Topik Atau Judul Artikel : Minat Investasi Era Digital Generasi Z ABSTRAK Investasi merupakan suatu komitmen yang dilakukan oleh individu atau kelompok atas dana atau sumber dana lainnya yang telah mereka keluarkan pada saat ini, dengan maksud untuk memperoleh keuntungan di masa depan. Tumbuh bersamaan dengan teknologi menjadikan generasi z memiliki kesan wajib untuk memiliki gadget sendiri, kemudian pola hidup yang banyak menghabiskan waktu diluar rumah untuk bersenang-senang, sehingga generasi z menjadi konsumtif dan tidak memiliki budget yang cukup untuk berinvestasi. Tujuan dari penulisan artikel ini tentang minat investasi yaitu untuk memberikan gambaran kepada generasi z pentingnya berinvestasi sejak dini dan untuk memberikan pengetahuan hal apa saja yang menjadi pertimbangan dalam melakukan sebuah investasi agar keuntungan yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, dengan melakukan penerapan berinvestasi sejak dini yang dilakukan oleh generasi z diharapkan nantinya pada masa depan akan ada cadangan dana yang dapat digunakan baik untuk mencukupi kebutuhan pribadi, menambah kekayaan maupun untuk berbisnis. Kata Kunci : Minat Investasi I. Pendahuluan Investasi pada dasarnya memiliki konsep berupa suatu pengorbanan yang dilakukan pada saat ini yang memiliki tujuan agar mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang sesuai target waktu dan pengembalian yang diharapkan. . Investasi di era digital menjadikan investasi menjadi mudah diakses, semakin cepat karena tidak memerlukan banyak persyaratan serta dapat selalu dipantau kapanpun dan dimanapun. Selain itu, investasi sangatlah penting dilakukan sejak awal agar setiap individu dapat mengalokasikan sejumlah dana cadangan yang akan dipakai untuk dana-dana tak terduga di masa depan serta untuk menekan inflasi karena nilai uang yang disimpan atau ditanamkan melalui investasi akan terus mengikuti nilai waktunya sesuai tingkat inflasi pada suatu negara tersebut (Herlianto, 2013). Tumbuh bersamaan dengan teknologi menjadikan generasi z memiliki kesan wajib untuk memiliki gadget sendiri, kemudian pola hidup yang banyak menghabiskan waktu diluar rumah untuk bersenang-senang dan dengan perkembangan teknologi berupa munculnya e-commerce serta pemasaran menggunakan influencer menyebabkan biaya hidup dari generasi ini sangatlah tinggi karena tidak mampu dalam mengontrol diri sendiri (Wahyuni, 2017). Bahkan Melvin selaku Founder PT Solusi Finansialku Indonesia menyampaikan bahwa generasi muda saat ini telah memiliki cicilan kartu kredit yang difasilitasi oleh orangtua yang harus dibayarkan setiap bulannya, sehingga generasi z menjadi konsumtif dan tidak memiliki budget yang cukup untuk berinvestasi (Achmud, 2019). Hal ini selaras dengan tingkat investor domestik di Indonesia, yang mana dari total 30,06% generasi muda yang berinvestasi, generasi z hanya berkontribusi sebesar 3,82%. Angka ini masih sangat kecil apabila dibandingkan dengan generasi milenial. Padahal untuk memulai investasi akan lebih baik ketika memulai dari sedini mungkin sehingga dapat memberikan return yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan di masa depan (TribunNews, 2016). Oleh karena itu, penulis ingin mendorong minat berinvestasi pada generasi z di Indonesia agar ingin melakukan investasi sejak dini dalam bentuk jenis investasi manapun. Sehingga dengan melakukan investasi sejak dini diharapkan pada masa depan akan ada cadangan dana yang dapat digunakan baik untuk mencukupi kebutuhan pribadi, menambah kekayaan maupun untuk berbisnis. II. Tinjauan Pustaka 2.1 Investasi Menurut (Tandelilin, 2010) menyampaikan bahwa, investasi merupakan suatu komitmen yang dilakukan oleh individu atau kelompok atas dana atau sumber dana lainnya yang telah mereka keluarkan pada saat ini, dengan maksud untuk memperoleh keuntungan di masa depan. Sedangkan menurut (Azhar et al., 2017) kesadaran diri sendiri, tingkat pendapatan dan keterampilan menjadi faktor- faktor yang mempengaruhi generasi muda memiliki kesadaran untuk berinvestasi. Apabila investasi bisa dikelola dengan baik dan alat investasi yang digunakan serta waktu yang tepat maka investasi akan dapat menghasilkan pendapatan yang diharapkan (Azhar et al., 2017). 