Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH ANALISIS RASIO

Dalam Rangka Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Analisis & Penggunaan Laporan
Keuangan

Dosen : Irene Sukma Lestari Barus S.E., M.Si

Kelas E
Kelompok 1:
Ahmad Irfan (011510
M. Farhansyah (0117101173)
Cindy Lismayanti (0117101174)
Amadea Putri (0117101182)

AKUNTANSI S1
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke Hadirat Allah SWT karena berkat limpahan Rahmat
dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyeselaikan makalah yang berjudul “Analisis Rasio”.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung, September 2019

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................3

A. Latar Belakang.....................................................................................................................................3

B. Rumusan Masalah................................................................................................................................3

C. Tujuan...................................................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................5

A. Pengertian..................................................................................................................................5

B. Tujuan Dan Penggunaan Ratio Analysis...............................................................................................5

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ratio.............................................................................................6

D. Interpretasi Ratio..................................................................................................................................7

E. Ilustrasi Analysis Ratio.........................................................................................................................8

BAB III PENUTUP......................................................................................................................18

A. Kesimpulan........................................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Analisis rasio adalah salah satu alat analisis keuangan yang paling populer dan banyak
digunakan. Namun perannya sering disalahpahami dan akibatnya pentingnya terlalu berlebihan.
Rasio menyatakan hubungan matematis antara dua kuantitas. Rasio 200 hingga 100 ia dinyatakan
sebagai 2:1, atau hanya 2. Sementara perhitungan rasio adalah operasi aritmatika sederhana,
interpretasinya lebih kompleks. Agar bermakna, rasio harus merujuk pada hubungan yang penting
secara ekonomi. Misalnya, ada hubungan langsung dan penting antara harga jual suatu barang
dan biayanya. Karenanya, rasio harga pokok penjualan terhadap penjualan adalah penting.
Sebaliknya, tidak ada hubungan yang jelas antara biaya pengiriman dan keseimbangan surat
berharga.

Kita harus ingat bahwa rasio adalah alat untuk memberi kita wawasan tentang dasar
kondisi. Mereka adalah salah satu titik awal analisis, bukan titik akhir. Rasio, ditafsirkan dengan
benar, mengidentifikasi bidang yang membutuhkan penyelidikan lebih lanjut. Analisis suatu rasio
dapat mengungkapkan hubungan dan basis perbandingan yang penting dalam kondisi dan tren
yang sulit dideteksi dengan memeriksa masing-masing komponen yang menyusun rasio tersebut.
Namun, seperti alat analisis lainnya, rasio sering kali paling bermanfaat ketika berorientasi masa
depan. Ini berarti kita sering menyesuaikan faktor-faktor yang mempengaruhi rasio untuk
kemungkinan tren masa depan mereka dan besarnya. Kita juga harus menilai faktor-faktor yang
berpotensi mempengaruhi rasio di masa depan. Oleh karena itu, kegunaan rasio tergantung pada
aplikasi dan interpretasi yang terampil, dan ini adalah aspek yang paling menantang dari analisis
rasio.

B. Rumusan Masalah
Rasio Keuangan merupakan alat yang sangat penting dalam Analisi Keuangan
Perusahaan, dari rasio Keuangan kita harus dapat mengetahui hal-hal sebagai berikut:
a. Apa pengertian Rasio Keuangan Bagi?
b. Bagaimana tujuan dan penggunaan Analisis Rasio keuangan?
3
c. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi Rasio Keuangan itu?
d. Bagaimana interpretasi rasio?
e. Seperti apa ilustrasi penerapan dan penyelesaiannya Analisis Rasio dalam perusahaan?

C. Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari makalah ini adalah analisis rasio keuangan dapat
digunakan sebagai analisis keuangan suatu perusahaan, dan diharapkan dapat membantu proses
pengambilan keputusan Laporan keuangan dalam perusahaan. Dari laporan keuangan dapat
mencerminkan baik buruknya kinerja perusahaan, sehingga dalam pengambilan keputusan pun
bisa menjadi lebih mudah oleh pihak yang berkepentingan.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Analisis rasio adalah salah satu alat analisis keuangan yang paling populer dan banyak
digunakan. Rasio menyatakan hubungan matematis antara dua kuantitas, sementara perhitungan
rasio adalah operasi aritmatika sederhana, interpretasinya lebih kompleks.

