Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENILAIAN SURAT BERHARGA

OLEH:

Helsa Ketrina 7171142007


Dian Kristina Manik 7172142013
Dina Wulandari 7173342017

PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI


JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
kuasanya kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Penilaian Surat Berharga
dengan tepat waktu.
Untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada:
1. Yulita Triadiarti SE, M.S, AK.CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi FE UNIMED.
2. Dr.Azizul Kholis, SE, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi FE UNIMED.
3. Dr. Jufri Darma, SE. M.Si, Ak.CA Ketua Prodi Pendidikan Akuntansi FE UNIMED.
4. Sondang Aida Silalahi, SE, M.Si / Tuti Sriwedari,SE,M.Si selaku Dosen Pengampu
mata kuliah Manajemen Keuangan di kelas Pendidikan Akuntansi, reguler C 2017.
5. teman-teman yang telah membantu secara langsung maupun tidak langsung dalam
menyusun tugas makalah ini.
6. teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada orangtua kami yang selalu
memberikan doa, dukungan serta dana dalam menyusun tugas makalah ini.
Kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kami
dalam menyusun tugas makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah yang telah kami buat
ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat
membangun untuk semua pihak yang membaca makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca baik dihari ini maupun dihari yang akan datang. Sekian dan terima
kasih.

Medan, 05 Maret 2020

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN..............................................................................1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................1
BAB II : PEMBAHASAN................................................................................2
A. Pengertian Penilaian Surat Berharga.........................................................2
B. Penilaian Obligasi......................................................................................2
C. Penilaian Saham........................................................................................7
BAB III : PENUTUP........................................................................................13
A. Simpulan....................................................................................................13
B. Saran..........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam era globalisasi sekarang ini, mempercepat pertumbuhan ekonomi terasa semakin
meningkat dan komplek, bentuk-bentuk surat berharga juga turut mengalami berbagai macam
kemajuan semakin berkembang pesat. Dalam bidang perdagangan dan jasa saat ini diperlukan
bentuk-bentuk transaksi yang sangat mudah dan cepat.
pada makalah ini akan membahas aplikasi konsep tersebut untuk menilai harga sauatu
asset, khususnya surat berharga. Harga (nilai) surat berharga pada dasarnya adalah present
value dari aliran kas masa mendatang yang akan diberikan kepada pemegang surat berharga
tersebut. Beberapa jenis surat berharga mempunyai skedul pemberian aliran kas dimasa
mendatang yang cukup jelas, sedangkan beberapa jenis yang lain mempunyai skedul
pemberian aliran kas yang tidak cukup jelas. Pembahasan ini dimulai dengan membicarakan
penilaian obligasi, diteruskan sampai kepenilaian saham biasa dan saham preferen.

B. RUMUSAN MASALAH

3
1. Apakah yang dimaksud dengan penilaian surat berharga?
2. Bagaimana cara melakukan penilaian pada obligasi?
3. Bagaimana cara melakukan penilaian pada Saham?

C. TUJUAN PENULISAN

Tujuan penyusunan makalah ini yaitu sebagai salah satu tugas mata kuliah
Manajemen Keuangan. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini
adalah dapat memberikan suatu pemahaman penuh terhadap penilaian surat berharga.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Surat Berharga

Surat pengakuan utang, wesel, saham, obligasi, sekuritas kredit atau setiap
derifatifnya atau suatu kewajiban dari penerbit yang lazim diperdagangkan dalam pasar
modal dan pasar uang.Menurut Wirjono Prodjodikoro, istilah surat-surat berharga itu terpakai
untuk surat-surat yang bersifat seperti uang tunai, jadi yang dapat dipakai untuk melakukan
pembayaran. Ini berarti bahwa surat-surat itu dapat diperdagangkan, agar sewaktu-waktu
dapat ditukarkan dengan uang tunai atau negotiable instruments. (Wirjono Prodjodikoro,
1992 : 34)Harga (nilai) surat berharga pada dasarnya adalah present value dari aliran kas di
masa mendatang yang cukup jelas,sedangkan beberapa jenis yang lain mempunyai skedul
pemberian aliran kas yang tidak cukup jelas. Meskipun demikian basis penilaian yang dipakai
tetap sama,yaitu present value aliran kas di masa mendatang.

