Anda di halaman 1dari 8

MEDIA BISNIS P-ISSN: 2085 – 3106

Vol. 15, No. 1, Maret 2023, Hlm. 71-78 E-ISSN: 2774 – 4280
Akreditasi Sinta5 SK No.164/E/KPT/2021 http://jurnaltsm.id/index.php/MB

TATA KELOLA PERUSAHAAN, FINANCIAL LEVERAGE, PROFITABILITAS,


DAN PENGARUHNYA TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA
FUNG JIN TJHAI

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Trisakti, Jl. Kyai Tapa No. 20 Jakarta 11440, Indonesia
fungjin@stietrisakti.ac.id

Abstract: The purpose of this study is to provide empirical evidence regarding the influence of corporate
governance, financial leverage, and profitability towards earnings management. The corporate governance consists
of managerial ownership, institutional ownership, and board director size. Samples of this research were selected
based on the purposive sampling method and resulted in 29 manufacturing companies listed on Indonesian Stock
Exchange during the period of 2017-2021 or total 142 data after outlier test. A total of 142 data were analyzed using
multiple linear regression. The results of this research show that board director size has significant negative
influence on earnings management. The company who has more directors, it shows a good corporate governance
and affect on decreasing earnings management pratice. Other variables such as managerial ownership, institutional
ownership, financial leverage, and profitability have no influence on earnings management.

Keywords: Earnings Management, Corporate Governance, Leverage, Profitability.

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan bukti empiris terkait pengaruh tata kelola perusahan,
leverage, dan profitabilitas terhadap manajemen laba. Corporate governance terdiri dari kepemilikan manajerial,
kepemilikan institusional, dan ukuran dewan direksi. Sampel penelitian diseleksi menggunakan metode purposive
sampling dan menghasilkan 29 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2017-
2021 dengan jumlah data setelah outlier sebanyak 142 data. Selanjutnya 142 data tersebut dianalisis dengan
metode regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran dewan direksi memiliki pengaruh
negatif terhadap manajemen laba. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak dewan direksi maka pelaksanaan
tata kelola dapat dijalankan dengan baik sehingga menurunkan praktik manajemen laba. Variabel lainnya yaitu
kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, financial leverage, dan profitabilitas tidak memiliki pengaruh
terhadap manajemen laba.

Kata kunci: Manajemen Laba, Tata Kelola Perusahaan, Leverage, Profitabilitas.

PENDAHULUAN keuangan sebagai salah satu bagian yang


sangat penting di dalam mengevaluasi kinerja
Laporan keuangan merupakan sebuah organisasi maupun perusahaan.
rangkuman dari kegiatan/transaksi yang terjadi Informasi yang disajikan dalam laporan
dalam satu periode akuntansi, yang dapat keuangan dapat menjelaskan bagaimana kinerja
digunakan oleh manajemen perusahaan perusahaan. Kinerja perusahaan yang baik akan
sebagai dasar pertimbangan untuk pengambilan lebih menarik bagi investor maupun kreditur. Hal
keputusan. Hal ini menjadikan laporan ini pada akhirnya memicu beberapa pihak untuk
Media Bisnis, Vol. 15, No. 1 Maret 2023

