OLEH:
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
kuasanya kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Penilaian Surat Berharga
dengan tepat waktu.
Untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada:
1. Yulita Triadiarti SE, M.S, AK.CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi FE UNIMED.
2. Dr.Azizul Kholis, SE, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi FE UNIMED.
3. Dr. Jufri Darma, SE. M.Si, Ak.CA Ketua Prodi Pendidikan Akuntansi FE UNIMED.
4. Sondang Aida Silalahi, SE, M.Si / Tuti Sriwedari,SE,M.Si selaku Dosen Pengampu
mata kuliah Manajemen Keuangan di kelas Pendidikan Akuntansi, reguler C 2017.
5. teman-teman yang telah membantu secara langsung maupun tidak langsung dalam
menyusun tugas makalah ini.
6. teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada orangtua kami yang selalu
memberikan doa, dukungan serta dana dalam menyusun tugas makalah ini.
Kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kami
dalam menyusun tugas makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah yang telah kami buat
ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat
membangun untuk semua pihak yang membaca makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca baik dihari ini maupun dihari yang akan datang. Sekian dan terima
kasih.
Kelompok 3
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN..............................................................................1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................1
BAB II : PEMBAHASAN................................................................................2
A. Pengertian Penilaian Surat Berharga.........................................................2
B. Penilaian Obligasi......................................................................................2
C. Penilaian Saham........................................................................................7
BAB III : PENUTUP........................................................................................13
A. Simpulan....................................................................................................13
B. Saran..........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam era globalisasi sekarang ini, mempercepat pertumbuhan ekonomi terasa semakin
meningkat dan komplek, bentuk-bentuk surat berharga juga turut mengalami berbagai macam
kemajuan semakin berkembang pesat. Dalam bidang perdagangan dan jasa saat ini diperlukan
bentuk-bentuk transaksi yang sangat mudah dan cepat.
pada makalah ini akan membahas aplikasi konsep tersebut untuk menilai harga sauatu
asset, khususnya surat berharga. Harga (nilai) surat berharga pada dasarnya adalah present
value dari aliran kas masa mendatang yang akan diberikan kepada pemegang surat berharga
tersebut. Beberapa jenis surat berharga mempunyai skedul pemberian aliran kas dimasa
mendatang yang cukup jelas, sedangkan beberapa jenis yang lain mempunyai skedul
pemberian aliran kas yang tidak cukup jelas. Pembahasan ini dimulai dengan membicarakan
penilaian obligasi, diteruskan sampai kepenilaian saham biasa dan saham preferen.
B. RUMUSAN MASALAH
3
1. Apakah yang dimaksud dengan penilaian surat berharga?
2. Bagaimana cara melakukan penilaian pada obligasi?
3. Bagaimana cara melakukan penilaian pada Saham?
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penyusunan makalah ini yaitu sebagai salah satu tugas mata kuliah
Manajemen Keuangan. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini
adalah dapat memberikan suatu pemahaman penuh terhadap penilaian surat berharga.
BAB II
PEMBAHASAN
Surat pengakuan utang, wesel, saham, obligasi, sekuritas kredit atau setiap
derifatifnya atau suatu kewajiban dari penerbit yang lazim diperdagangkan dalam pasar
modal dan pasar uang.Menurut Wirjono Prodjodikoro, istilah surat-surat berharga itu terpakai
untuk surat-surat yang bersifat seperti uang tunai, jadi yang dapat dipakai untuk melakukan
pembayaran. Ini berarti bahwa surat-surat itu dapat diperdagangkan, agar sewaktu-waktu
dapat ditukarkan dengan uang tunai atau negotiable instruments. (Wirjono Prodjodikoro,
1992 : 34)Harga (nilai) surat berharga pada dasarnya adalah present value dari aliran kas di
masa mendatang yang cukup jelas,sedangkan beberapa jenis yang lain mempunyai skedul
pemberian aliran kas yang tidak cukup jelas. Meskipun demikian basis penilaian yang dipakai
tetap sama,yaitu present value aliran kas di masa mendatang.
4
B. Penilaian Obligasi
Obligasi merupakan surat utang jangka menengah atau panjang, yang dapat
dipindahtangankan dan berisi janji dari pihak yang menerbitkan obligasi, untuk membayar
imbalan berupa bunga atau kupon pada periode tertentu, serta melunasi pokok utang pada
waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut.
