KUALITATIF
Hiperrealitas Onlineshop Pada Instagram
(Studi Fenomenologi Perilaku Konsumtif Pada Mahasiswi
Fakultas Fisipol Universitas Sebelas Maret
Di Susun Oleh :
Nazhifah
S221508008
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN...............................................................5
1.1. Latar Belakang Masalah......................................................5
1.2. Rumusan Masalah.............................................................11
1.3. Tujuan Penelitian...............................................................12
1.4. Manfaat Penelitian.............................................................12
1.4.1. Manfaat Akademis........................................................12
1.4.2. Manfaat Praktis...............................................................12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA.......................................................13
2.1. Online shop.......................................................................13
2.1.1. Konsep Online shop......................................................13
2.2. Instagram..........................................................................14
2.2.1. Konsep Instagram.........................................................15
2.3. Perilaku Konsumtif.............................................................16
2.3.1. Faktor perilaku konsumtif.............................................17
2.3.2. Motif Perilaku Konsumtif...............................................17
2.3.3. Aspek-aspek Perilaku Konsumtif...................................18
2.4. Fenomenologi....................................................................21
2.4.1. Teori Fenomenologi Alfred Schutz.................................21
2.4.2. Konsep dunia-kehidupan (Lebenswelt)......................23
2.5. Teori Hiperrealitas..............................................................24
2.6. Teori Masyarakat Konsumsi...............................................27
2.7. Kerangka Pemikiran...........................................................28
2
BAB III
METODE PENELITIAN.....................................................31
3.1 Jenis Penelitian..................................................................31
3.2 Lokasi dan Jadwal Penelitian..............................................34
3.2.1 Lokasi Penelitian...........................................................34
3.2.2 Jadwal Penelitian..........................................................34
3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian........................................34
3.4 Teknik Pengumpulan Data....................................................35
3.5 Teknik Analisis Data...........................................................37
3.6 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data................................38
Daftar Pustaka.........................................................................40
BAB I
PENDAHULUAN
media
massa
lainnya
yang
dibawa
oleh
pengaruh
Internet
meningkat
dan
terus
berkembang
pada
dunia.
Seiring
dengan
meningkatnya
di
masyarakat
Indonesia.
Hal
ini
terlihat
dari
segi
membeli
barang
bukan
hanya
karena
nilai
gaya
hidup
yang
konsumtif
pada
masyarakat
untuk
berbelanja
online
dengan
angka
19,9%
dikatakan
sebagai
tempat
berjualan
yang
sebagian
besar
dengan
istilah
perilaku
konsumtif
atau
perilaku
untuk
bisa
membeli
dan
memilikinya
tanpa
barang
yang
kita
inginkan
sehingga
perilaku
ini
perilaku
konsumtif
dikalangan
mahasiswi
ketinggalan jaman.
Menurut Kasus dan Raja (2003), pakaian adalah salah satu
yang paling populer kategori belanja Internet untuk mahasiswi,
sekitar 25% telah membeli pakaian secara online. Statistik ini
sesuai dengan penelitian yang menunjukkan pakaian di antara
kategori produk atas yang konsumen muda membeli secara
online (Ossorio, 1995; Gunter dan Furnham, 1998; Stoneman,
1998). Karena konsumen muda sangat mementingkan pakaian,
tidak mengherankan bahwa mereka menghabiskan lebih banyak
uang online untuk pakaian daripada kebanyakan barang-barang
lainnya (dalam jurnal Yoo-Kyoung Seock and Lauren R. Bailey.
2007).
Permasalahannya sekarang adalah kecanggihan teknologi
juga turut membantu semakin menjamurnya perilaku konsumtif
ini. Salah satunya adalah media sosial yang memberikan ruang
bagi pembisnis untuk memasarkan produknya melalui online
8
disebabkan
foto
yang
ditampilkan
di
dalam
foto
atau
image
yang
bagus.
Berdasarkan
(Studi
Fenomenologi
Perilaku
Konsumtif
Pada
2. Bagaimana
simulacra
pada
foto
di
online
shop
Manfaat Akademis
11
dengan
ilmu
komunikasi
khususnya
dalam
Manfaat Praktis
bagi
pihak
terkait
dalam
memahami
suatu
Online shop
2.1.1.
Online
menawarkan
shop
merupakan
barang
dan
sarana
jasa
lewat
atau
toko
internet
untuk
sehingga
Online
shop
atau
belanja
online
via
internet,
juga
dianggap
sebagai
pemilihan
dalam
berbelanja,
definisi
sebuah
tempat
untuk
menggelar,
beragam
kemudahan
bagi
konsumennya
2.2.1.
Konsep Instagram
13
virtual.
Salah
satu
jenis
dari
jejaring
sosial
yang
mereka mengurangi Filter yang ada dan fokus pada bagian foto,
komentar dan juga kemampuan untuk menyukai sebuah foto.
Itulah yang akhirnya menjadi instagram.
Pada penelitian ini, instagram dipilih dikarenakan instagram
sendiri
merupakan
aplikasi
yang
berfokus
pada
foto
atau
dimanipulasi
menjadi
lebih
menarik,
seolah-olah
si
Perilaku Konsumtif
adanya
pertimbangan
perencanaan
tingkat
pembelian
urgensinya
atau
dan
tidak
mendasar
adanya
tidaknya
perilaku
potensial
menyadari
kebutuhan
untuk
beberapa
barang atau jasa, mereka pergi ke internet dan mencari informasikebutuhan terkait. Namun, daripada mencari secara aktif, di kali
konsumen potensial yang tertarik dengan informasi tentang
produk atau jasa yang terkait dengan kebutuhan yang dirasakan.
Mereka kemudian mengevaluasi alternatif dan memilih salah satu
yang paling sesuai dengan kriteria mereka untuk memenuhi
kebutuhan yang dirasakan. Akhirnya, transaksi dilakukan dan
layanan pasca-penjualan disediakan.
Berdasarkan defenisi diatas maka dalam penelitian ini bahwa
perilaku konsumtif merupakan suatu perilaku membeli dan
menggunakan barang yang tidak didasarkan pada pertimbangan
yang rasional dan memiliki kecenderungan untuk mengkonsumsi
sesuatu tanpa batas dimana individu lebih mementingkan faktor
keinginan dari pada kebutuhan serta ditandai oleh adanya
kehidupan mewah dan berlebihan.
2.3.1.
seperti
untuk
kebanggaan,
gengsi,
ikut-ikutan,
2. Motif rasional
Motif rasional adalah alasan pembelian yang direncanakan
secara hati-hati dan dianalisis semua informasi tentang produk
yang dibeli. Produk yang akan dibeli tersebut dipertimbangkan
17
karena
tempat
penjualannya
nyaman,
karena
yang
terjangkau.
dianggap
Namun
paling
baik
kenyataannya
atau
sering
harganya
kali
cukup
pertimbangan
beranggapan
bahwa
dirinya
prestissius
bila
system
belanja
seperti
pengguna
kredit
Card,
Namun
demikian,
prestise
tersebut
berkaitan
dengan
dimensi
batin
tersebut,
Fenomenologi
2.4.1.
Fenomenologi
berasal
dari
bahasa
Yunani,
kali
dicetuskan
oleh
Edmund
Husserl.
tanpa
mempertanyakan
penyebab
dari
fenomena
utama
fenomenologi
ialah
mempelajari
dalam
tersebut
tindakan,
bernilai
seperti
atau
bagaimana
diterima
fenomena
secara
estetis.
mengkonstruksi
makna
dan
konsep-konsep
fenomenologi
merupakan
tradisi
penelitian
dkk,
pola
2011:57).
pikir
Pendekatan
subjektivisme
yang
fenomenologi
tidak
hanya
penerimaan
timbal
balik,
pemahaman
atas
dasar
sebuah
realitas
interpretif
(interpretive
reality).
Sehingga,
sebuah
intersubjektif.
22
makna
disebut
sebagai
sesungguhnya,
sehingga
dapat
memberikan
konsep
pada
pengalaman,
makna,
dan
kesadaran.
Manusia
dengan
ilmu
sosial,
membicarakan
ditentukan
(atau
mungkin
dijamin)
oleh
aspek
dimana
menghayati.
banyak
Sehingga,
subjek
sama-sama
dunia-kehidupan
melibati
sosial
dan
merupakan
terciptanya
suatu
ilmu
pengetahuan
sekaligus
2.5.
Teori Hiperrealitas
Menurut
Jean
Baudrillard,
hiperrealitas
menjelaskan
fantasi,
khususnya
di
24
dalam
budaya
pascamodern
media.
Hiperealitas
komunikasi,
media
dan
makna
melihat
bahwa
yang
terjadi
saat
ini
adalah
realitas
tersendiri
(Suyanto,
2013).
Tetapi
2.6.
konsumsi.
Veblen
menyatakan
dengan
fenomena
teknologi
informasi
sangat
mendukung
hilangnya
Kerangka Pemikiran
28
(Studi
Fenomenologi
Perilaku
Konsumtif
Pada
untuk
membuat
sebuah
kerangka
pemikiran
guna
dari
teori-teori
yang
menjadi
pokok
pikiran
dalam
sesungguhnya,
sehingga
dapat
memberikan
konsep
29
Instagram
Hiperrealit
as
Online Shop
Perilaku Konsumtif
Teori
Hiprrealita
s
(Jean
Baudrilar
Teori
Mayarak
at
Konsums
i
Hiperrealita
s
menimbulk
an perilaku
konsumtif
Simulacra
pada foto
menimbulk
an
hiperrealita
Motif
Mahasis
wi
belanja
di Online
shop
BAB III
30
Pendekatan
Fenomenolo
gi
(Alfred
Schutz)
METODE PENELITIAN
3.1
Jenis Penelitian
penelitian
ini,
peneliti
menggunakan
metode
nilai-nilai
dalam
pengalaman
dan
kehidupan
manusia.
2. Fokus penelitian adalah pada keseluruhannya, bukan pada
per bagian yang membentuk keseluruhan itu.
3. Tujuan penelitian adalah menemukan makna dan hakikat
dari pengalaman, bukan sekedar mencari penjelasan atau
mencari ukuran-ukuran realitas.
4. Memperoleh gambaran kehidupan dari sudut pandang orang
pertama melalui wawancara formal dan informal.
5. Data yang diperoleh adalah dasar bagi penegetahuan orang
pertama melalui wawancara formal dan informal.
6. Pertanyaan yang dibuat merefleksikan kepentingan,
keterlibatan dan komitmen pribadi dari peneliti.
Sifat-sifat penelitian kualitatif tersebut di atas, akan sejalan
dengan ciri-ciri penelitian fenomenologi (Kuswarno, 2009:37-38)
berikut ini:
1) Fokus pada sesuatu yang nampak, kembali kepada yang
sebenarnya (esensi), keluar dari rutinitas,dan keluar dari apa
yang diyakini sebagai kebenaran dan kebiasaan dalam
kehidupan sehari-hari.
2) Fenomenologi
tertarik
mengamati
entitas
dari
dengan
berbagai
keseluruhan,
sudut
dengan
pandang
dan
atau
menganalisisnya.
fenomenologi
akan
sangat
dekat
Sebuah
dengan
deskripsi
kealamiahan
atau
sama
dengan
apa
yang
investigasi
yang
dilakukan
dalam
kerangka
3.2
3.2.1
Lokasi Penelitian
berdasarkan
dari
fenomena
yang
ada
berada
di
3.3
observasi
(Ruslan,
2010:
138).
Perolehan
data
dapat
34
pengamatan
bagaimana
manusia
ini
dianggap
berperilaku
cocok
dan
untuk
memandang
meneliti
realitas
Observatrion)
dengan
terlibat
dalam
kegiatan
35
tujuan
tertentu
(Mulyana,
2010:180).
Dalam
(in-depth
interview),
yaitu
proses
memperoleh
(guide)
wawancara,
di
mana
pewawancara
dan
dengna tujuan
teknik
dokumentasi
atau
studi
pustaka.
36
3.5
Pengumplan Data
Pengorganisasian Data
penarikan
Reduksi Data
kesimpulan.
Gambar 1.1 Komponen-Komponen analisis Data Model
Interaktif
37
menggolongkan,
mengarahkan
dan
dengan
dapat
cara
ditarik
induktif
pada
kesimpulan
penelitian,
atau
verifikasi
dengan
dalam
a) Ketekunan Pengamatan
Dalam mencapai keabsahan data dalam penelitian ini,
peneliti
menggunakan
ketekunan
pengamatan.
Ketekunan
dilapangan
lebih
lama,
berarti
pula
ia
dapat
sehingga
kesalahan
mendapat
informasi
dapat
memperbanyak
referensi
yang
menguji
dan
39
Daftar Pustaka
41
Liang, T., and Lai, H.Electronic store design and consumer choice:
an empirical study,Proceedings of the 33rd Hawaii
International Conference on System Sciences, 2000
Kim, J. & LaRose, R. (2004) Interactive e-commerce: promoting
consumer
efficiency or impulsivity? Journal of Computer-Mediated
Communication,10.
[WWW
document].
URL
http://jcmc.indiana.edu/
vol10/issue1/kim_larose.html (accessed on 2 September
2005)
Na Li and Ping Zhang. 2002. Consumer Online Shopping Attitudes
And Behavior: An Assessment Of Research. Syracuse
University
Roemer, K. (2003) Online shopping big for students this year.
2004
Indiana
DailyStudent.
[WWWdocument].URLhttp://www.idsnews.com/news/index.ph
p (accessed on 6 February 2006)
Yoo-Kyoung Seock and Lauren R. Bailey. 2007.The influence of
college students shopping orientations and gender
differences on online information searches and purchase
behaviours. Department of Textiles, Merchandising and
Interiors, University of Georgia, Athens, GA, USA
Sumber Web
http://startupbisnis.com/ecommerceindonesia-data-dari-tokopedia
menunjukkan-dominasiwanita-dalamhal-berbelanja-onlinebaik sebagai pembeli- maupun-penjual-online/ (diakses pada
18 Desember 2015)
43
http://tekno.kompas.com/read/2015/09/24/09160067/Instagram.D
iserbu.400.Juta.Pengguna.Termasuk.Indonesia (Diakses pada
13/12/2015)
44
45