Anda di halaman 1dari 7

GENERAL BUSINESS ENVIRONMENT

SOCIAL ENVIRONMENT

KARAKTERISTIK GENERASI Y SERTA PENGARUHNYA


TERHADAP PERUSAHAAN LAZADA INDONESIA

Dosen : Prof. Djamaludin Ancok, Ma, Ph.D

Oleh:
SUSI PANDUWINATA
(13/360560/PEK/19071)

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2014
I. LATAR BELAKANG
Setiap generasi pada zamannya memiliki ciri dan karakteristik masing-masing, terdapat
kesamaan maupun perbedaan yang dapat menjadi gambaran umum mengenai bagaimana cara
mereka berinteraksi dilingkungan sosial maupun diseluruh siklus kehidupan mereka.
Memahami karakteristik dari tiap generasi tentu menjadi hal penting bagi pelaku bisnis, agar
strategi yang dijalankan oleh pemasar sesuai dengan segmentasi pasar yang disasar.
Generasi Y berada pada rentang usia antara 15-34 tahun dan merupakan generasi yang
populasinya cukup besar dari total jumlah penduduk di Indonesia. Generasi ini memang
dikenal atraktif sehingga mampu menyedot perhatian banyak pelaku bisnis untuk mengambil
setiap kesempatan yang muncul dari generasi ini.
Paper ini membahas mengenai bagaimana karakteristik social generasi Y, serta
bagaimana Generasi ini menjadi peluang maupun ancaman bagi keberlangsungan bisnis
Lazada Indonesia.

II. PROFILE PERUSAHAAN


Lazada Indonesia adalah sebuah perusahaan e-Commerce di bawah naungan PT. e-Cart
Services Indonesia yang berkantor di lantai 16 Menara Bidakara I, Jalan Gatot Subroto,
Jakarta Selatan.
Perusahaan yang mengoperasikan sebuah department store on-line yang didirikan pada 2012
ini merupakan anak cabang dari perusahaan terkemuka asal Jerman, Rocket Internet.
Maximilian Bittner, adalah Chief Executive Officer Lazada untuk wilayah South East Asia dan
Co-founder dan Thomas Damek adalah managing director Lazada Indonesia.
Lazada Indonesia adalah sebuah bisnis dengan konsep internet online yang mencoba
meniru department store dan mall. Lazada merupakan toko online e-commerce terbesar di
Asia Tenggara, di Indonesia sendiri Lazada telah menyediakan lebih dari 65.000 produk,
katagori produk yang ditawarkan mulai dari computer , kamera, ponsel, produk rumah tangga,
produk olahraga, keperluan travel, produk kesehatan dan kecantikan, produk mainan & bayi,
buku dan kategori lainnya lainnya dapat diakses oleh pelanggan 24 jam sehari secara real
time. 
Berikut ini adalah alamat resimi Lazada Indonesia yaitu, Website: www.Lazada.co.id,
Blog:blog.Lazada.co.id,Email:support@Lazada.co.id,Facebook:Facebook.com/LazadaID,
Twitter: Twitter.com/LazadaID
Perkembangan Lazada di Asia Tenggara cukup menyita perhatian, bahkan di Indonesia
Lazada merupakan penyedia layanan e-comerse dengan tingkat transaksi online yang terus
meningkat. Lazada juga sudah hadir di 4 negara Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia,
Thailand, Vietnam, dan Filipina.
Beberapa keunggulan yang diberikan Lazada Indonesia antara lain :
a. Logistic & Supply Chain: mendapatkan barang yang tepat, pada waktu yang tepat,
dengan jumlah yang tepat, kondisi yang tepat, dengan biaya yang terjangkau, dengan
tetap memberikan kontribusi profit bagi penyedia jasa logistik
b. Payment Method: Dengan sistem pembayaran yang lengkap seperti kartu kredit,
transfer bank dan Bayar ditempat/Cash On Delivery(COD) konsumen akan merasa
nyaman dan aman berbelanja secara online.
c. Own Delivery With COD: Pengantaran yang cepat dan dilengkapi dengan sistem
COD.