4
B. Penilaian Obligasi
Obligasi merupakan surat utang jangka menengah atau panjang, yang dapat
dipindahtangankan dan berisi janji dari pihak yang menerbitkan obligasi, untuk membayar
imbalan berupa bunga atau kupon pada periode tertentu, serta melunasi pokok utang pada
waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut.

Karakteristik obligasi:

1. Bunga (Coupon), yaitu salah satu bentuk pendapatan yang diperoleh pemegang
obligasi, selain pendapatan berupa gains, yaitu selisih harga jual obligasi dengan
harga belinya.
2. Nilai nominal (face value or par value), yaitu nilai yang tercantum dalam obligasi, dan
merupakan jumlah nilai yang akan dibayar kembali ketika obligasi jatuh tempo.
Besarnya coupon tahunan dibagi dengan nilai nominal disebut coupon rate.
3. Jangka waktu jatuh tempo (maturity), yaitu tanggal saat nilai nominal obligasi harus
dilunasi oleh perusahaan yang menerbitkan obligasi. Jangka waktu obligasi biasanya
lebih dari 5 tahun.

 Nilai Obligasi dan Yields

Untuk menentukan nilai obligasi pada suatu saat tertentu, maka perlu diketahui jangka waktu
sisa umur obligasi sampai dengan jatuh tempo, nilai nominal, kupon, dan suku bunga pasar.
Rumus nilai obligasi :

Nilai obligasi = C x {1 – 1/(1+r)t} /r+F/(1+r)t

Keterangan :

F = nilai nominal obligasi

C = Kupon yang dibayarkan setiap periode

t  = jangka waktu sampai dengan jatuh tempo

r  = suku bunga di pasar

Misalkan perusahaan GLOBAL menerbitkan obligasi dengan jangka waktu 10 tahun, dengan
menerbitkan nominal Rp1.000.000 dan kupon yang dibayarkan setiap tahun Rp80.000. jika
suku bunga pasar sebesar sama dengan coupon rate yaitu 8%, maka nilai obligasi adalah:

5
Nilai sekarang dari nominal obligasi                  = Rp1.000.000/(1,08)10

                                                                            = Rp1.000.000/2,1589

                                                                            = Rp463.190

Nilai sekarang anuitas dari kupon obligasi         = Rp80.000 x {1-1/(1,08) 10}/0,08

                                                                            = Rp80.000 x {1-1/2,1589}/0,08

                                                                            = Rp80.000 x 6,7101

                                                                            = Rp536.810

Nilai obligasi                                                       = Rp463.190 + Rp536.810

                                                                            = Rp1.000.000

          Dengan demikian jika suku bunga di pasar sama dengan coupon rate, maka nilai
obligasi sama dengan nilai nominalnya. Jika suku bunga dipasar lebih tinggi dari
pada coupon rate, maka nilai obligasi akan lebih rendah dari nilai nominalnya. Demikian
sebaliknya, jika suku bunga di pasar lebih rendah daripada coupon rate, maka nilai obligasi
akan lebih tinggi dari nilai nominalnya.

          Jika suku bunga di pasar satu tahun kemudian naik menjadi 10%, maka nilai obligasi
perusahaan GLOBAL, untuk sisa umur obligasi 9 tahun adalah:

Nilai sekarang dari nominal obligasi                  = Rp1.000.000/(1,10)9

                                                                            = Rp1.000.000/2,3579

                                                                            = Rp424.100

Nilai sekarang anuitas dari kupon obligasi         = Rp80.000 x {1 – 1/(1,10)9}/0,10

                                                                            = Rp80.000 x {1 – 1/ 2,3579}/0,10

                                                                            = Rp80.000 x 5,7590

                                                                            = Rp460.720

Nilai obligasi                                                       = Rp424.100 + Rp460.720

6
                                                                            = Rp1.136.030

Risiko Suku Bunga

          Risiko suku bunga adalah risiko yang timbul bagi pemilik obligasi sebagai akibat
fluktuasi suku bunga di pasar. Berapa besar risiko suku bunga suatu obligasi tergantung pada
seberapa sensitif harga obligasi terhadap perubahan suku bunga di pasar.