Analisis Rasio Keuangan atau Financial Ratio merupakan suatu alat analisa yang
digunakan oleh perusahaan untuk menilai kinerja keuangan berdasarkan data perbandingan
masing-masing pos yang terdapat di Laporan Keuangan dalam periode tertentu.

B. Tujuan Dan Penggunaan Ratio Analysis


Analisis rasio (ratio analysis) digunakan untuk membandingkan risk and return
perusahaan yang berbeda sehingga dapat membantu investor dan kreditor selaku stakeholders
utama membuat keputusan investasi dan pemberian kredit secara tepat.

Tujuan utama analisis rasio yaitu membandingkan hubungan risk and return untuk
perusahaan yang berbeda. Rasio menunjukkan:

 profil perusahaan
 karakteristik ekonomi,
 strategi kompetitif
 keunikan operasional
 karakteristik investasi dan keuangannya.

Rasio umumnya diklasifikasikan menjadi 4 (empat) kategori, yaitu:

1. Analisis Aktivitas: mengevaluasi revenue dan output yang dihasilkan oleh aset perusahaan.
2. Analisis Likuiditas: mengukur kemampuan sumber daya kas perusahaan dalam memenuhi
kewajiban yang segera jatuh tempo.

5
3. Analisis Solvabilitas dan Utang Jangka Panjang: mengevaluasi struktur modal perusahaan
termasuk sumber daya pembiayaan dan kemampuan perusahaan melunasi kewajiban utang
jangka panjang dan kewajiban yang terkait dengan investasi.
4. Analisis Profitabilitas: mengukur income perusahaan dengan modal yang diinvestasikan dan
pendapatan.

Pengklasifikasian keempat rasio tersebut memiliki keterkaitan satu sama lain dan bukan
berdiri sendiri. Sebagai contoh, profitabilitas mempengaruhi likuiditas dan solvabilitas, dan
efisiensi atas aset yang digunakan dalam analisis aktivitas mempengaruhi profitabilitas sehingga
analisis rasio penggunaannya bersifat menyeluruh bukan untuk masing-masing rasio yang dipilih.

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rasio


Di luar aktivitas operasi internal yang mempengaruhi rasio perusahaan, kita harus
menyadari dampak peristiwa ekonomi, faktor industri, kebijakan manajemen, dan metode
akuntansi. Sebelum menghitung rasio perusahaan, atau ukuran yang sejenis seperti index number
trend analysis dan common-size financial statement analysis, kita gunakan analisis akuntansi
untuk meyakinkan angka yang menjadi dasar perhitungan rasio sudah tepat. Sebagai contoh, jika
persediaan dinilai dengan LIFO dan harga naik, maka rasio lancar (current ratio) menjadi lebih
rendah dari seharusnya (understated) karena persediaan LIFO (sebagai pembilang) dinyatakan
terlalu rendah. Sama halnya dengan kewajiban pensiun tertentu yang sering tidak disajikan
melainkan hanya diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Kita biasanya ingin
mengakui kewajiban pensiun saat menghitung rasio seperti rasio utang terhadap ekuitas (debt to
equity). Kita juga harus mengakui bahwa penyesuaian untuk satu rasio harus diterapkan secara
konsisten untuk rasio lainnya. Sebagai contoh, penghilangan kewajiban terkait iuran Jamsostek
oleh pemberi kerja berarti beban terkait iuran wajib Jamsostek oleh pemberi kerja menjadi nol.
Dengan demikian, dalam perhitungan rasio, angka laba bersih sering memerlukan penyesuaian
saat aset dan kewajiban disesuaikan. Kita juga harus memahami bahwa kegunaan rasio
tergantung pada keandalan angkanya. Jika pengendalian akuntansi internal perusahaan, tata
kelola perusahaan dan mekanisme pengawasan kurang andal untuk menghasilkan angka yang
dapat dipertanggungjawabkan, maka hasil rasio juga kurang andal.

