M. Riswan Azifi
0501193259
M. Riswan Azifi
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
mriswanazifi01@gmail.com
Abstrak
Kegiatan Investasi sangatlah dibutuhkan di zaman sekarang yang mana kebutuhan hidup
yang tinggi serta tingkat Inflasi yang setiap tahunnya meningkat Terutama di Indonesia
membuat menabung sudah tidak dapat lagi digunakan untuk menghadapi masalah
financial seseorang di masa yang akan datang. Investasi merupakan pengeluaran
sejumlah dana saat ini pada instrument investasi untuk memperoleh pengembalian di
masa datang yang belum pasti besarnya. Namun faktanya dilapangan terutama
dikalangan mahasiswa FEBI UINSU masih banyak yang belum bahkan tidak memiliki
minat untuk melakukan investasi, karena ada beberapa alasan yang menjadi penghalang
bagi Sebagian orang dan kebanyakan yaitu kurangnya pemahaman dan motivasi yang
mempengaruhi minat untuk berinvestasi menjadi rendah. Berbeda dari kalangan yang
memiliki minat yang rendah untuk berinvestasi, kalangan yang memiliki minat
berinvestasi juga cenderung untuk melakukan praktik investasi yang salah yaitu dengan
cara spekulasi yang mana dalam praktiknya dilarang dalam agama dan norma
kehidupan manusia.
1
A. PENDAHULUAN
Uang bukanlah segalanya namun untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan kita
di dunia yang fana ini segalanya butuh uang. Maka menjadi orang yang kaya atau
mapan menjadi keinginan hampir setiap orang. Dulu kita sering mendengar orang tua
atau guru mengatakan pepatah ‘hemat pangkal kaya’. Yang artinya untuk jadi kaya kita
harus menghemat dan bijak dalam menggunakan uang. Dengan hemat, kita dapat
menabung lebih banyak sehingga pundi-pundi uang semakin besar dan kita dapat
menjadi orang kaya, karena banyak uang. Namun apakah dengan menabung saja lantas
kita bisa menjadi kaya? Dengan adanya inflasi atau kenaikan suatu harga barang setiap
tahunnya, jalan menjadi kaya di masa depan dengan hanya menabung menjadi sulit
tercapai. Pasalnya saat ini tingkat bunga tabungan hanya berkisar 1-2 persen saja,
sedangkan tingkat inflasi tahun ketahun meningkat kurang lebih 4 persen seperti yang
ditargetkan oleh pemerintah.
Apabila jika kita hanya menabung saja, pastinya kita tidak dapat mengejar
inflasi yang tingkat kecepatan perkembangnya lebih dari bunga tabungan. Maka inflasi
yang terus menerus tinggi akan menggerus nilai uang yang kita miliki. Apabila begitu,
menjadi kaya jalur menabungpun terhalang karena uang milik kita tidak dapat
memenuhi kebutuhan kita di masa depan. Artinya untuk gambaran pada barang yang
sama, nantinya kita akan membutuhkan uang yang lebih besar dibandingkan tahun-
tahun sebelumnya karena adanya inflasi.