Karakteristik obligasi:
1. Bunga (Coupon), yaitu salah satu bentuk pendapatan yang diperoleh pemegang
obligasi, selain pendapatan berupa gains, yaitu selisih harga jual obligasi dengan
harga belinya.
2. Nilai nominal (face value or par value), yaitu nilai yang tercantum dalam obligasi, dan
merupakan jumlah nilai yang akan dibayar kembali ketika obligasi jatuh tempo.
Besarnya coupon tahunan dibagi dengan nilai nominal disebut coupon rate.
3. Jangka waktu jatuh tempo (maturity), yaitu tanggal saat nilai nominal obligasi harus
dilunasi oleh perusahaan yang menerbitkan obligasi. Jangka waktu obligasi biasanya
lebih dari 5 tahun.
Untuk menentukan nilai obligasi pada suatu saat tertentu, maka perlu diketahui jangka waktu
sisa umur obligasi sampai dengan jatuh tempo, nilai nominal, kupon, dan suku bunga pasar.
Rumus nilai obligasi :
Keterangan :
Misalkan perusahaan GLOBAL menerbitkan obligasi dengan jangka waktu 10 tahun, dengan
menerbitkan nominal Rp1.000.000 dan kupon yang dibayarkan setiap tahun Rp80.000. jika
suku bunga pasar sebesar sama dengan coupon rate yaitu 8%, maka nilai obligasi adalah:
5
Nilai sekarang dari nominal obligasi = Rp1.000.000/(1,08)10
= Rp1.000.000/2,1589
= Rp463.190
= Rp536.810
= Rp1.000.000
Dengan demikian jika suku bunga di pasar sama dengan coupon rate, maka nilai
obligasi sama dengan nilai nominalnya. Jika suku bunga dipasar lebih tinggi dari
pada coupon rate, maka nilai obligasi akan lebih rendah dari nilai nominalnya. Demikian
sebaliknya, jika suku bunga di pasar lebih rendah daripada coupon rate, maka nilai obligasi
akan lebih tinggi dari nilai nominalnya.
Jika suku bunga di pasar satu tahun kemudian naik menjadi 10%, maka nilai obligasi
perusahaan GLOBAL, untuk sisa umur obligasi 9 tahun adalah:
= Rp1.000.000/2,3579
= Rp424.100
= Rp460.720
6
= Rp1.136.030
Risiko suku bunga adalah risiko yang timbul bagi pemilik obligasi sebagai akibat
fluktuasi suku bunga di pasar. Berapa besar risiko suku bunga suatu obligasi tergantung pada
seberapa sensitif harga obligasi terhadap perubahan suku bunga di pasar.
r = yield to maturity
Berapa besar nilai r yang menghasilkan nilai sekarang anuitas dari kupon dan nilai
sekarang nominal obligasi sama dengan Rp955.140. Jika dicoba nilai r = 10%, maka akan
diperoleh nilai obligasi = Rp912.890, lebih rendah dari harga obligasi. Hal ini berarti harus
dicoba nilai r yang lebih rendah, sampai diperoleh nilai r yang menghasilkan nilai obligasi =
Rp955.140.
Peringkat Obligasi
Macam Obligasi
7
Obligasi Pemerintah
Pinjaman dana selain dilakukan oleh perusahaan juga dilakukan oleh pemerintah untuk
memenuhi kebutuhan dana guna membiayai pembangunan yang dilaksanakan oleh
pemerintah. Di Indonesia pemerintah juga melakukan pinjaman dana dengan menerbitkan
berbagai surat utang, seperti obligasi Negara ritel (ORI). Modal minimum yang dibutuhkan
investor untuk melakukan transaksi ORI di bursa adalah Rp5.000.000 dan kelipatannya.
Investor dapat memperoleh ORI dengan dua cara:
1. Melalui agen penjual pada saat penerbitan ORI oleh pemerintah atau disebut dengan
pasar perdana.
2. Membeli ORI dari investor lain yang telah memiliki ORI atau disebut pasar sekunder,
melalui anggota bursa maupun agen penjual.
Zero Coupon Bonds adalah obligasi yang tidak membayar kupon sama sekali dan harus
ditawarkan dengan harga yang jauh lebih rendah dari nilai nominalnya. Sebagai contoh,
perusahaan LOCAL, menerbitkan Zero Coupon Bonds dengan nominal Rp1.000.000 dengan
umur 5 tahun. Harga awal obligasi ditetapkan Rp497.000, dengan kata lain berdasarkan harga
tersebut, bonds yield to maturity sebesar 15%. Total bunga yang dibayar selama umur
obligasi sebesar Rp1.000.000 – Rp497.000 = Rp503.000.