2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Minat Investasi Menurut (Indra Aji, 2019) memaparkan bahwa, terdapat beberapa indikator atau petunjuk yang dapat mempengaruhi minat investasi, antara lain yaitu : 1) financial literacy merupakan kemampuan seseorang untuk bisa membaca, mengolah dan menganalisis keuangan dan bisa menghubungkannya dengan kondisi keuangan pribadi yang akan memberikan keputusan untuk melakukan tindakan yang dalam hal ini adalah perencanaan keuangan (Azizah Shaari et al., 2013). Investasi keuangan menurut (Herlianto, 2013) menyampaikan bahwa investasi terbagi atas dua jenis aset yaitu berupa aset riil dan aset keuangan. 2) Financial Knowledge merupakan pengetahuan keuangan menjadi dasar seseorang untuk dapat memutuskan pengelolaan keuangannya, dengan adanya pengetahuan keuangan yang baik, maka tingkat kesalahan dalam mengambil keputusan pengeluaran akan menjadi kecil (Sriwidodo & Pritazahara, 2015). 3) Personal Interest adalah ketertarikan seseorang untuk melakukan investasi, dengan adanya ketertarikan dari dalam diri sendiri, ketertarikan tersebut dapat dipicu dari tingkat kemungkinan return atau pengembalian dana ketika melakukan pembelian produk keuangan dan jumlah uang yang didapatkan ketika melakukan penjualan (Herlianto, 2013). 2.3 Minat Investasi di Era Digital Proses digitalisasi investasi merupakan suatu perubahan dari inventasi konvensional ke dalam bentuk investasi yang berbasis digital, perubahan yang terjadi meliputi: perubahan dari angka, gambar, dan lainnya ke dalam binary dalam bidang investasi. Pengaruh dari hal ini menjadikan investasi dapat dilakukan secara online melalui aplikasi (Judith & Pattiwael, 2019). Salah satu contoh penerapan digitalisasi investasi yaitu pada deposito online yang memiliki kebebasan mengakses kapanpun melalui internet banking atau mobile banking bahkan SMS banking. Dengan memanfaat financial teknologhy ini pada perangkat komputer, maka penggunanya atau investor akan menjadi penyedia modal di lembaga keuangan formal manapun. III. Pembahasan Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah penulis paparkan, financial literacy menjadi aspek penting dalam meningkatkan minat investasi pada generasi z. Hal ini dapat dilihat dari tolak ukur faktor financial literacy berupa : 1) Mengetahui cara-cara berinvestasi 2) Mengetahui jenis-jenis dari investasi. 3) Mengetahui manfaat dari investasi. 4) Memahami konsep investasi. 5) Mengetahui kemudahan untuk mendapatkan informasi investasi. Oleh karena itu, hal ini akan memudahkan generasi z untuk mulai menginvestasikan tabungan yang mereka miliki sehingga minat investasi dari generasi z dapat meningkat. Kemudian faktor kedua yang menjadi aspek penting dalam meningkatkan minat investasi pada generasi z adalah financial knowledge. Dimana untuk mengukur faktor ini dapat dibagi menjadi empat indikator. Indikator yang pertama adalah memiliki pengetahuan dasar dalam manajemen keuangan pribadi, yang kedua memiliki pengetahuan tentang pentingnya tabungan. Kedua tolak ukur ini akan memberikan gambaran kepada generasi z betapa pentingnya memiliki cadangan financial yang dapat digunakan pada masa yang akan datang. Kemudian indikator yang ketiga pada faktor ini adalah mengetahui pentingnya perencanaan keuangan, dan yang keempat adalah memiliki pengetahuan manajemen kredit atau utang, sehingga generasi z dapat mengelola keuangan dengan baik dan bisa mengalokasikan keuangannya untuk berinvestasi. Dan indikator yang terakhir pada faktor ini adalah memiliki pengetahuan manajemen risiko investasi, indikator ini akan memberikan arah pada generasi z untuk memilih instrumen investasi yang tepat berdasarkan kebutuhkan dan kemampuan dari investor. Faktor yang terakhir yang menjadi aspek penting dalam minat investasi generasi z ialah personal interest. Dalam penerapan personal interest yang menjadi tolak ukurnya adalah 1) keinginan berinvestasi ketika memiliki jaminan pengembalian. 2) mengetahui investasi dapat dilakukan pada pendapatan rendah. 