Maka dari itu untuk dapat menghadapi inflasi dan menjaga nilai uang kita agar
sama di masa depan, yaitu dengan cara mengganti mindset ‘menabung pangkal kaya’
menjadi ‘investasi pangkal kaya’. Melakukan investasi tidak hanya mengalahkan inflasi,
hasil dari berinvestasi dapat membantu kita memeberikan pertumbuhan asset yang lebih
besar, sehingga memberikan kita keuntungan di masa depan.1
Pasar keuangan (Financial Market) memiliki peran yang sangat dibutuhkan oleh
perekonomian di suatu negara, dengan fungsi untuk mempertemukan antara pihak yang
memiliki dana dengan pihak yang membutuhkan dana. financial market sangat
membantu mulai dari menemukan hingga memproses suatu pinjam meminjam uang
(kreditur) dengan debitur yang memiliki ketersediaan uang untuk dipinjamkan
kepadanya. Financial market ini sendiri memliki 2 tipe yaitu pasar uang (Money
Market), dan pasar modal (Capital Market). Pasar uang mempertemukan antara debitur
dan kreditur dana jangka pendek. Sedangkan pasar modal memperjualbelikan efek
1
Aini Masruroh, Konsep Dasar Investasi Reksadana, (Jakarta: UIN, 2014)
2
(surat berharga/securities) seperti saham, obligasi, derivatif, dan reksa dana (mutual
funds)2 (Hermuningsih, 2012, pp. 5-6)
Di Zaman modern yang serba canggih sekarang masyarakat tidak asing lagi
terdengar di telinga dengan yang namanya investasi. Dengan berbagai kecanggihan
teknologi informasi yang ada sekarang menutup kemungkinan seseorang sulit
menemukan informasi apapun tak terkecuali sedikit banyaknya tentang investasi.
Indonesia merupakan negara dengan populasi penduduk nomor urut ke-4 setelah
Amerika Serikat. Dengan Populasi Sebanyak itu sayangnya hanya beberapa orang saja
yang ikut dalam berinvestasi.
Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia Sumatera Utara (BEI Sumut),
Jumlah investor pasar modal asal Sumatera Utara telah mencapai 138.455 sampai
agustus 2021. Bahkan investor dari kalangan pelajar dan mahasiswa menjadi paling
banyak nomor dua yaitu sebanyak 21 persen setelah dari kalangan pegawai swasta yang
39 persen (BEI Sumut)
Namun tidak sedikit juga dari mereka yang tidak memiliki minat untuk
berinvestasi, karena ada Sebagian beranggapan bahwa berinvestasi sangatlah sulit untuk
dimengerti dan haruslah memiliki modal yang besar terlebih dahulu, selain itu sebagian
besar dikarenakan lantaran kurangnya motivasi untuk berinvestasi.
2
Anna Nurlita, Investasi Di Pasar Modal Syariah Dalam Kajian Islam, (Riau: Kutubkhanah, 2014), h.1
3
Terhadap orang-orang terkhususnya mahasiswa yang memiliki minat
berinvestasi yang cukup tinggi pun tidak sedikit yang mengurungkan niatnya, ada
banyak factor yang mempengaruhi seseorang tersebut diantarannya adalah minimnya
uang saku yang dia miliki untuk berinvestasi, buruknya menejemen waktu yang
membuatnya tidak dapat melakukan dan mengawasi transaksi, serta pemahaman yang
masih kurang.3
Pada pasar modal memiliki peran penting dalam saran investasi jangka Panjang
perekonomian. Namun, pada perekonomian konvensional melihat pasar modal tidak
hanya sebagai sarana investasi jangka Panjang tetapi juga sebagai sarana investasi
jangka pendek yang bersifat spekulatif demi meraup keuntungan yang cepat dan besar.
Instrumen yang paling popular di pasar modal adalah saham (stock). Suatu
perusahaan dapat memutuskan untuk menerbitkan saham untuk pendanaan perusahaan.
Disisi lain, para investor memilih saham sebagai instrument investasinya karena saham
dapat memberikan tingkat keuntungan yang cukup tinggi. Keuntungan yang dapat
diperoleh investor dari membeli saham yaitu dividen dan capital gain.