III. ANALISIS
Generasi Y yang juga dijuluk Geecho boomer dan millennials. Ada yang mengatakan,
generasi Y adalah mereka lahir sekitar tahun 1977 – 2002. Ada juga yang berpendapat, sekitar
tahun 80an hingga tahun 2005. Menurut Ancok (2014), Generasi Y adalah generasi yang lahir
diantara awal tahun 1980 sampai akhir tahun 1999. Namun yang jelas mereka adalah Generasi
baru, anak-anak generasi Baby Boomer yang hidup setelah Perang Dunia Ke-2. Sedangkan
Generasi sebelumnya, yaitu generasi X yang lahir tahun 1965 – 1979 dan Baby boomer yang
lahir tahun 1946 – 1964, mereka adalah generasi dengan katagori usia yang lebih tua.
Menurut Del Hawkins, dkk (2007, p172), suatu generasi atau yang biasa disebut
sebagai kelompok usia merupakan sekelompok orang yang telah mengalami kehidupan sosial,
lingkungan politik, sejarah dan ekonomi.
Tiap generasi memiliki ciri dan karakteristik masing-masing, baik dalam siklus hidup
mereka, cara mereka berinteraksi dilingkungan social, bahkan pandangan dan cara mereka
dalam membeli produk. Kebutuhan dan kecenderungan berubah seiring dengan perubahan
usia. Maka usia dapat menjadi identitas bagi pengenalan pola prilaku yang memberikan
pengaruh terhadap prilaku individu konsumen, perhatian, selera, kemampuan beli, dan lain-
lain.
Parment (2012), mengatakan bahwa tiap generasi memeiliki pengalaman yang berbeda
yang mempengaruhi nilai-nilai mereka, referensi dan perilaku mereka dalam berbelanja.
Motivasi konsumen dalam melakukan pembelian sering kali didasarkan pada usia mereka.
Berdasarkan hasil interview yang ia lakukan pada tiap generasi baik Generasi Y maupun Baby
Boomers, Parment mengidentifikasi terdapat 3 faktor yang mempengaruhi pembelian
konsumen yaitu:
1. Dampak produk terhadap kondisi keuangan konsumen
2. Minat atau ketertarikan konsumen terhadap produk
3. Persepsi lingkungan social yang kepada konsumen atas produk yang ia dibeli.

Grafik 1 : pengaruh harga terhadap Grafik 2 : pengaruh tingkat ketertarikan Grafik 3 : pengaruh percepsi social
konsumen terhadap konsumen atas pembelian barang
keuangan konsumen
akan produk

Pada Grafik diatas, grafik 1 menggambarkan bagaimana pembelian dan harga dari
memperoleh produk mempengaruhi kondisi keuangan dari konsumen. Pada factor ini Baik
Generasi Y maupun Baby Boomers memiliki respon dan tingkat pengaruh yang hampir sama
(tidak jauh berbeda). Pada grafik 2, menganai factor minat konsumen terhadap produk, tingkat
derajat Generasi Y lebih tinggi dibanding baby boomers yang mencerminkan keterlibatan
emosi dalam tingkat pembelian, memilih dan membeli barang lebih tinggi. Sama halnya pada
grafik 3, mengenai faktor persepsi social, Generasi Y sangat memperhatikan bagaimana
persepsi social kepadanya akibat pembelian produk, jauh labih tinggi dibanding generasi baby
boomers.
Dari ketiga factor tersebut, factor minat terhadap produk serta persepsi social memiliki
pengaruh yang tinggi bagi perilaku pembelian Generasi Y, sehingga kebanyakan Generasi Y
membeli produk tidak hanya berdasarkan kebutuhan (need) tetapi juga didorong oleh hasrat
(desire) dan keinginan (want) serta pandangan socialnya atau image yang diciptakan.
Selain karakteristik diatas, karakteristik lain dari Generasi Y yaitu diantaranya mahir
technology multimedia, generasi banyak bersosialisasi di jejaringan social mulai facebook,
tweeter, path, komunitas blackberry dan media social network lainnya. Dengan penguasaan
teknologi informasi, mereka makin terbiasa berbelanja online. generasi ini beranjak ke
perilaku berbelanja melalui dunia maya. Mereka meninggalkan gaya berbelanja offline atau
berbelanja dengan langsung mendatangi gerai di pusat-pusat berbelanja.
Di Indonesia, golongan generasi Y merupakan golongan yang cukup besar dapat
dilihat dari Struktur penduduk berikut ini:
Pada piramida penduduk Indonesia1 ini,
menunjukkan bahwa Generasi Y yang lahir
diantara tahun 1980 sampai tahun 1999, yaitu
generasi dari struktur usia 15-34 tahun berada
pada generasi dengan populasi yang cukup besar
dari total jumlah penduduk Indonesia yang
mencapai 249,9 juta jiwa2. Secara spesifik
generasi ini berada di kelas menengah. Sehingga
tidak aneh jika banyak dari industry bisnis dan perdagangan, termasuk e-commerce menyasar
generasi ini sebagai segmen pasar potensial mereka.
Peluang (Opportunity) :
Dengan mempelajari karakteristik dari Generasi Y diatas, Lazada Indonesia, yang
merupakan pelaku bisnis e-commerce, memiliki peluang yang besar dengan menjadikan
Generasi Y sebagai target market potensialnya. Generasi ini memiliki daya beli yang cukup