6
D. Interpretasi Rasio
Rasio harus diinterpretasikan dengan hati-hati karena faktor-faktor yang mempengaruhi
pembilang dapat berkorelasi dengan faktor-faktor yang mempengaruhi penyebut. Sebagai contoh,
perusahaan dapat memperbaiki rasio beban operasional terhadap penjualan dengan mengurangi
biaya yang menstimulasi penjualan yaitu beban penelitian dan pengembangan. Pengurangan jenis
biaya seperti ini kemungkinan berakibat pada penurunan penjualan atau pangsa pasar dalam
jangka panjang. Dengan demikian profitabilitas yang tampaknya membaik dalam jangka pendek
dapat merusak prospek perusahaan di masa depan.

Kita harus menginterpretasikan perubahan tersebut dengan tepat. Banyak rasio memiliki
variabel penting yang sama dengan rasio lainnya. Dengan demikian, tidaklah perlu untuk
menghitung semua rasio yang mungkin untuk menganalisis sebuah situasi.
Analisis rasio harus dicermati dengan sangat hati-hati interpretrasinya karena memiliki
kelemahan sebagai berikut:

1) Asumsi ekonomi: analisis rasio dirancang untuk memfasilitasi perbandingan dengan


mengeliminasi perbedaan besar kecilnya perusahaan dan periode waktu. Secara implisit
proses ini merupakan asumsi yang proporsional bahwa hubungan ekonomi tidak tergantung
dari besar kecilnya perusahaan sehingga mengesampingkan keberadaan fixed costs. Jika
perusahaan mengeluarkan fixed costs, perubahan dalam total costs dan laba tidak
proporsional terhadap perubahan dalam penjualan.
2) Benchmarks: analisis rasio sering memiliki kekurangan dalam benchmarks untuk
menunjukkan tingkat yang optimal. Evaluasi suatu rasio sering tergantung cara pandang
seorang analis. Sebagai contoh, bagi kreditur jangka pendek, rasio likuiditas yang tinggi
menunjukkan indikator positif. Tetapi, dalam perspektif investor ekuitas, hal ini
menunjukkan kurang baiknya manajemen modal kerja. Salah satu benchmarks yang relevan
adalah norma industri sebagai bukti empiris yang menunjukkan bahwa klasifikasi industri
merupakan faktor utama dalam menjelaskan rasio dan rasio suatu perusahaan merupakan
bagian kumpulan untuk menghitung rata-rata industrinya.
3) Waktu dan window dressing: data yang digunakan untuk menghitung rasio hanya tersedia
pada saat laporan keuangan disusun sehingga dalam kasus perusahaan yang sangat
tergantung dari musim, rasio tidak mencerminkan hubungan operasional yang normal.

7
Masalah waktu pelaporan menciptakan masalah lain yaitu transaksi pada akhir tahun dapat
memanipulasi rasio agar perusahaan terlihat lebih baik, atau sering disebut window dressing.
Sebagai contoh, perusahaan yang memiliki current ratio 1,5 ($ 300/ $ 200) dapat ditingkatkan
rasionya menjadi 2 ($ 200/ $ 100) dengan menggunakan Kas sebesar $ 100 untuk
mengurangi jumlah Account Payable sebesar $ 100. Secara umum, setiap rasio suatu
transaksi mencerminkan pembilang dan penyebut yang dapat dimanipulasi sebagai berikut :
Jika rasio lebih besar dari 1, rasio ini dapat ditingkatkan dengan suatu transaksi yang
mengurangkan jumlah yang sama baik untuk pembilang maupun penyebut, dan jika rasio
kurang dari 1, rasio ini dapat ditingkatkan dengan suatu transaksi yang menambah jumlah
yang sama baik untuk pembilang maupun penyebut.
4) Angka negatif: analisis rasio tanpa referensi atas data yang dihitung dapat menghasilkan
kesimpulan yang keliru karena analisis rasio menghitungnya dengan menggunakan program
komputer. Untuk kasus seperti ini, program komputer yang memiliki data dengan angka
negatif harus dievaluasi tersendiri atau program komputer harus dapat dibuat untuk
memecahkan kasus seperti itu.
5) Metode akuntansi: pilihan metode akuntansi dan estimasi sangat mempengaruhi angka yang
dilaporkan dalam laporan keuangan. Untuk menginterpretasikan rasio seperti itu, kita
memerlukan konversi suatu metode akuntansi menjadi metode akuntansi yang lain agar
metode akuntansinya sama. Pemahaman standar akuntansi dan pertimbangan yang tepat atas
informasi yang tersedia dalam Notes to Financial Statements diperlukan untuk jenis analisis
seperti ini.