3
Amy Mastura, Sri Nuringwahyu, Daris Zunaida, Pengaruh Motivasi Investasi, Pengetahuan Investasi
Dan Teknologi Informasi Terhadap Minat Berinvestasi Di Pasar Modal, (Malang: Jiagabi, 2020), h.2
4
Iqtal Amhalmad, Agus Irianto, Pengaruh Pengetahuan Investasi Dan Motivasi Investasi Terhadap Minat
Berinvestasi Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang, (Padang:
EcoGen, 2019), h.2
4
Investor memiliki kebebasan untuk memilih apakah ingin memegang saham
yang dibelinya untuk dijadikan sebagai investasi dengan jangka Panjang atau
menahannya hanya beberapa waktu untuk kemudian dijualkan di pasar sekunder di saat
ia mengetahui bahwa pergerakan harga saham menunjukkan adanya keuntungan
(margin). Tindakan investasi jangka pendek demi meraup keuntungan secepatnya dan
juga dengan jumlah yang besar dari capital gain yang umumnya secara terus-menerus
terjadi di pasar modal, Tindakan inilah yang disebut dengan kegiatan spekulatif.
Melihat hal tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan pengangkatan judul:
“PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN EKONOMI DAN MOTIVASI
TERHADAP MINAT INVESTASI PADA MAHASISWA FEBI UINSU”
Adapun tujuan mini riset ini adalah sebagai berikut : (1) Untuk mengetahui
pengaruh motivasi investasi, latar belakang pendidikan ekonomi secara simultan
terhadap minat investasi. (2) Untuk mengetahui pengaruh motivasi investasi terhadap
minat investasi. (3) Untuk mengetahui pengaruh latar belakang pendidikan ekonomi
terhadap minat investasi. (4) Untuk mengetahui adanya spekulasi terhadap minat
investasi.
5
Anna Nurlita, Investasi Di Pasar Modal Syariah Dalam Kajian Islam, (Riau: Kutubkhanah, 2014), h.2
5
B. TINJAUAN TEORITIK
1. Minat Investasi
Minat dalam KBBI memiliki arti sebagai kecenderungan hati yang tinggi
terhadap suatu keinginan. Minat juga didefinisikan sebagai kekuatan pendorong yang
memaksa untuk perthatian ke orang lain, situasi, atau aktivitas lainnya. (Saputra, 2018)
Secara konsep investasi adalah Tindakan mengalokasi dana saat ini dengan harapan
mendapatkan manfaat dikemudian hari. (Noor, 2014). Menurut Noor investasi dilihat
dari manfaatnya. Minat investasi adalah keinginan atau ketertarikan seseorang untuk
melakukan kegiatan investasi dengan penanaman modal dimasa sekarang dengan
harapan mendapatkan keuntungan di masa depan. (Sulistyowati, 2015). Berdasarkan
penelitian terdahulu, minat investasi dapat diartikan sebagai suatu ketertarikan yang
kuat untuk menanamkan modal demi mendapatkan keuntungan di masa depan. Niat
bertindak dalam minat berinvestasi memungkinkan seseorang akan melakukan
Tindakan-tindakan ntuk mencapai keinginannya untuk berinvestasi, seperti menggali
informasi dari sosial media, mengikuti seminar tentang investasi, dan pada akhirnya
berinvestasi. Hal ini terbukti pada penelitian Pajar & Putikaningsih (2017) yang
hasilnya mengetahui bahwa pengetahuan investasi dan motivasi investasi secara
simultan berpengaruh terhadap minat investasi.
2. Pengetahuan Investasi
Pengetahuan adalah bagian dari mengisi akal dan alam jiwa seseorang yang
sadar. Hal ini menimbulkan suatu gambaran, persepsi, konsep terhadap segala hal yang
ditangkap oleh pancainderanya (Puspitaningtyas, 2017). Segala pengetahuan yang
dimiliki seseorang merupakan bekal yang penting sepanjang hidupnya dan
mempengaruhi minatnya dalam pengembangannya. (Dharmawati, 2016). Pengetahuan
investasi adalah suatu informasi tentang cara untuk menggunakan sumberdaya masa ini
demi keuntungan di masa yang akan datang. Berdasarkan penelitian terdahulu dapat
disimpulkan bahwa suatu informasi yang sudah dikelola sehingga dapat dipahami dan
mendorong minat seseorang untuk berivestasi.
