mengatasi masalah tersebut masyarakat wajib
meningkatkan literasi keuangannya dengan mengelola keuangan secara cerdas dan
masyarakat tidak lagi mudah tertipu oleh produk-produk investasi yang menawarkan
keuntungan besar dalam waktu yang singkat.
Sebelum melakukan kegiatan investasi, masyarakat wajib memperhatikan dua hal
yaitu tingkat imbal hasil yang di tawarkan (Return) dan tingkat risiko (Risk). Namun
kenyataan yang sering terjadi di lapangan yaitu masyarakat lebih mementingkan tingkat
imbal hasil yang tinggi (High Return) saja dibandingkan risiko tinggi yang akan terjadi
(High Risk) (Siti Khadijah, 2020). Secara umum sektor investasi terbagi menjadi dua,
yaitu pada sektor riil dan sektor finansial. Investasi di sektor riil adalah menanamkan
modal atau membeli aset produktif untuk menghasilkan suatu produk tertentu melalui
proses produksi. Jenis investasi dalam aset riil adalah rumah, tanah dan emas. Sedangkan
investasi di sektor finansial yaitu suatu aktivitas jual beli aset keuangan atau surat-surat
berharga dengan harapan dapat memperoleh keuntungan.
Seperti kita ketahui emas dahulu hanya digunakan sebaagai perhiasahan untuk
mempercantik diri seorang wanita. Saat ini emas juga diminati sebagai investasi

berjangka yang diyakini dapat memberikan keuntungan dikemudian hari. Emas dipilih
karena mempunyai sifat tahan akan inflasi, harga yang terus meningkat, ditambah lagi
transaksi jual belinya fleksibel dan pasar terbuka, membuat komoditas itu menjadi pilihan
alternatif investasi (Nunung Uswatun, 2017). Investasi emas yang dimaksud bukan pada
perhiasan, melainkan pada logam mulia. Dimana sejak zaman dahulu, logam mulia telah
menjadi alat untuk menyimpan kekayaan yang teruji dalam kurun waktu yang panjang.
Menurut (Mohammad, 2014) Investasi emas merupakan investasi yang paling aman jika
dibandingkan jenis investasi lain.

Gambar 1 harga emas 10 Tahun (2013-2022)

(Sumber: Hargaemas.org)

