Tugas Metafisika Nurhanipah
Tugas Metafisika Nurhanipah
Sebagai wahyu pertama kepada Nabi Muhammad yang turun di Gua Hira, Kota Suci Mekkah, membuka
wawasan ilmu pengetahuan dan literasi.
"Bacalah (ya Muhammad), dengan nama Tuhanmu yang telah menciptakan. Dia telah menciptakan
manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah yang amat pemurah. Yang mengajarkan
(menulis) dengan pena. Yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya." (QS Al Alaq
[96]: 1-5)
Bacaan latinnya: "Kitābun anzalnāhu ilaika mubārakul liyaddabbarū āyātihī wa liyatażakkara ulul-albāb"
Artinya: "Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka
memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran,"
(QS. Shad [38]: 29).
ي َخ َلَق َس ْبَع َس َم اَو اٍت َوِم َن اَأْلْر ِض ِم ْثَلُهَّن َيَتَنَّز ُل اَأْلْم ُر َبْيَنُهَّن ِلَتْع َلُم وا َأَّن َهَّللا َقِد يٌر َو َأَّن َهَّللا َقْد َأَح اَط ِبُك ِّل َش ْي ٍء ِع ْلًم ا َع َلٰى ُك ِّل َش ْي ٍء
“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar
kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya
benar-benar meliputi segala sesuatu.”(QS. At-Thalaq : 12)
Dalam Al-Qur'an, Allah subhanahu wata'ala di dalam Al-Qur'an surat Al-Haqqah ayat 38 sampai 39,
bersumpah dengan menyebut kedua objek tersebut:
٣٩ َوَم ا اَل ُتْبِص ُرْو َۙن٣٨ َفٓاَل ُاْقِس ُم ِبَم ا ُتْبِص ُرْو َۙن
Artinya: “Maka Aku bersumpah dengan apa yang kamu lihat (fisik), dan dengan apa yang tidak kamu
lihat (metafisik)” (QS. al-Haqqah [69]: 38 - 39).
Artinya : “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kebesaran) Kami di segenap penjuru
dan pada diri mereka sendiri sehingga jelaslah bagi mereka bahwa (Al-Qur’an) itu adalah benar. Tidak
cukupkah (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?” (QS.
Fushshilat [41]: 53).
Maka, engkau melihat hujan keluar dari celah-celahnya. Dia (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari
langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung.
7. Lapisan Bumi
Bumi memiliki beberapa lapisan akibat prinsip diferensiasi, di mana terjadi pemisahan lapisan akibat
perbedaan komposisi dan suhu material penyusun bumi yang berputar. Lapisan bumi ini cukup banyak,
sebagaimana diterangkan dalam Surat Ath Thalaq ayat 12 berikut:
ُهّٰللَا اَّلِذ ْي َخ َلَق َس ْبَع َس ٰم ٰو ٍت َّوِم َن اَاْلْر ِض ِم ْثَلُهَّۗن َيَتَنَّز ُل اَاْلْم ُر َبْيَنُهَّن ِلَتْع َلُم ْٓو ا َاَّن َهّٰللا َع ٰل ى ُك ِّل َش ْي ٍء َقِد ْيٌر ۙە َّو َاَّن َهّٰللا َقْد َاَح اَط ِبُك ِّل َش ْي ٍء ِع ْلًم ا
Artinya: “Allah yang menciptakan tujuh langit dan dari (penciptaan) bumi juga serupa. Perintah Allah
berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu, dan ilmu Allah
benar-benar meliputi segala sesuatu.”
Permukaan bumi dibuat dengan sedemikian rupa disertai gunung berapi yang berfungsi sebagai tempat
keluarnya energi internal agar tidak kelebihan dan menimbulkan guncangan. Alquran menerangkan
penghamparan bumi ini dalam Surat Adz-Dzariyat ayat 48 yang berbunyi:
Artinya: “Dan bumi Kami hamparkan; maka (Kami) sebaik-baik yang telah menghamparkan.”
Bentuk bumi adalah bulat seperti sferoid pepat atau bola yang bentuknya tertekan pipih di sepanjang
sumbu kutub-kutubnya. Bumi berbentuk bulat ini bahkan telah dijelaskan pula dalam Alquran Surat Az
Zumar ayat 5, berikut:
َخ َلَق الَّسٰم ٰو ِت َو اَاْلْر َض ِباْلَح ِّۚق ُيَك ِّو ُر اَّلْيَل َع َلى الَّنَهاِر َو ُيَك ِّو ُر الَّنَهاَر َع َلى اَّلْيِل َو َس َّخ َر الَّش ْمَس َو اْلَقَم َۗر ُك ٌّل َّيْج ِرْي َاِلَج ٍل ُّمَس ًّمۗى َااَل ُهَو اْلَع ِزْيُز
اْلَغ َّفاُر
Artinya: “Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia memasukkan malam atas
siang dan memasukkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing
berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah! Dialah Yang Mahamulia, Maha Pengampun.”
Perkembangan janin dalam rahim menurut Islam salah satunya disebutkan dalam Al Quran surat Al
Mu'minun ayat 12-14
َو َلَقْد َخ َلْقَنا اِاْل ْنَساَن ِم ْن ُس ٰل َلٍة ِّم ْن ِط ْيٍن ۚ ُثَّم َجَع ْلٰن ُه ُنْطَفًة ِفْي َقَر اٍر َّمِكْيٍن ۖ ُثَّم َخ َلْقَنا الُّنْطَفَة َع َلَقًة َفَخ َلْقَنا اْلَع َلَقَة ُم ْض َغ ًة َفَخ َلْقَنا اْلُم ْض َغَة ِع ٰظ ًم ا َفَك َسْو َنا
اْلِع ٰظ َم َلْح ًم ا ُثَّم َاْنَش ْأٰن ُه َخ ْلًقا ٰا َخ َۗر َفَتَباَرَك ُهّٰللا َاْح َس ُن اْلَخ اِلِقْيَۗن
Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
Kemudian kami jadikan air mani itu segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal
daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus
dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suci Allah
Pencipta Yang Paling Baik.
Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami
jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari kurnia dari Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui
bilangan tahun-tahun dan perhitungan. Dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas.
Dalam surah Al-Rahman ayat 19-22 dijelaskan: ''Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya
kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing. Maka, nikmat
Allah yang manakah yang kamu dustakan. Dari keduanya keluar mutiara dan marjan.'' (QS Al-Rahman:
19-22).
''Dan, Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan
yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.'' (QS Al-
Furqan: 53)