Harapan adanya edukasi dalam pasar modal dapat menarik minat berinvestasi
saham. Pemahaman suatu bidang yang dilakukan seseoran dapat meningkatkan
kepercayaan diri terhadap investasi saham. (Widanaputra, 2016). Pengetahuan investasi
menunjukkan signifikan berpengaruh positif. (Kanali, 2016)
6
3. Motivasi Investasi
Motivasi dalam Bahasa Latin, yang berarti dorongan atau daya gerak. Motivasi
adalah pemberian daya gerak demi terciptanya keinginan agar mau kerja, kerja sama,
bekerja efektif, dan terintegrasi demi mencapai kepuasan. (Hasibuan, 2009) Motivasi
dapat didevinisikan sebagai proses seseorang mengenal dan bertindak untuk
memuaskan kebutuhan tersebut. (Malik, 2017). Berdasarkan penelitian terdahulu,
motivasi dapat disimpulkan bahwa keadaan seseorang yang terdorong untuk melakukan
kegiatan-kegiatan investasi.
Motivasi memiliki peran yang sangat penting untuk menumbuhkan minat
seesorang terhadap invsetasi karena motivasi adalah semangat yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu. (Zulaika, 2017) juga mengatakan motivasi
berinvestasi berpengaruh terutama pada mahasiswa yang melakukan investasi di pasar
modal.6
4. Spekulasi
Spekulasi atau bisa disebut Tindakan spekulatif yaitu Tindakan investasi jangka
pendek demi meraup keuntungan secepatnya dan juga dengan jumlah yang besar dari
capital gain yang umumnya secara terus-menerus terjadi di pasar modal. Disaat
seseorang membeli saham tertentu dengan harapan agar mendapatkan keuntungan dari
nilai saham yang naik, maka Tindakan ini yang membuat kenaikan pada harga-harga
saham yang bersangkutan. Kemudian keadaan inilah membuat orang-orang semakin
ingin membeli lagi dan menyebabkan kenaikan pada harga saham itu lagi.7
5. Penelitian terdahulu
6
Akhmad Darmawan, Kesih Kurnia, Sri Rejeki, PENGETAHUAN INVESTASI, MOTIVASI INVESTASI, LITERASI
KEUANGAN DAN LINGKUNGAN KELUARGA PENGARUHNYA TERHADAP MINAT INVESTASI DI PASAR
MODAL, (Purwokerto: IAIN, 2019), h.3-4
7
Anna Nurlita, Investasi Di Pasar Modal Syariah Dalam Kajian Islam, (Riau: Kutubkhanah, 2014), h.3
7
Penelitian terdahulu memiliki tujuan agar mendapatkan bahan perbandingan dan
menghindari kesamaan dengan peneliti lain. Beberapa penelitian yang telah mendahului
penelitian ini memiliki keterkaitan dengan penelitian ini sebagai berikut :
Pertama yang ditulis oleh Amy Mastura, Sri Nuringwahyu, Daris
Kedua ditulis oleh Iqtal Amhalmad, Agus Irianto (2019) dengan judul “
PENGARUH PENGETAHUAN INVESTASI DAN MOTIVASI INVESTASI
TERHADAP MINAT BERINVESTASI MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI PADANG “ dalam pembahasannya
pengetahuan investasi berpengaruh terhadap motivasi investasi mahasiswa Pendidikan
ekonomi FE UNP, dimana semakin tinggi pengetahuan seorang mahasiswa tentang
investasi maka akan semakin tinggi pula motivasi motivasi mahasiswa itu untuk
berinvestasi dan juga berpengaruh baik terhadap minat berinvestasi.
8
keuangan dan lingkungan keluarga dari orang tua ke anak sebagai pemicu untuk
menumbuhkan inovasi karena faktor keuangan dan sosial tersebut dapat dijadikan dasar
pemahaman untuk terciptanya lingkungan yang bersinergi dan termenejemen.
