Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH MOTIVASI PENGETAHUAN PASAR MODAL DAN

PREFERENSI RESIKO TERHADAP MINAT INVESTASI DIPASAR

MODAL BAGI GENERASI Z DI PEMATANG SIANTAR

Emiliyani Situmeang
E-mail: emiliyanisitumeang@gmail.com
Suryanti Lubis
E-mail: suryantilubis987@gmail.com
Elga Zubaidah Manik
E-mail: elgazubaidah@gmail.com
Isma Maulana
E-mail : ismamaulana71@gmail.com
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mars Pematang Siantar, Jl. Ahmad Yani No.
400, Asuhan, Kec. Siantar Tim., Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara
21136

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi, pengetahuan pasar


modal, dan preferensi risiko terhadap minat berinvestasi generasi Z. Jenis penelitian yang
digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Jumlah sampel sebanyak 67 orang. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh motivasi terhadap minat berinvestasi
generasi Z, terdapat pengaruh pengetahuan pasar modal terhadap minat berinvestasi generasi
Z, terdapat pengaruh preferensi risiko terhadap minat berinvestasi generasi Z. Terdapat
pengaruh simultan antara motivasi, pengetahuan pasar modal, dan preferensi risiko terhadap
minat berinvestasi pada generasi Z di Pematang Siantar.