Cara untuk menghitung bunga yang harus dibebankan tiap tahun atas dasar straight-
line adalah Rp503.000/5 = Rp100.600 per tahun. Sebagai contoh, setelah satu tahun umur
obligasi masih 4 tahun sampai dengan jatuh tempo, sehingga nilainya adalah
Rp1.000.000/(1,15)4 = Rp572.000. dan setelah dua tahun sisa umur obligasi tinggal 3 tahun,
sehingga nilai obligasi menjadi Rp1.000.000/(1,15)3 = Rp658.000 dan seterusnya. Dengan
demikian secara implicit biaya bunga pada tahun 1 yang harus dibebankan pada penerbit
obligasi Rp75.000, dan pemegang obligasi harus membayar pajak atas pendapatan bunga
Rp75.000.
8
Dalam obligasi suku bunga mengambang, besarnya kupon yang dibayarkan disesuaikan
dengan perkembangan suku bunga di pasar. Dari sudut pandang perusahaan penerbit, obligasi
dengan bunga mengambang memiliki keuntungan dibandingkan dengan obligasi suku bunga
tetap, jika suku bunga di pasar mengalami penurunan, dan akan mempunyai dampak
merugikan jika suku bunga di pasar meningkat. Karakteristik obligasi dengan bunga
mengambang:
Struktur suku bunga adalah hubungan antara suku bunga jangka pendek dengan suku
bunga jangka panjang. Tiga komponen yang menentukan struktur suku bunga, yaitu:
1. Suku riil merupakan komponen yang utama yang menentukan suku bunga setiap surat
utang, tanpa memperhatikan jangka waktu jatuh tempo. Ketika suku bunga riil tinggi, maka
semua suku bunga surat utang cenderung tinggi dan sebaliknya.
2. Tingkat inflasi, prospek inflasi di masa yang akan datang sangat berpengaruh terhadap
naik turunnya suku bunga. Jika investor percaya bahwa tingkat inflasi di masa yang akan
datang lebih tinggi, maka suku bunga nominal jangka panjang akan lebih tinggi daipada suku
bunga nominal jangka pendek. Demikian sebaliknya, jika investor percaya bahwa inflasi di
masa yang akan datang menurun, maka suku bunga nominal jangka panjang akan lebih
rendah daripada suku bunga nominal jangka pendek.
3. Risiko suku bunga, obligasi jangka panjang memiliki risiko kerugian lebih besar
sebagai akibat perubahan suku bunga dibandingkan dengan obligasi jangka pendek. Semakin
panjang jangka waktu tempo, semakin besar risiko suku bunga, dengan demikian premi risiko
suku bunga juga meningkat sejalan dengan makin lamanya jangka waktu jatuh tempo.
9
C. Penilaian Saham
Karakteristik Saham
1. Preferen Stock
2. Common Stock (Biasa)
Nilai saham sama seperti financial assets yang lainnya adalah present value dari aliran kas
dimasa yang akan datang.
Po = Dps/Kps
Po = Nilai Saham Preferen
Dps = Dividend Saham preferen
Kps = tingkat return yang disyaratkan pada saham preferen.
CONTOH :
PT. Liest mempunyai saham preferen dengan dividen yang dibayarkan sebesar Rp 2.000 tiap
tahun. Tingkat return yang diinginkan diinginkan investor adalah 15%. Berapa nilai sekarang
saham preferen?
Jawab :
V = P0 = Dp / kp
= 2.000/0.15
= 13.333,33
Expected Return (laba yang diharapkan) merupakan prosentase laba oleh investor atas
investasi pada periode waktu tertentu. Kadang-kadang juga di sebut Holding Period
return (HPR).
HPR = r = (Div1 + P1 - P0) / P0
JAWAB :
HPR = r = (Div1 + P1 -P0) / P0
HPR = r = 4.000/10.000 + (12.000-10.000)/10.000
HPR = 60%
CONTOH :
Diramalkan bahwa PT. Liest akan membayar dividen sebesar $4, $4.5, and $5 untuk 3 tahun
yang akan datang. Pada tahun ketiga, kalian mengantisipasi menjual saham dengan harga
pasar sebesar $100. Berapakah harga saham apabila diketahui 15% expexted return?