melakukan manipulasi laporan keuangan, salah informasi asimetris dapat menyulitkan prinsipal
satunya manajemen laba, yang dilakukan demi untuk memantau perilaku agen (Wimelda dan
mencapai target yang diharapkan. Chandra 2018).
Wahyono et al. (2019) mendefinisikan
manajemen laba sebagai suatu tindakan Kepemilikan Manajerial
intervensi manajemen dalam laporan keuangan Kepemilikan manajerial ditunjukkan
dengan tujuan untuk menguntungkan oleh jumlah saham perusahaan yang dimiliki
manajemen. Kondisi ini disebabkan oleh oleh manajer, direktur, dan komisaris (Firnanti et
masalah keagenan yang terjadi karena adanya al. 2019). Menurut Warfield et al. (1995),
ketidaksamaan kepentingan antara dua pihak, kepemilikan manajerial diartikan sebagai total
yaitu agent (manajemen) dengan principal saham yang dipegang oleh manajemen (baik
(pemilik perusahaan) yang ingin memperoleh dewan direksi maupun komisaris) selain saham
keuntungan bagi diri mereka masing-masing. yang dipegang oleh publik ataupun institusi.
Manajemen laba dianggap sebagai salah satu Kepemilikan manajerial merupakan bagian dari
faktor yang dapat mengurangi keandalan tata kelola perusahaan (corporate governance).
laporan keuangan saat digunakan untuk Menurut Jensen dan Meckling (1976)
pengambilan suatu keputusan (Saraswati dan kepemilikan manajerial dapat mengurangi
Atiningsih 2021) kemungkinan terjadinya konflik keagenan.
Manajer yang sekaligus menjadi pemegang
Agency Theory saham akan cenderung menghindari
Jensen dan Meckling (1976) membahas manajemen laba, karena fokus mereka sebagai
agency theory sebagai suatu studi mengenai pemegang saham adalah untuk memperoleh
hubungan yang melibatkan principal dan agent, laba atas investasi mereka (Sulaksono 2018).
dimana agen diberikan wewenang untuk Hal ini dibuktikan oleh hasil penelitian
melaksanakan operasional perusahaan atas Siregar (2017), bahwa antara kepemilikan
nama prinsipal. Tugas ini termasuk pemberian manajerial dan manajemen laba terdapat
wewenang oleh prinsipal kepada agen dalam pengaruh negatif, dimana semakin besar
rangka pengambilan keputusan (Godfrey et al. kepemilikan manajerial maka menurunkan
2010). praktik manajemen laba. Hal ini tidak sama
Adanya hubungan keagenan ini memicu dengan hasil penelitian Millenia dan Tjhai
timbulnya masalah dalam proses pengawasan (2021), serta Jayanti dan Prajitno (2021) dimana
dan pengolahan manajemen (Jensen dan kepemilikan manajerial terhadap manajemen
Meckling 1976). Salah satu masalah tersebut laba tidak terdapat pengaruh.
adalah munculnya konflik kepentingan antara H1 Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif
manajemen dengan pemegang saham. terhadap manajemen laba.
Perbedaan kepentingan antara agen dengan
prinsipal akan mendorong agen untuk tidak Kepemilikan Institusional
mengungkapkan informasi secara transparan Kepemilikan institusional merujuk pada
kepada prinsipal (Saftiana et al. 2017). jumlah saham yang dimiliki oleh investor
Keadaan ini disebut dengan informasi institusional seperti pemerintah, perusahaan
asimetris, dimana pihak agen secara umum investasi, perusahaan asuransi, dana pensiun,
memiliki lebih banyak informasi mengenai posisi reksa dana, bank, dan organisasi atau institusi
keuangan perusahaan dibandingkan dengan lainnya (Kistini dan Nahumury 2014).
principal (Suwanti dan Wahidahwati 2017). Hal Investor institusional cenderung
ini memberikan peluang bagi agen untuk memiliki pengalaman yang lebih banyak
melakukan praktik manajemen laba karena sehingga lebih efektif dalam memonitor tindakan

