Anda di halaman 1dari 7

Nama : Azizah Julistioningsih

NPM : 18013010200

Kelas : Akuntansi E

Generasi Z adalah generasi saat ini, dimana generasi ini memiliki kemampuan lebih cepat
dalam mengakses informasi, walaupun usia mereka masih tergolong anak-anak. Mereka sejak
kecil sudah diperkenalkan dengan teknologi canggih, seperti komputer, laptop, handphone, iPad,
dan perangkat elektronik lainnya. Generasi Z merupakan generasi digital, dimana generasi ini
lebih mengandalkan teknologi untuk berkomunikasi, bermain, dan bersosialisasi. Bahkan, buku
teks bisa dibilang tidak berarti untuk Gen Z.

Karakteristik anak-anak Gen Z biasanya sangat suka berkomunikasi dan bersosialisasi


dengan beberapa orang lewat media sosial (medsos),seperti Facebook, Twitter, Instagram, Path,
Snapchat, dan sebagainya. Melalui medsos, mereka bisa mengekspresikan diri, perasaan dan
pikirannya. Generasi ini bisa setiap saat mencurahkan isi hati yang mereka rasakan ke dalam
media sosial, mau yang bersifat memprotes, mengungkapkan kekesalan, ataupun kesenangan,
dan kegembiraan.

Selain itu, Generasi Z dikenal sebagai karakter yang lebih tidak fokus dari milenial, tapi
lebih serba-bisa; lebih individual, lebih global, berpikiran lebih terbuka, lebih cepat terjun ke
dunia kerja, lebih wirausahawan, dan tentu saja lebih ramah teknologi.

Generasi Z juga terbiasa dan cenderung melakukan berbagai aktivitas dalam satu waktu
yang bersamaan atau multitasking. Mereka sangat meyukai mengambil keputusan yang cepat,
seperti, mencari tugas sekolah/kampus dengan menggunakan internet.

Generasi Z menginginkan hal yang serba instan, kurang menghargai proses, dan
terkadang tidak bisa mengontrol emosi. Gen Z masih terlalu asik dengan dunia gadget dan
elektroniknya, sehingga mereka kurang peduli dengan keadaan disekitar mereka, itulah yang
menyebabkan kecerdasan emosional (EQ) generasi Z kurang berkembang atau tumpul, tetapi
kecerdasan intelektual (IQ) mereka tinggi dan berkembang baik.

Generasi Z juga berberda dengan Generasi Y atau Generasi Milenial, kita tak bisa terus
menyamakan Generasi milenial dengan Generasi Z. Masih ada beberapa hal yang berbeda
diantara kedua Generasi tersebut. Kebanyakan dari generasi milenial adalah orang-orang yang
setengah-setengah: setengah menikmati era sebelum internet, dan era sesudahnya. Bagi mereka,
Wallstreet, Bioskop, Yahoo, Vinyl, dan barang lain yang khas generasi 90-an masih menarik.
Sementara bagi Generasi Z, Netflix, Virtual Reality, dan Video Games jauh lebih menarik.

Kemudian, karena generasi Z dilengkapi dengan kemajuan teknologi yang canggih nan
mumpuni, namun, mereka hanya merasakan kesenangan melalui permainan digital saja.
Permainan-permainan seperti lompat tali, petak umpet, petak jongkok, dan permainan tradisional
lainnya tidak dapat lagi dirasakan oleh generasi Z. Sedangkan generasi Milenial, mereka masih
sempat merasakan permaina-permainan tradisional tersebut sebelum akhirnya mengenal
permainan digital.

Mengenai hal tersebut, maka dapat dikatakan bahwa diperlukan beberapa penyesuaian di
ruang lingkup keseharian agar sesuai dengan gaya hidup para generasi Z. Hal ini dilakukan guna
membuat para generasi Z agar bisa menjadi lebih produktif di lingkungannya. Ada beberapa
aspek kegiatan-kegiatan keseharian yang perlu penyesuaian untuk para generasi Z agar mereka
bisa menjadi manusia yang produktif, yaitu perihal pekerjaan, kepemimpinan, dan komunikasi
yang perlu dicocokkan dengan generasi Z.

Pekerjaan apa yang cocok untuk generasi Z?