Kata kunci: Motivasi, pengetahuan pasar modal, preferensi risiko, minat berinvestasi.
PENDAHULUAN
Anak muda berinvestasi dapat menggunakan
Bagi perekonomian suatu Negara, pasar
ilmu yang didapatkan untuk kehidupan lebih
modal memiliki peran yang sangat penting
baik terutama terkait investasi dan
karena pasar modal menjalankan dua fungsi,
pentingnya investasi. Anak muda cenderung
yaitu pertama pasar modal sebagai sarana
berkelompok, hal ini dapat mempengaruhi
bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana
cepatnya penyebaran informasi diantara
untuk mendapatkan dana dari masyarakat
mereka. Dengan teknologi yang semakin
pemodal (investor). Kedua, yaitu pasar
maju diketahui bahwa kaum wanita adalah
modal sebagai sarana bagi masyarakat untuk
mereka yang paling banyak menghabiskan
berinvestasi pada instrumen keuangan.
waktu dengan gadget. Hal ini sangat
Keikutsertaan masyarakat investor melalui
potensial untuk dimanfaatkan sebagai sarana
instrumen pasar modal menjadi harapan
pengembanganan tren berinvestasi.
bersama untuk memberikan sumbangan bagi
pembangunan ekonomi secara nasional
Generasi Z saat ini berada pada situasi
(idx.co.id).
beriklim resiko tinggi yang memaksa untuk
bertahan dalam keadaan resesi ekonomi.
Jumlah investor di pasar modal memang
Mahasiswa - mahasiswi yang saat ini sedang
terus meningkat, namun jumlah tersebut
menempuh pendidikan di perguruan tinggi
masih sangat sedikit bahkan tidak mencapai
merupakan generasi Z yang berada pada titik
1% dari total penduduk indonesia. hal ini
penentuan dimana setelah lulus, maka akan
menunjukkan bahwa perekonomian
mulai bekerja dan harus mulai memikirkan
indonesia masih memiliki sangat banyak
keuangan dan masa depan mereka.
peluang untuk berkembang melalui pasar
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti
modal namun masih belum dimanfaatkan
secara maksimal. melakukan penelitian dengan judul “
Pada kenyataan di lapangan, dapat diketahui Pengaruh Motivasi Pengetahuan Pasar Modal
bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia Dan Preferensi Resiko Terhadap Minat
masih merasa khawatir untuk berinvestasi di Investasi Dipasar Modal Bagi Generasi Z Di
pasar modal. Hal ini disebabkan oleh karna Pematang Siantar
masyarakat dihantui oleh rasa takut akan
kerugian, modal dapat hilang, dan efek-efek
negatif lainnya dari berinvestasi di pasar
modal. LANDASAN TEORI GENERASI Z
Bhakti dan Safitri (2017) menemukan bahwa
Menurut Ayub (2013), pengetahuan sebagian
generasi Z mempunyai identitas yang
masyarakat yang masih awam terkait dunia
investasi di pasar modal Indonesia sehingga berbeda dengan generasi-generasi lannya,
menyebabkan persepsi yang keliru. Saat
Generasi ini suka bekerja sama dalam
seseorang berniat untuk berinvestasi di pasar
modal dengan pengetahuan investasi yang melaksanakan pekerjaan fleksibel paham
minim, orang tersebut memiliki terhadap tantangan serta dimotivasi oleh
kecenderungan lebih besar untuk terjerumus
dalam investasi bohong atau penipuan pencapaian, dan suka menelaah metode yang
sehingga akan merasa dirugikan. Oleh sebab baru dalam menuntaskan sesuatu
itu pengetahuan investasi sangat penting bagi
masyarakat Indonesia sehingga tidak lagi permasalahan (Wiedmer, 2015).
khawatir ataupun mengalami penipuan serta Pratama (2012) memberikan pemahaman
dapat merasa aman dalam berinvestasi.
tentang istilah generasi Z, yang sejak saat itu
banyak disebut sebagai generasi digital,
mudahnya mencari informasi semudah
generasi muda yang sangat mengandalkan
mengklik tombol search engine.
teknologi digital untuk perkembangan dan
5. Berkeinginan besar untuk mendapatkan
pertumbuhannya. Menurut kajian utama
pengakuan. Setiap orang pada dasarnya
(2012), tidak heran jika mereka yang masih
memiliki keinginan agar diakui atas kerja,
berstatus mahasiswa sudah memiliki
usaha, kompetensi yang telah
kemampuan teknis. Generasi Z memiliki
didedikasikannya.
karakteristik yang unik, dan Internet mulai
6. Digital dan teknologi informasi. Generasi
berkembang seiring dengan perkembangan
Z Lahir saat dunia mulai merambah dan
media digital. Setiap generasi penduduk yang
berkembang pesat. Generasi ini sangat
biasanya terjadi setiap 15 sampai 18 tahun
pandai menggunakan berbagai gadget yang
memiliki indikator demografi yang berbeda
ada dan menggunakan teknologi di segala
dari generasi sebelumnya dan generasi
aspek dan fungsi sehari-hari.
selanjutnya. Santosa (2015) menyebutkan
beberapa indikator anak-anak yang termasuk
Motivasi
dalam generasi Z: 1. Memiliki ambisius
Motivasi adalah proses pemberian dorongan
besar untuk sukses. Kepribadian Generasi Z
yang dapat menentukan intensitas, arah, dan
cenderung positif dan optimis dalam
ketekunan individu dalam usaha mencapai
menggapai mimpi.
sasaran serta berpengaruh secara langsung
2. Cenderung praktis dan berperilaku instan.
terhadap tugas dan psikologi seseorang,
Generasi Z suka memecahkan masalah
Robbin (2006), Sulistiyani dan Rosidah
praktis. Oleh karena itu, mereka tidak mau
(2003), Falk (2000). David (2013)
menghabiskan waktu lama untuk
mengembangkan teori motivasi yang dikenal
mempelajari masalah tersebut.
dengan McClelland’s theory of learned
3. Cinta kebebasan dan memilik percaya diri
needs. Teori ini menyatakan bahwa ada tiga
yang tinggi. Generasi ini sangat menyukai
kebutuhan dasar yang memotivasi seseorang
kebebasan berpendapat, kebebasan berkreasi,
individu untuk berperilaku yaitu
kebebasan berekspresi dan sebagainya.
1) kebutuhan untuk sukses,
4. Cenderung menyukai hal yang detail.
2) kebutuhan untuk afiliasi (membina
Generasi ini termasuk dalam generasi yang
hubungan sesama),
kritis dalam pemikiran, dan detail dalam
3) kebutuhan kekuasaan.
mencermati suatu permasalah atau 7
Investor termotivasi untuk berinvestasi
fenomena. Hal ini disebabkan karena dalam pemenuhan kebutuhan diri
(kesuksesan dan return) juga membantu
perkembangan perekonomian dalam afiliasi
Minat
dengan emiten atau perusahaan terbuka, dan
juga untuk kebutuhan kekuasaan yang terkait Minat merupakan kecenderungan afektif
dengan menjaga keterpenuhan kebutuhan seseorang untuk membuat pilihan aktivitas,
diri atau keluarga dalam jangka waktu yang kondisi-kondisi individual yang dapat
lama (keturunan) dan bisa juga ditafsirkan merubah minat seseorang, sehingga dapat
untuk pengembangan kekuasaan dalam dikatakan minat itu tidak stabil sifatnya
investasi dalam rangka menjaga kestabilan (Yuliati, 2011). Teori sikap yaitu
perekonomian dengan menjadi majoritas Theory of Reasoned Action yang
pemegang saham. Ketika seseorang sudah dikembangkan oleh Triwijayati dan
dapat memenuhi kebutuhan substansialnya, Koesworo mengungkapkan adanya
maka kebutuhan berikutnya akan menjadi keinginan untuk bertindak karena adanya
motivasi bagi seseorang untuk melakukan keinginan yang spesifik untuk berperilaku
tindakan selanjutnya. Seseorang yang (Kusmawati, 2011). Hal ini juga berarti
memiliki dana yang melebihi kebutuhan bahwa seorang yang memiliki minat
substansialnya akan berfikir untuk berinvestasi maka kemungkinan besar dia
memanfaatkan dana tersebut, Kusmawati akan melakukan tindakan-tindakan yang
(2011). dapat mencapai keinginannya untuk
berinvestasi.
Pengetahuan
Menurut Khairani (2017) minat pada
Pengetahuan merupakan hasil “tahu” yang
dasarnya adalah sebab akibat dari
terjadi setelah melakukan penginderaan
pengalaman. Salah satu factor yang
terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan
mempengaruhi minat adalah factor inner
terjadi melalui panca indera manusia yaitu:
urge yaitu bahwa rangsangan yang datang
indera penglihatan, pendengaran, penciuman,
dari lingkungan atau ruang lingkup yang
rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan
sesuai dengan keinginan atau kebutuhan
manusia diperoleh melalui mata dan telinga
seseorang akan mudah menimbulkan
(Soekidjo, 2003). Berdasarkan polanya,
minat. Minat sangat besar pengaruhnya
pengetahuan dibedakan menjadi tiga (Keraf,
terhadap aktivitas yang dilakukan. Faktor
2001) yaitu: 1) tahu bahwa, 2) tahu
yang mendukung pengembangan minat
bagaimana, 3) tahu/akan mengenai.
adalah faktor internal dan eksternal.
Pengetahuan pasar modal adalah
pengetahuan terkait pasar modal itu sendiri.

Preferensi Risiko
Preferensi risiko diartikan sebagai
kecenderungan seorang individu untuk
memilih opsi berisiko (Probo, 2011).
Prefensi risiko adalah sikap pembuat
keputusan atau investor untuk sebuah risiko.
Dilihat dari kesediaan untuk menanggung
risiko, investor dikategorikan menjadi tiga
tipe yaitu: 1) Risk Taker, 2) Risk Averse, 3)
Risk Moderate.