6. Kerangka Teoritis
Latar Belakang
Pendidikan
(X1) Minat Investasi
(Y)
Motivasi
Investasi
(X2)
9
7. Hipotesis Penelitian
C. METODE PENELITIAN
8
Iqtal Amhalmad, Agus Irianto, Pengaruh Pengetahuan Investasi Dan Motivasi Investasi Terhadap Minat
Berinvestasi Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang, (Padang:
EcoGen, 2019), h.4
10
Islam dari semester 1, 3, 5, dan 7. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini
digunakan dengan cara penyebaran kuisioner berupa pernyataan dan tes.
Pada Diagram Karakteristik Responden dapat dilihat dari latar belakangi penulis
merupakan mahasiswa semester 5 dan kurangnya keaktifan serta rasa pertemanan pada
setiap responden yang membuat responden dari semester 5 menjadi yang paling banyak
diikuti semester 1 dan 3 yang sama dan semester 7 yang paling sedikit.
11
2. Analisis Induktif
Berdasarkan diagram bisa kita lihat bahwa grafik paling banyak pada item warna
merah “tau sih tapi kurang paham” sebesar 50.7% kemudian diikuti item warna kuning
“sudah cukup paham tapi belum berani mulai nih” sebesar 29.9% dan item warna biru
“pernah denger Namanya doang” yang Ketiga nya menunjukkan bahwa ternyata hampir
lebih dari 80% mahasiswa FEBI UINSU masih kurang atau belum paham terhadap
investasi yang mana artinya motivasi dari mahasiswa FEBI UINSU untuk berinvestasi
12
hanya sekedar keinginan atau sebuah rencana masa depan namun dalam prakteknya
masih tergolong sangatlah rendah.
Kemudian dari diagram sumber informasi yang didapat menunjukkan peran
teknologi informasi melalui sosial media merupakan paling banyak sebesar 70% dan
sedikit dari bidang keilmuan mengetahui informasi dari seminar. berarti bisa kita
simpulkan bahwa Sebagian besar mahasiswa FEBI UINSU hanya mengetahui luarnya
saja dari investasi atau kurang paham tentang investasi.
13
berinvestasi seperti: kurang kuatnya ke-inginan dari dalam diri mahasiswa tersebut serta
pengetahuan untuk berinvestasi
Dari diagram bisa kita lihat alasan mahasiswa FEBI UINSU tidak memulai investasi
menunjukkan beberapa kendala dan faktor yang mempengaruhi tinggi atau rendahnya
minat minat mahasiswa untuk berinvestasi. Item biru tua yang menunjukkan mahasiswa
FEBI UINSU yang sudah melakukan investasi tanpa terkendala faktor-faktor lainnya
hanya 17.9% yang menunjukkan masih sangat minimnya mahasiswa yang memiliki
14
previlage untuk bebeas melakukan investasi tanpa adanya halangan dari beberapa faktor
ekstern seperti materil pada item berwarna merah sebesar 32.8% dan juga intern berupa
pemahaman yang kurang sehingga menjadikan faktor faktor seperti pada item kuning
dan hijau kurang lebih sebesar 40.3%
Dari diagram pengalokasian Instrumen Investasi didapa Emas menjadi urutan
yang paling tinggi yaitu sebesar 40.3% yang mana dari survey mengatakan mahasiswa
yang memilih investasi di emas ternyata semuanya belum memulai berinvestasi
sehingga dapat kita simpulkan bahwa kurangnya atau rendahnya pengetahuan
mahasiswa FEBI UINSU terhadap investasi menunjukkan mahasiswa cenderung
memilih emas di karenakan pengetahuannya yang terbatas dan hanya mengetahui
system investasi jaman dahulu dari pemahaman kolonialisme yang berupa property
seperti tahan, emas dan lainnya.