E. Ilustrasi Analisis Rasio


Kita dapat menghitung banyak rasio menggunakan laporan keuangan perusahaan.
Beberapa rasio memiliki aplikasi umum dalam analisis keuangan, sementara yang lain unik untuk
keadaan atau industri tertentu. Bagian ini menyajikan analisis rasio sebagaimana diterapkan pada
tiga bidang penting dari analisis laporan keuangan:

1. Kredit (Risiko) Analysis


a. Likuiditas. Untuk mengevaluasi kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek.

8
b. Struktur modal dan solvabilitas. Untuk menilai kemampuan untuk memenuhi kewajiban
jangka panjang.
2. Analisis Profitabilitas
a. Pengembalian investasi.Untuk menilai imbalan keuangan kepada pemasok ekuitas dan
pembiayaan utang.
b. Kinerja operasi. Untuk mengevaluasi margin keuntungan dari kegiatan operasi.
c. Pemanfaatan aset. Untuk menilai efektivitas dan intensitas aset dalam menghasilkan
penjualan, disebut juga turnover.
3. Penilaian
Untuk memperkirakan nilai intrinsik suatu perusahaan (saham).

9
Contoh kasus:
Disajikan data sbagai berikut.

10
11
Penyelesaian:
Dengan menggunakan Analisis Rasio:
 Analisis Likuiditas

 Analisis Solvabilitas dan Utang Jangka Panjang

 Analisis Profitabilitas

12
 Analisis Aktivitas

 Analisis EPS dan Rasio Lainnya (Market Ratio)


13
Pembahasan:
1. Analisis Kredit. Likuiditas mengacu pada kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi
kewajiban keuangan jangka pendeknya. Rasio likuiditas penting adalah rasio lancar, yang
mengukur aset lancar yang tersedia untuk memenuhi kewajiban lancar. Rasio saat ini
Colgate sebesar 1,18 menyiratkan bahwa ada 118 sen aset lancar yang tersedia untuk
memenuhi setiap $ 1 dari kewajiban yang jatuh tempo saat ini. Tes likuiditas jangka pendek
yang lebih ketat, berdasarkan pada acid-test ratio, hanya menggunakan aset lancar yang
paling likuid: uang tunai, investasi jangka pendek, dan piutang. Colgate memiliki 69 sen dari
aset likuid tersebut untuk menutupi setiap $ 1 dari kewajiban lancar. Acid-test ratio
menunjukkan bahwa situasi likuiditas Colgate memprihatinkan. Lamanya waktu yang
dibutuhkan untuk konversi piutang dan inventaris menjadi uang tunai juga memberikan
informasi yang berguna tentang likuiditas. Periode pengumpulan Colgate untuk piutang
adalah sekitar 35 hari dan untuk menjual persediaan adalah 64 hari. Tidak satupun dari ini
menunjukkan masalah likuiditas. Namun, langkah-langkah ini lebih berguna jika
dibandingkan dari waktu ke waktu. Secara keseluruhan, analisis likuiditas yang singkat ini
menunjukkan bahwa sementara komposisi aset lancar dan kewajiban lancar Colgate hanya
14
mengindikasikan likuiditas yang moderat, piutang dan periode persediaan ditambah dengan
arus kas yang sangat baik dari operasi menunjukkan bahwa tidak ada banyak alasan untuk
dikhawatirkan.