Gambar 1 Model Penelitian


pengetahuan pasar modal terhadap minat
berinvestasi di pasar modal. Berdasarkan
Hipotesis
paparan diatas maka hipotesis kedua
penelitian ini yaitu:
Motivasi memiliki pengaruh terhadap minat
investasi mahasiswa di pasar modal calon
H2: Pengetahuan pasar modal
investor akan tertarik melakukan investasi
apabila rekan, saudara dan lingkungan berpengaruh terhadap minat
mereka telah melakukan investasi di pasar berinvestasi generasi Z.
modal (Riyadi, 2016). Melakukan investasi adalah suatu aktivitas
Investor termotivasi untuk berinvestasi ekonomi yang sangat menguntungkan.
dalam pemenuhan kebutuhan diri Namun, perlu dipahami bahwa ketika
(kesuksesan dan return) juga membantu seorang individu atau kelompok
perkembangan perekonomian dalam afiliasi melakukan investasi, maka secara tidak
dengan emiten atau perusahaan terbuka, dan langsung pihak yang melakukan investasi
juga untuk kebutuhan kekuasaan yang terkait tersebut harus siap dengan berbagai risiko
dengan menjaga keterpenuhan kebutuhan yang mungkin terjadi.
diri atau keluarga dalam jangka waktu yang
lama (keturunan) dan bisa juga ditafsirkan Menurut Wardiningsih (2012) risiko suatu
untuk pengembangan kekuasaan dalam investasi dapat diartikan sebagai
investasi dalam rangka menjaga kestabilan probabilitas tidak dicapainya tingkat
perekonomian dengan menjadi majoritas keuntungan yang diharapkan. Risiko
pemegang saham. Seseorang yang memiliki investasi adalah berbagai macam
dana yang melebihi kebutuhan kemungkinan yang dapat terjadi sehingga
substansialnya akan berfikir untuk menyebabkan kerugian atas investasi
memanfaatkan dana tersebut (Kusmawati, karena adanya perbedaan antara
2011). Berdasarkan paparan diatas maka pendapatan aktual yang diterima dengan
hipotesis pertama penelitian ini yaitu: pendapatan yang diharapkan ketika
melakukan investasi.
H1: Motivasi berpengaruh terhadap
minat berinvestasi pada generasi Z. Menurut Aloysius (2017), risiko adalah
suatu faktor yang biasanya ditakuti setiap
Pemahaman dasar tentang investasi yang orang, termasuk investor. Tidak ada
meliputi jenis investasi, return, dan risiko seorang pun yang menyukai risiko.
investasi memudahkan seseorang untuk Perbedaannya hanya pada seberapa besar
mengambil keputusan berinvestasi. Dalam setiap orang mampu menerima risiko. Ada
melakukan investasi di pasar modal yang hanya mampu menerima risiko
diperlukan pengetahuan yang cukup, rendah, namun ada juga yang mampu atau
pengalaman serta naluri bisnis untuk siap menanggung risiko yang tinggi.
menganalisis efek-efek mana yang akan Berdasarkan paparan diatas maka hipotesis
dibeli (Merawati, 2015). Pengetahuan yang ketiga penelitian ini yaitu:
memadai sangat diperlukan untuk Melakukan investasi adalah suatu aktivitas
menghindari terjadinya kerugian saat ekonomi yang sangat menguntungkan.
berinvestasi di pasar modal, seperti pada Namun, perlu dipahami bahwa ketika
instrumen investasi saham. Hasil penelitian seorang individu atau kelompok
Yolanda (2017) menunjukkan adanya melakukan investasi, maka secara tidak
pengetahuan pasar modal terhadap minat langsung pihak yang melakukan investasi
berinvestasi di pasar modal. Hasil penelitian tersebut harus siap dengan berbagai risiko
Aloysius (2017) juga menunjukkan adanya yang mungkin terjadi.
mempengaruhi minat berinvestasi di pasar
H3: Preferensi risiko berpengaruh modal. Pengetahuan pasar modal memotivasi
terhadap minat berinvestasi generasi Z. serta dalam hal preferensi risiko secara
bersama-sama mempengaruhi minat
Penelitian ini juga ingin mengetahui berinvestasi di pasar modal. Berdasarkan
pengaruh variabel independen secara paparan diatas maka hipotesis ketiga
simultan terhadap variabel dependen. penelitian ini yaitu:
Motivasi, pengetahuan pasar modal, dan
preferensi risiko merupakan faktor yang .

METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian ini adalah eksplanatory research, dengan pendekatan kuantitatif.
Definisi Operasonal Variabel
Tabel 1 Definisi Operasional Variabel

Variabel Indikator
Motivasi 1. Investasi berarti memiliki perusahaan
(X1) 2. Investasi berarti membantu perusahaan berkembang
3. Berinvestasi jika teman berinvestasi
1. Berinvestasi jika kebutuhan substansial
terpenuhi

Sumber : Adha (2016)


Pengetahuan 1. Investor bebas mengurangi ataupun menambah modal
Pasar odal 2. Edukasi pasar modal menambah pengetahuan investasi di pasar modal
(X2) 3. Dividen dan capital gain merupakan keuntungan yang didapatkan dari
pasar modal
4. Sebelum membeli saham, akan melakukan analisis teknikal dan
fundamental terlebih dahulu

Sumber: Aloysius (2017)


Preferensi 1. Investasi di pasar modal memberikan keuntungan yang besar sesuai
Risiko risiko yang ada
(X3) 2. Dapat menerima keuntungan sebesar 10% dan mentoleransi kerugian 5%
jika nilai investasi dapat berkurang akibat fluktuasi pasar
3. Akan segera mencairkan Investasi jika nilai investasi mengalami
penurunan sebesar 5% dari nilai investasi 5 bulan lalu .