Analisis Induktif
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
a. Test distribution is
15
Normal
b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Olahan Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel di atas nilai residual untuk ketiga variabel sebesar 0,702 > dari
nilai signifikan 0,05, artinya nilai signifikan variabel lebih besar dari nilai α = 0,05,
dengan demikian dapat dinyatakan bahwa semua variabel dalam penelitian ini
terdistribusi secara normal. Nilai re-sidual dilihat dari nilai Asymp. Sig. (2-tailed).
Analisis Jalur
Sub Struktur I
Tabel Koefisien Jalur Variabel Latar Belakang Pendidikan Terhadap Motivasi
Investasi.
Coefficients
Unstandardize Standardize
d d
Model Coefficients Coefficients t Sig.
Std.
B Error Beta
28,98
(Constant) 62,55 2,158 2 0
0,01
1 Latar Belakang Pendidikan 0,663 0,268 0,27 2,474 6
a. Dependent Variable:
Motivasi Investasi
Sumber: Hasil Olahan Data Primer, 2021
16
Tabel Model Summary
Model Summary
Model R R Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
Square
1 270 0,073 0,061 6,884
a. Predictors: (Constant), Latar Belakang Pendidikan Ekonomi
Sumber: Hasil Olahan Data Primer, 2021
Makna yang dapat diambil dari koefisien tersebut yaitu bahwa pengaruh variabel
lain terhadap motivasi investasi yakni sebesar 92,7%. Hasil pengolahan data sub
struktur 1 dapat dilihat pada gambar berikut ini:
17
X2 = 0,270X1+0,929ɛ1
Sub Srtuktur II
Tabel Koefesien Jalur Variabel Latar Belakang Pendidikan Ekonomi dan Motivasi
terhadap Minat Berinvestasi.
Coefficients
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 31.066 6,653 4,67 0
Latar Belakang Pendidikan 0,571 0,25 0,225 2,284 0,025
1 Motivasi Investasi 0,462 0,102 0,448 4,539 0
a. Dependent Variable: Minat Berinvestasi
Sumber: Hasil Olahan Data Primer, 2021
Dari hasil analisis pengaruh latar belakang ekonomi (X1) terhadap minat
berinvestasi (Y) menunjukan koefisien jalur PYX1= 0,225. Nilai thitung 2,284 dengan
tingkat level sig 0,025< 0,05. Sedangkan pengaruh motivasi investasi (X2) terhadap
minat berinvestasi (Y) menunjukan koefisien jalur PYX2= 0,448. Nilai thitung 4,539
dengan tingkat sig 0,000 < 0,05. Berdasarkan analisis data tersebut menunjukan bahwa
latar belakang pendidikan ekonomi (X1) dan motivasi investasi (X2) berpengaruh
signifikan terhadap minat berinvestasi (Y).
Untuk melihat besarnya kontribusi atau koefesien determinasi (Rsquare= R2
YX1X2) pengetahuan investasi dan motivasi investasi terhadap minat berinvestasi dapat
dilihat dari tabel hasil pengolahan data sebagai berikut:
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 0,553 0,305 0,287 6,185
18
a. Predictors: (Constant), Motivasi Investasi, Latar Belakang Pendidikan
Sumber: Hasil Olahan Data Primer, 2021
Bedasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa besarnya pengaruh latar belakang
pendidikan ekonomi dan motivasi investasi terhadap minat berinvestasi diperlihatkan
oleh nilai R Square sebesar 0,305 atau 30,5%. Ini berarti pengetahuan investasi dan
motivasi investasi berpengaruh dan berkontribusi terhadap minat berinvestasi sebesar
30,5%.Besarnya pengaruh variabel lain yang terlihat dari koefesien residual (Pyɛ2)
dapat dihitung sebagai berikut :
Px2ɛ1 =√1 − 𝑅2𝑥1𝑥2𝑌
=√1 − 0,305
= 0,695
= 69,5%
Jadi dapat dikatakan kontribusi variabel latar belakang pendidikan dan motivasi
investasi terhadap minat berinvestasi sebesar 30,5% dan sisanya merupakan kontribusi
dari variabel lain diluar variabel pengetahuan investasi dan motivasi investasi.