2. Analisis Solvabilitas. Solvabilitas mengacu pada kemampuan suatu perusahaan untuk


memenuhi kewajiban keuangan jangka panjangnya. Untuk menilai struktur pendanaan
jangka panjang dan risiko kredit Colgate, kami memeriksa struktur permodalan dan
solvabilitasnya. Rasio total utang terhadap ekuitas sebesar 4,01 menunjukkan bahwa untuk
setiap $ 1 pembiayaan ekuitas, $ 4,01 pembiayaan disediakan oleh kreditor. Rasio utang
terhadap ekuitas jangka panjangnya adalah 2,55, menunjukkan $ 2,55 dari pembiayaan utang
jangka panjang untuk setiap $ 1 ekuitas. Kedua rasio ini sangat tinggi untuk perusahaan
manufaktur; rasio tinggi semacam itu lebih khas untuk lembaga keuangan. Sendiri, mereka
mengangkat kekhawatiran tentang kemampuan Colgate untuk membayar utangnya dan tetap
solvent dalam jangka panjang. Namun, rasio ini tidak mempertimbangkan keuntungan luar
biasa Colgate. Rasio lain yang juga mempertimbangkan profitabilitas selain struktur modal
adalah rasio perolehan bunga (atau rasio cakupan bunga), yang merupakan rasio pendapatan
perusahaan sebelum bunga terhadap pembayaran bunga. Pendapatan Colgate 2011 adalah
73,87 kali lipat dari komitmen (bunga) tetapnya. Rasio ini menunjukkan bahwa Colgate
tidak akan mengalami masalah dalam memenuhi komitmen biaya tetapnya. Singkatnya,
mengingat profitabilitas Colgate yang tinggi (dan stabil), risiko solvabilitasnya rendah.

3. Analisis Profitabilitas. Kami mulai dengan menilai berbagai aspek pengembalian investasi.
Pengembalian aset Colgate sebesar 20,63% menyiratkan bahwa investasi aset $ 1
menghasilkan 20,63 sen pendapatan tahunan sebelum mengurangi bunga setelah pajak.
Pemegang saham sangat tertarik dengan kinerja manajemen berdasarkan pembiayaan ekuitas,
jadi kami juga melihat laba atas ekuitas. Pengembalian Colgate pada ekuitas umum (atau
lebih umum disebut sebagai pengembalian ekuitas) sebesar 45,37% menunjukkan bahwa
Colgate memperoleh 45,73 sen per tahun untuk setiap $ 1 investasi ekuitas. Kedua rasio ini
secara signifikan lebih tinggi daripada rata-rata untuk perusahaan publik masing-masing
sekitar 7% dan 12%. Pengembalian atas ekuitas Colgate, khususnya, mungkin merupakan
salah satu yang tertinggi di antara perusahaan A.S.

15
Bagian lain dari analisis profitabilitas adalah evaluasi kinerja operasi. Ini dilakukan dengan
memeriksa rasio yang biasanya menghubungkan item baris laporan laba rugi dengan penjualan.
Rasio-rasio ini sering disebut sebagai margin laba, misalnya, margin laba kotor (atau lebih marjin
kotor yang jelas). Rasio ini sebanding dengan hasil dari analisis laporan laba rugi ukuran umum.
Rasio kinerja operasi untuk Colgate mencerminkan kinerja operasi yang luar biasa dalam
menghadapi lingkungan yang sangat kompetitif dan penurunan ekonomi baru-baru ini. Margin
laba kotor Colgate sebesar 57,31% mencerminkan kemampuan inherennya untuk menjual jauh di
atas biaya produksinya, meskipun pasar produk konsumen sangat kompetitif. Marjin laba operasi
sebelum pajak 22,95% dan margin laba bersih 14,53% jauh di atas rata-rata untuk perusahaan
A.S. Singkatnya, kekuatan harga Colgate dan kontrol yang unggul atas biaya produksi
menjadikannya perusahaan yang sangat menguntungkan. Analisis pemanfaatan aset terkait erat
dengan analisis profitabilitas. Rasio pemanfaatan aset, yang menghubungkan penjualan ke
berbagai kategori aset, adalah penentu penting pengembalian investasi. Rasio untuk Colgate ini
menunjukkan kinerja di atas rata-rata. Misalnya, total turnover aset Colgate sebesar 1,40 lebih
tinggi dari rata-rata untuk semua perusahaan publik di Amerika Serikat. Perputaran modal kerja
Colgate juga sangat besar di 48,65, karena Colgate mempertahankan investasi kecil dalam modal
kerja relatif terhadap penjualannya. Ini menunjukkan bahwa Colgate belum menginvestasikan
jumlah besar dalam modal kerja.

4. Penilaian. Rasio price-to-earning Colgate 18,55 dan price-to-book 17,05 tinggi dan
mencerminkan persepsi pasar yang baik tentang Colgate sebagai pemain yang solid. Tingkat
pembayaran dividen Colgate sebesar 45,58% tinggi, menunjukkan bahwa Colgate memilih
untuk membayar sebagian besar keuntungannya. Analisis rasio menghasilkan banyak
wawasan berharga seperti yang terlihat dari analisis awal kami tentang Colgate. Namun, kita
harus ingat bahwa perhitungan ini didasarkan pada angka yang dilaporkan dalam laporan
keuangan Colgate. Kami menekankan dalam buku ini bahwa kemampuan kami untuk
menarik wawasan yang bermanfaat dan membuat perbandingan antar perusahaan yang valid
ditingkatkan dengan penyesuaian kami ke angka yang dilaporkan sebelum dimasukkan
dalam analisis ini. Kita juga harus ingat bahwa analisis rasio hanyalah satu bagian dari
analisis keuangan. Seorang analis harus menggali lebih dalam untuk memahami faktor-faktor
mendasar yang mendorong rasio dan untuk secara efektif mengintegrasikan berbagai rasio
untuk mengevaluasi posisi keuangan dan kinerja perusahaan.
16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Analisi Rasio Keuangan merupakan bagian dari analisis keuangan. Analisis rasio
keuangan adalah analisis yang dilakukan dengan menghubungkan berbagai perkiraan yang
terdapat pada laporan keuangan dalam bentuk rasio keuangan.
Rasio keuangan dibedakan beberapa jenis antara lain :
1) Analisis Aktivitas
2) Analisis Likuiditas
3) Analisis Solvabilitas dan Utang Jangka Panjang
4) Analisis Profitabilitas
Dari jenis-jenis rasio tersebut kita dapat menggunakan Rasio keuangan untuk
mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan dan kinerjanya. Analisis Keuangan juga mempunyai
beberapa keunggulan salah satunya adalah rasio sebagai pengganti yang sederhana dari informasi
yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.dan Rasio mengetahui posisi
perusahaan di tengah industri lain. Kelemahan Analisis keuangan salah satunya adalah Perbedaan
metode akuntansi akan menghasilkan perhitungan yang berbeda, misalnya perbedaan metode
penyusutan atau metode penilaian persediaan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Subramanyam, K.R. 2014. Financial Statement Analysis. Eleventh Edition.

Sastradipraja, Usman. 2010. Analisis & Penggunaan Laporan Keuangan. Edisi Dua. Bandung

http://yudisetiawannugroho.blogspot.com/2015/10/makalah-rasio-keuangan.html

http://www.kajianpustaka.com/2012/12/rasio-aktivitas.html#ixzz2ajGfJanJ

http://www.kajianpustaka.com/2013/05/jenis-jenis-rasio-keuangan.html#ixzz2ajEIqRqS

18

Anda mungkin juga menyukai