3) ketertarikan investasi apabila ada pengembalian yang tinggi. Seluruh indikator ini akan memberikan manfaat kepada generasi z berupa timbulnya keinginan untuk berinvestasi dari dalam diri sendiri, yang dikarenakan pengetahuan dan literacy terhadap keuangan yang telah dimiliki sebelumnya. IV. Kesimpulan dan Saran 4.1Kesimpulan Dari artikel ini penulis dapat menyimpulkan bahwa generasi z saat ini sangat membutuhkan suatu perencanaan keuangan yang baik dan sebaiknya memulai berinvestasi sedini mungkin agar dapat memberikan return atau pengembalian yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan di masa depan. Hal ini dapat tercapai yaitu dengan memilih instrumen investasi yang tepat dan memanfaatkan investasi di era digital. Dengan adanya pengetahuan dan kemudahan dalam berinvestasi, sehingga seseorang dapat melakukan investasi sudah tidak dibatasi lagi dengan waktu dan tempat, karena seseorang sudah dapat melakukan investasi melalui gadget yang dimilikinya, yang mana gadget ini merupakan teknologi yang sudah dimiliki oleh generasi z pada umumnya. Sehingga diharapkan dengan usia yang masih muda generasi z bisa mendapatkan pengembalian investasi yang lebih besar pada masa yang akan datang. 4.2 Saran 4.2.1 Bagi Perusahaan Bagi perusahaan diharapkan artikel ini dapat menjadi pedoman untuk mempersiapkan dan menyesuaikan program-program yang dapat memacu keinginan beserta kepercayaan generasi z terutama yang saat ini yang berstatus sebagai mahasiswa untuk tertarik dalam berinvestasi di era digital ini. Sehingga memberikan dampak positif baik dari perusahaan maupun generasi z sebagai investor muda. 4.2.2 Bagi Investor Dari artikel ini diharapkan mampu untuk menambah wawasan generasi z dalam meningkatkan minat investasi sehingga pada masa depan akan ada cadangan dana yang dapat digunakan baik mencukupi kebutuhan pribadi, menambah kekayaan maupun untuk berbisnis. Serta dapat menjadi agen of change di lingkungannya masing-masing. DAFTAR PUSTAKA Achmud, Y. A. R. (2019). Milenial RI Lebih Banyak Punya Cicilan Ketimbang Investasi. Bisnis Liputan6.Com. https://www.liputan6.com/bisnis/read/4050127/milenial-ri-lebih-banyak- punya-cicilan-ketimbang-investasi Azhar, Z., Juliza, A. N., & Syafiq, A. (2017). Investment Awareness Among Young Generation. Advances in Economics, Business and Management Research, 36, 126–135. https://doi.org/10.2991/icbmr-17.2017.12 Azizah Shaari, N., Abu Hasan, N., Kumar Moona Haji Mohamed, R., & Ahmad Jafri Md Sabri, M. (2013). Financial Literacy : A Study Among the University Students. Interdisciplinary Journl of Contemporary Research in Business. Herlianto, D. (2013). Manajemen Investasi Plus Jurus Mendeteksi Investasi Bodong. Gosyen Publishing. http://gosyenpublishing.web.id/?product=manajemen-investasi-plus-jurus- mendeteksi-investasi-bodong Indra Aji, P. (2019). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesadaran Investasi Mahasiswa (Studi pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Prodi Menajemen). Universitas Islam Indonesia. https://doi.org/http://hdl.handle.net/123456789/17213 Judith, F., & Pattiwael, I. (2019). Literasi Investasi Era Digital. Universitas Katolik Parahyangan. http://unpar.ac.id/literasi-investasi-era-digital/ Sriwidodo, U., & Pritazahara, R. (2015). Pengaruh Pengetahuan Keuangan dan Pengalaman Keuangan terhadap Perilaku Perencanaan Investasi dengan Self Control sebagai Variabel Moderating. Jurnal Ekonomi Dan Kewirausahaan. https://www.neliti.com/id/publications/96317/pengaruh-pengetahuan-keuangan-dan- pengalaman-keuangan-terhadap-perilaku-perencan Tandelilin, E. (2010). Portofolio dan Investasi, Buku Edisi Pertama. Kanisius. TribunNews. (2016). “‘360 Degree of Generation Z’”, Pentingnya Investasi untuk Si Buah Hati. Tribunnews.Com. https://www.tribunnews.com/lifestyle/2016/11/07/360-degree-of- generation-z-pentingnya-investasi-untuk-si-buah-hati Wahyuni, N. D. (2017). Generasi Z Diprediksi Jadi Generasi Konsumtif, Apa Alasannya? Bisnis Liputan6.Com. https://www.liputan6.com/bisnis/read/3110014/generasi-z-diprediksi-jadi- generasi-konsumtif-apa-alasannya
Pengaruh Pengetahuan Investasi, Perkembangan Teknologi Dan Persepsi Risiko Terhadap Minat Berinvestasi Reksadana Pada Mahasiswa Program Studi Akuntansi S1