Hasil pengolahan data sub struktur dapat dilihat pada gambar berikut ini:
19
Y = 0,225 x1 + 0,448 X2 + 0,695ɛ2
N Pengaruh
Pengaruh
Koefisien Jalur Tidak Pengaruh Total
Variabel Langsung
o Langsung
1 X1 terhadap X2 0,27 0,27 - 0,27
2 X1 terhadap Y 0,225 0,225 0,12 0,345
3 X2 terhadap Y 0,448 0,448 - 0,448
4 ɛ1 0,927 - - 0,927
5 ɛ2 0,695 - - 0,695
Sumber: Hasil Olahan Data Primer, 2021
Dari tabel diatas dapat diartikan bahwa besarnya kontribusi latar belakang
pendidikan yang secara langsung mempengaruhi minat berinvestasi adalah 0,225 atau
22,5%, sedangkan besanya pengaruh pengetahuan investasi terhadap minat berinvestasi
melalui motivasi investasi secara tidak langsung adalah 0,120 atau 12%. Dengan
mengidentifikasi bahwa pengetahuan investasi dapat di jelaskan oleh minat berinvestasi
melalui motivasi investasi sebesar 0,234 atau 34,5%. Maka Kesimpulan yang dapat
diambil dari tabel diatas yaitu bahwa besarnya kontribusi yang pengaruh secara
langsung lebih besar dari pada pengaruh tidak langsung terhadap minat ber-investasi.
Dengan kata lain variabel latar belakang pendidikan memperkuat hubungan variabel
motivasi investasi terhadap minat berinvestasi mahasiswa Ekonomi Islam FEBI
UINSU.
20
PEMBAHASAN
21
E. KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa pengetahuan investasi sangat berpengaruh terhadap motivasi
investasi mahasiswa FEBI UINSU, yang mana pengetahuan tersebut tidak sertamerta di
dapat karena dia dilatar belakangi pendidikan ekonomi, semakin tinggi pengetahuan
mahasiswa mengenai investasi maka akan semakin tinggi pula motivasi mahasiswa
untuk berinvestasi. Dengan pengetahuan mengenai investasi maka akan meningkatnya
motivasi dan keinginan mahasiswa untuk berinvestasi. Latar Belakang Pendidikan
Ekonomi namun tidak adanya Pengetahuan investasi sama saja tidak ada gunanya
karena pengetahuan investasi berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung
terhadap minat berinvestasi mahasiswa FEBI UINSU. Pengaruh secara langsung yaitu
berupa pengetahuan investasi terhadap minat berinvestasi, sedangkan pengaruh tidak
langsung yaitu berupa pengetahuan investasi terhadap minat berinvestasi melalui
motivasi investasi. Maka, semakin tinggi pengetahuan mahasiswa mengenai investasi
maka akan semakin tinggi juga minat mahasiswa. Latar Belakang tidak menjamin
pengetahuan seseorang terhadap investasi karena perlu dengan pengetahuan yang cukup
dan mumpuni minat mahasiswa dalam berinvestasi akan meningkat, sehingga akan
peningkatan kesuksesan mahasiswa dalam berinvestasi. Motivasi investasi berpengaruh
terhadap minat berinvestasi mahasiswa FEBI UINSU. Dengan tingginya motivasi yang
dimiliki oleh mahasiswa untuk berinvestasi, maka keinginan mahasiswa akan semakin
kuat dan besar untuk berinvestasi
22
DAFTAR PUSTAKA
Iqtal Amhalmad, Agus Irianto, Pengaruh Pengetahuan Investasi Dan Motivasi Investasi
Terhadap Minat Berinvestasi Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Padang, (Padang: EcoGen, 2019), h.2,4
23