2
P-ISSN: 2085 – 3106 Fung Jin Tjhai
E-ISSN: 2774 – 4280

manajemen sehingga tidak mudah diperdaya keuntungan yang lebih besar sehingga
oleh manipulasi manajemen (Asward dan Lina menyebabkan semakin besar pula kemungkinan
2015). Hal ini memunculkan tata kelola yang manajemen untuk melakukan tindakan
baik dimana manajemen akan menghindari manajemen laba (Savitri 2014).
praktik manajemen laba agar menghasilkan laba Sebastian dan Handojo (2019),
yang berkualitas. Susanto et al. (2021) Nalarreason et al. (2019), serta Florencia dan
menyatakan besarnya kepemilikan institusional Susanty (2019) membuktikan financial leverage
dalam perusahaan akan menurunkan praktik yang semakin besar akan meningkatkan praktik
manajemen laba, sedangkan Millenia dan Tjhai manajemen laba. Hasil ini berbeda dengan
(2021), serta Jayanti dan Prajitno (2021) Wulandari dan Suganda (2021), Alexander dan
menghasilkan tidak ada pengaruh kepemilikan Hengky (2017), serta Jayanti dan Prajitno (2021)
manajerial terhadap manajemen laba. bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap
H2 Kepemilikan institusional berpengaruh manajemen laba.
negatif terhadap manajemen laba. H4 Financial leverage berpengaruh positif
terhadap manajemen laba.
Ukuran Direksi
Direksi merupakan elemen yang sangat Profitabilitas
penting dalam tata kelola perusahaan. Ukuran Profitabilitas menunjukkan kemampuan
direksi merupakan jumlah anggota direksi dalam perusahaan dalam memperoleh laba dengan
suatu perusahaan. Jumlah anggota direksi yang menggunakan seluruh asset yang dimiliki
lebih banyak sangat mendukung untuk tata perusahaan. Perusahaan dengan tingkat
kelola yang baik sehingga dapat menurunkan profitabilitas yang tinggi akan lebih
tindakan manajemen laba. memungkinkan untuk melakukan manajemen
Siregar (2017) menghasilkan pengaruh laba dibandingkan perusahaan dengan tingkat
negatif ukuran dewan direksi terhadap profitability yang kecil (Arifin dan Destriana,
manajemen laba. Hasil yang berbeda dengan 2016). Semakin besar laba yang dihasilkan
penelitian Wijaya et al. (2020), Tonay dan maka semakin baik penilaian di mata pemilik
Sutrisno (2020), serta Wulandari dan Suganda perusahaan sehingga semakin besar pula bonus
(2021) yang menemukan bahwa ukuran dewan yang didapatkan oleh agen (Aprina dan
direksi terhadap manajemen laba tidak terdapat Khairunnisa, 2015). Hal ini akan mendorong
pengaruh. perusahaan untuk melakukan praktik
H3 Ukuran direksi berpengaruh negatif terhadap manajemen laba
manajemen laba. Wimelda dan Chandra (2018), Firnanti
et al. (2019), dan Susanto et al. (2019)
Financial Leverage menyatakan adanya pengaruh positif antara
Financial leverage merupakan salah profitabilitas yang diukur menggunakan Return
satu rasio keuangan untuk mengukur seberapa on Asset (ROA) dengan manajemen laba. Di sisi
besar nilai liabilitas yang digunakan dalam lain, penelitian Feronika et al. (2021)
mendanai operasi perusahaan. Leverage adalah menunjukkan hasil yang berbeda yang
perbandingan antara total liabilitas dengan total mengungkapkan bahwa profitabilitas tidak
aset yang menunjukkan besarnya total aset memiliki pengaruh terhadap manajemen laba.
yang dibiayai oleh total liabilitas. Semakin tinggi H5 Profitabilitas berpengaruh positif terhadap
nilai leverage, maka semakin tinggi pula risiko manajemen laba.
yang dihadapi oleh investor. Hal ini
mengkondisikan investor untuk meminta

3
Media Bisnis, Vol. 15, No. 1 Maret 2023

Gambar 1 Model Penelitian

METODE PENELITIAN Variabel Penelitian


Manajemen laba diproksikan sebagai
Objek Penelitian discretionary accruals, dengan rumus sebagai
Populasi yang digunakan untuk data berikut (Firnanti et al. 2019):
penelitian adalah perusahaan manufaktur yang TACCit 1
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama DACCit = - ∝1i [ ]-
Ait-1 Ait-1
periode 5 tahun yaitu tahun 2017-2021. Hasil ∆REVit -∆RECit PPEit
pemilihan sampel mendapatkan 141 ∝2i [ ] - ∝3i [ ]
Ait-1 Ait-1
perusahaan yang konsisten terdaftar di BEI
selama tahun 2016-2021. Terdapat 8 Total accruals terdiri dari discretionary
perusahaan yang data laporan keuangan tidak accruals dan non-discretionary accruals. Secara
tersedia atau tidak dapat diakses, 24 lebih jelas, rumus perhitungan di atas dirinci
perusahaan yang tidak menggunakan mata dengan urutan perhitungan sebagai berikut
uang Rupiah secara konsisten, dan 3 (Bassiouny et al. 2016):
perusahaan yang tidak menggunakan periode 1. TACCit = NIit - OCFit
akuntansi berakhir 31 Desember. TACC 1
Disamping itu juga terdapat 44 2. A it = ∝1i [ A ] +
it-1 it-1
perusahaan yang tidak memperoleh laba secara ∝2i [
∆REVit -∆RECit
] + ∝3i [
PPEit
] + εt
konsisten selama periode penelitian, serta Ait-1 Ait-1
1
perusahaan yang sahamnya tidak dimiliki oleh 3. NDACCit = ∝1i [ A ] +
it-1
pihak manajerial dan institusional masing- ∆REVit -∆RECit PPEit
masing sebanyak 32 dan 1 perusahaan. Jumlah ∝2i [ ] + ∝3i [ ]
Ait-1 Ait-1
perusahaan yang memenuhi kriteria sampel 4. DACCit =
TACCit
- NDACCit
sebanyak 29 perusahaan selama periode Ait-1
penelitian 5 tahun dengan jumlah data 145 data.
Terdapat 3 data outlier yang dikeluarkan dari Keterangan:
sampel sehingga data residual berdistribusi DACCit = Discretionary accruals
normal, dan data yang diolah dalam pengujian NIit = Net Income
statistik adalah 142 data. OCFit = Operating Cash Flows
ΔREVit = Change in Revenue

