Generasi Z
Generasi Z
Emiliyani Situmeang
E-mail: emiliyanisitumeang@gmail.com
Suryanti Lubis
E-mail: suryantilubis987@gmail.com
Elga Zubaidah Manik
E-mail: elgazubaidah@gmail.com
Isma Maulana
E-mail : ismamaulana71@gmail.com
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mars Pematang Siantar, Jl. Ahmad Yani No.
400, Asuhan, Kec. Siantar Tim., Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara
21136
Abstrak
Kata kunci: Motivasi, pengetahuan pasar modal, preferensi risiko, minat berinvestasi.
PENDAHULUAN
Anak muda berinvestasi dapat menggunakan
Bagi perekonomian suatu Negara, pasar
ilmu yang didapatkan untuk kehidupan lebih
modal memiliki peran yang sangat penting
baik terutama terkait investasi dan
karena pasar modal menjalankan dua fungsi,
pentingnya investasi. Anak muda cenderung
yaitu pertama pasar modal sebagai sarana
berkelompok, hal ini dapat mempengaruhi
bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana
cepatnya penyebaran informasi diantara
untuk mendapatkan dana dari masyarakat
mereka. Dengan teknologi yang semakin
pemodal (investor). Kedua, yaitu pasar
maju diketahui bahwa kaum wanita adalah
modal sebagai sarana bagi masyarakat untuk
mereka yang paling banyak menghabiskan
berinvestasi pada instrumen keuangan.
waktu dengan gadget. Hal ini sangat
Keikutsertaan masyarakat investor melalui
potensial untuk dimanfaatkan sebagai sarana
instrumen pasar modal menjadi harapan
pengembanganan tren berinvestasi.
bersama untuk memberikan sumbangan bagi
pembangunan ekonomi secara nasional
Generasi Z saat ini berada pada situasi
(idx.co.id).
beriklim resiko tinggi yang memaksa untuk
bertahan dalam keadaan resesi ekonomi.
Jumlah investor di pasar modal memang
Mahasiswa - mahasiswi yang saat ini sedang
terus meningkat, namun jumlah tersebut
menempuh pendidikan di perguruan tinggi
masih sangat sedikit bahkan tidak mencapai
merupakan generasi Z yang berada pada titik
1% dari total penduduk indonesia. hal ini
penentuan dimana setelah lulus, maka akan
menunjukkan bahwa perekonomian
mulai bekerja dan harus mulai memikirkan
indonesia masih memiliki sangat banyak
keuangan dan masa depan mereka.
peluang untuk berkembang melalui pasar
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti
modal namun masih belum dimanfaatkan
secara maksimal. melakukan penelitian dengan judul “
Pada kenyataan di lapangan, dapat diketahui Pengaruh Motivasi Pengetahuan Pasar Modal
bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia Dan Preferensi Resiko Terhadap Minat
masih merasa khawatir untuk berinvestasi di Investasi Dipasar Modal Bagi Generasi Z Di
pasar modal. Hal ini disebabkan oleh karna Pematang Siantar
masyarakat dihantui oleh rasa takut akan
kerugian, modal dapat hilang, dan efek-efek
negatif lainnya dari berinvestasi di pasar
modal. LANDASAN TEORI GENERASI Z
Bhakti dan Safitri (2017) menemukan bahwa
Menurut Ayub (2013), pengetahuan sebagian
generasi Z mempunyai identitas yang
masyarakat yang masih awam terkait dunia
investasi di pasar modal Indonesia sehingga berbeda dengan generasi-generasi lannya,
menyebabkan persepsi yang keliru. Saat
Generasi ini suka bekerja sama dalam
seseorang berniat untuk berinvestasi di pasar
modal dengan pengetahuan investasi yang melaksanakan pekerjaan fleksibel paham
minim, orang tersebut memiliki terhadap tantangan serta dimotivasi oleh
kecenderungan lebih besar untuk terjerumus
dalam investasi bohong atau penipuan pencapaian, dan suka menelaah metode yang
sehingga akan merasa dirugikan. Oleh sebab baru dalam menuntaskan sesuatu
itu pengetahuan investasi sangat penting bagi
masyarakat Indonesia sehingga tidak lagi permasalahan (Wiedmer, 2015).