Mengingat para generasi Z adalah orang-orang yang sedari kecil sudah kenal dengan
teknologi canggih, juga mereka lebih cepat dalam mengakses informasi melalu teknologi, selain
itu, mereka yang cenderung tidak bisa lepas dari media sosial. Kemudian karakter mereka yang
lebih serba-bisa; lebih individual, lebih global, berpikiran lebih terbuka, lebih cepat terjun ke
dunia kerja, lebih wirausahawan, dan tentu saja lebih ramah teknologi. Maka, beberapa pekerjaan
ini dapat digeluti dan lebih cocok untuk para generasi Z, yaitu :

 Wirausahawan
Generasi Z bisa bekerja menjadi seorang wirausahawan dengan mengandalkan media sosial
dan aplikasi sebagai sarana meraup keuntungan. Karena hidup generasi Z yang hampir tidak bisa
lepas dari media sosial dan teknologi digital, maka pekerjaan ini akan cocok dengan para
Generasi Z. selain itu, generasi Z akan lebih bersemangat apabila bekerja dengan menggunakan
teknologi digital yang canggih, seperti mencari pegawai melalui internet, maka akan lebih cepat
mendapatkan spesifikasi pegawai yang diinginkan serta jangkauan bisnis yang bisa lebih luas
daripada tanpa menggunakan media sosial dan aplikasi. Dan juga, mereka dapat bekerja setiap
saat tanpa harus berada dalam kantor.

 Analisis Keuangan Perusahaan

Seorang financial analyst bertugas untuk mengikuti perkembangan ekonomi, Generasi Z


akan lebih cepat dalam mendapat informasi melalui teknologi canggih, tentunya tidak akan
bermasalah dalam mengikuti perkembangan ekonomi yang terjadi Kemudian, membuat
perencanaan,dan mengontrol keuangan perusahaan. Biasanya persyaratannya adalah jurusan
ekonomi dan akuntansi.

 Pengembang Aplikasi Mobile

Dekat dengan dunia digital memungkinkan generasi Z berpeluang besar menjadi ahli yang
mampu mengembangkan beragam aplikasi mobile. Apalagi kebutuhan untuk mendapatkan
sesuatu dengan cepat dan nyaman sudah menjadi kebutuhan banyak orang. Mulai dari transaksi
hiburan, layanan perbankan, bahkan kesehatan, Generasi Z menjadi generasi yang diprediksi
akan dapat berkembang dengan lapangan pekerjaan ini.

 UI/UX Desaigner

Yaitu Memaksimalkan tampilan website sehingga pengguna mendapatkan informasi yang


jelas dan nyaman sewaktu menggunakannya adalah faktor utama yang dilakukan oleh UI/UX
designer.

 DevOps engineer
Profesi yang satu ini menggabungkan kemampuan pengembangan dan operasional
perusahaan agar tetap berjalan baik. Serta memastikan sistem aplikasi atau situs sesuai standar
dan berjalan lancar.

 Mobile Developer

Tugas utama seorang mobile developer adalah membuat software untuk aplikasi mobile, baik
untuk perangkat Android maupun iOs. Biasanya dipriortiaskan untuk lulusan IT dan teknik
komputer.

Itulah beberapa pekerjaan yang dapat ditekuni dan cocok untuk generasi Z. sekali lagi,
generasi Z lebih cocok dalam pekerjaan yang mengandalkan teknologi di pekerjaan mereka. Hal
ini mengakibatkan mereka menjadi lebih produktif dan kreatif.

Kepemimpinan seperti apa yang cocok untuk para generasi Z?

Sebagai pemimpin dalam memimpin generasi Z, ada beberapa hal yang dapat diterapkan
agar dapat mengembangkan generasi Z, diantaranya :

 Cara Pertama adalah, dorong mereka dengan Encouraging Ideas atau mendorong mereka
menyampaikan ide-ide kreatif dan inovatif-nya. Ingat, Generasi Z sangat loyal terhadap
kepentingan mereka. Jadi jika pemimpin sanggup bersinergi dengan Kepentingan mereka,
maka percayalah mereka akan stay and stand strong dengan pemimpin mereka. Dorongan
pertama ini terbukti secara efektif akan meningkatkan motivasi mereka, karena mereka
merasa sangat dihargai dan sangat dilibatkan. Bagaimanapun rapuhnya Generasi Z ini adalah
keunggulan mereka. Dibandingkan dengan Generasi X dan Y, mereka adalah golongan yang
sangat kreatif dan inovatif.

 Cara Kedua, berikan sentuhan Modifying Ideas atau modifikasi ide-ide mereka. Mengapa?
karena, meskipun "Singa Milenia" ini sangat kreatif dan inovatif, jelas tidak semua ide-ide
mereka bisa dilaksanakan. Dengan kata lain, ada kalanya ide mereka belum realistis.
dorongan kedua ini sangat penting, karena seburuk apapun ide yang disampaikan, jangan
dibuang semuanya dan jangan pula dihinakan. Tentu perbuatan pemimpin ini sangat
kontraproduktif dan menghancurkan motivasi mereka, sebab pada dorongan pertama
pemimpin mendorong ide, namun sayangnya didorongan kedua pemimpin mematikan ide
tersebut hanya gara-gara ide tersebut kurang realistis.