4
P-ISSN: 2085 – 3106 Fung Jin Tjhai
E-ISSN: 2774 – 4280

ΔRECit = Change in Receivable


PPEit = Gross Property, Plant, and Ukuran direksi (BS) terdiri dari jumlah direksi
Equipment yang dimiliki oleh perusahaan.
Ait-1 = Total Assets t-1 BS = Number of board commissioner members
∝1i , ∝2i, ∝3i = Parameter spesifik within a company
perusahaan
εt = Eror Financial leverege (LEV) menjelaskan besarnya
aset perusahaan yang didanai oleh hutang.
Kepemilikian manajerial (MO) adalah jumlah Total Liabilities
saham yang dimiliki oleh manajemen LEV =
Total Assets
perusahaan seperti direksi, komisaris, manajer.
MO = Return on asset (ROA) menunjukkan kinerja
Jumlah saham yang dimiliki manajemen perusahaan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan
Total modal saham perusahaan yang beredar mengunakan seluruh asetnya.
Net Income
Kepemilikan institusional (IO) adalah jumlah ROA =
Total Assets
saham yang dimiliki oleh institusi seperti
pemerintah, perusahaan investasi, perusahaan
asuransi, dana pensiun, reksa dana, bank, dan HASIL PENELITIAN
organisasi atau institusi lainnya.
IO = Berdasarkan 142 data yang diolah
Jumlah saham yang dimiliki investor institusional secara statistik, diperoleh hasil statistik deskriptif
Total modal saham perusahaan yang beredar dan hasil uji t dapat dilihat pada tabel 1 dan tabel
2.

Tabel 1 Statistik Deskriptif

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Tabel 2 Hasil Uji t

Sumber: Hasil Pengolahan Data

5
Media Bisnis, Vol. 15, No. 1 Maret 2023

Berdasarkan hasil uji t dapat dilihat bunga dan liabilitasnya tepat waktu di saat jatuh
bahwa kepemilikan manajerial (MO) memiliki tempo akan tetap mendapatkan kepercayaan
nilai sig. sebesar 0.840. Nilai tersebut lebih investor sehingga manajemen tidak perlu
besar dari 0.05, sehingga dapat disimpulkan melakukan manajemen laba untuk menarik
bahwa kepemilikan manajerial tidak memiliki investor.
pengaruh terhadap manajemen laba (EM) atau Profitabilitas (ROA) memiliki nilai sig.
H1 tidak diterima. Dari total 142 data, dapat sebesar 0.568. Nilai tersebut lebih besar dari
dilihat bahwa kepemilikan manajerial dalam 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa
perusahaan sangat kecil proporsinya dengan profitabilitas tidak memiliki pengaruh terhadap
nilai rata-rata hanya 8,9% sehingga tidak dapat manajemen laba (EM) atau H5 tidak diterima.
memberikan pengaruh yang signifikan untuk Perusahaan yang memiliki nilai profitabilitas
menurunkan praktik manajemen laba. besar menunjukkan perusahaan sudah
Kepemilikan institusional (IO) memiliki menggunakan sumber daya (aset) yang dimiliki
nilai sig. sebesar 0.289. Nilai tersebut lebih secara efisien untuk menghasilkan laba
besar dari 0.05, sehingga hasil penelitian sehingga perusahaan tidak perlu melakukan
menyatakan kepemilikan institusional tidak tindakan manajemen laba. Profitabilitas yang
memiliki pengaruh terhadap manajemen laba tinggi juga menghasilkan nilai earnings per
(EM) atau H2 tidak diterima. Pemegang saham share yang tinggi yang dapat menarik investor
institusi tidak berperan maksimal dalam hal untuk melakukan investasi ke dalam
pengawasan ke perusahaan sehingga tidak perusahaan.
dapat menurunkan praktik manajemen laba,
dikarenakan mereka juga perlu fokus
mengembangkan institusi mereka sendiri. PENUTUP
Ukuran dewan direksi (BS) memiliki nilai
sig. sebesar 0.002. Nilai tersebut lebih kecil dari Penelitian ini menyimpulkan bahwa
0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa ukuran ukuran dewan direksi berpengaruh negatif
dewan direksi memiliki pengaruh terhadap terhadap manajemen laba. Variabel lainnya
manajemen laba (EM). Nilai koefisien yaitu kepemilikan manajerial, kepemilikan
menunjukkan nilai negatif sebesar -0.009 yang institusional, financial leverage, dan profitabilitas
berarti terdapat pengaruh negatif ukuran dewan tidak memiliki pengaruh terhadap manajemen
direksi terhadap manajemen laba atau H3 laba.
diterima. Semakin banyak jumlah dewan direksi Nilai adjusted R square sebesar 0.048
menunjukkan tata kelola perusahaan yang mengindikasikan bahwa variasi variabel
semakin baik atau efektif, sehingga dapat manajemen laba hanya dapat dijelaskan
menurunkan praktik manajemen laba. sebesar 4,8% oleh variasi variabel independen
Financial leverage (LEV) memiliki nilai dalam model penelitian. Oleh karena itu peneliti
sig. sebesar 0.125. Nilai tersebut lebih besar dari selanjutnya dapat mengganti atau
0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa menambahkan variabel independen lain yang
financial leverage tidak memiliki pengaruh kemungkinan berpengaruh terhadap
terhadap manajemen laba (EM) atau H4 tidak manajemen laba, seperti kualitas audit, umur
diterima. Perusahaan yang memiliki nilai perusahaan, ukuran perusahaan, free cash flow.
liabilitas yang besar namun mampu membayar