JAWAB :
PV= Div1/(1+r)pangkat1 + Div2/(1+r)pangkat2 +.......+ (DivH + PH)/(1+r)pangkatH
PV = 4/(1+0,15)pangkat1 + 4,5/(1+0,15)pangkat2 + (5+100)/(1+0,15)pangkat3
11
PV = $75.92
CONTOH :
Apabila diketahui dividen terakhir adalah Rp 2. Tingkat pertumbuhan perusahaan
diperkirakan sebesar 15%. Investor mensyaratkan return sebesar 20%, berapa harga saham
nya?
JAWAB
Po = Do (1+g)/Ks-g
P0 = 2 (1+0.15)/0.2-0.15
P0 = 46
12
c. Menghitung nilai saham pada periode pertumbuhan tidak konstan
d. Menjumlahkan b dan c untuk mendapatkan P0
CONTOH
PT. Liest selama ini membagikan dividen yang jumlahnya bervariasi. Perusahaan
memperkirakan kenaikan pendapatan sebesar 10% per tahun selama 3 tahun mendatang,
tetapi setelah itu pendapatan akan menurun menjadi 5% per tahun sampai waktu tak
terhingga. Pemilik perusahaan menginginkan return sebesar 20%. Dividen terakhir yang
dibagikan adalah Rp 300/lembar. Berapakah harga saham PT. Liest sekarang?
Jawab
D1 = D0 (1+0.1) = 300(1.1) = 330
D2 = D0 (1+0.1)2 = 300 (1.21) = 363
PV (D1,D2) = 330/(1+0.2)+363/(1+0.2)2
= 275+252,08
= 527,08
CONTOH 2
PT. Liesti selama ini membagikan dividen yang jumlahnya berbeda sesuai dengan
pertumbuhan perusahan. Perusahaan memperkirakan kenaikan pendapatan sebesar 15% per
13
tahun selama 3 tahun mendatang tetapi setelah itu pendapatan akan menurun menjadi 5% per
tahun untuk selamanya. Pemilik perusahaan menginginkan return sebesar 20%. Dividen
terakhir yang dibagikan adalah 2.00/lembar.
Berapakah harga saham perusahaan tersebut sekarang?
D0 = 2.00
D1 = D0 (1+0.15) = 2(1,15) = 2,3
D2 = D0 (1+0.15)2 = 2(1,3225) = 2,645
D3 = D0 (1+0.15)3 = 2(1,5209) = 3,042
D4 = 3,042(1+0.05) = 3,194
PV (D1,D2,D3) =
2,3/(1+0.2)+2,645/(1+0,2)2+3,042/(1+0,2)3 =
2,255 + 1,837 + 1,760 = 5,852
P3 = D4/Ks-g
= 3,194/(0.2-0.05)
= 21,29
VP3 = 21,29/(1+0.2)3
= 12,32
Jadi harga saham adalah
P0 = PV(D1,D2,D3)+PVP3
= 5,852 + 12,32
= 18,172
14
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Surat pengakuan utang, wesel, saham, obligasi, sekuritas kredit atau setiap
derifatifnya atau suatu kewajiban dari penerbit yang lazim diperdagangkan dalam pasar
modal dan pasar uang.Menurut Wirjono Prodjodikoro, istilah surat-surat berharga itu
terpakai untuk surat-surat yang bersifat seperti uang tunai, jadi yang dapat dipakai untuk
melakukan pembayaran. Ini berarti bahwa surat-surat itu dapat diperdagangkan, agar
sewaktu-waktu dapat ditukarkan dengan uang tunai atau negotiable instruments.
Penilaian Obligasi merupakan surat utang jangka menengah atau panjang, yang dapat
dipindahtangankan dan berisi janji dari pihak yang menerbitkan obligasi, untuk
membayar imbalan berupa bunga atau kupon pada periode tertentu, serta melunasi pokok
utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut.
15
B. Saran
REFERENSI
http://organisasi.org/pengertian-arti-definisi-pasar-modal-penjelasan-dasar-mengenai-
investasi-perdagangan-pasar-modal-indonesia.
Bambang Rianto, 1997, Dasar - dasar Pembelajaran Perusahaan Edisi 4, BPFE, Yogyakarta.
Mamduh M. Hanafi, 2004, Manajemen Keuangan, Edisi 2004/2005, BPFE, Yogyakarta
http://sitirachmamankeu1.blogspot.com/2016/11/obligasi-dan-penilaian-obligasi.html
http://akuntan-si.blogspot.com/2012/04/penilaian-saham-pembagian-dividen.html
16