Anda di halaman 1dari 22

Belanja Online dan Gaya… (Yunita Tri Kumala Sari)

BELANJA ONLINE DAN GAYA HIDUP MAHASISWA DI


YOGYAKARTA

ONLINE SHOPPING AND LIFESTYLE OF UNIVERSITY STUDENTS IN


YOGYAKARTA

Oleh : Yunita Tri Kumala Sari, Grendi Hendrastomo, dan Nur Endah
Januarti Email : yunitakumala7@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan alasan yang melatarbelakangi mahasiswa di


Yogyakarta memilih untuk berbelanja online dan bagaimana belanja online menimbulkan gaya hidup
mahasiswa di Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Informan
penelitian berjumlah 10 orang yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling dan
snowball sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan studi pustaka.
Keabsahan data diperiksa menggunakan teknik triangulasi sumber. Teknik analisis data menggunakan
model interaktif Miles dan Huberman yaitu mulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data
dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa alasan mahasiswa di
Yogyakarta berbelanja online yakni adanya pengaruh iklan, kemudahan berbelanja, serta pengaruh
teman. Selain itu, terkait pula dengan perubahan pola konsumsi dan juga status sosial para mahasiswa,
belanja online dipandang sebagai tren cara belanja mahasiswa untuk memenuhi kebutuhan
konsumsinya secara praktis sehingga menjadikan mahasiswa lebih senang berbelanja online dari pada
offline dan hanya ingin memenuhi keinginannya saja tanpa memenuhi sebenarnya membutuhkan atau
tidak dari apa yang dikonsumsinya tersebut melalui online shop. Belanja online juga dipandang
memiliki prestise bagi para mahasiswa dan juga sarana bagi mahasiswa untuk menunjang penampilan
dan kepercayaan diri yang mana telah menimbulkan gaya hidup mereka menjadi lebih boros dan
konsumtif.

Kata Kunci: Mahasiswa, Belanja Online, Gaya Hidup, Konsumtif.

ABSTRACT

This research described the reasons which aspects influenced the students in Yogyakarta
choose to shop online and how online shopping poses a lifestyle of University students in Yogyakarta.
The method used in this study was descriptive qualitative means. Informant research amounted to 10
people selected by using purposive sampling technique and snowball sampling. Collecting data was
conducted by interviews and literature study. The validity of the data was checked using the technique
of triangulation of sources. Data analysis techniques using interactive models by Miles and
Huberman i.e. ranging from data collection, data presentation, data reduction and withdrawal of the
conclusion. The results of this research show that the reason the students in Yogyakarta, namely
online shopping presence influence of advertising, ease of shopping, as well as the influence of
friends. In addition, associated with changes in consumption patterns and also the social status of the
students, the online shopping trends are seen as a way to meet the needs of students spending
konsumsinya practically making students more excited Shop online than offline and just wants to
fulfill his desire without the actual need or do not meet from what the dikonsumsinya via the online
shop. Online shopping is also seen to have prestige for the students and also the means for students to
support the appearance and confidence which has led to their lifestyle to be more wasteful and
consumptive.

Keywords: Student, Online Shopping, Lifestyle, Consumptive.

Jurnal Pendidikan Sosiologi/1


Belanja Online dan Gaya… (Yunita Tri Kumala Sari)

A. PENDAHULUAN adanya internet. Partisipasi mahasiswa


Perkembangan teknologi informasi dalam penggunaan internet
yang sangat pesat telah memberikan menyebabkan mahasiswa dapat
berbagai dampak salah satunya pada memanfaatkan berbagai fasilitas yang
aspek teknologi komunikasi internet. disediakan oleh internet terutama dalam
Berdasarkan survey Asosiasi hal berbelanja. Pemakaian internet
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia tersebut membawa banyak perubahan
(APJII) tahun 2016, dari 256,2 juta dalam gaya hidup mahasiswa, termasuk
penduduk Indonesia sebesar 51,8% dalam hal berbelanja. Dalam hal tersebut
merupakan pengguna internet. Konten dapat memunculkan kecenderungan
komersial yang diakses didominasi oleh konsumerisme di dalam masyarakat.
online shop yaitu sebesar 62% dengan Sebagian besar masyarakat yang
presentase bisnis personal sebanyak khususnya mahasiswa dalam melakukan
34,2% dan sisanya 27,8% adalah konten belanja online bukan didasarkan pada
komersial lainnya (Pertamina.com, kebutuhan saja, tetapi demi kesenangan
2017). dan gaya hidup sehingga menyebabkan
Berdasarkan data Sensus Ekonomi individu menjadi boros atau dapat
2016 yang dilakukan Badan Pusat dikatakan sebagai perilaku konsumtif.
Statistik (BPS), pertumbuhan e- Perilaku konsumtif tersebut dilakukan
commerce di Indonesia dalam 10 tahun hanya untuk memenuhi kepuasan serta
terakhir sudah mencapai 17% dengan meningkatkan gengsi demi
jumlah unit usaha sebanyak 26,2 juta memperlihatkan status sosial semata.
usaha. Dari adanya data tersebut dapat Karena pada dasarnya pola konsumsi
diketahui bahwa masyarakat Indonesia dalam gaya hidup seseorang dapat
dari tahun ke tahun semakin tertarik dan dihubungkan dengan status kelas sosial
minat untuk melakukan belanja secara ekonomi.
online, yang mana dalam hal tersebut Mahasiswa yang kuliah di
mahasiswa juga termasuk menjadi Yogyakarta adalah generasi yang ada di
konsumen belanja online dan dibarengi era internet. Sebagai kota pelajar,
dengan pertumbuhan jumah unit usaha e- Yogyakarta tentu mempunyai perguruan
commerce dan jumlah transaksi dari tinggi yang banyak dan beragam.
belanja online yang semakin tinggi. Dampak nyata yang ditimbulkan dari
Di era modern saat ini, mahasiswa banyaknya perguruan tinggi di
juga tidak dapat terpisahkan dengan Yogyakarta adalah dengan banyaknya

Jurnal Pendidikan Sosiologi/2


Belanja Online dan Gaya… (Yunita Tri Kumala Sari)

jumlah mahasiswa di Yogyakarta. menguntungkan untuk kemajuan bisnis


Mahasiswa sebagai pendatang dari online, dibandingkan dengan bisnis
berbagai daerah tentunya membawa offline (Setyaningsih Sri Utami dalam
kebudayaan serta karakteristiknya Jurnal Akuntansi dan Sistem Teknologi
masing-masing. Karakteristik yang Informasi, 2010). Seiring dengan
beragam dari mahasiswa sekarang ini berjalannya waktu, ide untuk
terkait dengan kehidupan mahasiswa di memaksimalkan pemanfaatan layanan
Yogyakarta seperti pada kegiatan internet terus berkembang, termasuk
berbelanja secara online pada mahasiswa dalam bentuk perdagangan elektronik
yang dapat menjadikan suatu hal dan komunitas virtual. Hal tersebut
kebiasaan dan dapat dikatakan sebagai dinyatakan oleh Daniel Tumiwa (2016)
sebuah gaya hidup konsumtif karena sebagai ketua Indonesia e-Commerce
sudah biasa dilakukan, bahkan dilakukan Association (idEA) yang mana pada
secara terus menerus, berkelanjutan, dan tahun tersebut muncul Bhinneka.com dan
menjadi ketergantungan yang mana pada tahun 1999 muncul forum Kaskus
didukung dengan fasilitas belanja secara dan startup berita berupa portal Detik.
online yang semakin berkembang. Pada tahun 1996, di Indonesia muncul
Berdasarkan hal tersebut, perlu untuk toko buku online pertama yaitu
mengkaji tentang belanja online dalam sanur.com.
menimbulkan sebuah gaya hidup Pada tahun 2012 di tetapkan
mahasiswa dan alasan mahasiswa untuk sebagai Hari Belanja Online Nasional
memilih belanja secara online. Oleh (Harbolnas) yang jatuh pada tanggal 12
sebab itu peneliti tertarik untuk mengkaji Desember. Selain itu, pada tahun 2012
lebih dalam belanja online dari segi juga dibentuk idEA dimana menjadi
sosial ekonomi yaitu belanja online dan asosiasi yang menaungi para pemain e-
gaya hidup mahasiswa di Yogyakarta. commerce Tanah Air dan reputasinya di
B. KAJIAN PUSTAKA dunia. Ditahun-tahun selanjutnya, situs
1. Pengaruh Internet dalam online shop di Indonesia semakin marak
Perkembangan Online Shop dan berkembang, seperti halnya di tahun
Perkembangan bisnis online di 2015 muncul situs belanja online
Indonesia semakin pesat yang bernama OLX Indonesia yang berfokus
dipengaruhi oleh salah satu faktor yaitu pada jual beli komoditas second atau
semakin banyak dan murahnya koneksi bekas. Selain itu, hadir juga
internet di Indonesia yang tentunya dapat MatahariMall.com yang merupakan

Jurnal Pendidikan Sosiologi/3


Belanja Online dan Gaya… (Yunita Tri Kumala Sari)

bisnis dari Lippo Group, Shopee dari menjual barang-barang (makanan,


Singapura, serta JD.id yang merupakan minuman, dan sebagainya). Sedangkan
turunan langsung dari e-commerce asal online yang terjemahan bahasa
Tiongkok yang mana dalam hal tersebut Indonesianya adalah dalam jaringan atau
kompetisi dalam penyediaan layanan disingkat daring adalah keadaan dimana
belanja online semakin seru saat seseorang terhubung ke dalam
(Kompasiana, 2017). Dalam Kompasiana sebuah jaringan atau sistem yang lebih
(2017), pada tahun 2016 pemerintah besar melalui jejaring komputer, internet,
Indonesia merilis roadmap e-commerce dan sebagainya. Jadi berasal dari dua
Indonesia untuk tahun 2017-2019 yang pengertian secara bahasa tersebut dapat
dituangkan dalam bentuk Perpres Nomor diartikan bahwa toko online sebagai
74 Tahun 2017 tentang “Road Map E- tempat terjadinya aktivitas perdagangan
Commerce” Tahun 2017-2019, dan juga atau jual beli barang yang terhubung
disebut dengan istilah lain yaitu Peta dalam sebuah jaringan dimana dalam hal
Jalan Sistem Perdagangan Nasional tersebut jaringan internet.
Berbasis Elektronik (SPNBE) 2017- Belanja online merupakan sebuah
2019. media yang memungkinkan konsumen
Dari adanya hal tersebut maka membeli barang atau jasa secara
perkembangan online shop di Indonesia langsung dari penjual dengan media
tentunya merupakan pengaruh dari internet menggunakan web browser.
adanya internet yang semakin mudah di Pembelian online atau E-commerce
akses serta berpengaruh pada merupakan sebuah aktivitas penjualan
peningkatan munculnya berbagai situs dan pembelian barang atau jasa melalui
belanja online yang semakin beragam fasilitas internet (Ferraro, 1998 dalam
dan dapat memberi peluang yang baik Peristian 2009: 22). Secara umum
bagi pebisnis online hingga pada pembelian online dimulai dari konsumen
akhirnya di Indonesia sendiri telah di memilih barang atau jasa yang
resmikan undang-undangnya tentang diinginkan kemudian konsumen tersebut
sistem perdagangan nasional berbasis menghubungi penjual untuk memastikan
elektronik. ketersediaan barang melalui kontak yang
2. Online Shop dan Belanja Online telah disediakan web atau blog dari
Menurut Kamus Besar Bahasa belanja online tersebut, setelah sepakat
Indonesia (2010), toko berarti sebuah maka konsumen akan melakukan
tempat atau bangunan permanen untuk pembayaran. Apabila pembayaran telah

Jurnal Pendidikan Sosiologi/4


Belanja Online dan Gaya… (Yunita Tri Kumala Sari)

dikonfirmasi maka penjual akan dikatakan sebagai konsumerisme yang


mengirimkan barang yang dibeli oleh menunjukkan identitas diri yang
konsumen melalui jasa pengiriman yang dicirikan atau disimbolkan oleh atribut
telah disepakati. Namun tidak hanya tertentu. Konsumerisme adalah suatu
melalui jasa pengiriman saja konsumen pola pikir serta tindakan dimana orang
dapat menerima barang, tetapi melakukan tindakan membeli barang
penerimaan barang bisa juga dilakukan bukan dikarenakan ia membutuhkan
dengan cara COD (Cash On Delivery). barang itu tetapi dikarenakan tindakan
COD sendiri dapat diartikan sebagai cara membeli itu sendiri memberikan
pembayaran yang dilakukan saat barang kepuasan bagi dirinya (M Chairul
atau produk diterima oleh konsumen. Hal Basrun, 2018). Gaya hidup menurut
tersebut tentunya juga tidak lepas dari Mowen (2002: 163) adalah menunjukkan
kesepakatan antara penjual dan pembeli bagaimana orang tersebut hidup,
terlebih dahulu. Kegiatan belanja online bagaimana orang membelanjakan
merupakan bentuk komunikasi baru yang uangnya, dan bagaimana orang
tidak memerlukan komunikasi tatap mengalokasikan waktunya. Menurut
muka secara langsung, melainkan dapat Plummer dan Assael dalam Setiadi
dilakukan secara terpisah dari dan ke (2013) mengungkapkan bahwa gaya
seluruh dunia melalui media notebook, hidup akan berkembang pada masing-
komputer, maupun handphone yang masing dimensi (aktivitas, interest,
tersambung dengan layanan jaringan opini/AIO):
internet. a. Aktivitas dapat diukur dengan
3. Gaya Hidup Mahasiswa dan indikator seperti bekerja, hobi, peristiwa
Konsumerisme sosial, liburan, hiburan, anggota klub,
Menurut Hartaji (2012), komunitas, belanja, dan olahraga.
mahasiswa adalah seorang peserta didik b. Interest dapat diukur dengan indikator
yang berusia 18 sampai 25 tahun yang seperti keluarga, rumah, pekerjaan,
sedang dalam proses menimba ilmu atau komunitas, rekreasi, pakaian, makanan,
belajar dan terdaftar sedang menjalani media, dan prestasi.
pendidikan pada salah satu bentuk c. Opini dapat diukur dengan indikator
perguruan tinggi yang terdiri dari seperti diri mereka sendiri, masalah
akademik, politeknik, sekolah tinggi, sosial, politik bisnis, ekonomi,
institut atau universitas. Gaya hidup dari pendidikan, produk, masa depan dan
mahasiswa tersebut saat ini dapat budaya.

Jurnal Pendidikan Sosiologi/5


Belanja Online dan Gaya… (Yunita Tri Kumala Sari)

Mahasiswa dipandang oleh Varatisha Anjani, Jurnal Universitas


masyarakat sebagai individu yang Pamulang Tangerang Selatan Banten).
terpelajar, mengalami pematangan dalam Teknologi menurut Jean Baudrillard
berfikir, berpenampilan menarik, rapi (Varatisha Anjani A. dalam Jurnal
dan sopan santun. Pandangan tersebut Universitas Pamulang Tangerang Selatan
yang akhirnya membuat mahasiswa Banten) berperan penting, khususnya
untuk mengkondisikan diri selalu tampil manusia sebagai agen yang menyebar
menarik, elegan, rapi (Purnomo dalam imaji-imaji kepada khalayak luas. Pada
Sari, 2015). Hal ini sering diartikan oleh konteks tersebut, Baudrillard (2004)
mahasiswa bahwa untuk tampil menarik mengidentifikasi tumbuhnya masyarakat
harus memakai pakaian atau atribut yang konsumsi sebagai salah satu dampak
baru dan bermerek, membeli produk globalisasi. Dalam teori masyarakat
untuk menjaga gengsi, membeli barang- konsumsi, Jean Paul Baudrillard
barang mahal agar terlihat menarik, mengatakan bahwa terdapat
membeli produk agar dipandang hebat, kecenderungan ketika seseorang
dan membeli barang mahal agar terlihat membeli barang bukan karena nilai
lebih hebat (Riska Nur Diana & Sarmini, kemanfaatannya, melainkan karena gaya
2016). Hal ini yang akhirnya membuat hidup (life style), demi sebuah citra yang
mahasiswa memiliki gaya hidup diarahkan dan dibentuk oleh iklan dan
konsumtif untuk memenuhi tuntutan mode lewat televisi, tayangan sinetron,
gaya hidupnya yang salah satunya adalah acara infotainment, dan berbagai media
dengan melakukan belanja secara online. lain. Apa yang ditawarkan dan
Masyarakat konsumsi pada zaman diiklankan lewat media massa yang
modern tidak terlepas dengan adanya meliputi berbagai barang dan jasa dapat
konsumsi dan konsumerisme dimana memberikan citra sebagai ikon
konsumsi merupakan cerminan aksi yang modernitas, kemewahan, dan glamor
tampak, sedangkan konsumerisme lebih terlepas dari nilai kemanfaatannya.
terkait dengan motivasi yang terkandung Seseorang sebagai konsumen pun tidak
di dalamnya. Secara umum batasan lagi melihat apakah barang yang
konsumtivisme yaitu kecenderungan dikonsumsinya tersebut memiliki nilai
manusia untuk menggunakan konsumsi manfaat atau tidak, tetapi apakah barang
tanpa batas, dan manusia lebih dan jasa tersebut dapat mencitrakan
mementingkan faktor keinginan daripada dirinya sudah memiliki gaya hidup
kebutuhan (Baudrillard, 1998: 27 dalam modern. Konsumen pada dasarnya tidak

Jurnal Pendidikan Sosiologi/6


Belanja Online dan Gaya… (Yunita Tri Kumala Sari)

membeli produk, tetapi citra (image). bulan Desember 2018 hingga Februari
Dalam berbelanja barang, tujuan 2019.
utamanya bukan untuk memenuhi 3. Bentuk Penelitian
kebutuhan, melainkan lebih sebagai Bentuk penelitian dalam penelitian
sarana untuk mengonsumsi tanda (sign), ini adalah kualitatif dengan pendekatan
yaitu untuk meraih pertanda (signified) deskriptif. Pendekatan kualitatif dipilih
berupa mendapatkan prestise dan untuk lebih menggali cerita naratif dari
pengakuan sosial. Dalam hal tersebut, informan sehingga data yang diperlukan
nilai guna barang telah bergeser menjadi dapat diperoleh secara mendalam.
nilai tanda barang untuk mendapatkan 4. Populasi dan Sampel Penelitian
atau juga untuk menaikkan citra pribadi Populasi dalam penelitian ini
agar dianggap gaul dan modern. adalah mahasiswa yang sedang berkuliah
C. METODE PENELITIAN di Yogyakarta. Sedangkan teknik
1. Lokasi Penelitian pengambilan sampel dalam penelitian ini
Lokasi yang dipilih dalam menggunakan kombinasi antara
penelitian ini adalah di Yogyakarta purposive sampling dan snowball
tepatnya pada mahasiswa yang sering sampling dimana ukuran dalam sampel
melakukan belanja secara online. Alasan tidak dipersoalkan sebagaimana dalam
peneliti mengambil lokasi di Yogyakarta accidental sampling. Perbedaannya
karena merupakan kota pelajar dimana terletak pada pembatasan sampel dengan
terdapat banyak perguruan tinggi dan hanya mengambil unit sampel yang
mahasiswa yang berasal dari berbagai dihubungi disesuaikan dengan kriteria-
daerah serta di dukung dengan kemajuan kriteria tertentu yang ditetapkan
Yogyakarta sendiri yang semakin berdasarkan tujuan penelitian (Nawawi,
modern, dimana hal tersebut 2015: 167). Dalam penentuan sampel,
mengakibatkan banyak yang pertama-tama dipilih satu atau dua orang,
menggunakan teknologi komunikasi tetapi karena dengan dua orang ini belum
internet. Selain itu, Yogyakarta juga merasa lengkap terhadap data yang
didukung dengan banyaknya pendirian diberikan, maka peneliti mencari orang
pusat toko perbelanjaan offline sekaligus lain yang dipandang lebih tahu dan dapat
menggunakan sistem online. melengkapi data yang diberikan dua
2. Waktu Penelitian orang sebelumnya. Begitu seterusnya,
Penelitian ini dilaksanakan selama sehingga jumlah sampel semakin banyak
kurang lebih 3 (tiga) bulan terhitung dari (Sugiyono, 2017: 85-86).

Jurnal Pendidikan Sosiologi/7


Belanja Online dan Gaya… (Yunita Tri Kumala Sari)

Peneliti memilih narasumber yang menyiapkan instrumen penelitian berupa


menjadi tujuan penelitian yaitu pertanyaan-pertanyaan tertulis yang
mahasiswa yang berkuliah di Yogyakarta alternatif jawabannya pun telah
baik laki-laki maupun perempuan yang disiapkan (Sugiyono, 2008:73).
sering berbelanja secara online minimal Penelitian ini menggunakan alat
dua kali dalam satu bulan. pengumpulan data berupa instrumen
5. Sumber Data wawancara yang berupa pertanyaan-
a. Sumber Data Primer pertanyaan yang ditujukan kepada
Data primer yang ada dalam mahasiswa Yogyakarta. Wawancara
penelitian ini merupakan data dari dilakukan untuk mendapatkan informasi
wawancara bersumber pada informan tentang belanja online dan gaya hidup
yaitu mahasiswa yang kuliah di mahasiswa di Yogyakarta.
Yogyakarta yang sering melakukan b. Studi Pustaka
belanja secara online minimal dua kali Penelitian ini dilakukan studi
dalam satu bulan. pustaka dengan cara mencari referensi
b. Sumber Data Sekunder seperti buku, arsip, artikel dan jurnal
Sumber data sekunder dalam penelitian yang berkaitan dengan objek
penelitian ini adalah buku-buku, literatur, penelitian yaitu mengenai belanja online
artikel, jurnal, serta situs di internet yang dan gaya hidup mahasiswa. Studi
berkaitan dengan penelitian yang pustaka ini sangatlah penting agar dapat
dilakukan yaitu mengenai teknologi dipertanggung jawabkan dasar teori
internet, belanja online, konsumerisme dalam penelitian ini.
dan gaya hidup mahasiswa. 7. Validitas dan Reliabilitas
Dalam penelitian ini menggunakan
triangulasi sumber yaitu dengan
6. Teknik dan Instrumen Penelitian membandingkan data hasil wawancara
Adapun teknik pengumpulan data pada setiap informan mahasiswa satu
dalam penelitian ini dilakukan dengan dengan informan mahasiswa yang lain
wawancara dan studi pustaka. yang telah sesuai dengan kriteria peneliti
a. Wawancara dan dengan dokumentasi dari bukti
Wawancara yang digunakan transaksi atau barang yang dibelinya
peneliti dalam penelitian ini adalah jenis dalam online shop pada setiap informan.
wawancara terstruktur, yaitu wawancara 8. Teknik Analisis Data
yang dilakukan dengan terlebih dahulu