6
P-ISSN: 2085 – 3106 Fung Jin Tjhai
E-ISSN: 2774 – 4280

REFERENCES:

Alexander, Nico, dan Hengky. 2017. Factors Affecting Earnings Management in the Indonesian Stock
Exchange. Journal of Finance and Banking Review, Vol. 2, No. 2: 8–14.
Aprina, D. N., & Khairunisa. 2015. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Kompensasi Bonus
Terhadap Manajemen Laba (Studi Kasus pada Perusahaan Perdagangan, Jasa , dan Investasi Sub
Sektor Perdagangan Eceran yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014) The
Influence O. E-Proceding of Accountant, 2(3), 3251–3258.
Arifin, Lavenia, dan Nicken Dectriana. 2016. Pengaruh Firm Size, Corporate Governance, Dan
Karakteristik Perusahaan Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, Vol. 18, No. 1:
84-93.
Asward, Ismalia, dan Lina. 2015. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Manajemen
Laba Dengan Pendekatan Conditional Revenue Model. Jurnal Manajemen Teknologi, Vol. 14, No.
1: 15-34.
Feronika, D. A. C., Luh Komang Merawati, & Ida Ayu Nyoman Yuliastuti. (2021). Pengaruh Asimetri
Informasi, Corporate Governance, Net Profit Margin (NPM), dan Kompensasi Bonus terhadap
Manajemen Laba. KHARISMA, 3(1), 150–161.
Firnanti, Friska, Kashan Pirzada, and Budiman. 2019. Company Characteristics, Corporate Governance,
Audit Quality Impact on Earnings Management. GATR Accounting and Finance Review, Vol. 4, No.
2: 43–49.
Florencia, dan Meinie Susanty. 2019. Tata Kelola Perusahaan, Aliran Kas Bebas Dan Manajemen Laba.
Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, Vol. 21, No. 2: 141–154.
Godfrey, Jayne, Allan Hodgson, Ann Tarca, Jane Hamilton, dan Scott Holmes. 2010. Accounting Theory.
New Jersey: Wiley.
Jayanti, Natasya Emanuella Dwi, dan Sugiarto Prajitno. 2021. Pengaruh Corporate Governance dan
Karakteristik Rasio Keuangan Perusahaan Terhadap Manajemen Laba. E-Jurnal Akuntansi TSM,
Vol. 1, No. (3): 67–82.
Jensen, Michael C., dan William H. Meckling. 1976. Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency
Costs and Ownership Structure. Journal of Financial Economics, Vol. 3, No. 4: 305–360.
Kistini, Dewi Sri, dan Joicenda Nahumury. 2014. The Effect of Public Accounting Firm Size, Financial
Distress, Institutional Ownership, and Management Change on the Auditor Switching in
Manufacturing Companies Listed in Indonesia Stock Exchange. The Indonesian Accounting Review,
Vol. 4, No. 2: 185–194.
Millenia, Ellysia, dan Tjhai Fung Jin. 2021. Determinan Manajemen Laba: Financial Leverage,
Profitabilitas, dan Karakteristik Perusahaan. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 23, No. 2: 243–52.
Nalarreason, Kadek Marlina, Sutrisno T., dan Endang Mardiati. 2019. Impact of Leverage and Firm Size
on Earnings Management in Indonesia. International Journal of Multicultural and Multireligious
Understanding, Vol. 6, No. 1: 19.
Saftiana, Yulia, Mukhtaruddin, Krisna Winda Putri, dan Ika Sasti Ferina. 2017. Corporate Governance
Quality, Firm Size and Earnings Management: Empirical Study in Indonesia Stock Exchange.
Investment Management and Financial Innovations, Vol. 14, No. 4: 105–120.
Saraswati, Rahajeng, dan Suci Atiningsih. 2021. Peran Kepemilikan Institusional Dalam Memoderasi
Pengaruh Earning Power, Leverage, Dan Free Cash Flow Terhadap Earning Management. Jurnal
Akuntansi, Vol. 16, No. (1): 47–58.
Sebastian, Bryan, dan Irwanto Handojo. 2019. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Corporate