Sumber : Aloysius (2017)

Minat 1. Tertarik karena informasi yang di dapat


Berinvest 2. Berminat investasi di pasar modal karena investasi di pasar modal
asi (Y) sangat menjanjikan
3. Sudah mencari informasi mengenai investasi di pasar modal
4. Investasi dipasar modal merupakan investasi yang menarik

Sumber : Adha (2016)

Populasi dan Sampel


Populasi penelitian ini adalah seluruh e = Presentasi error
mahasiswi Jurusan Manajemen dan tolerance (10%)
Populasi sebanyak 198 mahasiswi
Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
dengan batas toleransi kesalahan 10%.
Mars Pematang Siantar yang telah Maka, dapat diketahui jumlah sampel
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
mendapatkan mata kuliah Analisa Investasi
dan Portofolio. Proses pemilihan sampel 𝑛 =
menggunakan metode purposive sampling
dikarenakan dalam penelitian ini penentuan 198
sampel yang dipilih memerlukan kriteria 2.98
= 67
khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian
sehingga diharapkan dapat menjawab Maka jumlah sampel minimum dalam
penelitian ini adalah 67 orang mahasiswi
permasalahan penelitian.

Sampel adalah bagian dari populasi yang


mewakili seluruh karakteristik dari
populasi. Populasi penelitian ini adalah Teknik Analisi Data Statistik Deskriptif
mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Mars Pematang Siantar dengan jurusan Statistik deskriptif digunakan untuk
Manajemen dan Akuntansi yang telah memberikan gambaran suatu data yang
mendapatkan mata kuliah Analisa dilihat dengan nilai minimum, maximum,
Investasi dan Portofolio. Penetapan jumlah mean, dan standar deviasi. Variabel
sampel ditentukan menggunakan rumus independen pada penelitian ini adalah
slovin yaitu: motivasi (X1), pengetahuan pasar modal
(X2), dan preferensi risiko (X3).
Sedangkan variabel dependen adalah minat
berinvestasi (Y). Interprestasi skor item
𝑁 variabel penelitian dapat dilihat Distribusi
𝑛 = 1+𝑁 𝑒 2 frekuensi item-item penelitian setiap
variabel
Keterangan rumus :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
Statistik Inferensial Uji Regresi Linear
peningkatan ataupun penurunan) serta 𝜀
Sederhana
adalah error.
Untuk mengetahui pengaruh antara satu
buah variabel bebas terhadap satu buah
Uji Analisis Berganda
variabel terikat, dilakukan analisis regresi
Uji Analisis regresi linear berganda
linear sederhana. Menurut Ghozali
sebenarnya sama dengan analisis regresi
(2013), persamaan umumnya adalah:
linear sederhana, hanya variabel bebasnya
Y=a+bX lebih dari satu buah. Menurut Ghozali
(2013), persamaan umumnya adalah:
Dengan X adalah variabel bebas dan Y
adalahvariabel terikat. Koefisien a Y = a + b1 X1
merupakan konstanta (intercept) yang + b2 X2 +......+ bn Xn + e
adalah titik potong antara garis regresi
dengan sumbu Y pada koordinat kartesius. Dengan Y adalah variabel tetap. dan X
Uji hipotesis ini digunakan untuk menguji adalah variable bebas, a adalah konstanta
apakah variabel independen secara parsial (intersept). b adalah koefisien regresi pada
atau individual berpengaruh terhadap masing-masing variabel bebas dan e adalah
variabel dependen. Uji statistik t tersebut error. Uji hipotesis ini digunakan untuk
dapat dilihat dari tarif signifikasi α = 5%. menguji apakah variabel independen secara
Hipotesis pertama, kedua, dan ketiga simultan berpengaruh terhadap variabel
terdukung jika koefisien regresi bernilai dependen. Untuk mengetahui pengaruh
positif dan nilai signifikasi kurang dari tersebut signifikan atau tidak, maka
0,05 sedangkan apabila koefisien regresi dilakukan keberartian regresi linear ganda
bernilai negatif dan memiliki nilai (uji F). Secara sistematis rumus regresi
signifikasi lebih dari 0,05 maka hipotesis berganda penelitian ini adalah sebagai
tersebut tidak terdukung. Secara berikut:
sistematis rumus regresi linear sederhana
yaitu: Rumus regresi sederhana untuk
motivasi:
MB = α + β1MO + β2PPM + β3PR + 𝜀
MB = α + β1MO + 𝜀
Dimana MB adalah minat beinvestasi
Rumus regresi sederhana untuk merupakan variabel dependen; MO adalah
pengetahuan pasar modal: variabel motivasi; PPM adalah variabel
pengetahuan pasar modal; PR adalah
MB = α + β2PPM + 𝜀 variabel preferensi risiko. Sedangkan α
Rumus regresi sederhana untuk preferensi merupakan nilai konstanta dan β
risiko: merupakan nilai koefisien regresi (nilai
peningkatan ataupun penurunan) serta 𝜀
MB = α + β3PR + 𝜀 adalah error.

Dimana MB adalah minat beinvestasi HASIL DAN PEMBAHASAN Jurusan


merupakan variabel dependen; MO adalah Manajemen dan Akuntansi
variabel motivasi; PPM adalah variabel Jurusan Manajemen dan Akuntansi terbagi
pengetahuan pasar modal; PR adalah atas tiga program studi yaitu Program Studi
variabel preferensi risiko. Sedangkan α Administrasi Bisnis Terapan (D4),
merupakan nilai konstanta dan β Akuntansi Manajerial (D4), dan Akuntansi
merupakan nilai koefisien regresi (nilai (D3) namun, hanya Program Studi
Administrasi Bisnis Terapan dan Akuntansi
Manajerial yang mendapatkan mata kuliah
terkait pasar modal, sedangkan Program
Studi Akuntansi tidak ada mata kuliah
terkait pasar modal.