Menentukan Yield To Maturity : Metode Coba-Coba

          Untuk menentukan yield to maturity dapat dihitung dengan cara coba-coba. Sebagai


contoh, Anda tertarik obligasi dengan nominal Rp1.000.000, jangka waktu 6 tahun, coupon
rate 8%, dan broker menawarkan dengan harga Rp955.140. berapa tingkat keuntungan
obligasi tersebut?

Rp955.140 = Rp80.000 x {1 – 1/(1+r)6 + Rp1.000.000/(1+r)6

r = yield to maturity

          Berapa besar nilai r yang menghasilkan nilai sekarang anuitas dari kupon dan nilai
sekarang nominal obligasi sama dengan Rp955.140. Jika dicoba nilai r = 10%, maka akan
diperoleh nilai obligasi = Rp912.890, lebih rendah dari harga obligasi. Hal ini berarti harus
dicoba nilai r yang lebih rendah, sampai diperoleh nilai r yang menghasilkan nilai obligasi =
Rp955.140.

          Yield to maturity suatu obligasi berbeda dengan current yield obligasi yang dihitung


dari besarnya kupon tahunan dibagi dengan harga obligasi, yaitu:

Current yield = Rp80.000/Rp955.140 = 8,38%

Peringkat Obligasi

          Peringkat obligasi dibuat berdasarkan hasil penilaian terhadap credit-


worthiness perusahaan penerbit obligasi. Pengertian credit-worthiness yang dipergunakan
oleh Mody’s dan S&P adalah didasarkan pada kemungkinan perusahaan gagal dan proteksi
yang dimiliki kreditor jika terjadi kegagalan. Peringkat obligasi tidak memiliki risiko suku
bunga, obligasi yang memiliki peringkat yang tinggi harganya masih dapat berfluktuasi.

Macam Obligasi

7
 Obligasi Pemerintah

          Pinjaman dana selain dilakukan oleh perusahaan juga dilakukan oleh pemerintah untuk
memenuhi kebutuhan dana guna membiayai pembangunan yang dilaksanakan oleh
pemerintah. Di Indonesia pemerintah juga melakukan pinjaman dana dengan menerbitkan
berbagai surat utang, seperti obligasi Negara ritel (ORI). Modal minimum yang dibutuhkan
investor untuk melakukan transaksi ORI di bursa adalah Rp5.000.000 dan kelipatannya.
Investor dapat memperoleh ORI dengan dua cara:

1.      Melalui agen penjual pada saat penerbitan ORI oleh pemerintah atau disebut dengan
pasar perdana.

2.      Membeli ORI dari investor lain yang telah memiliki ORI atau disebut pasar sekunder,
melalui anggota bursa maupun agen penjual.

Zero Coupon Bonds

         Zero Coupon Bonds adalah obligasi yang tidak membayar kupon sama sekali dan harus
ditawarkan dengan harga yang jauh lebih rendah dari nilai nominalnya. Sebagai contoh,
perusahaan LOCAL, menerbitkan Zero Coupon Bonds dengan nominal Rp1.000.000 dengan
umur 5 tahun. Harga awal obligasi ditetapkan Rp497.000, dengan kata lain berdasarkan harga
tersebut, bonds yield to maturity sebesar 15%. Total bunga yang dibayar selama umur
obligasi sebesar Rp1.000.000 – Rp497.000 = Rp503.000.

         Cara untuk menghitung bunga yang harus dibebankan tiap tahun atas dasar straight-
line adalah Rp503.000/5 = Rp100.600 per tahun. Sebagai contoh, setelah satu tahun umur
obligasi masih 4 tahun sampai dengan jatuh tempo, sehingga nilainya adalah
Rp1.000.000/(1,15)4 = Rp572.000. dan setelah dua tahun sisa umur obligasi tinggal 3 tahun,
sehingga nilai obligasi menjadi Rp1.000.000/(1,15)3 = Rp658.000 dan seterusnya. Dengan
demikian secara implicit biaya bunga pada tahun 1 yang harus dibebankan pada penerbit
obligasi Rp75.000, dan pemegang obligasi harus membayar pajak atas pendapatan bunga
Rp75.000.