khawatir ataupun mengalami penipuan serta Pratama (2012) memberikan pemahaman
dapat merasa aman dalam berinvestasi.
tentang istilah generasi Z, yang sejak saat itu
banyak disebut sebagai generasi digital,
mudahnya mencari informasi semudah
generasi muda yang sangat mengandalkan
mengklik tombol search engine.
teknologi digital untuk perkembangan dan
5. Berkeinginan besar untuk mendapatkan
pertumbuhannya. Menurut kajian utama
pengakuan. Setiap orang pada dasarnya
(2012), tidak heran jika mereka yang masih
memiliki keinginan agar diakui atas kerja,
berstatus mahasiswa sudah memiliki
usaha, kompetensi yang telah
kemampuan teknis. Generasi Z memiliki
didedikasikannya.
karakteristik yang unik, dan Internet mulai
6. Digital dan teknologi informasi. Generasi
berkembang seiring dengan perkembangan
Z Lahir saat dunia mulai merambah dan
media digital. Setiap generasi penduduk yang
berkembang pesat. Generasi ini sangat
biasanya terjadi setiap 15 sampai 18 tahun
pandai menggunakan berbagai gadget yang
memiliki indikator demografi yang berbeda
ada dan menggunakan teknologi di segala
dari generasi sebelumnya dan generasi
aspek dan fungsi sehari-hari.
selanjutnya. Santosa (2015) menyebutkan
beberapa indikator anak-anak yang termasuk
Motivasi
dalam generasi Z: 1. Memiliki ambisius
Motivasi adalah proses pemberian dorongan
besar untuk sukses. Kepribadian Generasi Z
yang dapat menentukan intensitas, arah, dan
cenderung positif dan optimis dalam
ketekunan individu dalam usaha mencapai
menggapai mimpi.
sasaran serta berpengaruh secara langsung
2. Cenderung praktis dan berperilaku instan.
terhadap tugas dan psikologi seseorang,
Generasi Z suka memecahkan masalah
Robbin (2006), Sulistiyani dan Rosidah
praktis. Oleh karena itu, mereka tidak mau
(2003), Falk (2000). David (2013)
menghabiskan waktu lama untuk
mengembangkan teori motivasi yang dikenal
mempelajari masalah tersebut.
dengan McClelland’s theory of learned
3. Cinta kebebasan dan memilik percaya diri
needs. Teori ini menyatakan bahwa ada tiga
yang tinggi. Generasi ini sangat menyukai
kebutuhan dasar yang memotivasi seseorang
kebebasan berpendapat, kebebasan berkreasi,
individu untuk berperilaku yaitu
kebebasan berekspresi dan sebagainya.
1) kebutuhan untuk sukses,
4. Cenderung menyukai hal yang detail.
2) kebutuhan untuk afiliasi (membina
Generasi ini termasuk dalam generasi yang
hubungan sesama),
kritis dalam pemikiran, dan detail dalam
3) kebutuhan kekuasaan.