Tabel 2 Karakteristik Responden


Berdasarkan Usia, Program Studi,
dan Status

Pengelompokan responden berdasarkan Pada hasil di atas dapat diketahui bahwa


usia menunjukkan bahwa jumlah responden dari total 67 responden terdapat 7 orang
dengan usia dibawah 17 tahun adalah yang tidak memiliki tabungan yaitu 10,4
sebesar 3,0 persen. Responden dengan persen sedangkan 60 orang yaitu 89,4
rentang usia 17 – 21 tahun adalah sebesar persen menjawab mereka memiliki
40,3 persen. Sedangkan responden dengan tabungan. Tabel tersebut juga menunjukan
rentang usia 22 – 26 Tahun yaitu sebesar akumulasi jawaban pada pertanyaan umum
56,7 persen. Dari hasil di atas dapat dilihat nomor dua yaitu “Apakah anda memiliki
bahwa terdapat responden minoritas yaitu rekening efek?” untuk mengetahui
responden dengan rentang usia dibawah 17 seberapa dari responden yang memiliki
tahun rekening efek yaitu mereka yang memiliki
Tabel tersebut juga menunjukan bahwa SID (Single Investor Identification). Hasil
jumlah responden dengan program studi menunjukkan bahwa dari total 67
Administrasi Terapan dengan Presentase responden, hanya 16 orang yaitu 23,9
sebesar 61,2 persen dan responden dengan persen yang memiliki rekening efek
program studi Akuntansi Manajerial dengan sedangkan 51 orang lainnya yaitu 76,1
Presentase sebesar 38,8 persen. Dari hasil persen tidak memiliki rekening efek.
diatas dapat dilihat bahwa jumlah responden Pertanyaan umum nomor tiga adalah
program studi Administrasi Terapan lebih “Apakah anda aktif dalam Pasar Modal?”
mendominasi. Jumlah responden yang menjawab bahwa
mereka aktif dalam pasar modal adalah 10
orang yaitu 14,9 persen dari total
Tabel 3 Identitas Responden responden.
Diketahui sebelumnya bahwa jumlah
bahwa Pasar Modal menjadi bagian dari masa
responden yang memiliki rekening efek
depan anda?” dapat diketahui bahwa
yaitu 16 orang sehingga terdapat responden
sebanyak
yang tidak aktif di pasar modal walaupun
58 orang yaitu 86,6 persen dari total
sudah memiliki rekening efek. Sebanyak
responden memiliki keinginan bahwa Pasar
57 orang yaitu 85,1 persen dari responden
modal menjadi bagian dari masa depan
menjawab mereka tidak aktif dalam pasar
mereka. Sedangkan, 9 orang responden yaitu
modal.
13,4 persen menjawab `Tidak’ yang berarti
Pada tabel tersebut juga menunjukan hasil
mereka tidak memiliki keinginan untuk
akumulasi dari pertanyaan umum nomor
menjadikan Pasar Modal sebagai bagian dari
empat yaitu “Setelah mengikuti mata
masa depan mereka.
kuliah terkait pasar modal, apakah anda
dapat membedakan jenis-jenis investasi?”
Sebanyak 55 orang memilih jawaban `Ya’
yang artinya setelah mengikuti mata kuliah Tabel 4 Variabel Motivasi (X1)
terkait pasar modal mereka dapat
membedakan jenis-jenis investasi yaitu
sebesar 82,1 persen. Responden yang
memilih jawaban `Tidak’ adalah 12 orang
yaitu 17,9 persen dari total responden.
Pada pertanyaan umum nomor lima yaitu
“Setelah mengikuti mata kuliah terkait pasar
modal, apakah anda pernah mencoba
membuka website terkait pasar modal?”
Sebanyak 58 orang responden menjawab Tabel di atas menunjukkan bahwa jawaban
`Ya’ pada pertanyaan umum nomor 5 yaitu responden terhadap variabel Motivasi (X1)
86,6 persen sedangkan sisanya 9 orang yaitu didominasi oleh jawaban setuju, dengan
13,4 persen menjawab `Tidak'. rata-rata sebesar 3,91. Berdasarkan tabel di
Hasil akumulasi jawaban dari pertanyaan atas dapat diketahui bahwa pernyataan
umum nomor enam yaitu “Jika anda ‘Investasi berarti membantu perusahaan
menjawab Ya pada pertanyaan sebelumnya, berkembang’ merupakan pernyataan
berapa kali anda membuka akses tersebut?” dengan rata-rata tertinggi yaitu 4,13.
diketahui bahwa responden yang membuka Kemudian pernyataan ‘Berinvestasi jika
akses terkait pasar modal setelah mengikuti teman berinvestasi’ adalah pernyataan
mata kuliah terkait yaitu satu kali adalah dengan ratarata paling sedikit yaitu 3,4 dan
sebanyak 11 orang yaitu 16,4 persen, dua kali menunjukkan bahwa kecenderungan efek
adalah sebanyak 19 orang yaitu 28,4 persen, bandwagon ataupun efek ikut-ikut teman
tiga kali adalah sebanyak 14 orang yaitu 20,9 tidak terlalu kuat.
persen, empat kali adalah sebanyak 2 orang
yaitu 3,0 pesen, diatas empat kali adalah Tabel 5 Variabel Pengetahuan
sebanyak 12 orang yaitu 17,9 persen. Sisanya Pasar Modal (X2)
9 orang yaitu 13,4 persen responden tidak
menjawab yang berarti tidak pernah
membuka akses terkait pasar modal setelah
mengikuti mata kuliah terkait pasar modal.
Berdasarkan hasil akumulasi jawaban
pertanyaan umum nomor tujuh yaitu “Dimasa
depan, apakah anda memiliki keinginan
‘Investasi di pasar modal memberikan
keuntungan yang besar sesuai risiko yang
ada’ merupakan pernyataan dengan rata-rata
tertinggi yaitu sebesar 4,06. Kemudian
pernyataan ‘Akan segera mencairkan
Investasi jika nilai investasi mengalami
penurunan sebesar 5% dari nilai investasi 5
bulan lalu’ adalah pernyataan dengan rata-rata
paling sedikit yaitu 3,55. Menunjukkan
bahwa responden memiliki kecenderungan
Tabel di atas menunjukkan bahwa untuk segera mencairkan Investasi jika nilai
jawaban responden terhadap variabel investasi mengalami penurunan.
pengetahuan pasar modal (X2)
didominasi oleh jawaban setuju dan Tabel 7 Minat Berinvestasi (Y)
sangat setuju, dengan rata-rata sebesar
4,06. Berdasarkan tabel di atas dapat
diketahui bahwa pernyataan ‘Edukasi
pasar modal menambah pengetahuan
investasi di pasar modal’ merupakan
pernyataan dengan rata-rata tertinggi
yaitu sebesar 4,22. Kemudian pernyataan
‘Sebelum membeli saham, akan
melakukan analisis teknikal dan
fundamental terlebih dahulu’ adalah
pernyataan dengan rata-rata paling sedikit
yaitu 3,87. Menunjukkan bahwa Tabel di atas menunjukkan bahwa jawaban
responden memiliki kecenderungan untuk responden terhadap variabel minat
tidak menjadikan analisis teknikal dan berinvestasi (Y) didominasi oleh jawaban
analisis fundamental sebagai setuju, dengan rata-rata sebesar 3,85.
pertimbangan dalam membeli saham. Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui
bahwa pernyataan ‘Tertarik karena
informasi yang di dapat’ merupakan
Tabel 6 Variabel Preferensi Resiko (X3)
pernyataan dengan rata-rata tertinggi yaitu
sebesar 3,94. Kemudian pernyataan
‘Berminat investasi di pasar modal karena
investasi di pasar modal sangat
menjanjikan’ adalah pernyataan dengan
rata-rata paling sedikit yaitu 3,87.
Menunjukkan bahwa responden memiliki
kecenderungan pemahaman bahwa
investasi di pasar modal tidak terlalu
menjanjikan.