 Cara Ketiga adalah Providing Feedback atau menghadirkan umpan balik bagi mereka.
dorongan ini begitu berdaya guna memastikan para generasi Z ini terus membara dengan
motivasinya yang tinggi, sehingga mereka akan mulai bersemangat kembali. Providing
Feedback akan mendorong Generasi Z yang dipimpin mampu belajar memahami siapa
dirinya, termasuk kekuatan dan kelemahan mereka, dengan tetap menjaga harkat dan
martabat mereka. Hal ini sangat bermanfaat unutk menggantikan teguran, cacian atau bahkan
amarah yang selama ini digunakan oleh Generasi X dan Y, jika menemukan para generasi Z
itu tidak becus melaksanakan tugas.
 Cara Keempat adalah beri mereka alternative dan arahan atau perintah yang terbatas.
dorongan ini bisa digunakan jika ketiga dorongan di atas ternyata belum mampu
membangkitkan semangat para generasi Z. Atau dengan kata lain, mereka masih saja lunglai
dan bermalas-malasan. Untuk melaksanakan cara keempat ini, kita selaku leader atau
pemimpin mereka harus sedikit bersabar. Berikan kesempatan mereka berpikir saat kita
libatkan dengan ketiga cara di atas. Jika sampai batas waktu yang diberikan mereka tetap
bungkam, maka saatnya kita beri mereka alternatif agar mereka mulai belajar berpikir.
Karena beradasarkan kenyataan, ada beberapa Generasi Z walaupun jumlahnya tidak terlalu
besar memang miskin ide dibandingkan dengan teman sebayanya. Oleh sebab itu, dengan
memberikan alternatif dan arahan yang terbatas, maka ini akan mampu memicu daya
kreatifitas serta inovasi mereka. Arahan yang terbatas akan mencegah mereka menjadi manja
dan selalu mengandalkan pemimpin, justru sebaliknya arahan yang terbatas ini akan mulai
membuat mereka bersemangat atau mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya.

Model komunikasi seperti apa yang cocok untuk generasi Z?

Karakteristik anak-anak Gen Z biasanya sangat suka berkomunikasi dan bersosialisasi


dengan beberapa orang lewat media sosial (medsos),seperti Facebook, Twitter, Instagram, Path,
Snapchat, dan sebagainya. Melalui medsos, mereka bisa mengekspresikan diri, perasaan dan
pikirannya. Generasi ini bisa setiap saat mencurahkan isi hati yang mereka rasakan ke dalam
media sosial, mau yang bersifat memprotes, mengungkapkan kekesalan, ataupun kesenangan,
dan kegembiraan. Maka dari itu, agar tak lepas dari gaya hidup para generasi Z ini, dalam hal
berkomunikasi, mereka cenderung menggunakan sarana teknologi sebagai media komunikasi,
baik itu dalam ranah pekerjaan maupun lingkungan sosial mereka.

Seperti yang terjadi saat ini, jika sebelumnya dalam dunia kerja, para pegawai selalu
datang ke kantor atau berkumpul disuatu ruangan untuk melaksanakan agenda rapat dan
membahas pekerjaan mereka. Jadi, mereka melakukan tatap muka langsung dengan sesame dan
juga atasan mereka. Kemudian, dalam hal menyampaikan perintah atasan pun, tak jarang mereka
selalu menggunakan memo atau surat perintah pekerjaan agar informasi dapat tersampaikan
kepada pihak yang dituju. Namun, dalam hidup generasi Z ini, mereka cenderung melakukan
rapat di platform online ataupun aplikasi seperti video call, skype, dan lain-lain yang dimana
mereka tidak perlu bertatap muka langsung satu sama lain dan hanya bermodalkan smartphone,
laptop, ataupun PC tablet yang dilengkapi jaringan internet sebagai sarana untuk melaksanakan
rapat tersebut. Kemudian, dalam menyampaikan informasi, mereka juga hanya bermodalkan
aplikasi chat ataupun aplikasi lain sehingga sekali kirim informasi, maka dalam sekejap akan
tersebar dan diketahui oleh banyak orang ataupun pihak yang dituju. Hal ini tentunya akan
sangat menghemat waktu dan tenaga.

Dalam hal ini, tentu saja para perusahaan harus menyesuaikan gaya komunikasi terhadap
para pegawainya, khususnya pegawai dari generasi Z agar komunikasi di dalam perusahaan tetap
berjalan dengan baik dan efektif bagi generasi Z dan tanpa mengusik ketenangan dan
kenyamanan dari pihak generasi Z. Sehingga, mereka juga akan melakukan umpan balik yang
menguntungan bagi perusahaan.

Kemudian, gaya komunikasi generasi Z pada lingkungan sosial mereka, mereka


cenderung menggunakan platform media jejaring sosial sebagai sarana berkomunikasi antar satu
dengan yang lain.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/firasz/581117bdcd9273e62b3c887a/mengenal-generasi-z

https://tirto.id/selamat-tinggal-generasi-milenial-selamat-datang-generasi-z-cnzX

https://www.liputan6.com/lifestyle/read/2628062/ini-6-profesi-yang-cocok-untuk-gen-z

Anda mungkin juga menyukai