mencermati suatu permasalah atau 7
Investor termotivasi untuk berinvestasi
fenomena. Hal ini disebabkan karena dalam pemenuhan kebutuhan diri
(kesuksesan dan return) juga membantu
perkembangan perekonomian dalam afiliasi
Minat
dengan emiten atau perusahaan terbuka, dan
juga untuk kebutuhan kekuasaan yang terkait Minat merupakan kecenderungan afektif
dengan menjaga keterpenuhan kebutuhan seseorang untuk membuat pilihan aktivitas,
diri atau keluarga dalam jangka waktu yang kondisi-kondisi individual yang dapat
lama (keturunan) dan bisa juga ditafsirkan merubah minat seseorang, sehingga dapat
untuk pengembangan kekuasaan dalam dikatakan minat itu tidak stabil sifatnya
investasi dalam rangka menjaga kestabilan (Yuliati, 2011). Teori sikap yaitu
perekonomian dengan menjadi majoritas Theory of Reasoned Action yang
pemegang saham. Ketika seseorang sudah dikembangkan oleh Triwijayati dan
dapat memenuhi kebutuhan substansialnya, Koesworo mengungkapkan adanya
maka kebutuhan berikutnya akan menjadi keinginan untuk bertindak karena adanya
motivasi bagi seseorang untuk melakukan keinginan yang spesifik untuk berperilaku
tindakan selanjutnya. Seseorang yang (Kusmawati, 2011). Hal ini juga berarti
memiliki dana yang melebihi kebutuhan bahwa seorang yang memiliki minat
substansialnya akan berfikir untuk berinvestasi maka kemungkinan besar dia
memanfaatkan dana tersebut, Kusmawati akan melakukan tindakan-tindakan yang
(2011). dapat mencapai keinginannya untuk
berinvestasi.
Pengetahuan
Menurut Khairani (2017) minat pada
Pengetahuan merupakan hasil “tahu” yang
dasarnya adalah sebab akibat dari
terjadi setelah melakukan penginderaan
pengalaman. Salah satu factor yang
terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan
mempengaruhi minat adalah factor inner
terjadi melalui panca indera manusia yaitu:
urge yaitu bahwa rangsangan yang datang
indera penglihatan, pendengaran, penciuman,
dari lingkungan atau ruang lingkup yang
rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan
sesuai dengan keinginan atau kebutuhan
manusia diperoleh melalui mata dan telinga
seseorang akan mudah menimbulkan
(Soekidjo, 2003). Berdasarkan polanya,
minat. Minat sangat besar pengaruhnya
pengetahuan dibedakan menjadi tiga (Keraf,
terhadap aktivitas yang dilakukan. Faktor
2001) yaitu: 1) tahu bahwa, 2) tahu
yang mendukung pengembangan minat
bagaimana, 3) tahu/akan mengenai.
adalah faktor internal dan eksternal.
Pengetahuan pasar modal adalah
pengetahuan terkait pasar modal itu sendiri.
Preferensi Risiko
Preferensi risiko diartikan sebagai
kecenderungan seorang individu untuk
memilih opsi berisiko (Probo, 2011).
Prefensi risiko adalah sikap pembuat
keputusan atau investor untuk sebuah risiko.
Dilihat dari kesediaan untuk menanggung
risiko, investor dikategorikan menjadi tiga
tipe yaitu: 1) Risk Taker, 2) Risk Averse, 3)
Risk Moderate.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian ini adalah eksplanatory research, dengan pendekatan kuantitatif.
Definisi Operasonal Variabel
Tabel 1 Definisi Operasional Variabel
Variabel Indikator
Motivasi 1. Investasi berarti memiliki perusahaan
(X1) 2. Investasi berarti membantu perusahaan berkembang
3. Berinvestasi jika teman berinvestasi
1. Berinvestasi jika kebutuhan substansial
terpenuhi
Tandio, T. (2016). Pengaruh Pelatihan Pasar Modal, Return, Persepsi Risiko, Gender,
dan Kemajuan Teknologi Pada Minat Investasi Mahasiswa. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana Vol. 16. No. 3, 2316-2341.
Wawan, A. &. (2010). Teori pengukuran pengetahuan sikap, dan perilaku manusia.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Ghozali, I. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 20.
Semarang: Universitas Diponegoro.
Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 23.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Kusmawati. (2011). Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Berinvestasi di Pasar Modal Dengan
Pemahaman Investasi Dan Usia Sebagai Variabel Moderat.
Jurnal Ekonomi dan Informasi Akuntansi (JENIUS) Vol. 1 N0. 2, 103117.
Investor