Tabel di atas menunjukkan bahwa jawaban Pengujian Hipotesis Hipotesis 1


responden terhadap preferensi risiko (X3) Hipotesis pertama yang diajukan dalam
didominasi oleh jawaban setuju, dengan rata- penelitian ini menyatakan bahwa motivasi
rata sebesar 3,74. Berdasarkan tabel tersebut berpengaruh terhadap minat berinvestasi.
dapat diketahui bahwa pernyataan Penelitian ini menggunakan sebanyak 67
sampel yang diolah menggunakan SPSS
pasar modal berpengaruh signifikan
dan hasilnya disajikan dalam tabel 2.
terhadap minat berinvestasi. Hasil uji dapat
dilihat pada tabel 3.
Tabel 8 Hasil Pengujian Hipotesisi
Pertama
Std. Tabel 9 Hasil Pengujian Hipotesis
Variabel B T Sig.
Error Kedua
5.86 0.00 Std.
Constant 12.152 2.074
0 0 Variabel B Erro T Sig.
Motivasi 1.56 0.12 r
0.206 0.132
(X1) 3 5.68 1.93 2.93 0.00
Constant
0.03 9 9 3 5
R Square 6 Pengetahua
0.59 0.11 5.01 0.00
Adjusted 0.02 n Pasar
6 9 9 0
R Square 1 Modal (X2)
0.52
R Square
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat 8
bahwa hasil yang diperoleh adalah motivasi Adjusted R 0.27
signifikansi sebesar 0,123 lebih besar dari Square 9
0,05 (0,123 > 0,05). Nilai t hitung 1.562
lebih kecil dari t tabel yaitu 1.998 sehingga Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa
dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama hasil yang diperoleh adalah pengetahuan
tidak terdukung. Persamaan rumus regresi pasar modal signifikansi sebesar 0,000 lebih
linier sederhana dapat ditulis sebagai kecil dari 0,05 (0,000 > 0,05). Diketahui
berikut: bahwa nilai t tabel 5.019 lebih besar dari t
MB = 12.152 + 0,206 MO. tabel 1.998 sehingga dapat disimpulkan
bahwa hipotesis kedua terdukung. Persamaan
Persamaan diatas menunjukkan bahwa ada rumus regresi linier sederhana dapat ditulis
pengaruh positif antara variabel independen sebagai berikut:
terhadap variabel dependen. Nilai konstanta
12.152 menunjukkan bahwa apabila MB = 5.689 + 0,596 PPM
motivasi konstan atau tetap, maka rata-rata
tingkat berinvestasi sebesar 12.152. Persamaan diatas menunjukkan bahwa ada
koefisien regresi motivasi sebesar 0,206 pengaruh positif antara variabel independen
mempunyai arti bahwa apabila motivasi terhadap variabel dependen. Nilai konstanta
meningkat satu satuan, maka akan diikuti 5.689 menunjukkan bahwa apabila
peningkatan tingkat berinvestasi sebesar pengetahuan pasar modal konstan atau
0,206. Koefisien determinasi (Adjusted R2) tetap, maka rata-rata tingkat berinvestasi
sebesar 0,021 berarti 2,1% niat berinvestasi sebesar 5.689. koefisien regresi
dapat dijelaskan oleh variabel motivasi, pengetahuan pasar modal sebesar 0,596
sedangkan sisanya 97,9% dijelaskan oleh mempunyai arti bahwa apabila
variabel lain diluar penelitian ini. pengetahuan pasar modal meningkat satu
satuan, maka akan diikuti peningkatan
Hipotesis 2 tingkat berinvestasi sebesar 0,596.
Hipotesis kedua yang diajukan dalam Koefisien determinasi (Adjusted R2)
penelitian ini menyatakan bahwa sebesar 0,279 berarti 27,9% niat
pengetahuan berinvestasi dapat dijelaskan oleh variabel
pengetahuan pasar modal, sedangkan
regresi preferensi risiko sebesar 0,472
sisanya 72,1% dijelaskan oleh variabel lain
mempunyai arti bahwa apabila preferensi
diluar penelitian ini.
risiko meningkat satu satuan, maka akan
diikuti peningkatan tingkat berinvestasi
Hipotesis 3 sebesar 0,472. Koefisien determinasi
Hipotesis ketiga yang diajukan dalam (Adjusted R2) sebesar 0,094 berarti 9,4%
penelitian ini menyatakan bahwa niat berinvestasi dapat dijelaskan oleh
preferensi risiko berpengaruh signifikan variabel preferensi risiko, sedangkan
terhadap minat berinvestasi. Hasil uji dapat sisanya 90,6% dijelaskan oleh variabel
dilihat pada tabel 4. lain diluar penelitian ini.