1
Sumber : Statistik Indonesia (2014). Piramida penduduk berdasarkan data sensus penduduk 2000.

2
World Bank
tinggi, serta pengetahuan mereka mengenai teknologi dan keaktifan di media social dan
internet, menjadikan mereka generasi yang paling sering melakukan transaksi pembelanjaan
online. Hal ini sangat sejalan dengan konsep bisnis Lazada, yang merupakan toko online yang
melakukan penjualan berbasis internet.
Ancaman (Threat) :
New Entry Barrier yang mudah untuk melakukan perdagangan di dunia online,
menjadikan Lazada harus memperhatikan banyaknya kompetitor yang bermunculan dalam
bisnis e-commerce. Kompetitor yang dihadapi tidak hanya pelaku e-commerce besar yang
bersifat head to head seperti Amazon.com, dan E-bay, namun juga dari perdagangan online
konventional dari masyarakat yang semakin marak. Kehadiran banyaknya kompetitor di dalam
bisnis e-commerce akan memberikan banyak pilihan bagi masyarakat dalam berbelanja. Hal
ini tentu akan menuntut Lazada Indonesia untuk lebih gencar lagi dalam menarik pasar agar
tidak kalah dengan kompetitornya.

IV. STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA


Untuk dapat memenangkan persaingan bisnis, terutama dengan kompetitor yang head
to head dengan Lazada seperti halnya Amazon.com dan E-bay, Lazada hadir dengan
menawarkan konsep pembayaran Cash On Delivery (COD), menggesek kartu di tempat, dan
jaminan 30 hari uang kembali.
Strategi Lazada untuk mempermudah pembayaran dengan menggunakan cash on
delivery (COD) yang bisa di akses wilayah tertentu perlu dikembangkan kewilayah lain.
Seperti kota kota kecil yang ada diseputaran wilayah yang mampu di akses COD. Hal ini
bertujuan untuk meningkatkan brand awareness dari Lazada. Jika brand awareness telah
melekat kuat dimasyarakat, maka prospek Lazada Indonesia untuk berkembang dan mampu
bertahan melawan kompetitor semakin tinggi.
Lazada Indonesia juga dapat mempergencar iklan, agar dapat lebih dikenal lagi
dikalangan luas tidak hanya diperkotaan namun juga wilayah kota kota kecil ataupun pedesaan
yang saat ini juga telah banyak menggunakan internet.
DAFTAR PUSTAKA

Ancok, Djamaludin. 2014. Social Change and Business How to Manage Generation Y. Bahan
Ajar General Business Environment. MM UGM : Yogyakarta.

Dewanto, Tuhu Nugraha. 2012. Tantangan & Solusi E-Commerce Indonesia.


http://ekonomi.kompasiana.com/marketing/2012/08/14/tantangan-solusi-e-commerce-
indonesia-485319.html ( diakses pada 12 September 2014 )

Ginanjar, Ary . 2014. Generasi Y Adalah Generasi Penerus Indonesia Saat Ini.
http://aryginanjar.com/generasi-y-adalah-generasi-penerus-indonesia-saat-ini/.
(Diakses tanggal 10 September 2014)

Hawkins, Del I dkk (2007) . Consumer Behavior. New York: The McGraw - Hill
Companies, Inc.

Indonesia, Lazada. 2012. Lazada Indonesia profile on Kompas TV,


http://www.youtube.com/watch?v=JUEbOS43hzc, Lazada Indonesia, (Diakses pada 8
September 2014)

Nurdin, Putri Nurdianti,2010. Analisis Perilaku... Thesis. Universitas Indonesia

Parment, Anders. 2013. Generation Y vs. Baby Boomers: Shopping behavior, buyer
involvement and implications for retailing. Journal of Retailing and Consumer
Services. Stockholm University School of Business : Sweden

Situs Resmi Lazada Indonesia, Perkembangan & Trend E-Commerce Di Indonesia


http://blog.Lazada.co.id/Lazada-co-id-perkembangan-pesat-trend-e-commerce-di-
indonesia/ (diakses pada 8 September 2014)

Situs Resmi Lazada Indonesia, Apakah Lazada.co.id Penipu, http://blog.Lazada.co.id/apakah-


Lazada-co-id-penipu/ (diakses pada 8 September 2014)

Anda mungkin juga menyukai