7
Media Bisnis, Vol. 15, No. 1 Maret 2023

Governance Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, Vol. 21, No. 1a-1: 97–108.
Siregar, Nolita Yeni. 2017. Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan & Mekanisme Corporate Governance
Terhadap Earning Management. JAK (Jurnal Akuntansi), Vol. 3, No. 2: 50–63.
Sulaksono, Bino. 2018. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Manajemen Laba Pada Perusahaan
Nonkeuangan Publik. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, Vol. 20, No. 2: 127–134.
Susanto, Yulius Kurnia, Arya Pradipta, dan Ellen Cecilia. 2019. Earnings Management: ESOP and
Corporate Governance. Academy of Accounting and Financial Studies Journal, Vol. 23, Special
Issue 1: 1–13.
Susanto, Yulius Kurnia, Arya Pradipta, dan Irwanto Handojo. 2021. Institutional and Managerial
Ownership on Earnings Management: Corporate Governance. Academy of Accounting and
Financial Studies Journal, Vol. 25, No. 6: 1–7.
Suwanti, Sri, dan Wahidahwati. 2017. Pengaruh Faktor Good Corporate Governance, Free Cash Flow,
Dan Leverage Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi, Vol. 6, No. 9: 1–21.
Tonay, Clarissa, dan Paulina Sutrisno. 2020. Are Corporate Governance Mechanisms, Corporate
Strategy, dan Corporate Financial Characteristics Related to Earnings Management?. GATR
Journal of Finance and Banking Review, Vol. 5, No. 2: 48–57.
Wahyono, Andrian Nur Novianto, dan Eskasari Putri. 2019. The Effect of CSR Disclosure, Corporate
Governance Mechanism, Auditor Independence, Auditor Quality, and Firm Size on Earning
Management. Jurnal Riset Akuntansi Dan Keuangan Indonesia, Vol. 4, No. 3: 156–70.
Warfield, Terry D., John J. Wild, dan Kenneth L. Wild. 1995. Managerial Ownership, Accounting Choices,
and Informativeness of Earnings. Journal of Accounting and Economics, Vol. 20: 61–91.
Wijaya, Novia, Kashan Pirzada, dan Chealsea Fanady. 2020. Determinants of Earnings Management: An
Empirical Analysis. Journal of Security and Sustainability Issues, Vol. 9, No. 4: 1265–73.
Wimelda, Linda, dan Agustina Chandra. 2018. Opportunistic Behavior, External Monitoring Mechanisms,
Corporate Governance, and Earnings Management. GATR Accounting and Finance Review, Vol. 3,
No. 1: 44–52.
Wulandari, Soliyah, dan Asep Dadang Suganda. 2021. Determining Factors of Earnings Management
Based on Accrual Model. Jurnal Akuntansi Dan Auditing Indonesia, Vol. 25, No. 1: 97–108.

Anda mungkin juga menyukai