Tabel 10 Hasil Pengujian Hipotesis 4


Hipotesis Ketiga Hipotesis keempat yang diajukan dalam
penelitian ini menyatakan bahwa motivasi,
Std. pengetahuan pasar modal dan preferensi
Variabel B Erro T Sig. risiko berpengaruh secara simultan
r terhadap minat berinvestasi. Hasil uji
10.08 2.04 4.92 0.00 dapat dilihat pada tabel 5.
Constant
7 7 7 0
Preferensi
0.18 2.59 0.01 Tabel 11 Hasil Pengujian Hipotesis
Risiko 0.472
2 7 2 Keempat
(X3)
0.30 Sum of
R Square Variabel F Sig.
7 Squares
Adjusted 0.09 Regression 73.118 9.808 0.000
R Square 4 Residual 156.553
Total 229.672
Berdasarkan table di atas, dapat dilihat R Square 0.564
bahwa hasil yang diperoleh adalah Adjusted R
0.318
preferensi risiko signifikansi sebesar Square
0,012 lebih kecil dari 0,05 (0,012 > 0,05).
Diketahui bahwa nilai t tabel 2.542 lebih Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat
besar dari t tabel 1.998 sehingga dapat bahwa hasil yang diperoleh adalah
disimpulkan bahwa hipotesis ketiga signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari
terdukung. Persamaan rumus regresi 0,05 (0,000 > 0,05). Diketahui nilai f
linier sederhana dapat ditulis sebagai hitung adalah sebesar 9.808 lebih besar dari
berikut: f tabel 3,14 sehingga dapat disimpulan
bahwa hipotesis keempat terdukung.
MB = 10.087 + 0,472 PR.
Terdapat pengaruh variabel independen
secara dimultan terhadap variabel
Persamaan diatas menunjukkan bahwa dependen. Besaran R2 adalah 0.318 atau
ada pengaruh positif antara variabel 31.8% nilai tersebut menunjukkan bahwa
independen terhadap variabel dependen. pengaruh variabel independen terhadap
Nilai konstanta 10.087 menunjukkan variabel dependen sebesar 31.8% dan
bahwa apabila preferensi risiko konstan sisanya 68,2% dipengaruhi oleh variabel
atau tetap, maka rata-rata tingkat yang tidak diteliti.
berinvestasi sebesar 10.087. koefisien
Pembahasan
memanfaatkan dana tersebut, Kusmawati
Tabel 12 Ringkasan Hasil Uji Statistik (2011). Memungkinkan bahwasanya
mahasiswi Jurusan Manajemen Bisnis di
Hipotesis Hasil Politeknik Negeri Batam lebih cenderung
motivasi berpengaruh memiliki keyakinan untuk tidak ikut-ikutan
Tidak teman atau disebut juga Bandwagon effect
H1 signifikan terhadap
terdukung (Efek ikut-ikutan). Kemudian dari sisi
minat berinvestasi
Pengetahuan pasar pemenuhan kebutuhan diri memungkinkan
modal berpengaruh bahwasanya Mahasiswi Jurusan Manajemen
H2 Terdukung signifikan Bisnis di Politeknik Negeri Batam tidak
terhadap minat berinvestasi terlalu memikirkan untuk memanfaatkan
dana lebih dari terpenuhinya kebutuhan
Preferensi risiko
hidup.
berpengaruh
H3 Terdukung
signifikan terhadap
minat berinvestasi
Pengaruh Pengetahuan Pasar Modal
Hipotesis Hasil terhadap Minat Berinvestasi
Motivasi,
pengetahuan pasar Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, H2
modal, dan preferensi menunjukkan bahwa pengetahuan pasar
H4 risiko berpengaruh Terdukung modal tidak berpengaruh terhadap minat
secara simultan berinvestasi. Hal ini menyatakan bahwa
terhadap minat hipotesis kedua (H2) terdukung. Hal ini
berinvestasi mendukung dari penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Aloysius (2017) yang
menyatakan bahwa semakin tinggi
pengetahuan yang dimiliki, maka akan
Pengaruh Motivasi Terhadap Minat
semakin tinggi pula minat untuk
Berinvestasi
berinvestasi si pasar modal. Hal ini sejalan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, H1 dengan dari penelitian yang dilakukan oleh
menunjukkan bahwa tidak terdapat siti (2017) yang berhasil menunjukkan
pengaruh antara motivasi terhadap minat bahwa pengetahuan pasar modal
berinvestasi. Hal ini menyatakan bahwa berpengaruh signifikan terhadap minat
hipotesis pertama (H1) tidak terdukung. berinvestasi. Dengan adanya pengetahuan
Hal ini tidak mendukung dari penelitian pasar modal, orang akan lebih tertarik dan
sebelumnya yang dilakukan oleh Adha percaya diri untuk berinvestasi di pasar
(2016) yang menyatakan bahwa calon modal dibandingkan dengan orang yang
investor akan tertarik melakukan investasi tidak memiliki pengetahuan pasar modal itu
apabila rekan, saudara dan lingkungan sendiri.
mereka telah melakukan investasi di pasar
modal. Investor termotivasi untuk
berinvestasi dalam pemenuhan kebutuhan
diri (kesuksesan dan return) juga membantu Pengaruh Preferensi Risiko Terhadap
perkembangan perekonomian dalam afiliasi Minat Berinvestasi
dengan emiten atau perusahaan terbuka.
Seseorang yang memiliki dana yang Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, H3
melebihi kebutuhannya akan berfikir menunjukkan bahwa preferensi risiko
untuk berpengaruh terhadap minat berinvestasi.
Hal ini menyatakan bahwa hipotesis ketiga
KESIMPULAN
(H3) terdukung. Hal ini tidak mendukung
dari penelitian sebelumnya yang dilakukan 1. Motivasi tidak berpengaruh terhadap
oleh Aloysius (2017) dan menyatakan minat berinvestasi di Sekolah Tinggi
bahwa responden sudah mengabaikan Ilmu Ekonomi Mars.
faktor risko sebagai pertimbangan untuk 2. Pengetahuan pasar modal berpengaruh
berinvestasi di pasar modal. Hasil ini juga positif terhadap minat berinvestasi
tidak mendukung penelitian yang dilakukan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mars.
oleh Raditya (2014) yang menunjukkan 3. Preferensi risiko berpengaruh positif
bahwa preferensi risiko tidak berpengaruh terhadap minat berinvestasi. Sekolah
terhadap minat berinvestasi. Risiko adalah Tinggi Ilmu Ekonomi Mars.
suatu faktor yang biasanya ditakuti setiap 4. Motivasi, pengetahuan pasar modal, dan
orang, termasuk investor. Perbedaannya preferensi risiko secara simultan
hanya pada seberapa besar setiap orang berpengaruh terhadap minat
mampu menerima risiko. Ada yang hanya berinvestasi di pasar modal
mampu menerima risiko rendah, namun
ada juga yang mampu atau siap Saran
menanggung risiko yang tinggi. Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu
Memperluas sampel penelitian dibeberapa
Pengaruh motivasi, pengetahuan pasar perguruan tinggi yang menerapkan edukasi
modal dan preferensi risiko terhadap pasar modal ataupun ekomoni makro.
minat berinvestasi Penelitian selanjutnya diharapkan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, menambahkan variabel lain yang mungkin
menunjukkan bahwa motivasi, pengatahuan berpengaruh terhadap minat berinvestasi.
pasar modal dan preferensi risiko Pada haril uji regresi berganda, variabel
berpengaruh terhadap minat berinvestasi. yang di teliti hanya berpengaruh sebesar
Hal ini menyatakan bahwa hipotesis ketiga 31.8% dan sisanya 68,2% dipengaruhi oleh
terdukung. Terdapat pengaruh variabel variabel yang tidak diteliti sehingga
independen secara simultan terhadap penelitian selanjutnya diharapkan dapat
variabel dependen. Besaran R2 adalah menggunakan variabel lain yang belum
0.163 atau 16.7% nilai tersebut diteliti ataupun menambah jumlah variabel
menunjukkan bahwa pengaruh variabel penelitian.
independen terhadap variabel dependen
sebesar 16.7% dan sisanya 83,3%
dipengaruhi oleh variabel yang tidak
diteliti.
DAFTAR PUSTAKA