Obligasi dengan Bunga Mengambang

8
         Dalam obligasi suku bunga mengambang, besarnya kupon yang dibayarkan disesuaikan
dengan perkembangan suku bunga di pasar. Dari sudut pandang perusahaan penerbit, obligasi
dengan bunga mengambang memiliki keuntungan dibandingkan dengan obligasi suku bunga
tetap, jika suku bunga di pasar mengalami penurunan, dan akan mempunyai dampak
merugikan jika suku bunga di pasar meningkat. Karakteristik obligasi dengan bunga
mengambang:

1.      Pemegang obligasi mempunyai hak untuk menukarkan obligasinya dengan nilai


nominal pada saat pembayaran kupon setelah beberapa waktu (put provision)

2.      Besarnya coupon rate mempunyai batas minimum dan maksimum.

Faktor-Faktor Yang Menentukan Yield Obligasi

          Besarnya yield suatu obligasi merupakan pencerminan berbagai faktor, baik yang


berpengaruh terhadap obligasi pada umumnya, maupun faktor spesifik yang
dipertimbangkan.

Struktur Suku Bunga

          Struktur suku bunga adalah hubungan antara suku bunga jangka pendek dengan suku
bunga jangka panjang. Tiga komponen yang menentukan struktur suku bunga, yaitu:

1.   Suku riil merupakan komponen yang utama yang menentukan suku bunga setiap surat
utang, tanpa memperhatikan jangka waktu jatuh tempo. Ketika suku bunga riil tinggi, maka
semua suku bunga surat utang cenderung tinggi dan sebaliknya.

2.   Tingkat inflasi, prospek inflasi di masa yang akan datang sangat berpengaruh terhadap
naik turunnya suku bunga. Jika investor percaya bahwa tingkat inflasi di masa yang akan
datang lebih tinggi, maka suku bunga nominal jangka panjang akan lebih tinggi daipada suku
bunga nominal jangka pendek. Demikian sebaliknya, jika investor percaya bahwa inflasi di
masa yang akan datang menurun, maka suku bunga nominal jangka panjang akan lebih
rendah daripada suku bunga nominal jangka pendek.

3.      Risiko suku bunga, obligasi jangka panjang memiliki risiko kerugian lebih besar
sebagai akibat perubahan suku bunga dibandingkan dengan obligasi jangka pendek. Semakin
panjang jangka waktu tempo, semakin besar risiko suku bunga, dengan demikian premi risiko
suku bunga juga meningkat sejalan dengan makin lamanya jangka waktu jatuh tempo.

9
C. Penilaian Saham
Karakteristik Saham
1. Preferen Stock
2. Common Stock (Biasa)
Nilai saham sama seperti financial assets yang lainnya adalah present value dari aliran kas
dimasa yang akan datang.

Penilaian Saham Preferen


Saham yang memberikan sejumlah dividen yang tetap jumlahnya dalam waktu yang
tak terbatas. Karena saham preferen tidak mempunyai tanggal jatuh tempo maka penialain
saham preferen merupakan suatu perpetitas.

Po = Dps/Kps
Po = Nilai Saham Preferen
Dps = Dividend Saham preferen
Kps = tingkat return yang disyaratkan pada saham preferen.

CONTOH :
PT. Liest mempunyai saham preferen dengan dividen yang dibayarkan sebesar Rp 2.000 tiap
tahun. Tingkat return yang diinginkan diinginkan investor adalah 15%. Berapa nilai sekarang
saham preferen?
Jawab :
V = P0 = Dp / kp
  = 2.000/0.15
   = 13.333,33

Expected Return (laba yang diharapkan) merupakan prosentase laba oleh investor atas
investasi pada periode waktu tertentu. Kadang-kadang juga di sebut Holding Period
return (HPR).
HPR = r = (Div1 + P1 - P0) / P0

Div1 = Dividen tahun depan


10
P1 = Nilai saham preferen tahun depan
P0 = Nilai saham sekarang
Untuk mencari dari nilai saham biasa ada 2 formula yang digunakan yaitu :
Dividendyield+capitalgain
HPR = r = (Div1 + P1 -P0) / P0
CONTOH :
PT. Liest memperkirakan aka nada pendistribusian dividen tahun depan sebesar 4.000. Harga
saham PT ini sekarang adalah 10.000 / lembar. Tahun depan diramalkan harga saham akan
naik menjadi 12.000/lembar karena perusahaan baru saja memenanagkan proyek besar dari
pemerintah.
Berapakah Expected Return dr saham Pt. Liest?

JAWAB :
HPR = r = (Div1 + P1 -P0) / P0
HPR = r = 4.000/10.000 + (12.000-10.000)/10.000
HPR = 60%

Penilaian Saham Biasa


Divident Discount Model merupakan perhitungan harga saham sekarang yang menyatakan
bahwa nilai saham sama dengan present value dari semua dividen yang diharapkan di terima
di masa yang akan datang.
P0 = Div1/(1+r)pangkat1 + Div2/(1+r)pangkat2 +.......+ (DivH + PH)/(1+r)pangkatH

CONTOH :
Diramalkan bahwa PT. Liest akan membayar dividen sebesar $4, $4.5, and $5 untuk 3 tahun
yang akan datang. Pada tahun ketiga, kalian mengantisipasi menjual saham dengan harga
pasar sebesar $100. Berapakah harga saham apabila diketahui 15% expexted return?
JAWAB :
PV= Div1/(1+r)pangkat1 + Div2/(1+r)pangkat2 +.......+ (DivH + PH)/(1+r)pangkatH
PV = 4/(1+0,15)pangkat1 + 4,5/(1+0,15)pangkat2 + (5+100)/(1+0,15)pangkat3

PV = 3,48 + 3,40 + 69,04

11
PV = $75.92

1. Dividen bertumbuh secara Konstan (Constant Growth Model)


a. Dividen tumbuh sesuai dengan tingkat pertumbuhan perusahaan
b. Model ini mengasumsikan bahwa dividen tumbuh pada suatu tingkat tertentu (g) /
konstan
c. Model ini cocok untuk perusahaan yang mature dengan pertumbuhan yang stabil.
P0 = D0 (1+g)/Ks-g
Rumus Dividen Bertumbuh Konstan
Po = Do (1+g)/Ks-g
P0 = Harga Saham
D0 = Nilai dividen terakhir
g =  tingkat pertumbuhan perusahaan
Ks = tingkat keuntungan yang disyaratkan pada saham tersebut.
Model ini disebut Gordon model ini sesuai dengan nama penemunya Myron J Gordon

CONTOH :
Apabila diketahui dividen terakhir adalah Rp 2. Tingkat pertumbuhan perusahaan
diperkirakan sebesar 15%. Investor mensyaratkan return sebesar 20%, berapa harga saham
nya?
JAWAB
Po = Do (1+g)/Ks-g
P0 = 2 (1+0.15)/0.2-0.15
P0 = 46

2. Dividen Tumbuh secara Tidak Konstan (Nonconstant Growth rate)


Umumnya, tingkat pertumbuhan dividen tidak konstan karena kebanyakan perusahaan-
perusahaan mengalami life cyles (early-faster growth, faster than economy, then match w/
economy’s growth, then slower that economy’s growth).

Langkah langkah perhitungan Nonconstant Growth


a. Menentukan estimasi pertumbuhan dividend (g)
b. Menghitung present value dividen selama periode dimana dividen tumbuh tidak
konstan

12
c. Menghitung nilai saham pada periode pertumbuhan tidak konstan
d. Menjumlahkan b dan c untuk mendapatkan P0
CONTOH
PT. Liest selama ini membagikan dividen yang jumlahnya bervariasi. Perusahaan
memperkirakan kenaikan pendapatan sebesar 10% per tahun selama 3 tahun mendatang,
tetapi setelah itu pendapatan akan menurun menjadi 5% per tahun sampai waktu tak
terhingga. Pemilik perusahaan menginginkan return sebesar 20%. Dividen terakhir yang
dibagikan adalah Rp 300/lembar. Berapakah harga saham PT. Liest sekarang?