Harga emas dinilai akan selalu meningkat seiring dengan ketertarikan masyarakat
untuk berinvestasi (Sari & Suryaningsih, 2020). Hal ini dibuktikan pada tabel diatas yang
menyatakan bahwa harga emas terus menaik kumulatif di atas ketidstabilan inflasi yang
ada di Indonesia. Harga emas akan naik lebih tinggi, ketika laju inflasi begitu tinggi (M.
Yasin & Ethichawati, 2016). Harga emas akan selalu menyesuaikan dengan tingkat
inflasi yang terjadi. Kondisi perekonomian Indonesia juga diperparah dengan adanya
pandemi covid-19 pada tahun 2020 yang memicu krisis ekonomi sehingga menyebabkan
PDB dunia turun 4,9 persen (IMF). Dengan kondisi ekonomi yang tidak stabil menutut
seorang investor atau pemilik dana untuk memiliki jaminan dalam aset fisik dan aset
likuid yang dapat dilikkuidasi sewaktu-waktu. (Proctor, 2016). Ketika investor
melakukan investasi dalam emas, mereka berinvestasi dalam aset nyata (Mulyadi &
Anwar, 2012). Kebijakan tersebut diambil agar para investor tidak memiliki resiko
kehilangan uang kertas ketika gejolak ekonomi kembali terjadi. Dengan investasi di emas
kekayaan seseorang akan terjaga sekaligus tidak terpengaruh oleh inflasi.
Kebijakan investor dalam mengalihkan investasi tidak terlepas dari kelebihan
yang ada dalam investasi emas. Menurut James Turk pendiri Gold Money, kelebihan
investasi emas adalah: Pertama, emas merupakan komiditi yang spesial dan unik karena
emas tidak dikonsumsi jadi jumlahnya terus bertamabah. Kedua, Suplai emas dunia
terbatas pada yang berada dipermukaan bumi. Karena tidak dikonsumsi, maka total
supply diseluruh dunia sama dengan jumlah seluruh emas di permukaan bumi. Ketiga,
emas adalah alternatif dari mata uang dolar dan mata uang lainya. Keemapat, daya beli
emas stabil sepanjang masa. Kelima, nilai emas ditentukan oleh pasar. Keenam, emas
selalu dalam kondisi “Bull Market”. Dengan banyaknya keuntungan yang ditawarkan
maka sangat wajar apabila seseorang investor beralih berinvestasi pada emas.
Saat ini investasi emas dapat dilakukan melalui lembaga keuangan yang sudah
tersedia, salah satunya melalui pegadaian. Perum (Perusahaan Umum) Pegadaian adalah
lembaga keuangan nonbank yang termasuk dalam klarifikasi perantara investasi
investment intermediary (Desi Maida Riana, 2019). Pegadaian merupakan satu-satunya
perusahaan gadai resmi yang ada di Indonesia. Pada dasarnya pegadaian dibentuk untuk
membantu masyarakat dalam mengatasi masalah pendanaan, rentenir dan pinjaman tidak
wajar lainnya. Adapun visi yang dimiliki pegadaian yaitu berusaha membantu
perkembangan perekonomian masyarakat agar lebih baik. Produk yang disediakan
Pegadaian salah satunya yaitu tabungan emas yang basis pembiayaanya berupa emas
batangan. Tabungan emas adalah layanan pembelian dan penjualan dengan beberapa
fasilitas titipan dengan harga yang terjangkau. Layanan ini memberikan kemudahan
kepada masyarakat untuk berinvestasi emas (Rahmi Fitria, 2019). Berbeda dengan kredit
emas di lembaga keuangan lain, tabungan emas Pegadaian didapatkan dengan modal
kecil, tidak ada agunan apapun, dan tidak terdapat jangka waktu angsuran (Hidayah et al.,
2019). Dikarenakan harga emas tidak menentu atau bisa di katakan naik kapan saja seuai
perekonomian global. Dengan adanya tabungan emas ini memberikan kemudahan pada
masyarakat untuk berinvestasi, dengan cara cicilan maka masyarakat dapat mendapatkan
logam emas atau emas batangan sesuai dengan berapa jumlah yang ditabung pada
tabungan emas (Montolal & Ch.Raintung, 2018).
Salah satu pegadaian yang menyediakan produk layanan investasi logam mulia ini
adalah pegadaian UPC Bendungan Sutami Kota Malang. Di Pegadaian UPC Bendungan
Sutami Kota Malang ini menawarkan investasi logam Mulia karena Pegadaian bukan
hanya sebagai tempat untuk menggadai, tetapi juga masyarakat bisa berinvestasi melalui
emas. Besarnya minat masyarakat untuk berinvestasi dalam bentuk emas adalah salah
satu pendorong Pegadaian meluncurkan program investasi emas.
Berdasarkan fenomena yang terjadi dan pemaparan latar belakang diatas, maka
peneliti memiliki ketertarikan untuk mengambil penelitian dengan judul “Pengaruh
Literasi Keuangan dan Tingkat Kepercayaan Masyarakat Terhadap Minat Investasi Emas
di Pegadaian UPC Bendungan Sutami Kota Malang”.
B. RUMUSAN MASLAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat di susun dan
akan dibahas dalam penelitian ini adalah:
Untuk mengetahui faktor, prosedur, dan mina masyarakat dalam berinvestasi logam
mulia di Pegadaian UPC Bendungan Sutami Kota Malang
C. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai sarana untuk memperluas
wawasan dan pengembangan tentang investasi logam mulia yang dapat
mempengaruhi minat investasi terhadap mahasiswa dan masyarakat luas.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Pegadaian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna untuk
pengembangan operasional Pegadaian dengan melihat karakteristik perilaku
masyarakat.
b. Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi keilmuan kepada
semua aktivitas akademik, terutama pada bidang ilmu ekonom. Penelitian ini
juga diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi peneliti selanjutnya apabila
menggunakan konsep dan dasar penelitian yang sama mengenai minat
berinvestasi logam mulia.
c. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat memperoleh pemahaman lebih mendalam
mengenai minat berinvestasi logam mulia di Pegadaian UPC Bendungan Sutami
lota Malang.
d. Bagi Pihak Lain
Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan pertimbangan dan
sumber informasi bagi penelitian-penelitian lain yang berkaitan dengan
penelitian ini.
D. RUANG LINGKUP DAN KETERBATASAN PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di Pegadaian UPC Bendungan Sutami Kota Malang
dengan ruang lingkup untuk meneliti bagaimana minat masyarakat dalam melakukan
investasi emas. Peneliti memiliki keterbatasan penelitian yaitu kemungkinan sulit untuk
mendapatlan akses membangun kepercayaan di dalam situs yang diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai