KEL4

Anda mungkin juga menyukai

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi yang terjadi mempengaruhi banyak bidang, salah satunya
adalah bidang keuangan. Saat ini, kebanyakan masyarakat sudah tidak menggunakan
uang cash sebagai alat pembayaran atas transaksi yang dilakukan. Dengan
perkembangan teknologi yang terjadi, para peneliti menciptakan pembayaran
elektronik yang mempermudah transaksi dikarenakan dapat dilakukan dimanapun dan
kapanpun. Pembayaran elektronik ini terus ditingkatkan keandalan sistemnya agar
mudah digunakan oleh konsumen, salah satunya yang sering digunakan yaitu Quick
Response Code Indonesian Standard (QRIS) atau biasa disingkat QRIS (dibaca
KRIS), adalah penyatuan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa
Sistem Pembayaran (PJSP) menggunakan QR Code. QRIS dikembangkan oleh
industri sistem pembayaran bersama dengan Bank Indonesia agar proses transaksi
dengan QR Code dapat lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya. QRIS pertama
diluncurkan oleh Bank Indonesia pada 17 Agustus 2019. Pihak-pihak yang terlibat
dalam penggunaan QR Code pembayaran wajib menyesuaikan QR Code yang
digunakan sesuai dengan standarisasi QRIS paling lambat tanggal 31 Desember 2019.

Sebagaimana diwartakan CNBC Indonesia pada 28 Maret 2023, di Indonesia sistem


pembayaran digitalisasi terus meningkat baik secara volume dan nilai transaksinya di
tahun 2022. Bank Indonesia mencatat pada 2022 volume dan nilai transaksi pada
QRIS meningkat signifikan menjadi 993 juta transaksi dengan nilai transaksi sebesar
Rp 98,45 triliun. Kemudian pada digital banking mencapai 11,7 juta transaksi dengan
nilai mencapai Rp 52,37 triliun. Besarnya angka tersebut dapat jadi bukti bahwa
transaksi elektronik sudah menjadi kelaziman di masyarakat Indonesia. Kemudahan
dan kecepatan yang ditawarkan menjadi daya tarik sendiri bagi masyarakat agar
pindah ke sistem elektronik.
Dengan adanya QRIS ini, perilaku masyarakat khususnya para mahasiswa tidak lagi
sekedar memenuhi kebutuhan primer, melainkan berkembang menjadi pemenuhan

1
sekunder, tersier bahkan cenderung bersikap konsumtif. Mahasiswa berperilaku
konsumtif dikarenakan tidak memiliki skala prioritas atas keinginannya dalam
mengkonsumsi suatu barang. Menurut Fattah, Indriayu & Sunarto (2018) perilaku
konsumtif merupakan perilaku membeli barang tanpa adanya pertimbangan yang kuat
dan lebih mengedepankan keinginan dari pada kebutuhan. Perilaku konsumtif
biasanya terjadi dikalangan generasi muda atau mahasiswa. Perilaku konsumtif
mahasiswa yang terjadi dalam jangka waktu panjang akan menyebabkan keuangan
menjadi tidak terkontrol dan mampu merugikan keuangan orang tua, hal ini
dikarenakan sebagian besar mahasiswa bergantung pada orang tua dari segi
keuangannya (Maulana, 2018). Hal ini dapat dilihat dari mahasiswa yang lebih
mengutamakan membeli barang diinginkan seperti baju-baju keluaran terbaru, tas,
aksesoris, parfum, make-up, sepatu bermerk dan lain-lain untuk menunjang
penampilannya. Pentingnya mahasiswa memiliki pengetahuan dan keterampilan
untuk mengelola keuangan secara efektif demi meningkatkan kesejahteraannya.
Ilmu ekonomi dapat membantu mahasiswa memenuhi kebutuhan dengan baik dan
terhindar dari perilaku boros. Dalam hal ini, literasi keuangan dapat membantu proses
mengelola keuangan, memberikan pengetahuan keuangan dan penghematan
keuangan pribadinya (Pohan et al., 2022). Literasi keuangan adalah pengetahuan dan
kemampuan untuk mengelola keuangan guna meningkatkan kesejahteraan (Akmal &
Saputra, 2016). Seperti pada penelitian (Imawati et al., 2013) yang menyatakan
bahwa literasi keuangan berpengaruh terhadap perilaku konsumtif remaja, dimana
ketika literasi keuangan meningkat maka perilaku konsumtif akan menurun.
Pengelolaan keuangan sangat penting dalam meminimalisir perilaku konsumtif (Sari,
2019). Semakin tinggi tingkat literasi keuangan seseorang menandakan semakin
rendah perilaku konsumtif, yang artinya bahwa seseorang yang memiliki pengetahuan
mengenai keuangan cenderung memikirkan masa depannya sehingga mengurangi
perilaku konsumtif ((Julian et al., 2018); (Pulungan & Febriaty, 2018); (Tribuana,
2020); serta (Wahyuni et al., 2019)).
Gaya hidup konsumtif juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi
pengambilan keputusan mahasiswa. Penting untuk mahasiswa tidak memiliki gaya

2
hidup yang berlebihan agar pengeluaran keuangan pribadi mereka lebih terkendali.
Gaya hidup yaitu lebih menggambarkan perilaku seseorang tentang bagaimana ia
hidup, menggunakan uangnya dan memanfaatkan waktu yang dimilikinya (Solihat &
Arnasik, 2018). Gaya hidup mahasiswa dapat berubah, karena perubahan ini bukan
disebabkan oleh berubahnya kebutuhan melainkan mahasiswa lain yang pada
umumnya sama menjadi model utamanya. Hal ini dikarenakan mahasiswa senang
bergaya untuk menunjukkan diri sebagai identitas dan mendapatkan pengakuan status
sosial di lingkungan sekitarnya. Dapat dilihat dari mahasiswa yang banyak
menghabiskan waktunya di coffee shop atau pusat perbelanjaan lainnya demi
mengikuti trend terkini, suka berbelanja dan terpengaruh oleh discount untuk
mendapatkan kepuasan tersendiri dan mengabaikan kebutuhan mereka yang akhirnya
mereka membeli barang yang tidak dibutuhkan.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut
tentang pengaruh literasi keuangan dan gaya hidup terhadap perilaku konsumtif untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Literasi Keuangan dan Gaya
Hidup Terhadap Perilaku Konsumtif Para Pengguna QRIS di Kalangan
Mahasiswa Kota Medan”.

3
DAFTAR PUSTAKA
Internet/Website
Bank Indonesia. 2019. Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
https://www.bi.go.id/QRIS/default.aspx#:~:text=QRIS%20pertama
%20diluncurkan%20oleh%20Bank,lambat%20tanggal%2031%20Desember
%202019. Diakses tanggal 20 Oktober 2023.
CNBC. 2023. Penggunaan QRIS.
https://www.cnbcindonesia.com/market/20220512155258-17-338559/qris-
perbankan-naik-ekonom-lebih-dipercaya-konsumen. Diakses tanggal 18
Oktober 2023.

Jurnal
Fattah, Mintasih dan Sutarno. 2018. Pengaruh Literasi Keuangan dan Pengendalian
Diri Terhadap Perilaku Konsumtif Siswa SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar..
Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi, 4(1), 20.

Pohan, Mukmin., Muhammad Elfi Azhar, Nadia Ika Purnama, & Hanifah Jasin.
2022.

Model Perilaku Konsumtif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Swasta di Kota Medan. Jurnal Akuntansi, 6(2), 1499.

Tribuana, Lita. 2020. Pengaruh Literasi Keuangan, Pengendalian Diri dan


Konformitas Hedonis Terhadap Perilaku Konsumtif Mahasiswa.. Platform Riset

Mahasiswa Akuntansi, 1(1), 154.

Anda mungkin juga menyukai