Jurnal Pendidikan Sosiologi/8


Belanja Online dan Gaya… (Yunita Tri Kumala Sari)

Teknik analisis data dalam yang ditawarkan melalui iklan sehingga


penelitian ini menggunakan teknik milik membuat rasa percaya atau trust muncul
Miles dan Huberman yang terdiri dari menjadi lebih kuat terhadap produk
empat komponen yaitu pengumpulan dalam iklan tersebut. Selain itu, jika ada
data, reduksi data, penyajian data/ selebritis yang dapat memberikan
interpretasi hasil analisis, dan penarikan penguat berupa bukti nyata atas apa yang
kesimpulan. dia pilih untuk berbelanja sebuah produk
D. PEMBAHASAN DAN ANALISIS di online shop tentunya akan lebih
1. Alasan Mahasiswa di Yogyakarta mendorong orang lain untuk mengikuti
Berbelanja Online apa yang dia pilih dan sarankan, dalam
a. Pengaruh Iklan hal ini adalah produk yang bagus dan
Ada banyak cara para pemilik berkualitas sebagai hasil dari belanja
online shop untuk memperkenalkan dan lewat online. Hal tersebut seperti yang
menjual produknya kepada masyarakat. telah dijelaskan pada kajian teori, bahwa
Melalui iklan promo yang digembor- teknologi menurut Jean Baudrillard
gemborkan pada toko online nya mampu (Varatisha Anjani A. dalam Jurnal
mempengaruhi pola pikir seseorang. Universitas Pamulang Tangerang Selatan
Bagi mahasiswa dengan lingkungan Banten) berperan penting yang dalam
pergaulan serba digital, hal tersebut konteks tersebut ia mengidentifikasi
membuatnya mudah untuk mengetahui bahwa tumbuhnya masyarakat konsumsi
lebih cepat ketika sebuah online shop sebagai salah satu dampak dari
mengeluarkan iklan tentang promo globalisasi dan kecenderungan seseorang
produk yang dijualnya. Dari hal tersebut ketika membeli barang bukan karena
semakin banyak mahasiswa yang nilai kemanfaatannya, melainkan karena
mengetahui semakin banyak pula yang gaya hidup demi sebuah citra yang
memilih untuk membelinya, terlebih jika diarahkan dan dibentuk oleh iklan.
produk yang ditawarkan sesuai dengan Pengaruh iklan memang cukup
kebutuhan dan keinginan mahasiswa. besar terhadap pembentukan pola
Dari penelitian yang telah konsumsi seseorang yang kemudian akan
dilakukan dapat disimpulkan bahwa membentuk gaya hidup. Terlebih lagi
sebenarnya sesuatu hal dari iklan yang bagi seorang mahasiswa yang saat ini
ditawarkan dapat mempengaruhi lebih banyak menghabiskan waktu untuk
keputusan pembelian mahasiswa. Ada mengakses media khususnya internet dan
rasa ketertarikan untuk mencoba hal baru hal tersebut tidak menutup kemungkinan

Jurnal Pendidikan Sosiologi/9


Belanja Online dan Gaya… (Yunita Tri Kumala Sari)

pada diri mereka untuk terpengaruh dari media iklan sehingga tidak bisa ditolak
iklan tersebut. Sebuah iklan media yang bahwa mereka memilih membeli sesuatu
menawarkan untuk memilih belanja di karena memang terpengaruh dari iklan
online store tentunya dapat yang ditawarkan tanpa didasari oleh
meningkatkan pola konsumsi atau kebutuhan nyata.
bahkan gaya hidup masyarakat Dalam Jurnal yang berjudul
khususnya mahasiswa. Iklan dapat “Terpaan Iklan Mendorong Gaya Hidup
mempengaruhi perilaku konsumtif Konsumtif Masyarakat Urban” oleh Olih
karena iklan akan mempengaruhi pikiran Solihin menunjukkan bahwa akibat dari
seseorang sehingga dapat terbujuk untuk terpaan iklan yang begitu gencar tersebut
membelinya. Iklan adalah salah satu maka konsekuensinya terjadilah
bentuk pemasaran yang bertujuan untuk pergeseran gaya hidup dikalangan
mempengaruhi konsumen untuk masyarakat urban menjadi konsumtif dan
bertindak seperti bagaimana isi pesan selain untuk memenuhi kebutuhan hidup,
dari iklan tersebut. Sering dikatakan juga mereka juga berusaha untuk memenuhi
bahwa iklan mencuci otak manusia untuk setiap keinginan hidupnya. Jika dikaitkan
berbuat sesuai dengan iklan. Mahzab dengan penelitian ini maka para
Frankfurt, seperti Adorno dan Mercuse, mahasiswa di Yogyakarta yang dapat
berpendapat bahwa iklan sebagai sarana juga dikatakan sebagai masyarakat urban
membujuk orang untuk membeli dan dimana sebelumnya berbelanja di toko
mengkonsumsi barang yang sebenarnya konvensional atau offline store kemudian
tidak mereka butuhkan (Ahmad Fajrul dapat mengenal online shop dan pada
Amiruddin dalam artikel Jurnal Program akhirnya memilih untuk belanja online
Pascasarjana Universitas Negeri sebagai bagian dari aktivitas belanjanya
Makassar, 2018). Iklan juga berpengaruh sehari-hari yang tentunya tidak lepas dari
dalam memelihara masyarakat kapitalis adanya pengaruh iklan promosi. Bagi
dengan menciptakan kebutuhan palsu mahasiswa, terlebih lagi pada para
terhadap orang-orang yang dirayu mahasiswa perantauan maka akan lebih
dengan aliran barang-barang (Suyanto, banyak berhubungan dan berinteraksi
2014: 237). Mahzab tersebut melalui media internet sehingga mereka
menunjukkan bahwa memang sebagai tidak akan pernah bisa lepas dari
seorang makhluk sosial, seseorang akan pengaruh iklan di media internet atau
dengan mudah untuk menerima televisi terhadap penentuan pilihan
informasi yang tersebar termasuk dari berbelanja mereka yang tentunya hal

Jurnal Pendidikan
Belanja Online dan Gaya… (Yunita Tri Kumala Sari)

tersebut dapat mendorong daya konsumsi bahwa kemudahan berpengaruh


mahasiswa dan mengakibatkan signifikan terhadap keputusan pembelian
pergeseran gaya hidup mahasiswa online. Kemudahan menggunakan e-
menjadi konsumtif dari banyaknya iklan commerce berpengaruh signifikan
yang ditawarkan oleh online shop. terhadap keputusan pembelian online
b. Kemudahan Berbelanja secara simultan dan hasil analisis dalam
Dalam era millennial saat ini, jurnal penelitian tersebut menunjukkan
internet memberikan perkembangan bahwa adanya kemudahan dalam proses
yang sangat pesat dalam sistem mengoperasionalkan transaksi
berbelanja yakni adanya fasilitas online mempengaruhi konsumen untuk
shop yang memberikan kemudahan menggunakan layanan e-commerce. Hal
dalam memenuhi kebutuhan konsumsi tersebut menunjukkan bahwa
setiap individu. Mahasiswa sebagai kemudahan dalam berbelanja dapat
salah satu pelaku konsumsi dalam berpengaruh besar terhadap seorang
pemanfaatan dan penggunaan jasa individu dalam menentukan sebuah
online shop bukan tanpa sebab, ada pilihan. Jika dikaitkan dengan penelitian
alasan yang menjadikan mahasiswa ini maka sangat relevan jika alasan para
memilih untuk belanja secara online. mahasiswa memilih untuk belanja online
Dalam belanja online, selalu karena adanya pengaruh dari kemudahan
menawarkan dengan berbagai yang ditawarkan dalam sistem online
kemudahannya untuk berbelanja dan shop. Pengaruh dari kemudahan
memenuhi kebutuhan konsumsi berbelanja tersebut pada akhirnya akan
mahasiswa. Dari data yang diperoleh membuat para mahasiswa memilih
oleh peneliti, menunjukkan bahwa untuk belanja online agar kebutuhan
mereka memilih untuk belanja online konsumsinya dapat terpenuhi dengan
juga di landasi oleh kemudahan yang mudah, hemat waktu dan hemat tenaga.
didapatkan mereka dalam berbelanja. Dari hasil penelitian ini dapat
Dalam Jurnal yang berjudul disimpulkan bahwa sebenarnya
“Pengaruh Kemudahan dan kemudahan dalam berbelanja menjadi
Kepercayaan Menggunakan E- alasan para informan untuk memilih
Commerce Terhadap Keputusan belanja online. Kemudahan seperti
Pembelian Online (Survei Pada sebuah fasilitas bagi mereka, didasari
Konsumen www.petersaysdenim.com)” atas tujuan keefektifan waktu dan tenaga
oleh Denni Ardyanto dkk menunjukkan serta ditambah dengan kemajuan

Jurnal Pendidikan
Belanja Online dan Gaya… (Yunita Tri Kumala Sari)

teknologi internet khususnya pada situs eksternal adalah faktor yang mendasari
belanja online dapat membuat mereka individu untuk melakukan suatu hal dari
tetap dapat mengikuti perkembangan luar dirinya sendiri seperti dari
produk yang dijual dalam online shop pergaulan teman sebaya. Bagi
dan dapat selalu mendapatkan informasi mahasiswa dengan lingkungan
baru terkait dengan kebutuhan barang pertemanan yang luas, hal tersebut dapat
yang akan dikonsumsinya lewat online menjadikan mudahnya mahasiswa
shop. Selain itu, kemudahan bertransaksi tersebut untuk mengetahui dan
dalam belanja online yang hanya melalui melakukan hal-hal yang baru termasuk
transfer bank maka kebutuhan atau di dalamnya adalah pemilihan
barang yang dibeli mahasiswa akan berbelanja. Dari data yang diambil oleh
sampai di rumah dengan sendirinya peneliti hampir seluruh informan
membuat kemudahan berbelanja seperti mengatakan bahwa dengan adanya
menjadi pendorong yang kuat bagi lingkungan teman sepergaulan yang
informan, terlebih lagi dalam sama-sama sering belanja online pada
perkembangan jaman modern saat ini mahasiswa tersebut juga dapat
dimana internet merupakan kebutuhan mempengaruhi mahasiswa untuk
pokok bagi mahasiswa yang dapat menggunakan online shop sebagai
menyebabkan informan akan selalu pemilihan belanja mereka.
termotivasi untuk dapat memenuhi Dalam penelitian ini menunjukkan
segala kebutuhan konsumsinya. Adanya bahwa lingkungan teman-teman
pengaruh kemudahan berbelanja tersebut sepergaulan juga dapat memberikan
maka seseorang juga akan berusaha tekanan pengaruh dan dorongan bagi
untuk mengikuti apa yang dia dapatkan mahasiswa untuk memilih belanja secara
dari kemudahan tersebut dimana hal itu online. Dalam Jurnal yang berjudul
termasuk dalam gaya hidup “Pengaruh Media Sosial dan Teman
konsumsinya dalam berbelanja online. Sebaya Terhadap Perilaku Konsumtif
c. Pengaruh Teman Mahasiswa” oleh Kadeni dan Ninik
Segala tindakan manusia tentunya Srijani menunjukkan bahwa teman
didasari pada sebuah alasan yang dapat sebaya berpengaruh terhadap perilaku
muncul dari dalam maupun dari luar diri konsumtif mahasiswa yang disebabkan
masing-masing individu. Alasan yang karena mereka telah masuk ke dalam
muncul dari dalam dapat disebut sebagai kelompok teman-teman dari berbagai
faktor internal. Sedangkan faktor latar belakang baik sosial, ekonomi,

Jurnal Pendidikan
Belanja Online dan Gaya… (Yunita Tri Kumala Sari)

keluarga dan sebagainya. Hal tersebut sebelumnya apakah barang yang akan
menunjukkan bahwa dalam lingkungan dibelinya tersebut memang benar
pertemanan dapat berpengaruh besar terbukti bagus dari segi kualitasnya atau
terhadap seorang individu dalam tidak karena mereka membeli hanya
menentukan sebuah pilihan berbelanja. sekedar mengikuti dorongan pengaruh
Jika dikaitkan dengan penelitian ini dari lingkungan pertemanannya untuk
maka relevan jika para mahasiswa belanja melalui online shop.
memilih untuk belanja online karena 2. Gaya Hidup Mahasiswa dengan
adanya pengaruh dari lingkungan teman Belanja secara Online
yang selalu memberi dorongan untuk a. Tren Belanja Online di Indonesia
berbelanja melalui online shop. Menimbulkan Gaya Hidup
Pengaruh dari kelompok pertemanannya Sebelum tahun 2000an internet
tersebut pada akhirnya akan membuat belum terlalu populer bagi masyarakat di
mahasiswa memilih untuk selalu belanja Indonesia, belum banyak hal yang
online agar kebutuhan konsumsinya menyinggung tentang perkembangan
dapat terpenuhi dengan mudah karena internet terlebih lagi dalam fasilitas
telah adanya dorongan dari teman- dunia belanja. Hal tersebut kemudian
temannya untuk memutuskan belanja mulai berubah di sekitar tahun 2000an
melalui online yang mana hal tersebut ketika di Indonesia mulai menyadari
menunjukkan bahwa mahasiswa akan dampak dari adanya perdagangan
cenderung melakukan tindakan tertentu elektronik sampai akhirnya pemerintah
jika mahasiswa tersebut yakin bahwa memutuskan untuk merancang undang-
tindakannya itu akan disetujui oleh undangnya (dalam Kompas, 2017),
kelompoknya, dan sebaliknya sehingga sampai dengan sekarang e-
mahasiswa tidak akan melakukan commerce di Indonesia telah banyak
tindakan tertentu jika kelompoknya tumbuh berkembang dengan pesat dan
tidak mendukungnya untuk melakukan bervariasi. Semakin banyaknya layanan
hal tersebut, yang dalam hal ini adalah untuk sarana jual beli secara online
pemilihan berbelanja lewat online. tersebut menyebabkan perubahan pola
Dalam hal tersebut tentunya juga berbelanja pada mahasiswa yang
dapat memunculkan sebuah perilaku awalnya belanja secara konvensional
konsumtif dari mahasiswa karena hingga kini beralih ke cara yang modern
dengan belanja online mereka dapat yaitu dengan cara online. Hal tersebut
berbelanja tanpa mempertimbangkan menjadi bukti bahwa internet merupakan

Jurnal Pendidikan
Belanja Online dan Gaya… (Yunita Tri Kumala Sari)

salah satu tonggak bagi perkembangan Piliang (2004) yang mengatakan bahwa
online shop di Indonesia dan banyak fenomena yang menonjol dalam
orang yang mendapatkan berbagai masyarakat Indonesia saat ini yang
keuntungan dan kekurangan dalam menyertai kemajuan ekonomi adalah
menggunakan fasilitas belanja online. berkembangnya budaya konsumsi yang
Informasi yang di dalamnya ditandai dengan berkembangnya gaya
terkandung unsur-unsur kebudayaan hidup, yang dalam hal ini adalah tren
dapat menyebar dengan cepat dan dapat belanja online.
diterima dengan mudah melalui Dalam penelitian ini menunjukkan
teknologi, dan bahkan dapat bahwa belanja online tidak hanya
mempengaruhi kondisi psikologis sebagai sebuah hobi saja tetapi juga
seseorang. Internet termasuk didalamnya melekat pada diri mahasiswa sebagai
adalah media sosial menjadi sarana yang sebuah gaya hidup yang melahirkan
cepat bagi penyaluran unsur-unsur konsumerisme karena hadirnya belanja
kebudayaan baru yang kemudian akan online dapat merubah dari yang awal
diadopsi menjadi pola tindakan baru mulanya jarang untuk berbelanja tetapi
yang pada akhirnya membentuk sebuah dengan adanya online shop menjadi
gaya hidup di kalangan mahasiswa. semakin sering untuk berbelanja yang
Kemajuan teknologi tersebut dapat mana berkonsumsinya dengan tujuan
menunjang perubahan pola konsumsi untuk pemenuhan kebutuhan pokok
dan kebudayaan masyarakat. Tren kemudian dapat berubah menjadi
belanja online di Indonesia dengan berkonsumsi dengan tujuan hanya
berbagai kelebihan dan kekurangan yang memenuhi keinginan dan kepuasan.
didapatkan pada saat ini merupakan Berdasarkan pernyataan-pernyataan dari
hasil dari kemajuan teknologi internet data hasil penelitian ini terlebih dengan
yang selanjutnya dapat melekat dan kemanfaatan dari belanja online ini
menimbulkan kebiasaan pada sudah dapat dirasakan sebagai sesuatu
masyarakat khususnya para mahasiswa. yang menguntungkan dan memberi
Mahasiswa yang tidak terlepas dari dampak yang positif bagi mereka, maka
masyarakat modern adalah masyarakat tidak dapat dipungkiri bahwa belanja
konsumtif. Mahasiswa terus menerus online tidak hanya sebagai sebuah tren
berkonsumsi dan telah menjadi budaya, belaka, melainkan menimbulkan sebuah
yaitu budaya konsumsi. Hal tersebut kebutuhan yang penting bagi mahasiswa
sesuai dengan pendapat Yasraf Amir

Jurnal Pendidikan
Belanja Online dan Gaya… (Yunita Tri Kumala Sari)

dan memunculkan gaya hidup dimana mereka merasa enjoy dan


mahasiswa ke arah yang konsumtif. termudahkan hingga akhirnya belanja
b. Gaya Hidup Belanja Online online tersebut dapat merubah pola
Mahasiswa: Terkait Pola konsumsi mereka sebagai gaya hidup
Konsumsi dan Status Sosial mereka.
Terkait dengan pola konsumsi, Dalam penelitian ini menunjukkan
segala hal yang masuk dan melekat pada bahwa pola konsumsi dalam berbelanja
diri seseorang tentunya melalui sebuah online dapat menimbulkan gaya hidup
proses dan tidak terkecuali adalah gaya dimana menurut Kotler (dalam Yesi
hidup konsumsi. Gaya hidup dapat Elsandra dkk, 2013) gaya hidup adalah
diterima kemudian melekat pada diri pola seseorang di dunia yang
seseorang dan dapat menjadikan diekspresikan dalam aktivitas, minat dan
konsumtif tentunya tidak langsung ada opininya. Gaya hidup menggambarkan
begitu saja tetapi ada prosesnya. Dalam keseluruhan diri seseorang yang
sebuah gaya hidup modern yang sifatnya berinteraksi dengan lingkungannya.
serba mudah untuk dilakukan, tentunya Sedangkan menurut Kasali (dalam Yesi
hal tersebut semakin gampang prosesnya Elsandra dkk, 2013) gaya hidup
untuk dapat masuk dan melekat menjadi mengacu pada suatu pola konsumsi yang
gaya hidup seseorang dimana ada faktor mencerminkan pilihan seseorang
internal dan juga eksternalnya. terhadap berbagai hal serta bagaimana
Gaya hidup yang melekat pada diri menghabiskan waktu dan uangnya yang
seseorang pun tentunya melalui sebuah mana relevan dengan pernyataan
tahapan tertentu. Tahap yang dimaksud Mowen (2002: 163) yaitu menyatakan
adalah proses dari awal mereka bahwa gaya hidup menunjukkan
mengetahui belanja online hingga bagaimana orang tersebut hidup,
akhirnya belanja online tersebut bagaimana orang membelanjakan
menimbulkan gaya hidup bagi para uangnya, dan bagaimana orang
mahasiswa tersebut. Menurut hasil mengalokasikan waktunya. Sehingga
penelitian yang sudah dilakukan, gaya hidup yang menunjukkan
kebanyakan dari mereka yang bagaimana orang tersebut hidup adalah
menimbulkan belanja online menjadi bagaimana mahasiswa tersebut dapat
gaya hidup diawali dengan rasa menggunakan fasilitas layanan belanja
penasaran terhadap belanja online lalu online dalam memenuhi kebutuhan
kemudian menemukan sebuah titik hidup konsumsinya dan telah

Jurnal Pendidikan
Belanja Online dan Gaya… (Yunita Tri Kumala Sari)

menimbulkan budaya konsumsi bagi dalam melakukan belanja online. Hal


dirinya, selanjutnya dalam bagaimana tersebut sesuai dengan pendapat dalam
orang membelanjakan uangnya yaitu buku Haryanto Soedjatmiko (2007)
dengan mahasiswa berbelanja online bahwa slogan hidup manusia pada saat
menggunakan uangnya untuk ini adalah “Saya berbelanja, maka Saya
membelanjakan di online store maka ada” yang dianggap mampu
akan menimbulkan pola konsumsi yang merefleksikan hasrat berkonsumsi
lebih boros,dan selanjutnya bagaimana masyarakat. Dalam aspek sosial, belanja
orang mengalokasikan waktunya yaitu dapat menjadi tolak ukur yang
dengan mahasiswa memilih untuk menunjukkan status sosial seseorang.
melakukan belanja secara online Dengan memilih gaya hidup yang
dikarenakan adanya rasa malas untuk berbeda dari orang lain dan berusaha
pergi berbelanja ke offline store dan hal untuk selalu mengikuti perkembangan
tersebut dianggap lebih membuang zaman yang ada merupakan salah satu
waktu. jalan bagi mereka para mahasiswa untuk
Selanjutnya terkait dengan status tetap eksis di lingkungan mereka.
sosial, berbelanja secara online memang Sehingga meskipun mungkin berbelanja
menjadi hal yang sangat menarik ketika online di pandang sebagai hal yang tidak
dikaji dari sudut pandang sosial karena bermanfaat bagi orang lain, namun demi
sebagai bagian dari budaya khususnya tetap eksis di lingkungan masyarakat
budaya populer. Belanja online tidak para mahasiswa tetap rutin untuk
hanya sebagai aktivitas yang hanya berbelanja lewat online sebagai gaya
melibatkan unsur materi semata, namun hidup mereka. Gaya hidup belanja
juga melibatkan unsur budaya sosial online di kalangan mahasiswa sebagai
yang dapat mempengaruhi perbedaan kaum anak muda tentunya selalu terkait
status sosial. dengan konsumerisme karena aktivitas
Dalam penelitian ini menunjukkan belanja tersebut dapat menimbulkan
bahwa mereka bergaya dengan pola konsumsi yang berlebihan dan
berbelanja online, mereka sebagai menjadikan bagian penting dari gaya
mahasiswa ingin dianggap “ada” oleh hidup dan kehidupan sehari-harinya.
orang lain. Belanja online merupakan c. Belanja Online dan Masyarakat
jalan bagi mereka untuk tetap di Konsumsi
lingkungan sosial mereka baik dari segi Kehadiran toko online yang
pola konsumsi maupun status sosial semakin marak dan menjual berbagai

Jurnal Pendidikan
Belanja Online dan Gaya… (Yunita Tri Kumala Sari)

barang kebutuhan masyarakat salah pada penampilan mahasiswa dalam


satunya produk fashion akan lebih sehari-harinya dan hal tersebut dapat
meningkatkan mahasiswa untuk menimbulkan rasa percaya diri bagi diri
melakukan transaksi melalui belanja mahasiswa. Tetapi selain itu, dalam hasil
online dalam memenuhi kebutuhannya, penelitian ini juga menunjukkan bahwa
dan bagi mahasiswa hal tersebut dapat mahasiswa berbelanja online hanya
menunjang mode dan penampilannya mementingkan brand atau merek pada
yang telah dianggap sebagai suatu hal barang yang akan dibelinya tanpa
penting. memikirkan barang tersebut sebenarnya
Dengan adanya fasilitas belanja dibutuhkan atau tidak bagi mereka. Hal
secara online, para mahasiswa saat ini tersebut relevan dengan pendapat dari
telah menjadi masyarakat yang Baudrillard (dalam Pawanti, 2013) yang
konsumeris. Perilaku konsumtif belanja menyatakan bahwa konsumsi
online pada mahasiswa ini merupakan menurutnya memegang peranan penting
sebuah tindakan mahasiswa dalam dalam hidup manusia, menurutnya tanda
membeli barang tanpa adanya menjadi salah satu elemen penting dalam
pertimbangan terlebih dahulu dan tidak masyarakat konsumsi saat ini bahwa
didasarkan pada faktor kebutuhan. Hal yang terjadi sekarang ini telah menjadi
tersebut menunjukkan bahwa dimana konsumsi tanda. Tindakan konsumsi
mahasiswa dalam melakukan aktivitas suatu barang dan jasa tidak lagi
belanja online hanya semata-mata berdasarkan pada kegunaannya
didasarkan oleh keinginan untuk melainkan lebih mengutamakan pada
memiliki produk online yang disukainya tanda dan simbol yang melekat pada
tanpa memikirkan asas guna barang barang dan jasa itu sendiri, yang mana
tersebut seperti hanya mementingkan tanda dalam hal ini adalah brand atau
nilai kemewahan pada barang dalam merek pada sebuah produk yang
online store. dikonsumsi oleh mahasiswa. Masyarakat
Dalam penelitian ini menunjukkan pun pada akhirnya hanya mengonsumsi
bahwa bagi mahasiswa yang memilih citra yang melekat pada barang tersebut
untuk berbelanja secara online tentunya atau bukan lagi pada kegunaannya,
dapat menimbulkan sebuah gaya hidup sehingga masyarakat sebagai konsumen
baru bagi mereka yang dalam hal ini tidak pernah merasa puas dan akan
menjadi mahasiswa yang konsumtif. memicu terjadinya konsumsi secara terus
Dengan belanja online dapat menunjang menerus yang dalam hal ini adalah

Jurnal Pendidikan
Belanja Online dan Gaya… (Yunita Tri Kumala Sari)

mengkonsumsi dari belanja online tanpa berbagai perubahan gaya hidup tentang
memikirkan kebutuhannya tetapi hanya cara berbelanja. Saat ini belanja online
faktor keinginannya. telah menggantikan cara belanja
Masyarakat telah dibutakan oleh konvensional atau melalui offline store
hasrat atas kepemilikan dari objek-objek menjadi beralih ke belanja online. Alasan
konsumsi yang membuat mereka selalu mahasiswa berbelanja online diantaranya
berkeinginan untuk membeli dan adalah pengaruh dari iklan yang
memiliki objek konsumsi tersebut, ditawarkan pada online shop yakni
dimana objek tersebut adalah barang atau adanya promo diskon, gratis ongkir,
jasa yang dikonsumsi mahasiswa dalam harga yang lebih murah, keuntungan
belanja online. Hal ini pun yang dapat cashback, dan iklan penawaran dari
menimbulkan mahasiswa dari belanja orang terkenal seperti artis atau
online menjadi masyarakat yang selebgram dalam belanja online.
konsumtif dan mempengaruhi perubahan Selanjutnya kemudahan berbelanja dari
gaya hidup konsumsinya. Masyarakat online shop seperti kemudahan
konsumsi bagi Baudrillard merupakan bertransaksi, kemudahan mengakses,
masyarakat yang secara tidak sadar telah nyaman, efisien waktu dan tenaga,
menjadikan konsumsi sebagai pusat ketersediaan barang yang jelas, serta
aktivitas kehidupan dengan hasrat yang dapat dilakukan dengan mudah kapanpun
kuat akan materi dan selalu ingin dan dimanapun tanpa antre juga
berbelanja (Irkham, 2012 dalam Trigita merupakan alasan mahasiswa memilih
Ardikawati J.T, 2013), maka dalam belanja online. Alasan selanjutnya
penelitian ini juga dapat diketahui bahwa mahasiswa memilih belanja online
mahasiswa secara tidak sadar telah karena adanya pengaruh lingkungan
mengkonsumsi berbagai kebutuhan teman yang telah melakukan belanja
barang dan jasa melalui online shop dan online sebelumnya dan saling bertukar
selalu ingin terus berkonsumsi tanpa informasi serta saling mengingatkan
memikirkan kepentingan dari barang untuk membeli di online shop
atau jasa yang dikonsumsinya. merupakan dorongan pengaruh bagi
E. KESIMPULAN DAN SARAN mahasiswa untuk memilih berbelanja
1. Kesimpulan online dalam memenuhi kebutuhan
Hasil penelitian ini menunjukkan konsumsinya.
bahwa belanja online di kalangan Belanja online dan gaya hidup
mahasiswa di Yogyakarta memberikan anak muda merujuk pada belanja online

Jurnal Pendidikan
Belanja Online dan Gaya… (Yunita Tri Kumala Sari)

dapat menimbulkan gaya hidup yang penelitian ini diantaranya adalah


menunjukkan bahwa penggunanya informan dalam penelitian ini masih
adalah sosok yang hidupnya mengikuti dalam skala kecil yaitu 10 informan yang
perkembangan zaman modern dan merupakan mahasiswa di Yogyakarta
adanya perubahan pada pola yang sering melakukan belanja online
konsumsinya. Dari hasil penelitian ini minimal hanya dua kali dalam satu
tren belanja online memberi berbagai bulan. Selanjutnya penelitian ini juga
keuntungan dan kekurangan sehingga hanya berfokus pada mahasiswa yang
yang dulunya jarang berbelanja tetapi berkuliah di Yogyakarta, sehingga
setelah adanya online shop menjadi penelitian hanya dapat diimplikasikan
sering berbelanja dan dapat pada mahasiswa Yogyakarta saja. Oleh
mempengaruhi kondisi psikologis karena itu keterbatasan dan kekurangan
mahasiswa untuk menghilangkan stress yang terdapat dalam penelitian ini
serta gaya hidupnya menjadi lebih diharapkan dapat menjadi gambaran
meningkat. Mahasiswa ingin dianggap perbaikan bagi penelitian selanjutnya.
menjadi bagian dari orang-orang yang 2. Saran
gaul dan modern dengan mengikuti tren Berdasarkan kesimpulan dari hasil
berbelanja secara online yang dianggap penelitian “Belanja Online dan Gaya
dapat menunjang penampilan dan Hidup Mahasiswa di Yogyakarta”, maka
percaya diri mahasiswa sehingga peneliti mengajukan saran sebagai
menimbulkan mahasiswa untuk malas berikut:
bergerak dan boros dengan berkonsumsi a. Bagi Orang Tua
hanya mementingkan brand atau merek Dengan adanya perkembangan
original tanpa memikirkan kepentingan teknologi komunikasi internet yang
dan kebutuhan barang tersebut bagi menimbulkan pesatnya situs-situs online
mahasiswa sehingga mahasiswa yang shop hendaknya orang tua dapat
merupakan masyarakat konsumsi mengambil hal positifnya serta selalu
tersebut hanya ingin memenuhi hasrat memantau keuangan dan pengeluaran
keinginannya saja tanpa melihat apakah anaknya dengan baik dalam hal
yang dikonsumsinya tersebut memang berbelanja online agar tidak
dibutuhkan atau tidak. menimbulkan sifat boros dan dampak
Hasil dari penelitian ini juga negatif lainnya terhadap perkembangan
tidak terlepas dari keterbatasan dan anak remajanya.
kekurangan. Keterbatasan dalam