Terhadap Minat Investasi Mahasiswa di Pasar Modal. 1-77.


Putra, Y. S. (2016). Theoritical Review: Teori Perbedaan Generasi. Among Makarti
Vol.9 No.18, 123-134.

Riyadi, A. (2016). Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Untuk


Berinvestasi di Pasar Modal (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta). 1-74.
Schroders. (2017). Studi Investor Global 2017 Perilaku investor: dari prioritas
ke ekspektasi. Schroder Investment Management Limited.

Sitohang, S. N. (2017). Pengaruh


Pengetahuan Investasi Terhadap Minat Mahasiswa Berinvestasi di Pasar Modal
(Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara).

Tandio, T. (2016). Pengaruh Pelatihan Pasar Modal, Return, Persepsi Risiko, Gender,
dan Kemajuan Teknologi Pada Minat Investasi Mahasiswa. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana Vol. 16. No. 3, 2316-2341.

Wawan, A. &. (2010). Teori pengukuran pengetahuan sikap, dan perilaku manusia.
Yogyakarta: Nuha Medika.

Winantyo, A. G. (2017). Pengaruh Modal Minimal Investasi, Pengetahuan Invastasi dan


Preferensi Terhadap Minat Berinvestasi Mahasiswa. 1-82.

Yuwono, S. R. (2011). Pengaruh


Karakterstik Investor Terhadap Besaran Minat Investasi Saham di Pasar Modal. 1-90.

Boedijoewono, D. N. (2001). Pengantar Statistik Ekonomi Bisnis Jilid 1 Edisi Keempat.


Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) AMP YKPN .

Ghozali, I. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 20.
Semarang: Universitas Diponegoro.

Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 23.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Kusmawati. (2011). Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Berinvestasi di Pasar Modal Dengan
Pemahaman Investasi Dan Usia Sebagai Variabel Moderat.
Jurnal Ekonomi dan Informasi Akuntansi (JENIUS) Vol. 1 N0. 2, 103117.

Pesselpa, Y. (2017). Pengaruh Pengetahuan Pasar Modal dan Tipe Kepribaadian

Investor

Anda mungkin juga menyukai