Jawab
D1 = D0 (1+0.1) = 300(1.1) = 330
D2 = D0 (1+0.1)2 = 300 (1.21) = 363
PV (D1,D2) = 330/(1+0.2)+363/(1+0.2)2
           = 275+252,08
          = 527,08

P2 = D3/Ks-g = D2(1+0,05)/0,2-0,05


      = 363(1.05)/0,2-0,05
= 381,15/0,15
= 2.541
PVP2 = 2.541/(1+0,2)2
= 3.659,04
P0 = PV + PVP2 
= 527.08 + 3.659,04
= 4.186,12

CONTOH 2
PT. Liesti selama ini membagikan dividen yang jumlahnya berbeda sesuai dengan
pertumbuhan perusahan. Perusahaan memperkirakan kenaikan pendapatan sebesar 15% per

13
tahun selama 3 tahun mendatang tetapi setelah itu pendapatan akan menurun menjadi 5% per
tahun untuk selamanya. Pemilik perusahaan menginginkan return sebesar 20%. Dividen
terakhir yang dibagikan adalah 2.00/lembar.
Berapakah harga saham perusahaan tersebut sekarang?
D0 = 2.00
D1 = D0 (1+0.15) = 2(1,15) = 2,3
D2 = D0 (1+0.15)2 = 2(1,3225) = 2,645
D3 = D0 (1+0.15)3 = 2(1,5209) = 3,042
D4 = 3,042(1+0.05) = 3,194
PV (D1,D2,D3) =
2,3/(1+0.2)+2,645/(1+0,2)2+3,042/(1+0,2)3 =
2,255 + 1,837 + 1,760 = 5,852

P3 = D4/Ks-g
     = 3,194/(0.2-0.05)
= 21,29
VP3 = 21,29/(1+0.2)3
        = 12,32
Jadi harga saham adalah
P0 = PV(D1,D2,D3)+PVP3
     = 5,852 + 12,32
= 18,172

14
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Surat pengakuan utang, wesel, saham, obligasi, sekuritas kredit atau setiap
derifatifnya atau suatu kewajiban dari penerbit yang lazim diperdagangkan dalam pasar
modal dan pasar uang.Menurut Wirjono Prodjodikoro, istilah surat-surat berharga itu
terpakai untuk surat-surat yang bersifat seperti uang tunai, jadi yang dapat dipakai untuk
melakukan pembayaran. Ini berarti bahwa surat-surat itu dapat diperdagangkan, agar
sewaktu-waktu dapat ditukarkan dengan uang tunai atau negotiable instruments.

Penilaian Obligasi merupakan surat utang jangka menengah atau panjang, yang dapat
dipindahtangankan dan berisi janji dari pihak yang menerbitkan obligasi, untuk
membayar imbalan berupa bunga atau kupon pada periode tertentu, serta melunasi pokok
utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut.

Karakteristik Saham adalah saham Preferen Stock, Common Stock (Biasa).Nilai


saham sama seperti financial assets yang lainnya adalah present value dari aliran kas
dimasa yang akan datang.

15
B. Saran

Diharapkan pembaca dapat menambah pengetahuan setelah membaca makalah ini.


Untuk memulai di dunia usaha sebaiknya kita harus mengetahui seluk beluk Penilaian
Surat Berharga untuk menghindari terjadinya kesalah-kesalahan yang memungkinkan
dapat terjadi hukum pidana di dalamnya

REFERENSI

Sudana, I made. 2009. Manajemen Keuangan Teori dan Praktik. Surabaya: Airlangga


University Press

http://organisasi.org/pengertian-arti-definisi-pasar-modal-penjelasan-dasar-mengenai-
investasi-perdagangan-pasar-modal-indonesia.
Bambang Rianto, 1997, Dasar - dasar Pembelajaran Perusahaan Edisi 4, BPFE, Yogyakarta.
Mamduh M. Hanafi, 2004, Manajemen Keuangan, Edisi 2004/2005, BPFE, Yogyakarta

http://sitirachmamankeu1.blogspot.com/2016/11/obligasi-dan-penilaian-obligasi.html

http://akuntan-si.blogspot.com/2012/04/penilaian-saham-pembagian-dividen.html

16

Anda mungkin juga menyukai