Jurnal Pendidikan
Belanja Online dan Gaya… (Yunita Tri Kumala Sari)

b. Bagi Mahasiswa yang Sering Belanja yang disediakan oleh para pemilik online
Online shop dengan cara memberikan pelayanan
Belanja secara online hendaknya online kepada customer dengan baik dan
dapat dijadikan sebagai sarana untuk sopan serta memberikan jaminan mutu
menginformasikan hal-hal yang positif pada produk yang di jualnya sesuai
seperti mencari suatu barang atau produk dengan kualitas yang di tawarkan
yang dibutuhkan dengan mudah dan melalui deskripsi produk yang telah di
cepat serta memanfaatkan berbagai deskripsikan pada produk atau barang
kemajuan teknologi informasi khususnya yang di jualnya lewat online. Bukan
di bidang market place. Bukan hanya hanya sekedar meraih untung semata
sekedar tren yang dapat menjadikan namun juga untuk memfasilitasi para
konsumtif saja namun juga melihat dari mahasiswa untuk memenuhi kebutuhan
sisi kebermanfaatannya dibalik gaya konsumsinya dengan belanja secara
hidup berbelanja secara online di online.
kalangan mahasiswa.
c. Bagi Mahasiswa Umum F. DAFTAR PUSTAKA
Mahasiswa hendaknya dapat
Abdullah, Varatisha Anjani. (2017).
mengambil nilai-nilai positif dan Sosial Media Sebagai Pasar Bagi
memanfaatkan dengan baik dari Masyarakat Modern: Sebuah
Kritik terhadap Budaya Populer.
berkembangnya teknologi dan informasi Jurnal Universitas Pamulang
yang memunculkan adanya fasilitas Tangerang Selatan Banten. 18(1).
belanja secara online sebagai tren. Amiruddin, Ahmad Fajrul. (2018). Gaya
Belanja secara online juga hendaknya Hidup Shopaholic Sebagai
Bentuk Perilaku Konsumtif (Studi
dijadikan sebagai sarana edukasi yang Kasus pada Kalangan
positif khususnya dalam pola konsumsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Makassar).
yang lebih hemat atau sesuai dengan apa Makassar: Program Pascasarjana
yang dibutuhkan saja untuk membangun Universitas Negeri Makassar
penampilan diri yang lebih baik tanpa Ardyanto, Denni dkk. (2015). Pengaruh
berlebihan dalam berkonsumsi Kemudahan dan Kepercayaan
Menggunakan E-Commerce
khususnya pada belanja online. Terhadap Keputusan Pembelian
d. Bagi Online Shop Online (Survei Pada Konsumen
www.petersaysdenim.com).
Berkembangnya tren belanja Jurnal Administrasi Bisnis. 22(1).
online di kalangan mahasiswa hendaknya
Baudrillard, Jean P. (2004).
juga berbanding lurus dengan fasilitas Diterjemahkan oleh Wahyunto.

Jurnal Pendidikan
Belanja Online dan Gaya… (Yunita Tri Kumala Sari)

Masyarakat Konsumsi.
Jogjakarta: Kreasi Wacana Sari, Chacha Andira. (2015). Perilaku
Berbelanja Online di Kalangan
C. Mowen, John & Michael Minor. Mahasiswi Antropologi
(2002). Perilaku Konsumen. Universitas Airlangga.
Jakarta: Erlangga. Departemen Antropologi FISIP.
Universitas Airlangga.
Diana, Riska Nur & Sarmini. (2016).
Gaya Hidup Konsumtif Sejarah E-Commerce di Indonesia: Apa
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial yang Telah dan Akan Terjadi?.
dan Hukum UNESA Akibat (2017). Tersedia di:
Adanya Online Shop Jilbab. https://www.kompasiana.com/ww
Jurnal Kajian Moral dan w.bhinneka.com/59b25877085ea
Kewarganegaraan. 02(04): 677- 65943594dc2/sejarah-e-
692. commerce-indonesia-apa-yang-
telah-dan-akan-terjadi?.htm.
Energia Pertamina.com. (Edisi Diakses pada 3 Oktober 2018.
September 2017). Bagaimana
Anda Berbelanja?. Jakarta: PT Setiadi, J. Nugroho. (2013). Perilaku
PERTAMINA (PERSERO) Konsumen Perspektif
Kontemporer Pada Motif,
Kadeni & Srijani, Ninik. (2018). Tujuan, dan Keinginan
Pengaruh Media Sosial dan Konsumen. Jakarta: Kencana
Teman Sebaya Terhadap Perilaku Prenada Media Group.
Konsumtif Mahasiswa. Jurnal
Equilibrium. 6(1) Soedjatmiko, Haryanto. (2007). Saya
Berbelanja Maka Saya Ada:
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2010). Ketika Konsumsi dan Desain
Jakarta: Balai Pustaka Menjadi Gaya Hidup
Konsumeris. Yogyakarta:
Kementerian Riset, Teknologi, dan Jalasutra.
Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia. (2017). Statistik Solihin, Olih. (2015). Terpaan Iklan
Pendidikan Tinggi Tahun 2017. Mendorong Gaya Hidup
Jakarta: Pusat Data dan Informasi Konsumtif Masyarakat Urban.
Iptek Dikti Jurnal Ilmu Politik dan
Nawawi, H. H. (2015). Metode Komunikasi. Vol. V(2).
Penelitian Bidang Sosial.
Yogyakarta: Gadjah Mada Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
University Press. Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Pawanti, Mutia Hastiti. (2013).
Mayasrakat Konsumeris Menurut Suyanto, M. (2014). Strategi
Konsep Pemikiran Jean Perancangan Iklan Televisi
Baudrillard. Depok: FIB UI. Perusahaan Top Dunia.
Yogyakarta: Andi Offset.
Piliang, Yasraf Amir. (2004). Dia yang
Dilipat: Tamasya Melampaui Tresna, Trigita Ardikawati Java. (2013).
Batas-Batas Kebudayaan. Perilaku Konsumtif di Kalangan
Bandung: Jalasutra. Mahasiswa FIS UNY pada Klinik

Jurnal Pendidikan
Belanja Online dan Gaya… (Yunita Tri Kumala Sari)

Kecantikan. Fakultas Ilmu Sosial:


Universitas Negeri Yogyakarta

Umanailo, M. Chairul Basrun. (2018).


Konsumerisme. Tersedia di:
https://www.researchgate.net/pub
lication/323943765_KONSUME
RISME. Di unduh pada 19 Maret
2019

Jurnal Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai